FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN
PASIEN TERHADAP PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU
        DI LIMA PUSKESMAS SE-KOTA PEKANBARU
                            Adelia Ratna Sundari Gunawan
                              Rohani Lasmaria Simbolon
                                      Dina Fauzia
                                adeliarsg373@gmail.com
                                       ABSTRACT
         Tuberculosis (TB) disease is a transmitted infection that caused by
Mycobacterium Tuberculosis (M. Tuberculosis). In 2015, Indonesia is in the 2 nd place
after Tiongkok in the world and the case of TB in Indonesia increases twice from the
previous year which is about 1 million new cases per year. The success full of a program
is determined by the patients’ obedient in consuming medicine completely therefore of
effective intervention increasing the early initiation, obedience and completion the
treatment of TB are required. There are five healt centers that have the most TB cases in
Pekanbaru namely Puskesmas Sidomulyo which is 68 cases, Rejosari which is 64 cases,
Payung Sekaki which is 60 cases, Simpang Tiga Which is 56 cases and Garuda which is
48 cases. The patients can be cured if they are discipline in following the treatment of TB,
comply the schedule of the treatment regularly, the functionary visits the patients
regularly and the good role of the family. This research is aimed to find out the factors
affecting the patients’ obedient in TB treatment. The research was conducted in each
patients’house with TB by using descriptive method and cross sectional approach. The
sample of this research was 75 patients and 20 patients are for the validity and reliability
test. The most patients are in 45 years old (36%), the male patients (64%), the average of
the patients’house distance is > 2 Km which is 77,3%, patients who have motorcycle
(96,1%), patients’ income < 1 million (38,7%), the last education of the patient is
Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)/Equivalent (58,7%), good
knowledge (86,7%), good attitude (85,3%), good motivation (100%), the avaibility of
good medicine (100%), the average patients in the intensive stage of category 1 month -2
(22,7%), the good role of Pengawas Menelan Obat (PMO) (85,3%), and the good support
from family (88%). There are tree factors affecting the patients’ obedient on the TB
treatment in five Healt Centers in Pekanbaru namely motivation to be cured, the role of
family and the role of PMO.
Keywords : Tuberculosis, TB treatment, the role of PMO, the role of family.
JOM FK VOL. 4 No. 2 OKT 2017
                                                                                    Page 1
    PENDAHULUAN                                    kasus, Rejosari sebesar 64 kasus,
                                                   Payung Sekaki sebesar 60 kasus,
            Penyakit    tuberkulosis      (TB)     Simpang Tiga sebesar 56 kasus dan
    merupakan penyakit infeksi menular             Garuda sebesar 48 kasus.11,12 Jumlah
    yang disebabkan oleh Mycobacterium             kasus tersebut berhubungan dengan
    tuberculosis     (M.         Tuberculosis).1   hasil wawancara yang dilakukan
    Penularan TB terjadi secara langsung           pada     salah      satu     puskesmas
    melalui udara dalam bentuk droplet             terbanyak       yaitu       Puskesmas
    (percikan dahak) sehingga mengganggu           Sidomulyo yang ditemukan dalam
    kesehatan masyarakat dan menimbulkan           masalah pengobatan TB yang
    kesakitan (morbiditas) serta kematian          mencakup antara lain              sistem
    (mortalitas).2                                 kebersihan lingkungan pasien TB,
            Data World Health Organization         gizi, dukungan keluarga, dukungan
    (WHO) tahun 2011 – 2015 menyatakan             petugas kesehatan, dan kesadaran
    wilayah Asia memiliki kasus TB                 pasien TB dalam hal keteraturan
    terbanyak yaitu sebesar 55%.3 Pada tahun       minum obat.12 Permasalahan itu
    2014 WHO menyatakan bahwa kasus TB             semua       berhubungan          dengan
    di Indonesia menempati urutan ke-4 di          keberhasilan pengobatan TB paru.13
    dunia setelah China, India, dan Afrika                 Keberhasilan           program
    Selatan, sedangkan pada tahun 2015             ditentukan dari kepatuhan meminum
    Indonesia berada pada peringkat ke-2 di        obat yang lengkap sampai selesai
    dunia setelah Tiongkok.4,5 Hasil survei        sehingga diperlukan intervensi yang
    dari prevalensi kasus TB pada tahun            efektif dalam meningkatkan inisiasi
    2015, didapatkan kasus TB Indonesia            dini, kepatuhan dan penyelesaian
    meningkat 2 kali dari tahun sebelumnya         pengobatan TB. Data dari WHO
    sekitar 1 juta kasus TB baru pertahun.         tahun 2015 menyatakan bahwa yang
    Permasalahan tersebut terjadi karena           mempengaruhi                 kepatuhan
    tingkat penyelesaian pengobatan TB             pengobatan TB yang paling
    yang rendah dan pasien TB yang                 dominan adalah efek samping obat
    berhenti meminum obat sebelum masa             TB, lamanya pengobatan, status
    pengobatan     selesai.6,7,8    Kementrian     imigran, jarak yang jauh dari rumah
    Kesehatan Indonesia pada tahun 2010            pasien ke pelayanan kesehatan,
    juga menyatakan bahwa 47% pasien TB            riwayat kehidupan pasien TB,
    berhenti meminum obat ketika mereka            adanya persepsi risiko terhadap
    merasa lebih baik.8                            penyakit TB yang dialami pasien.6,7
            Berdasarkan data dari Dinas            Pengaruh       kepatuhan       terhadap
    Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau tahun         pengobatan TB dapat dikategorikan
    2013     menyatakan        bahwa     angka     menjadi      faktor     internal     dan
    penemuan kasus TB paru dengan BTA              eksternal.
    positif mencapai 5.125 kasus, sedangkan                Faktor       internal       yang
    pada tahun 2014 meningkat menjadi              mempengaruhi                 kepatuhan
    5.995 kasus TB paru.9,10 Menurut Dinkes        pengobatan TB paru adalah
    Kota Pekanbaru pada tahun 2015                 karakteristik diri dan persepsi pasien
    didapatkan kasus TB terbanyak berada di        TB terhadap kepatuhan pengobatan
    lima Puskesmas se-Kota Pekanbaru yaitu         TB. Apabila keinginan pasien untuk
    : Puskesmas Sidomulyo sebesar 68               sembuh berkurang maka persepsi
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                         Page 2
    pasien tentang pengobatan TB akan             (noneksperimental)             dengan
    berespon negatif sehingga kepatuhan           pendekatan Cross             sectional.
    pasien TB menjadi tidak teratur dalam         Penelitian     ini dilakukan di lima
    menyelesaikan pengobatannya.                  puskesmas se-Kota Pekanbaru.
            Faktor       eksternal       yang     Waktu penelitian ini dilaksanakan
    mempengaruhi kepatuhan pengobatan             pada bulan September 2016 -
    TB paru adalah dukungan dan informasi         Februari 2017. Subjek penelitian ini
    dari     petugas    kesehatan     tentang     adalah     pasien      yang     sedang
    keteraturan minum obat. Petugas               menjalani pengobatan TB paru
    kesehatan yang ramah akan memotivasi          rawat jalan di lima puskesmas se-
    pasien untuk menyelesaikan pengobatan         Kota Pekanbaru. Subjek penelitian
    secara teratur, sementara dukungan            yang dipilih adalah pasien yang
    keluarga     yang    minimal,     rejimen     memenuhi          kriteria     inklusi.
    pengobatan yang salah dapat mengubah          Berdasarkan populasi penelitian
    kepatuhan pengobatan. Akhirnya, pasien        yang merupakan sumber data pada
    menjadi drop out (putus berobat) dalam        penelitian yang merupakan sumber
    pengobatan sehingga tidak sembuh.14,15,16     data pada penelitian ini maka teknik
    Pasien putus berobat dapat diatasi            sampel yang digunakan adalah
    dengan meningkatkan penemuan semua            Proportional random sampling.
    kasus kesembuhan pasien TB yang               Jumlah sampel minimal penelitian
    didukung       oleh      semua      sektor    sebanyak 75 orang. Pasien TB paru
    pengembangan jejaring kerja agar              dalam penelitian ini, jumlah sampel
    melaksanakan program TB dengan                disesuaikan dengan lama dan waktu
    baik.17                                       penelitian      (September       2016-
            Berdasarkan latar belakang di atas,   Februari 2017).
    penulis tertarik untuk meneliti serta                Sampel yang digunakan
    mengamati         faktor-faktor       yang    adalah pasien TB paru yang telah
    mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien         mengkonsumsi obat OAT minimal
    terhadap pengobatan TB paru di lima           1 bulan. Teknik pengambilan
    Puskesmas se-Kota Pekanbaru yaitu             sampel adalah teknik Proportional
    Puskesmas Sidomulyo, Rejosari, Payung         sampling yang disertai dengan
    Sekaki, Simpang Tiga dan Garuda.              teknik random dan yang akan
    Peneliti dalam penelitian mempersempit        dijadikan sampel penelitian adalah
    ruang lingkup pasien yaitu pasien TB          dengan metode yang diperoleh
    yang terdata di lima Puskesmas se-Kota        dengan      teknik       ini   disebut
    Pekanbaru yang memiliki kasus TB              Proportional sampling.
    terbanyak pada pengobatan TB minimal                 Kriteria inklusi penelitian ini
    selama 6 bulan terakhir tahun 2016 sejak      adalah pasien TB paru yang terdata
    mulai dilakukannya penelitian dan belum       dan sedang menjalani pengobatan
    ada penelitian tentang tingkat kepatuhan      TB paru serta bersedia ikut
    pasien terhadap pengobatan TB paru di         penelitian dan menandatangani
    lima puskesmas se- Kota Pekanbaru.            surat Informed consent penelitian,
                                                  pasien TB paru yang masih tinggal
    METODE                                        di Kota Pekanbaru, pasien TB paru
          Desain penelitian ini adalah            yang sudah terdiagnosis TB paru
    penelitian  deskriptif observasional          oleh dokter dengan tipe pasien :
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                       Page 3
     pasien BTA positif, pasien BTA negatif     Simpang Tiga dan Puskesmas
     dengan rontgen positif, dan pasien TB      Garuda.   Total    pasien   patuh
     paru dengan pengobatan lengkap.            sebanyak 68 orang (90,7%) di lima
     Kriteria ekslusi dalam penelitian ini      Puskesmas se-Kota Pekanbaru.
     adalah pasien TB paru yang telah
     meninggal dunia, pasien TB paru yang       Tabel 2. Distribusi frekuensi
     memungkinkan untuk diawawancarai,          faktor terkait pasien TB paru
     pasien TB paru yang memiliki               berdasarkan         karakteristik
     keterbatasan dan gangguan mental,          pasien
     pasien TB paru dengan tipe ekstra paru,
                                                    Faktor         Lima Puskesmas se-
     kambuh, default (lalai), dan TB MDR,
                                                 terkait pasien     Kota Pekanbaru
     pasien TB Paru yang berada pada masa
     pengobatan fase sisipan Kategori 1                            N=75        %
     intensif, fase lanjutan Kategori 2 bulan    Umur
     ke-7 dan ke-8. Penelitian dilakukan di
     rumah masing-masing pasien TB paru di       < 18 tahun          1         1,3
     lima puskesmas se-Kota Pekanbaru yang
                                                 18-25 tahun        20        26,7
     masing-masing puskesmas diambil 15
     orang untuk dijadikan sampel penelitian,    26-35 tahun        15         20
     sehingga total sampel penelitian ini
     adalah 75 orang pasien TB paru.             36-45 tahun        16        21,3
                                                 >45 tahun          27         36
     HASIL
                                                 Jenis kelamin
   Tabel 1. Distribusi frekuensi kepatuhan
    pasien terhadap pengobatan TB paru           Laki-laki          48         64
    di      lima puskesmas se- Kota
    Pekanbaru                                    Perempuan          27         36
   Lokasi              Patuh       Tidak
  penelitian    N                  patuh         Jarak rumah
                                                 ke puskesmas
                      n      %     n %
Puskesmas       15    14    93,3   1 6,7
                                                 Dekat (<2km)       17        22,7
Sidomulyo
Puskesmas        15    12    80    3   20
                                                 Jauh (>2km)        58        77,3
Rejosari
Puskesmas        15    12    80    3   20        Alat
Payung Sekaki                                    transportasi
Puskesmas        15    15   100    0    0        yang
Simpang Tiga                                     digunakan ke
Puskesmas        15    15   100    0    0        puskesmas
Garuda                                           Sepeda              1         1,3
    Total        75    68 90,7     7   9,3
                                                 Motor              72        96,1
          Mayoritas   pasien   TB     paru
     pengobatan     Kategori    1    dapat       Mobil               1         1,3
     dikelompokkan ke dalam pasien TB paru
                                                 Angkutan            1         1,3
     yang patuh masing-masing sebanyak           Umum (oplet,
     100% di wilayah kerja Puskesmas             taxi, bus kota,
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                  Page 4
     ojek)                                            Pada      hasil     penelitian
                                              berdasarkan karakteristik pasien,
     Pekerjaan
                                              didapatkan      bahwa      di    lima
     Pedagang            7         9,3        puskesmas       se-kota    pekanbaru
                                              (Sidomulyo,      Rejosari,    Payung
     Buruh/tani          8        10,7
                                              Sekaki, Simpang Tiga, dan Garuda)
     PNS                 2         2,7        rata-rata berusia > 45 tahun
                                              sebanyak      27     orang    (36%),
     Pensiunan           3          4         sedangkan usia 18-25 tahun
     Wiraswasta         23        30,7
                                              sebanyak 20 orang (26,7%).
                                              Mayoritas berjenis kelamin laki-laki
     IRT                16        21,3        sebanyak 48 orang (64%) dan jarak
                                              dari rumah pasien TB paru ke
     Lain-lain          16        21,3
                                              puskesmas rata-rata jauh (>2Km)
     Penghasilan                              sebanyak 58 orang (77,3%). Jarak
                                              yang jauh dari rumah pasien TB
     Penghasilan <1      29       38,7        paru menuju ke puskesmas, maka
     juta                                     pasien lebih sering menggunakan
                                              kendaraan sepeda motor/honda
     Penghasilan 1-2     18        24
                                              berjumlah 72 orang (96,1%).
     juta
                                                      Rata-rata penghasilan pasien
     Penghasilan 2-5     29       34,6        TB paru <1 juta sebanyak (38,7%),
     juta                                     1-2 juta (24%), 2-5 juta (34,6%), >5
                                              juta (2,7%). Pendidikan terakhir
     Penghasilan >5          2    2,7         pasien TB rata-rata tamatan
     juta                                     SMA/MA/Sederajat sebanyak 44
     Pendidikan                               orang (58,7%) sehingga rata-rata
     terakhir                                 pasien TB banyak yang bekerja
                                              sebagai wiraswasta berjumlah 23
     SD/MI/Sederajat         10   13,3
                                              orang (30,7%).
     SMP/MTS/                10   13,3
     Sederajat
                                              Tabel 3. Distribusi frekuensi
                                              faktor terkait pasien TB paru
     SMA/MA/                 44   58,7        berdasarkan pengetahuan pasien
     Sederajat                                terhadap pengobatan TB paru
     Perguruan tinggi        11   14,7                                 Pengetahuan
     (D3/S1/S2/S3)                               Variabel      N          pasien
                                                                      Baik      Tidak
                                                                                 baik
            Faktor terkait pasien TB paru                           n    %     n %
    dikelompokkan berdasarkan umur, jenis     Puskesmas        15   13 86,7      2 13,3
    kelamin, jarak menuju ke puskesmas,       Sidomulyo
    alat transportasi yang digunakan menuju   Puskesmas        15   12    80     3     20
                                              Rejosari
    puskesmas, pekerjaan, penghasilan, dan
                                              Puskesmas         15 13 86,7       2 13,3
    pendidikan.
                                              Payung Sekaki
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                  Page 5
    Puskesmas        15 12        80         3       20         Tabel 5. Distribusi frekuensi
    Simpang Tiga                                                faktor terkait pasien TB paru
    Puskesmas        15 15 100               0        0         berdasarkan motivasi pasien
    Garuda
                                                                terhadap pengobatan TB paru
    Total            75 65 86,7             10 13,3
                                                                                         Motivasi pasien
                                                                   Variabel           N   Baik     Tidak
           Pasien TB paru di lima
                                                                                                   baik
    Puskesmas se- Kota Pekanbaru memiliki
                                                                                         n % n %
    pasien TB paru dengan berpengetahuan
                                                                 Puskesmas            15 15 100 0        0
    baik sebanyak 65 orang (86,7%),                              Sidomulyo
    sedangkan yang tidak baik sebanyak 10                        Puskesmas            15       15 100   0       0
    orang (13,3%). Pengetahuan baik paling                       Rejosari
    banyak berada di puskesmas Garuda.                           Puskesmas            15       15 100   0       0
                                                                 Payung Sekaki
   Tabel 4. Distribusi frekuensi faktor                          Puskesmas            15       15 100   0       0
   terkait pasien TB paru berdasarkan                            Simpang Tiga
   sikap pasien terhadap pengobatan TB                           Puskesmas            15       15 100   0       0
                                                                 Garuda
   paru
                                                                 Total                75       75 100   0       0
                            Sikap pasien
        Variabel      N                                               Berdasarkan    Tabel     5,
                            Baik    Tidak
                                     baik                       didapatkan bahwa semua pasien TB
                          n    % n %                            paru di lima Puskesmas se-Kota
     Puskesmas         15 13 86,7 2 13,3                        Pekanbaru memiliki motivasi yang
     Sidomulyo                                                  baik dalam mengikuti pengobatan
     Puskesmas         15    12        80        3    20        TB paru dengan baik sebanyak 75
     Rejosari                                                   orang (100%).
     Puskesmas         15    13 86,7             2 13,3         Tabel 6. Distribusi frekuensi
     Payung Sekaki                                              faktor terkait ketersediaan obat
     Puskesmas         15    11 73,3             4 26,7
                                                                TB paru di lima Puskesmas se-
     Simpang Tiga
     Puskesmas         15    15 100              0        0
                                                                                     Ketersediaan obat TB
     Garuda
                                                                Variabel      N              paru
     Total             75    64 85,3             11 14,7
                                                                                        Baik      Tidak
                                                                                                  baik
          Faktor terkait pasien berdasarkan
                                                                                   n     %         n %
    sikap pasien terhadap pengobatan TB
                                                              Puskesmas          15 15 100           0    0
    paru di lima Puskesmas se- Kota                           Sidomulyo
    Pekanbaru, didapatkan bahwa Puskesmas                     Puskesmas          15       15    100         0       0
    yang memiliki sikap yang baik selama                      Rejosari
    masa pengobatan TB paru adalah                            Puskesmas          15       15    100         0       0
    Puskesmas Garuda sebanyak 15 orang                        Payung
    (100%). Rata-rata di lima Puskesmas se-                   Sekaki
    Kota Pekanbaru memiliki pasien TB paru                    Puskesmas          15       15    100         0       0
    dengan sikap yang baik selama masa                        Simpang Tiga
                                                              Puskesmas          15       15    100         0       0
    pengobatan TB paru sebanyak 64 orang
                                                              Garuda
    (85,3%).
                                                              Total              75       75    100%        0       0
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                                            Page 6
    Kota Pekanbaru                             Tabel 8. Distribusi frekuensi
                                               faktor terkait peran PMO
            Dari tabel 6 didapatkan bahwa,     terhadap pengobatan TB paru
    dari hasil survei, pasien menyatakan       yang dijalani pasien TB paru
    sebanyak 100% (75 orang) ketersediaan      pada Tahapan intensif dan
    pengobatan TB dikatakan baik. Hasil ini    Tahapan lanjutan
    juga melihat proses pemberiaan obat oleh
    petugas TB dan penerimaan obat oleh                                  Peran PMO
    pasien TB paru.                               Variabel      N       Baik     Tidak
                                                                                 baik
    Tabel 7. Distribusi frekuensi faktor                              n    %    n %
    terkait lamanya pengobatan TB paru         Puskesmas        15     11 73,3    4 26,7
                                               Sidomulyo
    di lima Puskesmas se-Kota Pekanbaru
                                               Puskesmas         15   14 93,3     1     6,7
                                               Rejosari
                                               Puskesmas         15   11 73,3     4 26,7
                               Puskesmas
                                               Payung Sekaki
           Variabel               lima
                                               Puskesmas         15   14 93,3     1     6,7
                              Puskesmas se-
                                               Simpang Tiga
                                  Kota
                                               Puskesmas         15   14 93,3     1     6,7
                               Pekanbaru
                                               Garuda
                                               Total             75   64 85,3   11 14,7
                              N=75      %
     Lamanya                                           Penilaian faktor terkait peran
     pengobatan yang                           PMO terhadap pengobatan TB paru
     dijalani pasien TB
                                               dimaksudkan untuk mengetahui
     paru
                                               PMO berperan baik atau tidak baik
     Tahapan intensif         14     18,7
     kategori 1, bulan ke-1                    dalam masa pengobatan TB paru
     Tahapan intensif         17     22,7      terutama pengobatan TB paru
     kategori 1, bulan ke-2                    tahapan intensif Kategori 1 dari
     Tahapan lanjutan         11     14,6      bulan ke-1 dan bulan ke-6. Hasil
     kategori 1, bulan ke-3                    penelitian ini didapatkan bahwa
     Tahapan lanjutan         13     17,3      pasien yang memiliki peran PMO
     kategori 1, bulan ke-4                    yang baik berada di Puskesmas
     Tahapan lanjutan          6       8       Rejosari, Simpang Tiga dan Garuda
     kategori 1, bulan ke-5                    yang masing-masing sebanyak 14
     Tahapan lanjutan         14     18,7      orang (93,3%). Total pasien TB paru
     kategori 1, bulan ke-6                    di lima Puskesmas se- Kota
     Total                    75     100%      Pekanbaru terdapat peran PMO
                                               terhadap pasien dikatakan baik
          Faktor terkait lama pengobatan       sebanyak 64 orang (85,3%) dan
    TB paru di lima Puskesmas se-Kota          yang dikatakan tidak baik sebanyak
    Pekanbaru, didapatkan bahwa pasien TB      11 orang (14,7%).
    paru rata-rata berada dalam masa
    pengobatan TB paru tahapan intensif        Tabel 9. Distribusi frekuensi
    Kategori 1 bulan ke-2 sebanyak 17 orang    faktor terkait peran keluarga
    (22,7%).                                   pasien TB paru terhadap pasien
                                               TB paru
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                   Page 7
                                                   Peran keluarga         60     80
                           Peran Keluarga
        Variabel      N     Baik    Tidak          Peran petugas          25 33,3
                                     baik          puskesmas dan
                          n    % n %               Pengawas Minum
     Puskesmas         15 12 80      3 20          Obat (PMO)
     Sidomulyo                                     Faktor yang cukup berpengaruh
     Puskesmas         15    15 100      0    0    Keuntungan        19        25,3
     Rejosari                                      dan manfaat
                                                   dari
     Puskesmas         15    11 73,3     4 26,7    penggunaan
     Payung Sekaki                                 BPJS
     Puskesmas         15    13 86,7     2 13,3    /JAMKESDA
     Simpang Tiga                                  Banyaknya         13        17,3
     Puskesmas         15    15 100      0    0    obat yang
     Garuda                                        harus diminum
     Total             75    66   88     9   12
                                                   Lamanya           12          16
           Faktor terkait peran keluarga           pengobatan
    pasien terhadap pasien TB paru,                TB paru yang
    didapatkan bahwa peran keluarga yang           sudah Anda
                                                   dijalani
    baik terhadap pasien TB paru yang
                                                   Faktor yang
    masing-masing sebanyak 100 % terdapat
                                                   kurang
    di Puskesmas Rejosari dan Garuda.
                                                   berpengaruh
    Sementara, tiga puskesmas yang lainnya         Efek samping      10        13,3
    sebanyak 86,7% di Puskesmas Simpang            obat setelah
    Tiga, sebanyak 80% di Puskesmas                meminum obat
    Sidomulyo, dan sebanyak 73,3 % di              TB paru
    Puskesmas Payung Sekaki.
                                                   Jarak dari        10        13,3
    Tabel 10. Distribusi frekuensi faktor-         rumah Anda
    faktor yang paling mempengaruhi                menuju ke
    kepatuhan        pasien      terhadap          puskesmas
    pengobatan TB paru di lima
    Puskesmas se-Kota Pekanbaru                    Biaya              2         2,7
                                                   transportasi
                        Faktor yang
                                                   Jenis obat lain    1         1,3
                           paling
                                                   yang diminum
        Variabel       mempengaruhi
        peringkat     kepatuhan pasien                    Faktor   yang     paling
                                                  mempengaruhi kepatuhan pasien
                      N=75        %               dalam pengobatan TB paru di lima
                                                  puskesmas se-Kota Pekanbaru,
     Faktor yang paling berpengaruh               didapatkan bahwa faktor yang
                                                  mempengaruhi kepatuhan pasien
     Motivasi untuk          73   97,3
                                                  terhadap pengobatan TB paru
     sembuh
                                                  dikelompokkan menjadi tiga yaitu
                                                  faktor yang paling berpengaruh,
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                     Page 8
    faktor yang cukup berpengaruh dan           obat TB paru secara teratur. Jadwal
    faktor yang kurang berpengaruh.             kunjungan berobat pasien TB paru
    Berdasarkan hasil penelitian ini, pasien    ditentukan oleh petugas TB paru
    menyatakan bahwa faktor yang paling         sampai pasien sembuh. Penelitian
    berpengaruh terhadap pengobatan TB          ini sesuai dengan penelitian yang
    paru yaitu motivasi untuk sembuh            dilakukan     oleh   Senewe      FP
    sebanyak 73 orang (97,3%), peran            didapatkan bahwa pasien patuh
    keluarga sebanyak 60 orang (80%), dan       (67%) dan pasien tidak patuh (33%),
    peran PMO sebanyak 25 orang (33,3%).        sedangkan berdasarkan penelitian
    Pasien menyatakan faktor yang cukup         Sakanthi CG didapatkan bahwa
    berpengaruh terhadap pengobatan TB          pasien patuh (80%) dan pasien tidak
    paru yaitu keuntungan dan manfaat dari      patuh (20%).18,19,20
    penggunaan BPJS / JAMKESDA
    sebanyak 19 orang (25,3%), banyaknya        Faktor terkait pasien TB paru
    obat yang harus diminum sebanyak 13         yang mempengaruhi kepatuhan
    orang (17,3%), dan lamanya pengobatan       terhadap pengobatan TB paru di
    TB paru yang sudah pasien TB paru           lima   puskesmas     se-  Kota
    jalani sebanyak 12 orang (16%). Pasien      Pekanbaru
    menyatakan      faktor   yang     kurang
    berpengaruh yaitu efek samping obat          Faktor terkait pasien TB paru
    setelah meminum obat TB paru dan jarak       berdasarkan karakteristik pasien
    dari rumah pasien TB paru menuju ke          terhadap pengobatan TB paru
    sebanyak 13 orang (13,3%), biaya
    transportasi sebanyak 2 orang (2,7%),          a. Usia
    dan jenis obat lain yang diminum                     Berdasarkan hasil penelitian
    sebanyak 1 orang (1,3%).                    yang telah dilakukan didapatkan
                                                bahwa jumlah pasien TB paru
    PEMBAHASAN                                  berdasarkan usia di puskesmas se-
                                                Kota Pekanbaru merupakan usia
    Kepatuhan pasien TB paru terhadap
                                                terbanyak yang mengalami penyakit
    pengobatan TB paru di lima
                                                TB paru adalah usia >45 tahun
    puskesmas se-Kota Pekanbaru
                                                (36%) dilanjutkan usia 18-25 tahun
                                                (26,7%), usia 26-35 tahun (21,3%),
           Hasil kepatuhan pasien TB paru
    terhadap pengobatan TB paru pada            dan terakhir usia <18 tahun (1,3%).
    penelitian ini menunjukkan terdapat         Berdasarkan hasil penelitian ini,
    pasien patuh (90,7%) dan pasien tidak       peneliti menemukan bahwa kasus
                                                terbanyak     berada    pada     usia
    patuh     (9,3%).   Berdasarkan     hasil
    penelitian yang peneliti lakukan secara     produktif. Usia produktif merupakan
    langsung terhadap pasien TB paru,           usia yang aktif beraktivitas diluar
    kepatuhan pasien terhadap pengobatan        lingkungan rumah sehingga lebih
                                                beresiko     mudah       menularnya
    TB paru dipengaruhi oleh beberapa
    faktor utama, antara lain keinginan         penyakit TB paru terutama di
    pasien untuk sembuh, cara berfikir          lingkungan yang padat. Usia
                                                mempengaruhi pertahanan tubuh
    pasien, dan pengetahuan pasien tentang
    penyakit TB paru. Faktor-faktor tersebut    seseorang, semakin tinggi usia maka
    akan mengubah pasien untuk meminum
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                   Page 9
    semakin menurun pertahanan tubuh             puskesmas se-Kota Pekanbaru yaitu
    seseorang tersebut.                          berjenis kelamin laki-laki (64%).
          Dampak dari hasil penelitian yang      Berdasarkan hasil penelitian yang
    peneliti lakukan adalah pasien TB paru       peneliti lakukan secara langsung,
    yang berusia produktif lebih rentan          karena pasien TB paru berjenis
    beresiko tertular penyakit TB paru           kelamin laki-laki lebih sering
    karena lebih aktif beraktivitas di luar      beraktivitas di luar rumah. Tugas
    lingkungan rumah. Sebagian pasien TB         laki-laki sebagai kepala keluarga
    yang berusia produktif ini, bekerja dari     yang bertugas mencari nafkah untuk
    pagi sampai tengah malam yang                kebutuhan keluarganya. Pasien
    dipengaruhi oleh faktor cuaca, kurang        tersebut bekerja dari pagi sampai
    beristirahat, dan kurangnya memakan-         malam dan bekerja yang cukup berat
    makanan yang bergizi. Karena aktivitas       seperti kuli bangunan, bekerja
    pasien TB paru yang sibuk, sehingga          sebagai supir truk yang keluar kota
    sebagian pasien TB paru tidak                atau provinsi, sehingga beresiko
    memperhatikan        kesehatannya    yang    mudah tertular penyakit TB paru.
    minimal dengan gejala batuk > 2              Dampaknya adalah pasien kurang
    minggu.                                      beristirahat, kurang memperhatikan
            Berdasarkan       jumlah      usia   makanan yang bergizi, stress yang
    terbanyak pasien TB paru yang                berlebihan dan mudah lelah
    didapatkan sesuai dengan isi Buku            sehingga pasien mudah tertular
    Pedoman        Nasional      Pengendalian    penyakit TB paru.
    Tuberkulosis, menunjukkan bahwa usia                 Hasil ini didukung oleh
    tebanyak pasien TB paru yang                 Profil Kesehatan Indonesia Tahun
    mengalami penyakit TB paru adalah            2012,       menunjukkan        bahwa
    kelompok usia yang paling produktif.21       perbandingan kasus laki-laki (0,4%)
    Hasil penelitian ini sesuai dengan           dan perempuan (0,3%). Laki-laki
    penelitian yang di lakukan Sakanthi CG       1,5 kali lebih rentan daripada
    didapatkan usia 46-55 tahun yang             perempuan. Sebesar 59,4% kasus
    terinfeksi TB paru sebanyak 31,7%.19         BTA positif yang ditemukan
    Hasil       penelitian     Pambudi      U    berjenis kelamin laki-laki dan
    menunjukkan usia 17-50 tahun yang            perempuan (40,6%).24 Pernyataan
    terinfeksi TB sebanyak 92,68%.22 Pada        tersebut sesuai dengan penelitian
    orangtua dan lansia dapat menimbulkan        yang dilakukan Sakanthi CG
    efek pertahanan tubuh yang lebih kuat        didapatkan pasien TB paru rata-rata
    dan lama pada kedua kelompok usia            berjenis kelamin laki-laki (63,3%).19
    tersebut. Dalam hal ini kepatuhan minum      Berbeda dengan hasil penelitian
    obat untuk suatu penyakit akan lebih         yang dilakukan oleh Pambudi U,
    sulit dibandingkan dengan yang dewasa.       yang menunjukkan bahwa kasus TB
    Seseorang yang berusia lanjut akan           berjenis      kelamin     perempuan
    mempunyai kesulitan dalam kepatuhan          sebanyak 53,66% dan laki-laki
    meminum obat TB paru karena faktor           (46,53%).22       Hasil     penelitian
    usia, lingkungan dan psikologisnya.23        Sakanthi      CG     sama     dengan
       b. Jenis kelamin                          Setyowati DRD bahwa kasus TB
            Berdasarkan hasil penelitian yang    lebih dominan berjenis kelamin
    peneliti lakukan, pasien TB paru di lima     perempuan (57,14%) daripada laki-
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                   Page 10
    laki (42,86%), karena lingkungan rumah      tergolong strategis sehingga mudah
    yang tidak hiegenis dan pasien lebih        dijangkau dengan kendaraan umum
    banyak dirumah sehingga bakteri TB          ataupun pribadi.25
    paru mudah masuk melalui lingkungan           d. Alat transportasi yang
    rumah tersebut dan perempuan identik              digunakan pasien TB paru
    rajin berobat TB paru, maka data pasien           menuju ke puskesmas
    TB paru di pelayanan kesehatan lebih                Alat     transportasi     yang
    banyak berjenis kelamin perempuan           digunakan pasien TB paru menuju
    daripada      laki-laki.25    Berdasarkan   ke puskesmas adalah dengan
    aktivitasnya, laki-laki lebih sering        menggunakan          sepeda      motor
    beraktivitas diluar rumah sampai malam      kendaraan        motor        (96,1%).
    hari, sedangkan perempuan lebih sering      Berdasarkan hasil penelitian yang
    beraktivitas di siang hari dan di dalam     dilakukan oleh peneliti secara
    rumah.22,26                                 langsung, jarak yang jauh dari
    c. Jarak dari rumah menuju             ke   rumah menuju ke puskesmas, maka
    puskesmas                                   pasien berinisiatif menggunakan
            Jarak     dapat     mempengaruhi    kendaraan kendaraan motor (sepeda
    kepatuhan pasien TB paru. Rata-rata         motor).       Kendaraan          motor
    pasien berobat dengan jarak dari rumah      merupakan         alat     transportasi
    ke puskesmas yaitu jauh dengan jarak >2     alternatif yang digunakan pasien
    Km (77,3%). Hasil dari penelitian yang      untuk berobat TB paru daripada
    dilakukan oleh peneliti, di lima            sepeda, mobil dan angkutan umum
    puskesmas tersebut mempunyai wilayah        lainnya.       Mengenai          biaya
    kerja yang cukup luas. Wilayah kerja        transportasi, pasien TB paru
    yang luas, pasien TB paru tetap berobat     mengeluarkan biaya transportasi
    di    puskesmas      terdekat.    Wilayah   berupa     uang      bensin.    Pasien
    Pekanbaru rata-rata memiliki lingkungan     menggunakan kendaraan motor
    padat dan ada beberapa wilayah dengan       karena jarak yang jauh, untuk
    lingkungan yang tidak sehat. Pasien TB      menghindari macet pada pagi hari,
    paru rata-rata tinggal di lingkungan yang   bisa segera sampai ke puskesmas
    padat dan tidak sehat serta jauh dari       dan menghindari antrian pasien
    puskesmas. Jarak yang jauh dari             yang panjang, mudah beraktivitas
    puskesmas dan termasuk wilayah kerja        seperti bekerja.
    puskesmas, sebagian pasien TB paru                  Hasil penelitian ini sama
    tetap berobat di puskesmas walaupun         dengan penelitian Sakanthi CG yang
    jarak jauh dari rumah.                      menunjukkan bahwa rata-rata pasien
            Hasil penelitian ini berbeda        TB paru berobat dengan kendaraan
    dengan penelitian Setyowati DRD yang        pribadi sebanyak 80%. 19
    menunjukkan bahwa jarak rumah pasien          e. Pekerjaan
    ke puskesmas adalah berjarak dekat                  Berdasarkan penelitian yang
    (73,81%) yaitu pada jarak <3 Km             telah dilakukan didapatkan rata-rata
    dibandingkan jarak yang jauh (>3 Km).25     pekerjaan pasien TB paru adalah
    Hal ini terjadi karena mayoritas jarak      sebagai wiraswasta (30,7%) dan IRT
    rumah pasien dengan puskesmas daerah        (21,3%).       Berdasarkan        hasil
    masing-masing jaraknya adalah dekat (<      penelitian yang dilakukan oleh
    3 Km) dan letak tempat puskesmas            peneliti secara langsung, didapatkan
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                   Page 11
    bahwa pekerjaan mempengaruhi pasien          >1.550.000 (48%).28 Hasil penelitian
    TB paru dalam kepatuhan pengobatan           ini bertolak belakang dari hasil
    TB paru. Pasien yang bekerja sebagai         penelitian yang dilakukan oleh dr.
    wiraswasta lebih sering berada di luar       Sylvia RP, dkk, yang menunjukkan
    ruangan dengan kondisi lingkungan yang       bahwa pasien TB paru rata-rata
    mudah terpapar polusi udara dan              berpenghasilan 1-2 juta (45,5%).
    sebagian pasien tidak patuh dalam            Menurut hasil penelitian tersebut,
    menggunakan masker, terutama masker          didapatkan bahwa pasien TB paru
    N95, pasien yang cukup kurang waktu          rata-rata memiliki pendapatan yang
    istirahatnya dan pola gaya hidup yang        baik. 29
    tidak     sehat     sehingga     akhirnya       g. Pendidikan
    menganggu kesehatannya serta mudah                    Pendidikan terakhir pasien
    mengalami penyakit TB paru.                  TB paru adalah SMA/MA/Sederajat
            Hasil penelitian ini sama dengan     (58,7%).        Berdasarkan         hasil
    penelitian yang dilakukan oleh Pambudi       penelitian yang dilakukan oleh
    U yang menunjukkan bahwa jumlah              peneliti, melihat pendidikan terakhir
    pegawai swasta sebanyak (19,31%).22          pasien TB paru, daya serap untuk
    Hasil penelitian ini bertolak belakang       mengetahui tentang pengobatan TB
    dengan penelitian yang dilakukan oleh        paru dalam kategori baik, namun
    Erawatyningsih E yang menunjukkan            pasien kurang peduli baik mereka
    bahwa sebagian besar pasien bekerja          tertular TB paru atau tidak. Hal
    sebagai petani (28,57%). Pasien yang         tersebut terjadi karena mereka tidak
    mudah terpapar partikel debu akan            menerapkan         dalam      kehidupan
    mengakibatkan gangguan pada saluran          sehari-hari seperti menjaga pola
    pernafasan, dan apabila pasien terpapar      makan obat tepat waktu, istirahat
    dalam jangka waktu yang lama dapat           yang tidak cukup, lingkungan yang
    meningkatkan          morbiditas       dan   tidak     terjaga,     dan     lain-lain.
                27
    mortalitas.                                  Penelitian      ini     sama      dengan
       f. Penghasilan                            penelitian dr. Sylvia, didapatkan
            Berdasarkan hasil penelitian yang    bahwa pendidikan terakhir pasien
    dilakukan oleh peneliti secara langsung,     TB       paru      rata-rata     tamatan
    penghasilan pasien rata-rata <1 juta         SMA/MA/Sederajat              (39,4%).29
    (38,7%).        Penghasilan       tersebut   Hasil penelitian ini tidak sesuai
    dipengaruhi oleh pekerjaan yang tidak        dengan penelitian Setyowati DRD,
    menetap, pekerjaan dengan penghasilan        didapatkan bahwa terdapat pasien
    berjumlah sedikit, dan berada pada sosial    tidak bersekolah (23,81%) dan yang
    ekonomi yang rendah. Penghasilan yang        bersekolah                       tamatan
    tidak menetap mempengaruhi pola gaya         SD/MI/Sederajat              (40,48%).25
    hidup pasien TB paru sehingga tidak          Tingkat pendidikan pasien akan
    memenuhi gizi yang baik. Hal tersebut        sangat         berpengaruh          pada
    akan berpengaruh terhadap kondisi tubuh      pengetahuannya terhadap penularan
    pasien TB paru menjadi lebih buruk.          penyakit TB paru di masyarakat
    Hasil penelitian ini didukung oleh           serta berpengaruh pada daya serap
    Kondoy PPH, dkk, menunjukkan bahwa           pasien untuk menerima informasi
    penghasilan perbulan pasien TB paru          tentang pengobatan TB paru.30
    rata-rata < Rp 1.550.000,00 (52%) dan        Semakin rendahnya pendidikan
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                      Page 12
    pasien, maka diperlukan pengawasan                    Sikap pasien TB paru yang
    yang intensif pada beberapa pasien            baik berada di Puskesmas Garuda
    tersebut.25                                   (100%). Total kasus TB paru yang
                                                  bersikap baik terhadap pengobatan
    Faktor terkait pasien TB paru                 TB paru sebanyak 64 orang (85,3%)
    berdasarkan pengetahuan pasien                dan tidak baik sebanyak 11 orang
    terhadap pengobatan TB paru                   (14,7%).      Berdasarkan      hasil
           Rata-rata pengetahuan pasien TB        penelitian yang dilakukan oleh
    paru yang baik berada di puskesmas            peneliti, karena sikap pasien TB
    Garuda (100%). Total pengetahuan yang         paru yang apabila merasakan efek
    baik di lima puskesmas se-Kota                samping yang akan muncul setelah
    Pekanbaru sebanyak 65 orang (86,7%)           minum obat TB paru, maka cara
    dan yang tidak baik sebanyak 10 orang         pasien dalam mengatasi efek
    (13,3%). Berdasarkan hasil penelitian         samping obat tersebut adalah
    yang dilakukan oleh peneliti secara           dengan melaporkan keluhan tersebut
    langsung didapatkan bahwa pengetahuan         kepada petugas TB paru dan petugas
    mempengaruhi           kepatuhan     pasien   akan memberi obat tambahan,
    terhadap pengobatan TB paru. Tingkat          misalnya obat untuk menghilangkan
    pendidikan SMA/MA/Sederajat yang              sakit kepala, mual, dan muntah agar
    paling dominan pada pasien TB paru,           pasien tetap patuh minum obat TB
    tidak        menutupi         kemungkinan     paru. Peran petugas yang mampu
    pengetahuan pasien TB paru akan               mengatasi keluhan pasien terhadap
    menjadi              baik.        Tamatan     pengobatan TB paru, maka sikap
    SMA/MA/Sederajat memiliki daya serap          petugas tersebut mampu mengubah
    dengan pengetahuan yang cukup baik            sikap pasien menjadi tidak putus
    dan dapat mempengaruhi keputusan              berobat selama masa pengobatan TB
    pasien dalam mematuhi minum obat TB           paru sampai selesai, sehingga rata-
    paru.                                         rata pasien bersikap baik terhadap
            Hasil penelitian ini sesuai dengan    pengobatan      TB    paru.   Hasil
    penelitian yang dilakukan oleh Kondoy         penelitian ini sesuai dengan Ariani
    PPH, dkk, menunjukkan bahwa di lima           NW bahwa pasien TB paru rata-rata
    puskesmas se- Kota Manado memiliki            menunjukkan sikap yang baik
    pasien TB dengan pengetahuan yang             (61%).32
    baik (55,6%) dan tidak baik (44,4%),
    sedangkan menurut Pambudi U bahwa             Faktor terkait pasien TB paru
    pasien TB rata-rata berpengetahuan            berdasarkan motivasi pasien
    tinggi terhadap obat TB (92,68%) dan          terhadap pengobatan TB paru
    menurut Sukmah, dkk, menunjukkan                      Motivasi    pasien  dalam
    bahwa pengetahuan pasien TB terhadap          kunjungan berobat dan meminum
    pengobatan TB di RSUD Makassar                obat TB paru, mayoritas dalam
    dikatakan         berpengetahuan     cukup    kategori baik (100%). Berdasarkan
              22,28,31
    (63,3%).                                      penelitian yang dilakukan oleh
                                                  peneliti, didapatkan bahwa motivasi
    Faktor terkait pasien TB paru                 pasien yang baik dipengaruhi oleh
    berdasarkan sikap pasien terhadap             orang terdekat pasien yaitu peran
    pengobatan TB paru                            keluarga pasien TB paru. Peran
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                   Page 13
    keluarga merupakan motivasi terbesar         kurang daripada pasien           yang
    terhadap diri pasien TB paru. Peran          menyatakan     ketersediaan      obat
    tersebut, pasien akan lebih rajin            dikategorikan cukup.20
    mengambil dan meminum obat TB paru
    berdasarkan jadwal tertulis yang sudah       Faktor terkait lama pengobatan
    ditentukan petugas TB paru pada kartu        TB paru di lima puskesmas se-
    kuning pasien/kartu jadwal kunjungan         Kota Pekanbaru
    berobat. Jika dihari yang ditentukan                 Mayoritas lama pengobatan
    petugas TB paru tidak ada bertugas           TB paru yang dijalani pasien TB
    karena ada pelatihan atau posyandu,          paru di lima puskesmas se-Kota
    maka pasien tetap berobat dihari esok        Pekanbaru adalah berada pada
    dan tetap menunggu didepan ruangan           tahapan intensif Kategori 1 bulan
    petugas TB.                                  ke-2 (22,7%). Berdasarkan hasil
           Penelitian ini didukung oleh hasil    penelitian yang dilakukan oleh
    penelitian Nurwadji dan Fajri T              peneliti, didapatkan bahwa pasien
    menunjukkan bahwa motivasi pasien TB         rata-rata berada pada pengobatan
    paru dikategeorikan kuat berada di           Tahapan intensif Kategori 1 bulan
    Puskesmas Mojokerto (67%), sedangkan         ke-2. Pengobatan TB paru memakan
    hasil penelitian Pambudi U menunjukkan       waktu 6 bulan sehingga pasien TB
    bahwa motivasi pasien TB dikategorikan       paru merasa jenuh dalam meminum
    baik (92,68%).22,33                          obat. Semakin lama pengobatan TB
                                                 paru maka semakin sedikit yang
    Faktor terkait ketersediaan obat TB          patuh     dan     semakin       sedikit
    paru di lima Puskesmas se -Kota              terdatanya pasien TB paru yang
    Pekanbaru                                    patuh berobat dan meminum obat
            Ketersediaan obat TB paru di         TB paru sampai selesai. Pasien TB
    lima puskesmas se-Kota Pekanbaru             paru yang tergolong dalam masa
    dikategorikan baik (100%). Berdasarkan       pengobatan Tahapan intensif, maka
    penelitian ini, didapatkan bahwa pasien      tingkat kepatuhan pasien lebih
    tidak kekurangan obat TB paru karena         tinggi dibandingkan pasien yang
    peran petugas TB paru puskesmas selalu       sedang menjalani pengobatan TB
    mengkonfirmasi jumlah obat yang tersisa      paru pada tahapan lanjutan.
    dan yang akan habis ke kepala                        Hasil penelitian ini didukung
    puskesmas atau pemerintah setempat,          oleh Sakanthi CG, didapatkan
    sehingga obat TB paru selalu tersedia        bahwa paling banyak pasien TB
    terutama saat jadwal kunjungan pasien        paru menjalani pengobatan TB
    TB paru yang berobat. Hasil penelitian       berada pada Tahapan intensif
    ini berbanding terbalik dengan Senewe        Kategori 1 bulan ke-2 (25%) dan
    FP, menunjukkan bahwa ketersediaan           pada penelitian Heryanto, dkk,
    obat TB di Puskesmas Depok (Jawa             menunjukkan         bahwa         lama
    Barat) dikategorikan kurang (53%)            pengobatan TB paru yang dijalani
    sehingga pasien menjadi tidak patuh          pasien TB yaitu <2 bulan
    (54,9%). Hasil penelitian tersebut terjadi   (23,8%).19,34 Berbeda dengan hasil
    berdasarkan pendapat pasien tentang          penelitian Pambudi U, menunjukkan
    ketersediaan obat TB paru dikategorikan      bahwa pasien TB paru berada pada
                                                 Tahapan intensif >1-2 bulan
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                    Page 14
    (26,8%) lebih rendah daripada Tahapan       peneliti, yang menunjukkan bahwa
    lanjutan >2 bulan (73,17%).                 PMO tidak aktif mengawasi pasien
                                                TB paru sehingga peran petugas TB
     Faktor terkait Peran PMO (Pengawas         paru dikategorikan kurang baik
    Minum Obat) dalam kepatuhan                 terhadap        pasien TB     paru
                                                          22,32
    pasien terhadap pengobatan TB paru          (80,5%).
    di lima puskesmas se-Kota Pekanbaru
            Peran PMO yang baik berada di       Faktor terkait peran keluarga
    puskesmas Rejosari, Simpang Tiga, dan       terhadap pengobatan pasien TB
    Garuda yang masing-masing sebanyak          paru di lima puskesmas se-Kota
    93,3%. Berdasarkan hasil penelitian yang    Pekanbaru
    dilakukan oleh peneliti, perilaku pasien              Rata-rata peran keluarga
    TB paru dipengaruhi oleh pengetahuan,       yang baik berada di Puskesmas
    keyakinan, sikap mental, tingkat            Rejosari dan Garuda (masing-
    kebutuhan, tingkat keterikatan dalam        masing 100%). Berdasarkan hasil
    kelompok dan tingkat kemampuan yang         penelitian yang dilakukan oleh
    dimiliki individu. PMO merupakan            peneliti,      didapatkan     bahwa
    faktor eksternal yang ada di lingkungan     dukungan keluarga dikategorikan
    pasien TB paru yang akan berpengaruh        baik karena adanya bantuan yang
    terhadap perilakunya.         Berdasarkan   diberikan oleh anggota keluarga
    penelitian ini, PMO rajin menasehati        pasien terhadap pasien berupa
    pasien TB paru mengenai jadwal              barang, jasa, informasi, dan nasehat.
    pengobatan TB paru, cara minum obat         Pasien juga mendapatkan dukungan
    TB paru, menjelaskan efek samping,          yang bersifat suportif sehingga
    mengingatkan tidak berhenti minum obat      berdampak pada kondisi pasien
    TB paru karena bisa resisten dan diulang    yang jauh lebih baik daripada
    kembali pengobatannya dari awal. Peran      mereka yang tidak memiliki
    petugas TB yang lainnya adalah jika         dukungan positif dari keluarga
    pasien tidak berobat ke puskesmas           pasien.
    berdasarkan jadwal kunjungan berobat                Penelitian ini didukung oleh
    TB paru, maka petugas TB paru akan          hasil penelitian yang dilakukan oleh
    menelepon pasien dan mengunjungi            Sukmah, dkk, didapatkan bahwa
    rumah pasien untuk memastikan sisa          dukungan keluarga dikategorikan
    obat TB berkurang atau tidak. Jika tidak    cukup (76,7%), sedangkan menurut
    ada respon dari pasien, maka petugas TB     hasil penelitian Ulfah, menunjukkan
    akan mengunjungi rumah pasien TB paru       bahwa dukungan keluarga pasien
    sesuai data pasien yang lengkap di          TB termasuk ke dalam kategori baik
    register TB 01 dan register TB 03.          (52,9%).31,35
           Hasil penelitian ini sesuai dengan
    Pambudi U yang menunjukkan bahwa            Faktor         yang         paling
    sikap petugas TB paru terhadap              mempengaruhi kepatuhan pasien
    pengobatan       pasien      TB      paru   dalam pengobatan TB paru di
    dikategorikan baik (100%), sedangkan        lima      puskesmas       se-Kota
    menurut penelitian yang dilakukan oleh      Pekanbaru
    dengan Ariani NW, dkk, berbeda dari               Berdasarkan kuesioner yang
    hasil penelitian yang dilakukan oleh        sudah dilakukan, Rangking question
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                  Page 15
    yang ditanyakan kepada pasien, pasien      berobat pasien TB paru di RS
    menyatakan bahwa faktor yang paling        Surabaya.19     Perbandingan hasil
    berpengaruh terhadap pengobatan TB         tersebut tidak sesuai dengan hasil
    paru yaitu faktor motivasi untuk sembuh    penelitian yang dilakukan oleh
    sebanyak 73 orang (97,3%), faktor peran    peneliti yang didapatkan bahwa
    keluarga sebanyak 60 orang (80%), dan      faktor      yang     mempengaruhi
    faktor peran PMO sebanyak 25 orang         kepatuhan pasien TB paru adalah
    (33,3%). Berdasarkan hasil penelitian      faktor keuntungan dan manfaat dari
    yang peneliti lakukan secara langsung,     penggunaan BPJS / JAMKESDA,
    pasien TB paru mayoritas pasien            faktor banyaknya obat yang harus
    memiliki kepatuhan pengobatan TB paru      diminum, dan faktor efek samping
    yang tinggi dipengaruhi oleh motivasi      obat setelah meminum obat TB paru
    pasien yang baik, peran keluarga yang      berada pada urutan ke-4, ke-5, dan
    baik, dan peran PMO dan keluarga akan      ke-7.
    mampu mengubah pola fikir pasien
    untuk patuh dalam semua prosedur           SIMPULAN
    pengobatan TB paru sehingga pasien
    sembuh. Pasien mengetahui bahwa jika                Berdasarkan penelitian yang
    tidak patuh berobat TB dan meminum         telah dilakukan pada 75 responden
    obat TB dengan rutin, maka pasien akan     mengenai       faktor-faktor     yang
    beresiko mengulang kembali pengobatan      mempengaruhi tingkat kepatuhan
    TB parunya dan mengetahui tentang          pasien terhadap pengobatan TB paru
    penyakit TB paru. Peran-peran tersebut     di     lima    puskesmas      se-Kota
    merupakan faktor eksternal yang            Pekanbaru, dapat diambil simpulan
    mayoritas mempengaruhi pasien agar         sebagai berikut :
    semangat dan patuh berobat serta minum     a. Berdasarkan       faktor    terkait
    obat TB paru.                                   pasien yang dominan adalah
           Pengaruh biaya transportasi dan          mayoritas berusia> 45 tahun,
    jenis obat lain yang diminum dikatakan          jenis kelamin yang dominan
    kurang mempengaruhi karena rata-rata            adalah laki-laki. Jarak rumah
    pasien tidak mengeluarkan biaya sampai          pasien menuju puskesmas rata-
    ratusan ribu dan hanya menggunakan              rata jauh (>2 Km) sehingga
    kendaraan      sepeda     motor    yang         pasien mengambil alternatif alat
    kelebihannya adalah biaya bensin murah          transportasi yang digunakan
    serta dapat menghindari macet dan bisa          adalah       motor       (sepeda
    digunakan hampir setiap orang. Jenis            motor/honda)               untuk
    obat lain selain obat TB paru                   menghindari      macet      yang
    dikategorikan kurang mempengaruhi               panjang dan segera sampai ke
    karena jarang dikonsumsi pasien TB              puskesmas. Melihat pekerjaan
    paru.                                           pasien,    mayoritas     bekerja
           Hasil penelitian ini berbeda             sebagai wiraswasta sehingga
    dengan Sakanthi CG yang mengatakan              mempengaruhi         penghasilan
    bahwa faktor banyak obat yang ditelan,          pasien. Mayoritas penghasilan
    efek samping, biaya pengobatan dan              pasien <1 juta. Pekerjaan dan
    BPJS merupakan faktor ke-4, ke-6, ke- 7,        penghasilan          dipengaruhi
    dan ke-9 yang mempengaruhi kepatuhan            pendidikan      yang       sudah
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                  Page 16
         ditempuh, mayoritas pendidikan           DAFTAR PUSTAKA
         terakhir         adalah       tamatan    1. Price SA, Santridge MP, Wilson
         SMA/MA/Sederajat.                           LM, editor. Patofisiologi konsep
    b.   Sebagian besar tingkat pengetahuan          klinis proses-proses penyakit.
         pasien terhadap pengobatan TB paru          Jakarta: EGC;2012;2(6):852-62.
         di    lima      puskesmas      se-Kota
         Pekanbaru dalam kategori baik.           2. Bagiada IM, Primasari NLP.
         Pengetahuan dengan kategori baik            Faktor-Faktor                yang
         adalah pasien memiliki pemahaman            mempengaruhi ketidakpatuhan
         terhadap pengobatan TB paru dan             penderita tuberkulosis dalam
         berusaha       menerapkan        dalam      berobat di Poliklinik DOTS
         kehidupan sehari-hari pasien.               RSUP        Sanglah     Denpasar.
    c.   Faktor terkait pasien berdasarkan           Denpasar: J Peny Dalam;
         sikap pasien terhadap pengobatan            2010;11(3):158-9. [dikutip 9
         TB paru di lima puskesmas se-Kota           Januari 2014]. Diunduh dari :
         Pekanbaru dikatakan baik.                   http://ojs.unud.ac.id/index.php/ji
    d.   Faktor terkait pasien berdasarkan           m/article/download/3906/2899.
         motivasi pasien terhadap pengobatan
         TB paru di lima puskesmas se-Kota        3. World Health Organizationin.
         Pekanbaru dikatakan baik.                   The Global plan to stop TB
    e.   Faktor       terkait      ketersediaan      2011-2015. Geneva; 2015.
         pengobatan TB di lima puskesmas
         se-Kota Pekanbaru dikategorikan          4. Harian Andalas Lugas &
         baik.                                       Cerdas. Indonesia peringkat ke-
    f.   Pasien TB di lima puskesmas se-             2 dunia. [Diakses pada tanggal
         Kota Pekanbaru rata-rata lama masa          20 Maret 2015, pukul 09:52].
         pengobatannya masih pada tahapan            Diunduh                       dari:
         intensif kategori 1 bulan ke-2.             http://harianandalas.com/kanal-
    g.   Semua tindakan atau peran PMO               medan-kita/indonesia-peringkat-
         dalam kategori baik terhadap                2-tb-dunia                     dan
         pengobatan TB paru yang sedang              http://dinkesriau.net/berita-498-
         dijalani pasien TB.                         24-maret-2015-adalah-hari-tb-
    h.   Peran keluarga pasien TB paru               sedunia-world-tb-day.html.
         dalam kategori baik terhadap
         pengobatan TB paru yang selama           5. Perkumpulan      Pemberantasan
         dijalani pasien TB paru sampai              Tuberkulosis Indonesia.TB di
         selesai.                                    Indonesia    peringkat     ke-4.
    i.   Faktor-faktor yang mempengaruhi             [Diakses pada tanggal 2 Januari
         pasien terhadap pengobatan TB paru          2014].    Diunduh      dari    :
         terdapat       3      faktor      yang      http://www.ppti.info.
         mempengaruhi yaitu motivasi untuk
         sembuh, peran keluarga, peran            6. World Health Organization.
         petugas puskesmas dan Pengawas              Guidelines on the management
         Minum Obat (PMO).                           latent tuberculosis infection.
                                                     Geneva; 2015. p. 23-2.
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                     Page 17
    7. World Health Organization. Global             Fransisco   Hospital; San
       tuberculosis      report    2015.             Fransisco, CA 94110, USA;
       Geneva;2016. p. 1- 8.                         2014.
    8. Beard, Kathryn.Tuberculosis in            14. Badan POM(Badan Pengawas
       Indonesia.From: Secretary of Health,          Obat dan Makanan) Republik
       Indonesia, To: Minister of Finance            Indonesia. Kepatuhan pasien :
       Indonesia. USAID Health: Infectious           faktor       penting       dalam
       Diseases, Tuberculosis, Countries,            keberhasilan terapi. InfoPOM.
       Indonesia.      U.S : Agency for              2006;7(5):3. [dikutip 9 Januari
       International Development. [Updated           2014].Diunduh         dari      :
       2009 May; cited 2016 Januari 20].             http://perpustakaan.pom.go.id/K
       Available            from             :       oleksiLainnya/Buletin%20Info
       http://www.usaid.gov/our_work/glob            %20POM/0506.pdf.
       al_health/id/tuberculosis/countries/as
       ia/indonesia_profile.html.Ibid.           15. Adah R, Lestari S. Perilaku
                                                     minum obat pada penderita
    9. Dinas Kesehatan Provinsi Riau.                tuberkulosis(TB)     paru      di
       Laporan tahunan TB tahun 2013.                Kecamatan                  Johar
       Pekanbaru:      Dinas Kesehatan               Baru[Tesis]Purwokerto:
       Provinsi Riau;2013.                           Prosiding Seminar Nasional
                                                     Kesehatan Jurusan Kesehatan
    10. Rustam M. Laporan tahunan TB                 Masyarakat
        tahun 2009-2014. Pekanbaru: Dinas            Unsoed;2012.[dikutip 9 Januari
        Kesehatan Provinsi;2015.                     2014].      Diunduh    dari      :
                                                     http://kesmas.unsoed.ac.id/sites/
    11. Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru.              default/files/file-
        Rekapitulasi   penemuan    kasus             unggah/rifqotussa’adah20.pdf.
        tuberculosis (TB 07,08,11) Dinas
        Kesehatan Kota Pekanbaru tahun           16. Pare Al, Amiruddin R, Leida I.
        2015. Pekanbaru; 2016.                       Hubungan antara pekerjaan,
                                                     PMO, pelayanan kesehatan,
    12. Puskesmas Sidomulyo Rawat Jalan              dukungan        keluarga      dan
        Pekanbaru. Laporan bulanan TB                diskriminasi dengan perilaku
        Formulir TB, Unit Pelayanan                  berobat pasien TB paru.
        Kesehatan (UPK) (Register TB Unit            Makassar: Bagian Epidemiologi
        Pelayanan Kesehatan tahun 2014 dan           Fakultas Kesehatan Masyarakat
        2015) dan register pasien yang               Universitas Hasanuddin;2013.
        berobat tahun 2015. Pekanbaru:               [dikutip 27 April 2016].
        Puskesmas Sidomulyo; 2016.                   Diunduh            dari          :
                                                     http://repository.unhas.ac.id/han
    13. International    Standards     For           dle/123456789/3282.
        Tuberculosis    Care.    Diagnosis
        treatment public health. University      17. Direktorat              Jenderal
        of California, San Fransisco; San            Pengendalian     Penyakit dan
                                                     Penyehatan          Lingkungan.
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                    Page 18
       Pelatihan tatalaksana TB bagi                 Tuberculosis        and      Lung
       pengelola program TB di fasilitas             Disesase.Mac        Millan-Africa,
       pelayanan kesehatan : materi inti             Malaysia;Third Edition;2009.
       jejaring    program    pengendalian     24.   Kementerian             Kesehatan
       tuberkulosis. Jakarta : Kementrian            Republik          Indonesia.Profil
       Kesehatan Republik Indonesia ;                Kesehatan Indonesia 2012.
       2012. h. 2.                                   Jakarta: Kementrian Kesehatan
                                                     Republik Indonesia;2013.
    18. Direktorat Jenderal Pengendalian       25.   Setyowati       DRD.     Evaluasi
        Penyakit       dan        Penyehatan         tingkat kepatuhan penggunaan
        Lingkungan. Pedoman nasional                 obat Tuberkulosis di Puskesmas
        pengendalian tuberkulosis. Jakarta:          Kabupaten              Sukoharjo.
        Departemen kesehatan Republik                Surakarta:Fakultas        Farmasi
        Indonesia; 2014. h. 1-2.                     Universitas
    19. Sakanthi CG. Faktor-faktor yang              Muhammadiyah;2012. Diunduh
        mempengaruhi kepatuhan berobat               dari                             :
        penderita TB paru di Rumah Sakit             http://eprints.ums.ac.id/20688/1
        Paru Surabaya[Skripsi]. Surabaya:            1/NASKAH_PUBLIKASI.pdf.
        Program studi pendidikan dokter        26.   Kurniawan F,dkk. Kepatuhan
        Universitas      Katolik      Widya          berobat penderita tuberkulosis
        Mandala;2015.                                paru di puskesmas, kota
    20. Senewe FP. Faktor-faktor yang                Jayapura, Provinsi Papua tahun
        mempengaruhi kepatuhan berobat               2010. Papua:Damianus Journal
        penderita tuberkulosis paru di               of medicine.h.56-2.10(2);2011.
        Puskesmas         Depok.        Jawa   27.   Erawatyningsih E, Purwanta S ,
        Barat:Peneliti    Litbang    Ekologi         et     al.    Factors    affecting
        Kesehatan, Badan Litbangkes;1997.            incompiance with medication
    21. Direktorat Jenderal Pengendalian             among        lung     tuberculosis
        Penyakit       dan        Penyehatan         patients.Yogyakarta:Fakultas
        Lingkungan. Pelatihan tatalaksana            Kedokteran Universitas Gajah
        TB bagi pengelola program TB di              Mada;2009:25(3):117-23.
        Fasilitas Pelayanan Kesehatan :              [dikutip 9 Januari 2014].
        materi inti komunikasi, informasi            Diunduh             dari         :
        dan edukasi tuberkulosis. Jakarta :          http://journal.ugm.ac.id/index.p
        Kementrian Kesehatan Republik                hp/bkm/article/view/3558/3047.
        Indonesia; 2012. h. 24.                28.   Kondoy, PPH, dkk. Faktor-
    22. Pambudi U. Evaluasi tingkat                  faktor     yang      berhubungan
        kepatuhan       pasien      terhadap         dengan      kepatuhan      berobat
        penggunaan obat tuberkulosis di              pasien tuberkulosis paru di lima
        Puskesmas Kartasura Sukoharjo                puskesmas se-Kota Manado.
        pada          Desember         2012.         Manado:3(2);2014.
        Surakarta:Fakultas           Farmasi   29.   Dr. Sylvia RP, dr.Noor.DE, dr.
        Universitas          Muhammadiyah            Hilda T. Faktor-faktor yang
        Surakarta;2013.                              mempengaruhi tingginya angka
    23. Crofton’s. Clinical Tuberculosis S.          suspek        tuberkulosis      di
        International     Union       Agains         Puskesmas Perawatan Ratu
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                   Page 19
          Agung.            Bengkulu:Universitas       obat pada pasien tuberkulosis
          Bengkulu;2011.                               (TBC)       diwilayah      kerja
    30.   Erawatyningsih E, Purwanta S , et al.        Puskesmas Pamulang Kota
          Factors affecting incompiance with           Tangerang Selatan tahun 2011.
          medication among lung tuberculosis           Jakarta:UIN              Syarif
          patients.Yogyakarta:Fakultas                 Hidayatullah:p.58-74;2013.
          Kedokteran        Universitas      Gajah
          Mada;2009:25(3):117-23. [dikutip 9
          Januari 2014]. Diunduh dari :
          http://journal.ugm.ac.id/index.php/bk
          m/article/view/3558/3047.
    31.   Sukmah, Mahyudin, Suarnianti.
          Faktor-faktor yang berhubungan
          dengan kepatuhan berobat pada
          pasien TB paru di RSUD Daya
          Makassar. Makassar: RSUD Provinsi
          Labuang           Baji        Makassar;
          2010;2(5):79-80. [dikutip 9 Juni
          2014].        Diunduh        dari        :
          http://library.stikesnh.ac.id/files/disk
          1/6/e-
          library%20stikes%20nani%20hasanu
          ddin--sukmahmahy-267-1-
          25137684-1.pdf.
    32.   Ariani NW, Rattu AJM, Rataq B.
          Faktor-faktor yang berhubungan
          dengan keteraturan minum obat
          penderita tuberkulosis paru di
          wilayah kerja Puskesmas Modayaq,
          Kabupaten Bolaang Mongondow
          Timur.
          Manado:ArtikelPenelitian;2015.
    33.   Nurwidji, Fajri T. Hubungan
          motivasi       kesembuhan        dengan
          kepatuhan              penatalaksanaan
          pengobatan pada pasien TB paru di
          wilayah kerja Puskesmas Mojosari
          Mojokerto.
          Mojokerto:p.75.2(5);2013.
    34.   Heryanto MDA, Kumally FM.
          Treatment history of tuberculosis
          mortality cases in Bandung district.
          Bandung:Jurnal                   Ekologi
          Kesehatan:p.1-6:1(3);2004.
    35.   Ulfa M. Hubungan dukungan
          keluarga dengan kepatuhan minum
JOM FK Vol.4 No.2 OKT 2017                                                    Page 20