POSITIVE RELATIONSHIP DI TEMPAT KERJA DAN
KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Nurlaila Effendy
- Ketua Asosiasi Psikologi Positif Indonesia
- Dosen F.Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
- Konsultan Performance Management System & Corporate Culture
MATERI
Pendahuluan 1
Positive Psychology 2
Keterkaitan Utama 3
Positive Relationship 4
Tips: difficult people 6
MATERI
Pendahuluan 1
MENGAPA PERLU ADANYA
“RELATIONSHIP”?
APA TUJUAN “RELATIONSHIP”? KEBAHAGIAAN
Nilai-nilai regional-keterbatasan validitas
Happiness
WESTERN CULTURE: INDIVIDULISM
PERSONAL ACHIEVEMENT
EUROPE & AMERICA
POSITIVE SELF ESTEEM
INDEPENDENT & SELF OUTONOM
NORTH AMERICA
(Diener & Diener, 1995; Uchida dkk, 2004; Ford et.al, 2015)
Happiness
EASTERN CULTURE: COLECTIVISM-SOCIAL
HUMAN HEARTNESS
SOCIAL INTEGRATION
ASIA
SOCIAL HARMONY
JEPANG
CHINA
ASIA KOREA
Beda fokus
MALAYSIA
INDONESIA
(Diener & Diener, 1995; Uchida dkk, 2004; Ford at.al, 2015)
FLOURISHING
Nilai-nilai regional-keterbatasan validitas
Nilai-nilai regional-keterbatasan validitas
Relationship
Revolusi Industri 4.0-5.0
Belajar berelasi
CATATAN
MATERI
Pendahuluan 1
Positive Psychology 2
Keterkaitan Utama 3
Positive Relationship 4
PSIKOLOGI POSITIF
MISCONCEPTION
Positive thinking
Self development
Tentang hal-hal positif/emosi positif saja
dll
TOXIC POSITIVITY ?
TOXIC POSITIVITY
TOXIC POSITIVITY: keeping positive, and keeping
positive only, is the right way to live your life.
TOXIC POSITIVITY mengacu pada konsep bahwa
seseorang hanya berfokus pada hal-hal positif
namun menolak apa pun yang dapat memicu emosi
negative -> me-reject apapun yang mentriger emosi
negatif
(Lukin, PhD, psychology today, Agt 2019)
POSITIVE PSYCHOLOGY WAVE
1st WAVE of POSITIVE PSYCHOLOGY
“Being”
2nd WAVE of POSITIVE PSYCHOLOGY
“ Inter Being”
- ‘Psychology as usual’ = thesis : focus on negative
- Positive Psychology = antithesis : focus on the positive
- Second wave Positive Psychology = synthesis : Foundational
critique of positive and negative
Principle of evaluation :“ Hegelian dialectics
POSITIVE PSYCHOLOGY WAVE
3rd WAVE ripples ?
Inclusion of more voices :
- Cross culture positive psychology
- Critical Positive Psychology (e.g marginalized communities)
Moving beyond the Individual
- Positive Social Psychology, sociology
- System/network approaches
Epistemological expansion
- Qualitative methodologies
- Big data
- Intersection with other fields/paradigm
PSIKOLOGI
AWAL PSIKOLOGI:
1. Menyembuhkan penyakit mental.
2. Membantu semua orang untuk hidup dengan lebih produktif
dan bermakna.
3. Mengidentifikasi dan memelihara bakat atau potensi manusia.
Pasca Perang Dunia II FOKUS:
1. Menyembuhkan penyakit Mental
FOUNDER: Positive Psychology
Mihaly Csikszentmihalyi
Ed Diener
Martin Seligman
David Cooperrider Barbara Fredrickson Sonja Lyumbomirsky
PSIKOLOGI POSITIF
Seligman sebagai Presiden APA bersama anggota
Steering Comitee yang lain (Mihaly Csikszentmihalyi,
Ed Diener, Kathleen Hall Jamieson, Chris Peterson,
and George Vaillant) mengembangkan psikologi
positif pada tahun 1998
1. Have a pleasant life
2. Have a good life
3. Have a meaningful life
Seligman, 2012
TARGET PP pada tahun 2000
POSITIVE EMOTION
Authentic Happiness ENGAGEMENT
MEANING
Life satisfaction: 70%
mood
Seligman, 2012
(www. Authetichappiness.cm)
PSIKOLOGI POSITIF
Kita menemukan ada kekuatan/strengths pada manusia
yang bertindak sebagai buffer melawan mental illness:
courage, future-mindedness, optimism, interpersonal
skill, faith, work ethic, hope, honesty, perseverance, the
capacity for flow and insight,dll.
- Martin Seligman,2002
“ Studi ilmiah tentang fungsi manusia yang optimal (virtues
dan Human strenghth). Tujuannya untuk menemukan dan
mempromosikan faktor yang memungkinkan individu,
komunitas, dan masyarakat untuk tumbuh dan
berkembang."
-William C. Compton,2010
Target 2006: Flourishing
Flourishing merupakan pengalaman hidup yang
berjalan dengan baik. Flourishing adalah kombinasi
dari perasaan baik (good feeling) dan berfungsi secara
efektif. Flourishing sinonim dari level kesejahteraan
mental yang tinggi dan melambangkan kesehatan
mental
(Huppert, 2009; Keyes, 2002; Ryff dan Singer, 1998)
Target PP 2006 : Flourishing
1 peace, gratitude, satisfaction,
5 pleasure, inspiration, hope,
curiosity, atau love
2 benar-benar terlibat dalam situasi , tugas ,
atau proyek, yang mengalami flow (waktu
1 serasa berhenti , kehilangan rasa diri , dan
berkonsentrasi intens pada saat ini).
4
PERMA 3 Membangun hubungan
dengan orang lain
positif
4 melayani yang lebih besar dari diri
kita sendiri . Bermakna bagi diri
2 dan orang lain
3
5 berusaha untuk menguasai keterampilan ,
mencapai tujuan yang berharga , atau
mencapai prestasi pada situasi yang
kompetitif
Flourishing
KEYES HUPPERT & SO DIENER SELIGMAN
Positive Positive Relationship Positive Positive Relationship
Relationship Relationship
Positive Affect Engagement Engagement Engagement
( Interested)
Purpose in life Meaning Purpose & Meaning Meaning & Purpose
Self- Acceptance Self-Esteem Self Acceptance & -
Slf Esteem
Positive Affect Positive Emotion - Positive Emotion
(happy)
- Competence Competence Accomplishment/Co
mpetence
- Optimism Optimism -
KEYES HUPPERT & SO DIENER SELIGMAN
Social Contribution - Social Contribution -
Social Integration - - -
Social Growth - - -
Social Acceptance - - -
Social Coherence - - -
Enviromental - - -
mastery
Personal Growth - - -
Autonomy - - -
Life Satisfaction - - -
- Emotional Stability - -
Vitality - -
Resilience - -
Hone dkk (2014)-International Journal of well being- 1.009 adult New Zealanders
MHC-SF 14 item/6 ESS-10 item/4 point Flourish Scale 8 PERMA profiler 16
point item/7 point item/11 point
39% 24% 41% 47%
MATERI
Pendahuluan 1
Keterkaitan Utama 2
KETERKAITAN UTAMA
EMOSI
Positive Emotion
03 01
RELASI
Positive Relationship
KOMUNIKASI
02
Positive Communication
EMOSI POSITIF
RELASI POSITIF KOMUNIKASI POSITIF
AKIBAT Toxic Relationship
TOXIC RELATIONSHIP : the brain, biology, and
health
( Cacioppo, Berntson, Sheridan, & McClintock, 2000; Insel & Fernald, 2004).
PSIKIS & FISIK
Stimulus
Transmisi Cepat
Thalamus Korteks Amigdala
Perilaku
34
Target PP 2006 : Flourishing
Kualitas hidup
1 peace, gratitude, satisfaction,
5 pleasure, inspiration, hope,
curiosity, atau love
2 benar-benar terlibat dalam situasi , tugas ,
atau proyek, yang mengalami flow (waktu
1 serasa berhenti , kehilangan rasa diri , dan
berkonsentrasi intens pada saat ini).
4
PERMA 3 Membangun hubungan
dengan orang lain
positif
4 melayani yang lebih besar dari diri
kita sendiri . Bermakna bagi diri
2 dan orang lain
3
5 berusaha untuk menguasai keterampilan ,
mencapai tujuan yang berharga , atau
mencapai prestasi pada situasi yang
kompetitif
Energizer
Emosi sebagai pembangkit dan mobilisasi energi
Marah : menggerakkan untuk menyerang
Takut : menggerakkan untuk lari
Cemas : akan mengurangi energi positif kita
Senang : menggerakkan untuk melakukan sesuatu
dengan semangat
Cinta : menggerakkan untuk mendekat
Goleman, 2002)
STRESSOR
CORTEX
Posterior hypothalamus Anterior hypothalamus
Thalamus
AUTONOMIC ENDOCRINE SYSTEM
NERVOUS SYSTEM Hypothalamus
CRF released
Epinephrine
Pituitary activated
&
Norepinephrine ACTH released
Released Adrenal cortex activated
Corticoid released
(cortisol & aldosteron)
Greenberg, 1999
The Emotion Circumplex
HIGH ACTIVATION
Agitated excited
Hostile Enthusiastic
Irritated Energised
Angry
Force/TEKANAN
tense
Workaholism?? Engagement happy
Pleased
UNPLEASANT PLEASANT
dejected
Power/KEKUATAN ??
content
Burnout Satisfaction
lethargic relaxed
fatigued calm
Gloomy tranguil
sad
LOW ACTIVATION
Russel 2003)
Emotions & Health
God-View Life-View Level Calibration Emotion Process
Self Is Enlightenment 700-1000 Ineffable Pure
All-Being Perfect Peace 600 Bliss Consciousness
One Complete Joy 540 Serenity Illumination
Loving Benign Love 500 Reverence Transfiguration
Wise Meaningful
Power/KEKUATAN
Reason 400
?? Understanding Revelation
Merciful Harmonious Acceptance 350 Forgiveness Abstraction
Inspiring Hopeful Willingness 310 Optimism Transcendence
Enabling Satisfactory Neutrality 250 Trust Intention
Permitting Feasible Courage 200 Affirmation Release
Indifferent Demanding Pride 175 Scorn Empowerment
Vengeful Antagonistic Anger 150 Hate Inflation
Denying Disappointing Desire 125 Craving Aggression
Punitive Frightening Fear 100 Anxiety Enslavement
Disdainful Tragic Force/TEKANAN
Grief 75 ?? Regret Withdrawal
Condemning Hopeless Apathy 50 Despair Abdication
Vindictive Evil Guilt 30 Blame Destruction
Despising Miserable Shame 20 Humiliation Elimination
( Hawkins, 2002)
NOW
PAST
Present
Forgiveness. moment/mindful
ness/mindful
gratitude living
FUTURE
Hope, optimism
GRATITUDE JOURNAL
Terimakasih Tuhan/Allah/Ohm, saya memiliki ayah
yang bertanggung jawab
Terimakasih Tuhan/Allah/Ohm, saya hari ini mendapat
skor 85
Terimakasih Tuhan/Allah/Ohm, saya dapat memberi
bantuan pada penjual pecel.
HOPE & OPTIMISM
HOPE:
- menyusun goal-goal
- Membuat rencana aksi untuk mencapai goal
OPTIMISM
- Menginvestasikan energi untuk mencapai goal
- Membangun daya juang, risiliensi
Sensory Preferences
V isual
A uditory
O lfactory
K inaesthetic
G ustatory
Gaya dasar manusia
Visual
Auditori
Kinestetik
PROSES KOMUNIKASI
INDIVIDUAL
KELOMPOK
Pengirim Penerima
Pesan
EFEK
Saluran
Distorsi Penginter-
Penyandian pretasian
KOMUNIKASI
Suatu proses pertukaran pesan melalui individu:
simbol verbal & non verbal yang dikirim, diterima &
diberi arti.
Verbal : lisan, tulisan
Non Verbal : ekspresi wajah, artifactual
gerakan tubuh / gestural,
sentuhan, eye contact, dll.
Akibat Kesalahan Komunikasi
“Tugas” tidak sesuai dengan instruksi
Tersinggung
Salah faham
Konflik
Mengapa kesalahan komunikasi?
Hubungan interpersonal kurang baik
Hubungan kurang baik dapat menyebabkan
masalah sekunder dalam komunikasi.
Perbedaan Pengalaman
Pendidikan, status sosial, budaya,
pengalaman pribadi, dll dapat menimbulkan
kesalahan bila tidak saling memahami.
Lanjutan......
Individual differences
Perbedaan sikap, motif, konsep diri, self esteem.
Persepsi
Dipengaruhi kebutuhan, kesiapan mental,
suasana emosional dan latar belakang budaya.
Cara menyampaikan dalam kalimat
Pilihan kata yang berbeda, walau isi sama akan
dapat merubah makna.
Lanjutan......
Orang agresif
Cenderung hanya mendengarkan apa
maunya & pilihan katanya ‘keras’ sehingga
akan menghambat komunikasi dng orang
lain
Kurang mendengarkan
Tingkatan mendengarkan akan
mempengaruhi hasil komunikasi
Tingkat Mendengarkan
Mindful listening
Mendengar empati
Mendengar penuh perhatian
Mendengar selektif
Mendengar sekedar
Mengabaikan
Kesalahan dalam Mendengarkan
Non listening (tidak mendengarkan)
Partial listening (sepotong2)
Tape-recorder listening (didengarkan semua
tapi tidak tahu makna)
Rehearsing (disaring yang penting bagi dirinya sendiri)
Evaluative listening (langsung dievaluasi)
Sympathetic listening (pura2 mendengarkan)
Hambatan Internal dalam Listening
1. Terlalu mengatur atau mengontrol
pembicaraan
2. Menilai
3. Menyalahkan
4. Memberi khotbah
5. Memberi cap
6. Mengecilkan arti permasalahan
7. Tidak menerima perasaan2 anak buah
8. Memberi nasehat dan mengajar
9. Menginterogasi
Lanjutan...
10. Menginterpretasi berlebihan
11. Membuka diri berlebihan
12. Menggunakan topeng
13. Pura2 memperhatikan
14. Terburu-buru
Style dalam Komunikasi
Asertif
Permisif/ submisif
Agresif
Tiga Dasar Gaya Berkomunikasi
Pandangan dan Keyakinan Gaya Berkomunikasi
PASIF/ PERMISIF ASERTIF AGRESIF
Jangan tunjukkan Saya punya hak/ke- Yang terpenting adalah
perasaanmu sebenarnya. inginan/kebutuhan, begitu hak/kebutuhan/ keinginan
pula orang lain saya.
Jangan bicara sebelum Menghargai orang lain Saya lebih penting
ditanya. dan diri sendiri daripada orang lain
Jangan menyakiti orang Saya selalu benar.
lain jika kita sendiri tidak
mau disakiti.
Kita harus selalu bersikap Mengorbankan mar-tabat Orang lain harus me-
manis. dan prinsip pri-badi untuk lakukan apa yang saya
sekedar menyenangkan inginkan, tidak perlu
orang lain, tidak ber-laku banyak ber-tanya.
dalam ketegas-an diri
saya.
Saya mengalah, anda Saya menang, anda Saya menang, anda
menang menang. mengalah.
Prinsip Dasar Gaya Komunikasi
Pasif Membiarkan orang lain memaksakan kehendaknya,
tidak mempertahankan diri, melakukan apa yang
dikatakan orang lain tanpa mempedulikan perasaan
diri.
Asertif Mempertahankan diri sendiri, mengekspresikan
perasaan yang sebenarnya, tidak membiarkan orang
lain mengambil keuntungan dari dirinya, pada saat
yang bersamaan, ia mempertimbangkan perasaan
orang lain.
Agresif Menuduh, mengancam, dan memandang orang lain
secara umum tanpa menghargai perasaan orang
lain.
Keuntungan-Kerugian Tiga Gaya Komunikasi
Keuntungan Kerugian
Pasif - Orang lain untung, diri
menyimpan setumpuk
kebencian dan kemarahan.
Asertif Diri mendapat apa yang -
diinginkan, orang lain
tidak marah.
Diri dapat berbuat
sesuatu sesuai dengan
harapan tanpa merasa
bersalah.
Agresif Mendapatkan apa yang Dijauhi bahkan dibenci
diinginkan lebih dahulu. orang lain.
STRATEGI “POSITIVE ORGANIZATION”
Positive
Positive
Meaning
Climate
Positive Positive
Relationship Communication
KOMUNIKASI POSITIF:
High quality Connection
INTEGRATIF CONSTRUCTIVENESS
- inclusiveness - Solution focus
- Future orientation
- Respectfulness
( kesadaran masa depan yang
(kepercayaan, kejujuran, ingin dibangun)
harga diri, dan
menghargai), - collaborative interaction
(respon yang kooperatif,
kontribusi yang relevan,
- Supportiveness
informatif & terpercaya sesuai
(mendukung dan konteks pembicaraan, bukan
menumbuhkan motivasi kritikan/masukan, namun
pada orang lain) berkolaborasi untuk hasil kerja
yang optimal)
MATERI
Pendahuluan 1
Positive Psychology 2
Keterkaitan Utama 3
Positive Relationship 4
God-View Life-View Level Calibration Emotion Process
Self Is Enlightenment 700-1000 Ineffable Pure
All-Being Perfect Peace 600 Bliss Consciousness
One Complete Joy 540 Serenity Illumination
Loving Benign Love 500 Reverence Transfiguration
Wise Meaningful Reason 400 Understanding Revelation
Merciful Harmonious Acceptance 350 Forgiveness Abstraction
Inspiring Hopeful Willingness 310 Optimism Transcendence
Enabling Satisfactory Neutrality 250 Trust Intention
Permitting Feasible Courage 200 Affirmation Release
Indifferent Demanding Pride 175 Scorn Empowerment
Vengeful Antagonistic Anger 150 Hate Inflation
Denying Disappointing Desire 125 Craving Aggression
Punitive Frightening Fear 100 Anxiety Enslavement
Disdainful Tragic Grief 75 Regret Withdrawal
Condemning Hopeless Apathy 50 Despair Abdication
Vindictive Evil Guilt 30 Blame Destruction
Despising Miserable Shame 20 Humiliation Elimination
( Hawkins, 2002)
VIA –Characters & Strengths
LAILA
Niemiec 2017
FREE VIA SURVEY: WWW.viacharachter.org
HUBUNGAN SEHAT
RESIPROKAL:
- Saling mencintai/menyayangi
- Saling mendukung
- Saling menguatkan TRAP !!
- Saling berbagi emosi -/+
Lainnya:
- Tidak memperburuk walau berbagi emosi -
- Menolak ketika bercerita tidak fair
- Tidak ada waktu untuk “lari” ke orang lain
- ‘Bertumbuh’
HUBUNGAN
PERILAKU
KOMUNIKASI
- Gender
- Style TRAP !!
- Pilihan kata
- Verbal & non verbal
EMOSI
PAST NOW
Present
Forgiveness. moment/mindfuln
gratitude ess
FUTURE
Hope, optimism
CIRI-CIRI UNTUK DIWASPADAI
1. Krisis kepercayaan :
curiga, merasa tidak aman
2. Kualitas Komunikasi :
- jika ada masalah tidak berusaha
memperbaiki
- saling mengabarkan sebagai laporan
terselubung
CIRI-CIRI UNTUK DIWASPADAI
3. Tidak menjadi diri sendiri, tidak
terbuka
4. Memaksa
5. Memanipulasi untuk mendapatkan
sesuatu/dimanfaatkan
6. Sering menyalahkan, tidak
apresiasi
RELASI POSITIF
KOGNITIF EMOSI PERILAKU
- Menerima - Ekspresi - Menghargai
kehadiran senang ketika orang lain
orang lain orang lain
sukses - hub saling
- dihargai membantu
keberadaanya - Empati
- Bermain/fun
- Mengarahkan
orang lain utk
merespon
positif
Langkah Membangun diri positif
3 langkah mengalami tekanan:
1. Ubah situasi, bisa?
2. Abaikan, bisa?
3. Ubahlah persepsi kita terhadap situasinya
Bagun Emosi Positif:
- Gratitude journal: menerima, memberi
- Forgiveness
- Mindfulness/ mindful living
- Senyum……….
Lanjutan….Langkah Positif
Mencitai Diri:
- lihat kekuatan dan kelebihan
- “memanjakan” & berkembang
- Penuhi cinta dalam diri -> sadari fisik, fisiologis
Membangun HOPE:
- Visualisasi
- Tertulis
- Doa
Strength: overuse-underuse-optimal use
STRENGTH OVERUSE UNDERUSE OPTIMAL USE
Virtue: WISDOM
CREATIVE Eccentricity conformity Originality that is
adaptive
CURIOSITY Nosiness Disinterest Exploration/seeking
novelty
JUDGEMENT Narrow- Un reflectiveness Critical Thinking &
mindedness, rationality
cynicism
LOVE of LEARNING Know-it-all Complacency Systematic
deepening (of
knowledge)
Niemiec, 2017
MATERI
Pendahuluan 1
Positive Psychology 2
Keterkaitan Utama 3
Positive Relationship 4
Tips: difficult people 6
10 Type
DIFFICULT PERSON
The Tank Sniper
Agresive, Konfrontatif, Pencari kesalahan, senang
Pemaksa, Pemarah menjatuhkan orang
The know it all
Grenade Alergi koreksi
Emosional, Meledak- Fokus menyalahkan
ledak, anda
Temperamental
The think they
know it all sumber: Brinkman R &
Kirscherner R, 2003
Sok tahu, mampu
mempengaruhi
10 Type
DIFFICULT PERSON
The Yes Person
Pasif, hindari The Nothing Person
konfrontasi, yes Acuh, dingin
without thinking
The Maybe Person The No Person
Penunda / peragu Selalu menolak
usulan
The Whiner
mengeluh pada anda, semakin anda
menawarkan solusi, semakin tinggi sumber: Brinkman R &
Kirscherner R, 2003
keluhannya
Handling Difficult People
Bertahan
Interupsi
The Tank Fokus pada inti permasalahan
Hargai pendapat orang lain
Negosiasi
Hadapi Masalah
The Sniper Ambil Tindakan
Tenang
The Grenade Kurangi Ketegangan
Mengubah perilaku
Persiapkan Diri (Kuasai Materi)
The Know It All Tetap sopan dan santun
Handling Difficult People
The Yes Person Ciptakan Suasana Kondusif
Mengklarifikasi pilihan dalam
menangani konflik
The Maybe Person Gunakan sistem decision making
Perkuat hubungan
Mengetahui Karakter Mereka
The No Person Berikan kesempatan kepada rekan kerja
dalam menyampaikan pendapat
Hidupkan Suasana
Perencanaan Yang Matang
The Nothing Person Ajukan pertanyaan – pertanyaan
yang menggambarkan masa depan.
Handling Difficult People
Berikan perhatian
The Think They Klarifikasi secara spesifik
Know It All Berikan kesempatan
Mengubah perspektif
Menyimak poin utama
Menyela dan mencari hal-hal
The whiner spesifik
Ubah focus ke solusi
Laila EH (Nurlaila Effendy)
Laila EH (laila.effendy)
Laila EH
Laila EH
EDUCATION BACKGROUND:
Akademi : Office Management
S1 : Psikologi
S2 : Psikologi
S3 : Psikologi
Mayor : Psikologi Industri & Organisasi
INTEREST: PSIKOLOGI POSITIF
Laila EH
CERTIFICATION
CBSCP (Certified Balanced Scorecard Professional)
CPHRM (Certified Professional in Human Resource Management)
ASSOCIATION
Indonesian Psychological Society (HIMPSI)
Indonesian Association of Organisational & Industrial Psychology (APIO)
Indonesina Association of Positive Psychology (AP2I)
International Association of Applied Psychology (IAAP), renew membership
New Zaeland Association of Positive Psychology (NZAPP)
International Positive Psychology Association (IPPA)
Pembicara:
Nasional:
Pembicara pada temu ilmiah berbagai asosiasi keilmuan
Pembicara berbagai Universitas, Organisasi & Perusahaan
Internasional (Presenter):
- ICAP-Paris, Perancis
- 5thWBPP-Melbourne, Australia
- 5th International -APIO-Jakarta
- ICP- Osaka, Jepang
- Asean Psychology & humanities- Indonesia
- International Seminar on Transpersonal & Humanities- Bali,
Indonesia
Laila EH - 1st Eurasian on Positive Psychology-Turki
- Conference on Well-being- Singapore
- 5th World Congress on Positive Psychology, Montreal, Canada
- ARUPS- ASEAN-Bali
- 6th European Conference on Positive Psychology, Hungary
- 3rd Eurasean on Positive Psychology-Turkey
- 6th World Congress on Positive Psychology, Melbourne, Australia
- 17th ISQOLS, Granada, Spanyol
WORKING EXPERIENCES :
Perusahaan Multinasional (1998-2002):
MSD, Merck, Pfidex, Fournier
Posisi: Regional Manager East Indonesia
Laila EH (Jatim, Jateng, DIY, Kalimantan,
Sulawesi, Bali-Irian)
IMOGENA, Consultant & Development (2002-present)
Senior Consultant :
- Performance Management System :
Balanced Score Card, Competency, PA, etc
- Corporate Culture
Senior Trainer:
- Soft Skills, Leadership
- Super Conscious Mind Management
ACADEMIC EXPERIENCES (2005-2015):
UBAYA (Magister Profesi Psikologi)
GUNADARMA (Magister Profesi Psikologi)
UNIV 17 Agt (Magister Science)
2015- sekarang :
Laila EH
UWM (Universitas Widya Mandala-Surabaya)
Subjek /Materi:
- Organization Behavior
- Psikologi Positif
- Well-being
- Psikologi Industri Organisasi Terapan
- Psi. Transpersonal
- Manajemen Kompetensi & Kinerja
- Change Management
- PsikologiKewirausahaan
- MSDM
- Occupational Wellness
Langkah Positif mengatasi
Toxic relationship
Mencari sumber masalah:
- Dia-Saya
- Lingkungan
Evaluasi:
- Hubungan ini ke arah mana?
- Apakah ini jalan yang benar?
- Mengukur Diri: Mempertahankan atau tidak?
Lanjutan….Langkah Positif
3 langkah mengalami tekanan:
1. Ubah situasi, bisa?
2. Abaikan, bisa?
3. Ubahlah persepsi kita terhadap situasinya
Tetapkan pilihan, kuatkan hati
Bagun Emosi Positif:
- Gratitude journal: menerima, memberi
- Forgiveness
- Mindfulness
- Senyum……….
Lanjutan….Langkah Positif
Mencitai Diri:
- lihat kekuatan dan kelebihan
- “memanjakan” & berkembang
- Penuhi cinta dalam diri -> sadari fisik, fisiologis
Membangun HOPE:
- Visualisasi
- Tertulis
- Doa