Influence of Foot Care Education With A Media Flip Chart Against The Change in The Client Behaviour of Diabetes Mellitus
Influence of Foot Care Education With A Media Flip Chart Against The Change in The Client Behaviour of Diabetes Mellitus
influence of foot care education with a Media Flip Chart against the change in the client
behaviour of Diabetes mellitus
Email: adityawahyu633@gmail.com
ABSTRACT
Increased incidence of DM wounds is caused by the treatment of Ungood diabetes, which is
at risk of nerve damage, leading to the deterioration of blood flow and causing numbness in the legs.
Research aims to determine the influence of foot care education with Flip Chart media against
changes in the behavior of Diabetes mellitus client. The research method used quantitative research
with pre-experimental type one-group pretest-posttest with a sample number of 40 people with
Accidental Sampling technique. Results of the study showed the mean of knowledge before being
given foot care education is from 10.05 and after being given foot care education to 15.63 and ρ value
(0,000 < 0.05), while the mean action before being given foot care education is from 7.13 And after
being given foot care education to 10.50 and ρ value (0,000 < 0.05) and mean attitude before given
foot care education is from 33.40 and after being given foot care education to 39.53 and ρ value
(0,000 < 0.05). And the result of mean behavior before being given foot care education is 50.58 and
mean behavior after being given foot care education to 65.65 and ρ value (0,000 < 0.05). It can be
concluded that there is the influence of foot care education with Flip Chart media to change the
behavior of the client Diabetes mellitus. So foot care education is strongly advised to be given to
diabetes mellitus clients.
Keywords: Education, Flip Chart, behaviour
ABSTRAK
Peningkatan kejadian luka DM disebabkan oleh penanganan diabetes yang tidak baik, dimana
beresiko terjadinya kerusakan syaraf, yang menuju pada kerusakan aliran darah dan menyebabkan
mati rasa pada kaki. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh edukasi perawatan kaki dengan
media Flip Chart terhadap perubahan perilaku klien Diabetes Melitus. Metode penelitian yang
digunakan penelitian kuantitatif dengan jenis pre-eksperimental tipe one-group pretest-posttest
dengan jumlah sampel sebanyak 40 orang dengan teknik Accidental Sampling. Hasil penelitian
menunjukkan mean pengetahuan sebelum diberi edukasi perawatan kaki yaitu dari 10,05 dan sesudah
diberi edukasi perawatan kaki menjadi 15,63 dan ρ value (0,000<0,05), sedangkan mean tindakan
sebelum diberi edukasi perawatan kaki yaitu dari 7,13 dan sesudah diberi edukasi perawatan kaki
menjadi 10,50 dan ρ value (0,000<0,05) serta mean sikap sebelum diberi edukasi perawatan kaki yaitu
dari 33,40 dan sesudah diberi edukasi perawatan kaki menjadi 39,53 dan ρ value (0,000<0,05). Dan
hasil mean perilaku sebelum diberi edukasi perawatan kaki yaitu 50,58 dan mean perilaku sesudah
diberi edukasi perawatan kaki menjadi 65,65 dan ρ value (0,000<0,05). Maka dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh edukasi perawatan kaki dengan media Flip Chart terhadap perubahan perilaku
klien Diabetes Melitus. Sehingga edukasi perawatan kaki sangat disarankan untuk diberikan kepada
klien diabetes melitus.
Kata kunci : Edukasi, Flip Chart, Perilaku
1
PENDAHULUAN penduduk Jawa Timur. Hal itu berarti ada
sekitar 605.974 orang yang didiagnosa
Kondisi sehat merupakan suatu hal yang
menderita Diabetes Melitus.3 Untuk
mendasari didalam kehidupan manusia.
Kabupaten Bondowoso angka menderita
Transisi epidemiologi penyakit saat ini dan
Diabetes Melitus pada tahun 2017 adalah
masa yang akan datang di masyarakat
sebesar 8.280 orang meningkat menjadi
cenderung beralih dari penyakit menular
13.173 orang pada tahun 2018. Puskesmas
ke penyakit tidak menular. Salah satu
Tamanan yang berada pada Kecamatan
masalah kesehatan yang menjadi
Tamanan merupakan salah satu dari 25
permasalahan saat ini adalah penyakit
Kecamatan di Kabupaten Bondowoso
tidak menular yaitu kejadian diabetes
dengan jumlah kasus Diabetes Melitus
melitus di Indonesia. Menurut
tahun 2017 sebanyak 516 penderita, pada
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
tahun 2018 meningkat menjadi 876 orang.4
menjelaskan bahwa, penyakit tidak
menular merupakan penyebab kematian Selain jumlah yang terus
tertinggi di Indonesia, sedangkan penyakit bertambah, DM juga diketahui banyak
menular juga belum tuntas.1 menimbulkan komplikasi yang dibagi
menjadi dua yaitu komplikasi akut dan
Penyakit DM banyak dikenal orang
komplikasi kronis. Komplikasi akut
sebagai penyakit yang erat kaitannya
meliputi ketoasidosis diabetik,
dengan asupan makanan. Asupan makanan
hiperosmolar non ketotik, dan
seperti karbohidrat/ gula, protein, lemak,
hipoglikemia.5
dan energi yang berlebihan dapat menjadi
faktor resiko awal kejadian DM. Semakin Menurut Perkeni yang termasuk
berlebihan asupan makanan, maka komplikasi kronik adalah makroangiopati,
semakin besar pula kemungkinan akan mikroangiopati dan neuropati. Neuropati
menyebabkan DM. Karbohidrat akan adalah gangguan pada sistem saraf pada
dicerna dan diserap dalam bentuk kaki dan alirah darah perifer, merupakan
monosakarida, terutama gula. Penyerapan pintu awal terjadinya kaki diabetik
gula menyebabkan peningkatan kadar gula (diabetic foot).6 Federasi Diabetes
darah dan mendorong peningkatan sekresi Internasional menyatakan insiden tersebut
hormon insulin untuk mengontrol kadar secara tidak langsung meningkatkan
gula darah.2 Menurut data Kemenkes hasil prevalensi luka diabetes 1-4 % pada pasien
dari Riskesdas 2018, Provinsi Jawa Timur DM.7
memiliki angka sebesar 2,5% dari total
2
Peningkatan kejadian luka DM kaki menjadi salah satu hambatan bagi
disebabkan oleh penanganan diabetes yang pasien dalam melaksanakan perawatan
tidak baik, dimana beresiko terjadinya kaki. Berdasarkan hasil penelitian tersebut
kerusakan syaraf, yang menuju pada program edukasi perawatan kaki sangat
kerusakan aliran darah dan menyebabkan penting dilakukan untuk memperbaiki
mati rasa pada kaki. Bagi penderita yang pengetahuan dan perilaku perawatan kaki
sudah lama mengidap diabetes, memiliki pasien diabetes melitus khususnya diabetes
kecenderungan masalah sirkulasi yang melitus yang lebih beresiko untuk
lebih serius karena kerusakan aliran darah terjadinya ulkus kaki diabetik.10
yang melalui arteri kecil. Hal ini
Media pendidikan kesehatan
menambah kerentanan terhadap luka-luka
merupakan alat bantu pendidikan yang
di kaki yang memerlukan waktu lama
disampaikan dengan tujuan untuk
untuk disembuhkan dan bahaya infeksi.8
mempermudah penerimaan pesan-pesan
Luka diabetes merupakan kesehatan.11 Media kesehatan tersebut
komplikasi diabetes yang membutuhkan antara lain : Booklet, Leaflet, Flyer
perawatan optimal di rumah sakit akibat (selebaran), Flip chart (lembar balik) yaitu
ulkus, infeksi dan gangren yang media penyampaian pesan atau informasi
menyebabkan beban biaya yang berat bagi kesehatan dalam bentuk lembar balik.
pasien dan keluarga, serta pasien dapat
Hasil studi pendahuluan yang
9
mengalami amputasi. menambahkan
dilakukan oleh peneliti di Puskesmas
bahwa kejadian 15% pada penderita
Tamanan dengan melakukan wawancara
diabetes menyebabkan ulkus kaki dan 12-
kepada beberapa keluarga maupun pasien
24% penderita diabetes dengan ulkus pada
Diabetes Melitus, kebanyakan menjawab
kaki berakhir dengan amputasi. Luka di
tidak pernah mendapatkan edukasi tentang
kaki (ulkus diabetik) termasuk masalah
perawatan kaki. Hal ini dapat
yang umum dan merupakan komplikasi
menyebabkan pasien juga tidak dapat
serius yang terjadi pada pasien DM. Selain
menjalankan perawatan kaki pada pasien
komplikasi yang terjadi pada ginjal, mata
Diabetes Melitus baik di dalam rumah
dan kardiovaskular.
maupun di luar rumah. Berdasarkan
Menurut penelitian yang dilakukan fenomena bahwa pada pasien Diabetes
oleh Khamseh, Vatankhah dan Baradaran, Melitus tersebut belum terbentuk
mengungkapkan bahwa kurangnya pengetahuan tentang perawatan kaki
pengetahuan pasien tentang perawatan
3
sehingga perilaku perawatan kaki yang digunakan adalah Accidental Sampling.
baik belum bisa diharapkan pada klien. Teknik analisa data yg digunakan adalah
uji statistik Parametrik Paired T-test,
Hal ini lah yang melatar belakangi
karena data berdistribusi normal.13
peneliti untuk melakukan edukasi
perawatan kaki dengan media flip chart HASIL
terhadap perubahan perilaku klien DM
Pada penelitian ini instrumen yang
dengan tujuan Untuk mengetahui adakah
digunakan adalah variabel perilaku dengan
pengaruh edukasi perawatan kaki dengan
aspek pengetahuan, sikap dan tindakan
media Flip Chart terhadap perubahan
baik sebelum maupun sesudah dilakukan
perilaku klien Diabetes Melitus di
edukasi perawatan kaki adalah kuisioner
Puskesmas Tamanan Kabupaten
dengan jumlah sampel sebanyak 40
Bondowoso.
responden yang telah memenuhi kriteria
METODE inklusi. Pada tabel 1. Diperoleh data, dari
40 responden dapat diketahui bahwa
Metode penelitian yang dilakukan
sebagian besar responden berjenis kelamin
pada penelitian ini menggunakan pola pre-
perempuan sebanyak 27 responden (67,5
eksperimental dengan suatu studi kasus
%), berpendidikan SD/SMP sederajat yaitu
tunggal. Pre - eksperimental yang
27 responden (67,5 %) dan belum pernah
digunakan dalam penelitian ini adalah pre-
mendapat informasi masalah edukasi
eksperimental tipe one-group pretest-
sebanyak 35 responden (87,5 %).
posttest.12
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasar -
Desain pada penelitian ini terdapat
kan Jenis Kelamin, Pendidikan dan
pretest sebelum diberikan perlakuan,
Informasi.
kemudian setelah diberikan perlakuan
Perse
diadakan post-test. Sampel yang Variabel Jumlah ntase
dipergunakan dalam penelitian ini (%)
4
Perilaku klien diabetes melitus sebelum media flip chart saat mengisi kuesioner
dilakukan edukasi perawatan kaki berdasarkan aspek pengetahuan nilai
dengan media flip chart minimal 3 dan maksimal 18, aspek
tindakan nilai minimal 3 dan maksimal
Berdasarkan tabel 2. di bawah ini,
dari 40 responden dapat diketahui bahwa,
bahwa perilaku responden sebelum
11, aspek sikap dengan nilai minimal 14
dilakukan edukasi perawatan kaki dengan
dan maksimal 45.
Tabel 2. Distribusi Rata-rata Perilaku klien Diabetes Melitus sebelum dilakukan edukasi
perawatan kaki dengan media Flip Chart
Variabel Mean ± SD Median Min - Maks 95 % CI
Pengetahuan Pre 10,05 ± 3,935 10,00 3 - 18 8,79 – 11,31
Tindakan Pre 7,13 ± 2,028 7,00 3 - 11 6,48 – 7,77
Sikap Pre 33,40 ± 7,524 33,50 14 – 45 30,99 – 35,81
Perilaku Pre 50,58 ± 9,451 50,50 29 – 67 47,55 – 53,60
5
Perilaku klien Diabetes Melitus sesudah pengetahuan klien dalam melakukan
dilakukan edukasi perawatan kaki perawatan kaki Nilai maksimum
dengan media Flip Chart pengetahuan klien yaitu 20 dan nilai
minimum adalah 8. Aspek tindakan klien
Berdasarkan tabel 4. Dibawah ini,
dalam melakukan perawatan kaki Nilai
didapatkan data Dari hasil jawaban
maksimum tindakan klien yaitu 14 dan
responden pada kuesioner dapat diketahui
nilai minimum adalah 7. Aspek sikap klien
bahwa klien Diabetes Melitus sesudah
dalam melakukan perawatan kaki Nilai
dilakukan edukasi perawatan kaki dengan
maksimum sikap klien yaitu 49 dan nilai
media Flip Chart (pos-test), aspek
minimum adalah 30.
Tabel 4.Distribusi Rata-rata Perilaku klien Diabetes Melitus sesudah dilakukan edukasi
perawatan kaki dengan media Flip Chart (data primer tahun 2019).
Variabel Mean ± SD Median Min - Maks 95 % CI
Pengetahuan Pos 15,63 ± 2,752 16,00 8 – 20 14,74 – 16,51
Tindakan Pos 10,50 ± 1,881 11,00 7 – 14 9,90 – 11,10
Sikap Pos 39,53 ± 5,179 41,00 30 – 49 37,87 – 41,18
Perilaku pos 65,65 ± 6,781 65,50 50 – 78 63,48 – 67,82
6
Total 40 100,0 perawatan kaki dengan media Flip Chart
Tindakan Kurang 19 47,5 mengalami kenaikan yaitu dari 10,05
Baik 21 52,5 menjadi 15,63, dilihat dari uji statistik t
Total 40 100,0 hitung > t tabel (9,257 > 2,02) dan ρ value
Sikap Kurang 16 40,0 (0,000<0,05). Sedangkan mean tindakan
Baik 24 60,0 sebelum dan sesudah diberi edukasi
Tabel 6. Hasil Uji Statistik Paired t-test Pengaruh Edukasi Perawatan Kaki Dengan Media
Flip Chart Terhadap Perubahan Perilaku Klien Diabetes Melitus (data primer
2019).
Mean
Variabel Aspek t Sig (2-tailed) Value
Pre Pos
7
PEMBAHASAN salah satu media dalam pendidikan kesehatan.
Penyuluhan memang dianggap mampu
Handono (2018) Mengemukakan
meningkatkan pengetahuan dan juga sikap
keadaan DM yang tidak dikelola dengan baik
peserta yang mengikutinya. Hal ini
dalam jangka waktu yang lama akan
dikarenakan kurangnya atau belum didapatkan
berkontribusi terhadap terjadinya komplikasi
informasi mengenai edukasi perawatan kaki.
kronik dan berdampak terhadap kualitas hidup
Sebuah informasi bisa didapatkan melalui
pasien. Dalam Hal ini Pengelolaan DM
media cetak, elektronik dan sosialisasi petugas
memerlukan waktu yang lama, sehingga
kesehatan.15
membutuhkan perubahan perilaku. 14
Pengetahuan seseorang dipengaruhi
Perilaku Klien Diabetes Melitus Sebelum
oleh faktor internal dan faktor eksternal yaitu
Dilakukan Edukasi Perawatan Kaki
diantaranya tingkat kecerdasan, tingkat
Dengan Media Flip chart
emosional, pendidikan, lingkungan, sosial
Berdasarkan hasil penelitian dapat budaya, atau tingkat ekonomi masing-masing.
dijelaskan bahwa sebelum dilakukan edukasi Dari pengetahuan tersebut dapat diambil,
perawatan kaki dengan media Flip chart (pre- dipahami, diaplikasi, dianalisis, disintesis, dan
test), aspek pengetahuan klien dalam kemudian dapat dievaluasikan dengan cara dan
melakukan perawatan kaki rata-rata adalah pemahaman masing-masing.
10,05 dengan standar deviasi 3,935. Nilai
Tingkat pengetahuan yang kurang,
maksimum pengetahuan klien yaitu 18 dan
sikap negatif maupun tindakan yang kurang
nilai minimum adalah 3. Pada confidence
pada sesorang juga dapat dipengaruhi oleh
interval 95% diyakini bahwa rata-rata
faktor yang lain misalnya informasi yang
pengetahuan klien dalam melakukan
diberikan sebelumnya mencakup media,
perawatan kaki sebelum edukasi perawatan
materi maupun pendidik. Faktor tersebut dapat
kaki dengan media Flip chart adalah antara
mempengaruhi bagaimana seseorang dapat
8,79 sampai dengan 11,31. Sedangkan
menerima informasi dan dapat mengingat
pengetahuan responden sebelum dilakukan
kembali informasi yang telah didapat.
edukasi perawatan kaki dengan media Flip
Beberapa hambatan pasien mendapatkan
chart sebagian besar berada dikategori kurang
informasi adalah ketersediaan fasilitas,
dengan jumlah 26 responden (65,0 %).
informasi yang terlalu banyak, serta
Sebagaimana yang disampaikan menyatakan bahwa pemberian multimedia
Notoatmodjo (2014) bahwa salah satu cara dapat dijadikan pertimbangan dalam
yang dapat dilaksanakan untuk mempengaruhi memberikan pendidikan kesehatan.
perilaku kesehatan individu, kelompok atau
Menurut peneliti dengan memberikan
suatu masyarakat dapat melalui pendidikan
pendidikan kesehatan tentang edukasi
kesehatan. Penyuluhan kesehatan merupakan
8
perawatan kaki dengan media Flip chart Tindakan dipengaruhi oleh
secara statistik menunjukkan ada perbedaan pengetahuan dan sikap. Tindakan yang
secara signifikan yang dapat meningkatkan dilakukan oleh klien yang mendapat
pengetahuan responden. penyuluhan berbeda dengan sebelum
mendapat penyuluhan. Perbedaan tersebut
Aspek tindakan klien dalam
disebabkan karena pada penyuluhan, Klien
melakukan perawatan kaki rata-rata adalah
dapat melihat langsung cara melakukan
7,13 dengan standar deviasi 2,028. Nilai
edukasi perawatan kaki sehingga peningkatan
maksimum tindakan klien yaitu 11 dan nilai
pengetahuan dan sikap lebih tinggi.
minimum adalah 3. Pada confidence interval
95% diyakini bahwa rata-rata tindakan klien Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dalam melakukan perawatan kaki sebelum tindakan didominasi dengan kategori kurang
edukasi perawatan kaki dengan media Flip hal ini dapat disebabkan karena berbagai
chart adalah antara 6,48 sampai dengan 7,77. faktor yang mempengaruhi seperti
Sedangkan tindakan responden sebelum pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, tradisi
dilakukan edukasi perawatan kaki dengan serta hubungan sosial responden. Fasilitas
media Flip chart berada dikategori kurang pelayanan kesehatan, serta sikap dan perilaku
dengan jumlah 26 responden (65,0 %). tenaga kesehatan dan tokoh masyarakat juga
berpengaruh terhadap tindakan perawatan
Notoatmodjo mengatakan
kaki. Faktor-faktor tersebut tidak dikendalikan
terbentuknya suatu perilaku baru, teruatama
sehingga dapat berpengaruh terhadap tindakan
pada orang dewasa dimulai pada domain
responden.
kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu
terhadap stimulus yang berupa materi atau Aspek sikap klien dalam melakukan
objek diluarnya, menimbulkan respon batin perawatan kaki rata-rata adalah 33,40 dengan
dalam bentuk sikap, selanjutnya akan standar deviasi 7,524. Nilai maksimum sikap
menimbulkan respon lebih jauh lagi berupa klien yaitu 45 dan nilai minimum adalah 14.
tindakan. Perilaku yang didasari oleh Pada confidence interval 95% diyakini bahwa
pengetahuan, kesadaran dan sikap positif akan rata-rata sikap klien dalam melakukan
bersifat langgeng. Ini terlihat pada hasil perawatan kaki sebelum edukasi perawatan
posttest tindakan kedua kelompok perlakuan. kaki dengan media Flip chart adalah antara
Selain itu, pada pelaksanaan penelitian antara 30,99 sampai dengan 35,81. sedangkan Sikap
pengambilan data pretest dan posttest hanya responden sebelum dilakukan edukasi
selang satu minggu. Padahal tindakan perawatan kaki dengan media Flip chart
merupakan suatu aplikasi dari pengetahuan didapatkan hasil sikap responden berada
yang lebih maksimal apabila diukur dengan dikategori kurang dengan jumlah 20 responden
jarak yang lama. (50,0%).
9
Sikap merupakan konsep paling kepercayaan dan kecenderungan responden
terhadap sikap kaitannya dengan efek dan dilakukan edukasi perawatan kaki dengan
perannya dalam pembentukan karakter dan media Flip chart (pos-test), aspek pengetahuan
sistem hubungan antar kelompok serta pilihan- klien dalam melakukan perawatan kaki rata-
pilihan yang ditentukan berdasarkan rata adalah 15,63 dengan standar deviasi
Reaksi seseorang dan menunjukkan confidence interval 95% diyakini bahwa rata-
kesiapan untuk bereaksi terhadap stimulus rata pengetahuan klien dalam melakukan
tertentu. Terbentuknya sikap dipengaruhi oleh perawatan kaki sesudah edukasi perawatan
sikap orang lain dengan ekspresinya, sering kaki dengan media Flip chart adalah antara
pula sikap tersebut dipengaruhi oleh 14,74 sampai dengan 16,51. Sedangkan
lebih dalam, pengetahuan yang lebih luas edukasi perawatan kaki dengan media Flip
mungkin akan merubah sikap atau menetap chart didapatkan hasil pengetahuan responden
dan sikap itu baru berubah setelah ada sebagian besar berada dikategori baik dengan
pemahaman .
jumlah 25 responden (62,5%).
10
pengetahuan tentang ulkus kaki diabetik Pengetahuan atau kognitif merupakan
dengan pencegahan terjadinya ulkus kaki domain yang sangat penting dalam
tentang ulkus kaki diabetik dengan penelitian ternyata perilaku yang didasari
dengan pencegahan terjadinya ulkus kaki informasi yang dapat merubah seseorang atau
petugas kesehatan lebih maksimal dalam tindakan untuk mengurangi penyakit diabetes
11
dapat disebabkan oleh karena informasi yang perbedaan secara signifikan yang dapat
Namun dengan adanya penyuluhan 10,50 dengan standar deviasi 1,881. Nilai
edukasi perawatan kaki diharapkan dapat maksimum tindakan klien yaitu 14 dan nilai
klien sehingga diharapkan klien dapat lebih 95% diyakini bahwa rata-rata tindakan klien
mempersiapkan diri untuk mau melakukan dalam melakukan perawatan kaki sesudah
perawatan kaki dengan benar. Dengan edukasi perawatan kaki dengan media Flip
memberikan informasi kesehatan tentang chart adalah antara 9,90 sampai dengan 11,10.
pengetahuan masyarakat tentang hal tersebut. dilakukan edukasi perawatan kaki dengan
Selanjutnya dengan pengetahuan itu akan media Flip chart didapatkan hasil tindakan
menimbulkan kesadaran yang akhirnya akan responden sebagian besar dikategori baik
Menurut peneliti bahwa semakin baik penelitian oleh Selpina Embuai, penelitian ini
itu semakin tidak terkena penyakit diabetes perawatan kaki dan senam kaki terhadap
melitus demikian pula sebaliknya semakin upaya pencegahan risiko foot ulcer pada klien
rendah tingkat pengetahuan seseorang maka diabetes mellitus. Disimpulkan bahwa edukasi
tentu makin besar kemungkinan menderita perawatan kaki dan senam kaki efektif
penyakit diabetes melitus sesuai dengan hasil mencegah risiko foot ulcer pada diabetes
12
Studi lain melaporkan bahwa besar berada dikategori baik dengan jumlah 24
diabetik tetapi hanya setengah dari mereka Notoatmodjo bahwa salah satu cara yang dapat
adalah kesulitan mereka dalam perawatan kaki kesehatan individu, kelompok atau suatu
Aspek sikap klien dalam melakukan akhirnya akan mempengaruhi sikap. Hal ini
perawatan kaki rata-rata adalah 39,53 dengan membuktikan pentingnya pendidikan untuk
standar deviasi 5,179. Nilai maksimum sikap meningkatkan pengetahuan seseorang yang
klien yaitu 49 dan nilai minimum adalah 30. pada akhirnya akan membentuk sikap orang
Pada confidence interval 95% diyakini bahwa tersebut. Dan didukung oleh penelitian
kaki dengan media Flip chart adalah antara dapat mengubah sikap seseorang terhadap
37,87 sampai dengan 41,18. Sedangkan sikap suatu permasalahan dan hal tersebut
13
Pengaruh Edukasi Perawatan Kaki Dengan penelitian menghasilkan Program edukasi
Media Flip chart Terhadap Perubahan perawatan kaki berbasis keluarga efektif
(0,000<0,05). Berdasarkan tabel 6, perbedaan Care and Risk of Developing Foot Ulcers in
mean pada semua aspek terdapat perbedaan
México May Have Implications for Patients of
yang signifikan antara sebelum dan sesudah
Méxican Heritage Living in the US”. Hasil
dilakukan edukasi perawatan kaki. sehingga
semua aspek perilaku diterima dan penelitiannya tersebut menemukan adanya
disimpulkan bahwa ada pengaruh edukasi hubungan yang signifikan antara pengetahuan
perawatan kaki dengan media Flip Chart
tentang perawatan kaki, praktik perawatan
terhadap perubahan perilaku klien Diabetes
Melitus di Puskesmas Tamanan Kabupaten kaki dan perkembangan risiko ulkus kaki
Bondowoso. diabetik. Robles et al mengungkapkan bahwa
penelitian oleh Citra Windani Mambang Sari kaki memberi dampak pada buruknya juga
dengan judul “Pengaruh Program Edukasi praktik perawatan kaki pada pasien diabetes.
Perawatan Kaki Berbasis Keluarga terhadap Berkaitan dengan hal tersebut membuat
Perilaku Perawatan Kaki pada Pasien Diabetes kebanyakan dari penderita diabetes
Melitus Tipe 2”. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan risiko kaki diabetik yang lebih
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap cenderung mengalami komplikasi ulkus kaki
perilaku perawatan kaki pasien DM. Hasil lebih dini dibandingkan mereka yang memiliki
14
pengetahuan dan praktik perawatan kaki yang dapat membantu diabetisi untuk lebih aktif
baik. Dengan adanya program pelayanan dalam mengelola kesehatannya dan ini
kaki yang tepat oleh penyedia layanan terbentuknya suatu perilaku baru, terutama
kesehatan diharapkan mampu untuk mencegah pada orang dewasa dimulai pada domain
dan memutus risiko terjadinya ulkus kaki pada kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu
15
pengambilan data pretest dan posttest hanya untuk membagikan ilmu yang didapat kepada
perawatan kaki sehingga peningkatan risiko ulkus kaki diabetik pada penderita
diabetes secara dini. Hal ini telah dibuktikan
pengetahuan dan sikap lebih tinggi.
dengan uji statistik dengan hasil semua
Menurut asumsi peneliti, peningkatan aspek perilaku dari nilai mean ada
pengetahuan, sikap dan tindakan klien perubahan kenaikan nilai, dan ρ value < α
Diabetes Melitus yang mendapat edukasi (0,000 < 0,05) Sehingga dapat
16
secara komprehensip secara mandiri pada
Kementrian Kesehatan. Jakarta:
penderita diabetes melitus termasuk
Kementrian Kesehatan.
perawatan kaki .
8
Misnadiarly, (2006),. Diabetes Melitus:
DAFTAR PUSTAKA Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenal
Gejala, Menanggulangi dan
Mencegah Komplikasi. Jakarta:
1
Agista Delima Permadani, (2017), Pustaka Populer Obor.
Hubungan Tingkat Pengetahuan 9
Tentang Ulkus Kaki Diabetik Kruse, I. and Edelman, S, (2006),
Dengan Pencegahan Terjadinya "Evaluation and Treatment of
Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien Diabetic Foot Ulcers." Clinical
Diabetes Melitus Di Persadia Diabetes XXIV, no. 2, p. 91-93.
Rumah Sakit Dokter Soeradji 10
Vatankhah N, Khamseh ME, Noudeh YI,
Tirtonegoro Klaten, Naskah
Aghili R, Baradaran HR, Haeri NS,
Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan
(2009), The EffectivenessOf Foot
Universitas Muhammadiyah
Care Education On People With
Surakarta.
Type 2 Diabetes in Tehran, Iran.
2
Susanti, (2018), Hubungan Pola Makan Primary Care Diabetes 3, 73-74
Dengan Kadar Gula Darah Pada 11
Notoatmodjo, Soekidjo.(2014). Promosi
Penderita Diabetes Melitus : Jurnal
Kesehatan dan Prilaku Kesehatan.
Kesehatan Vokasional, no. 1, vol.
Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.
3,(Mei)
12
3
Sugiyono,2017, Metode Penelitian
Kementrian Kesehatan. (2018). Infodatin: Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Pusat Data dan Informasi Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV.
Kementrian Kesehatan. Jakarta: Alfabeta.
Kementrian Kesehatan.
13
4
Dahlan, Sopiyudin, (2011), Statistik
Dinas Kesehatan Bondowoso,(2018), Untuk Kedokteran dan Kesehatan
“Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Edisi 5. Jakarta, Salemba Medika
Bondowoso tahun 2018”.
Bondowoso: Dinas Kesehatan 14
Handono Fatkhur Rahman, Yulia, Lestari
Kabupaten Bondowoso Sukmarini, Efikasi Diri, Kepatuhan,
5
dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes
PERKENI, (2015), Pengelolaan dan Melitus Tipe 2; E-jurnal Pustaka
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Kesehatan, vol.5, no.1, (Januari),
di Indonesia, Jakarta : PERKENI 2018
6
Citra, Windani Mambang Sari, (2016), 15
Notoatmodjo. 2014, Ilmu Prilaku
Pengaruh Program Edukasi
kesehatan, Jakarta: Rineka cipta
Perawatan Kaki Berbasis Keluarga
terhadap Perilaku Perawatan Kaki 16
Wawan, A & Dewi, M. 2010. Buku
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Teori dan Pengukuran Pengetahuan
: JKP, Vol. 4, no. 2, (Desember).
Sikap dan Perilaku Manusia.
7
Kementrian Kesehatan. (2018). Infodatin: Yogyakarta: Nuha Medika
Pusat Data dan Informasi
17
17
Agista Delima Permadani, 2017,
Hubungan Tingkat Pengetahuan
Tentang Ulkus Kaki Diabetik
Dengan Pencegahan Terjadinya
Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien
Diabetes Melitus Di Persadia
Rumah Sakit Dokter Soeradji
Tirtonegoro Klaten, Naskah
Publikasi, Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah
Surakarta
18
Notoatmodjo. 2014, Ilmu Prilaku
kesehatan, Jakarta: Rineka cipta
19
Yasemin, (2010). An Analisis Of Nursing
And Medical Students Attitudes
Towards And Knowledge Of
Complementary And Alternative
Medicine (CAM). Departement Of
Internal Medicine Nursing,
EgeUnuversity Nursing School
Bornova, Izmir, Turkey19(7-
8):1157-66
20
Citra Windani Mambang Sari, 2016,
Pengaruh Program Edukasi
Perawatan Kaki Berbasis Keluarga
terhadap Perilaku Perawatan Kaki
pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
: JKP, Vol. 4, no. 2, (Desember)
18