A Trip to Tanjung Setia Beach
Last year, at the end of the year, my wife and I decided to spend our holiday at Tanjung
Setia beach, which located around 234 kilometers from Bandarlampung.
When we arrived at the beach, we were surprised to see the beautiful view of the
beach. After having a quick dip in the ocean, which was really cold and windy, we
realized that there were not many people there. We thought that it happened because it
was too windy there during that time but we finally realized that it was Christmas holiday
so almost all of tourists who are used to spending time there went back to their country.
After spending few times swimming in the beach, we bought some hot chips at the
takeaway store nearby, and we rode our bikes down the beach for a while, on the hard,
damp part of the sand. The next day we visited Labuan Jukung beach. There, we were
amazed to see the high wave owned by this beach. Because it was so high that no body
was brave enough to surf on it that time.
The third day there, we decided to go home when we finally made it back home, we
were both totally exhausted because of the trip but we were so happy to travel such an
amazing beach Lampung province has.
Analisa :
Orientation : Paragraf pertama, (Last year, at the end of the year, my wife and I …)
Events : Paragraf kedua dan ketiga.
Reorientation : Paragraf keempat (terakhir)
Perjalanan Liburan ke Pantai Tanjung Setiai
Tahun lalu, pada akhir tahun, saya dan istri saya memutuskan untuk menghabiskan
liburan kami di pantai Tanjung Setia, yang terletak sekitar 234 kilometer dari
Bandarlampung.
Ketika kami tiba di pantai, kami terkejut melihat pemandangan indah pantai tersebut.
Setelah menceburkan diri sejenak di pantai, yang benar-benar dingin dan berangin
pada waktu itu, kami menyadari bahwa tidak ada banyak orang di sana. Kami berpikir
bahwa itu terjadi karena angina terlalu besar pada waktu itu tapi kami akhirnya
menyadari bahwa hari itu adalah hari libur Natal sehingga hampir semua wisatawan
yang terbiasa untuk menghabiskan waktu di sana kembali ke negara mereka.
Setelah menghabiskan beberapa waktu berenang di pantai, kami kemudian membeli
beberapa keripik hangat(yang baru saja digoreng) di toko di dekat pantai itu, dan kami
kemudian bersepeda di pantai untuk beberapa saat, di pasir yang basah itu. Keesokan
harinya kami mengunjungi pantai Labuan Jukung. Di sana, kami terkagum-kagum
melihat ombak tinggi yang dimiliki oleh pantai ini. Karena begitu tingginya sehingga
tidak ada yang cukup berani untuk berselancar di atasnya saat itu.
Pada hari ketiga ada, kami memutuskan untuk pulang ketika kami akhirnya sampai
kembali ke rumah, kami berdua benar-benar lelah karena perjalanan itu tapi kami
sangat senang melakukan liburan di pantai yang menakjubkan yang dimiliki provinsi
Lampung tersebut.
Visiting Way Kambas
Yesterday I and my family went to Way Kambas national park to see the elephants and
rhinos conserved there. Way Kambas National Park is a national park which is used as
elephant and rhino sanctuary located in Labuhan Ratu District, East Lampung,
Lampung, Indonesia
.
When we got to there, we saw some elephant performances such as playing
football, sitting, greeting the visitors, and other entertaining
performances. Unfortunately, we could not see the Sumatran rhinoceros because
visitors must have a special permit in advance to see them. Visitors or ordinary tourists
cannot see the Sumatran rhino’s natural breeding. In the afternoon we saw some
animals which were being fed.
When we returned home we were tired but we were happy because we had so much
fun in Way Kambas.
Mengunjungi Way Kambas
Kemarin saya dan keluarga pergi ke taman nasional Way Kambas untuk melihat gajah
dan badak yang dilestarikan di sana. Taman Nasional Way Kambas adalah taman
nasional yang digunakan sebagai tempat perlindungan gajah dan badak yang terletak
di Labuhan Ratu Kabupaten Lampung Timur, Lampung, Indonesia
.
Ketika kami sampai di sana, kami melihat beberapa pertunjukan gajah
seperti gajah bermain sepak bola, gajah duduk, gajah menyapa pengunjung, dan
pertunjukan menghibur lainnya. Sayangnya, kita tidak bisa melihat badak sumatera
karena pengunjung harus memiliki izin khusus terlebih dahulu untuk melihat
mereka. Pengunjung atau wisatawan biasa tidak bisa melihat penangkaran alami
badak Sumatera ini. Di sore hari kami melihat beberapa hewan yang diberi makan.
Ketika kami kembali ke rumah kami merasa lelah tapi kami senang karena
kami mendapat banyak kebahagiaa ketika kami di Way Kambas.
A Trip to Borobudur Temple
Three years ago, I and my classmates visited Borobudur Temple. We went to
Borobudur temple by bus. We left our school at nine o’clock. It took us 24 hours to
arrive there. I arrived there nine o’clock the next day. Along the road, we saw many
vehicles, unique houses, prominent buildings, and some other tourists.
After we arrived at the Borobudur temple, one of my teachers went to buy tickets. After
we waited him for a moment we entered into Borobudur temple area. Then we went up
to the top of the temple. Borobudur temple was built at Budur Village, Magelang, Jawa
Tengah by Syailendra Dynasty. Borobudur Temple is the biggest temple in the world. It
has 504 statues and 1.400 reliefs. From the top of the temple we can see such
beautiful scenery. I and my friends went around the temple together. Finally, after
having some visits, we should go to the hotel to stay and continue our study tour the
next day.
We felt tired that day but we felt so happy to visit Borobudur temple which is well-known
as one of the greatest legacies Indonesia has ever had. I hope the temple can be loved
by all of the visitors and the government.
Perjalanan ke Candi Borobudur
Tiga tahun yang lalu, saya dan teman-teman sekelas saya mengunjungi Candi
Borobudur. Kami pergi ke Candi Borobudur naik bus. Kami meninggalkan sekolah kami
pada pukul sembilan. Kami butuh 24 jam untuk tiba di sana. Saya tiba di sana pukul
Sembilan pada hari berikutnya. Sepanjang jalan, kami melihat banyak kendaraan,
rumah unik, bangunan-bangunan penting, dan beberapa wisatawan lain.
Setelah kami tiba di Candi Borobudur, salah satu guru saya pergi untuk membeli tiket.
Setelah kami menunggu dia sejenak kami masuk ke kawasan candi Borobudur.
Kemudian kami naik ke puncak candi. Candi Borobudur dibangun di desa Budur,
Magelang, Jawa Tengah oleh Dinasti Syailendra. Candi Borobudur adalah candi
terbesar di dunia. Candi ini memiliki 504 patung dan 1.400 relief. Dari puncak candi kita
bisa melihat pemandangan yang indah. Saya dan teman-teman berkeliling candi
bersama. Akhirnya, setelah mengunjungi beberapa tempat, kita harus pergi ke hotel
untuk menginap dan melanjutkan study tour kami hari berikutnya.
Kami merasa lelah hari itu tapi kami merasa sangat senang untuk mengunjungi Candi
Borobudur yang terkenal sebagai salah satu warisan terbesar yang pernah
dimiliki Indonesia. Saya berharap candi dapat dicintai oleh semua pengunjung
dan juga pemerintah.
10 Contoh Recount Text Holiday
Holiday in Lembah Pelangi Waterfall
Last holiday, I and my beloved wife, visited Lembah Pelangi Waterfall in Ngarip District,
Tanggamus Regency, Lampung Province, Indonesia. It was the first time for me to visit
such a wonderful waterfall.
To reach the waterfall location, we should go on foot after having around three hours
trip riding a motorcycle from Bandarlampung, the capital city of Lampung. When we
arrived there, I was amazed by the beautiful scenery of the waterfall. The air was so
fresh at that time and I could not bear to jump into the water immediately. It is quite
windy there and all I could see only green, green, and green. Hearing the sound of
falling water while we were swimming made me feel peaceful and relaxing.
E YE L A B
Ini Cara Rumahan untuk Pulihkan Penglihatan 99%; Coba Malam
Ini
BACA LEBIH...
Finally, the day was getting dark and it was time for us to go home. It was such an
unforgettable experience for me. I really enjoyed it.
Liburan di Air Terjun Lembah Pelangi
Pada hari libur yang lalu, saya dan istri saya tercinta, mengunjungi Air Terjun Lembah
Pelangi di Kecamatan Ngarip, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Indonesia.
Ini adalah pertama kalinya bagi saya mengunjungi air terjun yang indah seperti itu.
Untuk mencapai lokasi air terjun, kami harus berjalan kaki setelah sekitar tiga jam
perjalanan mengendarai sepeda motor dari Bandarlampung, ibukota Lampung. Ketika
kami tiba di sana, saya kagum dengan pemandangan indah air terjun tersebut.
Udaranya begitu segar pada waktu itu dan saya tidak tahan untuk segera melompat ke
dalam ai. Suasananya sangat berangin di sana dan semua yang saya bisa
lihat hanyalah hijau , hijau , dan hijau. Mendengar suara air jatuh sembari berenang
membuat saya merasa damai dan santai.
Akhirnya, hari semakin gelap dan sudah waktunya bagi kami untuk pulang.
Itu adalah pengalaman yang tak terlupakan bagi saya . Saya sangat menikmatinya.
My Vacation with My Beloved People
One day, my sister named Putri said to me that she really wanted to go to the beach. So
I promised her that the next week we would go to Mutun beach in Lampung.
The next week, we prepared everything needed in the morning. We brought some foods
and beverages, such as chocolate wafers, potato chips, water and orange juice. Before
going to the beach, I ask our brother, Bayu, to join us. He agreed to join and we went
there together with our parents. We went there by car. It took 3 hours to arrive there.
Then, we bought tickets in the entrance gate. Before swimming, we changed our
clothes first. We swam there for more than one hour. We felt so tired that we decided to
eat the foods that we had brought. Next, three of us created a very big sand castle,
while my parents were enjoying the beautiful scenery there. After that, we decided to go
home because it was getting dark.
On the way home, we still felt hungry. So we stopped at a restaurant to have dinner. I
ordered sruit, Lampungnese traditional food, while my brother, my sister, and my
parents ordered fried rice. After finished eating, we paid our bills. Then, we went home.
We arrived at home at 9 o’clock. We were tired but we were absolutely happy.
Liburan Saya Bersama Orang-orang Tercinta
Suatu hari, saudara kandung perempuan saya yang bernama Putri mengatakan
kepada saya bahwa dia benar-benar ingin pergi ke pantai. Oleh karenanya, saya
berjanji bahwa minggu depan setelahnya kita akan pergi ke Pantai Mutun di Lampung.
Minggu berikutnya, kami mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada pagi
hari. Kami membawa beberapa makanan dan minuman, seperti wafer cokelat, keripik
kentang, air dan jus jeruk. Sebelum pergi ke pantai, saya minta saudara laki-laki kami,
Bayu, untuk bergabung dengan kami. Dia setuju untuk bergabung dan kami pergi ke
sana bersama-sama dengan orang tua kami. Kami pergi ke sana naik mobil. Butuh
waktu 3 jam untuk tiba di sana. Kemudian, kami membeli tiket di gerbang masuk.
Sebelum berenang, kami berganti pakaian terlebih dulu. Kami berenang di sana
selama lebih dari satu jam. Kami merasa begitu lelah sehingga kami memutuskan
untuk makan makanan yang kami bawa. Selanjutnya, kami bertiga membuat istana
pasir yang sangat besar, sementara orang tua saya sedang menikmati pemandangan
indah di sana. Setelah itu, kami memutuskan untuk pulang karena hari mulai gelap.