SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling (2021), 6(2), 46-52
ISSN (Print): 2548-3234| ISSN (Electronic): 2548-3226
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid
DOI: https://doi.org/10.23916/08877011
Featured Research
Perspektif Teori Trait and Factor serta Penerapannya dalam
Bimbingan dan Konseling Karir
Fitriani Syamal1*), A. Muri Yusuf 2, Afdal Afdal3
Universitas Negeri Padang123
*) Correspondence Author, e-mail: fani02905@gmail.com
Abstract: One of the things that often happens to individuals after graduating from
education is that many do not know what work to do, where to work, and do not
understand how to have a career according to their interest and talents. Trait and factor is
one of the theories in career guidance and counseling that helps individuals to improve
their understanding ability to have a career. Career guidance and counseling services
using trait and factor theory can assist individuals in finding and determining their
careers. Career guidance and counseling is one of the services provided to
individuals/students to help gain an undestanding of careers. Career guidance and
counseling using trait and factor theory is proven to be able to improve and develop
individual/students career abilities in a better direction. Counselors are people who play
an important role in providing career guidance and counseling services. This is also
intented so that individuals are able to develop their talents, interest and abilities in a
career.
Keywords: Trait, factor, career, guidance and counseling
Article History: Received on 01/06/2021; Revised on 10/06/2021; Accepted on 30/06/2021; Published Online:
27/7/2021.
This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use,
distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. ©2021 by author.
PENDAHULUAN
Proses pendidikan adalah hal penting untuk kemampuan dan pola pikir individu
untuk berubah menjadi lebih baik lagi kedepannya. Individu diharapkan dalam proses
pendidikan agar mampu berkembang dengan menempuh jenjang pendidikan, dan juga
agar memudahkan individu untuk berhasil berkarir sesuai dengan yang diinginkan
individu tersebut (Saputri & Yusuf, 2016). Yusuf (2002) mengungkapkan pendidikan
merupakan pre-occupation, dimana pendidikan adalah awal penentuan karir seseorang.
Pendidikan juga dikatakan sebagai unsur utama dari usaha seseorang dalam membina,
mematangkan persiapan pilihan jenis karir serta menyusun rencana karir (Febriani et al.,
2016).
Bimbingan dan konseling karir merupakan bagian penting dalam proses
pendidikan (Angelina, 2018). Yusuf (2002) mengemukakan, kesuksesan pribadi dalam
berkarir merupakan suatu produk yang saling berkaitan dengan individu selama masa
hidupnya. Karir setiap individu selama hidupnya bukanlah suatu anugrah yang
diberikah oleh orang lain, melainkan tercipta dan diciptakan oleh individu itu sendiri.
(Latif et al., 2017). Biasanya karir dikaitkan dnegan pekerjaan, akan tetapi di sisi lain karir
dapat didefinisikan sebagai proses dalam mengaktualisasi diri individu agar mampu
46
Fitriani Syamal, A. Muri Yusuf, Afdal Afdal 47
mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh individu tersebut sehingga bisa meraih
jabatan yang diinginkan dalam berkarir (Grade et al., 1983).
Karir sendiri dikatakan sebagai suatu awal baru yang ditempuh seseorang setelah
menjalankan dan menamatkan sekolah (pendidikan). Masih banyak individu yang masih
belum bisa menentukan arah karirnya sendiri setelah menamatkan pendidikan. Banyak
yang tidak paham cara untuk berkarir sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki. Karir
membantu individu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dan
keterampilan yang dimiliki. Konseling karir merupakan hal yang penting untuk siswa
agar memudahkannya untuk menghadapi dunia pekerjaan yang ingin dimasuki nantinya
(Jurnal et al., 2020).
Melalui layanan karir ini individu tidak akan kesulitan untuk mengambil
keputusan merencanakan karirnya (Linda Fitria Mega Iswari, 2020). Bimbingan karir
merupakan suatu bantuan diberikan kepada siswa agar siswa menyiapkan diri dalam
merencanakan karirnya untuk mengambil keputusan yang sesuai dan tepat dengan
potensi yang dimilikinya agar bisa menjalani hidup yang disesuaikan dengan tuntutan
dari perkembangan IPTEK pada masa yang akan datang (Afdal, 2019). Peran guru BK
adalah membantu agar siswa bisa mandiri dalam menentukan keputusan hidupnya di
masa depan. Trait and factor merupakan pendekatan yang bisa dipakai dalam
memberikan pelayanan konseling karir.
Berdasarkan teorinya dikatakan bahwa trait bermakna "sifat" mengungkapkan
kecerdasan, perhatian, dan kemampuan individu yang dapat diukur. Factor maknanya
mendefinisikan efisiensi yang dibutuhkan agar bisa menuju ke arah karir yang sukses
(Ristian et al., 2020). Berdasarkan pandangan konseling trait and factor yang
menggunakan tes pada psikologis dalam mendiagnosa kepribadian dari individu,
dinyatakan bahwa memiliki relevansi yang berhasil maupun gagal untuk jabatan dan
dalam mengikuti program studi pada individu tersebut (Mahfud et al., 2005).
Berdasarkan hasil penelitian Mahfud (2005), tentang pelaksanaan teori trait and
factor dalam konseling untuk membantu siswa memilih program studi, memberikan hasil
yang positif (Mahfud et al., 2005). Pada penelitian Taherong (2019), disimpulkan trait and
factor berdampak efektif dalam peningkatkan kemampuan karir individu. Selanjutnya,
berdasarkan hasil penelitian Fahmi Ridhlo Suhartono (2018) tentang penerapan trait and
factor melalui konseling kelompok guna peningkatan pemahaman karir siswa SMA
Negeri 1 Mojosari, kesimpulannya, pemahaman karier Siswa SMAN 1 Mojokerto bisa
meningkat melalui diterapkannya pendekatan trait and factor dalam proses konseling
(Bimbingan, 2018).
Berdasarkan pemaparan tersebut, diketahui bahwasannya dalam membantu
individu menemukan dan menentukan karirnya bisa digunakan trait and factor sebagai
pendekatan dalam bimbingan dan konseling karir.
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid
48 Trait and Factor Theory Perspectives and Their Applications in Career Guidance and Counseling
METODE
Artikel ini membahas tentang perspektif pendekatan teori trait and factor
menggunakan layanan bimbingan konseling karir. Jenis penelitian ini adalah studi
kepustakaan atau disebut juga sebagai library research. Penelitian kepustakaan
merupakan proses menjelajahi kajian teoritis dan menggunakan berbagi referensi seperti
buku, maupun hasil dari penelitian yang terkait. Hal ini bermanfaat agar bisa
memperoleh landasan dari teori yang akan dibahas pada beberapa artikel yang relevan
untuk dijadikan sumber dalam mengkaji lebih jauh mengenai topik yang dibahas pada
artikel ini.
HASIL DAN DISKUSI
The purpose of the results and discussion is to state your findings and make a
interpretations and/or opinions, explain the implications of your findings, and make
suggestions for future research. Its main function is to answer the questions posed in the
introduction, explain how the results support the answers and, how the answers fit in
with existing knowledge on the topic. The discussion is considered the heart of the paper
and usually requires several writing attempts.
Konsep Dasar Teori“Trait and Factor”
Frank Parsons merupakan pakar yang mengembangkan teori trait and factor ini.
Remaja banyak yang kesulitan dalam menentukan pekerjaan sesuai dengan minat dan
bakat serta potensi mereka, sehingga Parsons mulai mencari cara agar bisa membantu
para remaja tersebut (Zeni, 2016). Menurut etimologi, terdapat dua kata dalam Trait and
Factor. Trait merujuk kepada karakterisitik individu, ciri atau sifat yang bisa diukur,
contohnya bakat. Factor.artinya unsur berasal dari bahasa inggris (Ristian et al., 2020).
Teori ini adalah salah satu pendekatan secara rasional bisa menangani kesulitan
yang dihadapi oleh diri klien, yang mana dalam proses konseling dan menangani
masalahnya dilakukan secara rasional. (Bimbingan et al., 2018). Beberapa hal yang harus
dilakukan individu dalam memilih karir, yaitu: 1) kenali bakat, minat, sikap, diri sendiri
terlebih dahulu 2), memiliki pengetahuan tentang jenis pekerjaan, tau mengenai kerugian,
kompensasi, kesempatan, yang harus diketahui oleh individu 3) tau kondisi dilapangan,
paham akan realita dan fakta yang ada (Ramli & Muslihati, 2020).
Secara umum tujuan konseling berdasarkan teori ini adalah, membantu
memperjelasa tentang diri individu, untuk pemahaman, menerima diri, mengarahkan
diri, dan perwujudan diri. Manfaat ini diantaranya, 1) agar individu bisa mencapai
kesempurnaan perkembangan dirinya 2) agar individu bisa memiliki kemajuan agar bisa
paham mengenai diri sendiri dalam bentuk memberikan nilai atas kekurangan dan
kekuatan diri individu tersebut 3) memperbaiki kekurangan individu, dan
ketidakmampuannya 4) bisa memperbaiki kesalahan dengan menggunakan metode
ilmiah untuk menilai diri individu (Mahfud et al., 2005).
Jadi, teori trait and factor merupakan suatu teori berfungsi untuk mengukur
kemampuan seseorang termasuk tingkah laku, bakat dan minat, yang bertujuan agar
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid
Fitriani Syamal, A. Muri Yusuf, Afdal Afdal 49
seseorang tersebut bisa memahami bakat, minat, potensi dan memperoleh kemajuan
dalam menentukan karirnya.
Karakteristik Trait and Factor
Teori ini berasumsi setiap orang mempunyai bakat dan potensi yang unik sehingga
dapat diukur dengan objektif serta berhubungan dengan berbagai macam tuntutan pada
pekerjaan (Tarsidi, 2007). Basumsi dasar pendekatan ini menurut pandangan Miller,
James dan Gilliland (James, 1989) yaitu: a) sifat unik serta tetap yang dimiliki setiap
individu dapat diukur, b) setiap kepribadian individu memiliki pola yang unik agar
menampilkan keyakinan pada setiap pekerjaan yang dijalankan, c) menggunakan dasar
rasional dan aktual dalam menyamakan antara sifat dengan kepribadian individu di
dalam pekerjaan, d) kemungkinan besar kesuksesan individu dalam pekerjaan adalah
dengan mencocokkan antara sifat individu dengan persyaratan kerja yang ditentukan, e)
melihat kepribadian seseorang dari berbahagi aspek seperti lingkungan, budaya,
ekonomi, keluarga, sosial f) secara lebih luas tugas perkembangan dapat sejalan dengan
konseling karir, seperti mengurus keluarga, merencanakn passion, pergi ke sekolah
(Ristian et al., 2020).
Tahap Konseling Karir Trait and Factor
Menurut Williamson (Ristian et al., 2020) mengemukakan terdapat beberapa tahap
dalam menerapkan trait and factor, sebagai berikut: 1) Analisis, yaitu melakukan
pengumpulan data klien berupa latar belakang keluarga klien, sikap klien, pendidikan
klien, bakat serta minat klien. 2) Sintesis, yaitu pada tahap ini data dari klien
dibandingkan atau disimpulkan untuk acuan pada teknik studi kasus dan tes profil agar
bisa melihat ciri khas dan hal unik dari diri klien tersebut. 3) Diagnosis, yaitu
menguraikan karakteristik dan masalah dari klien, mencocokkan profil klien dengan
tingkat pendidikan klien juga dengan profil standar jabatan. 4) Prognosis, tahap ini
dilakukan dengan menetapkan keputusan terhadap masalah yang akan terjadi sesuai
dengan konsekuensinya, memungkinkan agar tindakan yang diambil sesuai dengan
pertimbangan oleh klien. 5) Konseling atau treatmen, tahap ini dilakukan dengan kerjasama
konselor dan klien agar mengarah untuk menyesuaikan diri klien baik di masa sekarang
maupun untuk dimasa yang akan datang. 6) Follow-up, tahap terakhir ini melakukan
pengulangan dari tahap awal agar bisa menjadi acuan untuk langkah tindak lanjut dalam
penyelesaian masalah klien, dan mengantisipasi diri klien terhadap timbulnya masalah.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Trait and Factor
Kelebihan dari teori ini yaitu, memudahkan klien untuk mendapatkan informasi
kerja beserta syarat-syarat yang harus dimiliki, klien bisa memilih pekerjaan dari berbagai
tawaran yang diusulkan, klien bisa merasakan kepuasan dalam berkarir serta
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid
50 Trait and Factor Theory Perspectives and Their Applications in Career Guidance and Counseling
memperoleh solusi dari masalah yang dihadapi, klien merasa puas berkarir berdasarkan
analisis trait and factor yang memugkinkan tingkat kesuksesan dan keberhasilannya lebih
tinggi (Zeni, 2016).
Kelemahan teori ini adalah, sifat klien lebih pasif sedangkan konselor lebih bersifat
aktif, klien merasa frustasi apabila pilihan karirnya tidak ditemukan, membatasi klien
untuk memilih karir sesuai dengan yang dianalisa berdasarkan sifat klien dan juga pada
konseling ini klien kurang mengetahui mengenai dirinya sendiri (Zeni, 2016).
Aplikasi Teori Trait and Factor dalam BK Karir
Bimbingan karir adalah usaha dari konselor untuk membantu individu (siswa)
melalui kegiatan layanan bimbingan konseling yang dikaitkan dengan karir yang akan
dipilih serta cara mengembangkan karir tersebut diikuti oleh individu agar individu bisa
lebih memahami dirinya serta lingkungannya (Afdal et al., 2014). Bimbingan karir adalah
suatu bantuan diberikan kepada klien agar paham juga mengenal dirinya, mengetahui
dan paham tentang dunia kerja, agar masa depan klien berkembang ke arah hidup yang
diharapkan oleh klien tersebut (Juwitaningrum, 2013). Konseling karir khusus digunakan
sebagai layanan dan pendekatan secara pibadi terhadap individu agar bisa mencapai
kompetensi yang dibutuhkan dalam berkarir serta mampu menghadapi masalah yang
terjadi pada dunia kerja (Jurnal et al., 2020).
Ahmad (2013) mengemukakan bahwa karir siswa ditentukan semenjak siswa
tersebut berada pada bangku sekolah. Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
berupa menyediakan peluang dalam mengenalkan karir kepada siswa, persiapan dalam
berkarir, dan merencanakan karir untuk masa depan siswa tersebut (Sulusyawati, 2017).
Guru bimbingan dan konseling maupun konselor dinyatakan telah memenuhi dan
menguasai syarat kompetensi konselor seperti kompetensi pengetahuan, kemamupuan
dan keterampilan, dan sikap apabila berlatar belakang sarjana pendidikan bimbingan dan
konseling (Brigham et al, 2013). Guru BK/Konselor adalah individu yang paling
memahami dan bisa melaksanakan bimbingan karir secara baik (Afdal, 2019).
Konseling dengan pendekatan ini juga didefinisikan sebagai bentuk penekanan
individu dalam memahami dirinya menggunakan tes psikologi pemecahan masalah
individu terutama terkait dengan memilih pekerjaan dan bidang studi. Melalui kegiatan
konseling menggunakan pendekatan ini secara aktif konselor berperan untuk membantu
mengarahkan tingkah laku klien agar bisa mengentaskan kesulitan klien, atau juga
disebut sebagai “clinical counseling” (Mahfud et al., 2005).
Pelaksanaan konseling bertujuan agar bisa memperbaiki kelemahan individu,
ketidaksanggupan individu, ketidakmampuan pada diri individu. Williamson
mengemukakan, bahwa hubungan konseling yaitu sangat bersifat pribadi dan sangat
akrab, agar klien mampu berkembang menuju ke arah yang baik konselor harus bisa
mempengaruhi klien untuk bisa mencapai tahap tersebut (Mahfud et al., 2005). Karena
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid
Fitriani Syamal, A. Muri Yusuf, Afdal Afdal 51
itulah perlunya kemampuan dan kesanggupan dan konselor agar bisa mendorong
individu untuk melakukan perencanaan karirnya di masa depan (Sofyan et al., 2013).
KESIMPULAN
Trait and factor merupakan pendekatan yang penting digunakan dalam pelayanan
bimbingan dan konseling. Melalui pendekatan ini konselor bisa membantu klien untuk
memahami dirinya, bakat, minat yang dimiliki, sehingga klien bisa berkarir sesuai
dengan apa yang diinginkan. Konseling menggunakan pendekatan ini sangat membantu
individu mengentaskan permasalahan yang ada pada diri individu dan masalah yang
terkait dengan pengambilan keputusan individu dalam berkarir. Konselor harus bisa
membantu klien untuk memahami dirinya agar klien menjadi paham untuk memulai
karir yang tepat sesuai dengan bakat dan minatnya, konselor membantu klien agar bisa
maju dan berkembang ke arah terbaik bagi diri klien.
REFERENSI
Afdal, A. (2019). Kompetensi Bimbingan Karir Kolaboratif Konselor SMA Negeri di Kota
Payakumbuh Sumatera Barat. JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia), 4(2), 100.
Afdal, A., Suya, M., Syamsu, S., & Uman, U. (2014). Bimbingan Karir Kolaboratif dalam
Pemantapan Perencanaan Karir Siswa SMA. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 2(3),
1.
Angelina, P. R. (2018). Optimalisasi Bimbingan Dan Konseling Karir Di Era Revolusi
Industri 4.0. Prosiding Sntp, 145–152.
Bimbingan, J., Pendidikan, F. I., & Surabaya, U. N. (2018). Dr. Najlatun Naqiyah,M.Pd
Jurusan Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Surabaya Email: najlatunnaqiyah.
Brigham et al. (2013). Scanned by CamScanner ﯼﺭﺍﺰﻤﮐ. A Psicanalise Dos Contos de Fadas.
Tradução Arlene Caetano, 466.
Febriani, R. D., Yusuf, A. M., & Iswari, M. (2016). Perbedaan Aspirasi Karier Siswa
ditinjau dari Jenis Kelamin, Jurusan, dan Tingkat Pendidikan Orangtua serta
Implikasinya
Grade, T., In, S., & High, S. (1983). the Development of Career Choice Guide Book Based
on Trait and Factor Theory for. 51–58.
Jurnal, T., Sosial, P. I., Nadira, D., Siahaan, A., Iswari, P. M., Konseling, B., Padang, U. N.
P., Fip, D., & Unp, B. K. (2020). PROGRAM KONSELING KARIR DI MAN 1
MEDAN Konseling karir merupakan alternatif yang ditempuh lembaga pendidikan
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa . Dalam konteks ini , diri , menuju karir
impian , dan menghindari keharusan bekerja ataupun wajib siap . 06(1), 19–34.
Juwitaningrum, I. (2013). Program Bimbingan Karir untuk Meningkatkan Kematangan
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid
52 Trait and Factor Theory Perspectives and Their Applications in Career Guidance and Counseling
Karir Siswa SMK. PSIKOPEDAGOGIA Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 2(2), 132.
Latif, A., Yusuf, A. M., & Efendi, Z. M. (2017). Hubungan Perencanaan Karier dan Efikasi
Diri dengan Kesipan Kerja Mahasiswa. Konselor, 6(1), 29.
Linda FitriaMega Iswari, A. (2020). Pentingnya Bimbingan Karir pada Kegiatan PKK.
Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 5(2).
Mahfud, M., Azhar, S. Al, Gresik, M., Raya, J., Krajan, M., & Gresik, N. (2005). Ruslan
A.Gani, Bimbingan Karir , (Bandung : CV Angkasa, 2005), h. 11. 447.
Ramli, M., & Muslihati, M. (2020). Bimbingan Karier Dalam Media Portofolio Karier.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan …, 889–895.
Ristian, T., Rahmadani, N., & Hidayat, D. R. (2020). Studi Literature: Pendekatan Teori
Trait and Factor Dalam Pengambilan Keputusan Karir Siswa SMA. Jurnal Ilmiah
Bimbingan Konseling Undiksha, 10(1), 32–40.
Saputri, Y. Y., & Yusuf, A. (2016). Orientasi karir pada peserta didik di sma negeri 1
sungai raya. Jurnal Penelitian Bimbingan Dan Konseling, 1(1), 1–9.
Sofyan, A., Yusuf, A. M., & Daharnis, D. (2013). Tingkat Aspirasi Karir Siswa di Tinjau
dari Jenis Kelamin, Jurusan dan Daerah Tempat Tinggal. Jurnal Konseling Dan
Pendidikan, 1(3), 9.
Sulusyawati, H., Yusuf, A. M., & Daharnis, D. (2017). Perencanaan Karier Siswa Di Sma
Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi, Jenis Kelamin, Dan Jurusan. Bikotetik
(Bimbingan Dan Konseling: Teori Dan Praktik), 1(1), 8.
Taherong, R., & Taherong, R. (2019). Efektivitas Konseling Kelompok Trait and Factor
Untuk Meningkatkan Kematangan Karir Siswa Kelas X Sma Negeri 4 Baubau. Sang
Pencerah: Jurnal Ilmiah Universitas Muhammadiyah Buton, 4(2), 57–63.
Tarsidi, D. (2007). Teori Perkembangan Karir Diintisarikan dari Zunker , Vernon G . ( 1986
). Career Counseling : Applied Concepts of Life Planning . Second Edition . Chapter
2 : Theories of Career Development . Monterey , California : Brooks / Cole
Publishing Company. 1–31.
Zeni, S. Z. (2016). Bimbingan Konseling Karir Dalam Pendekatan Spritual. Ta’dib, 16(2),
177.
SCHOULID: Indonesian Journal of School Counseling
Open Access Journal: https://jurnal.iicet.org/index.php/schoulid