55 96 1 SM PDF
55 96 1 SM PDF
1, Juni 2014 : 70 - 82
Phyllanthus niruri L., Meniran has scientific name Phyllanthus niruri L..It uses to increase
Imunostimulant Effect, imun system of human body. Nonspecific of Imun system is first
Ethyl Acetat, Carbon defendent to protect human body from microorganism, because it gives
Clearance method direct respon to antigen then it will destroy bacteria with phagocytosis
process. Meniran extract is known can obstruct xanthin oksidase
invitro, protect hepatocyte cell of liver from carbon tetrachloride and
cytotoxity that induction with galaktosamin.To determined
imunomodulator activity of some ethyl acetat extract subfraction of
meniran (Phyllanthus niruri [L.]). Some ethyl acetat extract subfraction
of meniran (Phyllanthus niruri [L.]) administered orally with single
dose 100 mg/kg BB for eight group of subfraction and Tween 80 1% as
control for 6 days. After 6 days subfractions have been conducted in
white male mice with carbon clearance method. A value of Index
Phagocytosis (IF) < 1 has imunosupressant activity and IF > 1 has
imunostimulant activity. The increasing of phagositosis index with
carbon clearance method showed the effect from each group of
subfraction with control was unsignificant (P>0,05). The incerasing of
leucocyte cell component especially for limfosit cell, eusinofil, and
segmen neutrofil was significant for each group of subfraction
(P<0,05). The increasing of relative spleen weight showed optimal
effect in subfraction number three (P>0,05). The increasing of spleen
limfosit cell showed optimal effect in subfraction number three
(P<0,05).The third ethyl acetat extract subfraction of meniran was the
best of imunostimulant than other subfractions.
Sistem imun non spesifik merupakan harus berada dalam jarak dekat dengan
terhadap antigen1,2,3. Salah satu upaya tubuh yang berasal dari bakteri ataupun makrofag
masuknya antigen, misalnya bakteri adalah bakteri atau yang dilepaskan oleh
non spesifik dengan proses fagositosis. Salah satu herba yang dapat dimanfaatkan
Makrofag sebagai sel fagosit mononuklear sebagai peningkat sistem pertahanan tubuh
dalam pertahanan seluler non spesifik adalah meniran. Meniran adalah herba yang
memegang peranan penting demikian pula berasal dari genus Phyllanthus dengan nama
70
Yufri Aldi : uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran ....
ilmiah Phyllanthus niruri L5,6. Tanaman alkaloid, tanin, saponin, glikosida, dan
meniran banyak digunakan untuk hepatitis, komponen fenolik19.
infeksi salurankencing, serta untuk Ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.)
merangsang keluarnya air seni (diureticum), memiliki aktivitas melindungi hati dari zat
untuk penyembuhan diare, infeksi saluran toksik baik berupa parasit, obat-obatan, virus
pencernaan dan penyakit yang disebabkan maupun bakteri20. Pada penelitian lain
karena gangguanfungsi hati.Buahnya berasa menunjukkan bahwa tanaman meniran
pahit, digunakan untuk luka dan (Phyllanthus niruri L.) memiliki aktivitas
scabies.Akar segar digunakan untuk melindungi sel hepatosit hati dari karbon
pengobatan hepatitis. Daun digunakan untuk tetraklorida dan sitotoksitas yang diinduksi
7,8,9
penambahan nafsu makan dan antipiretik . dengan galaktosamin21. Kemudian pada
Meniran juga mempunyai manfaat sebagai penelitian tentang senyawa filantin dan
imunostimulan yang dapat memperbaiki hipofilantin yang terdapat pada tumbuhan
sistem imun yang fungsinya terganggu10. meniran (Phyllanthus amarus) mempunyai
Secara klinis imunomodulator digunakan aktivitas sebagai antitumor pada dosis 50
pada pasien dengan gangguan imunitas, mg/kg dan 100 mg/kg22. Berdasarkan
antara lain pada kasus keganasan HIV/AIDS, keterangan dilakukan penelitian tentang uji
malnutrisi, alergi, dan lain-lain11,12,13,14,15,16. imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak
Berbagai penelitian telah dilakukan etil asetat meniran (Phyllanthus niruri L.)
menggunakan ekstrak herba meniran, seperti dengan metoda carbon clearance dan
pengujian efek antihiperurisemia ekstrak diperoleh perbandingan subfraksi mana yang
etanol Phyllanthus niruri L. yang memiliki aktivitas imunomodulator pada
memperlihatkan penghambatan xanthin herba Phyllanthus niruri.Metoda carbon
oxidase secara in vitro dengan IC5039,39 clearance digunakan untuk mengukur
µg/mL13. Penelitian ekstrak meniran aktivitas sel-sel fagosit untuk membunuh
(Phyllanthus niruri L.) mempunyai aktivitas organisme patogen yang masuk kedalam
diuretik karena terjadi peningkatan volume tubuh.
+ + -
urin dan ekskresi Na , K , Cl setelah ekstrak
kental dari Phyllanthus niruri L. disuntikkan METODE PENELITIAN
pada tikus albino dosis 200 mg/kg dan 400 Alat
mg/kg yang sebelumnya telah diinduksi Kertas saring, botol coklat, rotary
menggunakan hidroklorthiazid dosis 10 evaporator, kromatografi kolom flash, vial,
17,18
mg/kg . Penelitian lain tentang kandungan bejana (chamber) dan plat KLT,desikator,
kimia dari Triphala megaext mempunyai pipet tetes, lampu UV 365 nm,
efek imunomodulasi yaitu flavonoid, spektrofotometer UV-Vis, alat suntik, gelas
71
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 70 - 82
ukur, timbangan hewan, spatel, jarum oral, Dengan membuat campuran silika
timbangan analitik, mikroskop, wadah pereabsorbsi sebanyak 80 g ekstrak kental
(botol), lumping, stamfer, kaca objek, meniran dan silika pereabsobsi sebanyak 80
gunting bedah. g, kemudian in vacuo. Setelah itu masukkan
silika gel 100 g ke dalam kolom yang
Bahan dibasahi dengan n-heksan. Sediaan
Herba meniran(Phyllanthus niruri Linn.), n- preabsorbsi dimasukkan sedikit demi sedikit
heksan, etil asetat, metanol, etanol, aquadest, kedalam kolom aga, kemudian dilakukan
pewarna Giemsa, minyak emersi, NaCl elusi dengan menurut metode SGP (step
fisiologis, Na-CMC,larutan dapar fosfat, gradien polarity) menggunakan eluen:
asam asetat 1% dan mencit putih jantan n-heksan 100% 1000 mL
dengan berat 20-30 g. n-heksan : etil asetat (19:1) 1000 mL
n-heksan : etil asetat (9:1) 500 mL
n-heksan : etil asetat (4:1) 500 mL
n-heksan : etil asetat (2:1) 500 mL
Prosedur Kerja n-heksan : etil asetat (1:1) 500 mL
n-heksan : etil asetat (1:4) 500 mL
Pengambilan Herba Meniran
Etil asetat 100 % 500 mL
Meniran (Phyllanthus niruri L.) diambil di
Simpang Tanjung, Padang Pariaman, Penyiapan Hewan Percobaan
Sumatera Barat. Bagian tanaman meniran Hewan percobaan yang digunakan dalam
yang digunakan herba. penelitian adalah mencit putih jantan dengan
berat 20-40 gram berumur 2-3 bulan yang
Pembuatan Subfraksi Meniran dikondisikan selama 1 minggu dalam
Sebanyak 1.5 kg sampel kering meniran yang kandang yang baik untuk menyesuaikan
telah bersih dan dirajang halus dimaserasi lingkungannya.
dengan menggunakan 3 l pelarut etil asetat
dalam botol coklat selama 5 hari sambil Penentuan Dosis
sesekali dikocok. Setelah 5 hari perendaman, Dosis tunggal subfraksi meniran yang
diambil maseratnya dengan cara disaring dan digunakan yaitu 100 mg/kg BB24.
perendaman dilanjutkan sampai 3 kali. Penyiapan Sediaan Uji
Gabungan maserat yang didapat diuapkan
secara in vacuo sehingga didapat ekstrak a.Penyiapan Suspensi Karbon Koloid
kental. Ekstrak kental dilakukan uji Sebanyak 1,6 g tinta cina yang telah
kromatografi lapis tipis23. dikeringkan, suspensikan dengan 25 mL
Ekstrak kental dipisahkan berdasarkan tween 80 (1%) b/v dalam larutan NaCl
peningkatan derajat kepolaran dengan fisiologis 0.9 %, sampai didapatkan
25
menggunakan alat kromatografi flash. konsentrasi larutan 64 mg/mL .
72
Yufri Aldi : uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran ....
73
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 70 - 82
Setelah dua belas jam, kemudian hewan dengan aquades mengalir dan kering
tersebut dikorbankan dan limfanya diambil anginkan. Hitung jumlah sel eusinofil,
untuk ditimbang. neutrofil batang, limfosit monosit di bawah
Dihitung konstanta fagositosis (K) dan mikroskop perbesaran 40x dengan
indeks fagositosis (IF)dengan menggunakan menggunakan minyak emersi.
rumus:
c. Penghitungan Sel Limfosit Limpa
Timbang 50 mg limpa dari mencit yang telah
t = Waktu (3, 6, 9, 12 dan 15) diteteskan di atas kaca objek, lalu biarkan
74
Yufri Aldi : uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran ....
1. Dari 10 kg meniran segar diperoleh 1.5 7. Pengukuran nilai adsorban darah mencit
kg sampel kering meniran. putih yang mengandung karbon setelah
2. Dari 1.5 kg sampel kering meniran pemberian beberapa subfraksi meniran
diperoleh ekstrak etil asetat kental selama enam hari dengan dosis tunggal
sebanyak 178 gram. 100 mg/kg BB diperoleh penurunan
3. Dari 178 gram ekstrak etil asetat kental berturut-turut setiap selang waktu uji
yang dikromatografi kolom diperoleh pada masing-masing dosis. Harga indeks
subfraksi sebanyak : fagositosispadasubfraksi 1, subfraksi 2,
a. Subfraksi 1n- heksan 100 % 89,5 subfraksi 3, subfraksi 4, subfraksi 5,
gram subfraksi 6, subfraksi 7, dan subfraksi
b. Subfraksi 2 n-heksan : etil asetat 8hasilnya lebih besar dari satu (IF>1).
(19:1) 8,5 gram Nilai IF terendah diperoleh pada
c. Subfraksi 3 n-heksan : etil asetat subfraksi 8 yaitu 1,02654 sedangkan
(9:1) 4 gram nilai IF tertinggi pada subfraksi 3 yaitu
d. Subfraksi 4 n-heksan : etil asetat 1,64622.
(4:1) 4,2 gram 8. Penghitungan jumlah komponen sel
e. Subfraksi 5 n-heksan : etil asetat leukosit darah mencit setelah pemberian
(2:1) 7,6 gram beberapa subfraksi meniran selama
f. Subfraksi 6 n-heksan : etil asetat enam hari, menunjukkan peningkatan
(1:1) 9,7 gram jumlah komponen sel leukosit tertinggi
g. Subfraksi 7 n-heksan : etil asetat pada kelompok subfraksi 3 dengan dosis
(1:4) 8,3 gram tunggal 100 mg/kgBB.
h. Subfraksi 8 etil asetat 100%4,5 gram 9. Penimbangan bobot limpa dan bobot
4. Untuk identifikasi dari semua subfraksi limpa relatif mencit setelah pemberian
meniran: beberapa subfraksi meniran selama
Pemerian: warna hijau tua, bau enam hari, menunjukkan peningkatan
menyengat dan tajam, rasa pahit bobot tertinggi pada subfraksi 3 dengan
Kelarutan: praktis tidak larut dalam air dosis tunggal 100 mg/kgBB.
5. Hasil penghitungan kadar karbon tinta 10. Penghitungan jumlah sel limfosit pada
cina didapatkan tinta cina dengan kadar limpa mencit setelah pemberian
karbon 22,46%. beberapa subfraksi meniran dengan
6. Hasil penghitungan kurva kalibrasi dosis tunggal 100 mg/kgBB selama
karbon diperoleh persamaan linear y = enam hari, menunjukkan peningkatan
0,0058x - 0.0084 dengan r= 0,9940. jumlah sel pada setiap kelompok
subfraksi.
75
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 70 - 82
Ekstrak kental yang di dapat dilakukan uji dibuat kurva kalibrasi untuk melihat
karakteristik ekstrak menggunakan KLT hubungan linear antara konsentrasi karbon
(romatografi lapis tipis)Hasil KLT dari dalam darah dengan nilai absorban. Dari
ekstrak tersebut dapat dilihat Gambar 1. kurva baku tersebut diperoleh persamaan
regresi serapan dan konsentrasi karbon yaitu
y = 0,0058x - 0,0084dengan r = 0,9940. Hasil
tersebut menunjukkan adanya hubungan
linier antara konsentrasi karbon dalam darah
mencit putih jantan dengan nilai
absorban.Semakin tinggi konsentrasi karbon
Gambar 1. Hasil KLT dari ekstrak meniran. dalam darah maka akan semakin tinggi pula
Dari ekstrak meniran diperoleh 8
subfraksi dengan hasil KLT dapat dilihat nilai absorban yang diperoleh. Data lengkap
Gambar 2.
dapat dilihat pada Gambar 3.
76
Yufri Aldi : uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran ....
Data absorban digunakan untuk menghitung bersihan karbon, yang berarti semakin cepat
nilai konstanta fagositosis. Konstanta sel fagositik melakukan proses fagositosis
fagositosis merupakan salah satu parameter seperti terlihat pada Gambar 3. Hal ini
yang digunakan untuk menentukan kecepatan menunjukkan adanya pengaruh subfraksi
fagositosis. Semakin besar harga konstanta meniran terhadap kecepatan eliminasi karbon
fagositosis maka semakin tinggi kecepatan di dalam darah mencit.
Absorban
Gambar 3. Grafik konstanta fagositosis dari darah mencit setelah pemberian subfraksi meniran
(Phylanthus niruri Linn.) selama 6 hari.
Gambar 4. Grafik indeks fagositosis dari darah mencit putih setelah pemberian Subfraksi meniran (Phylanthus niruri
Linn.) selama 6 hari
77
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Junii 2014 : 70 - 82
subfraksi
Neutrofil Batang Eusinofil Monosit
Gambar 5. Grafik persentase komponen sel leukosit darah mencit putih jantan terhadap subfraksi meniran
(Phylanthus niruri Linn.) selama 6 hari secara oral dengan metoda hapusan darah.
Dari hasil uji statistik menggunakan analisis subfraksi perlakuan terhadap kontrol berbeda
variansi satu arah, terlihat bahwa efek dosis secara nyata(P <0,05) pada setiap kelompok
tunggal 100 mg/kgBB beberapa kelompok subfraksi untuk sel neutrofil batang,
78
Yufri Aldi : uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran ....
79
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 70 - 82
KESIMPULAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemberian subfraksi meniran dengan
dosis tunggal 100 mg/kg BB pada
subfraksi 1, subfraksi 2, subfraksi 3,
subfraksi 4, subfraksi 5, subfraksi 6,
Gambar 7. Grafik persen sel limfosit limpa terhadap subfraksi 7, dan subfraksi 8,dapat
kelompok subfraksi meniran (Phylanthus
niruri Linn.) pada mencit putih jantan meningkatkan aktivitas
setelah pemberian ekstrak selama 6 hari
imunostimulanpada mencit putih jantan.
Dari data diatas didapatkan dosis tunggal 100 2. Uji respon imun nonspesifik dengan
meningkatkan jumlah sel limfosit limpa yaitu clearance) memberikan efek optimal pada
kelompok subfraksi 3 dosis 100 mg/kgBB. subfraksi 3 dosis 100 mg/kg BB.
Peningkatan jumlah sel limfosit pada limpa Sedangkan dengan metoda penghitungan
juga berarti peningkatan pula pada respon jumlah komponen sel leukosit darah,
imun spesifik. Sel limfosit terdiri dari sel menunjukkan perbedaan secara nyata
limfosit B dan sel limfosit T. Sel limfosit B pada sel limfosit, eusinofil, dan neutrofil
akan mengalami proliferasi dan diferensiasi segmen pada semua kelompok subfraksi
plasma inilah yang membentuk antibodi yang 3. Uji respon imun spesifik dengan metoda
terbentuk setelah kontak dengan antigen. penimbangan bobot limpa dan bobot
Untuk membentuk antibodi, sel plasma perlu limpa relatif menunjukkan efek optimal
melakukan kerja sama dengan sel limfosit T pada subfraksi 3 dosis 100 mg/kg BB
Ditinjau dari keempat parameter uji, yaitu penghitungan sel limfosit limpa juga
sel leukosit darah, peningkatan bobot limpa 3 dosis 100 mg/kg BB (P<0,05).
80
Yufri Aldi : uji imunomodulator beberapa subfraksi ekstrak etil asetat meniran ....
81
Jurnal B-Dent, Vol 1, No. 1, Juni 2014 : 70 - 82
Sederhana. Edisi II. Jakarta: Fakultas 33. Zlabinger,G.J., Nohammer, C., Bohmig,
Kedokteran Universitas Indonesia. G.A., dan Menzel,J.E. 1994. Mode of action
31. Nurliyani, Wayan, T.A. and Zuheid, N. 2005. in immune cells. Journal of Cancer Research
Respon Antibodi dan Aktivitas Fagositosis Clinical Oncology, 120,17-18.
Makrofag Peritoneal Mencit yang Diberi 34. Thakur, Mayank, B., Shilpi and Dixit, V. K.
Protein Susu Kuda Pasteurisasi dan 2006.Immunomodulatory Activity of
Fermentasi. Media Kedokteran Hewan, 21, 2, Chlorophytum borivilianum Sant. F. India :
51-57. Department of Pharmaceutical Sciences, Dr
32. Yogendrasinh, Sunita, Solanki, Jain, M. H.S. Gour Vishwavidyalaya, Sagar, Madhya
2010. Immunomodulatory Activity of Pradesh.
Ayurvedic Plant Aparajita (Clitoria Ternatea 35. Virella, G. 2007. Medical imunologi.(6th
L.)In Male Albino Rats.Global Journal of edition). New York: Informa Healthcare
Science Frontier Research vol. 10 : 1-10. USA Inc.
82