Name : Mayningrum Dwi Anggraini

NIM : P1337434321001

Study Program : S.Tr Medical Laboratory Technology

TEXT 1

How can you test the presence of proteins in a given food item?

Hint: Almost all reactions involved in testing the presence of proteins in a given food item are
chromogenic assays (i.e. colored products are formed).

The presence of proteins in given foodstuff can be tested as follows:

Method 1: To test protein in the food we need a solution of copper sulfate and caustic soda.
- First we grinded the food sample finely (for example almonds).
- Then, we put it in a clean test tube followed by the addition of 10 drops of water.
- Added 2 drops of copper sulfate solution and shook it well.
- Added 10 drops of caustic soda solution and shook it well.
- The Violet color indicates the presence of proteins.
Method 2: Biuret test
- First we added the given sample food.
- We then added aqueous copper sulfate.
- The violet coloration confirms the presence of protein.
Method 3: Xanthoproteic test
- First we added the given sample food.
- We then added the nitric acid.
- The yellow color solution confirms the presence of proteins.
Method 4: Millions test
- First we added the given sample food.
- We then added the mercuric sulfate in the presence of sodium nitrite and sulfuric acid.
- The brick red color solution confirms the presence of proteins.
Method 5: Ninhydrin test
- First we added the given sample food.
- We then added the pyridine solution of ninhydrin
- A Violet color solution confirms the presence of proteins.

Note: Biuret reagent solution can be prepared from copper sulfate, sodium/potassium hydroxide,
and sodium tartrate. The above mentioned tests can be used for the different food materials and
ease of the process.
Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia

Bagaimana Anda bisa menguji keberadaan protein dalam makanan tertentu?

Petunjuk: Hampir semua reaksi yang terlibat dalam pengujian keberadaan protein dalam
makanan tertentu adalah uji kromogenik (yaitu produk berwarna terbentuk).

Kehadiran protein dalam bahan makanan yang diberikan dapat diuji sebagai berikut:
Metode 1: Untuk menguji protein dalam makanan kita membutuhkan larutan tembaga sulfat dan
soda api.
- Pertama kita giling sampel makanan hingga halus (misalnya kacang almond).
- Kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang bersih dilanjutkan dengan penambahan 10
tetes air.
- Ditambahkan 2 tetes larutan tembaga sulfat dan dikocok dengan baik.
- Tambahkan 10 tetes larutan caustic soda dan kocok dengan baik.
- Warna Violet menunjukkan adanya protein.
Metode 2: Uji Biuret
- Pertama kita tambahkan contoh makanan yang diberikan.
- Kami kemudian menambahkan tembaga sulfat berair.
- Warna ungu menegaskan adanya protein.
Metode 3: Uji Xanthoproteic
- Pertama kita tambahkan contoh makanan yang diberikan.
- Kami kemudian menambahkan asam nitrat.
- Larutan warna kuning menegaskan adanya protein.
Metode 4: Jutaan tes
- Pertama kita tambahkan contoh makanan yang diberikan.
- Kami kemudian menambahkan merkuri sulfat dengan adanya natrium nitrit dan asam sulfat.
- Larutan warna merah bata menegaskan adanya protein.
Metode 5: Uji ninhidrin
- Pertama kita tambahkan contoh makanan yang diberikan.
- Kami kemudian menambahkan larutan piridin ninhidrin
- Sebuah solusi warna Violet menegaskan adanya protein.

Catatan: Larutan reagen biuret dapat dibuat dari tembaga sulfat, natrium/kalium hidroksida, dan
natrium tartrat. Tes yang disebutkan di atas dapat digunakan untuk bahan makanan yang berbeda
dan kemudahan proses.
TEXT 2

What are Carbohydrates?

Carbohydrates are one of the major classes of biomolecules besides proteins and lipids. From a
tiny grain of rice to the thick woody barks of trees, carbohydrate is omnipresent in one form or
the other, forming the structural backbone of most life forms on earth. A molecule that is so
fundamental to our existence has been and is still studied extensively. In the process, the need for
tests of carbohydrates arose and thus, came about the development of chemical tests for
carbohydrates. 

The identification test for carbohydrates exploits the chemical structure of sugars to detect their
presence or absence in the test solution. Our aim here is to study some carbohydrate test methods
like Molisch's test, Benedict's test for carbohydrates, Iodine test for carbohydrates, and their
underlying principles and the carbohydrate test procedures.

The tests for the presence of carbohydrates involve chemical tests of carbohydrates. The ones we
will discuss here are:
1. Molisch's test for carbohydrates
2. Benedict's test for carbohydrates
3. Iodine test for carbohydrates

1. Molisch's Test

 Principle: It is a general test for carbohydrates. In the Molisch's test experiment,

carbohydrates are reacted with Molisch's reagent and concentrated sulphuric acid; the
former dehydrates to form furfural and its derivatives. The products further react with
sulfonated alpha-naphthol to give a purple coloured complex. All carbohydrates, that is,
monosaccharides, disaccharides, and polysaccharides give a positive result for Molisch's
test.
 Requirements: Sample, distilled water, Molisch's reagent, concentrated sulphuric acid,
sulfonated alpha-naphthol, Test-tubes, test-tube stand, test-tube holder, and dropper.

What is Molisch's Reagent?

The Molisch's reagent consists of α-naphthol dissolved in ethanol.

 Molisch's Test Procedure

o Take 2 mL sample in clean test-tube and 2 mL distilled water in another as
control
o Add 2-3 drops of Molisch's reagent to the tubes
o Gradually, add concentrated sulphuric acid along the inner walls of the test-tubes
o Formation of a violet ring at the junction of the liquid layers confirms the
presence of carbohydrate

2. Benedict's Test
  Principle: The principle is that when a solution of reducing sugar is heated with
Benedict's reagent, the alkaline sodium carbonate converts the sugar into enediol* and
this enediol further reduces the cupric ions of the reagent into cuprous ions. The resulting
precipitate of cuprous oxide is brick-red in a colour that confirms the presence of
reducing sugar. Lactose, maltose, and glucose give a positive reaction to this test.
 Requirements: Sample, distilled water, Benedict's reagent, test-tubes, test-tube stand, test-
tube holder, Bunsen burner, and dropper.

What is Benedict's Reagent?

Alkaline Benedict's solution is used to test the presence of reducing sugars. It has the following
components:

a. Anhydrous Sodium Carbonate – imparts alkalinity to the reaction medium

b. Sodium Citrate – forms a complex with cupric ions so that they are not reduced to
cuprous ions during storage
c. Copper (II) Sulphate Pentahydrate – gives the cupric ions
d. Distilled water- used as a solvent

 Preparation of Benedict's Solution: To prepare a litre of Benedict's reagent, mix 173 g

sodium citrate, 100 g anhydrous sodium carbonate, and 17.3 g copper (II) sulphate
pentahydrate in 1000 mL of distilled water.

 Benedict's Test Procedure

o Add 2 mL of Benedict's reagent to 0.5-1 mL of the sugar solution (and distilled
water as control)
o The test-tubes are heated for 3 to 5 minutes
o The appearance of brick-red precipitate confirms the presence of reducing sugar

3. Iodine Test

Principle: The test gives positive results only with polysaccharide starch. The principal is that on
reacting with starch, Iodine gets trapped in the helical coils of the polysaccharide chain via a
coordinate complex**. Due to the complex formation, a blue/black colour is observed, which
confirms the presence of starch. The blue/black colour disappears on the addition of an alkali or
on heating; this is due to the uncoiling of the polysaccharide network and release of the Iodine
molecules.

Requirements: Sample, distilled water, Iodine solution, Test-tubes, test-tube stand, test-tube
holder, Bunsen burner, and dropper.

Iodine Test Procedure

 Take 2 mL sample in clean test-tube and 2 mL distilled water in another as control

 Add five drops of Iodine solution to the test-tubes
  A blue/black colour confirms the presence of starch and a yellow/brown colour its
absence

Terjemahan ke dalam bahasa Indonesia

Apa itu Karbohidrat?

Karbohidrat adalah salah satu kelas utama biomolekul selain protein dan lipid. Dari sebutir beras
kecil hingga kulit kayu tebal pohon, karbohidrat ada di mana-mana dalam satu atau lain bentuk,
membentuk tulang punggung struktural sebagian besar bentuk kehidupan di bumi. Sebuah
molekul yang sangat mendasar bagi keberadaan kita telah dan masih dipelajari secara ekstensif.
Dalam prosesnya, kebutuhan akan tes karbohidrat muncul dan dengan demikian, muncul
pengembangan tes kimia untuk karbohidrat. 

Tes identifikasi untuk karbohidrat memanfaatkan struktur kimia gula untuk mendeteksi ada atau
tidaknya mereka dalam larutan uji. Tujuan kami di sini adalah untuk mempelajari beberapa
metode uji karbohidrat seperti uji Molisch, uji Benedict untuk karbohidrat, uji yodium untuk
karbohidrat, dan prinsip dasarnya serta prosedur uji karbohidrat.

Tes untuk keberadaan karbohidrat melibatkan tes kimia karbohidrat. Yang akan kita bahas disini
adalah :
1. Tes Molisch untuk karbohidrat
2. Tes Benedict untuk karbohidrat
3. Tes yodium untuk karbohidrat

1. Tes Molisch

 Prinsip : Ini adalah tes umum untuk karbohidrat. Dalam percobaan uji Molisch,
karbohidrat direaksikan dengan pereaksi Molisch dan asam sulfat pekat; yang pertama
mengalami dehidrasi untuk membentuk furfural dan turunannya. Produk selanjutnya
bereaksi dengan alfa-naftol tersulfonasi untuk menghasilkan kompleks berwarna ungu.
Semua karbohidrat, yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida memberikan hasil
positif untuk uji Molisch.
 Persyaratan : Sampel, air suling, reagen Molisch, asam sulfat pekat, alfa-naftol
tersulfonasi, Tabung reaksi, dudukan tabung reaksi, pemegang tabung reaksi, dan
penetes.

Apa itu Reagen Molisch?

Reagen Molisch terdiri dari -naftol yang dilarutkan dalam etanol.

 Prosedur Tes Molisch

o Ambil 2 mL sampel dalam tabung reaksi bersih dan 2 mL air suling di tempat lain
sebagai kontrol
o Tambahkan 2-3 tetes reagen Molisch ke dalam tabung
 o Secara bertahap, tambahkan asam sulfat pekat di sepanjang dinding bagian dalam
tabung reaksi
o Pembentukan cincin ungu di persimpangan lapisan cair menegaskan adanya
karbohidrat

2. Tes Benediktus

 Prinsip : Prinsipnya adalah ketika larutan gula pereduksi dipanaskan dengan reagen
Benedict, natrium karbonat basa mengubah gula menjadi enediol* dan enediol ini
selanjutnya mereduksi ion tembaga reagen menjadi ion tembaga. Endapan tembaga
oksida yang dihasilkan berwarna merah bata dengan warna yang menegaskan adanya
gula pereduksi. Laktosa, maltosa, dan glukosa memberikan reaksi positif terhadap tes ini.
 Persyaratan : Sampel, air suling, reagen Benedict, tabung reaksi, dudukan tabung reaksi,
pemegang tabung reaksi, pembakar Bunsen, dan penetes.

Apa itu Reagen Benedict?

Larutan basa Benedict digunakan untuk menguji adanya gula pereduksi. Ini memiliki komponen
berikut:

a. Natrium Karbonat Anhidrat – memberikan alkalinitas ke media reaksi

b. Sodium Sitrat – membentuk kompleks dengan ion tembaga sehingga tidak tereduksi
menjadi ion tembaga selama penyimpanan
c. Tembaga (II) Sulfat Pentahidrat – menghasilkan ion tembaga
d. Air suling - digunakan sebagai pelarut

 Pembuatan Larutan Benedict : Untuk menyiapkan satu liter pereaksi Benedict,

campurkan 173 g natrium sitrat, 100 g natrium karbonat anhidrat, dan 17,3 g tembaga (II)
sulfat pentahidrat dalam 1000 mL air suling.
 Prosedur Tes Benedict
o Tambahkan 2 mL reagen Benedict ke 0,5-1 mL larutan gula (dan air suling
sebagai kontrol)
o Tabung reaksi dipanaskan selama 3 sampai 5 menit
o Munculnya endapan merah bata menegaskan adanya gula pereduksi

3. Tes Yodium

Prinsip: Tes memberikan hasil positif hanya dengan pati polisakarida. Prinsipnya adalah bahwa
saat bereaksi dengan pati, yodium terperangkap dalam gulungan heliks rantai polisakarida
melalui kompleks koordinat ** . Karena pembentukan kompleks, warna biru / hitam diamati,
yang menegaskan adanya pati. Warna biru/hitam menghilang pada penambahan alkali atau
pemanasan; ini disebabkan oleh pelepasan jaringan polisakarida dan pelepasan molekul yodium.

Persyaratan: Sampel, air suling, larutan yodium, tabung reaksi, dudukan tabung reaksi,
pemegang tabung reaksi, pembakar bunsen, dan penetes.
Prosedur Tes Yodium

 Ambil 2 mL sampel dalam tabung reaksi bersih dan 2 mL air suling di tempat lain
sebagai kontrol
 Tambahkan lima tetes larutan yodium ke dalam tabung reaksi

 Warna biru/hitam menegaskan adanya pati dan warna kuning/coklat menunjukkan

ketidakhadirannya