Sirih Merah
Sirih Merah
Pharinaceutica
lndonesiana
Published by
Faculty of Pharmacy, University of Surabaya
Media Pharmaceutica Indonesiana (MPI) publishes papers (in Bahasa Indonesia and English)
reporting the results of original research, short communications and critical reviews on all
pharmaceutical fields. It covers a wide range of pharmaceutical biology, pharmaceutical
chemistry, pharmaceutics, pharmacology and toxicology, community and clinical pharmacy,
pharmaceutical microbiology as well as other researches related to the pharmaceutical issues.
Media Pharmaceutica lndonesiana (MPI) is a biannual Qune, December), open access, online
and peer-reviewed journal managed by Faculty of Pharmacy University of Surabaya in
collaboration with Indonesian Pharmacist Association (PP IAI). We invite authors to submit
the manuscripts online via http:/ /journal.ubaya.ac.id/index.php/MPI or via email to mpi@
unit.ubaya.ac.id. ·
~~0~':::::)0000(:•
Managing Editor
Kartini, S.Si., M.Si., Apt., Ph.D.
Associate Editor
Dr. Ora. Farida Suhud, M.Si., Apt.
Dr. Oeke Yunita, S.Si., M.Si., Apt.
Dr. Rika Yulia, S.Si., SpFRS., Apt.
Dr. Yosi lrawati Wibowo, S.Si., M.Pharm., Apt.
Dr. Amelia Lorensia, S.Farm., M.Farm-Klin., Apt.
Section Editor
Dr. Finna Setiawan, S.Farm., M.Si., Apt.
Ridho lslamie, S.Farm., M.Si., Apt.
Cynthia Marisca Muntu, S.Farm., M.Farm., Apt.
Layout Editor
Siti Kusnul Khotimah
Administrator
Amirul Ulum, S.Sos.
Maya Harfi Anggraeni, A.Md.
Address
Facul.ty of Pharmacy
FF Building, 6 1h floor, University ofSurabaya
Jl. Raya Kalirungkut, Surabaya 60293, Indonesia
Telp: +62 (31) 2981165; Fax: +62 (31) 2981113
Email: mpi@unit.ubaya.ac.id
Screening Variables in Reducing the Brown Color from the Filtrate 68- 76
of Heavy Metal's Elimination
lndraj ati Kohar, Soed iatmoko Soediman, Mario, De by Vinolia,
Ni Nyoman Tri Puspaningsih, and Leon Janssen
Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav .) Kajian Pustaka Aspek Botani, 106 - 115
Kandungan Kimia, dan Aktivitas Farmakologi
Nani Parfati dan Tri Windono
Pada Vol. 1 No. 2 ini, MPI memuat 6 artikel hasil penelitian dan 1 artikel review. Tema yang diangkat
oleh para penulis cukup beragam, mulai dari optimasi formulasi dan evaluasi mutu sediaan farmasi,
eliminasi logam berat menggunakan limbah pertanian, analisis mikotoksin pada beras, analisis tingkat
kesepahaman masalah terkait obat an tara dokter dan apoteker di apotek, kajian persepsi penyakit as rna,
evaluasi aktivitas antioksidan herba sambiloto, hingga review terhadap tanaman sirih merah.
Selain dari Universitas Surabaya, MPI terbitan kali ini juga mendapatkan banhtan penyunting ahli dari
Universitas Gadjah Mada, Universitas Airlangga, Universitas Udayana, Universitas jenderal Soedirman
serta Universitas Islam Indonesia. Akhir kata, tim editor mengucapkan terima kasih kepada para pe-
nulis atas sumbangan artikelnya dan bagi para pembaca yang budiman diucapkan selamat membaca,
semoga artikel-artikel yang dimuat dapat memberikan sumbangan untuk pengembangan informasi dan
pengetahuan di bidang kefarmasian.
Salam editor
ABSTRAK: Sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) banyak dimanfaatkan masyarakat untuk pengobatan, an-
tara lain: hipertensi, radang liver radang prostat, radang mata, keputihan, maag, kanker payudara, nyeri sendi,
penurun dan pengontrol kadar gula darah, serta untuk kosmetika. Berdasarkan hal tersebut telah banyak di-
lakukan pengujian praklinik untuk melakukan kajian kandungan kimia, serta aktivitas farmakologi dari tana-
man ini. Kajian pustaka menunjukkan bahwa Sirih merah merupakan salah satu jenis Piper yang tersebar di
beberapa wilayah di dunia, termasuk Indonesia. Tanaman ini mengandung minyak atsiri (monoterpen, ses-
kuiterpen), alkaloid, flavonoid (golongan auron), tanin-polifenol, steroid, dan senyawa neolignan, sedangkan
pengujian farmakologi menunjukkan bahwa tanaman ini mempunyai aktivitas antiinflamasi, antimikroba, anti-
fungi, antihiperglikemik, antiproliferasi, dan antioksidan.
Kata kunci: Sirih merah; Piper crocatum Ruiz & Pav.; botani; kandungan kimia; aktivitas farmakologi
ABSTRACT: Ornamental Piper (Piper crocatum Ruiz & Pav.) have been used by people in Indonesia as medicine of
hypertension, hepatic, prostatic and eye inflammations, fluor albus, gastritis, breast cancer, arthritis, hypoglicaemic
agent as well as cosmetic. According those situation many preclinical researchs for chemical compounds test and
pharmacological activity test of this plant have been done. Literature studies have shown that ornamental piper is
a member of Piper can be found worldwide, including in Indonesia. This plant contains essential oils (monoterpenes,
sesquiterpenes), alkaloids, flavonoids (aurons), tanins-polyphenols, steroids, and neolignans compound. Pharmaco-
logical activity tests have shown that ornamental piper have antiinflammation, antimicrobe, antifungi, antihypergli-
caemic, antiproliferation and antioxidant.
Keywords: Ornamental piper; Piper crocatum Ruiz & Pav.; botanic; chemical compounds; pharmacologic activity
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Anak kelas: Magnoliidae
Bangsa: Piperales
Suku: Piperaceae (sirih-sirihan)
Marga: Piper
Jenis: Piper crocatum Ruiz & Pav.
Sirih merah merupakan tanaman asli Peru san-etil asetat 20-80); 0,30 (etil asetat) dan 0,35
[10], kemudian menyebar ke beberapa wilayah (metanol). Titik leleh 150-156oC. UV-Vis (meta-
di dunia, termasuk Indonesia. Sirih merah meru- nol): 269 dan 418 nm. IR: 3070,68 cm-1 (ulur CH
pakan tanaman semak, batang bersulur dan Sp2); 2924,09 dan 2854,65 cm-1 (ulur CH alifa-
beruas, dengan jarak buku antara 5-10 cm, dan tik); 1728,22 cm-1 (gugus karbonil); 1604,77 cm-1
pada setiap buku tumbuh bakal akar. Daun ber- (C=C aromatik); 1265,30 cm-1 (C-O); 1118,71 cm-1
tangkai, berbentuk ellips, acuminatus, sub acut (C-O-C). Berdasarkan data karakteristik yang di-
pada basalnya dengan bagian atas meruncing, peroleh disimpulkan bahwa senyawa flavonoid
tepi rata, mengkilap atau tidak berbulu. Panjang- tersebut adalah golongan auron. Sirih merah juga
nya 9-12 cm dan lebarnya 4-5 cm. Urat daun pin- mengandung senyawa flavonol dan kuersetin
natus dari separuh bagian bawah, urat daunnya [12].
4-5 x 2, bullulatus-lacunosa. Petiolus, panjang 10 Sebagai bahan perbandingan dapat dikemu-
mm, spike panjang 90-110 mm, tebal 5 mm [10]. kakan bahwa: dari estrak air daun Piper sarmen-
Daun bagian atas berwarna hijau tua, dengan tosum dapat diisolasi senyawa flavonoid rutin
daerah sekitar tulang daun keperakan, dan ba- (glikosida flavonol) dan vitexin (C-glikosida fla-
gian bawah berwarna ungu. Daun berlendir, be- von) [15]. Fraksi etil asetat ekstrak metanol daun
rasa pahit dengan bau kurang spesifik. P. solmsianum C. DC. var. solmsianum mengandung
Dalam pengobatan tradisional, sirih merah senyawa flavonoid orientin (C-glikosida flavon)
banyak dimanfaatkan untuk pengobatan hiper- [16]. Dua senyawa flavonoid, masing-masing:
tensi, radang liver, radang prostat, radang mata, [(S)-8-formyl-3’,5-dihydroxy-7-methoxy-6-me
keputihan, maag, kanker payudara, nyeri sendi, thylflavanone (senyawa flavanon) dan 3’-formyl-
penurun dan pengontrol kadar gula darah, kos- 3,4’,6’-trihydroxy-2’-metoksi-5’-methylchalcone
metika, obat gangguan jantung, TBC tulang, kepu- (senyawa kalkon) dapat diisolasi dari ekstrak
tihan akut, tumor payudara, antiseptik untuk etanol ranting kering P. montealegreanum Yunc
mengeliminasi mikroorganisme dari kulit atau ker [17]. Fraksi etil asetat ekstrak bebas lemak
luka, misal disebabkan oleh Candida albicans. daun P. aduncum Linn, mengandung senyawa kal-
Sebagai obat kumur dapat membantu mence- kon, 2,6-dihydroxy-4-methoxy-dihydrochalcone
gah pembentukan plak gigi dan radang gusi, obat [18]. Berdasarkan hasil-hasil penelitian terse-
batuk ekspektoran. but, dapat disimpulkan bahwa senyawa flavo-
noid dalam marga Piper meliputi hampir semua
golongan flavonoid.
2. Kandungan kimia
2.2. Minyak atsiri
Hasil skrining kandungan kimia menunjukkan Senyawa terpenoid yang terdeteksi dalam
bahwa daun sirih merah mengandung senyawa skrining fitokimia, sangat mungkin berasal dari
golongan flavonoid, alkaloid, tanin-polifenol [11- minyak atsiri yang merupakan senyawa yang
13], steroid-terpenoid, dan saponin [12, 13]. umum dijumpai pada marga Piper. Batubara
et al. [19] berhasil memisahkan minyak atsiri
2.1. Senyawa flavonoid dari daun Sirih merah asal Bogor (metode des-
Pembuktian lebih lanjut terhadap jenis flavo- tilasi uap) dengan rendemen 0,21% w/w. Hasil
noid yang terdapat dalam daun sirih merah: Da analisis Kromatografi Gas-Spektrometri Massa,
niel [14] telah berhasil mengisolasi suatu senya- dengan kolom DB-5 MS, gas pembawa helium
wa flavonoid dari fraksi etil asetat ekstrak meta- terdeteksi adanya senyawa-senyawa monoter-
nol daun, dengan karakteristik: Rf = 0,24 (hek- pen (α-thujene, α-pinene, sabinene, ß-myrcene,
Tanaman Komponen terdeteksi dibandingkan dengan Piper crocatum dan Piper betle (19)
thu pi sab myrter phe ter,ter, terp, terp cop caryo caryo germ D cham chav eug Pustaka
Piper crocatum + + + + + + + + + + + + + + -- -- -- A
Piper betle + + + + + + + + + + -- + + + + + + A
Piper amalago -- + + + -- -- -- -- -- -- + -- -- -- + -- -- B
Piper dilatatum -- + + + -- -- + -- -- -- -- -- -- + -- -- -- B
Piper ovatum -- + + + -- -- -- -- -- -- + -- -- + + -- -- B
Piper arboreum -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- + -- -- -- B
Piper hispidum -- + -- + -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- B
Piper xylosteoides -- + + + + + + -- -- -- -- -- -- + + -- -- B
Piper tectonifolium - + + -- -- -- -- -- -- -- + -- -- -- + -- -- B
Keterangan: thu = thuyene; pi = pinene; sab = sabinene; myr = myrcene;ter = terpinene; phe = phellandrene;
ter = terpinene;ter = terpineol; terp = terpinolen; terp = terpineol; cop = copaene; caryo = caryophyllene;
Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.) Kajian Pustaka Aspek Botani, Kandungan Kimia, dan Aktivitas Farmakologi
caryo = caryophyllene; germ D = germacrene D; cham = champene; chav = chavicol; eug = eugenol
pallescens (C. DC.) Yunck [30] dan andamanicin Hambat Minimal (KHM) dan Konsentrasi Bunuh
dari P. sumatranum var. andamanica [31]. Minimal (KBM) 25% untuk S. aureus dan 6%
untuk E. coli [36]. Mutmainnah et al. [37] mem-
buktikan bahwa ekstrak daun Sirih merah 12,5%
3. Aktivitas farmakologi dapat memperbaiki gambaran histopatologi luka
insisi kulit tikus putih yang terinfeksi S. aureus.
Beberapa pustaka melaporkan bahwa sirih Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan data
merah mempunyai berbagai aktivitas farmako jumlah neutrofil, makrofag, fibroblas, angiogene
logi, antara lain: antiinflamasi, antimikroba, anti sis serta kepadatan kolagen.
jamur, antihiperglikemik, antiproliferasi, dan an- Rizky et al. [38] melaporkan bahwa ekstrak
tioksidan. etanol daun Sirih merah pada kepekatan 40% v/v
memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan
3.1. Antiinflamasi fungi Candida albicans ATCC 10231 paling efektif
Fitriyani et al. [13], dengan metode induksi dibanding dengan kepekatan yang lain, dengan
karagenin pada kaki tikus telah melakukan per- lebar daya hambat tertinggi (13,3 mm). Ekstrak
cobaan, menggunakan tiga dosis ekstrak meta- etanol daun sirih merah pada kepekatan 40% v/v
nol kering daun sirih merah, masing-masing 25, menunjukkan daya hambat lebih tinggi dibanding
50 dan 100 mg/kgBB dan pembanding suspensi ekstrak 10%, 20%, 80% maupun 100% v/v. Teta-
asetosal 1%. Hasil percobaan menunjukkan pi, penelitian Dhewayani et al. [39] menunjukkan
bahwa ekstrak dengan dosis 50 mg/kgBB mem- bahwa ekstrak air (infusa) daun sirih merah de
punyai aktifitas antiinflamasi (berdasarkan daya ngan kepekatan 1,875 sampai 30% tidak mampu
reduksi bengkak) terbesar (85,60%), lebih besar menghambat pertumbuhan C. albicans. Menurut
dibanding dosis 25 mg/kgBB (72,3%); dosis 100 Oktaviani [40], ekstrak daun sirih merah 100%
mg/kgBB (81,02%) dan suspensi asetosal 1% memiliki efektifitas yang baik dalam mengham-
(77,58%). Terdapat perbedaan yang bermakna bat pertumbuhan fungi Pityrosporum ovale pada
aktifitas antiinflamasi antara ekstrak dosis 25 penderita ketombe, dengan kekuatan daya anti
dan 50 mg/kgBB dengan asetosal 1%, tetapi ti- fungi sebanding dengan Zinc Pyrithion 1%.
dak terdapat perbedaan yang bermakna antara Minyak atsiri dari daun dan buah P. aduncum
ekstrak dosis 100 mg/kgBB dengan asetosal 1%. (komponen tertinggi: linalool) menunjukkan ak
Beberapa jenis Piper juga menunjukkan akti- tivitas antifungi terhadap C. sphaerospermum.
vitas antiinflamasi, seperti yang dilaporkan oleh Minyak atsiri buah P. tuberculatum (kompo-
Vagashiya et al. [32] terhadap ekstrak etanol daun nen tertinggi senyawa monoterpen: ß-pinene,
Piper sarmentosum, P. argyrophyllum, P. longum, P. α-pinene dan senyawa seskuiterpen: ß-caryo-
betle dan P. chaba. Komponen aktif antiinflamasi phyllene) menunjukkan aktivitas antifungi ter-
yang pernah dilaporkan dari ekstrak Piper antara hadap C. cladospoiroides, sedangkan minyak atsiri
lain: dillapiole dan dihydrodillapiole (komponen batangnya (komponen tertinggi ß-caryophyllene,
minyak atsiri) dari P. aduncum [33]; piperovatine α-pinene dan ß-pinene) menghambat fungi C.
dan piperlonguminine (senyawa amida) dari P. sphaerospermum. Semua minyak atsiri menun-
ovatum Vahl. [34, 35]. jukkan KHM 10 µg/ml [41].
De Campos et al. [16] melaporkan bahwa
3.2. Antimikroba dan antifungi ekstrak metanol dan fraksi heksan, diklorometan
Ekstrak etanol daun sirih merah terbukti serta etil asetat ekstrak metanol daun Piper solm-
mempunyai efek anti bakteri terhadap Staphylo- sianum DC. C. var. solmsianum mampu mengham-
coccus aureus ATCC 25923 dan Escherichia coli bat pertumbuhan 12 jenis fungi dermatofit pato-
ATCC 35218, masing-masing pada Konsentrasi genik, dengan KHM antara 20-60 µg/ml. Tetapi,
(a) (b)
semuanya tidak mampu menghambat pertum- C.albicans adalah dengan mengganggu membran
buhan hyaline hypho-mycetes dan hanya sedikit C. Albicans [42].
aktif terhadap zigomycetes dan ragi. Isolat dari Minyak atsiri daun Sirih merah menunjukkan
tumbuhan ini yaitu, senyawa neolignan: eupo- daya antifungi yang lemah terhadap Streptococ-
matenoid-5 dan conocarpan (Gambar 3), serta cus mutans (KHM > 0,6%), tetapi mempunyai
senyawa flavonoid, orientin mampu menghambat daya menghambat pembentukan biofilm serta
12 jenis fungi dermatophytes (KHM antara 1-9 daya degradasi biofilm yang cukup tinggi, ma-
µg/ml) dengan potensi yang setara dengan ke- sing-masing dengan IC50 = 0,012%, dan EC50=
toconazole. Conocarpan juga mampu mengham- 0,017% [43].
bat pertumbuhan ragi. Kesimpulan yang ditarik
adalah: senyawa aktif antifungi dari P. solmsia- 3.3. Antihiperglikemik
num adalah senyawa neolignan: eupomatenoid-5 Dekokta daun sirih merah segar dengan ta-
dan conocarpan, serta senyawa flavonoid orien- karan 3,22 dan 20 g/kgBB perhari selama 10
tin. hari, masing-masing mampu menurunkan kadar
Hydroxychavicol (HC) yang diisolasi dari fraksi glukosa darah (pengukuran menggunakan glu-
kloroform ekstrak air daun P. betle L. menunjuk- kometer elektronik) tikus Sprague Dawley diabe-
kan daya antifungi terhadap berbagai ragi (KHM: tik aloksan (takaran 150 mg/kgBB, ip), sebesar
1562 – 500 µg/ml), berbagai jenis Aspergillus 23,61 dan 37,41%. Pengurangan ini sama seper
(KHM: 125-500 µg/ml), berbagai Dermatophytes ti pemberian Daonil (takaran 3,22 mg/kgBB per
(KHM: 7,81-62,5µg/ml) sedangkan Konsentrasi hari selama 10 hari). Pada pemberian dekok
Fungisida Minimum (KFM) kira-kira sama atau dengan takaran seperti di atas terjadi penurunan
dua kali lebih besar dari KHM. HC menunjukkan berat badan tikus sebesar, masing-masing 17,05
extended post antifungal effect dari 6,25 menjadi dan 5,43%. Hasil penelitian menyimpulkan bah-
8,70 jam pada konsentrasi 4 kali KHM terhadap wa dekok daun Sirih merah segar bersifat anti-
jenis – jenis Candida, dan menekan timbulnya hiperglikemik dan khususnya pada takaran 3,22
mutan-mutan dari jenis-jenis fungi yang diuji mg/kgBB mampu menurunkan berat badan tikus
pada konsentrasi 2 sampai 8 kali KHM. HC juga diabetik aloksan [11].
menghambat pembentukan biofilm yang disebab-
kan oleh C. albicans dan mengurangi preformed 3.4. Antiproliferasi
biofilm-biofilmnya. Karena terjadi peningkatan Wicaksono et al. [44] membuktikan bahwa
pemakaian propidium iodida oleh sel-sel C. albi- ekstrak metanol daun P. crocatum Ruiz & Pav.
cans apabila diberi perlakuan dengan HC, maka mampu menghambat pertumbuhan sel kanker
diduga mekanisme kerja antifungi HC terhadap payudara manusia (T47D) in-vitro, melalui me-
ae) from Federal District, Brazil, based on volatile Obat Tradisional. 2011;16(1):34-42.
oil constituents. Rev. Bras. Pl. Med. 2006;8:10-2. 14. Daniel. Isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid
2. Chaveerach A, Mokkamul P, Sudmoon R, Tanee T. pada fraksi etil asetat dari daun tumbuhan sirih
Ethnobotany of the genus Piper (Piperaceae) in merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.). Mulawarman
Thailand. Ethnobotany Research & Applications. Scientiae. 2010;9(1):17-26.
2006;4:223-31. 15. Ugusman A, Zakaria Z, Hui CK, Nordin NA, Mahdy
3. Jones SB, Luchsinger AE. Plant systematics, ZA. Flavonoids of Piper sarmentosum and its cyto-
2nd Ed., New York: McGraw-Hill Publishing Co, protective effects against oxidative stress. EXCLI
USA;1986. journal. 2012;11:705-14.
4. Backer CA, Bakhuizen RC V.d. Brink. Flora of 16. De Campos MP, Filho VC, Da Silva RZ, Yunes RA,
Java,Vol.1, Groningen: NVP. Noordhoff; 1965. Zacchino S, Juares S, Bella Cruz RC, Bella Cruz A.
5. Quijano-Abril MA, Callejas-Posada R, Miranda- Evaluation of antifungal activity of Piper solm-
Esquivel DR. Areas of endemism and distribution sianum C. DC. var. solmsianum (Piperaceae). Biol.
patterns for neotropical Piper species (Piperace- Pharm. Bull. 2005;28(8):1527-30.
ae). J. Biogeogr. 2006;33:1266-78. 17. Alves HS, de Souza MFV, Chaves MCO. Three
6. Damanhouri ZA, Ahmad A. A Review on thera- New Compounds from Piper montealegrea-
peutic potential of Piper nigrum L. (Black Pepper): num Yuncker (Piperaceae). J. Braz. Chem. Soc.
The king of spices. Medicinal & Aromatic Plants. 2011;22(8):1610-5.
2014;3(3):1-6. 18. Ahmad F, Rahmani M. Chemical constituents of
7. Bhalerao SA, et al. Phytochemistry, pharmaco- Piper aduncum Linn (Piperaceae). Pertanika J. Sci.
logical profile and therapeutic uses of Piper betle & Technol. 1993;1(2):185-8.
linn.–an overview. Journal of Pharmacognosy and 19. Batubara I, Rahminiwati M, Darusman LK, Mitsu-
Phytochemistry. 2013;1(2):10-9. naga T. Tyrosinase activity of Piper betle and Piper
8. Dhanalakshmi D, Umamaheswari S, Balaji D, San- crocatum essential oil. Proceeding of The Interna-
thanalakshmi R, and Kavimani S. Phytochemistry tional Conference on Basic Science. 2011:50-3.
and pharmacology of Piper longum: A systematic 20. Jansz ER, Pathirana IC, Packiyasothy EV. Determi-
review. World Journal of Pharmacy and Pharma- nation of piperine in pepper (Piper nigrum L.). J.
ceutical Sciences. 2017;6(1):381-98. Natn. Sci. Coun. Sri Lanka. 1983;11(1):129-38.
9. Nahak G, Sahu RK. Phytochemical evaluation and 21. Wood AB, Barrow ML, James DJ. Piperine de-
antioxidant activity of Piper cubeba and Piper ni- termination in pepper (Piper nigrum L.) and its
grum. Journal of Applied Pharmaceutical Science. oleoresin – A reversed-phase high-performance
2011;1(8):153-7. liquid chromatography method. Flav. Fragr. J.
10. Macbride JF, Dahlgreen BE. Flora of Peru, part II, 1988;3:55-64.
Chicago: USA, 1936:155. 22. Hamrapurkar PD, Jadhav K, Zine S. Quantitative
11. Safithri M, Fahma F. Potency of Piper croca- estimation of piperine in Piper nigrum and Piper
tum decoction as an antihyperglycaemia in rat longum using high performance thin layer chro-
strain sprague dawley. Journal of Biosciences. matography. Journal of Applied Pharmaceutical
2008;15(1):45-8. Science. 2011;01(03):117-20.
12. Rahmawati IS, Ciptati. Isolasi senyawa antioksi- 23. Swapna DPR, Junise V, Shibin P, Senthila S, Rajesh
dan dari daun sirih merah (Piper crocatum). Pro- RS. Isolation, identification and antimycobacte-
siding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran rial evaluation of piperine from Piper longum. Der
dan Sains, Bandung-Indonesia; 2011:327-33. Pharmacia lettre. 2012;4(3):863-8.
13. Fitriyani A, Winarti L, Muslichah S, Nuri. Uji anti- 24. Kardono LBS, Artanti N, Dewiyanti ID, Basuki T,
inflamasi ekstrak metanol daun sirih merah (Piper Padmawinata K. Selected Indonesian medicinal
crocatum Ruiz & Pav.) pada tikus putih. Majalah plants, monographs and desciptions, Vol. I, Jakar-
Media Pharmaceu tica lndo nesiana (M PI) pub Iishes papers (in Ba hasa Indon esia a n d Eng lis h) reporting the results of original
resea rch, short communications and critica l reviews on a ll pharmaceutical fields. It covers a wide range of pharmaceutical
biology, pharmaceutical chemistry, pharmaceutics, pharmacology and toxicology, commun ity and clinical pharmacy,
pharmaceutical microbiology as well as other researches related to the pharmaceutical issues.
MPI a pplies a blind review for each manuscript. Authors should follow the for mat of the journal. Editable files (e.g. Word) are
required to typeset the articles fo r final publication. Man uscript s hould be written with Aria) font number 12. double s pace,
maximum 20 pages on A4 paper with margin 3 em from all sides. Every line and page should be numbered. Articles should be
divided clearly into numbered sections and su b sections (1, 1.1, 1.1.1; 2, 2.1, 2.1.1, etc.). The text should be in a single-colu mn
format.
Figures a nd tables
Figures, charts, and graphs should be prepared separately from the text files. Please save as or convert the image to the JPEG or
Tl F files. Ensure that each figure has a caption. Supply captions separately, not attached to t he figure. A caption should comprise
a brief title and a description of the ill ustration. Please submit tables as e ditable text and not as images. Tables can be placed
either next to the relevant article, or on separate page(s) at the end of the text and avoid using ver tical rules. Number figures and
tables consecutively in acco rdance w ith the ir a ppeara nce in the text and place any table's note below the table body.
Please submit your manuscripts on line through http:/ /journal.ubaya.ac.id/index.php/MPI or via emai l to mpi@unit.ubaya.
ac.id.
Media Pharmaceutica lndonesiana (MPI) menerbitkan artikel (Bahasa Indonesia maupun Bahasa lnggris). Artikel dapat
berupa tulisan hasil penelitian, komunikasi singkat, maupun ulasan kritis pacta berbagai bidang farmasi (biologi farmasi, kimia
farmasi, farmasetika, farmakologi dan toksikologi, farmasi klinis dan komunitas, mikrobiologi farmasi serta isu-isu kefarmasian
yang Jain).
MPI menerapkan sistem blind review. Setiap artikel harus ditulis sesuai dengan format jurnal, disimpan dalam bentuk file yang
dapat diedit (misalnya Word). Naskah ditulis dengan huruf Aria! ukuran 12, spasi ganda, maksimal 20 halaman pacta kertas A4
dengan batas 3 em dari semua sisi. Setiap baris dan halaman diberi nomor. Artikel ditulis dalam format satu kolom dan secara
sistematis diberi nomor bagian serta sub bagian (1, 1.1, 1.1.1, 2, 2.1, 2.1.1, dst.).
Artikel dapat dikirimkan secara online melalui http:/ /journal.ubaya.ac.id/index.php/MPI atau melalui email ke mpi@unit.
ubaya.ac.id.