JURNAL Petrus
JURNAL Petrus
ABSTRACK
The new Family Planning Program’s (KB) has to emphasize the importance of respecting reproduction rights as integral
in improving the quality of the family. In relation to this matter, to realize the strengthening of population program, Family Planning
and Family Development (KKBPK) in 2015-2019, the National Family Planning and Family Planning Board (BKKBN) has initiated
the program of Kampung KB. In 2017, the contraceptive prevalence rate (CPR) of all methods in Kampung KB, Kuanheun Village
only reached 56.41% of the total 195 Pairs of Infertile Age (PUS). It is still far from the target of CPR all method which proclaimed
BKKBN for 2017 is 65,6%. Non-contraceptive use of CPR all methods in Kuanheun Village in PUS is associated with several factors,
including knowledge, education, age, number of children, husband support and information by field officers. This study aims to
determine the relationship of knowledge, education level, age, the number of children support husband and information provided by
field officers KB with the use of contraceptives in PUS in Kampung KB Village Kuanheun. The type of this research is analytic survey
research with cross-sectional design. The location of the research is in Kampung KB Kuanheun Village, West Kupang District. The
population in this study were all couples of child-bearing age in Kuanheun Village. Determination of sample sampling by simple
random sampling with reponden counted 132 people. The data were collected by interview based on questionnaire. Data analysis
used is univariable and bivariable analysis. Bivariable analysis using chi square test with α = 0,05 showed that there was a
significant correlation between knowledge level (p = 0,002), number of children (p = 0,005), husband support (p = 0,000) and no
significant correlation between education (p = 0,417), age (p = 0,972) and information by family field officer KB (p = 0,31) with
contraceptive use in PUS. Suggestion: Puskesmas are obliged to conduct special counseling on MKJP for husband and wife with more
than two children, socialization about family planning is more encouraged, and for married couples are required to participate in
socialization about family planning, and husbands are also expected to participate more in family planning program.
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA
Waktu penelitian berlangsung dari tanggal 19 Maret 2018 berbentuk kalimat atau huruf menjadi angka atau bilangan.
sampai 24 Maret 2018. Contoh: penggunaan alat kontrasepsi, 1= menggunakan; 2=
tidak menggunakan.
Populasi dan Sampel c. Entry
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasangan Jawaban dari masing-masing responden yang dalam
usia subur, baik yang menggunakan alat kontrasepsi maupun bentuk kode dimasukkan ke komputer untuk proses analisis
yang tidak menggunakan alat kontrasepsi di wilayah Kampung data.
KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat sebanyak 195 d. Cleaning
PUS. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 132 PUS Apabila semua data dari setiap sumber data atau
dengan batas toleransi kesalahan sebesar 5%. responden selesai dientry, dilakukan pengecekan kembali
untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-
Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan lain-lain.
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA
signifikan antara tingkat pendidikan ibu dengan berumur diatas 35 tahun, baik yang menggunakan maupun
penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur yang tidak menggunakan alat kontrasepsi tidak ada
(PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan perbedaan yang signifikan dan hanya berbeda 8% saja.
Kupang Barat tahun 2018. Hal ini sejalan dengan Responden yang tidak menggunakan alat kontrasepsi
penelitian yang dilakukan oleh Luluk (2014) yang dikarenakan ada yang belum mempunyai anak sama sekali,
menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ingin mendapatkan anak laki-laki serta takut terhadap efek
ibu dengan pemilihan jenis kontrasepsi di Desa Jetak. samping.
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, 4. Hubungan Jumlah Anak dengan Penggunaan Alat
pendidikan yang rendah tidak menjadi alasan bagi Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
responden untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi-
dikarenakan setiap responden mempunyai prioritas apakah Squre diperoleh p value 0,005 < 0,05 artinya ada
mereka perlu menggunakan alat kontrasepsi ataupun kapan hubungan yang signifikan antara tingkat jumlah anak
waktu yang tepat untuk menggunakan alat kontrasepsi. dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pasangan Usia
Responden yang berpendidikan tinggi juga tidak berarti Subur (PUS) di Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan
pasti menggunakan alat kontrasepsi, dikarenakan Kupang Barat tahun 2018. Hal ini sejalan dengan
keinginan dan kesepakatan bersama mengenai jumlah anak penelitian yang dilakukan oleh Wa Ode Dita (2012) dari
di dalam keluarga menjadi salah satu penyebab untuk tidak hasil analisis didapat p-value 0,013 menunjukkan bahwa
menggunakan alat kontrasepsi. adanya hubungan antara jumlah anak hidup dengan
3. Hubungan Umur dengan Penggunaan Alat penggunaan metode kontrasepsi hormonal diasumsikan
Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) bahwa akseptor yang memiliki anak banyak akan menjadi
Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi- salah satu alasan atau faktor pendorong aseptor untuk
Squre diperoleh p value 0,972 > 0,05 artinya ada tidak menggunakan kontrasepsi sehingga dapat mencegah
hubungan yang signifikan antara umur dengan penggunaan kehamilan yang tidak diinginkan. Penelitian ini juga
alat kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di sejalan dengan hasil penelitian dari Indira (2009)
Kampung KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat Hasil penelitian yang dilakukan peneliti,
tahun 2018. Hal tersebut dapat disebabkan karena adanya responden yang mempunyai anak yang cukup
perbedaan yang tidak signifikan antara kedua kelompok menggunakan alat kontrasepsi hanya untuk menjarangkan
umur 20-35 tahun dan diatas 35 tahun pada ibu yang atau menunda kehamilan saja sehingga ketika mereka
menggunakan alat kontrasepsi maupun tidak menggunakan merasa bahwa mereka ingin menambah anak lagi mereka
alat kontrasepsi. Umur menjadi salah satu variabel penting akan melepaskan alat kontrasepsi tersebut. Peneliti juga
dalam penerimaan informasi tentang penggunaan alat menemukan ada responden yang tidak menggunakan alat
kontrasepsi. Tresnawati (2012) mengatakan bahwa kontrasepsi karena belum mempunyai anak laki-laki, susah
semakin bertambah usia, tingkat kematangan, dan mendapat anak, belum mempunyai anak, maupun karena
kekuatan, seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan dalam masa kehamilan. Selain itu responden yang sudah
bekerja. Pada diri seseorang, semakin bertambahnya usia memiliki jumlah anak banyak akan memilih untuk
maka akan bertambah pula kedewasaan dalam berpikir dan langsung menggunakan Medis Operatif Wanita (MOW),
bertindak sehingga akan mempermudah penerimaan juga terdapat 9 orang responden yang saat penelitian
informasi baru. belum menggunakan alat kontrasepsi karena sementara
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian hamil, namun berencana untuk menggunakan alat
yang dilakukan oleh Richi (2010) dan Sri Umiyani (2010) kontrasepsi setelah bersalin, 2 orang diantaranya
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara faktor berencana menggunakan Medis Operatif Wanita (MOW)
usia dengan pemilihan alat kontrasepsi. Pada penelitian setelah bersalin.
tersebut dikatakan bahwa perempuan yang berusia tua 5. Hubungan dukungan suami dengan penggunaan Alat
(>35 tahun) dan berusia muda (≤35 tahun) tidak memiliki Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS)
perbedaan dalam menggunakan kontrasepsi AKDR dan Hasil perhitungan menggunakan uji Chi-Squre
hormonal seperti suntik dan pil KB. diperoleh p value 0,000 < 0,05 artinya ada hubungan yang
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan yang signifikan antara dukungan suami dengan penggunaan alat
dilakukan Nasution (2011) yang mengatakan bahwa kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kampung
perempuan yang berusia lebih tua cenderung empat kali KB Desa Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun 2018.
mempunyai peluang menggunakan AKDR dibandingkan Hal ini sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh
dengan perempuan yang lebih muda dan perempuan PUS Purba (2008) menyatakan bahwa ada hubungan antar
yang berusia kurang dari 30 tahun dominan menggunakan dukungan suami dengan pemakaian alat kontrasepsi.
Non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang). Nuryati & Fitria (2014), juga mengungkapkan ada
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, hubungan yang bermakna antara dukungan suami dengan
responden yang berumur 20-35 tahun maupun yang pemilihan alat kontrasepsi. Sehingga, dapat disimpulkan
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA
bahwa semakin tinggi dukungan dari suami maka semakin DAFTAR PUSTAKA
tinggi pula presentasi penggunaan alat kontrasepsi yang
sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan istri. Ariani, P. A. 2009. Aplikasi Metodologi Penelitian Kebidanan
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, dan Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta: Nuha
berdasarkan jawaban dari responden yang suaminya tidak Medika.
mendukung dalam ber-KB dapat disebabkan oleh Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
kurangnya pemahaman suami mereka tentang manfaat KB Praktek, Jakarta: Renika Cipta.
itu sendiri baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarganya, Aryanti, Hery. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
serta adanya anggapan suami bahwa KB itu adalah urusan Penggunaan kontrasepsi pada wanita Kawin usia dini
wanita sehingga banyak istri yang menggunakan alat di kecamatan aikmel Kabupaten lombok timur.
kontrasepsi secara sepihak tanpa menanyakan pendapat http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-
suaminya. Mayoritas dalam sebuah keluarga suami selalu 1007-437265649-
memegang kendali untuk yang harus dan yang tidak harus hery%20aryanti%20(1292161023).pdf diakses pada
dilakukan sehingga ketika suami tidak mendukung istrinya tanggal 18 Maret 2018
untuk menggunakan KB maka para istri akan mengikuti Asih, Leli, Hadriah Oesman (2009). Analisis Lanjut SKDI
keputusan suami mereka, sedangkan bagi responden yang 2007 Faktor yang Mempengaruhi Pemakaian
suaminya mendukung dalam ber-KB, suami ikut dalam Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP). Jakarta:
penyuluhan tentang KB serta mengantar ibu ke tempat BKKBN.
pelayanan alat kontrasepsi serta ikut turut dalam mengikuti Bernadus, Johana D,Agnes Madianung (2013). Faktor – Faktor
konseling pemilihan alat kontrasepsi dan memberikan yang Berhubungan dengan Pemilihan Alat
saran tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan. Kontrasepsi Dalam Lahir (AKDR) Bagi Akseptor KB
6. Hubungan Informasi oleh Petugas Lapangan KB di Puskesmas Jailolo. Jurnal e-NERS (eNS) Volume 1
dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Nomor 1. Hal 1-10.
Usia Subur (PUS) BKKBN. 2006. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
Dari hasil perhitungan menggunakan uji Chi- Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Square diperoleh p-value 0,31> 0,05 artinya tidak ada Prawirohardjo.
hubungan yang signifikan antara informasi oleh petugas . 2007. Keluarga berencana dan kontrasepsi. Jakarta:
lapangan KB ibu dengan penggunaan alat kontrasepsi pada Pustaka Sinar Harapan
Pasangan Usia Subur (PUS) di Kampung KB Desa . 2008. Pedoman Penanggulangan Efek samping/
Kuanheun Kecamatan Kupang Barat tahun 2018. Hal ini komplikasi kontrasepsi. Jakarta: Direktorat pelaporan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Aryanti dan statistik.
(2014) yang menyatakan tidak ada hubungan antara . 2012. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
pemberian informasi oleh petugas dengan penggunaan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
kontrasepsi pada wanita kawin usia dini. Namun penelitian Prawirohardjo.
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh . 2013. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
Ramadhan (2015) yang menyatakan ada hubungan antara Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
penerimaan informasi dari petugas KB dengan Prawirohardjo
keikutsertaan peserta KB MOP di Kabupaten Muna. . 2016. Pedoman Buku Panduan Praktis Pelayanan
Hasil penelitian yang dilakukan peneliti, Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
mayoritas telah memperoleh informasi tentang KB oleh Prawirohardjo
petugas KB, oleh kader Posyandu maupun melalui petugas
kesehatannya lainnya di Pustu, maupun di Puskesmas. BKKBN Kabupaten Kupang, 2017. Laporan Tahunan BKKBN
Namun informasi yang pernah diterima responden tidak Kabupaten Kupang Tahun 2014-2016. BKKBN:
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan alat Kabupaten Kupang
kontrasepsi dikarenakan informasi yang diterima tidak Budiman & Riyanto A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner
secara lengkap mengenai fungsi dan ketepatan Pengetahuan Dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan.
menggunakan alat kontrasepsi sesuai dengan kondisi ibu, Jakarta: Salemba Medika pp 66-69
sehingga beberapa responden yang pernah menerima Depkes (2007). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
informasi pun tidak menggunakan alat kontrasepsi lagi 2007.
karena pernah mengalami efek samping serta kurangnya http://www.bkkbn.go.id/litbang/pusdu/HasilPenelitian
pemberian informasi dan konsultasi kepada para suami /SDKI2007/Laporan. Diakses tanggal 18 Maret 2018
mengenai ketepatan pemilihan alat kontrasepsi bagi ibu, Ekarini, Sri. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh
maupun peranan suami dalam mengikuti program KB Terhadap Partisipasi Pria Dalam Keluarga
yang sangat minim. Berencana Di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.
Semarang: Program Pasca sarjana FKM UNDIP
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga . 2007. Promosi Kesehatan dan
Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihama Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Hartanto H. 2007. KB dan Kontrasepsi. Jakarta: Penerbit . 2010. Metodologi Penelitian
Pustaka Sinar Harapan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Hasmiatin. (2016). Hubungan Pengetahuan, Dukungan Suami Nursalam. 2003. Konsep Penerapan Metodologi Penelitian
Dan Budaya Dengan Penggunaan Alat Kontrasepsi Ilmu Keperawatan.
Implant Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Jakarta: Salemba Medika.
Puskesmas Abeli Kecamatan Abeli Kota Kendari Nuryati S dan Fitria D. 2014. Pengaruh Faktor Internal Dan
Tahun 2016: Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Faktor Eksternal Terhadap Pemilihan Alat Kontrasepsi
Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo Kendari Pada Akseptor KB Baru Di Kabupaten Bogor. Jurnal
Hastono, Sutanto Priyo. (2009). Analisis Data Kesehatan. Ilmiah Kesehatan Diagnosis. Vol 5. No 5. Tahun
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas 2014. ISSN: 2302-1721.
Indonesia Pendit, B. U. 2007. Ragam Metode Kontrasepsi. Jakarta: EGC
Indriantoro,Nur dan Bambang Supomo. 2002, ”Metodologi Pinem, S, 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi.
Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen”, Jakarta: Trans Info Medis
Edisi Pertama. BPFE,Yogyakarta Profil kesehatan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur
Juliaan. 2010. Pola pemakaian kontrasepsi. Analisis lanjut tahun 2015
2010. BKKBN. Jakarta Profil Desa Kuanheun tahun 2017
Kasmiati, Cut. 2012. Hubungan Dukungan Suami terhadap Purba, Juanita. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
pemilihan Alat Kontrasepsi Implan di Puskesmas Pemakaian Alat Kontrasepsi pada Istri PUS di
Paya Bakong Kabupaten Aceh Utara. Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu
http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/ Tahun 2008. Tesis. Medan: Pascasarjana USU
41261/4/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal 8 Richi. “ fakto -faktor yang berhubungan dengan status
November 2017 pemakaian alat kontrasepsi pada pasangan usia
Kusumaningrum, Radita. 2009. Faktor-faktor yang subur di Puskesmas Pancoran Mas Depok”
Mempengaruhi Pemilihan Jenis Kontrasepsi yang Skripsi Fakultas Kesehatan Masyakat Universitas
digunakan pada Pasangan Usia Subur. Indonesia 2010
http://www.eprints.undip.ac.id/19194/1/Radita_Kusu Riyanto, Agus. 2011. Aplikasi Metodologi Penelitian
maningrum.pdf diakses pada tanggal 8 November Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika
2017 Roesli, Utami. 2008, Inisiasi Menyusui Dini Plus ASI Ekslusif,
Lina Marliyah, dkk. 2004. Persepsi terhadap Dukungan Orang Pustaka Bunda, Jakarta
Tua dan Pembuatan Keputusan Karir Remaja. Jurnal Rosmanida. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi
Provitae, 1 (1) Januari diakses pada tanggal 18 Maret Pasangan Usia Subur memilih alat kontrasepsi di
2018 Puskesmas Simeulue Timur.
Luluk. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, http://www.180.241.122.205/dockti/ROSMANIDA_B
Pengetahuan, Dan Usia Ibu Pus Dengan Pemilihan R-div_kebidanan.pdf diakses pada tanggal 8
Jenis Kontrasepsi Di Desa Jeta Kecamatan Sidoharjo November 2017
Kabupaten Sragen Universitas Muhammadiyah Saifuddin. (2008). Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Surakarta Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Prawirohardjo.
Remaja Rosdakarya, 2007. Sumini, Tsalatsa, Kuntohadi.Pemberian Informasi KB oleh
Musdalifah, Sarake M, Rahma. Faktor yang Berhubungan petugas KB, 2009
dengan Pemilihan Kontrasepsi Hormonal Pasutri di Syamruth, Yendris K. 2009. Buku Ajar Biostatistika Inferensial
Wilayah Kerja Puskesmas Lampa Kecamatan (Aplikasi dalam Ilmu-ilmu Kesehatan). Kupang:
Duampanua Kabupaten Pinrang 2013. Makasar: Undana Press
Universitas Hasanudin; 2013. Tedjo, Indira. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Nasution, Sri Lilestina “Analisis Lanjut 2011: Faktor- Pemilihan Jenis Kontrasepsi Yang Digunakan Pada
Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan MKJP Di Keluarga Miskin.
Enam Wilayah ndonesia” Pusat Penelitian Dan http://www.eprints.undip.ac.id/18903/1/Laksmi_Indir
Pengembangan KB Dan Keluarga Sejahtera Badan a_Kartini_Tedjo.pdf diakses pada tanggal 18 Maret
Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. 2018
2011. Trisnawati F. 2012. Asuhan Kebidanan. Jilid I. Jakarta: PT.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Prestasi Pustakarya
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Wa Ode Dita. 2012. Faktor Yang Berhubungan Dengan
Penggunaan Metode Kontrasepsi Hormonal Pada
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA
JURNAL PENELITIAN
Oktober, 2018 Fakultas Kesehatan Masyarakat–UNDANA
Petrus Yohanes Adu1, Ribka Limbu2, Petrus Romeo3 Fakultas Kesehatan Masyarakat-UNDANA