H.R Partino PDF
H.R Partino PDF
H.R. Partino
Universitas Cenderawasih
Abstract
This research was aimed to verify a model of career maturity on High School students. The
model suggests that career maturity is affected by many factors, i.e. counseling se,vice,
Research subjects consisted of 616 SMA students. Data were collected using career
maturity inventory, psychological scale, and questionnaire. These instruments had been
adapted in Indonesian and their reliability and validity had been reestablished. Structural
equation model was developed to analyze career maturity determinant factors. Outcomes of
the analysis were used to verify the career maturity model and to find out direct, indirect and
total effects.
The research results showed that the theoretical model of career maturity is supported by
empirical data, namely the eight category of measurement. Specifically, the research results
are: 1) counseling service, perception of study major and life history had a significant effect on
self-efficacy; 2) counseling service, perception of study majoring and life history had a
academic achievement.
Key words: career maturity, counseling services, perception of study majoring, life history.
Kematangan karir oleh ahli psikologi terbatas. Hal ini cukup memprihatinkan,
karir seiring dengan perkembangan biologis sesungguhnya telah diteliti, diukur dan
dan sosialnya (Super, 1994}, kesiapan sikap menjadl bahan diskusi hangat se jak 40 tahun
karir semestinya telah dimiliki slswa SMA mempengaruhi k ematangan karir. Super
Dalam kenyataannya, konsep (1998), Betz dan Hackett (1981), Lent dkk
perkembangan karir dan kematangan karir (1987), Creed and Patton (2003)
baik di lingkungan sekolah, dunia kerja, kematangan karir. Boll es (1993) meneliti
umumnya. Tidak kurang dari itu, perhatlan kematangan karir. P ritchard (1984), P avlak
karir. West (1988) meneliti prestasi akademik Teori perkembangan karir dapat
di alas, disusun model kematangan karir kepribadian, pendekatan trait dan faktor, teori
persepsi penjurusan, riwayat hidup, eflkasi keputusan (Osipow, 1996). Teori Super
Studi ini ingfn menjawab pertanyaan dipilih sebagal dasar pengembangan model
siswa SMA? Secara operasional, masalah menegaskan bahwa Teori Super paling
persepsi penjurusan, riwayat hidup, eflkasl zaman. Teori Super dilengkapi dengan
diri dan prestasi akademlk terhadap temuan Naidoo (1998), Lent dkk (1987),
kematangan karir? Pertanyaan tambahan Creed and Patton (2003) tentang efikasi-diri,
yang ingin dijawab adalah (1) bagaimana Bolles {1993) ten tang riwayat hidup, Abdullah
penjurusan dan riwayat hidup terhadap Pavlak & Post-Kammer (1985), Pritchard
efikasi·dlri?; (2) bagaimana pengaruh (1984), dan W est (1988} tentang layanan
riwayat hidup terhadap prestasi akademlk?; Super (1994} menyatakan bahwa siswa
(3) bagaimana pengaruh efikasi.c:liri terhadap SMA tergolong pada tahap eksplorasl (masa
Dasar Teorl
mengembangkan konsep.diri yang eallstik;
r
yang uas;
J (3) mulai memilih jurusan di
Kematangan karir merupakan kesiapan
p erguruan tinggi; (4) memeriksa pilihan
individu untuk mengambil keputusan karir
pilihan pe kerjaan secara tentatif; dan (5)
yang realistik (Lundberg dkk, 1997),
memberlkan waktu ebih
l sedikit untuk
kesiapan sikap dan kompetensi lndividu
kegi atan kesenangan atau hobi.
untuk melakukan pilihan karir secara tepat
Kematangan karir merupakan tema
(Crites, 1974). Kematangan karir sebagai
s entral datam p embahasan teor i
sebuah konstruk memilikl dua dimensi, yakni
perkembangan kari . r Teori kematangan k arlr
sikap pilihan karir dan kemampuan pilihan
Crites (1974) merupakan penyempumaan
karir.
konsep Super ten tang Career Patterns Study
Perkembangan karir merupakan bagian
dan diithami o1eh onsep struktur
k kecerdasan
integral dari perkembangan individu (Crites,
dari ernon.
V Berdasarkan hasil studinya,
1974). National Career Development
Crites (19 8 6 ) membuat sebuah model
Association (NCDA) (2003) membatasi
kematangan karir remaja. Mod el ini terdlri
perkembangan karir sebagai keseluruhan
dari dua dimensl, yakni ko mpetensi pilihan
konstelasi psikologis, sosiologis, pendfdikan,
k arir dan sikap pilihan karir. K onsep
ekonomi, fisik dan faktor-faktor peluang yang
kematangan k arir Crites digunakan secara
berpadu untuk mempengaruhi sifat dan
konsfsten dan pali ng luas (W est, 1988),
pentingnya kerja dalam seluruh rentang
termasuk dalam p e n el i tia n - p e n e l l tta n
kehidupan. Casto (2004) menegaskan
eksperimen (Lundberg dkk, 1997), b ahkan
perkembangan karir sebagai proses yang
sej ak tahun 70-an dan sangat be rguna untuk
terus menerus, mencakup aspek
studi perkembangan karir, menyaring orang
perencanaan dan strategi berdasarkan
yang belum matang karir, meningkatkan
informasi tentang diri sendiri, dunia kerja,
kematangan karir, dan menilai pendidikan
pemasangan kedua hal tersebut, dan
karir (Rajewski dkk, 1995). Mau (2001)
tindakan yang akan diambil untuk kehidupan
menegaskan lnventori Kematangan Karir
Crites tetap menjadi pilihan favorit para Proses kegiatan di otak ni disebut sebagai
i
Berikut disajikan uraian tentang faktor proses t erakhir dari perseps i yang
bagian integral dalam kurikulum. Program lni akurat dan perse psi yang keliru. Studi yang
secara resmi berlaku sejak Kurikulum SMA meneliti perse psi terfladap pe njurusan di
Esbroek dan Watts (1998) membedakan urusan tersebut, termasuk belajar. Motivasi
j
bimbingan ke dalam tiga jenis, yakni untuk belajar akan mempengaruhi hasil
bimbingan karir, pribadi dan pendidikan. The belajar. H asil belajar inl berkaitan dengan
Isle of Wight County School Board (1996) kematangan karir, di mana mereka yang
membagi layanan ke dalam bimbingan memiliki hasil belajar yang tinggi lebih
akademik, karir, pribadi dan sosial. realistik dalam membuat rencana masa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan depan (Super dalam O sipow, 1983). Jadi,
dirinya sebagai bahan pertimbangan dalam Temuan tersebut sesuai dengan teorl Super
Hlpotesis
tentang kesanggupan diri untuk melakukan dirumuskan hipotesis bahwa ada hubungan
pekerjaan yang ditugaskan dengan sukses antara layanan bimbingan, riwayat hidup,
kecemasan.
karir yang sesuai, seperti pilihan pekerjaan 1994 ), yakni berupaya mencari hubungan
dan prestasi akademik. Hackett dan Betz antara variabel yang satu dengan variabel
(1981) mengemukakan bahwa efikasi-diri lainnya dalam sebuah model. Subjek adalah
menentukan rentang pemahaman karir dan siswa kelas 3 (tlga) dari lima SMA Negeri dan
pilihan akademik. Lent dkk (1987) lima SMA Swasta dengan status disamakan.
berhubungan dengan pengambilan sebanyak 684 siswa, terdiri dari laki-laki 371
keberhasilan studi di perguruan tinggi. verifikasi data, subjek tinggal 616 siswa,
Selanjutnya Lent dkk (1987) menemukan terdiri dari laki-laki 329 dan pe rempuan 2 87.
bahwa teori efikasi-diri lebih mantap (robust) T erdapat dua konstruk v ariabel, yakni
dalam menjelaskan dan meramalkan kinerja endogen dan eksogen (Ferdinand, 2000 , )
merupakan prediktor yang signifikan dan Sorbon, 1996). Penelitlan ini terdiri dari
terhadap pertimbangan pilihan pekerjaan enam variabel I atan dan 2 1 v ariabel terukur.
(Post-Kammerdan Smith, 1986), dan tingkah V ariabel laten dependen meliputi efikasi-diri,
laku karir (Rolberg dkk 1987). Jadi, teori kematangan karir dan p restasi akademik.
perpaduan dari segala potensi dan upaya C rites (tKK-C), Skala M anfaat Layanan
Tabel 1.
Berdasarkan analfsis alat ukur, diketahui puta bahwa semua alat ukur rnemiliki validitas
yang memadai. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi aitem total sebagaimana dapat
Tobe! 2.
Catatan:
· yang disebut sebagai model pengukuran model dengan cara menladakan dua variabel
(Joreskog dan Sorbon, 1996; Ferdinand, terukur yang tidak slgnlfikan. Analisis faktor
2000). Tujuan ana1isis ini ada1ah untuk konfirrnatori modifikasi adalah fit. Simpulan
sebagal variabel terukur mampu varlabel Iatan independen dan variabel laten
pengujian, hanya terdapat satu kriteria (GFI) kematangan karir adalah 0,87 (p = 0.000,
yang fit. Langkah berikutnya melakukan p<0.01). Fakta ini menggambarkan bahwa
modifikasi model. Model teoritis modifikasi 87 persen varians kematangan karir dapat
sesuai dengan data empiris tentang dijelaskan oleh layanan bimbingan, persepsi
jenis uji data empiris, semua hasil anatisis persepsi penjurusan, riwayat hidup, efikasi
tentang model terbukti, jadi hipotesis kematangan karir adalah sebagai berikut:
Keterangan
pm = pemecahan masatah
Tabell
Keterangan:
X, = Layanan Bimbingan
X2 = Persepsi Penjurusan
Xe = Riwayat Hidup
Y, = Efikasi-Oiri
Y, = PrestasiAkademik
terhadap efikasi-diri 0,44 dengan nilai-t Berd asarkan hasil analisis persa maan
efikasi diri 0, 18 dengan nilai-t 2,36) 1,96 ini menunjukkan bahwa 36 persen
adalah signifikan. Efek total baku riwayat varians efi kasi-diri dapat dijelaskan oleh
ni1a1-t 2,05 > 1,96 adalah signifikan. pe njurusan dan riwayat hidup. Hasil
Tabel4
L ayanan blmbingan, pe rsepsl pe njurusan, riw ayat hldup, dan eflk asl-diri
prestasi akademik. Efek total baku riwayat hldup dengan prestasi akademik,
akademik 0, 16 dengan nilai-t 2,42 > 1,96 bahwa 54 persen varians prestasi
adalah signifikan. Efek total baku riwayat akademik dapat dijelaskan oleh variabel
dengan nilai-t 9,78 > 1,96 adalah dan rtwayat hidup. Hasll analisis dapat
label 5.
Layanan blmblngan, persepsi penjurusan, rlwayat hidup, prestasl akademik
3. Efikaskliri berpengaruh positif temadap 0,12 dengan nllai-t 2,14 > 1,96 adalah
prestasi akademik. Efek total baku signifikan. Hasil analisis dapat dilihat
T-11.
Efiknl-dlri borpengaruh posltlf temadap p<Htasl akademik.
tefhadap efikaskliri 0,44 dan nUa>-t 6, 16 > karir 0,13 dan nilai-t 2,09 > 1,96 adalah
1,96 adalah signifikan. Efek Jangsung signifikan. Efek langsung riwayat hidup
kematangan karir 0,35 dan nilai-t 5,52 > 1,96 adalah signifikan. Efek langsung
1,96 adalah signifikan. Efek langsung riwayat hidup terhadap kematangan karir
layanan bimbingan terhadap prestasi 0,21 dan nilai-t 2,97 ) 1,96 adalah
akademik 0, 13 dan nilai-t 2,26 , 1,96 signifikan. Efek langsung riwayat hidup
persepsi penjurusan terhadap efikaskSiri nilai-t 9,64 > 1,96 adalah signifikan.
0,18 dan nilai-t 2,36 > 1,96 adalah Semua nilai-t signifikan, jadl terdapat
0,22 dan nilai-t 2,94 > 1,96 adalah analisa dapatdilihat pada tabel 7.
Tabel 7.
Efek langsung baku layanan bimbingan, persepsi penjurusan dan riwayat hidup
n
Efek t-empiris Efek t-empiris Efek t-empiris
�
nUai-t 4,41 > 1,96 adalah signifikan. Efek persepsi penjurusan terhadap
terhadap prestasi akademik 0,05 dan terhadap kematangan karir. Efek tidak
nilai-t 2,02 > 1,96 adalah signifikan. Efek langsung persepsi penjurusan terhadap
tidak langsung persepsi penjurusan prestasi akademik 0,02 nilai-t 1,65 dan
nilai-t 2,91 > 1,96 adalah signifikan. Efek akademik 0,01 nilai-t 1,67. Kedua nilal-t <
tidak langsung riwayat hidup terhadap 1,96 adalah tidak signifikan, jadi tidak
kematangan karir 0,21 dan nilai-t 4,41 > terdapat efek tidak langsung. Hasil
1,96 adalah signifikan. Semua nilai-t analisa dapat dilihat pada label 8.
Tabel 8.
n
� Efek t�mpiria Efek t-empiris Efek t-empiris
1 Efikasi-diri (Eta-1) - - - - - -
kematangan karir 0,26 nitai-t > 4,25 prestasi akad e m i k , dan prestas i
diri terhadap prestasi akademik 0,1 2 Efek tidak langsung efikasi-diri terhadap
nilai-t 2, 14 > 1,96 adalah signifikan. Efek kematangan karir mela l ui prestasi
Model teoritis tidak didukung data rendah mengakibatkan menarik diri. J adi,
empiris. Ferdinand (2002) menyatakan jika pemahaman diri yang memadai akan
model tidak fit, maka harus dilakukan membantu dalam mempersepsi tentang
diri dan prestasi akademik berpengaruh kematangan karir. T emuan ini sesuai dengan
terhadap kematangan karir. Pengaruh studi Gilli es (2003), Hill dan Kellems (2002).
signifikan. Temuan ini sesual dengan teori se nang. Ji ka pers epsi mereka tidak s esuai,
Super (1994) dan hasil studiAbdullah (1985), maka siswa ti dak sepenuhnya menerima
Abimanyu (1990), Partino (1990), Pritchard p enjurusan tersebut. Bentuk prates siswa
(1984 ), Pavlak dan Post-Kammer (1985). adalah tid ak masuk sekolah berhari-hari
Layanan bimbingan berpengaruh positif setelah kenaikan k elas atau pindah jurusan
terhadap efikasi-diri, prestasi akademik dan y ang diminati ke sekolah yang mutunya ebih
l
kematangan karir. Temuan ini seja!an dengan rendah. J adi persepsi penjurusan
teori Bandura (1997) bahwa keyakinan dan merupakan salah satu variabel panting
tingkah laku individu dapat diubah melalui dalam model kematangan karir.
agen perubahan, terutama merubah tingkah kematangan karir. Bukti temuan penelitian
laku yang tidak sesuai dengan norma kai tan riw ayat hidup dengan efikasi-diri,
sekolah dan masyarakal Jadi, jelas bahwa prestasi akademik, dan k ematangan karir
dengan h asil studi Abdullah (1986), lingkungan tempat tinggal. l ndividu yang aktif
Pritchard ( 19 84 ). Layanan bimbingan, diri yang tinggi. Kepercayaan diri nggi akan
ti
peserta didik memiliki prestasi optimal. mengerjakan sesuatu tugas. Jadi, tingkat
beluk pembelajaran. L ayanan ini membantu masyarakat berl angsung sepanjang hayat.
dapat dinyatakan bahwa tingkat keaktifan laku (Bandura, 1997). lndividu yang memiliki
dan tidak langsung terhadap kematangan semakin tinggi tujuan hidupnya, dan semakin
karir. Temuan ini sesuai dengan teori Super memiliki komitmen untuk mencapai tujuan.
(1994), studi Super dan Overstreet (dalam Efikesi-dlri rendah dalam kaitannya dengan
Osipow, 1983) tentang keaktifan siswa dalam tingkah laku, mengakibatkan individu
organisasi di sekolah. Kenyataan ini dapat bertingkah laku menghindar (Betz & Taylor,
organisasi di sekolah dan di luar sekolah terhadap kematangan karir. Temuan ini
pada umumnya memiliki kelebihan daripada sesuat dengan teori Super {1994) dan hasil
mereka yang tidak ter1ibat langsung dalam studi Super & Overstreet (dalam Osipow,
organisasi. Jadi, riwayat hidup merupakan 1983),Abimanyu, (1990), Partino (1990), dan
salah satu variabel independen yang ikut West (1988). lndividu yang mencapai
kematangan karir. Hasil ini sejalan dengan mempunyai peranan penting dalam model
dan meramalkan kematangan karir dan Hasil penelitian ini menunjukkan suatu
prestasi akademik (Multan dkk, 1991; model kematangan karir siswa SMA Kota
Hackett dan Betz, 1981 ). Efikasi--diri tinggi Jayapura Provinsi Papua. Model ini
kematangan karir. Hasil studi ini sesuai 1. Faktor-faktor penentu kematangan karir
dengan temuan Hacket {1995), Lent dkk. pertu dipahami dan mendapat perhatian
(1987), Hackett & Betz (1981), Lent & berbagai pihak yang berk.aitan dengan
Hackett. (1987), Partino (1999), dan Rotberg siswa SMA (khususnya konselor dan
dkk. (1987). Bandura (1997) menegaskan guru mata pelajaran) dalam upaya
kematangan karir dapat dikaji dari segi merupakan indikator penting. Konselor
keyaklnan efikasl-dirinya.
variasi subjek {SMP, Sekolah Menengah and critique of the major theories".
kematangan karir yang lebih memadai. Casto, M.l. 2004. What is career?. Guest
http://www.getsmartseries.com/.
DAFTAR PUSTAKA
Doktor. Malang: Fakultas Pasca Crites, J.O. 1974. The Career Maturity
25-29.
Betz, N.E. nad Taylor, K.M. 2001. Manual For 1975. Kurikulum Seka/ah Menengah
Dasardan Menengah.
Esbroeck, R. V. & Watts, T. 1998. New Skill 8.3: User's Reference Guide.
Diponegoro.
147.
Gysbers, N. 1998. Career Development: The Luzzo, O.A. 1995. Gender And Ethnic
Contemporary Scene And The Differencees In The Perception Of
Future. Highlight An ERIC/CAPS Barriers T
o Career Development.
Digest. Ml:ERICC Learinghouse On Denver: American Counseling
Counsellng And Personal Service, Association Conference Paper.
The University Of Michigan.
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karir Di Post-Kammer, P. & Smith, P.l. 1986. Sex
Work Salience, And The Career Rangel, E.B., Church, A.T., Szendre, D., and
Career Development Association Rojewski, J.W., Wicklein, R.C., & Schell, J.W.
Partino, H.R. 1990. Pengaruh Balikan Hasil Rotberg, H.L., Brown, 0., and Ware, W.B.
Suatu Studl Meta-Anallsis. Super, O.E. 1994. Life Span, Life Space
2003. The Relationship Among Self West, D.K. 1998. Comparisons Of Career