UNIT 3 Computer Applications

INTRODUCTION

As computer systems become more intelligent, they are used in a wider variety of work
situations where previously it was necessary to employ people. Hospitals can increasingly use computers
where highly trained people were required to deal with life-threatening situations. Computers can also
be used in airports where highly trained experts were previously required to ensure safety and the
police can make more use of computers to detect and investigate increasingly sophisticated crimes.

One of the uses considered in this unit is police speed traps used to catch drivers that are
breaking the official speed limit. In earlier systems, radar equipment was used to bounce radio waves off
the moving car. A small processor, known as a microprocessor, calculated the speed of the car from the
changes in the radio waves and triggered an ordinary camera with a flashgun to take a photograph of
the car if it was speeding. The details were stored on a smart card (a plastic card with a built-in
computer system that can store large amounts of data). When the smart card was taken back to the
police station, the driver's details were obtained from the DVLC (Driver and Vehicle Licensing Centre)
database i.e. the central computerised records of all licensed drivers and vehicles.

Newer systems prevent 'surfing' i.e. where the driver only slows down as they pass through the
speed trap, by using two computerised units with digital cameras placed at a fixed distance apart. Each
unit records the time that a vehicle passes it, as well as photographing and identifying the car licence
number using OCR software (optical character recognition software that changes picture images of
letters and numbers into digital form for use by a computer system). The computer then uses the
difference in recorded times to calculate the speed of the vehicle. The registration numbers of vehicles
exceeding the speed limit are immediately downloaded (copied from the computer to a server
computer) to the computer at police headquarters where each vehicle is matched with the DVLC
database. Standard letters are then printed off addressed to the vehicle owners using mailmerge (a
wordprocessing feature that produces a separate standard letter containing details obtained from each
record in a database).

There are many ways in which computer systems can be used in large supermarkets, particularly
for financial calculations and in stock control using EPOS tills (electronic point of sale cash tills). Each
item on a supermarket shelf has a barcode label with a barcode (a standard set of vertical bars of
varying thickness used to identify products) printed on it. The barcode number system giving standard
price and item code numbers used throughout Europe is known as EAN (European Article Number). The
barcodes are read by scanner devices called barcode readers that are attached to the EPOS tills. When a
checkout operator moves the barcode label across the scanner, the label is scanned and the barcode
number for that item is read. The scanner signals are converted to a digital form (where the changing
signal is either off or on) and sent to the supermarket branch computer. The branch computer checks
the digital EAN code against a computer database (a type of applications program used for storing
information so that it can be easily searched and sorted) that holds a record of each type of item. In this
way the item and the price of the item can be identified and the sale of the product can be recorded by
the computer. The item and the price are shown on the EPOS till display and printed on a paper receipt.

Computers are also used to provide cash to users and to process bank cards such as Visa cards
using an ATM (automatic teller machine - the type of machine used by banks for enabling customers to
withdraw money from their bank accounts).

UNIT 3 Aplikasi Komputer

PENGANTAR

Ketika sistem komputer menjadi lebih cerdas, mereka digunakan dalam berbagai situasi kerja
yang sebelumnya diperlukan untuk mempekerjakan orang. Rumah sakit semakin dapat menggunakan
komputer di mana orang-orang yang sangat terlatih diminta untuk menghadapi situasi yang mengancam
jiwa. Komputer juga dapat digunakan di bandara di mana sebelumnya diperlukan ahli yang sangat
terlatih untuk memastikan keselamatan dan polisi dapat menggunakan lebih banyak komputer untuk
mendeteksi dan menyelidiki kejahatan yang semakin canggih.

Salah satu kegunaan yang dipertimbangkan dalam unit ini adalah alat pengukur kecepatan polisi
yang digunakan untuk menangkap pengemudi yang melanggar batas kecepatan resmi. Dalam sistem
sebelumnya, peralatan radar digunakan untuk memantulkan gelombang radio dari mobil yang bergerak.
Sebuah prosesor kecil, yang dikenal sebagai mikroprosesor, menghitung kecepatan mobil dari
perubahan gelombang radio dan memicu kamera biasa dengan flashgun untuk mengambil foto mobil
jika sedang melaju kencang. Detailnya disimpan di kartu pintar (kartu plastik dengan sistem komputer
internal yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar). Ketika smart card dibawa kembali ke kantor
polisi, rincian pengemudi diperoleh dari database DVLC (Driver and Vehicle Licensing Center) yaitu
catatan terkomputerisasi pusat dari semua pengemudi dan kendaraan berlisensi.

Sistem yang lebih baru mencegah 'berselancar' yaitu di mana pengemudi hanya melambat saat
mereka melewati perangkap kecepatan, dengan menggunakan dua unit terkomputerisasi dengan
kamera digital yang ditempatkan pada jarak yang tetap terpisah. Setiap unit mencatat waktu yang dilalui
kendaraan, serta memotret dan mengidentifikasi nomor lisensi mobil menggunakan perangkat lunak
OCR (perangkat lunak pengenalan karakter optik yang mengubah gambar huruf dan angka menjadi
bentuk digital untuk digunakan oleh sistem komputer). Komputer kemudian menggunakan perbedaan
waktu yang tercatat untuk menghitung kecepatan kendaraan. Nomor registrasi kendaraan yang
melebihi batas kecepatan langsung diunduh (disalin dari komputer ke komputer server) ke komputer di
Mabes Polri yang masing-masing kendaraan dicocokkan dengan database DVLC. Surat standar kemudian
dicetak dan ditujukan kepada pemilik kendaraan menggunakan mailmerge (fitur pengolah kata yang
menghasilkan surat standar terpisah yang berisi detail yang diperoleh dari setiap catatan dalam
database).
 Ada banyak cara di mana sistem komputer dapat digunakan di supermarket besar, terutama
untuk kalkulasi keuangan dan pengendalian stok menggunakan tills EPOS (tempat penjualan kas
elektronik). Setiap item di rak supermarket memiliki label kode batang dengan kode batang (satu set
standar batang vertikal dengan berbagai ketebalan yang digunakan untuk mengidentifikasi produk)
tercetak di atasnya. Sistem nomor barcode yang memberikan harga standar dan nomor kode barang
yang digunakan di seluruh Eropa dikenal sebagai EAN (European Article Number). Kode batang dibaca
oleh perangkat pemindai yang disebut pembaca kode batang yang terpasang ke meja EPOS. Ketika
operator checkout memindahkan label kode batang melintasi pemindai, label dipindai dan nomor kode
batang untuk item itu dibaca. Sinyal pemindai diubah ke bentuk digital (di mana sinyal yang berubah
mati atau hidup) dan dikirim ke komputer cabang supermarket. Komputer cabang memeriksa kode EAN
digital terhadap database komputer (sejenis program aplikasi yang digunakan untuk menyimpan
informasi sehingga dapat dengan mudah dicari dan disortir) yang menyimpan catatan dari setiap jenis
item. Dengan cara ini barang dan harga barang dapat diidentifikasi dan penjualan produk dapat dicatat
oleh komputer. Item dan harga ditampilkan di EPOS hingga ditampilkan dan dicetak di kuitansi kertas.

Komputer juga digunakan untuk memberikan uang tunai kepada pengguna dan untuk
memproses kartu bank seperti kartu Visa menggunakan ATM (anjungan tunai mandiri - jenis mesin yang
digunakan oleh bank untuk memungkinkan pelanggan menarik uang dari rekening bank mereka).