Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner
di RSI SITI Khadijah Palembang
Lily Marleni1, Aria Alhabib2
1
Program Studi DIII Keperawatan, STIK Siti Khadijah Palembang
2
Program Studi Ners, STIK Siti Khadijah Palembang
Email: uncu_wex@yahoo.co.id
Abstract: Risk Factors with Coronary Heart Disease in Polyclinic Of Heart, Siti Khadijah
Islamic Hospital Palembang. In the world, the coronary heart disease is the cause of the first
mortality. Based on the data from Cardiology Unit Siti Khadijah Islamic Hospital known in 2015,
there is 354 sufferer of coronary heart disease, in 2016 reached for 274 patients, and in 2017
(January-March) as much as 135 patients. This research aimed to know the related to age, gender,
hypertension, diabetes mellitus with the heart coronary disease Cardiology Unit Siti Khadijah
Islamic Hospital Palembang in 2017. The population of the research was all of the patients with
heart coronary diseases that visiting cardiology unit during January-March 2017 as much as 135
respondents. It used cross-sectional design. Data were analyzed by univariate and bivariate
analysis. The result of this study got there were correlations among age (p-value=0.002), gender
(p-value=0,002), hypertension (p-value=0,012), and diabetes mellitus (p-value=0,041) with the
heart coronary disease Cardiology Unit Siti Khadijah Islamic Palembang in 2017. Based on to this
research result suggested being done the improvement of counseling by a health worker to the
coronary heart disease sufferer about the thing that related to the prevention of the coronary heart
disease such as habitually and the behavior and the food pattern.
Keywords: Cononary heart disease, Age, Gender, Hypertension, Diabetes mellitus
Abstrak: Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner RSI Siti Khadijah Palembang. Penyakit
jantung koroner (PJK) di seluruh dunia, merupakan kasus pertama penyebab kematian. Data dari
RSI Siti Khadijah Palembang menyebutkan bahwa pada tahun 2015 kunjungan pasien ke Poli
Jantung RSI Siti Khadijah Palembang mengalami peningkatan yaitu mencapai 354 pasien. Pada
tahun 2016 penderita jantung koroner sebanyak 274 orang, pada tahun 2017 Januari-Maret
sebanyak 135 pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara umur, jenis
kelamin, hipertensi dan diabetes mellitus dengan penyakit jantung koroner di ruang Poliklinik
Jantung RSI Siti Khadijah Palembang Tahun 2017. Populasi penelitian ini adalah pasien yang
berkunjung ke Poliklinik Jantung RSI Siti Khadijah Palembang dari bulan Januari-Maret 2017
berjumlah 135 orang. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah cross sectional. Teknik
analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian ini didapatkan ada hubungan
antara umur (p-value=0.002), jenis kelamin (p-value=0,002), hipertensi (p-value=0,012) dan
diabetes melitus (p-value=0,041) dengan penyakit jantung koroner di Poliklinik Jantung RSI Siti
Khadijah Palembang tahun 2017.Berdasarkan hasil penelitian diharapkan ada peningkatan
konseling mengengai pentingnya menjaga kesehatan jantung dengan melakukan pencegahan
melalui perilaku dan pola makan.
Kata kunci: Jantung Koroner, Umur, Jenis Kelamin, Hipertensi dan Diabetes Mellitus
Penyakit jantung koroner yang disebut juga jantung dengan akibat terjadinya gangguan
penyakit arteri koroner (Coronary Artery Disease) fungsional, anatomis serta sistem hemodinamis
adalah penyakit pada arteri koroner dimana terjadi (Depkes RI, 2007).
penyempitanpada arteri koroner karena proses Banyak faktor yang mempengaruhi
aterosklerosis. Pada proses tersebut terjadi terjadinya Penyakit Jantung Koroner. Berbagai
perlemakan pada dinding arteri koroner yang penelitian telah dilakukan selama 50 tahun lebih
sudah terjadi sejak usia muda sampai usia lanjut. dimana didapatlah variasi insidens PJK yang
Terjadinya infark dapat disebabkan beberapa berbeda pada geografis dan keadaan sosial
faktor risiko, hal ini tergantung dari individu tertentu yang makin meningkat sejak tahun
(Nurhidayat, 2011). 1930 dan mulai tahun 1960 merupakan
Penyakit jantung dan pembuluh darah penyebab kematian utama di negara industri.
merupakan suatu kelainan yang terjadi pada organ Penelitian epidemiologis mendapatkan
478
Marleni, Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang 479
hubungan yang jelas antara kematian dengan waktu yang sama. Populasi penelitian adalah
pengaruh keadaan sosial, kebiasaan merokok, pola seluruh penderita jantung di Poliklinik Jantung
diet, exercise, dan sebagainya yang dapat Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang
dibuktikan dengan faktor-faktor yang dapat berjumlah 135 orang. Teknik yang digunakan
mempengaruhi terjadinya PJK antara lain: umur, untuk mengambil sejumlah sampel adalah
kelamin ras, geografis, keadaan sosial, perubahan dengan teknik Total Populasi.
masa, kolesterol, hipertensi, merokok, diabetes, Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan
obesitas, exercise, diet, perilaku dan kebiasaan di Poliklinik Jantung Rumah Sakit Islam
lainnya, stres serta keturunan (Anwar, 2004). Palembang tahun 2017. Penelitian ini dilakukan
Di Indonesia, salah satu masalah kesehatan dari tanggal 07 Juli 2017.
masyarakat yang sedang dihadapi saat ini dalam Cara pengumpulan data dalam penelitian
pembangunan kesehatan adalah beban ganda menggunakan data sekunder yaitu data yang
penyakit infeksi yang harus ditangani, dilain pihak diperoleh dari orang lain atau tempat lain dan
selain meningkatnya penyakit yang tidak menular bukan dilakukan oleh peneliti sendiri. Dan
terutama penyakit jantung dan pembuluh darah. umumnya data tersebut disajikan dalam bentuk
Angka kematian penyakit tidak menular dari tabel-tabel atau diagram.
41,7% pada tahun 1995 meningkat menjadi 59,5% Setelah melakukan pengolahan data,
pada tahun 2007 (Depkes RI, 2009). maka langkah selanjutnya adalah data
Berdasarkan data yang didapatkan, pasien dianalisis. Analisis data sangat penting dalam
yang menderita penyakit jantung koroner di penelitian, karena dengan analisis, maka data
Rumah Sakit Islam Siti Khadijah Palembang pada dapat mempunyai arti/makna yang dapat
tahun 2014 berjumlah 473 orang, tahun 2015 berguna untuk memecahkan masalah penelitian.
berjumlah 354 orang tahun 2016 berjumlah 247 Setelah dianalisis, data kemudian diuji dengan
orang, dan Januari 2017 sampai Maret 2017 menggunakan hubungan antar variabel dengan
berjumlah 135 orang. Oleh karena itu pada analisis statistik secara univariat dan bivariat.
prinsipnya pencegahan jauh lebih baik daripada
mengobati, maka perlu untuk mengetahui faktor
resiko apasaja yang menjadi penyebab penyakit HASIL
jantung koroner (Rekam Medik RSI Siti Khadijah
2017). A. ANALISIS UNIVARIAT
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan
dalam penelitian adalah diketahuinya faktor-faktor Tabel 1. Distribusi Frekuensi berdasarkan
yang berhubungan dengan penyakit jantung Responden Penderita Penyakit
koroner di Poliklinik Rumah Sakit Islam Siti Jantung Koroner
Khadijah Palembang Tahun 2017. Penyakit Jantung Jumlah %
Adapun manfaat penelitian ini adalah dapat Koroner
menjadi bahan pertimbangan dalam memberikan PJK 129 95,6
nasehat penyuluhan kesehatan dan intervensi bagi Tidak PJK 6 4,4
penderita penyakit jantung koroner. Dalam upaya Total 135 100
melakukan pencegahan yang tepat terhadap
penderita penyakit lainnya yang cenderung Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa
menjadi penyakit jantung koroner, dapat responden yang menderita penyakit jantung
memberikan masukan kepada manajemen dalam koroner sebanyak 129 orang (95.6%)
mengambil kebijakan dan penyusunan program sedangkan responden yang tidak menderita
pelayanan rumah sakit, serta mampu penyakit jantung koroner sebanyak 6 orang
meningkatkan kesehatan bagi pasien yang (4.4%).
menderita penyakit jantung koroner di RSI Siti
Khadijah Palembang. Tabel 2. Distribusi Frekuensi berdasarkan
Umur Responden
Umur Jumlah %
METODE Muda (<45 Tahun) 7 5,2
Tua (>45 Tahun) 128 94,8
Jenis penelitian kuantitatif survei analitik Total 135 100
dengan rancangan penelitian cross sectional,
dimana suatu penelitian yang semua variabelnya Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
baik variabel dependen maupun independen responden yang berumur muda <45 tahun
diobservasi atau dikumpulkan sekaligus dalam sebanyak 7 orang (5.2%) sedangkan
480 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 478-483
responden yang berumur tua >45 tahun sebanyak bahwa ada hubungan antara umur dengan
128 orang (94.8%). penyakit jantung koroner, hal ini terbukti
dengan nilai OR=0,032 artinya responden
Tabel 3. Distribusi Frekuensi berdasarkan yang berumur tua >45 tahun mempunyai
Jenis Kelamin peluang sebanyak 32 kali lebih besar untuk
Jenis Kelamin Jumlah % terkena penyakit jantung koroner
Laki-Laki 128 94,8 dibandingkan dengan responden yang
Perempuan 7 5,2 berumur muda <45tahun.
Total 135 100
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa Tabel 7. Hubungan antara Jenis Kelamin
responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan Penyakit Jantung Koroner
sebanyak 32 orang (64%) sedangkan responden Penyakit Jantung
yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 18 Koroner Jumlah p- OR
orang (36%). Jenis PJK Bukan value
kelamin PJK
Tabel 4. Distribusi Frekuensi berdasarkan n % n % n %
Hipertensi Laki-Laki 125 97,7 3 2,3 128 100 0,002 31,250
Hipertensi Jumlah % Perempuan 4 57,1 3 42,9 7 100
Hipertensi 122 90,4 Total 129 95,6 6 4,4 135 100
Tidak Hipertensi 13 9,6
Total 135 100 Berdasarkan uji statistik dengan
menggunakan uji chi-square didapatkan p-
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa value=0,002 jika dibandingkan dengan nilai
responden yang hipertensi sebanyak 122 orang α=0,05, maka p<α. Ini berarti menunjukkan
(90.4%) sedangkan responden yang tidak bahwa ada hubungan antara jenis kelamin
hipertensi sebanyak 13 orang (9.6%) dengan penyakit jantung koroner, hal ini
terbukti dengan nilai OR=31,250, artinya
Tabel 5. Distribusi Frekuensi berdasarkan responden yang berjenis kelamin laki-laki
Diabetes Mellitus mempunyai peluang sebanyak 31,25 kali lebih
Diabetes Mellitus Jumlah % besar untuk terkena penyakit jantung koroner
Diabetes Mellitus 127 94,1 dibandingkan dengan responden yang berjenis
Tidak Diabetes 8 5,9 kelamin perempuan.
Mellitus
Total 135 100 Tabel 8. Hubungan Antara Hipertensi
dengan Penyakit Jantung Koroner
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa Penyakit Jantung
responden yang Diabetes Mellitus sebanyak 127 Koroner Jumlah p- OR
orang (94.1%) sedangkan responden yang tidak Hipertensi PJK Bukan value
Diabetes Mellitus sebanyak 8 orang (5.9%). PJK
n % n % n %
B. ANALISIS BIVARIAT Hipertensi 119 97,5 3 2,5 122 100
Tidak
10 76,9 3 23,1 13 100 0,012 11,900
Tabel 6. Hubungan Antara Umur dengan hipertensi
Penyakit Jantung Koroner Total 129 95,6 6 4,4 135 100
Penyakit Jantung
Koroner Berdasarkan uji statistik dengan
Jumlah p-
Umur PJK Bukan menggunakan uji chi-square didapatkan p-
value OR
PJK value=0,012 jika dibandingkan dengan nilai
n % n % n % α=0,05, maka p<α. Ini berarti menunjukkan
Muda bahwa ada hubungan antara hipertensi dengan
4 57,1 3 42,9 7 100
<45 thn penyakit jantung koroner, hal ini terbukti
Tua >45 0,002 0,032 dengan nilai OR=11,900 artinya responden
125 97,7 3 2,3 128 100
thn
yang mempunyai hipertensi mempunyai
Total 129 95,6 6 4,4 135 100
peluang sebanyak 11,9 kali lebih besar untuk
Berdasarkan uji statistik dengan terkena penyakit jantung koroner dibandingkan
menggunakan uji chi-square didapatkan p- dengan responden yang tidak hipertensi.
value=0,002, jika dibandingkan dengan nilai
α=0,05, maka p<α. Ini berarti menunjukkan
Marleni, Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang 481
Tabel 9. Hubungan antara Diabetes Mellitus jantung koroner salah satunya umur, karena
dengan Penyakit Jantung Koroner umur tua >45 tahun berpeluang 32 kali untuk
PenyakitJantung menderita penyakit jantung, terutama pada
Koroner Jumlah p- OR umur tua dikarenakan adanya perubahan
PJK Bukan value perilaku, dan adanya pengendapan akibat
DM PJK jaringan lemak yang menebal yang
n % n % n % menyebabkan terjadinya kekakuan otot, karena
DM 123 96,9 4 3,1 127 100 0,041 10,250 umur adalah suatu yang tidak bisa di ubah.
Tidak DM 6 75,0 2 25,0 8 100 Maka anda bisa menyikapi faktor ini dengan
Total 129 95,6 6 4,4 135 100
cara memperbaiki pola hidup anda yang kurang
Berdasarkan uji statistik dengan baik.
menggunakan uji chi-square didapatkan p- Hubungan Jenis Kelamin terhadap Penyakit
value=0,041 jika dibandingkan dengan nilai Jantung Koroner
α=0,05, maka p<α. Ini berarti menunjukkan bahwa
ada hubungan antara DM dengan penyakit jantung Di Amerika Serikat gejala PJK sebelum
koroner, hal ini terbukti dengan nilai OR=10,250 umur 60 tahun didapatkan pada 1 dari 5 laki-
artinya responden yang mempunyai diabetes laki dan 1 dari 17 perempuan, ini berarti bahwa
mellitus mempunyai peluang sebanyak 10,25 kali laki-laki mempunyai risiko PJK 2-3 kali lebih
lebih besar untuk terkena penyakit jantung koroner besar daripada perempuan. Pada beberapa
dibandingkan dengan responden yang tidak perempuan pemakai alat kontrasepsi (estrogen)
diabetes mellitus. dan selama kehamilan akan meningkatkan kadar
kolesterol. Pada wanita hamil, besar kadar
kolesterol akan kembali normal 20 minggu
PEMBAHASAN setelah melahirkan. Estrogen dapat
meningkatkan mekanisme PJK antara lain:
Hubungan Umur terhadap Penyakit Jantung peningkatan kolesterol serum total, peningkatan
Koroner LDL, peningkatan trigliserida serum, intoleransi
glukosa (DM), kecenderungan trombosistosis,
Angka Morbiditas atau Mortalitas penyakit peningkatan TD dan tonus otot polos arteri
jantung koroner meningkat menurut faktor umur, koronaria. Angka kematian usia muda lebih
simtomatologi klinis dapat terlihat secara dini pada tinggi pada laki-laki dibandingkan dengan pada
tingkat dua dekade usia namun kasus penyakit wanita, tetapi setelah usia menopause hampir
jantung koroner meningkat secara lambat laun tidak ada perbedaan angka kematian antara laki-
pada usia 30 sampai 50 tahun. Kira-kira 55% laki dan perempuan (Long, 2000).
korban serangan jantung berusia 65 tahun atau Hasil penelitian ini sejalan dengan
lebih dan mereka yang meninggal adalah empat penelitian yang pernah dilakukan oleh Shoufiah
dari lima orang berusia 65 tahun ke atas, walaupun (2016) yang berjudul “Hubungan faktor resiko
terjadi perbaikan diit dan pengurangan faktor- dan karakteristik penderita dengan kejadian
faktor resiko lain dapat merubah kecenderungan penyakit jantung koroner. Setelah dilakukan uji
pada para orang tua dimasa mendatang, Statistik menggunakan Chi-Square didapatkan
kebanyakan orang yang berada dalam resiko pada nilai p-value=0,002, ada hubungan antara jenis
masa kini merupakan refleksi dari pemeliharaan kelamin dengan penyakit jantung koroner di
kesehatan yang buruk pada masa lalu (Long, Ruang ICCU RSUD Dr. Kanudjoso
2000). Djatiwibowo Tahun 2016.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Berdasarkan hasil penelitian, teori yang
penelitian yang pernah di lakukan oleh Supriyono, ada dan hasil penelitian terkait maka, peneliti
(2008) yang berjudul “Faktor-faktor resiko berpendapat bahwa dari beberapa faktor
penyakit jantung koroner pada kelompok usia ≤45 penyebab penyakit jantung koroner salah
tahun di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RS satunya jenis kelamin, terutama pada laki-laki
Telogorejo Semarang. Setelah dilakukan uji yang dengan kebiasaan merokok yang
Statistik menggunakan Chi-Square didapatkan mengakibatkan rusak (Nekrosis) pada jaringan
nilai p-value=0,002, ada hubungan antara umur dan pembuluh darah karena adanya plak-plak
dengan penyakit jantung koroner di RSUP Dr yang dapat menekan sistem kerja jantung, juga
Kariadi Semarang Tahun 2012. pada laki-laki tidak dapat mengontrol stres
Berdasarkan hasil penelitian, teori yang ada karena laki-laki banyak bekerja diluar rumah.
dan penelitian terkait maka, peneliti berpendapat
bahwa dari beberapa faktor penyebab penyakit
482 Jurnal Kesehatan, Volume VIII, Nomor 3, November 2017, hlm 478-483
Hubungan Hipertensi terhadap Penyakit koroner pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2.
Jantung Koroner Setelah dilakukan uji Statistik menggunakan
Chi-Square didapatkan nilai p-value=0,043, ada
Hipertensi merupakan salah satu faktor hubungan antara Diabetes Mellitus dengan
risiko PJK dan jika dibiarkan tanpa perawatan penyakit jantung koroner di RSUP Dr. M.
yang tepat, maka dapat menimbulkan komplikasi Djamil padang dan RS Khusus Jantung Sumbar
yang berbahaya. Penderita sering tidak menyadari Tahun 2013.
selama bertahun-tahun sampai terjadi komplikasi Dari hasil penelitian di atas peneliti
besar seperti stroke, serangan jantung, atau berasumsi bahwa seseorang yang mengalami
kegagalan ginjal. Sebab itu hipertensi sering penyakit diabetes melitus yang terkena penyakit
disebut ‘si pembunuh diam-diam” (Long, 2000). jantung koroner, yaitu adanya perubahan
Hasil penelitian ini sejalan dengan metabolisme lipid yang mengakibatkan
penelitian yang pernah di lakukan Shoufiah (2016) meningkatnya aterogenesis. Selain itu juga pada
yang berjudul “Hubungan faktor resiko dan DM lebih cepat terjadi PJK dibandingkan
karakteristik penderita dengan kejadian penyakit dengan yang tidak DM, karena penyakit
jantung koroner. Setelah dilakukan uji Statistik tersebut dapat membuat fungsi jantung menjadi
menggunakan Chi-Square didapatkan nilai p- tidak maksimal sehingga mengalami kekakuan
value=0,002, ada hubungan antara jenis kelamin otot jantung.
dengan penyakit jantung koroner di Ruang ICCU
RSUD Dr. Kanudjoso Djatiwibowo Tahun 2016.
Berdasarkan hasil penelitian, teori yang ada SIMPULAN
dan hasil penelitian terkait maka, peneliti
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
berpendapat bahwa dari beberapa faktor penyebab disimpulkan bahwa Ada hubungan antara umur
penyakit jantung koroner salah satunya hipertensi, terhadap kejadian penyakit jantung koroner (p-
karena hipertensi sangat rentan dengan usia value=0,002), ada hubungan antara jenis
dewasa yang dengan kebiasaan makan-makanan kelamin terhadap kejadian penyakit jantung
yang tinggi lemak dan juga merokok dapat koroner (p-value=0,002), ada hubungan antara
membentuk plak pada pembuluh darah. hipertensi terhadap kejadian penyakit jantung
koroner (p-value=0,012), ada hubungan antara
Hubungan Diabetes Mellitus terhadap Penyakit diabetes melitus terhadap kejadian penyakit
Jantung Koroner jantung (p-value=0,041).
Diabetes Mellitus merupakan faktor risiko
yang sangat kuat, sehingga seorang penderita DM SARAN
sering sudah dianggap menderita PJK. Penderita
DM mempunyai risiko kejadian PJK yang sama Berdasarkan hasil penelitian diharapkan
dengan penderita yang pernah menderita infark Bagi Rumah Sakit Islam Siti Khadijah
miokard. Bila terjadi serangan jantung maka Palembang meningkatan pelayanan dan
perjalanan penyakitnya lebih buruk daripada orang penyuluhan tentang faktor-faktor yang
tanpa diabetes (Long, 2000). berhubungan dengan kejadian penyakit
Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit jantung koroner dengan cara memberikan
kronis yang masih menjadi masalah utama dalam penyuluhan atau promosi kesehatan secara
dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American langsung agar kejadian penyakit jantung
Diabetes Association (ADA) 2010, DM adalah koroner dapat berkurang diantaranya
suatu kelompok penyakit metabolik dengan menjelaskan faktor penyebab terjadinya
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena penyakit jantung koroner yaitu faktor umur
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua- dimana tingkat umur sangat menentukan
duanya. Lebih dari 90 persen dari semua populasi kesehatan seseorang dimasa yang akan datang
diabetes adalah diabetes mellitus tipe 2 yang semakin dewasa semakin rentan tekena
ditandai dengan penurunan sekresi insulin karena berbagai macam penyakit di karenakan
berkurangnya fungsi sel beta pankreas secara adanya perubahan sistem syaraf dan sistem
progresif yang disebabkan oleh resistensi insulin kardiovaskuler, faktor jenis kelamin yaitu
(Yuliani, 2014). menyarankan untuk mengubah kebiasaan atau
Hasil penelitian ini sejalan dengan pola hidup, faktor hipertensi yaitu dengan cara
penelitian yang pernah di lakukan oleh Yuliani, mengatur pola diet makan dan menghindari
dkk (2013) yang berjudul “Hubungan berbagai penyebab terjadinya hipertensi, diabetes yaitu
faktor resiko terhadap kejadian penyakit jantung mengatur pola diet protein ataupun nutrisi.
Marleni, Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di RSI SITI Khadijah Palembang 483
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, T. B. 2004. Penyakit Jantung Koroner Tahun 2017. Palembang.
dan Hypertensi. e-USU Repository Supriyono, M., dkk. 2008. Faktor-faktor Resiko
Universitas Sumatera Utara. Penyakit Jantung Koroner Pada Kelompok
Depkes RI. 2007. Pedoman Surveilans Penyakit Usia ≤45 Tahun. Jurnal Epidemiologi,
Jantung dan Pembuluh Darah. Universitas Diponegoro. Unplished.
Departemen Kesehatan RI: Jakarta. Shoufiah, R. 2017. Hubungan Faktor Resiko dan
Depkes RI. 2009. Pedoman Pengendalian Karakteristik Penderita dengan Kejadian
Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Penyakit Jantung Koroner. Mahakam
Departemen Kesehatan RI: Jakarta. Nursing Journal (MNJ), 1(1), 17-26.
Long. 2000. Perawatan Medikal Bedah. Yuliani, F., Oenzil, F., & Iryani, D. 2014.
Bandung. Hubungan Berbagai Faktor Risiko
Nurhidayat. 2011. Penyakit Jantung Koroner. Terhadap Kejadian Penyakit Jantung
Jakarta: Potensi Group. Koroner Pada Penderita Diabetes Melitus
RSI Siti Khadijah Palembang. Rekam Medik Tipe 2. Jurnal Kesehatan Andalas, 3 (1).