0% found this document useful (0 votes)
74 views10 pages

JURNAL Petrus

This document summarizes a study analyzing factors related to contraceptive use among fertile couples in Kampung KB Village, Kuanheun, West Kupang District, Nusa Tenggara Timur, Indonesia in 2018. The study aims to determine the relationship between knowledge, education, age, number of children, husband support, and information from family planning officers with contraceptive use. The study found a significant relationship between knowledge, number of children, and husband support with contraceptive use, but no significant relationship with education, age, and information from family planning officers. The study suggests health centers conduct special counseling for couples with more than two children, increase socialization about family planning, and encourage husband participation in family planning programs.

Uploaded by

Peter Adu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
74 views10 pages

JURNAL Petrus

This document summarizes a study analyzing factors related to contraceptive use among fertile couples in Kampung KB Village, Kuanheun, West Kupang District, Nusa Tenggara Timur, Indonesia in 2018. The study aims to determine the relationship between knowledge, education, age, number of children, husband support, and information from family planning officers with contraceptive use. The study found a significant relationship between knowledge, number of children, and husband support with contraceptive use, but no significant relationship with education, age, and information from family planning officers. The study suggests health centers conduct special counseling for couples with more than two children, increase socialization about family planning, and encourage husband participation in family planning programs.

Uploaded by

Peter Adu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

JURNAL PENELITIAN

Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI


PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI KAMPUNG KB DESA KUANHEUN
KECAMATAN KUPANG BARAT TAHUN 2018

ANALYSIS OF RELATED FACTORS WITH USE OF CONTRACEPTION EQUIPMENT ON


EARTHLESS PARTNERS IN (PUS) IN KAMPUNG KB KUANHEUN
VILLAGE AT WEST KUPANG IN 2018
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3
Prodi/Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat/ Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Nusa Cendana

ABSTRACK

The new Family Planning Program’s (KB) has to emphasize the importance of respecting reproduction rights as integral
in improving the quality of the family. In relation to this matter, to realize the strengthening of population program, Family Planning
and Family Development (KKBPK) in 2015-2019, the National Family Planning and Family Planning Board (BKKBN) has initiated
the program of Kampung KB. In 2017, the contraceptive prevalence rate (CPR) of all methods in Kampung KB, Kuanheun Village
only reached 56.41% of the total 195 Pairs of Infertile Age (PUS). It is still far from the target of CPR all method which proclaimed
BKKBN for 2017 is 65,6%. Non-contraceptive use of CPR all methods in Kuanheun Village in PUS is associated with several factors,
including knowledge, education, age, number of children, husband support and information by field officers. This study aims to
determine the relationship of knowledge, education level, age, the number of children support husband and information provided by
field officers KB with the use of contraceptives in PUS in Kampung KB Village Kuanheun. The type of this research is analytic survey
research with cross-sectional design. The location of the research is in Kampung KB Kuanheun Village, West Kupang District. The
population in this study were all couples of child-bearing age in Kuanheun Village. Determination of sample sampling by simple
random sampling with reponden counted 132 people. The data were collected by interview based on questionnaire. Data analysis
used is univariable and bivariable analysis. Bivariable analysis using chi square test with α = 0,05 showed that there was a
significant correlation between knowledge level (p = 0,002), number of children (p = 0,005), husband support (p = 0,000) and no
significant correlation between education (p = 0,417), age (p = 0,972) and information by family field officer KB (p = 0,31) with
contraceptive use in PUS. Suggestion: Puskesmas are obliged to conduct special counseling on MKJP for husband and wife with more
than two children, socialization about family planning is more encouraged, and for married couples are required to participate in
socialization about family planning, and husbands are also expected to participate more in family planning program.

Keywords: Kampung KB, Contraception, Couples Age of Fertile


Library: 44 (2001-2017)

Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

Data cakupan peserta KB baru dan peserta KB aktif


PENDAHULUAN dari BKKBN, Desember 2016 menunjukkan tingkat kesertaan
Indonesia merupakan sebuah negara berkembang KB pada pasangan usia subur (PUS) di Indonesia telah
dengan jumlah peningkatan penduduk yang tinggi. mencapai 74,80% dari 48.536.690 jumlah PUS di Indonesia,
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada dengan perincian penggunaan kontrasepsi, suntik 47,96%, pil
Agustus 2010 jumlah penduduk Indonesia adalah 237.556.363 22,81%. Metode yang paling sedikit digunakan oleh peserta
jiwa. KB adalah metode operasi pria (MOP) sebanyak 0,64%,
Berbagai program pembangunan telah dilaksanakan Sedangkan kondom 3,23%, metode operasi wanita (MOW)
untuk mengatasi masalah kependudukan tersebut, antara lain sebanyak 3,54%, IUD 10,61% dan Implan 11,20%.
melalui program pelayanan kesehatan ibu dan anak, Keluarga Data BKKBN menunjukkan bahwa secara nasional
Berencana dan pembangunan keluarga sejahtera. Terkait pada Februari 2015 sebanyak 533.067 peserta KB. Mayoritas
dengan hal tersebut maka untuk mewujudkan penguatan peserta KB baru Februari 2015, didominasi oleh peserta KB
program kependudukan, KB, dan Pembangunan Keluarga yang menggunakan Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
(KKBPK) tahun 2015-2019, BKKBN telah menggagas sebuah (Non MKJP), yaitu sebesar 81,83% dari seluruh peserta KB
program yang disebut program Kampung KB. baru. Data peserta KB baru yang menggunakan metode jangka
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, panjang hanya sebesar 18,17%. Pencapaian peserta KB baru
dusun atau setara, yang memiliki kriteria tertentu, dimana sampai dengan Februari 2015 sebanyak 1.032.054 peserta.
terdapat keterpaduan program kependudukan, keluarga Laporan Profil Kesehatan Provinsi NTT tahun 2015
berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor jumlah PUS sebesar 865.410 orang, sedangkan jumlah PUS
terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan sistematis. yang menjadi peserta KB aktif sebanyak 415.384 (48,0%).
Sasaran program KB adalah seluruh Pasangan Usia Jumlah wanita PUS di Kabupaten Kupang sebanyak 45.817
Subur (PUS) baik yang menunda kelahiran anak pertama orang, peserta KB baru sebanyak 5.083 orang, dan peserta KB
(posponing), menjarangkan anak (spacing) maupun membatasi aktif sebanyak 27.921 orang dengan peserta KB aktif terbanyak
jumlah anak yang diinginkan (limiting). Semua sasaran di atas di Puskesmas Baun sebanyak 2.374 orang dengan presentasi
berperan penting, namun kenyataannya masih banyak PUS 94,54%.
yang belum menjadi peserta KB. Data partisipasi peserta KB yang diperoleh peneliti
Faktor yang memengaruhi pemilihan kontrasepsi yaitu dari petugas KB di Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat
berupa faktor internal berupa pengetahuan, pendidikan, umur, tahun 2017, menunjukan jumlah PUS yang menggunakan
pekerjaan, paritas dan sikap. Faktor eksternal yaitu tenaga metode KB sebesar 56,41%, sedangkan PUS yang tidak
kesehatan, ekonomi, sosial budaya, dukungan keluarga, dan menggunakan metode kontrasepsi sebesar 43,58%. Pencapaian
dukungan suami (Pendit, 2007). ini masih jauh dari target pemakaian kontrasespi semua metode
Umur PUS merupakan salah satu faktor yang sangat yang ditetapkan oleh BKKBN untuk tahun 2017 yaitu sebesar
menentukan perilaku seseorang termasuk dalam hal pemakaian 65,6%.
alat kontrasepsi. Semakin tua umur seseorang maka pemilihan Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut,
alat kontrasepsinya lebih diarahkan kepada pemakaian alat maka penulis merasa perlu untuk meneliti tentang “Analisis
yang mempunyai efektivitas lebih tinggi yakni metode Faktor yang berhubungan dengan Penggunaan Alat
kontrasepsi jangka panjang (Musdalifah.dkk, 2013). Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di
Pengetahuan dan informasi yang jelas dapat Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat
mempengaruhi dalam memilih alat kontrasepsi. Calon Tahun 2018”.
akseptor KB tidak tahu atau belum mengetahui jenis-jenis alat
kontrasepsi sehingga mereka memilih alat kontrasepsi yang METODE PENELITIAN
banyak digunakan oleh akseptor KB yang lainnya (Saifuddin, Jenis Penelitian
2008). Jenis penelitian yang digunakan adalah studi survey
Tenaga kesehatan berperan dalam berhasilnya analitik dengan desain cross sectional, yaitu suatu penelitian
program KB. Tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan (survey) analitik untuk mempelajari dinamika korelasi antara
komunikasi, informasi, dan edukasi yang dilakukan dengan faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,
memberikan penerangan konseling, advokasi, dan penerangan pengumpulan data sekaligus pada satu titik waktu tertentu
kelompok (penyuluhan). Suami juga berperan dalam (point time approach). Artinya, pengumpulan data dan
penggunaan alat kontrasepsi yaitu dengan cara mendukung istri pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel
dalam memilih alat kontrasepsi dan memberikan kebebasan subjek pada saat penelitian (Notoatmodjo, 2010).
kepada istri untuk menggunakan kontrasepsi tersebut
(BKKBN, 2008). Hasil penelitian Wijayanti (2009), Lokasi dan Waktu Penelitian
menunjukkan bahwa pemberian penyuluhan tentang KB Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kampung KB
berdampak meningkatkan minat PUS untuk menggunakan KB. Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

Waktu penelitian berlangsung dari tanggal 19 Maret 2018 berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.
sampai 24 Maret 2018. Contoh: penggunaan alat kontrasepsi, 1= menggunakan; 2=
tidak menggunakan.
Populasi dan Sampel c. Entry
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan Jawaban dari masing-masing responden yang dalam
usia subur, baik yang menggunakan alat kontrasepsi maupun bentuk kode dimasukkan ke komputer untuk proses analisis
yang tidak menggunakan alat kontrasepsi di wilayah Kampung data.
KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat sebanyak 195 d. Cleaning
PUS. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 132 PUS Apabila semua data dari setiap sumber data atau
dengan batas toleransi kesalahan sebesar 5%. responden selesai dientry, dilakukan pengecekan kembali
untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-
Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan lain-lain.

Jenis Data Analisis Data


Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi a. Analisis Univariabel
data primer dan data sekunder. Analisis univariabel bertujuan untuk menjelaskan atau
1) Data primer mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yang
Data primer dalam penelitian ini meliputi umur, menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, tingkat variabel (Notoatmodjo, 2010).
pengetahuan dan ketersediaan pelayanan KB di b. Analisis Bivariabel
Kampung KB Desa Kuanheun, Kecamatan Kupang Analisis bivariabel dilakukan untuk menganalisis
Barat. hubungan antara variabel independen dengan variabel
2) Data sekunder dependen (Hubungan faktor-faktor terhadap penggunaan alat
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari kontrasepsi) menggunakan uji statistik chi square (X2) dengan
instansi terkait dalam hal ini data dari dinas kesehatan derajat kepercayaan 95% dengan nilai siginifikansi p ( = 0,05)
Kabupaten Kupang yang meliputi informasi jumlah
PUS. Penyajian Data
Teknik Pengumpulan Data Data yang telah dianalisis menggunakan perangkat lunak
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kemudian diinterpretasikan lalu disajikan dalam bentuk tabel
teknik wawancara. Wawancara adalah sebuah dialog yang dan narasi.
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara (Arikunto, 2006). Teknik wawancara HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan
sebelumnya (Moleong, 2004). Gambaran Karakteristik Responden
Instrumen Penelitian a. Penggunaan Alat Kontrasepsi
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Penggunaan
digunakan oleh peneliti dalam melakukan kegiatannya untuk Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis (PUS) Di Kampung KB Desa Kuanheun
dan dipermudah olehnya (Riyanto, 2011). Instrumen penelitian Kecamatan Kupang Barat Tahun 2018
yang digunakan dalam pengambilan data untuk penelitian ini Penggunaan Alat Jumlah Persentase
adalah kuesioner. Kontrasepsi (Orang) (%)
Menggunakan 65 49,2
Teknik Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data
Tidak Menggunakan 67 50,8
Teknik Pengolahan Data Jumlah 132 100
Teknik pengolahan data pada penelitian ini meliputi
tahapan sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012): Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 132 responden,
a. Editing mayoritas ibu tidak menggunakan alat kontrasepsi sebanyak 67
Hasil wawancara dari proses penelitian dilakukan orang (50,8%) sedangkan ibu yang menggunakan alat
penyuntingan terlebih dahulu. Proses ini dilakukan untuk kontrasepsi sebanyak 65 orang (49,2%).
meneliti kelengkapan, kesinambungan dan keseragaman data b. Jenis Alat Kontrasepsi
sehingga validitas terjamin. Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Jenis Alat
b. Coding Kontrasepsi yang Digunakan pada Pasangan
Setelah hasil dari kuisioner dan observasi diedit, Usia Subur (PUS) Di Kampung KB Desa
dilakukan pengkodean atau coding, yakni mengubah data
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Tahun e. Umur


2018 Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Umur Di
Jenis Alat Kontrasepsi Jumlah Persentase (%) Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan
(Orang) Kupang Barat Tahun 2018
Pil KB 4 6,15 Umur (Tahun) Jumlah Persentase
(Orang) (%)
Suntik 35 53,85 <20 0 0
Implan 10 15,38
20-35 79 59,8
MOW 16 24,62 >35 53 40,2
Jumlah 65 100
Jumlah 132 100
Tabel 4.4. menunjukkan bahwa dari 65 responden, Tabel 4.7. menunjukkan bahwa dari 132 responden
mayoritas ibu yang menggunakan alat kontrasepsi, paling
distribusi kelompok umur yang lebih banyak adalah
banyak menggunakan jenis alat kontrasepsi suntik sebanyak 35 kelompok umur 20-35 tahun yaitu sebanyak 79 orang
orang (53,85%) dan paling sedikit responden menggunakan pil
(59,8%), dan pada kelompok umur di bawah 20 tahun tidak
KB sebanyak 4 orang (6.15%). ada (0%).
c. Pengetahuan tentang Alat Kontrasepsi
f. Jumlah Anak
Tabel 4.5. Distribusi Responden Menurut Pengetahuan
Tabel 4.8 Distribusi Responden Menurut Jumlah Anak Di
Tentang Alat Kontrasepsi Di Kampung KB Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan
Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat
Kupang Barat Tahun 2018
Tahun 2018
Jumlah Anak Jumlah Persentase
Pengetahuan tentang Jumlah (Orang) Persentase (Orang) (%)
Alat Kontrasepsi (%)
Banyak ( 2 orang) 53 40,2
Baik 59 44,7
Cukup 57 43,2 Cukup ( 2 orang) 79 59,8

Kurang 16 12,1 Jumlah 132 100


Jumlah 132 100
Tabel 4.8. menunjukkan bahwa dari 132 responden,
Tabel 4.5. menunjukkan bahwa dari 132 responden, lebih banyak mempunyai anak yang cukup sebanyak 79
mayoritas ibu berpengetahuan baik sebanyak 59 orang (44,7%) orang (59,8%) sedangkan ibu yang mempunyai anak yang
sedangkan ibu yang berpengetahuan kurang sebanyak 16 orang banyak sebanyak 53 orang (40,2%).
(12,1%).
g. Dukungan Suami
d. Pendidikan Terakhir Pasangan Usia Subur Tabel 4.9. Distribusi Responden Menurut Dukungan
Tabel 4.6. Distribusi Responden Menurut pendidikan Suami Di Kampung KB Desa Kuanheun
terakhir Di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Tahun 2018
Kecamatan Kupang Barat Tahun 2018 Dukungan Suami Jumlah Persentase
Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (Orang) (%)
(Orang) (%) Tidak Mendukung ( 70%) 114 86,4
Dasar (SD,SMP) 89 67,4
Mendukung ( 70%) 18 13,6
Menengah (SMA/SMK) 39 29,5
Jumlah 132 100
Tinggi (Perguruan Tinggi) 4 3,0
Tabel 4.9. menunjukkan bahwa dari 132 responden,
Jumlah 132 100 mayoritas ibu yang tidak mendapat dukungan dari suami
sebanyak 114 orang (86,4%) sedangkan ibu yang mendapat
Tabel 4.6. menunjukkan bahwa dari 132 responden dukungan suami sebanyak 18 orang (13,6%).
mayoritas ibu berpendidikan dasar yaitu sebanyak 89 orang
(67,4%) dan yang paling sedikit berpendidikan tinggi
berjumlah 4 orang (3,0%).

Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

h. Informasi oleh Petugas Lapangan KB No Pendidikan Menggunakan Alat Total p


Tabel 4.10. Distribusi Responden Informasi oleh Petugas Kontrasepsi value
Lapangan KB Di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Ya Tidak
Kupang Barat Tahun 2018 n % n % n %
Informasi oleh Petugas Jumlah Persent 1 Dasar 41 31,1 48 36,4 89 67,4 0,417
Lapangan KB (Orang) ase (%) 2 Menengah 21 15,9 18 13,6 39 29,5
Pernah 113 85,6 3 Tinggi 3 2,3 1 0,8 4 3,1
Total 65 49,2 67 50,8 132 100
Tidak Pernah 19 14,4 Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji
Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-
Jumlah 132 100
value 0,417 yang berarti lebih dari p=0,05. Dengan demikian,
tidak ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan
Tabel 4.10. menunjukkan bahwa dari 132 responden,
penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di
mayoritas ibu pernah mendapatkan informasi KB oleh petugas
Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun
KB sebanyak 113 orang (85,6%) sedangkan ibu yang tidak
2018.
pernah mendapatkan informasi KB oleh petugas KB adalah
sebanyak 19 orang (14,4%).
c. Hubungan Umur dengan Penggunaan Alat
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
2. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Tabel 4.13. Hubungan Umur dengan Penggunaan Alat
penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur
Subur (PUS)
(PUS) Di Kampung KB Desa Kuanheun
a. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Alat
Kecamatan Kupang Barat Tahun 2018
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
Tabel 4.11. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan No Umur Menggunakan Alat Total p
Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Kontrasepsi value
Subur (PUS) Di Kampung KB Desa Ya Tidak
Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Tahun n % n % n %
2018 1 <20 0 0 0 0 0 0 0,972
No Pengetahuan Menggunakan Alat Total p 1 20-35 39 29,5 40 30,3 79 59,8
Kontrasepsi value 2 >35 26 19,7 27 20,5 53 40,2
Ya Tidak Total 65 49,2 67 50,8 132 100
n % n % n % Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan
1 Baik 39 29,5 20 15,2 59 44,7 0,002 uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai
2 Cukup 20 15,2 37 28,0 57 43,2 p-value 0,972 yang berarti lebih dari p=0,05. Dengan demikian,
3 Kurang 6 4,5 10 7,6 16 12,1 tidak ada hubungan yang signifikan antara umur dengan
Total 65 49,2 67 50,8 132 100 penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan
tahun 2018.
uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai
d. Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan Alat
p-value 0,002 yang berarti kurang dari p=0,05. Dengan
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
demikian, ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan
Tabel 4.14. Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan
dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur
Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia
(PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang
Subur (PUS) Di Kampung KB Desa
Barat tahun 2018.
Kuanheun Kecamatan Kupang Barat
Tahun 2018
b. Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan Alat
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) No Jumlah Menggunakan Alat Total p
Tabel 4.12. Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan anak Kontrasepsi value
Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Ya Tidak
Subur (PUS) Di Kampung KB Desa n % n % n %
Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Tahun 1 Banyak 34 25,8 19 14,4 53 40,2 0,005
2018 2 Cukup 31 23,5 48 36,4 79 59,8
Total 65 49,2 67 50,8 132 100
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan
uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai
p-value 0,005 yang berarti kurang dari p=0,05. Dengan
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

demikian, ada hubungan yang signifikan antara jumlah anak A. BAHASAN


dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur 1. Hubungan Pengetahuan dengan Penggunaan Alat
(PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
Barat tahun 2018. Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi-
e. Hubungan dukungan suami dengan penggunaan Alat Squre diperoleh p-value 0,002 < 0,05 artinya ada
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu
Tabel 4.15. Hubungan Dukungan Suami dengan dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia
Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Subur (PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan
Pasangan Usia Subur (PUS) Di Kupang Barat tahun 2018. Hal ini sejalan dengan
Kampung KB Desa Kuanheun penelitian yang di lakukan oleh Hasmiatin (2016) yang
Kecamatan Kupang Barat Tahun 2018 menyatakan ada hubungan antara pengetahuan dengan
No Dukunga Menggunakan Alat Total p penggunaan alat kontrasepsi Implant di Wilayah Kerja
n suami Kontrasepsi val Puskesmas Abeli serta didukung oleh hasil penelitian dari
Ya Tidak ue Bernadus (2013), hasil penelitian tersebut menyatakan
n % n % n % bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan dan
1 Tidak 4 37, 6 49, 11 86, 0,0 pemilihan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) bagi
9 1 5 2 4 4 00 akseptor KB. Pada dasarnya pengetahuan seseorang
2 Ya 1 12, 2 1,5 18 13, berbeda-beda karena memiliki tingkatan sendiri dalam
6 1 6 memahami suatu objek. Pengetahuan itu merupakan hasil
Total 6 49, 6 50, 13 100 dari cari tahu sebelum seseorang mengadopsi perilaku atau
5 2 7 8 2 norma-norma baru, seseorang mencari tahu apa arti dan
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji manfaat perilaku bagi dirinya maupun keluarga
Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p- (Notoatmodjo, 2007).
value 0,000 yang berarti kurang dari p=0,05. Dengan demikian, Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, sebagian
ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dengan besar responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di mempunyai pengetahuan yang kurang terhadap metode
Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun dalam KB dan jenis-jenis alat kontrasepsi serta pemilihan
2018. alat kontrasepsi yang tepat terhadap kondisi ibu.
f. Hubungan Informasi oleh Petugas Lapangan KB Kurangnya pengetahuan menyebabkan responden tidak
dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan mengerti tentang fungsi dari alat kontrasepsi, sehingga
Usia Subur (PUS) mereka lebih memilih untuk menggunakan obat tradisional
berupa ramuan yang dibuat sendiri maupun sistem KB
Tabel 4.16. Hubungan Informasi oleh Petugas Lapangan KB alami. Dari 67 responden yang tidak menggunakan KB, 16
dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan orang responden mengalami efek samping yang membuat
Usia Subur (PUS) Di Kampung KB Desa Kuanheun responden tidak mau menggunakan alat kontrasepsi lagi,
Kecamatan Kupang Barat Tahun 2018 dan 5 orang responden mempunyai ketakutan yang tinggi
No Informasi Menggunakan Alat Total p terhadap efek samping KB walaupun belum memakai KB,
oleh Kontrasepsi value ini disebabkan karena rendahnya pengetahuan mereka
petugas Ya Tidak tentang alat kontrasepsi mana yang cocok untuk kondisi
lapangan mereka saat itu. Responden yang memiliki pengetahuan
n % n % n %
KB baik mampu memilih alat kontrasepsi yang tepat untuk
1 Pernah 60 45,5 53 40,1 113 85,6 0,31 kondisi mereka sehingga mereka tidak merasakan efek
samping bahkan mereka merasa nyaman menggunakan
2 Tidak 5 3,8 14 10,6 19 14,4
alat kontrasepsi.
pernah
2. Hubungan Pendidikan dengan Penggunaan Alat
Total 65 49,2 67 50,8 132 100
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
Setelah dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan
Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95% diperoleh nilai p-
oleh keluarga, masyarakat, pemerintah melalaui kegiatan
value 0,31 yang berarti lebih besar dari p=0,05. Dengan
bimbingan, pengajaran, atau pelatihan yang berlangsung di
demikian, tidak ada hubungan yang signifikan antara informasi
sekolah atau luar sekolah sepanjang hayat, untuk
oleh petugas lapangan KB dengan penggunaan alat kontrasepsi
mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kampung KB Desa
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara jelas di
Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun 2018.
masa akan datang (Notoatmodjo, 2003). Dari hasil
perhitungan menggunakan uji Chi-Square diperoleh p-
value 0,417> 0,05 artinya tidak ada hubungan yang
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan berumur diatas 35 tahun, baik yang menggunakan maupun
penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi tidak ada
(PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan perbedaan yang signifikan dan hanya berbeda 8% saja.
Kupang Barat tahun 2018. Hal ini sejalan dengan Responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
penelitian yang dilakukan oleh Luluk (2014) yang dikarenakan ada yang belum mempunyai anak sama sekali,
menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ingin mendapatkan anak laki-laki serta takut terhadap efek
ibu dengan pemilihan jenis kontrasepsi di Desa Jetak. samping.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, 4. Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan Alat
pendidikan yang rendah tidak menjadi alasan bagi Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
responden untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi-
dikarenakan setiap responden mempunyai prioritas apakah Squre diperoleh p value 0,005 < 0,05 artinya ada
mereka perlu menggunakan alat kontrasepsi ataupun kapan hubungan yang signifikan antara tingkat jumlah anak
waktu yang tepat untuk menggunakan alat kontrasepsi. dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia
Responden yang berpendidikan tinggi juga tidak berarti Subur (PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan
pasti menggunakan alat kontrasepsi, dikarenakan Kupang Barat tahun 2018. Hal ini sejalan dengan
keinginan dan kesepakatan bersama mengenai jumlah anak penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Dita (2012) dari
di dalam keluarga menjadi salah satu penyebab untuk tidak hasil analisis didapat p-value 0,013 menunjukkan bahwa
menggunakan alat kontrasepsi. adanya hubungan antara jumlah anak hidup dengan
3. Hubungan Umur dengan Penggunaan Alat penggunaan metode kontrasepsi hormonal diasumsikan
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) bahwa akseptor yang memiliki anak banyak akan menjadi
Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi- salah satu alasan atau faktor pendorong aseptor untuk
Squre diperoleh p value 0,972 > 0,05 artinya ada tidak menggunakan kontrasepsi sehingga dapat mencegah
hubungan yang signifikan antara umur dengan penggunaan kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini juga
alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di sejalan dengan hasil penelitian dari Indira (2009)
Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Hasil penelitian yang dilakukan peneliti,
tahun 2018. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya responden yang mempunyai anak yang cukup
perbedaan yang tidak signifikan antara kedua kelompok menggunakan alat kontrasepsi hanya untuk menjarangkan
umur 20-35 tahun dan diatas 35 tahun pada ibu yang atau menunda kehamilan saja sehingga ketika mereka
menggunakan alat kontrasepsi maupun tidak menggunakan merasa bahwa mereka ingin menambah anak lagi mereka
alat kontrasepsi. Umur menjadi salah satu variabel penting akan melepaskan alat kontrasepsi tersebut. Peneliti juga
dalam penerimaan informasi tentang penggunaan alat menemukan ada responden yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Tresnawati (2012) mengatakan bahwa kontrasepsi karena belum mempunyai anak laki-laki, susah
semakin bertambah usia, tingkat kematangan, dan mendapat anak, belum mempunyai anak, maupun karena
kekuatan, seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan dalam masa kehamilan. Selain itu responden yang sudah
bekerja. Pada diri seseorang, semakin bertambahnya usia memiliki jumlah anak banyak akan memilih untuk
maka akan bertambah pula kedewasaan dalam berpikir dan langsung menggunakan Medis Operatif Wanita (MOW),
bertindak sehingga akan mempermudah penerimaan juga terdapat 9 orang responden yang saat penelitian
informasi baru. belum menggunakan alat kontrasepsi karena sementara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian hamil, namun berencana untuk menggunakan alat
yang dilakukan oleh Richi (2010) dan Sri Umiyani (2010) kontrasepsi setelah bersalin, 2 orang diantaranya
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara faktor berencana menggunakan Medis Operatif Wanita (MOW)
usia dengan pemilihan alat kontrasepsi. Pada penelitian setelah bersalin.
tersebut dikatakan bahwa perempuan yang berusia tua 5. Hubungan dukungan suami dengan penggunaan Alat
(>35 tahun) dan berusia muda (≤35 tahun) tidak memiliki Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
perbedaan dalam menggunakan kontrasepsi AKDR dan Hasil perhitungan menggunakan uji Chi-Squre
hormonal seperti suntik dan pil KB. diperoleh p value 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan yang
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan alat
dilakukan Nasution (2011) yang mengatakan bahwa kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kampung
perempuan yang berusia lebih tua cenderung empat kali KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun 2018.
mempunyai peluang menggunakan AKDR dibandingkan Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh
dengan perempuan yang lebih muda dan perempuan PUS Purba (2008) menyatakan bahwa ada hubungan antar
yang berusia kurang dari 30 tahun dominan menggunakan dukungan suami dengan pemakaian alat kontrasepsi.
Non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Nuryati & Fitria (2014), juga mengungkapkan ada
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan
responden yang berumur 20-35 tahun maupun yang pemilihan alat kontrasepsi. Sehingga, dapat disimpulkan
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

bahwa semakin tinggi dukungan dari suami maka semakin DAFTAR PUSTAKA
tinggi pula presentasi penggunaan alat kontrasepsi yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan istri. Ariani, P. A. 2009. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dan Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta: Nuha
berdasarkan jawaban dari responden yang suaminya tidak Medika.
mendukung dalam ber-KB dapat disebabkan oleh Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
kurangnya pemahaman suami mereka tentang manfaat KB Praktek, Jakarta: Renika Cipta.
itu sendiri baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarganya, Aryanti, Hery. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
serta adanya anggapan suami bahwa KB itu adalah urusan Penggunaan kontrasepsi pada wanita Kawin usia dini
wanita sehingga banyak istri yang menggunakan alat di kecamatan aikmel Kabupaten lombok timur.
kontrasepsi secara sepihak tanpa menanyakan pendapat http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-
suaminya. Mayoritas dalam sebuah keluarga suami selalu 1007-437265649-
memegang kendali untuk yang harus dan yang tidak harus hery%20aryanti%20(1292161023).pdf diakses pada
dilakukan sehingga ketika suami tidak mendukung istrinya tanggal 18 Maret 2018
untuk menggunakan KB maka para istri akan mengikuti Asih, Leli, Hadriah Oesman (2009). Analisis Lanjut SKDI
keputusan suami mereka, sedangkan bagi responden yang 2007 Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian
suaminya mendukung dalam ber-KB, suami ikut dalam Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jakarta:
penyuluhan tentang KB serta mengantar ibu ke tempat BKKBN.
pelayanan alat kontrasepsi serta ikut turut dalam mengikuti Bernadus, Johana D,Agnes Madianung (2013). Faktor – Faktor
konseling pemilihan alat kontrasepsi dan memberikan yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat
saran tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan. Kontrasepsi Dalam Lahir (AKDR) Bagi Akseptor KB
6. Hubungan Informasi oleh Petugas Lapangan KB di Puskesmas Jailolo. Jurnal e-NERS (eNS) Volume 1
dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Nomor 1. Hal 1-10.
Usia Subur (PUS) BKKBN. 2006. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi- Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Square diperoleh p-value 0,31> 0,05 artinya tidak ada Prawirohardjo.
hubungan yang signifikan antara informasi oleh petugas . 2007. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta:
lapangan KB ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pustaka Sinar Harapan
Pasangan Usia Subur (PUS) di Kampung KB Desa . 2008. Pedoman Penanggulangan Efek samping/
Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun 2018. Hal ini komplikasi kontrasepsi. Jakarta: Direktorat pelaporan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanti dan statistik.
(2014) yang menyatakan tidak ada hubungan antara . 2012. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
pemberian informasi oleh petugas dengan penggunaan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini. Namun penelitian Prawirohardjo.
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh . 2013. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
Ramadhan (2015) yang menyatakan ada hubungan antara Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
penerimaan informasi dari petugas KB dengan Prawirohardjo
keikutsertaan peserta KB MOP di Kabupaten Muna. . 2016. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
mayoritas telah memperoleh informasi tentang KB oleh Prawirohardjo
petugas KB, oleh kader Posyandu maupun melalui petugas
kesehatannya lainnya di Pustu, maupun di Puskesmas. BKKBN Kabupaten Kupang, 2017. Laporan Tahunan BKKBN
Namun informasi yang pernah diterima responden tidak Kabupaten Kupang Tahun 2014-2016. BKKBN:
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan alat Kabupaten Kupang
kontrasepsi dikarenakan informasi yang diterima tidak Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner
secara lengkap mengenai fungsi dan ketepatan Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.
menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan kondisi ibu, Jakarta: Salemba Medika pp 66-69
sehingga beberapa responden yang pernah menerima Depkes (2007). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
informasi pun tidak menggunakan alat kontrasepsi lagi 2007.
karena pernah mengalami efek samping serta kurangnya http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu/HasilPenelitian
pemberian informasi dan konsultasi kepada para suami /SDKI2007/Laporan. Diakses tanggal 18 Maret 2018
mengenai ketepatan pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu, Ekarini, Sri. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
maupun peranan suami dalam mengikuti program KB Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga
yang sangat minim. Berencana Di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Semarang: Program Pasca sarjana FKM UNDIP
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga . 2007. Promosi Kesehatan dan
Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartanto H. 2007. KB dan Kontrasepsi. Jakarta: Penerbit . 2010. Metodologi Penelitian
Pustaka Sinar Harapan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Hasmiatin. (2016). Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian
Dan Budaya Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Ilmu Keperawatan.
Implant Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Jakarta: Salemba Medika.
Puskesmas Abeli Kecamatan Abeli Kota Kendari Nuryati S dan Fitria D. 2014. Pengaruh Faktor Internal Dan
Tahun 2016: Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Faktor Eksternal Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari Pada Akseptor KB Baru Di Kabupaten Bogor. Jurnal
Hastono, Sutanto Priyo. (2009). Analisis Data Kesehatan. Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Vol 5. No 5. Tahun
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas 2014. ISSN: 2302-1721.
Indonesia Pendit, B. U. 2007. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: EGC
Indriantoro,Nur dan Bambang Supomo. 2002, ”Metodologi Pinem, S, 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.
Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen”, Jakarta: Trans Info Medis
Edisi Pertama. BPFE,Yogyakarta Profil kesehatan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juliaan. 2010. Pola pemakaian kontrasepsi. Analisis lanjut tahun 2015
2010. BKKBN. Jakarta Profil Desa Kuanheun tahun 2017
Kasmiati, Cut. 2012. Hubungan Dukungan Suami terhadap Purba, Juanita. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
pemilihan Alat Kontrasepsi Implan di Puskesmas Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Istri PUS di
Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara. Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ Tahun 2008. Tesis. Medan: Pascasarjana USU
41261/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal 8 Richi. “ fakto -faktor yang berhubungan dengan status
November 2017 pemakaian alat kontrasepsi pada pasangan usia
Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-faktor yang subur di Puskesmas Pancoran Mas Depok”
Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Skripsi Fakultas Kesehatan Masyakat Universitas
digunakan pada Pasangan Usia Subur. Indonesia 2010
http://www.eprints.undip.ac.id/19194/1/Radita_Kusu Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian
maningrum.pdf diakses pada tanggal 8 November Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
2017 Roesli, Utami. 2008, Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Ekslusif,
Lina Marliyah, dkk. 2004. Persepsi terhadap Dukungan Orang Pustaka Bunda, Jakarta
Tua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Jurnal Rosmanida. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Provitae, 1 (1) Januari diakses pada tanggal 18 Maret Pasangan Usia Subur memilih alat kontrasepsi di
2018 Puskesmas Simeulue Timur.
Luluk. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, http://www.180.241.122.205/dockti/ROSMANIDA_B
Pengetahuan, Dan Usia Ibu Pus Dengan Pemilihan R-div_kebidanan.pdf diakses pada tanggal 8
Jenis Kontrasepsi Di Desa Jeta Kecamatan Sidoharjo November 2017
Kabupaten Sragen Universitas Muhammadiyah Saifuddin. (2008). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Surakarta Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Prawirohardjo.
Remaja Rosdakarya, 2007. Sumini, Tsalatsa, Kuntohadi.Pemberian Informasi KB oleh
Musdalifah, Sarake M, Rahma. Faktor yang Berhubungan petugas KB, 2009
dengan Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Syamruth, Yendris K. 2009. Buku Ajar Biostatistika Inferensial
Wilayah Kerja Puskesmas Lampa Kecamatan (Aplikasi dalam Ilmu-ilmu Kesehatan). Kupang:
Duampanua Kabupaten Pinrang 2013. Makasar: Undana Press
Universitas Hasanudin; 2013. Tedjo, Indira. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Nasution, Sri Lilestina “Analisis Lanjut 2011: Faktor- Pemilihan Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Pada
Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP Di Keluarga Miskin.
Enam Wilayah ndonesia” Pusat Penelitian Dan http://www.eprints.undip.ac.id/18903/1/Laksmi_Indir
Pengembangan KB Dan Keluarga Sejahtera Badan a_Kartini_Tedjo.pdf diakses pada tanggal 18 Maret
Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. 2018
2011. Trisnawati F. 2012. Asuhan Kebidanan. Jilid I. Jakarta: PT.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Prestasi Pustakarya
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Wa Ode Dita. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal Pada
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA

Akseptor Kb Di Kelurahan Pasarwajo Kecamatan


Pasarwajo Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara.
diakses pada tanggal 18 Maret 2018
Wibowo. 2004. Peran Suami Dalam Ber-KB. Bandung:
Pustaka Harapan
Wijayanti, dkk. 2009. Penyuluhan KB Vasektomi terhadap
Minat Pria dalam ber-KB Vasektomi diwilayah kerja
Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Jurnal. Malang

Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA

You might also like