0% found this document useful (0 votes)
61 views8 pages

System (Fews) Di Aliran Sungai Cibongas, Kabupaten: Analisis Potensi Gangguan Alat Flood Early Warning Bogor

This document analyzes the potential interference of flood early warning system tools on the Cibongas River in Bogor Regency. Over time, these tools need periodic checking and repairs to ensure accurate rainfall and water level measurements. Checks involve replacing components like firmware, batteries, and SIM cards. The tools also need maintenance to address natural factors like vegetation growth and human factors like vandalism. Collaboration is needed to protect these important tools and maximize their benefits of reducing flood impacts.

Uploaded by

Rofi Trianto S
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
61 views8 pages

System (Fews) Di Aliran Sungai Cibongas, Kabupaten: Analisis Potensi Gangguan Alat Flood Early Warning Bogor

This document analyzes the potential interference of flood early warning system tools on the Cibongas River in Bogor Regency. Over time, these tools need periodic checking and repairs to ensure accurate rainfall and water level measurements. Checks involve replacing components like firmware, batteries, and SIM cards. The tools also need maintenance to address natural factors like vegetation growth and human factors like vandalism. Collaboration is needed to protect these important tools and maximize their benefits of reducing flood impacts.

Uploaded by

Rofi Trianto S
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Bondan Fiqi Riyalda : Analisis Potensi Gangguan Alat Flood Early Warning System (FEWS) di Aliran

Sungai Cibongas, Kabupaten Bogor

ANALISIS POTENSI GANGGUAN ALAT FLOOD EARLY WARNING


SYSTEM (FEWS) DI ALIRAN SUNGAI CIBONGAS, KABUPATEN
BOGOR

ANALYSIS OF POTENTIAL INTERFERENCE TOOLS OF FLOOD


EARLY WARNING SYSTEM (FEWS) IN CIBONGAS RIVER FLOW,
BOGOR DISTRICT
Bondan Fiqi Riyalda
Perekayasa Pertama pada Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana (PTRRB) - BPPT.
Gedung 820, GEOSTECH, PUSPIPTEK, Kota Tangerang Selatan
e-mail: bondan.fiqi@bppt.go.id

ABSTRACT
Flood is a natural disaster that frequently occurs in several major cities in Indonesia when
entering the rain season. Therefore, many parties have developed flood early warning
system (FEWS), such as the one developed by BPPT in the Cibongas River. Over time,
these tools need to be checked and repaired in order to ensure the measurement results
of the rainfall detection sensor and river water level remain precise and are able to be
sent periodically to the server using GSM communication. Checking and repairs are
divided into two parts, system and physical. The System part is done by replacing the
previously prepared data logger where firmware, I/O card, RTC battery, fuse, and a new
regular SIM card are updated with a postpaid payment system. The new regulation
regarding limiting users to have a maximum number of SIM cards is 3 pieces. Periodically
checking and repairing tools necessary from natural or human factors possibilities.
Natural factor such as high grass that need to be cut periodically, moss covering the
rainfall sensor need to be cleaned as well, insect nests covering the sonar sensor also
need to be cleaned and rust on the padlock is prevented by spraying WD40. The human
factor such as irresponsible people who put stone into the rainfall sensor where it needs
to be removed and who loosens the thread of the antenna where it needs to be tightened.
Synergy is needed in safeguarding this FEWS tool, both in terms of addressing natural
factors, irresponsible people, and technical equipment, so that the benefit of this tool can
be perceived by many people and decimate the loss of lives and properties.

Keywords: floods, FEWS, checking, repairs, data logger, sensor

ABSTRAK
Banjir merupakan bencana alam yang menjadi langganan beberapa kota besar di
Indonesia, ketika memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu banyak pihak yang
mengembangkan Flood Early Warning System (FEWS), seperti yang dikembangkan oleh
BPPT di aliran sungai Cibongas. Seiring berjalannya waktu dalam pengimplementasian
alat tersebut perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan, untuk memastikan hasil
pengukuran sensor pendeteksi curah hujan dan ketinggian permukaan air sungai tetap
presisi dan dapat terkirim ke server secara berkala menggunakan komunikasi GSM.
Pengecekan dan perbaikan dibagi menjadi dua bagian, sistem dan fisik. Secara sistem
dilakukan penggantian data logger yang telah disiapkan sebelumnya dimana di dalamnya
sudah diperbaharui firmware, card I/O, baterai RTC, fuse, dan SIM card regular operator
baru dengan sistem pembayaran pasca bayar. Peraturan baru mengenai pembatasan
user dalam memiliki jumlah SIM card maksimal 3 buah saja. Secara periodik pengecekan
dan perbaikan alat perlu dilakukan dari kemungkinan faktor alam atau manusia. Faktor
alam rumput tinggi yang perlu dipotong secara periodik, lumut menutupi alat sensor curah
hujan perlu dibersihkan, sarang serangga yang menutupi sensor sonar juga perlu
dibersihkan dan karat pada gembok diminimalisir dengan disemprotkan WD40. Faktor
manusia yang tidak bertanggung jawab memasukkan batu ke dalam sensor curah hujan
dimana perlu dibersihkan dan mengendurkan ulir antena dimana perlu dikencangkan lagi
ulirnya. Diperlukan sinergitas dalam menjaga alat FEWS ini, baik dari segi menyikapi

Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019 63


faktor alam, oknum yang tidak bertanggung jawab, dan teknis peralatan agar manfaatnya
dapat dinikmati masyarakat banyak dan meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun
harta.

Kata kunci: banjir, FEWS, pengecekan, perbaikan, data logger, sensor

I. PENDAHULUAN daerah hilir. Apalagi untuk daerah-daerah yang


tinggi permukaan tanahnya lebih rendah atau
1.1. Latar Belakang hanya beberapa meter di atas permukaan air
laut (Suprapto, 2011).
Presipitasi adalah istilah umum untuk Berbagai dampak negatif dari terjadinya
menyatakan uap air yang mengkondensasi dan bencana banjir antara lain adalah jatuhnya
jatuh dari atmosfir ke bumi dalam segala korban jiwa, kerugian akibat rusaknya
bentuknya dalam rangkaian siklus hidrologi. insfrastruktur, perekonomian yang tersendat,
Jika uap air yang jatuh berbentuk cair disebut tergenangnya suatu luasan wilayah dengan
hujan (rainfall) dan jika berbentuk padat disebut ketinggian tertentu dan dalam jangka waktu
salju (snow). Hujan merupakan faktor penyurutan yang tidak sebentar, serta trauma
terpenting dalam analisis hidrologi. Kejadian psikis bagi para korban selamat sehingga
hujan dapat dipisahkan menjadi dua kelompok, menimbulkan berbagai gangguan kejiwaan baik
yaitu hujan aktual dan hujan rancangan. Hujan ringan maupun berat. Data bencana banjir
aktual adalah rangkaian data pengukuran di Kabupaten Bogor tahun 2018 di setiap
stasiun hujan selama periode tertentu. Hujan triwulannya selalu ada, berikut ini rekap data
rancangan mempunyai karakteristik yang bencana banjir yang melanda kawasan
secara umum sama dengan karakteristik hujan Kabupaten Bogor pada tahun 2018.
yang terjadi pada masa lalu, sehingga
menggambarkan karakteristik umum kejadian Tabel 1. Data Banjir Kabupaten Bogor Tahun
hujan yang diharapkan terjadi pada masa 2018
mendatang (Susilowati dan Sadad, 2015).
Indonesia adalah negara kepulauan yang No Keterangan 2017 2018
memiliki curah hujan tinggi di dunia. Banyak 1 Banjir TW 1 15 17
daerah di Indonesia rawan bencana banjir. 2 Banjir TW 2 21 11
Bencana banjir dapat terjadi kapan saja dan 3 Banjir TW 3 6 2
memberi dampak buruk bagi masyarakat, 4 Banjir TW 4 4 6
terutama masyarakat yang tinggal di sekitar
Total 46 36
sungai. Oleh karena itu, perlu dirancang suatu
Sumber: https://bpbd.kotabogor.go.id/#
sistem yang memberikan peringatan kepada
masyarakat sebelum bencana banjir. Tujuan
Bogor identik dengan sebutan kota hujan,
dari sistem peringatan ini adalah untuk
dimana curah hujan masuk ke kategori cukup
mengurangi jumlah korban dan kerugian
tinggi hingga tinggi ketika memasuki musim
material yang diderita masyarakat (Indrasari et
penghujan (Oktober – Maret) di setiap
al., 2018).
tahunnya. Berikut ini merupakan prakiraan
Bencana merupakan suatu peristiwa atau
curah hujan bulan Oktober hingga Desember
rangkaian peristiwa yang mengancam dan
2018 yang diambil dari situs BMKG.
menggangu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam
Tabel 2. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan
dan atau faktor non alam maupun faktor
Bulan Oktober 2018
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya
korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian No
harta benda, dan dampak psikologis (Perka N Rata Curah Si-
Stasiun Sta- Normal
o -rata Hujan fat
BNPB No. 02 Tahun 2012). Banjir adalah salah siun
satu bahaya alam paling luas dan paling sering Kabupaten
1
Bogor
terjadi di dunia, mempengaruhi rata-rata sekitar Staklim
70 juta orang setiap tahun (UNISDR, 2011, 44 347 295-399 187 BN
Bogor
dalam Surminski, 2013). Perk.
2A 210 179-242 152 BN
Potensi bencana banjir di Indonesia Jasinga
sangat besar dilihat dari topografi dataran Perk.
21 A 462 393-531 437 N
Cianten
rendah, cekungan dan sebagian besar Depok 36 B 211 179-242 216 N
wilayahnya adalah lautan. Curah hujan di Perk. Gn.
76 174 148-200 250 AN
daerah hulu dapat menyebabkan banjir di Mas

64 Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019


Bondan Fiqi Riyalda : Analisis Potensi Gangguan Alat Flood Early Warning System (FEWS) di Aliran
Sungai Cibongas, Kabupaten Bogor

Empang 379 322-436 330 N *) : Laporan data hujan belum masuk


Kebun Raya 369 314-424 294 BN Sumber: bp4k.bogorkab.go.id
Citeko 211 179-243 207 N
Pondok Tabel 4. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan
302 257-348 318 N
Gedeh
Cikasungka 310 263-356 242 BN
Bulan Desember 2018
Ciawi 347 295-399 251 BN
Katulampa 399 339-459 278 BN No
N Rata Curah Si-
Cibinong 223 190-257 215 N Stasiun Sta- Normal
o -rata Hujan fat
Perk. siun
305 259-351 198 BN 1 Kabupaten
Kuripan
Tunggilis 202 171-232 222 N Bogor
Dayeuh 229 195-263 308 AN Staklim
44 316 268-363 283 N
Cibalagung 356 302-409 215 BN Bogor
Cibodas 276 234-317 236 N Perk.
24 225 191-258 246 N
Atang Jasinga
351 298-403 294 BN Perk.
Sandjaja 21 A 389 331-447 474 AN
Klapa Cianten
275 234-317 263 N Depok 36 B 229 194-263 335 AN
Nunggal
Keterangan Perk. Gn.
76 323 274-371 484 AN
X : Rata-rata curah hujan pada bulan yang Mas
bersangkutan (Tahun 1981-2010) Empang 347 295-399 419 AN
Normal : X*85% s/d X*115% Kebun Raya 299 254-343 367 AN
AN : Atas normal (> 115%) Citeko 326 277-375 413 AN
N : Normal Pondok
381 324-438 427 N
BN : Bawah Normal (< 85%) Gedeh
*) : Laporan data hujan belum masuk Cikasungka 341 290-393 292 N
Sumber: bp4k.bogorkab.go.id Ciawi 396 337-456 393 N
Katulampa 373 317-428 423 N
Cibinong 298 254-343 362 AN
Tabel 3. Prakiraan Curah Hujan dan Sifat Hujan
Perk.
Bulan November 2018 254 216-292 280 N
Kuripan
Tunggilis 275 233-316 420 AN
No Dayeuh 385 328-443 503 N
N Rata Curah Si-
Stasiun Sta- Normal Cibalagung 389 331-447 337 AN
o -rata Hujan fat
siun Cibodas 211 179-243 310 AN
1 Kabupaten Atang
Bogor 301 256-347 381 AN
Sandjaja
Staklim Klapa
44 395 335-454 266 BN 316 268-363 482 AN
Bogor Nunggal
Perk. Keterangan
24 259 220-298 215 BN
Jasinga X : Rata-rata curah hujan pada bulan yang
Perk. bersangkutan (Tahun 1981-2010)
21 A 548 466-630 511 N
Cianten Normal : X*85% s/d X*115%
Depok 36 B 280 238-323 291 N AN : Atas normal (> 115%)
Perk. Gn. N : Normal
76 265 225-305 367 N
Mas BN : Bawah Normal (< 85%)
Empang 387 329-445 401 N *) : Laporan data hujan belum masuk
Kebun Raya 367 312-422 380 N Sumber: bp4k.bogorkab.go.id
Citeko 300 255-345 310 N
Pondok Berdasarkan data dari BMKG, puncak
377 321-434 416 N
Gedeh
Cikasungka 358 304-412 276 BN Musim Hujan 2018/2019 di 342 Zona Musim
Ciawi 365 310-419 340 N (ZOM) diprakirakan umumnya terjadi pada
Katulampa 432 368-497 378 N bulan Januari 2019 sebanyak 150 ZOM
Cibinong 282 240-325 318 N (43,9%) dan Februari 2019 sebanyak 77 ZOM
Perk. (22,5%). Sedangkan beberapa daerah lainnya
296 252-341 259 N
Kuripan
Tunggilis 251 213-289 331 AN
puncak musim penghujan terjadi pada bulan
Dayeuh 400 340-460 426 N September 2018 sebanyak 2 ZOM (0,6%),
Cibalagung 344 292-396 286 BN Oktober 2018 sebanyak 4 ZOM (1,2%),
Cibodas 316 269-364 289 N November 2018 sebanyak 24 ZOM (7,0%),
Atang Desember 2018 sebanyak 50 ZOM (14,6%),
333 283-383 366 N
Sandjaja
Klapa
Januari 2019 sebanyak 149 ZOM (43,6%),
298 254-343 399 AN Februari 2019 sebanyak 76 ZOM (22,2%),
Nunggal
Keterangan Maret 2019 sebanyak 14 ZOM (4,1%), April
X : Rata-rata curah hujan pada bulan yang 2019 sebanyak 3 ZOM (0,9%), Mei 2019 5
bersangkutan (Tahun 1981-2010)
Normal : X*85% s/d X*115%
ZOM (1,5%), Juni 2019 sebanyak 7 ZOM
AN : Atas normal (> 115%) (2,0%), dan Juli 2019 sebanyak 6 ZOM (1,8%).
N : Normal Oleh sebab itu, pada tahun 2017 pihak
BN : Bawah Normal (< 85%) Komunitas Peduli Sungai Cileungsi – Cikeas

Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019 65


(KP2C) bekerja sama dan meminta bantuan e. Melakukan survey lapangan.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi f. Melakukan pengecekan dan perbaikan
(BPPT) untuk membangun sebuah alat secara langsung terhadap alat FEWS di
pendeteksi dini bencana banjir atau Flood Early lapangan.
Warning System (FEWS) yang ditempatkan di
aliran Sungai Cibongas, Kabupaten Bogor, III HASIL DAN PEMBAHASAN
Jawa Barat. FEWS diharapkan dapat
membantu mendeteksi potensi banjir yang akan 3.1 Pengecekan dan Perbaikan FEWS
terjadi di sekitar aliran Sungai Cibongas, demi 3.1.1 Deskripsi Alat Secara Fisik dan
meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun Fungsional
harta. Batasan teori pada penelitian ini hanya
Seiring berjalannya waktu, proses membahas mengenai cara pengecekan dan
pengumpulan data hasil pengukuran sensor perbaikan alat FEWS secara fisik di lapangan,
sonar dan sensor curah hujan mengalami sedangkan pembuatan alat FEWS,
kendala dimana data tidak dapat pengkodean mikrokontroler, cara komunikasi
tersampaikan/terkirim ke server, hal tersebut data, server, dan tampilan antar muka / user
menghambat pihak pengambil keputusan untuk interfaces (UI) sistem informasinya tidak akan
mengungsi sulit menentukan kapan penduduk dibahas dalam penelitian ini.
sekitar aliran Sungai Cibongas harus Data logger memiliki beberapa port I/O
mengungsi. Hal tersebut terjadi karena faktor yang digunakan untuk daya-daya dan sensor-
kartu SIM operator perlu diganti karena sudah sensor. Berikut ini adalah dokumentasi bagian
kadaluwarsa. depan data logger.
Menurut Surat Edaran Badan Regulasi
Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Nomor
01/2018 dan Surat Ketetapan BRTI No. 3/2008
yang terbit pada 21 November lalu, pengguna
hanya bisa melakukan registrasi tiga nomor
kartu SIM untuk tiap operatornya. Selain faktor LCD
sistem SIM card, terdapat 2 faktor yang lain, Indikator Sonar Port Panel Surya
yaitu faktor alam (serangga dan kelembapan
akibat hujan) dan faktor manusia (pengetahuan Port Sensor
dan kesadaran terhadap kebencanaan). Curah Hujan Indikator I/O
(https://kominfo.go.id/)
Port Baterai
II. Metodologi Penelitian

2.1. Lokasi FEWS

Terdapat 5 stasiun yang telah dipasang Adapter Sensor Sonar


alat FEWS di beberapa sungai yang melintasi
Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Gambar 1. Data logger FEWS Cibongas
Lokasi yang akan dilakukan pengecekan dan
perbaikan adalah alat FEWS yang terletak di Alat FEWS terdiri dari sumber daya
sekitar pintu air aliran Sungai Cibongas, berupa aki kering / baterai asam-timbal yang
Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa digunakan adalah dari jenis valve regulated
Barat. lead acid (VRLA) atau disebut juga sealed lead
acid (SLA). Baterai jenis ini bebas perawatan
2.2. Langkah dan Metode dan lebih higienis dibandingkan dengan jenis
baterai asam-timbal lainnya (Anto et al., 2014)
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa Tegangan nominal baterai adalah 12 Volt
langkah dan metode sebagai berikut: dengan kapasitas 7,5 Ah, yang akan diisi ulang
a. Melakukan studi pustaka dan literatur oleh panel surya yang memiliki kapasitas 50
mengenai karakteristik sensor dan data watt peak. Pengontrolan daya diatur
logger. menggunakan mikrokontroler PIC 40 f. Adaptor
b. Melakukan koordinasi dengan tenaga ahli sensor sonar merupakan adapter RJ12 ke DB9.
pembuat FEWS. Data logger di dalamnya terdiri dari 3 layer, dan
c. Melakukan persiapan peralatan dan 1 modem. Layer pertama adalah regulator
bahan. panel surya, layer kedua adalah I/O card yang
d. Melakukan uji coba/simulasi pengecekan berfungsi menghubungkan mainboard dengan
dan perbaikan alat FEWS di laboratorium. perangkat I/O daya atau sensor, dan layer
ketiga berisi mainboard mikrokontroler PIC.

66 Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019


Bondan Fiqi Riyalda : Analisis Potensi Gangguan Alat Flood Early Warning System (FEWS) di Aliran
Sungai Cibongas, Kabupaten Bogor

Modem berisi SIM card yang digunakan untuk 3.1.2 Deskripsi Karakteristik Lokasi FEWS
komunkasi data secara GSM. Lokasi stasiun FEWS Cibongas terletak
di dekat 2 buah pintu air di aliran Sungai
Cibongas, hal ini ditujukan ketika debit air pada
aliran Sungai Cibongas mengalami
kenaikan/meluap dengan cukup signifikan dan
dalam waktu yang relatif singkat, maka pintu air
dapat sedikit ditutup dan aliran air dipecah
konsenterasinya ke aliran sungai yang lebih
kecil di sebelah pintu air tersebut. Gambar
berikut merupakan gambaran lokasi FEWS.

Gambar 2. Converter dan sensor sonar

Sonar (Sound Navigation and Ranging)


merupakan istilah Amerika yang pertama kali
digunakan semasa perang dunia, yang berarti
penjarakan dan navigasi suara adalah sebuah
teknik yang menggunakan penjalaran suara
dalam air untuk navigasi atau mendeteksi
kendaraan air lainnya. Sementara itu, Inggris
memiliki sebutan lain untuk sonar, yakni ASDIC
(Anti-Submarine Detection Investigation Gambar 3. Lokasi Stasiun FEWS
Committee). Sonar terbagi menjadi 2 yaitu
sonar aktif dan sonar pasif. 3.1.3 Karakteristik Masyarakat Sekitar
Alat sonar pertama digolongkan sebagai Berdasarkan gambar 3, maka secara
sonar pasif, di mana tidak ada sinyal yang geografis terdapat dua pintu air yang dapat
dikirim keluar. Pada tahun 1918, Inggris dan AS dilalui masyarakat sekitar untuk melakukan
membuat sistem aktif, di mana sinyal sonar aktivitasnya sehari-hari, seperti memancing dan
aktif dikirim dan diterima kembali. Misalnya saja sebagainya. Beberapa waktu juga terlihat
untuk mengetahui jarak satu obyek, petugas beberapa anak di sore hari bermain di sekitar
sonar mengukur waktu yang diperlukan oleh pintu air tersebut, karena areanya cukup lapang
sinyal sejak dipancarkan hingga diterima dan terbuka.
kembali. Karena tidak ada sinyal yang dikirim
pada sistem pasif, alat hanya mendengarkan. 3.2 Hasil Pengecekan dan Perbaikan
Pada sistem pasif maju, ada bank data sonik
(sumber bunyi) yang besar. Berdasarkan hasil pengecekan langsung
Frekuensi yang digunakan oleh sonar di lapangan, perbaikan alat FEWS dibagi
berada pada daerah ultrasonik, yaitu di atas menjadi 2 bagian, yaitu secara sistem dan fisik.
20.000 Hertz. Karena frekuensi tersebut tidak Pengecekan awal secara sistim dilakukan pada
dapat didengar dan panjang gelombang pada data logger. Hasil pengukuran ketinggian
daerah ultrasonik sangat kecil, difraksi yang permukaan air hasil pengukuran sensor sonar
terjadi juga semakin kecil dan gelombang tidak mengalami kejanggalan. Kondisi lokasi setelah
akan menyebar (Susilo et al., 2015). diguyur hujan sebelumnya, namun pada layar
Gambar 2 merupakan konverter dengan LCD data logger menunjukkan ketinggian air
IC max 232 yang digunakan untuk hanya 247 mm saja. Seharusnya angka
menghubungkan dan mengkonversi data serial pengukuran berada di atas 1000 mm. Berikut
dari sonar ke data logger. Jalur tiap kabel tidak ini adalah dokumentasi hasil pengukuran awal
boleh terbalik dalam pemasangannya, karena yang tercatat pada data logger
menyebabkan kerusakan pada converter itu .
sendiri. Indikasi fungsional pengukuran sonar
berhasil adalah relay pada converter akan
berbunyi saat dialiri daya dari aki kering yang
terdapat pada data logger. Sedangkan indikasi
komunikasi data berhasil adalah indikator sonar
akan berkedip sebanyak 11 kali dalam satu kali
event.

Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019 67


kondisi yang lebih baru, baterai RTC, fuse yang
diganti untuk tegangan maksimal 5 volt, dan
SIM card regular operator baru dengan sistem
pembayaran pasca bayar. Urutan penggantian
dilakukan dengan cara melepas bagian panel
suryanya terlebih dahulu, lalu aki kering, kabel
davis sensor curah hujan, dan adapter RJ12 ke
DB9. Setelah itu baru dilakukan pencopotan
box panel dari plat box panel menggunakan
drei plus. Setelah selesai mengganti data
logger, sambungan kabel Davis sensor curah
hujan dan adapter RJ12 ke DB9 boleh
disambungkan kembali. Namun sambungan
dayanya jangan disambungkan terlebih dahulu,
Gambar 4. Pengecekan Pengukuran Awal karena akan dilakukan pengecekan secara
Sensor Sonar fisik.
Perbaikan alat FEWS secara fisik dapat
Pengecekan awal data pengukuran
dikategorikan menjadi 2 bagian, yaitu faktor
sensor curah hujan mengalami kejanggalan,
alam dan faktor manusia. Faktor alam yang
dimana angka menunjukkan angka 0. Berarti
pertama adalah faktor serangga, dimana
pengukuran sensor curah hujan mengalami terdapat sarang serangga yang menempel
gangguan atau masalah. pada ujung sensor sonar. Hal tersebut dapat
mengganggu proses pengambilan data sensor
secara presisi. Langkah perbaikannya adalah
membersihkan sarang serangga tersebut dan
sedikit mengusap sensor sonar dengan kain
kering. Berikut ini adalah dokumentasi
mengenai adanya sarang serangga yang
menutupi sensor sonar.

Gambar 5. Pengecekan Pengukuran Awal


Sensor Curah Hujan dan Daya

Pada gambar di atas juga terlihat kondisi


daya data logger yang dipasok oleh aki kering Gambar 6. Sensor Terhalang Sarang Serangga
masih berjalan dengan baik dan sebagaimana
mestinya, sehingga dapat dipastikan untuk Berhubung lokasi berdekatan dengan
tidak mengganti aki kering. Kemudian tim di Sungai Cibongas, maka kadar kelembaban di
lapangan berkoordinasi dengan tenaga ahli tempat tersebut cenderung tinggi, sehingga
pembuat alat FEWS dan pengelola server menyebabkan pertumbuhan tanaman di
mengenai kondisi di lapangan. Akhirnya wilayah tersebut cukup subur dan
diputuskan untuk mengganti data logger yang menyebabkan tingginya rumput liar yang
terpasang di box panel sebelumnya dengan berada di sekitar alat FEWS (lebih dari 2
data logger baru yang telah disiapkan dan meter). Gambar berikut merupakan
dilakukan pengetesan beberapa hari dokumentasi betapa tingginya rumput liar di
sebelumnya di laboratorium. sekitar box panel.
Penggantian data logger secara utuh
tersebut memiliki beberapa versi pembaharuan,
yaitu pembaharuan di bagian firmware yang
lebih powerfull daripada firmware yang
ditanamkan sebelumnya, card I/O dengan

68 Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019


Bondan Fiqi Riyalda : Analisis Potensi Gangguan Alat Flood Early Warning System (FEWS) di Aliran
Sungai Cibongas, Kabupaten Bogor

bagian atas, namun karena ulah oknum


manusia yang tidak bertanggung jawab dimana
memasukkan batu tersebut secara sengaja. Hal
tersebut terjadi karena tidak ada warga sekitar
yang diajak bermitra/diberi kuasa untuk
membantu melakukan penjagaan dan
pengecekan secara periodik. Di sisi box panel
juga mengalami sedikit gangguan dari oknum
manusia yang tidak bertanggung jawab, dimana
Tiang ulir antena GSM hampir lepas, sehingga
menganggu proses pengiriman data. Langkah
Box Panel perbaikannya adalah memperbaiki uliran
antena tersebut dan menguatkan posisi antena
Gambar 7. Lokasi Stasiun FEWS
dengan kabel ties, karena kemagnetan bagian
bawah antena agak sedikit berkurang. Berikut
Sehingga, perlu adanya perhatian dan
ini dokumentasi ulir antena GSM yang hampir
pemotongan rumput-rumput liar secara
lepas tersebut.
periodik. Faktor kelembapan tinggi tersebut
juga menyebabkan munculnya karat pada
gembok box panel dan lumut pada sensor
curah hujan. Karat pada gembok box panel
dapat dilakukan treatment dengan melakukan
penyemprotan WD40 ke area gembok yang
berkarat, sedangkan untuk treatment lumut
pada sensor curah hujan dapat dilakukan
pembersihan pada bagian tadah hujannya.
Ketika dilakukan pembersihan tadah hujan
pada alat sensor curah hujan menggunakan
sapu lidi, terdapat beberapa buah batu yang
berukuran cukup besar yang berlumut dan
sangat mengganggu proses masuknya air ke
dalam mekanisme pengukuran lanjutan sensor,
sehingga hasil pengukuran pada box panel
selalu tertampil nilai 0, karena air yang masuk
ke tadah hujan akan menggenang saja dan
bahkan melebar ke luar tadah hujan, karena
jalur pengukuran selanjutnya mampat. Berikut Gambar 9. Ulir Antena GSM Hampir Lepas
ini adalah dokumentasi menggenangnya air
pada sensor curah hujan. Setelah pengecekan dan perbaikan
kondisi sistem dan fisik selesai dilakukan, maka
sambungan daya dapat dilakukan. Lampu
indikator sensor sonar telah berkedip 11 kali
dalam satu event dan indikator I/O juga telah
berkedip sebagaimana mestinya. Kondisi
pengukuran sensor sonar menunjukkan angka
sebagaimana mestinya. Tenaga ahli pembuat
alat FEWS dan pengelola server juga telah
mengkonfirmasi bahwa data ketinggian
permukaan air yang diukur sensor sonar telah
berhasil terkirim kembali. Namun untuk
pengecekan hasil pengukuran curah hujan
Ada Lumut dan Batunya belum dapat dilaksanakan, karena kondisi
sensor curah hujan baru saja dibersihkan.

Gambar 8. Genangan Air Pada Sensor Curah


Hujan

Ketika dilakukan analisa, batu


berdiameter sekitar 5 cm dan beberapa batu
yang lain tidaklah berasal dari air hujan maupun
ulah binatang karena ada besi-besi tajam di

Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019 69


penyusunan jurnal ini, hingga jurnal ini selesai
disusun.

DAFTAR PUSTAKA

Anto, B., E. Hamdani, dan R. Abdullah. 2014.


Portable Battery Charger Berbasis Sel
Surya. Jurnal Rekayasa Elektrika,
Universitas Riau Vol. 11(1): 19-24.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
2012. Pedoman Umum Pengkajian Resiko
Bencana. 67 hal.
BPBD Bogor. 2019. Banjir [terhubung berkala].
https://bpbd.kotabogor.go.id/category/banjir
[7 Februari 2019].
BPBD Kabupaten Bogor. 2019. Prakiraan
Curah Hujan dan Sifat Hujan semester 2
tahun 2018. [terhubung berkala].
Gambar 10. Pengukuran Ketinggian https://bp4k.bogorkab.go.id/ [7 Februari
Permukaan Air 2019].
Davis Instrument. 2019. User Manual Rain
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Collector with Mountable Base.
www.davisnet.com/R Product numbers 6465
Perbaikan alat FEWS dibagi menjadi dua and 6465M [10 Februari 2019].
bagian, yaitu secara sistem dan fisik. Secara
Kominfo. 2019. Aturan baru registrasi kartu
sistem telah dilakukan penggantian data logger
prabayar satu ktp tak bisa lebih dari 3.
secara utuh dengan versi pembaharuan,
https://kominfo.go.id/content/detail/15608
dimana letak pembaharuannya di bagian
/aturan-baru-registrasi-kartu-prabayar-satu-
firmware, jenis antena, antena, card I/O, dan
ktp-tak-bisa-lebih-dari-3-
baterai RTC. Bagian fisiknya dapat
nomor/0/sorotan_media. [20 Februari 2019].
dikategorikan menjadi 2 bagian juga, yaitu
faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam Indrasari, W., B.H. Iswanto, and M. Andayani.
dapat disebabkan rumah serangga yang 2018. Early Warning System of Flood
menutupi bagian sensor sonar, lumut yang Disaster Based on Ultrasonic Sensors and
menutupi arah aliran air untuk ke tahap Wireless Technology, IOP Conf. Series:
pengukuran pada sensor curah hujan, dan Materials Science and Engineering.
tingginya rumput liar di sekitar data logger yang ICOMSET IOP Publishing. Jakarta. 335p.
perlu dipangkas secara periodik. Faktor Susilowati dan I. Sadad. 2015. Analisa
manusia dapat disebabkan karena keisengan Karakteristik Curah Hujan di Kota Bandar
memasukkan batu ke dalam alat pengukur Lampung. Jurnal Konstruksia Universitas
curah hujan dan mengulir antena GSM hingga Muhammadiyah Jakarta, 7(1): 13-26.
akan lepas. Suprapto. 2011. Statistik Pemodelan Bencana
Sinergitas bersama masyarakat dalam Banjir Indonesia (Kejadian 2002-2010).
merawat alat FEWS ini sangat diperlukan, baik Jurnal Penanggulangan Bencana, 2(2): 34-
dari segi menyikapi faktor alam, oknum yang 47.
tidak bertanggung jawab, dan teknisi alat
Surminski, Swenja. 2013. The Role of
tersebut. Diharapkan manfaat dari alat FEWS
Insurance in Reducing Direct Risk, The
ini dapat dirasakan orang banyak dan dapat
Case of Flood Insurance. Senior Research
meminimalisir jatuhnya korban jiwa atau harta
Fellow, Grantham Research Institute,
yang disebabkan oleh bencana banjir.
London School of Economics, London, UK.
International Review of Environmental and
PERSANTUNAN
Resource Economics, 7:241-278.
Ucapan terima kasih yang sebesar- Susilo, Vidia, Poekoel, C. Vecky, Manebu, D.K.
besarnya penulis sampaikan ke Bapak Heru Sri Pinrolinvic. 2015. Rancang Bangun Sistem
Naryanto, Bapak Wisyanto, Ibu Dyah Nursita Pengukuran Kedalaman Sungai. E-jurnal
Utami, dan segenap tim Jurnal Alami yang telah Teknik Elektro dan Komputer Jurusan
banyak membantu dalam diskusi saat Teknik Elektro-FT, UNSRAT, Manado, 1-6.

70 Jurnal Alami (e-ISSN : 2548-8635), Vol. 3, No.1, Tahun 2019

You might also like