Corporate Governance & Earnings Management Study
Corporate Governance & Earnings Management Study
Maduretno Widowati *)
Abstract
This study aims to obtain empirical evidence about the influence of corporate
governance, bonus plans, and firm size on earnings management. Corporate governance is
measured using two variables (independent commissioners state by the composition of an
independent board and audit committee state by the number of audit committee members),
bonus plans are measured from awarding compensation bonus by using a dummy, and
firm size measured value of the final number of shares outstanding years. Earnings
management measured by discretionary accruals using the Modified Jones Model. The
population in this study were three companies engaged in the cement industry are listed
in Indonesia Stock Exchange in 2007-2010. The research data obtained from the financial
statements and annual reports of cement manufacturing firms in the period 2007-2010.
Based on purposive sampling method, a sample of three companies by the number of
observation data as much as 12 data derived from the company’s total multiplied by the
sample period from 2007 to 2010. The hypothesis in this study were tested using multiple
regression analysis. The analysis showed that the variables that have a significant influence
on earnings management is variable of the audit committee, the bonus plan and firm size.
Abstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh
tata kelola perusahaan, bonus, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba.
Tata kelola perusahaan yang diukur dengan menggunakan dua variabel (komisaris
independen diwakili oleh komposisi dewan komisaris independen dan komite audit
negara dengan jumlah anggota komite audit), bonus diukur dari pemberian bonus
kompensasi, dan ukuran perusahaan diukur nilai jumlah akhir tahun saham yang beredar.
Manajemen laba diukur dengan akrual diskresioner dengan model Modified Jones. Populasi
dalam penelitian ini tiga perusahaan yang bergerak dalam industri semen yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia pada 2007-2010. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan dan
laporan tahunan perusahaan manufaktur semen pada periode 2007-2010. Berdasarkan metode
Kata kunci: manajemen laba, tata kelola perusahaan, komposisi dewan komisaris
independen, komite audit, bonus, dan ukuran perusahaan
1. Pendahuluan
Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi – transaksi keuangan
yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan yang dibuat oleh manajemen untuk
mempertanggungjawabkan tugas – tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan
( Baridwan . 2004 :17). Salah satu informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan adalah
informasi mengenai laba perusahaan. Laba juga digunakan sebagai alat untuk mengukur
kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu yang pada umumnya menjadi
perhatian pihak-pihak tertentu terutama dalam menaksir kinerja atas pertanggungjawaban
manajemen dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, serta dapat
dipergunakan untuk memperkirakan prospeknya di masa depan (Boediono, 2005).
Manajemen termotivasi untuk memperlihatkan kinerja yang baik dalam menghasilkan
nilai atau keuntungan maksimal bagi perusahaan sehingga manajemen cenderung memilih
dan menerapkan metode akuntansi yang dapat memberikan informasi laba lebih baik. Pilihan
metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dikenal
dengan sebutan manajemen laba atau earnings management (Halim dkk, 2005).
Menurut Salno dan Baridwan (2000) dalam restie (2010), Manajemen laba muncul
karena adanya masalah karena adanya ketidakselarasan kepentingan antara pemegang saham
(principal) dan manajemen perusahaan (agent). Pihak prinsipal termotivasi mengadakan
kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan profitabilitas yang selalu meningkat sedangkan
agen termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya,
terutama dalam hal memperoleh kontrak kompensasi bonus.
Menurut Watts dan Zimmerman (1986) dalam Halim,dkk (2005), size hypothesis
menjelaskan bahwa pada perusahaan besar yang memiliki biaya politik tinggi, manajer akan
lebih memilih metode akuntansi yang menangguhkan laba yang dilaporkan dari periode
sekarang ke periode masa mendatang sehingga dapat memperkecil laba yang dilaporkan.
Teori agensi memberikan pandangan bahwa masalah earnings management dapat
diminimumkan dengan pengawasan sendiri melalui good corporate governance (Herawaty,
2007). Oleh karena itu, Dalam rangka pelaksanaan tata kelola perusahaan (corporate
governance) yang baik, perusahaan perlu melakukan pembentukan dewan komisaris
independen dan komite audit.(Palestin, 2006).
40
Fokus Ekonomi
Vol. 8 No. 1 Juni 2013 : 39 - 51
2. Tinjauan Pustaka
2.1. Laporan Keuangan
Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan, (IAI, 2009)
memaparkan tujuan laporan keuangan sebagai berikut :
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti, misalnya, sebagai
laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.(paragraf 7).
2.2. Laba
Pengertian laba yang dianut oleh struktur akuntansi sekarang ini adalah laba akuntansi
yang merupakan selisih pengukuran pendapatan dan biaya. Laba merupakan salah satu
informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan.Laba juga digunakan sebagai alat untuk
mengukur kinerja manajemen perusahaan selama periode tertentu (Boediono, 2005).
3. Metode Penelitian
3.6. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.6.1. Variabel Independent
3.6.1.1. Corporate Governance
Mengacu pada penelitian Veronica dan Utama (2005), dalam penelitian ini menggunakan
2 (dua) proxy dari corporate governance, yaitu:
1). Struktur Dewan Komisaris Independen
Pengukuran struktur dewan komisaris independen dilakukan dengan cara menghitung
proporsi antara total dewan komisaris independen dengan total anggota dewan
komisaris. Informasi mengenai jumlah dewan komisaris independen diperoleh dari
laporan tahunan masing-masing perusahaan.
42
Fokus Ekonomi
Vol. 8 No. 1 Juni 2013 : 39 - 51
2). Komite Audit
Pengukuran terhadap variabel komite audit dengan memperhitungkan jumlah anggota
komite audit perusahaan sampel. Data mengenai jumlah komite audit diperoleh dari
laporan keuangan pada bagian catatan atas laporan keuangan maupun laporan tahunan
perusahaan.
43
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, BONUS PLAN,
DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
Maduretno Widowati
d. Menghitung discretionary accruals
DAit = (TACt / At-1) - NDAt
Dimana :
DAit : discretionary accruals perusahaan i pada periode t
44
Fokus Ekonomi
Vol. 8 No. 1 Juni 2013 : 39 - 51
3.6. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan model analisis regresi
linier berganda dengan menggunakan software SPSS 15. Data yang telah dikumpulkan akan
dianalisis secara bertahap dengan melakukan analisis statistic deskriptif dan uji asumsi klasik
terlebih dahulu. Jika asumsi klasik terpenuhi, maka estimasi regresi dengan ordinary least
square (OLS) akan BLUE (Best Linier Unbiased Estimator) (Ghozali, 2009).
4. Pembahasan
4.1. Uji Asumsi Klasik
4.1.1. Uji normalitas
Untuk menguji normalitas data, pada penelitian ini menggunakan Pengujian dengan
analisis grafik plot.
Dari analisis grafik, terlihat bahwa variabel DA menyebar di sekitar garis diagonal
dan penyebarannya mengikuti garis diagonal sehingga dikatakan bahwa variabel tersebut
berdistribusi secara normal
Grafik 1
Hasil Pengujian dengan Analisis Grafik Plot
Dependent Variable: DA
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Hal ini berarti menunjukkan data residual terdistribusi normal dan model regresi layak
untuk dipakai dalam penelitian ini.
Tabel 1
Hasil Uji Multikoloniaritas
Tabel 1
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)-6E+011 4E+011 -1.500 .177
KI -3E+010 7E+010 -.063 -.387 .710 .606 1.650
KA -2E+010 8E+009 -.484 -3.080 .018 .644 1.553
KB 5E+010 2E+010 .368 2.574 .037 .778 1.285
Size 7E+010 3E+010 .364 2.363 .050 .668 1.496
a. Dependent Variable: DA
Dari pengujian
Dari pengujianstatistik diperoleh
statistik nilainilai
diperoleh Durbin-Watson sebesar
Durbin-Watson 1.982.1.982.
sebesar Hal ini berarti
Hal ini
model regresi di atas tidak terdapat masalah autokorelasi ditunjukkan dengan angka Durbin-
berartiberada
Watson modeldiregresi
antara di atas tidak
dl tabel terdapat
dan (4-du masalah
tabel), autokorelasi
oleh karena itu modelditunjukkan dengan
regresi ini dinyatakan
angkauntuk
layak Durbin-Watson
dipakai. berada di antara dl tabel dan (4-du tabel), oleh karena itu model
regresi ini dinyatakan layak untuk dipakai.
4.1.4. Uji Heterokedesitas
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya
4.1.4. Uji Heterokedesitas
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
scatterplot.
heteroskedastisitas (Ghozali, 2009). Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada
46
Fokus Ekonomi
grafik scatterplot.
Vol. 8 No. 1 Juni 2013 : 39 - 51
Grafik 2
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Grafik 2
Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
Scatterplot
Dependent Variable: DA
3
Regression Studentized Residual
-1
scatterplots pada
-2 grafik 2 terlihat bahwa tidak terdapat pola tertentu, serta titik-titik
menyebar di atas dan
-2
di bawahRegression
angka
-1
nol pada0
sumbu Y. 1
Standardized Predicted Value
2
Berdasarkan
4.2. Analisis grafikLinier
Regresi scatterplots pada grafik 2 terlihat bahwa tidak terdapat pola tertentu,
Berganda
serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y.
Regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh
variabel
4.2. independen
Analisis secaraBerganda
Regresi Linier simultan maupun parsial (Ghozali, 2009). Hasil analisis
Regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variabel
regresi dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
independen secara simultan maupun parsial (Ghozali, 2009). Hasil analisis regresi dapat
dilihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3
Tabel
Analisis Regresi 3 Berganda
Linier
Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -6E+011 4E+011 -1.500 .177
KI -3E+010 7E+010 -.063 -.387 .710 .606 1.650
KA -2E+010 8E+009 -.484 -3.080 .018 .644 1.553
KB 5E+010 2E+010 .368 2.574 .037 .778 1.285
Size 7E+010 3E+010 .364 2.363 .050 .668 1.496
a. Dependent Variable: DA
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa variabel komposisi dewan komisaris
independen (KI) dan komite audit (KA) memiliki
PENGARUH pengaruh
CORPORATE ke arah BONUS
GOVERNANCE, terhadap47
negatifPLAN,
DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
manajemen laba sedangkan variabel bonus plan (KB) dan firm size (SIZE)
Maduretno memiliki
Widowati
pengaruh ke arah positif terhadap manajemen laba.
DA = - (6.1011) - (3.1010) X1 - (2.1010) X2 + (5.1010) X3 + (7.1010) X4 + ( 4.1011)
Dari hasil diatas dapat diketahui bahwa variabel komposisi dewan komisaris independen
dependenkomite
(KI) dan audit
(Ghozali, (KA)Hasil
2009). memiliki
dari pengaruh
koefisien ke arah negatif
determinasi terhadap
dapat dilihatmanajemen
pada tabel laba
4
sedangkan variabel bonus plan (KB) dan firm size (SIZE) memiliki pengaruh ke arah positif
di bawahmanajemen
terhadap ini: laba.
Tabel 4
4.3. Uji Koefisien Determinasi Hasil( Uji
R2 )Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model
Model Summary b
dependen (Ghozali,variasi
dalam menerangkan 2009). Hasil dari
variabel koefisien
independen determinasi
terhadap variabeldapat dilihat
dependen pada tabel
(Ghozali, 4
2009).
Hasil dari koefisien
di bawah ini: determinasi dapat dilihat pada tabel
Adjusted Std.4 Error
di bawah
of ini:Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 .943a .889 Tabel 4
.825 2.840E+010 1.982
Tabel 4
HasilSize,
a. Predictors: (Constant), Uji Koefisien
KA, KB, KI Determinasi
Hasil Uji Koefisien Determinasi
b. Dependent Variable: DA
Model Summaryb
Adjusted
Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa Std. Error of
Adjusted Durbin- 2
R Square (R ) adalah
Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 a
0.825 Hal ini berarti bahwa 82.5% variabel manajemen laba (discretionary
.943 .889 .825 2.840E+010 accruals)
1.982
a. Predictors: (Constant), Size, KA, KB, KI
dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu variabel komposisi dewan komisaris
b. Dependent Variable: DA
independen (KI), komite audit (KA), bonus plans (KB), dan firm size (SIZE).
Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa Adjusted R Square (R2) adalah 0.825 Hal ini
Sedangkan Darisisanya
tabel 4sebesar
diatas 17.5% dijelaskanbahwa
dapat diketahui oleh faktor-faktor (R2) model
lain diluar
Adjusted R Square adalah
berarti bahwa 82.5% variabel manajemen laba (discretionary accruals) dapat dijelaskan oleh
yang
0.825dianalisis.
variabel Hal ini berarti
independen bahwa
yaitu 82.5%
variabel variabel
komposisi manajemen
dewan komisarislaba (discretionary
independen accruals)
(KI), komite audit
dapatbonus
(KA), plans oleh
dijelaskan dan firmindependen
(KB),variabel size (SIZE).yaitu
Sedangkan sisanya
variabel sebesardewan
komposisi 17.5%komisaris
dijelaskan
oleh faktor-faktor lain diluar model yang dianalisis.
4.4. Uji Signifikansi
independen Simultan
(KI), komite (Uji
audit Statistik
(KA), bonusF) plans (KB), dan firm size (SIZE).
4.4. Uji Uji
Sedangkan pengaruh
Signifikansi simultan
sisanyaSimultan
sebesar 17.5%
(Uji digunakan F) untuk
dijelaskan
Statistik mengetahui apakah
oleh faktor-faktor variabel
lain diluar model
yangUji
independenpengaruh
secarasimultan
dianalisis. digunakan
bersama-sama untuk
atau mengetahui
simultan apakah variabel
mempengaruhi independen
variabel secara
dependen
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2009). Hasil uji F
(Ghozali, 2009).dapat
dalam penelitian Hasildilihat
uji F dalam penelitian
pada tabel di bawahdapat
ini: dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5 F)
4.4. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik
Hasil Uji Simultan
Tabel 5 (Uji F)
Uji pengaruh simultan digunakan untuk mengetahui apakah variabel
Hasil Uji Simultan (Uji F)
independen secara bersama-sama atauANOVA simultan
b mempengaruhi variabel dependen
(Ghozali, 2009). Hasil ujiSum
F dalam
of
penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Model Squares df
Tabel 5 Mean Square F Sig.
1 Regression 4.5E+022 .002a
Hasil Uji Simultan1.129E+022
4
(Uji F) 13.999
Residual 5.6E+021 7 8.067E+020
Total 5.1E+022 11
b
a. Predictors: (Constant), Size, KA, KB, ANOVA
KI
b. Dependent Variable: DA
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 4.5E+022 4 1.129E+022 13.999 .002a
Residual 5.6E+021 7 8.067E+020
48 Total
Fokus Ekonomi 5.1E+022 11
a. Predictors:
Vol. 8 No. 1 Juni(Constant),
2013 : 39 - 51
Size, KA, KB, KI
b. Dependent Variable: DA
tingkat signifikansi, yaitu 0,002, lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi α (0,05),
maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model penelitian ini
secara simultan dapat berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba
(discretionary
Dari Tabelaccruals).
5 di atas dapat diketahui bahwa model persamaan ini memiliki tingkat
signifikansi, yaitu 0,002, lebih kecil dibandingkan taraf signifikansi α (0,05), maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen dalam model penelitian ini secara simultan dapat
4.5. Uji Signifikansi
berpengaruh Parameter
terhadap variabel Individual
dependen (Uji Statistik
yaitu manajemen labat)(discretionary accruals).
Untuk menguji hipotesis maka analisis statistik yang digunakan dalam
4.5. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
penelitian ini yaitu regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
Untuk menguji hipotesis maka analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini
besarnya
yaitu pengaruh
regresi variabelAnalisis
linier berganda. independen yaitu corporate
ini digunakan governancebesarnya
untuk mengetahui dan Firm Size
pengaruh
variabel
terhadapindependen yaitu corporate
variabel dependen governancelaba.
yaitu manajemen dan Firm Size terhadap variabel dependen
yaitu manajemen laba.
Tabel
Tabel 66
Hasil Uji Hipotesis Parsial
Hasil Uji Hipotesis Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -6E+011 4E+011 -1.500 .177
KI -3E+010 7E+010 -.063 -.387 .710 .606 1.650
KA -2E+010 8E+009 -.484 -3.080 .018 .644 1.553
KB 5E+010 2E+010 .368 2.574 .037 .778 1.285
Size 7E+010 3E+010 .364 2.363 .050 .668 1.496
a. Dependent Variable: DA
Berdasarkan hasil uji statistik t menunjukkan bahwa dari 4 variabel independen yang
Berdasarkan
dimasukkan dalam modelhasil uji variabel
regresi, statistik komite
t menunjukkan
audit (KA), bahwa dari (KB),
bonus plans 4 variabel
dan firm
size (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini dapat
independen yang dimasukkan dalam model regresi, variabel komite audit (KA), dilihat dari nilai
probabilitas signifikansi dibawah 0.05
bonus plans (KB), dan firm size (SIZE) berpengaruh signifikan terhadap manajemen
4.6.
laba.Pengujian Hipotesis
Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas signifikansi dibawah 0.05
Hasil hipotesis-hipotesis tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1). Hipotesis pertama (H1) adalah komposisi dewan komisaris independen tidak
4.6. Pengujian Hipotesis
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Dari hasil pengujian analasis regresi
Hasildiperoleh
hipotesis-hipotesis tersebut
nilai t hitung dijelaskan
sebesar sebagaitingkat
-0.387 dengan berikut:
signifikansi sebesar 0.71 (p >
0,05)
1). Hipotesis pertama (H1) adalah komposisi dewan komisaris independen tidak
2). Hipotesis kedua (H2) adalah komite audit berpengaruh negatif signifikan terhadap
berpengaruh signifikan
manajemen laba. terhadap
Dari hasil manajemen
pengujian analisis laba.
regresiDari hasil pengujian
diperoleh analasis
nilai t hitung sebesar
-3.080 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.0189 (p < 0,05). Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wedari (2004) yang menyatakan
bahwa komite audit berpengaruh signifikan negatif terhadap manajemen laba.
3). Hipotesis ketiga (H3) adalah bonus plan berpengaruh positif signifikan terhadap
manajemen laba. Dari hasil pengujian analasis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar
2.574 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.037 (p < 0,05). Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Halima Shatila Palestin (2006) yang menyatakan
bahwa Bonus Plans berpengaruh signifikan positif terhadap manajemen laba.
49
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, BONUS PLAN,
DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
Maduretno Widowati
4). Hipotesis keempat (H4) adalah firm size berpengaruh positif signifikan terhadap
manajemen laba. Dari hasil pengujian analasis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar
2.363 dengan tingkat signifikansi sebesar 0.05 (p < 0,05). Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian yang dilakukan oleh Veronica dan Utama (2005) yang menyatakan
bahwa firm size berpengaruh signifikan positif terhadap manajemen laba.
5. Simpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara komite audit, bonus
plan dan firm size terhadap manajemen laba perusahaan – perusahaan yang berkecimpung
dalam bidang industri semen yang terdaftar di BEI selama kurun waktu 2007 - 2010. Selain
itu, masih terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba yang tidak
diteliti pada penelitian ini antara lain: growth dan debt-covenant.
Daftar Pustaka
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting Edisi 8 . Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan ke
IV, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim Y., Maiden C., Rudolf L.T. 2005. “Pengaruh Manajem Laba pada Tingkat
Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang
termasuk dalam LQ45”. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo tanggal 15 - 16
September.
Jensen, Michael C dan William H. Mecklikng. 1976. “Theory of the firm : Managerial
Behaviour, Agency Cost and Ownership Structure”. Journal of Financial
Economics. Vol. 3. No. 4 hal. 305 – 360.
50
Fokus Ekonomi
Vol. 8 No. 1 Juni 2013 : 39 - 51
Midiastuty, Pratana P., dan Mas’ud Machfoedz. 2003. Analisis Hubungan Mekanisme
Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Simposium Nasional
Akuntansi 6. Surabaya tanggal 16-17 Oktober.
Nasution, Marihot dan Dodi Setiawan. 2007. “Pengaruh Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia”. Simposium Nasional
Akuntansi 10. Makasar tanggal 26 – 28 Juli.
Suaryana, Agung. 2005. “Pengaruh Komite Audit terhadap Kualitas Laba”. Simposium
Nasional Akuntansi 8. Solo tanggal 15 - 16 September.
Veronica, Sylvia, dan Siddharta Utama. 2005. “Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran
Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba
(Earnings Management)”. Simposium Nasional Akuntansi 8. Solo tanggal 15 - 16
September.
Wedari, L.K. 2004. “Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris dan Keberadaan
Komite Audit Terhadap Manajemen Laba”. Simposium Nasional Akuntansi 7.
Denpasar tanggal 2 – 3 Desember.
51
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, BONUS PLAN,
DAN FIRM SIZE TERHADAP MANAJEMEN LABA
Maduretno Widowati