0% found this document useful (0 votes)
124 views7 pages

Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang Di Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang

This document summarizes a study on medicinal plants used by the Dayak Seberuang tribe living in the forest area of Ensabang village, Sintang Regency, West Kalimantan. Through interviews with 15 respondents, the study identified 60 medicinal plant species from 34 families used by the tribe to treat 31 diseases. The plants were predominantly from the Zingiberaceae family, with leaves being the most commonly used plant part. Most medicinal plant habitats were in the forest. The study aimed to document the types of plants used, how they were used, and processing methods, to help conserve this indigenous medical knowledge and the plants themselves.

Uploaded by

Nur Fitrianto
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
124 views7 pages

Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang Di Kawasan Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang

This document summarizes a study on medicinal plants used by the Dayak Seberuang tribe living in the forest area of Ensabang village, Sintang Regency, West Kalimantan. Through interviews with 15 respondents, the study identified 60 medicinal plant species from 34 families used by the tribe to treat 31 diseases. The plants were predominantly from the Zingiberaceae family, with leaves being the most commonly used plant part. Most medicinal plant habitats were in the forest. The study aimed to document the types of plants used, how they were used, and processing methods, to help conserve this indigenous medical knowledge and the plants themselves.

Uploaded by

Nur Fitrianto
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 7

Protobiont

2013
Vol 2 (3): 122 - 128

Tumbuhan Berkhasiat Obat Suku Dayak Seberuang Di Kawasan


Hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang

Damianus Muda Takoy1, Riza Linda1, Irwan Lovadi1


1
Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura, Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi,
Pontianak, Email korespondensi : dams_studio@yahoo.com

Abstract
Medicinal plants are non-timber products frequently used by people around the forest. Dayak (local tribe)
Seberuang compound in Sintang is in the forest area in Ensabang village in Sepauk sub-district. The
increasing deforestation in West Borneo every year is threatening flora conservation which is potential to be
medicinal plants; therefore, an effort to conserve it are needed. This paper aims to look at the kinds, the
used and the process of making the plants used by Seberuang tribe in forest area in Ensabang village. This
study took place from February 2013 to June 2013. The data was collected through survey and interviews
people in three villages that are Sungai Jaung village, Sungai Tamang village and Tanah Kaya village.
Respondents are selected using the method of snowball sampling starting from the chief of the tribe who
then recommends other respondents. The result of the research shows that there are sixty (60) medicinal
plants from thirty four (34) families. They are able to cure 31 (thirty one) diseases. The plants which are
predominantly used are from Zingiberaceae family. Leaves of the plant are mostly used as the drugs.
Medicinal plant habitat is mainly taken from the forest.

Keywords: Ethnobotany, Dayak Seberuang, Medicinal Plants, Ensabang village

PENDAHULUAN dan lebih murah bila dibandingkan dengan obat-


obatan sintetis (Kumalasari, 2006).
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam
yang memberi manfaat bagi manusia, baik Suku Dayak merupakan salah satu suku asli
ekologis maupun ekonomis. Sumber daya hutan Indonesia yang dapat dijumpai di seluruh pelosok
dibagi dalam dua bagian yaitu hasil hutan berupa kalimantan, bahkan sampai ke Serawak, Sabah
kayu dan hasil hutan non kayu. Hasil hutan non dan Brunei Darussalam. Sub-sub suku Dayak
kayu yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat mempunyai budaya dan adat istiadat yang
sekitar hutan salah satunya adalah tumbuhan obat berbeda satu sama lain. Suku Dayak hidup di
(Mackinnon dkk., 2000). sekitar kawasan hutan yang di dalamnya terdapat
tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat
Kekayaan alam hutan tropis Indonesia (Yitno, 1991).
menyimpan berbagai tumbuhan yang berkhasiat
sebagai obat dan dihuni oleh berbagai suku Pemukiman penduduk Suku Dayak Seberuang di
dengan pengetahuan pengobatan tradisional yang Kabupaten Sintang tersebar di beberapa tempat,
berbeda. Indonesia memiliki lebih dari 1.000 salah satunya di kawasan hutan Desa Ensabang
jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai Kecamatan Sepauk. Suku Dayak Seberuang di
obat dan sekitar 300 jenis yang sudah kawasan hutan Desa Ensabang masih
dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional memanfaatkan tumbuhan yang ada sebagai bahan
(Hariana, 2004). baku obat-obatan. Pengetahuan tentang
pengobatan secara tradisional dengan
Penggunaan tumbuhan sebagai bahan baku obat- memanfaatkan tumbuh-tumbuhan diperoleh
obatan sudah dilakukan oleh manusia sejak secara turun temurun dari nenek moyang mereka.
dikenalnya proses meramu dan masih
berlangsung hingga kini. Penggunaan tumbuhan Masyarakat sekitar hutan sering mengambil
obat ini kerap digunakan oleh orang banyak tumbuhan obat dari hutan. Menurut Kasianti
karena relatif memiliki efek samping yang kecil (2011) dalam penelitiannya tentang studi
122
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 122 - 128

etnobotani tumbuhan obat masyarakat Suku responden lainnya (Bernard, 2004). Tiap
Dayak Bekati’ di kawasan hutan Desa Pisak responden akan diminta informasi mengenai
Kabupaten Bengkayang terdapat 73 jenis tumbuhan obat dan pemanfaatan serta cara
tumbuhan yang berpotensi sebagai obat. Menurut pengolahannya yang selama ini digunakan oleh
Kuntorini (2005) dalam penelitiannya tentang masyarakat Suku Dayak Seberuang. Selain itu,
botani ekonomi suku Zingiberaceae sebagai obat responden juga ditanyakan mengenai tumbuhan
tradisional masyarakat di Kotamadya Banjarbaru obat tersebut untuk proses pengambilan sampel
terdapat 7 jenis tumbuhan dari suku dan identifikasi.
Zingiberaceae yang digunakan sebagai obat.
Inventarisasi tumbuhan obat di lapangan
Degradasi hutan di Kalimantan Barat setiap dilakukan dengan metode survey lapangan
tahunnya terus meningkat akibat semakin luasnya berdasarkan informasi responden. Setiap
pembukaan lahan untuk pengembangan hutan tumbuhan yang diperoleh difoto, dicatat nama
tanaman industri (HTI), perkebunan kelapa sawit, daerah dan karakter morfologi tumbuhan obat.
pembalakan liar, dan ladang berpindah. Hal ini
tentu saja akan mengancam kelestarian plasma Buku Flora (Steenis dkk., 2005), Kitab Tanaman
nutfah yang ada khususnya tumbuhan yang Obat Nusantara (Widyaningrum, 2011) dan Atlas
memiliki potensi sebagai tumbuhan obat. Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4 (Dalimartha,
Pengetahuan lokal masyarakat tentang tumbuhan 2006) digunakan dalam identifikasi tumbuhan
obat semakin terancam punah dengan adanya obat. Jenis tumbuhan yang tidak teridentifikasi di
proses modernisasi yang menyebabkan maraknya lapangan akan diambil untuk dibuatkan
penggunaan obat-obatan sintetik sehingga herbarium guna identifikasi lebih lanjut.
masyarakat beralih pada pengobatan modern.
Melihat keadaan tersebut, maka perlu adanya
suatu upaya pelestarian tumbuhan yang
berpotensi sebagai obat yang didasarkan pada
jenis tumbuhan yang digunakan dan cara
pemanfaatan tumbuhan tersebut oleh Suku Dayak
Seberung di kawasan hutan Desa Ensabang
Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang,
mengingat penelitian etnobotani tumbuhan yang
berperan sebagai obat tradisional oleh Suku
Dayak Seberung di kawasan hutan Desa
Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang
belum pernah dikaji, oleh sebab itu maka
penelitian ini perlu dilakukan.

BAHAN DAN METODE


Lokasi penelitian ditandai dengan simbol ■
Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dari Gambar 1. Peta Lokasi Pengambilan Sampel
bulan Februari 2013 sampai Juni 2013. Penelitian
dilaksanakan di Kawasan Hutan Desa Ensabang
Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang HASIL DAN PEMBAHASAN
Kalimantan Barat (Gambar 1) dan di
Laboratorium Biologi Fakultas Matematika dan Hasil
Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas
Tanjungpura (UNTAN) Pontianak. Metode yang Hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan obat oleh
digunakan pada penelitian ini adalah metode masyarakat Suku Dayak Seberuang di Desa
survey (jelajah) dan metode wawancara dengan Ensabang dengan mewawancarai 15 responden
masyarakat Suku Dayak Seberuang di kawasan diperoleh 60 jenis tumbuhan dari 34 famili yang
hutan Desa Ensabang Kecamatan Sepauk berpotensi sebagai tumbuhan obat, yang hasilnya
Kabupaten Sintang. Penentuan responden dapat dilihat pada Tabel 1.
dilakukan dengan menggunakan metode snowball
sampling dimulai dari Kepala Adat, kemudian
Kepala Adat memberikan rekomendasi nama
123
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 122 - 128

Tabel 1. Famili dan Jenis Tumbuhan Obat yang Digunakan Oleh Suku Dayak Seberuang di Kawasan Hutan Desa Ensabang
Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang

Khasiat Tumbuhan Cara Pengolahan


No Famili Nama Daerah Nama Spesies
Obat /Pemakaian
Apocynaceae Bunga Trompet Alamanda chatartica Keracunan Makanan Direbus/diminum
1 Pelai Annona muricata Malaria, Cacingan Direbus/diminum
Tapak dara Catharanthus roseus Demam Direbus/diminum
2 Araceae Jerangau Acorus calamus Sakit Perut Direbus/diminum
Arecaceae Kelapa Cocos nucifera Cacar Air Air langsung diminum
Pinang Areca cathecu Penawar Bias Ular, Dikunyah/disembur
3
Mengeringkan Tali Ditumbuk/dioleskan
Pusat
4 Aspleniaceae Rajang Asplenium nidus Barit/Koreng Digosok/dioleskan
Asteraceae Patah kemudi Elephantopus scaber Diare Direbus/diminum
5 Ensabi layang Emilia sonchifolia Diare Direbus/diminum
Rumput alit Ageratum conyzoides Penutup Luka Dikunyah/ditempelkan
6 Bombacaceae Kekabu Ceiba pentandra Demam Dipanaskan/dikompres
7 Caesalpiniaceae Gelingang Cassia alata Kurap Ditumbuk/dioleskan
Caricaceae Pepaya Carica papaya Malaria, Penambah Direbus/dimakan
8
Darah
9 Cucurbitaceae Kundur Benincasa hispida Muntah Darah Diparut/diminum
Denstaeditiaceae Lemiding Stenchlaena polustris Barit/Koreng Diambil
10
getah/dioleskan
Dilleniaceae Simpur Dillenia excelsa Melancarkan Dan Direbus/dimakan
11
Memperbanyak ASI
Dryopteridaceae Pakuk kubuk Nephrolepis biserrata Melancarkan Dan Direbus/dimakan
Memperbanyak ASI,
12
Barit/Koreng Diambil
getah/dioleskan
Euphorbiaceae Kribang Manihot utilissima Luka Bakar Diparut/ditempelkan
Cangkok Souropus androgynus Melancarkan Dan Direbus/dimakan
13 Memperbanyak ASI
Merkubung Macaranga gigantea Sariawan Diambil
Jarak Jatropha curcas Sariawan getah/dioleskan
Gleicheniaceae Pakuk resam Gleichenia linearis Barit/Koreng Diambil
14
getah/dioleskan
Lamiaceae Berbuas Premma cordiflora Menghilangkan Bau Direbus/dimakan
Badan
15 Kumis kucing Orthosipon aristatus Sakit Pinggang Direbus/diminum
Selasih Ocimum basilicum Menghilangkan Bau Langsung Dimakan
Badan
Liliaceae Sabang Cordyline fruticosa Badal/Alergi Kulit Dipanaskan/digosok
16
Bawang lemak Eleutherine americana Sakit Pinggang Direbus/diminum
17 Malvaceae Kembang sepatu Hibiscus rossinensis Demam Dipanaskan/dikompres
Melastomaceae Kemunting Melastoma malabathicum Penutup Luka Dikunyah/ditempelkan
18
Sakit Perut Direbus/diminum
19 Meliaceae Langsat Lansium domesticum Malaria Direbus/diminum
20 Mimosaceae Bunga malu Mimosa pudica Batuk Direbus/diminum
Moraceae Kiarak Ficus benjamina Sakit Kepala Direbus/diminum
Kedadai Ficus variegate Melancarkan Dan Direbus/dimakan
21 Memperbanyak ASI
Nangka Artocarpus heterophyllus Mengeringkan Tali Ditumbuk/dioleskan
Pusat
Khasiat Tumbuhan Cara Pengolahan
No Famili Nama Daerah Nama Spesies
Obat /Pemakaian
Musaceae Pisang Musa paradisiaca Penutup Luka Diambil
22
getah/dioleskan
Myrtaceae Jambu beras Psidium guajava Sakit Perut Direbus/diminum
23
Bungkang Syzigium polyanthum Barit/Koreng Ditumbuk/dioleskan
24 Nepenthaceae Entuyut Nepenthes sp Asma Air langsung diminum
25 Phyllanthaceae Rambai Baccaurea motleyana Malaria Direbus/diminum
Piperaceae Sahang Piper nigrum Perut Kembung Ditumbuk/diminum
Sirih Piper betle Badal/Alergi Kulit, Dipanaskan/digosok
26
Demam, Dipanaskan/dikompres
Penawar Bias Ular Dikunyah/disembur

124
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 122 - 128

Khasiat Tumbuhan Cara Pengolahan


No Famili Nama Daerah Nama Spesies
Obat /Pemakaian
Poaceae Padi Oryza sativa Cacar Air Ditumbuk/dioleskan
Lalang Imperata cylindrica Penutup Luka Ditumbuk/ditempelkan
Rumput jarum Andropogon aciculatus Penutup Luka Dikunyah/ditempelkan
27
Serai Cymbopogon nordus Batuk , Radang Direbus/diminum
Tengorokan
Tebu Saccharum sp Keram Perut Direbus/diminum
Polypodiaceae Pakuk kijang Blechum orientale Barit/Koreng Diambil
28
getah/dioleskan
29 Rosaceae Emperingat Rubus moluccanus Muntaber Direbus/diminum
30 Rubiaceae Engkudu Morinda citrifiola Malaria Direbus/diminum
31 Rutaceae Jeruk nipis Citrus aurantifolia Batuk , perut kembung Diperas/diminum
Solanaceae Rangki Capsicum fructescens Demam, Diremas/dikompres
32 Keram Perut Direbus/diminum
Terong pipit Solanum torvum Sakit Gigi Dipecah/ditempelkan
Verbenaceae Leban Vitex pubescens Barit/Koreng Dipecah/dioleskan
Penutup Luka, Dikunyah/ditempelkan
33
Demam Direbus/diuapkan ke
tubuh
Zingiberaceae Liak Zingiber officinale Penambah stamina, Direbus/diminum
Melancarkan Dan
Memperbanyak ASI
Perawatan Paska
Melahirkan
Banglai Zingiber purpureum Sakit Perut Direbus/diminum
34
Kunyit Curcuma domestica Perawatan Paska Diparut/diminum
Melahirkan
Ntemu Curcuma xanthorriza Cacar Air Ditumbuk/dioleskan
Lengkuas Alpinia galanga Panu Dibelah/digosok
Cekur Kaempferia galanga Sakit Perut Diparut/diminum
Sumpak cekalak Etlingera elatior Cacingan Direbus/diminum

Jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat
tumbuhan obat yang ditemukan di Desa Ensabang oleh Suku Dayak Seberuang terdiri dari 10 bagian
dikelompokan ke dalam 34 famili, dengan yaitu daun, buah, akar, rimpang, getah, kulit
persentase terbesar adalah 11,6% dan persentase batang, air, batang, umbi dan bunga, dapat dilihat
terkecil adalah 1,6%, dapat dilihat pada Tabel 2. pada Tabel 3.

Tabel 2. Persentase Jenis-Jenis Tumbuhan Obat Berdasarkan Tabel 3. Bagian Tumbuhan yang digunakan oleh Suku
Famili Dayak Seberuang
Jumlah Bagian tumbuhan Jumlah jenis
No Nama Famili Persentase No Persentase
jenis yang digunakan Tumbuhan
1 Zingiberaceae 7 11,6% 1 Daun 27 39,7%
2 Poaceae 5 8,3% 2 Buah 8 11,7%
3 Euphorbiaceae 4 6,6% 3 Akar 8 11,7%
4 Apocynaceae, Asteraceae, 3* 5 %* 4 Rimpang 8 11,7%
Moraceae, Lamiaceae, 5 Getah/Lendir 7 10,2%
5 Arecacea, Liliaceae, 2* 3,3%* 6 Kulit Batang 3 4,4%
Myrtaceae, Piperaceae, 7 Air 2 2,9%
Solanaceae, 8 Batang 2 2,9%
6 Araceae, Aspleniaceae, 1* 1,6%* 9 Umbi 2 2,9%
Bombacaceae, Caesalpiniaceae, 10 Bunga 1 1,4%
Caricaceae, Cucurbitaceae,
Denstaeditiaceae, Dilleniaceae,
Dryopteridaceae,
Habitat pengambilan tumbuhan obat yang
Gleicheniaceae, Malvaceae,
Melastomaceae, Meliaceae, dimanfaatkan oleh Suku Dayak Seberuang terdiri
Mimosaceae, Nepenthaceae, dari 4 habitat yaitu hutan, kebun, ladang dan
Musaceae, Phyllanthaceae, pekarangan dapat dilihat pada Gambar 2.
Polypodiaceae, Rosaceae,
Rubiaceae, Rutaceae,
Verbenaceae
*jumlah dan persentase untuk masing-masing famili.
125
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 122 - 128

25 purpureum). Famili Zingiberaceae juga mudah


ditemukan di sekitar hutan yang tidak terlalu jauh
20
Jumlah jenis

dari pemukiman penduduk. Menurut Kurniati


15 (2011), famili Zingiberaceae merupakan
10 tumbuhan yang banyak ditemukan pada kawasan
hutan tropis. Famili Zingiberaceae secara umum
5
dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai
0 tumbuhan jahe-jahean yang dimanfaatkan sebagai
obat tradisional.

Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan


Habitat
sebagai bahan obat oleh Suku Dayak Seberuang di
Desa Ensabang adalah daun dengan 27 jenis
tumbuhan dan persentasenya sebesar 39,7%, dapat
Gambar 2. Habitat pengambilan tumbuhan obat dilihat pada Tabel 3. Menurut Setyowati (2010)
olehSuku Dayak Seberuang. bagian daun paling sering digunakan karena
bagian daun paling mudah didapatkan bila
dibandingkan dengan bagian lain dari tumbuhan.
Pembahasan Cara pengolahan bagian daun lebih mudah
dibadingkan bagian lain dari tumbuhan dan
Hasil penelitian pemanfaatan tumbuhan obat oleh mempunyai khasiat yang lebih baik. Pengambilan
masyarakat Suku Dayak Seberuang di Desa daun untuk digunakan sebagai obat tidak akan
Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang merusak tumbuhan karena mudah untuk tumbuh
(Gambar 1), dengan mewawancarai 15 responden kembali.
diperoleh 60 jenis tumbuhan dari 34 famili yang
berpotensi sebagai tumbuhan obat dapat dilihat
Tumbuhan obat yang bagian daunnya digunakan
pada Tabel 1. Penelitian tentang pemanfaatan
sebagai obat seperti berbuas (Premma cordiflora)
tumbuhan obat oleh etnis tertentu pada tempat
untuk menghilangkan bau badan, gelinggang
yang berbeda juga pernah dilakukan oleh Putri
(Cassia alata) untuk mengobati kurap dan
(2007) dalam penelitiannya tentang studi
engkudu (Morinda citrifiola) untuk mengobati
etnobotani tumbuhan obat masyarakat Suku
malaria. Tumbuhan obat yang bagian buahnya
Dayak Desah di Kawasan Hutan Wisata Bukit
digunakan sebagai obat seperti leban (Vitex
Kelam Kabupaten Sintang diperoleh 74 jenis dari
pubescens) untuk mengobati barit (koreng).
39 famili tumbuhan yang berpotensi sebagai obat.
Tumbuhan obat yang bagian getahnya digunakan
Perbedaan jumlah jenis dan famili tumbuhan yang
sebagai obat jarak (Jatropha curcas) untuk
ditemukan karena pengenalan dan pemanfaatan
mengobati sariawan. Tumbuhan obat yang bagian
tumbuhan obat pada masing-masing daerah
rimpangnya digunakan sebagai obat seperti
berbeda sehingga ada tumbuhan di daerah tertentu
jerangau (Acorus calamus) untuk mengobati sakit
yang dimanfaatkan sebagai obat tetapi di daerah
perut. Tumbuhan obat yang bagian akarnya
lain tidak dimanfaatkan. Perbedaan kondisi
digunakan sebagai obat seperti ensabi layang
lingkungan pada masing-masing daerah
(Emilia sonchifolia) untuk mengobati diare.
menyebabkan perbedaan untuk jenis-jenis
Tumbuhan obat yang bagian kulit batangnya
tumbuhan yang tumbuh pada daerah tersebut.
digunakan sebagai obat seperti pelai
(Elephantopus scaber) untuk mengobati malaria.
Jenis tumbuhan obat terbanyak yang diperoleh
Tumbuhan obat yang bagian airnya digunakan
yaitu famili Zingiberaceae dengan persentase
sebagai obat seperti kelapa (Cocos nucifera) untuk
sebesar 11,6% yang terdiri dari 7 jenis tumbuhan
mengobati cacar air. Tumbuhan obat yang bagian
yaitu liak (Z. officinale), banglai (Z. purpureum),
umbinya digunakan sebagai obat seperti bawang
kunyit (C. domestica), ntemu (C. xanthorriza),
lemak (Eleutherine americana) untuk mengobati
lengkuas (Alpinia galanga), cekur (Kaempferia
sakit pinggang. Tumbuhan obat yang bagian
galanga) dan sumpak cekalak (Etlingera elatior),
bunganya digunakan sebagai obat seperti pepaya
dapat dilihat pada Tabel 2. Famili Zingiberaceae
(Carica papaya) untuk menambah darah dan
lebih mudah tumbuh diberbagai jenis tanah dan
Tumbuhan obat yang bagian batangnya digunakan
sudah dibudidayakan oleh masyarakat di kebun
sebagai obat seperti serai (Cymbopogon nordus)
maupun di ladang seperti liak (Z. officinale),
untuk mengobati batuk.
kunyit (C. domestica) dan banglai (Z.
126
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 122 - 128

Tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh Suku (V. pubescens) dapat digunakan untuk mengobati
Dayak Seberuang di Desa Ensabang paling sakit demam, penutup luka dan barit/korengan,
banyak ditemukan di hutan yaitu sebanyak 23 dan sirih (P. bettle) untuk mengobati badal, sakit
jenis tumbuhan obat, hal ini disebabkan karena demam dan penawar racun ular, namun ada juga
kawasan hutan desa ensabang belum di tumbuhan obat yang digunakan untuk
eksploitasi. Tumbuhan obat juga banyak menyembuhkan satu macam penyakit tetapi
ditemukan di kebun yaitu sebanyak 18 jenis digunakan campuran beberapa tumbuhan,
tumbuhan obat karena masyarakat Suku Dayak misalnya Kekabu (C. pentandra), kembang sepatu
Seberuang di Desa Ensabang secara sengaja (H. rossinensis) dan Sirih (P. bettle) dicampur jadi
menanam atau membudidayakan tanaman obat satu lalu remas-remas dan dikompreskan pada
tersebut, dapat dilihat pada Gambar 2. Tumbuhan kepala dan perut untuk menyembuhkan demam.
obat yang dimanfaatkan oleh suku dayak
seberuang yang ditemukan di hutan seperti Suku Dayak Seberuang memanfaatkan tumbuhan
emperingat (Rubus moluccanus), ditemukan di obat untuk mengobati berbagai penyakit
kebun seperti kribang (Manihot utilissima), contohnya mengolesi bibir dan lidah dengan getah
ditemukan di ladang seperti kundur (Benincasa merkubung (M. gigantea) untuk mengobati
hispida) dan ditemukan di pekarangan seperti sariawan. Menurut Setyowati (2010) Suku Dayak
jambu beras (Psidium guajava). Tunjung di Kalimantan Timur menggunakan
getah merkubung (M. gigantea) untuk mengobati
Penyakit yang dialami oleh masyarakat Suku sariawan. Suku Dayak Seberuang memanfaatkan
Dayak Seberuang di Kawasan Hutan Desa tumbuhan obat untuk mengobati sakit pinggang
Ensabang Kecamatan Sepauk Kabupaten Sintang dengan cara meminum air rebusan umbi bawang
dapat disebabkan oleh perubahan lingkungan lemak (E. americana) yang dicampur dengan daun
(cuaca), salah makan dan gangguan dari roh-roh dan akar kumis kucing (O. aristatus). Menurut
halus. Demam adalah salah satu gejala penyakit Kartikawati dan Akbar (2009) Suku Dayak
flu yang disebabkan oleh perubahan lingkungan Kanayant di Desa Saham menggunakan daun
(cuaca) seperti hujan dan panas, demam oleh kumis kucing untuk sakit pinggang. Menurut Putri
masyarakat Suku Dayak Seberuang dapat diobati (2007) Suku Dayak Desah di kawasan hutan
dengan cara mengompres pasien dengan wisata bukit kelam Kabupaten Sintang
campuran daun kekabu (Ceiba pentandra), daun menggunakan akar terong pipit (S. torvum) untuk
kembang sepatu (Hibiscus rossinensis) dan daun mengobati sakit pinggang. Adanya perbedaan
sirih (Piper bettle). Keracunan makanan dapat pemanfaatan tumbuhan pada suatu daerah karena
disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan
seperti mengkonsumsi jamur beracun, keracunn sebagai obat merupakan warisan turun-temurun.
makanan oleh masyarakat Suku Dayak Seberuang Sangat, dkk., (2000) menyatakan bahwa
dapat diobati dengan cara meminum air rebusan pengetahuan lokal ini spesifik bagi setiap suku
bunga trompet (Alamanda chatartica). Penyakit yang sesuai dengan kondisi lingkungan atau hutan
pedarak merupakan sakit kepala berat yang tempat tinggal masing-masing suku.
dipercaya oleh masyarakat Suku Dayak Seberuang
disebabkan oleh gangguan dari roh-roh halus, UCAPAN TERIMA KASIH
penyakit pedarak biasanya dialami oleh seseorang
karena melanggar pantangan didaerah yang Penulis mengucapkan terima kasih kepada
diangap kramat, penyakit pedarak hanya bisa Markodimus dan Dionisus yang banyak
disembuhkan oleh dukun dengan membaca jampi- membantu saat pengambilan sampel tumbuhan
jampi berupa mantra yang ditujukan kepada arwah obat.
leluhur mereka.

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat dapat DAFTAR PUSTAKA


mengunakan satu jenis tumbuhan obat untuk
mengobati satu macam penyakit dan adapula Dalimartha, S., 2006, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia,
tumbuhan obat yang digunakan untuk mengobati Trubus Agriwidya, Jakarta
berbagai macam penyakit, misalnya gelinggang Hariana, A.H., 2004. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya.
Penebar Swadaya. Jakarta
(Cassia alata) hanya digunakan untuk mengobati
Kartikawati, S,M & Akbar, AA, 2009, ‘Identifikasi
penyakit kurap dan merkubung (Macaranga Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat oleh
.gigantea) hanya digunakan untuk mengobati Masyarakat Desa Saham Kabupaten Landak
penyakit sariawan, sedangkan tumbuhan leban
127
Protobiont
2013
Vol 2 (3): 122 - 128

Kalimantan Barat, Universitas Tanjungpura,


Pontianak’. Jurnal penelitian Universitas
Tanjungpura, vol. 14, no. 2, hal. 46-59
Kasianti, M, 2011, Studi Etnobotani Tumbuhan
Berkhasiat Obat oleh Suku Dayak Bekatik di
Kawasan Hutan Desa Pisak Kecamatan Tujuh
Belas, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan
Barat, Skripsi, Fakultas MIPA Universitas
Tanjungpura
Kumalasari, LOR, 2006, ‘Pemanfaatan Obat
Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat dan
Keamanan, Universitas Indonesia, Depok’,
Artikel Majalah Ilmu Kefarmasian, vol. 3, no. 1,
hal. 1-7
Kuntorini, EM, 2005, ‘Botani Ekonomi Suku
Zingiberaceae Sebagai Obat Tradisional oleh
Masyarakat di Kotamadya Banjarbaru, Fakultas
MIPA Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarbaru’, Jurnal Bioscientiae, vol. 2, no. 1,
hal. 25-36.
Kurniati, S, 2011, Ekologi dan Distribusi
Zingiberaceae di Kawasan Hutan Aek Nauli
Kabupaten Simalungan, Tesis, Fakultas MIPA
Universitas Sumatra Utara, Medan
Mackinnon, K, Hatta, G, Halim, H & Mangalik, A,
2000, Ekologi Kalimantan, Prehallindo, Jakarta
Putri, EP, 2007, Etnobotani Tanaman Obat Suku Dayak
Desah di Kawasan Hutan Wisata Bukit Kelam
Kabupaten Sintang Kalimantan Barat, Skripsi,
Universitas Tanjungpura, Pontianak
Sangat, HM, Zuhyud, EAM, & Damayanti, EK, 2000,
Penyakit dan Tumbuhan Obat Indonesia
(Etnofitomedika), Yayasan Obor indonesia.
Jakarta
Setyowati, FM, 2010, ‘Etnofarmakologi dan Pemakaian
Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung di
Kalimantan Timur, LIPI, Bogor’, Artikel Media
litbang kesehatan, vol. 20, no. 3, hal. 104-112
Steenis, V, Hoed, GD, Bloeembergen, S, & Eyma, PJ,
2005, Flora, Pradyna Paramita, Jakarta
Widyaninggrum, H, 2011, Kitab Tanaman Obat
Nusantara, Medpress, Yogyakarta
Yitno, A, 1991. Gambaran Kehidupan Masyarakat
Kalimantan, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta

128

You might also like