Snow White
Once upon a time there lived a little, named Snow White. She lived with her aunt and uncle because
her parents were died.
One day she heard her aunt and uncle talking about leaving Snow White in the castle because they
wanted to go to America and they didn’t have enough money to take Snow White with them.
Snow White didn’t want her uncle and aunt to do this. So she decided to run away. The next morning
she run away from home when her aunt and uncle were having breakfast, she run away into the wood.
In the wood she felt very tired and hungry. Then she saw this cottage. She knocked but no one
answered so she went inside and felt asleep
Meanwhile seven dwarfs were coming home from work. They went inside. There, they found Snow
White woke up. She saw the dwarfs. The dwarfs said; “What is your name?”. Snow White said; “My
name is Snow White”. One of the dwarfs said; “If you wish, you may live here with us”. Snow White
told the whole story about her. Then Snow white and the seven dwarfs lived happily ever after.
Terjemahan
Putri Salju
Dahulu kala hiduplah sedikit , bernama Putri Salju . Dia tinggal bersama bibi dan pamannya karena
orang tuanya meninggal.
Suatu hari ia mendengar bibi dan pamannya berbicara tentang meninggalkan Putri Salju di benteng
karena mereka ingin pergi ke Amerika dan mereka tidak punya cukup uang untuk membawa Putri
Salju dengan mereka .
Salju tidak ingin paman dan bibinya untuk melakukan hal ini . Jadi, dia memutuskan untuk melarikan
diri . Keesokan harinya dia lari dari rumah ketika bibi dan pamannya sedang sarapan , ia melarikan
diri ke dalam hutan .
Dalam kayu ia merasa sangat lelah dan lapar . Lalu ia melihat pondok ini . Dia mengetuk tapi tidak
ada yang menjawab jadi dia masuk ke dalam dan merasa tertidur
Sementara tujuh kurcaci datang pulang dari kerja . Mereka masuk ke dalam. Di sana, mereka
menemukan Putri Salju terbangun . Dia melihat kerdil . Para kurcaci mengatakan , ” Siapa namamu ?
” . Putri Salju mengatakan , ” Nama saya Snow White” . Salah satu kurcaci berkata , ” Jika Anda
ingin, Anda dapat tinggal di sini bersama kami ” . Putri Salju menceritakan seluruh kisah tentang dia .
Kemudian Putri Salju dan tujuh kurcaci hidup bahagia selamanya
                                                The Miser
A miser sold all things that he had to buy a lump made of gold, which he buried in a hole in the ground
by the side of an old wall and went to look at daily. One of his workmen noted his frequent visits to the
spot and determined to watch his movements. He soon uncovered the secret of the hidden treasure, and
digging down, came to the lump of gold hidden by a miser, and stole it. On his next visit, the Miser,
found nothing inside the hole and started to tear his hair and to make loud lamentations. A neighbor,
looking at him overcome with grief and learning the cause, said, “Pray, do not grieve so; but go and put
a stone in the hole, and imagine that the gold is still lying there. It will do to you quite the same act; for
once the gold was there, you left it nothing, as you did not make the slightest use of it.”
Terjemahan
Si Pelit
Seorang yang kikir menjual seluruh benda yang ia miliki untuk membeli seongkah emas, yang dia
timbun di sebuah lubang bawah tanah di sisi dinding tua dan selalu dia lihat setiap hari. Salah satu
pekerja nya kemudian bertanya – tanya tentang kebiasaan si Pelit yang sering berkunjung ke tempat
itu dan bertekad untuk mengawasi gerak – geriknya. Tak lama setelah itu dia menemukan rahasia
harta karun yang disimpan si Pelit, dan menggali hingga sampai ke bongkahan emas yang
disembunyikan oleh si Pelit, dan mencurinya. Pada kunjungan berikutnya, si Pelit, tidak menemukan
apa-apa di dalam lubang dan mulai menangis dan meratap dengan keras. Seorang tetangga, kemudian
menatapnya dan mencoba mengatasi kesedihannya dan mempelajari penyebabnya, kemudian dia
berkata, “Berdoalah, jangan bersedih begitu; Tapi pergi dan letakkan batu di dalam lubang, dan
membayangkan bahwa emasmu masih ada di sana. Batu ini akan melakukan ke pada anda tindakan
yang sama, karena pada waktu emas ada di sana, anda meninggalkannya begitu saja, karena anda
tidak memanfaatkannya barang.
                                    The Tortoise and the Hare
One day, there was the Hare which was once boasting of his speed before the other animals. “I have
never been beaten,” he said arrogantly, “if i run with my full speed. I challenge everyone here to
against me in a racing.”
The Tortoise replied quietly, “I will accept your challenge.”
“is that a joke?” said the Hare again; “I could dance round you all the way from the start to the finish
spot.”
“Keep your boasting till you win,” the Tortoise answered. “Shall we start?”
So a course was agreed and a starting point was made. at once The Hare darted almost out of sight, but
soon he stopped and to show his contempt for the Tortoise, he lay down to have a nap soundly. The
Tortoise plodded on and plodded on as the time going, and when the Hare awoke from his nap, he was
shocked to see the Tortoise just near the winning-post and could not run up in time to save the race.
Then the Tortoise said: “Slow but steady process will win the race.”
Terjemahan
Kelinci dan kura-kura
Suatu hari, ada seekor kelinci yang sedang membualtentang kecepatannya berlari dibandingkan hewan
– hewan lain. “Saya tidak pernah terkalahkan,” katanya angkuh, “jika saya berjalan dengan
kecepatan penuh saya.” Saya menantang semua orang di sini untuk melawan saya di arena balap.”
   Kura-kura menjawab dengan tenang, “Aku akan menerima tantanganmu.”
   “Apakah ini lelucon?” kata Kelinci lagi; “Aku bisa menari mengelilingimu sepanjang jalan dari
awal sampai titik finish.”
   “Teruslah membual sampai kamu menang,” jawab kura-kura. “Bagaimana kalau kita mulai?”
   Kemudian peerjanjian disepakati dan titik awal dibuat. Seketika si kelinci melesat hampir tidak
terlihat, tapi ia kemudian berhenti dan menunjukkan penghinaan untuk kura – kura, ia berbaring untuk
tidur siang dengan nyenyak. Seiring waktu berlalu, kura-kura terus berusaha dengan susah payah, dan
ketika Kelinci terbangun dari tidur, ia terkejut melihat kura-kura telah mendekati titik kemenangan dan
ia tidak bisa berlari dalam waktusesingkat itu memenangkan balapan.
   Kemudian Kura-kura berkata: “Proses yang lambat tapi stabil akan memenangkan perlombaan