0% found this document useful (0 votes)
35 views10 pages

The Analysis of Mode Choicemodel Based On Trip-Based and Tour-Based in A Day

This document summarizes a study on analyzing mode choice models based on trip-based and tour-based approaches in one day. The study develops a mode choice model based on activity schedules and time allocation using a multinomial logit model. The model examines mode choice for activities after returning home from work. Empirical analysis found that individual, family, and activity attributes significantly influence utility of activity time allocation. Modes with greater activity utility values, shorter travel times, lower costs, and joint tours were more likely to be chosen.

Uploaded by

Anggreani Lukita
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
35 views10 pages

The Analysis of Mode Choicemodel Based On Trip-Based and Tour-Based in A Day

This document summarizes a study on analyzing mode choice models based on trip-based and tour-based approaches in one day. The study develops a mode choice model based on activity schedules and time allocation using a multinomial logit model. The model examines mode choice for activities after returning home from work. Empirical analysis found that individual, family, and activity attributes significantly influence utility of activity time allocation. Modes with greater activity utility values, shorter travel times, lower costs, and joint tours were more likely to be chosen.

Uploaded by

Anggreani Lukita
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

THE ANALYSIS OF MODE CHOICEMODEL


BASED ON TRIP-BASED AND TOUR-BASED IN A DAY
MelawatyAgustien Ade Sjafruddin
Student Professor
Department of Civil Engineering ITB Department of Civil Engineering ITB
Jln. Ganesha 10, Bandung Jln. Ganesha 10, Bandung
Telp: (022) 2512395 Telp: (022) 2512395
melawaty15@gmail.com ades@si.itb.ac.id
Harun Al Rasyid S. Lubis Sony S.Wibowo
Lecturer Lecturer
Department of Civil Engineering ITB Department of Civil Engineering ITB
Jln. Ganesha 10, Bandung Jln. Ganesha 10, Bandung
Telp: (022) 2512395 Telp: (022) 2512395
halubis@yahoo.com sonysw@hotmsil.com

Abstract
The weakness of mode choice model based on trip-based and tour-based is not paying attention to how the
characteristics of the activity influence the alternative modes used to conduct such activities. Regarding this,
the mode choice model in this study based on the activity schedule and the time allocation. The mode choice
model for the three alternatives such as private car, private motorcycle and other modes in this study is
developed with the multinomial logit choice model based on the utility time allocation model of activity
choice in a day. The selection mode is used to conduct the activity choice at the time after returning home
from working activities.The result of the empirical analysis shows that the attributes of individuals, families
and activities greatly affect the utility of time allocation of activities such as sports, shopping, meetings,
entertainment and socialisation. Alternative modes that have greater attributes of utility activity value, shorter
travel time, lower travel costs and joint tour have greater chance to be selected.
Keywords: Activity time allocation, Activity Timing, Mode choice, Utility time allocation, Multinomial Logit

Abstrak
Kelemahan model pemilihan moda berdasarkan trip based dan tour based adalah tidak memperhatikan
bagaimana pengaruh karakteristik aktivitas terhadap pilihan moda yang digunakan untuk melakukan aktivitas
tersebut. Berdasarkan hal tesebut, model pemilihan moda dalam penelitian ini dibuat berdasarkan jadwal dan
alokasi waktuaktivitas.Model pemilihan moda untuk tiga alternatif pilihan mobil dan motor pribadi serta
moda lainnya dikembangkan dengan model pemilihan multinomial logit berdasarkan model utilitas alokasi
waktu aktivitas pilihan dalam satu hari.Pemlihan moda digunakan untuk melakukan aktivitas pilihan pada
waktusetelah pulang ke rumah dari aktivitas bekerja.Hasil analisis empiris menunjukan atribut individu,
keluarga dan aktivitas sangat mempengaruhi utilitas alokasi waktu dari beberapa aktivitas pilihan seperti olah
raga, belanja, meeting, hiburan ke mall dan bersosialisasi.Alternatif moda yang mempunyai atribut nilai
utilitas aktivitas yang lebih besar, waktu tempuh yang lebih singkat, biaya perjalanan yang lebih rendah dan
bersifat joint tour menpunyai peluang yang lebih besar untuk dipilih.
Kata Kunci: Alokasi waktu aktivitas, Jadwal waktu aktivitas , Pemilihan Moda, Utilitasalokasi waktu,
Multinomial Logit

PENDAHULUAN
Syarat utama untuk dapat memahami perilaku berjalanan berdasarkan aktivitas adalah
pengetahuan bahwa perjalanan yang dilakukan merupakan kebutuhan untuk melakukan
aktivitas pada sebaran lokasi (Jones et al,1983). Oleh karena itu mekanisme
terjadinyaaktivitas harus dipahami dalam melakukan analisis permintaan perjalanan.
Bagaimana aktivitas dilakukan pada dasarnya adalah sama dengan bagaimana individu
menggunakan waktunya dalam suatu periode tertentu. Model-model permintaan perjalanan
khususnya yang berkaitan dengan model pemilihan moda yang berdasarkan pada trip

11
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

based dan tour based tidak memperhatikan bagaimana pengaruh karakteristik aktivitas
yang dilakukan terhadap pilihan moda yang digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut
(Fujiwara, et.al.,2010). Beberapa penelitian terkini mengenai perilaku perjalanan
berdasarkan aktivitas menyebutkan adanya hubungan yang sangat erat antara waktu
perjalanan dan alokasi waktu aktivitas karena keterbatasan waktu yang dimiliki yaitu 24
jam yang harus dibagi untuk melakukan beberapa aktivitas dan perjalanan dalam satu hari
(Bhat, 2005).
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini berkaitan dengan pilihan karakteristik
perjalanan yang direpresentasikan dengan karakteristik pemilihan moda yang dibatasi oleh
alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam satu hari.Berdasarkan sudut pandang
bahwa pilihan moda yang digunakan untuk melakukan aktivitas adalah sebagai hasil dari
pilihan jadwal dan alokasi waktu untuk melakukan aktivitas, maka perumusan model
pemilihan tersebut dilakukan berdasarkan model utilitas alokasi waktu. Model alokasi
waktu yang dikembangkan berdasarkan pada utilitarian resource allocation theorydimana
individu mengalokasikan waktu untuk setiap aktivitas sehingga diperoleh nilai maksimum
dari total utilitas yang dihasilkan dari semua aktivitas pada periode waktu tersebut
(Yamamoto, 2000). Model pemilihan yang dikembangkan adalah model multinomial logit
dengan alternatif pemilihan moda mobil pribadi, motor pribadi dan moda lainnya seperti
angkutan umum, sepeda, jalan kaki dan melakukan joint tour dengan individu lan. Atribut
alternatif dibagi menjadi tiga yaitu atribut yang terkait dengan karakteristik aktivitas,
perjalanan dan karakteristik individu dan keluarga. Terdapat tiga periode yang diamati
yaitu periode pagi hari sebelum bekerja, siang hari pada waktu istirahat ditempat bekerja
dan sore atau malam hari setelah pulang ke rumah. Pemodelan dilakukan untuk aktivitas
yang dilakukan untuk periode sore atau malam hari setelah pulang ke rumah.
Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan data-data hasil survey di lokasi studi. Data-data
yang dikumpulkan adalah hasil wawancara dan pengisian kuesionermengenai aktivitas dan
perjalanan dalam satu hari.Karakteristik responden adalah seorang pekerja yang sudah
berkeluarga dan tergolong kelompok choice dalam pemilihan moda. Bagian selanjutnya
menjelaskan bagaimana pembentukan model dimana setelah model alokai waktu dibuat
berdasarkan teori utilitas alokasi waktu, kemudian dikembangkan model multinomial logit
pemilihan moda. Hasil analisis empiris akan dijelaskan pada bagian keempat yang diikuti
oleh kesimpulan pada bagian selanjutnya.

DESKRIPSI DATA
Data yang dikumpulkan meliputi data sekunder dan primer di salah satu kota di Indonesia
dengan intensitas jumlah dan jarak perjalanan penduduk menengah yaitu Kota Palembang.
Lokasi pengambilan sample adalah responden yang tersebar di 16 Kecamatan di Kota
Palembang. Jumlah sampel yang dikumpulkan adalah sebanyak 150 orang. Data primer
yang dikumpulkan melalui kuesioner dan wawancara meliputi data sosial ekonomi
individu dan rumah tangga serta data aktivitas dan perjalanan dalam satu hari.
Data sosial ekonomi meliputi data jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, pendapatan rumah
tangga, jumlah anak serta jumlah dan jenis pemilikan kendaraan dijelaskan sebagai berikut.
Berdasarkan data dari 150 orang responden yang diamati, 65 orang atau 43% berjenis
kelamin laki-laki dan 85 orang atau 57% mempunyai jenis kelamin perempuan.
Responden yang paling banyak diamati adalah responden usia kerja yaitu 26 sampai
dengan 55 tahun. Hal ini sesuai dengan karakteristik responden adalah pekerja dengan

12
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

profesi beragam tetapi sesuai dengan target penelitian bahwa responden mempunyai
aktivitas pilihan selain dari aktivitas wajib seperti bekerja. Responden dengan usia
produktif diharapkan mempunyai intensitas aktivitas dan perjalanan yang lebih tinggi di
bandingkan dengan usia non produktif.
Aktivitas pilihan yang dilakukan diluar rumah oleh responden beragam, diantaranya
aktivitas sosial seperti mengunjungi keluarga atau teman, meeting, belanja, olah raga dan
hiburan. Beberapa responden mempunyai aktivitas pilihan di luar rumah lebih dari satu
jenis aktivitas. Jumlah aktivitas pilihan dalam satu hari yang diamati dari 150 orang
responden adalah 163 aktivitas pilihan. Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan pada waktu
pagi sebelum bekerja, pada waktu jam istirahat kerja dan setelah pulang ke rumah.
Pemilihan moda yang digunakan untuk melakukan aktivitas tersebut dibagi menjadi 3 yaitu
mobil dan motor pribadi serta moda lain seperti angkutan umum, sepeda, jalan kaki atau
melakukan joint tour dengan individu lain. Moda yang digunakan berdasarkan tipe
aktivitas pilihan diluar rumah yang dilakukan pada tiga periode pengamatan dijelaskan
pada gambar 1 sampai 4 berikut.

25%
Persentase

20%
15%
10% Mobil
5%
0% Motor
Sebelum Bekerja Pada Jam Istirahat Setelah Pulang Lainnya
Bekerja
Pemilihan Moda

Gambar 1. Persentase Pemilihan Moda Berdasarkan Jadwal Waktu Aktivitas Pilihan

150%
Presentase

100%
Mobil
50%
Motor
0%
Olah raga Belanja Sosialisasi Lainnya
Pemilihan Moda

Gambar 2. Persentase Pemilihan Moda BerdasarTipe Aktivitas Sebelum Bekerja

20%
Presentasi

15%
10%
5% Mobil
0%
Makan Belanja Bicarakan Sosialisasi Motor
siang di bisnis Lainnya
luar kantor
Pemilihan Moda
Gambar 3. Persentase Pemilihan Moda BerdasarkanAktivitas Waktu Istirahat Bekerja

13
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

20%

Persentase
15%
10%
Mobil
5%
Motor
0%
Olah raga Belanja Meeting Hiburan Sosialisasi Lainnya
ke Mall
Pemilihan Moda

Gambar 4.Persentase Pemilihan Moda BerdasarkanTipe Aktivitas Setelah Bekerja

Gambar 1 menunjukan persentase pemilihan moda mobil dan motor pribadi berkurang
pada jam istirahat di siang hari dan sebaliknya pemilihan moda lain meningkat. Hal ini
disebabkan karena adanya adanya “joint tour” atau perpindahan moda naik angkutan
umum atau berjalan kaki menuju tempat aktivitas pilihan. Hal ini dilakukan dengan alasan
untuk menghindari jam sibuk siang dan kesulitan mencari tempat parkir. Aktivitas sebelum
bekerja didominasi oleh aktivitas belanja dengan moda mobil, untuk aktivitas pada siang
hari waktu istirahat didominasi oleh aktivitas makan siang diluar kantor dengan pilihan
moda selain mobil dan motor pribadi. Sedangkan untuk aktivitas setelah pulang bekerja
didominasi oleh aktivitas hiburan ke mall dengan pemilihan moda mobil pribadi. Deskripsi
mengenai alokasi waktu aktivitas dan perjalanan untuk melakukan aktivitas pilihan
dijelaskan oleh grafik pada gambar 5 sampai dengan 7 berikut.

80,000
Waktu (Menit)

60,000
40,000 Rata-Rata Alokasi Waktu
Aktivitas
20,000
0,000 Rata-Rata Alokasi Waktu
Perjalanan
Olah raga Belanja Sosialisasi

Gambar 5. Rata-Rata Alokasi Waktu Aktivitas dan Perjalanan Sebelum Bekerja

100,000
Waktu (Menit)

80,000
60,000
40,000 Rata-Rata Alokasi Waktu
20,000 Aktivitas
0,000
Makan Belanja Bicarakan Sosialisasi Rata-Rata Alokasi Waktu
siang di luar bisnis Perjalanan
kantor
Tipe Aktivitas

Gambar 6. Rata-Rata Alokasi Waktu Aktivitas dan Perjalanan Berdasarkan Tipe Aktivitas pada
Waktu Istirahat Bekerja

14
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

150,00

Waktu (Menit)
100,00
Rata-Rata Alokasi Waktu
50,00 Aktivitas
0,00 Rata-Rata Alokasi Waktu
Olah raga Belanja Meeting Hiburan Sosialisasi Perjalanan
ke Mall
Tipe Aktivitas

Gambar 7. Rata-Rata Alokasi Waktu Aktivitas dan Perjalanan Berdasarkan Tipe Aktivitas Setelah
Pulang ke Rumah

Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas lebih besar dari alokasi waktu perjalanan baik
pada waktu sebelum bekerja, waktu istirahat dan pada waktu pulang dari bekerja. Waktu
perjalanan pada waktu istirahat ditempat kerja rata-rata 20 menit. Waktu perjalanan
tersebut lebih singkat, hal ini disebabkan karena durasi waktu luang yang lebih singkat
pada waktu istirahat siang yaitu berkisar antara 1 sampai dengan 1,5 jam. Sedangkan untuk
pagi hari sebelum bekerja waktu perjalanan untuk melakukan aktivitas rata-rata sebesar 40
menit. Aktivitas pilihan yang dilakukan pada waktu setelah bekerja untuk aktivitas belanja
rata-rata 10 menit, untuk aktiitas olah raga, hiburan ke mall dan sosialisasi rata-rata 30
menit sedangkan untuk aktivitas meeting rata-rata waktu perjalanan adalah 50 menit.
Fenomena tersebut menunjukan bahwa analisis pemilihan moda berdasarkan aktivitas
penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana individu
memaksimumkan nilai manfaat alokasi waktu dalam satu hari untuk melakukan aktivitas
dan perjalanan. Waktu 24 jamdalam satu hari harus dibagi untuk melakukan perjalanan dan
beberapa aktivitas yang bersifat wajib seperti bekerja, aktivitas rutindan pilihan dalam satu
hari. Pada bab selanjutnya akan dibahas pengaruh karakteristik individu, rumah tangga dan
aktivitas yang dilakukan terhadap pemilihan moda untuk aktivitas pilihan pada waktu
setelah pulang ke rumah dari aktivitas wajib yaitu bekerja.

MODEL PEMILIHAN MODA BERDASARKAN UTILITAS ALOKASI WAKTU


AKTIVITAS PILIHAN
Asumsi yang digunakan dalam struktur model pemilihan yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalahpemilihan moda berdasarkan pada nilai utilitas perjalanan dan aktivitas
pilihan di luar rumahatau Out Home Discretionary Activities (OHD) yang berhubungan
dengan perjalanan tersebut.Utilitas alternatif (i) :
Ui = UTi + UAi(1) ; UTi =  Xi + εi(2)

UAi = UA ji (3) ; UAji =  Aji ln t ji  exp( X Aji   Aji ) ln t ji (4)


j

i : kombinasi alternatif pilihan moda dan waktu keberangkatan


UTi : utilitas perjalanan
 : vektor koefisien
Xi : vektor variabel bebas (explanatory variable) yang berhubungan dengan
perjalanan
εi : variabel acak dari utilitas perjalanan

15
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

dtj: waktu antara 2 aktivitas sebelum dan sesudah aktivitas-aktivitas OHD


UAi: jumlah utilitas semua aktivitas OHD yang dapat dilakukan pada periode
waktu dtj
UAji : utilitas aktivitas OHD yang ke j dilakukan pada periode waktu dt j dan
diperoleh jika alternatif moda i dipilih
: vektor koefisien
XAji : vektor variabel bebas untuk pilihan aktivitas OHD ke j ketika alternatif i
dipilih
εAji : variabel acak dari utilitas aktivitas OHD yang ke j
tji : waktu untuk melakukan aktivitas OHD yang ke j
Proses estimasi parameter model utilitas alokasi waktu dan pemilihanmoda perjalanan
sebagai berikut :
1. Nilai parameter β yang terdapat pada persamaan (4) yang diperoleh dengan cara
menyelesaikan persamaan regresi linier dari persamaan perbandingan seperti yang di
uraikan pada persamaan (5). Perbandingan antara durasi dari aktivitas ( t Aji ) dan open
periode (dtj) atau waktu antara 2 aktivitas sebelum dan sesudah aktivitas-aktivitas
J
pilihan diluar rumah (OHD) sama dengan perbandingan  Aji dan   Aji
j 1
 t Aji 
ln  
 t k - tk -1 - t trip 
=  (XAji  XAj'i )  ( Aji   Aj 'i ) (5)

t * Aji
: durasi dari aktivitas OHD yang ke j
tk : waktu mulai aktivitas setelah aktivitas-aktivitas OHD
tk-1 : waktu akhir aktivitas sebelum aktivitas-aktivitas OHD
ttrip : waktu perjalanan pada periode waktudt
εAj’i : variabel acak dari utilitas aktivitas-aktivitas OHD selain aktivitas ke j
2. Setelah diperoleh nilai parameter β, di tentukan nilai durasi optimum dari seluruh
aktivitas discretionary untuk setiap alternatif (i = 1,2,....,12) dengan cara
memaksimumkan utilitas dari aktivitas UAi (persamaan 3). Dengan kendala :

 t Aji  tk – tk-1 - ttrip (6)


j

Durasi optimum dari seluruh aktivitas discretionary untuk setiap alternatif (i=1,2,....,12) :
t *ji
3. Setelah diperoleh nilai parameter β dan nilai utilitas maksimum dari aktivitas
berdasarkan durasi optimum t *ji dari seluruh aktivitas discretionary untuk setiap
alternatif (i = 1,2,....,12),substitusi persamaan utilitas (5) pada model mutinomial logit,
sebagai berikut :
Model Multinomial Logit :
 J  
exp Xi    exp(  X Aji ) ln(t *ji )
Pr(i) =  j 1  (7)
12  J 
* 
 exp Xi    exp(  X Aji ) ln(t ji )
i 1  j 1 

 : vektor koefisien
XAji : vektor variabel bebas untuk pilihan aktivitas OHD ke j ketika alternatif idipilih

16
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014


 : estimasi vektor koefisien
*
t ji : durasi optimum dari aktivitas OHD yang ke j

HASIL ESTIMASI PARAMETER MODEL


Parameter-parameter model diestimasi dengan menggunakan data yang dijelaskan pada
bagian 2. Pada tahap pertama, data alokasi waktu aktivitas pilihan diluar rumah, digunakan
untuk estimasi vektor parameter  dengan menggunakan ordinary least-squares
regression. Diantara ketiga periode waktu pengamatan hanya satu periode yang dimodelan
yaitu mdel pemilihan moda pada waktusetelah pulang ke rumah dari aktivitas wajib yaitu
bekerja. Data-data aktivitas pilihan untuk 150 orang responden tersebut direkapitulasi
untuk melakukan estimasi nilai vektor parameter  . Variabel-variabel bebas yang
digunakan, dijelaskan pada tabel 1 dan hasil estimasi parameternya dijelaskan pada tabel 2
dan tabel 3. Tidak semua variabel bebas dalam model signifikan, hal ini disebabkan karena
adanya korelasi antar variabel bebas dan rendahnya korelasi variabel bebas dan
terikat.Berdasarkan nilai koefisien variabel bebas yang diperoleh dari model, beberapa
atribut individu dan keluarga serta atribut aktivitas yang paling mempengaruhi utilitas
alokasi waktu aktivitas pilihan yang dimodelkan adalah responden dengan tipe pekerjaan
PNS cenderung mempunyai waktu yang singkat untuk aktivitas olah raga sedangkan untuk
aktivitas belanja responden perempuan cenderungmempunyai nilai alokasi waktu aktivitas
yang lebih lama dibandingkan laki-laki. Aktivitas meeting akan meningkatkan nilai utilitas
alokasi waktu aktivitas pilihan untuk responden dengan tipe pekerjaan pegawai swasta
Peningkatan nilai tingkat kesenangan melakukan aktivitas akan meningkatkan alokasi
waktu aktivitas hiburan ke mall. Responden dengan jenis pekerjaan wirausaha akan
mempunyai alokasi waktu yang lebih lama untuk aktivitas yang bersifat sosial.
Berdasarkan nilai estimasi parameter model utilitas aktivitas dan nilai alokasi waktu
optimum t *ji untuk aktivitas-aktivitas yang diamati, maka diperoleh nilai estimasi parameter
model multinomial logit seperti yang dijelaskan pada tabel 3 berikut.
Tabel 1. Variabel Bebasyang Digunakan Dalam Model Utilitas Alokasi Waktu dan Multinomial
Logit
Atribut Alternatif Variabel Bebas
Atribut Individu dan Jenis kelamin, jenis pekerjaan, jumlah anak, pendapatn rumah tangga,
Rumah Tangga pemilikan mobil dan motor.
Atribut Aktivitas Sifat – sifat aktivitas : hobby, sosial, rutin dan tingkat kesenangan
Atribut Perjalanan Waktu tempuh dari kantor dan rumah, jumlah pergantian moda, biaya
perjalanan dan joint tour

Tabel 2. Estimasi Parameter Model Regresi Alokasi Waktu Aktivitas Pilihan yang Dilakukan
Setelah Pulang ke Rumah dari Aktivitas Bekerja

17
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

Tipe Aktivitas
Olah Raga Belanja Meeting Hiburan ke Sosialisasi
Variabel Bebas Mall
Koe t-Stat Koe t-Stat Koe t-Stat Koe t-Stat Koe t-Stat
fisien fisien fisien fisien fisien
4.983 2.939 3.091 3.41 1.362 1.512 1.807 2.341 1.117 1.671
-
Jenis Kelamin 5.045 3.885 3.013 2.061 -0.437
0.296
- - -
Pekerjaan PNS -5.703 1.125 1.982
4.125 0.003 0.211
Pekerjaan
0.138 0.097 0.098 0.742 2.231 3.221 1.032 1.982 0.657 0.423
Swasta
Pekerjaan
3.261 2.911
Wirausaha
- -
Jumlah anak 0.146 0.853
0.211 0.561
Pendapatan - -
Rumah Tangga 1.156 2.341
- - -
Pemilikan mobil -0.347 2.457 2.391
0.406 0.112 0.342
Pemilikan motor 0.259 0.333
Hobby 0.011 1.321
Tingkat -
0.038 0.429 2.435 3/421 -0.014
kesenangan 0.321
Rutin 0.322 0.721 2.133 2.541

Tabel 3. Hasil Estimasi Parameter Model Multinomial Logit Pemilihan Moda


Variabel Koefisien t-stat
UAi 0.9153 2.2333
Waktu tempuh dari kantor -0.0251 -0.771
Waktu tempuh dari rumah -0.0364 -2.152
Jumlah pergantian moda 0.004 0.053
Biaya perjalanan -0.0023 -4.716
Joint tour 0.8213 2.734

Signifikansi model di tunjukan juga dengan nilai Pseudo R 2, yang bernilai 0.3 yang setara
dengan 0.6 pada model regresi linier dan signifikan secara statistik dari tiap-tiap variabel
bebas, ditentukan berdasarkan perbandingan nilai nilai kritis Wald. Variabel bebas
dikatakan signifikan jika absolut dari nilai staistik wald lebih besar dari nilai kritis wald
untuk tingkat kepercayaan sebesar 95% yaitu 1,96.Hasil model menunjukan terdapat dua
variabel bebas yang tidak signifikan dalam model yaitu variabel waktu tempuh dari kantor
dan jumlah pergantian moda. Beberapa variabel yang signifikan yaitu nilai utilitas alokasi
waktu mempunyai nilai koefisien positif hal ini berarti alternatif moda dengan nilai utilitas
aktivitas yang lebih besar cenderung untuk dipilih. Waktu tempuh dari rumah menuju
lokasi aktivitas pilihan mempunyai nilai koefisien negatif yang signifikan, hal ini berarti
alternatif moda yang menghasilkan waktu perjalanandari rumah yang lebih singkat

18
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

cenderung untuk dipilih. Demikian juga untuk biaya perjalanan yang mempunyai nilai
koefisien negatif, semakin besar biaya perjalanan maka pelaku perjalanan akan mengubah
pilihan moda. Nilai koefisien variabel joint tour yang bernilai positif, menunjukan
alternatif moda yang cenderung untuk dipilih adalah yang bersifat joint tour.
Hasil penelitian menunjukan atribut aktivitas yang dipertimbangkan dalam model
menghasilkan model pemilihan moda yang signifikan. Seperti di negara maju, pelaku
perjalanan di negara berkembang seperti diIndonesia, mempertimbangkan karakteristik
aktivitas dalam melakukan pemilihan moda, terutama karakteristik aktivitas yang terkait
dengan jadwal dan alokasi waktu aktivitas dalam satu hari. Penelitian ini hanya fokus pada
pemilihan moda untuk melakukan aktivitas pilihan yang dilakukan pada satu periode
waktu. Penelitian selanjutnya dapat dikembangkan untuk tipe dan jadwal aktivitas lainnya
yang dapat dilakukan dalam periode satu hari.

KESIMPULAN
Hasil pengumpulan data aktivitas dan perjalanan yang dilakukan di Kota Palembang
menunjukan adanya variasi jadwal waktu melakukan aktivitas dan pilihan moda yang
digunakan untuk melakukan aktivitas pilihan diantara waktu melakukan aktivitas wajib.
Aktivitas sebelum bekerja didominasi oleh aktivitas belanja dengan moda mobil, untuk
aktivitas pada siang hari waktu istirahat didominasi oleh aktivitas makan siang diluar
kantor dengan pilihan moda selain mobil dan motor pribadi. Sedangkan untuk aktivitas
setelah pulang bekerja didominasi oleh aktivitas hiburan ke mall dengan pemilihan moda
mobil pribadi.Kepentingan nilai manfaat dari aktivitas pilihan yang dilakukan
dibandingkan dengan perjalanan untuk melakukan aktivitas tersebut ditunjukan oleh nilai
alokasi waktu untuk melakukan aktivitas lebih besar dari alokasi waktu perjalanan baik
pada waktu pagi sebelum bekerja, siang hari pada waktu istirahat dan sore hari pada waktu
pulang dari bekerja
Hasil pemodelan regresi utilitas alokasi waktu aktivitas menunjukan terdapat beberapa
atribut individu dan keluarga serta atribut aktivitas yang paling mempengaruhi alokasi
waktu beberapa aktivitas pilihan yang dilakukan setelah pulang ke rumah dari aktivitas
bekerja. Responden dengan tipe pekerjaan PNS cenderung mempunyai waktu yang singkat
untuk aktivitas olah raga sedangkan untuk aktivitas belanjaresponden perempuan
cenderungmempunyai nilai alokasi waktu aktivitas yang lebih lama dibandingkan laki-laki.
Aktivitas meeting akan meningkatkan nilai utilitas alokasi waktu aktivitas pilihan untuk
responden dengan tipe pekerjaan pegawai swasta Peningkatan nilai tingkat kesenangan
melakukan aktivitas akan meningkatkan alokasi waktu aktivitas hiburan ke mall.
Responden dengan jenis pekerjaan wirausaha akan mempunyai alokasi waktu yang lebih
lama untuk aktivitas yang bersifat sosial.
Hasil model pemilihan moda menunjukan terdapat dua variabel bebas yang tidak
signifikan dalam model yaitu variabel waktu tempuh dari kantor dan jumlah pergantian
moda. Beberapa variabel yang signifikan yaitu nilai utilitas alokasi waktu mempunyai nilai
koefisien positif hal ini berarti alternatif dengan nilai utilitas aktivitas yang lebih besar
cenderung untuk dipilih. Waktu tempuh dari rumah ke tempat lokasi aktivitas pilihan
mempunyai nilai koefisien negatif yang signifikan, hal ini menunjukan alternatif dengan
waktu perjalanan yang lebih singkat dari rumah cenderung untuk dipilih. Demikian juga
untuk biaya perjalanan yang mempunyai nilai koefisien negatif, semakin besar biaya
perjalanan maka pelaku perjalanan akan mengubah pilihan moda. Nilai koefisien variabel

19
The 17th FSTPT International Symposium, Jember University, 22-24 August 2014

joint tour yang bernilai positif, menunjukan alternatif moda yang cenderung untuk dipilih
adalah yang bersifat joint tour.
Pemahaman mengenai perilaku perjalanan yang mengarah pada perilaku disaggregate
pemilihan alokasi waktu, jadwal keberangkatan dan moda dalam penelitian ini perlu
dikembangkan sebagai dasar pemahaman perilaku perjalanan aggregate berdasarkan
aktivitas dari masyarakat perkotaan. Pemahaman perilaku perjalanan aggregate dapat
digunakan sebagai alat evaluasi kebijakan di wilayah perkotaan khususnya untuk Kota
Palembang.

REFERENCES
Ben-Akiva, M., Lerman, 1985. Discrete Choice Analysis: Theory andApplication to
Travel Demand., MIT Press, Cambridge, MA.
Bhat, C.R., and Koppelman, 2005. Activity Based Modeling of Travel Demand.
Transportation Research, Vol. 15, No. 1-2, pp. 35-40.
Bhat, C.R , et.al, 2009. A Comprehensive Model of Workers’ Non-Work Activity Time-
Use and Timing Behavior, Transportation Research Record, Vol. 2134, pp. 51-62.
Fujiwara, et.al., 2010. Modelling the Interaction between Activity Participation and Time
Use Behaviour over the Course of a Day, Journal EASTS, Vol.8.
Hensher, D.A.,J.M.Rose, W.H. Greene 2005. Applied Choice Analysis. Cambridge
University Press.
Jones, P.M., Dix, M.C., Clarke, M.I. and Heggie, I.G. 1983.Understanding travel
behaviour,Aldershot: Gower.
Kenneth Train, 2002.Discrete Choice Methods With Simulation.
Kinnear P.R., C.D. Gray. 2004. SPSS 12 Made Simple. Departemen of Psychology
Universitas of Aberdeen.
Meyer, M. D., and E. J. Miller. 2001.Urban Transportation Planning A Decision-Oriented
Approach. McGraw-Hill.
Timmermans H. et.al., 2006.Progress in Activity-Based Analysis, The 11th IATBR
Conference, Kyoto, Japan.
Yagi,S.,Mohammadian,A, 2009. An Activity-Based Microsimulation Model of Travel
Demand in The Jakarta Metropolitan Area, Jurnal of Choice Modelling.
Yamamoto, T., dan R. Kitamura, 2000. An Analysis of Time Allocation,Departure Time
and Route Choice Behavior Under Congestion Pricing79th Annual Meeting of the
Transportation Research Board Washington, D.C.

20

You might also like