HUBUNGAN MASALAH MENYUSUI
DENGAN PEMBERIAN ASI
Raja Resta Asnawati¹, Widia Lestari², Oswati Hasanah³
Fakultas Keperawatan Universitas Riau
Email: rajaresta98@gmail.com
Abstract
Purpose: This study aims to determine the relationship between approach breastfeeding problems and breastfeeding
method. Methods: The design in this study used a descriptive correlation withapproach cross sectional approach
breastfeeding, with a total sample of 60 breastfeeding mothers who were taken based on inclusion criteria using
accidental sampling techniques. The analysis used was univariate and bivariate analysis, using the chi-square test.
Results: The majority of breastfeeding was exclusive breastfeeding 32 respondents (53.3%), the majority of
breastfeeding problems that were most often found in the first week were flat / immersed nipples as many as 31
respondents (51.7%), swollen breasts by 30 respondents (50%), Breast milk does not come out / a little as many as 36
respondents (60%), except for blisters / sore nipples, red breasts and pain, the majority occurred at week 2-1 months as
many as 18 respondents (30%) and 20 respondents (33.3 %). The results of statistical tests showed that there was a
significant relationship between breastfeeding problems and breastfeeding, it was found that the nipples were flat /
immersed p value (0.001)<(0.05), swollen breasts p value (0.029)<(0.05), nipple blisters / wounds. p value
(0.018)<(0.05), red breast and pain p value (0.010)<(0.05), breast milk did not come out / little p value (0.029)<(0.05).
Conclusion: Breastfeeding problems experienced by mothers are related to the success of mothers in giving exclusive
breastfeeding. Suggestion: Health workers, it is hoped should prevent and overcome early breastfeeding problems
experienced by mothers so that mothers can successfully provide exclusive breastfeeding.
Keywords: breastfeeding problem; breastfeeding.
PENDAHULUAN namun persiapan ibu juga perlu di siapkan
sedini mungkin agar ibu percaya dengan
Masalah menyusui yang sering dialami
dirinya sendiri bahwa dia mampu memberikan
dan dikeluhkan oleh ibu yang sedang
bayinya ASI secara eksklusif.
menyusui seperti kelecetan pada puting susu,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
pembengkakan pada payudara, tersumbatnya
telah dilakukan oleh peneliti di wilayah kerja
saluran air susu, mastitis, puting terbenam atau
Kota Pekanbaru pada 10 orang ibu yang
bayi yang tidak mau menyusu. (Widiasih,
mempunyai bayi 6-12 bulan diperoleh hasil 4
2008). Melihat hasil penelitian yang telah
responden diantaranya memiliki masalah
dilakukan oleh Safitri (2012) dimana
menyusui pada saat proses pemberian ASI
permasalahan yang bisa mempengaruhi proses
eksklusif diantaranya ASI tidak keluar dan
pemberian ASI yang menimbulkan angka
puting lecet sebanyak 3 orang dan 1 responden
cakupan ASI eksklusif yang rendah. Hal ini
memberikan susu formula sebagai tambahan.
disebabkan olehterdapat berbagai macam
Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti
masalah yang dapat mempengaruhi proses
tertarik untuk mengetahui “Hubungan masalah
pemberian ASI yang menyebabkan angka
menyusui dengan pemberian ASI”.
cakupan ASI eksklusif yang rendah. Hal ini
terjadi disebabkan oleh sebagian ibu tidak
METODE PENELITIAN
menyusui bayinya atau berhenti untuk
Pada penelitian ini menggunakan
memberikan ASI kepada bayinya karena
deskriptif korelasi dengan pendekatan cross
kesalahan dalam tatalaksana menyusui
sectional, untuk populasi dari penelitian ini
sehingga menimbulkan rasa nyeri atau pun
adalah ibu menyusui yang mempunyai bayi 6-
lecet pada puting ibu sehingga masalah yang
8 bulan sebanyak 146 ibu. Pengambilan
ibu alami tersebut dapat mempengaruhi
sampel menggunakan accidental sampling
pemberian ASI secara tidak optimal. Tidak
dengan 60 responden. Alat pengumpulan data
hanya masalah fisik saja yang dapat
menggunakan kuesioner merupakan hasil
mempengaruhi dalam proses pemberian ASI,
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 122
modifikasi dari kuesioner Sundari (2020). Data Payudara
24 40 30 50 6 10 60 100
bengkak
penelitian diolah secara statistik dengan Puting susu
27 45 15 25 18 30 60 100
program Statistical Product and Service lecet/luka
Payudara
Solution (SPSS) dan ditampilkan dalam bentuk merah dan 21 35 19
31,
20
33,
60 100
7 3
tabel distribusi dan frekuensi melalui hasil uji nyeri
ASI tidak
chi-square. keluar/sedikit
24 40 36 60 0 0 60 100
HASIL PENELITIAN Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa ibu
Tabel 1 Karakteristik Responden menyusui yang pernah mengalami puting
Karakteristik
Frekuensi Persentase (%) datar/terbenam mayoritas terjadi pada minggu
responden
Umur Ibu pertama sebanyak 31 ibu (51,7%), yang pernah
Remaja Akhir mengalami payudara bengkak mayoritas
21 35%
(17-25 tahun)
Dewasa Awal terjadi pada minggu pertama sebanyak 30 ibu
39 65%
(26-35 tahun) (50%), yang pernah mengalami puting susu
Total 60 100
lecet/luka mayoritas terjadi pada minggu 2-1
Paritas
bulan sebanyak 18 ibu (30%), yang pernah
Primipara 31 51,7
mengalami payudara merah dan nyeri
Multipara 22 36,7
mayoritas terjadi pada minggu 2-1 bulan
Grande Multipara 7 11,7
sebanyak 20 ibu (33,3%) dan ibu yang
Total 60 100 mengalami ASI tidak keluar/sedikit mayoritas
Pendidikan terakhir ibu terjadi pada minggu pertama sebanyak 36 ibu
SD 5 8,3 (60%).
SMP 7 11,7
SMA 36 60 Tabel 3 Paritas berdasarkan pemberian ASI
Perguruan Tinggi 12 20 Gra
Pri Mul de
Total 60 100 Pember
N % mip % tipar % Mul %
ian ASI
Status pekerjaan ibu ara a tipar
a
Bekerja 26 43,3 ASI
53, 22
Tidak Bekerja 34 56,7 Eksklus 32 7 18 81,8 7 100
3 ,6
if
Total 60 100 Tidak
Jenis Persalinan ASI 46, 77
28 24 4 18,2 0 0
Eksklus 7 ,4
Normal 37 61,7 if
SC 23 38,3 10 10
Total 60 31 22 100 7 100
0 0
Total 60 100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas ibu primipara tidak
bahwa mayoritas umur ibu masa dewasa awal memberikan ASI secara eksklusif (77,4%).
yaitu 26-35 tahun sebanyak 39 responden
(65%), mayoritas paritas ibu yaitu primipara Tabel 4 Jenis Persalinan berdasarkan pemberian ASI
sebanyak 31 ibu (51,7%), mayoritas
pendidikan terakhir yaitu SMA sebanyak 36 Pemberian ASI N % Normal % SC %
ibu (60%), mayoritas status pekerjaan ibu
yaitu Tidak Bekerja sebanyak 34 ibu (56,7%)
dan jenis persalinan mayoritas ibu persalinan ASI Eksklusif 32 53,3 21 56,8 11 47,8
secara normal sebanyak 37 ibu (61,7%). Tidak ASI
28 46,7 16 43,2 12 52,2
Eksklusif
Total 60 100 37 100 23 100
Tabel 2 Permasalahan menyusui berdasarkan waktunya
Tidak Minggu Minggu 2
Masalah Total
Pernah pertama - 1 bulan
Menyusui Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa
n % N % n % N %
Puting
48, 51, mayoritas ibu persalinan normal memberikan
datar/terbena 29 31 0 0 60 100
m
3 7 bayinya ASI eksklusif (56,8%).
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 123
1. Analisa Bivariat Tidak
1,4
–
8
Tabel 5 Hubungan puting datar/terbenam dengan pernah 20 71,4 8 28,6 28 46,7 12,4
pemberian ASI Total 32 53,3 28 46,7 60 100
Puting datar/terbenam Pemberian ASI Hasil analisis hubungan antara puting
Tot O P lecet/luka dengan pemberian ASI diperoleh
ASI Tidak ASI al R value
EKSKLUSIF EKSKLUSIF
sebanyak 12 ibu (37,5%) yang mengalami
puting lecet/luka menyusui eksklusif.
n % n % n % Sedangkan diantara ibu yang tidak pernah
51, mengalami puting lecet/luka ada 20 ibu
Pernah 9 29 22 71 31 9,4
7 (71,4%) yang memberikan ASI eksklusif.
2,9 0,00
Tidak 20, 48, - 1
23 79,3 6 29
pernah 7 3 30, Tabel 8 Hubungan payudara merah dan nyeri dengan
7 pemberian ASI
46, Payudara merah dan
Total 32 53,3 28 60 100 Pemberian ASI
7 nyeri
Tota P
ASI OR
Tidak ASI l value
EKSKLU
Hasil analisis hubungan antara puting SIF
EKSKLUSIF
datar/terbenam dengan pemberian ASI
n % n % n %
diperoleh sebanyak 9 (29%) yang mengalami
puting datar/terbenam menyusui eksklusif. Pernah 2 60, 3 5,2
15 39,5 3 5 8 63,3
Sedangkan diantara ibu yang tidak pernah 1,6 0,01
mengalami puting datar/terbenam ada 23 ibu – 0
Tidak 22, 2 17,
(79,3%) yang memberikan ASI eksklusif. pernah 17 77,3 5 7 2 36,7 2
2 46, 6
Total 32 53,3 100
8 7 0
Tabel 6 Hubungan Payudara Bengkak Dengan
Pemberian ASI
Payudara bengkak Pemberian ASI
Hasil analisis hubungan antara payudara
ASI Total OR
P merah dan nyeri dengan menyusui eksklusif
Tidak ASI value
EKSKLU
EKSKLUSIF
diperoleh sebanyak 15 ibu (39,5%) yang
SIF mengalami payudara merah dan nyeri
n % N % n % menyusui eksklusif. Sedangkan diantara ibu
Pernah 3,9 yang tidak pernah mengalami payudara merah
14 40 21 60 35 58,3
1,3
0,02 dan nyeri ada 17 ibu (77,3%) yang
9
Tidak – memberikan ASI eksklusif.
pernah 18 72 7 28 25 41,7 11,6
Total 32 53,3 28 46,7 60 100
Tabel 9 Hubungan ASI tidak keluar/sedikit dengan
pemberian ASI
Hasil analisis hubungan antara payudara ASI tidak
Pemberian ASI
keluar/sedikit
bengkak dengan pemberian ASI diperoleh ASI
Tota
OR
P
Tidak ASI l value
sebanyak 14 ibu (40%) yang mengalami EKSKLU
EKSKLUSIF
SIF
payudara bengkak menyusui eksklusif.
Sedangkan diantara ibu yang tidak pernah n % n % n %
mengalami payudara bengkak ada 18 ibu Pernah 2 3,9
14 40 1 60 35 58,3
(72%) yang memberikan ASI eksklusif. 1,2
0,02
9
Tidak –
Tabel 7 Hubungan puting lecet/luka dengan pemberian pernah 18 72 7 28 25 41,7 11,6
2 46
ASI Total 32 53,3
8 ,7
60 100
Puting lecet/luka Pemberian ASI
P
ASI Total OR Hasil analisis hubungan antara ASI tidak
Tidak ASI value
EKSKLU
EKSKLUSIF keluar/sedikit dengan pemberian ASI
SIF
n % N % n % diperoleh sebanyak 14 ibu (40%) yang
Pernah 4,2 0,01
mengalami ASI tidak keluar/sedikit menyusui
12 37,5 20 62,5 32 53,3
eksklusif.
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 124
PEMBAHASAN Jenis Persalinan
Analisa Univariat Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas
Karakteristik Responden ibu melahirkan normal dengan jumlah 37 ibu
(61,7%). Menurut penelitian Pratini (2019)
Usia Ibu adanya perbedaan antara persalinan secara
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas ibu normal dengan persalinan secara sectio
berusia dewasa awal (26-35 tahun) yaitu caesarea (SC) ini yaitu produksi ASI pada ibu
sebanyak 39 dari 60 ibu (65%). Dimana pada yang melakukan persalinan secara normal
usia dewasa awal ibu telah dapat mengatasi mempunyai jumlah produksi air susu lebih
permasalahan yang dialami dan menyikapi banyak dibandingkan ibu yang melahirkan
secara tenang, sehingga dapat mempengaruhi secara SC.
koping ibu dalam merawat bayinya.
1. Masalah Menyusui
Paritas a. Puting datar/terbenam
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan Diperoleh hasil penelitian memperlihatkan
bahwa mayoritas paritas ibu adalah primipara bahwa ibu yang pernah mengalami puting
sebanyak 31 dari 60 ibu (51,7%). Menurut datar/terbenam sebanyak 31 dari 60 ibu
penelitian Lumbantoruan (2018) dimana (51,7%). Menurut penelitian Nuryanti (2019)
mayoritas ibu primipara yang tidak kelainan pada puting susu ibu diantaranya
memberikan bayinya ASI eksklusif. Hal ini adalah puting datar/terbenam dimana akan
disebabkan karena masalah yang sering terjadi menyulitkan bayi untuk menyusui yang
pada ibu primipara adalah kurangnya disebabkan bayi kesulitan untuk menghisap
pengalaman atau belum berpengalaman dalam puting dan juga pada areola sehingga bayi sulit
menyusui sebelumnya sehingga menyebabkan untuk menyusu dan bisa mengakibatkan
puting susu lecet dan kurangnya bendungan pada payudara ibu. Puting susu
kesiapan ibu dalam memberikan ASI yang tidak menonjol dan masuk ke dalam
dikarenakan produksi ASI yang tidak lancar. dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu dalam
merawat payudaranya sehingga menyebabkan
Pendidikan Terakhir ketidak lancarnya pengeluaran ASI.
Diperoleh hasil penelitian yang telah b. Payudara Bengkak
dilakukan oleh peneliti kepada ibu menyusui Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
mayoritas pendidikan terakhir ibu SMA bahwa ibu yang pernah mengalami payudara
sebanyak 36 dari 60 ibu (60%). Hal ini sejalan bengkak sebanyak 35 dari 60 ibu (58,3%).
dengan hasil penlitian Untari (2017) yang Menurut penelitian Salat (2019) hampir
mengatakan bahwa tingkat pendidikan yang separuh ibu yang mengalami pembengkakan
lebih tinggi akan membuat seseorang payudara dimana kondisi payudara terasa
memiliki rasa ingin lebih mengetahui banyak bengkak (oedem) sebagian maupun seluruh
hal informasi yang lebih luas dan pengalaman. payudara. Hal ini sering terjadi pada awal ibu
menyusui yang disebabkan ibu tidak pernah
Status Pekerjaan mengosongkan ASInya pada kedua payudara
Diperoleh hasil penelitian yang telah ibu. Oleh sebab itu, pada saat ibu tidak
dilakukan oleh peneliti kepada ibu menyusui mengeluarkan ASI secara menyeluruh maka
mayoritas ibu yang tidak bekerja sebanyak 34 terjadilah pembengkakan payudara, apabila
dari 60 ibu (56,7%). Hal ini sesuai dengan ibu tidak mengeluarkan bendungan ASI segera
penelitian yang dilakukan oleh Timporok maka ibu akan merasakan nyeri dan tegang
(2018) dimana ibu yang bekerja sekaligus pada sekitar payudara.
menyusui secara eksklusif bayinya lebih c. Puting susu lecet/luka
sedikit dibandingkan ibu yang tidak bekerja, Berdasarkan hasil penelitian ini, ibu yang
karena ibu yang tidak bekerja mempunyai pernah mengalami puting susu lecet/luka
peluang yang cukup besar untuk memberikan sebanyak 32 dari 60 ibu (53,3%). Menurut
ASI kepada bayinya. hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 125
Risneni (2015), menjelaskan bahwa puting dengan hasil uji statistik diperoleh hasil p
susu lecet atau nyeri dapat terjadi karena ibu value (0,001) < (0,05) dimana dapat
masih kurang memahami cara menyusui yang disimpulkan bahwa ada hubungan yang
benar. Puting susu yang lecet terjadi signifikan antara puting datar/terbenam dengan
dikarenakan adanya trauma pada saat pemberian ASI. Dari hasil analisis diperoleh
menyusui dan beberapa hal penyebab lainnya pula hasil Odd ratio (OR) = 9,4 yang artinya
seperti ibu membersihkan puting ibu yang tidak pernah mengalami puting
menggunakan bahan yang mengandung zat datar/terbenam mempunyai peluang 9,4 kali
kimia. menyusui eksklusif dibandingkan ibu yang
d. Payudara merah dan nyeri pernah mengalami puting datar/terbenam.
Berdasarkan hasil penelitian ibu yang Menurut hasil penelitian yang dilakukan
pernah mengalami payudara merah dan nyeri oleh Nuryanti (2019) kelainan pada puting
sebanyak 38 dari 60 ibu (63,3%). Menurut susu ibu diantaranya adalah puting
hasil penelitian Hasanah (2017), masalah yang datar/terbenam dimana akan menyulitkan bayi
dapat menyebabkan terjadinya mastitis yaitu untuk menyusui yang disebabkan oleh bayi
pengosongan payudara yang tidak adekuat tidak dapat menghisap puting dan areola
yang menyebabkan pembengkakan pada sehingga bayi tidak mau menyusu dan dapat
payudara sehingga saluran produksi ASI mengakibatkan bendungan pada payudara ibu.
tersumbat sehingga menimbulkan kemerahan 2. Payudara Bengkak
dan nyeri (mastitis) serta penurunan frekuensi Berdasarkan hasil penelitian mayoritas ibu
dalam menyusui. yang pernah menggalami payudara bengkak
e. ASI tidak keluar/sedikit menyusui eksklusif sebanyak 14 ibu (40%)
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan dengan hasil uji statistik diperoleh hasil p
ibu yang pernah mengalami ASI tidak value (0,029) < 0,05 dapat disimpulkan bahwa
keluar/sedikit sebanyak 35 dari 60 ibu ada hubungan yang signifikan antara payudara
(58,3%). Menurut penelitian yang dilakukan bengkak dengan pemberian ASI. Dari hasil
oleh Taqiyah (2019) cara meningkatkan analisis diperoleh pula hasil Odd ratio (OR) =
produksi ASI dan mencegah terjadinya 3,9 yang artinya ibu yang tidak pernah
bendungan ASI (engorgement) diantaranya mengalami payudara bengkak mempunyai
makanan dan gizi ibu pada saat menyusui, peluang 3,9 kali menyusui eksklusif
kondisi psikis ibu, waktu istirahat dan isapan dibandingkan ibu yang pernah mengalami
anak yang ade kuat. payudara bengkak.
Menurut Astuti (2011) Payudara bengkak
2. Pemberian ASI dapat disebabkan oleh kurang tepatnya teknik
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dalam pemberian ASI yang dilakukan oleh ibu
dilakukan, ibu yang memberikan ASI eksklusif menyusui yang menyebabkan ASI tidak
sebanyak 32 dari 60 ibu (53,3%). ASI optimal.
eksklusif merupakan pemberian ASI kepada 3. Puting susu lecet/luka
bayi hingga 0-6 bulan tanpa tambahan Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas
makanan dan minuman. Memberikan ASI ibu yang pernah menggalami puting susu
secara eksklusif dapat mengurangi lecet/luka menyusui eksklusif sebanyak 12 ibu
pengeluaran keluarga akibat memberikan (37,5%) dengan hasil uji statistik diperoleh
tambahan susu formula dari pada ASI. hasil p value (0,018)<(0,05) dimana dapat
(Prasetyono, 2016). disimpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara puting lecet/luka dengan
Analisa Bivariat pemberian ASI. Dari hasil analisis diperoleh
pula hasil Odd ratio (OR) = 4,2 yang artinya
1. Puting datar/terbenam ibu yang tidak pernah mengalami puting
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas lecet/luka mempunyai peluang 4,2 kali
ibu yang mengalami puting datar/terbenam menyusui eksklusif dibandingkan ibu yang
menyusui eksklusif sebanyak 9 ibu (29%) pernah mengalami puting lecet/luka.
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 126
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dimana dapat disimpulkan bahwa ada
Astari (2020) Beberapa hal yang perlu hubungan yang signifikan antara ASI tidak
dilakukan pada saat ibu mengalami puting keluar/sedikit dengan pemberian ASI. Dari
susu lecet/luka yaitu puting susu diistirahatkan hasil analisis diperoleh pula hasil Odd ratio
terlebih dahulu, akan tetapi sebaiknya ASI (OR)= 3,9 yang artinya ibu yang tidak pernah
tetap dikeluarkan dengan tangan. Tidak mengalami ASI tidak keluar/sedikit
dianjurkan untuk melakukan pompa ASI mempunyai peluang 3,9 kali menyusui
terlebih dahulu, karena dapat menyebabkan eksklusif dibandingkan ibu yang pernah
nyeri atau menyusui bayi dengan payudara mengalami ASI tidak keluar/sedikit.
yang putingnya tidak mengalami lecet/luka. Menurut penelitian Komalasari (2012),
Hindari mengoleskan obat seperti krim, salep banyak alasan yang dirasakan oleh ibu
dan obat-obat untuk area sekitar puting ibu, menyusui yang tidak menyusui secara
cukup hanya dengan membersihkan daerah eksklusif, dengan alasan ibu merasa bahwa
puting yang lecet/luka dan mengistirahatkan ASInya sedikit atau air susu tidak keluar
puting terlebih dahulu untuk sementara waktu setelah hari pertama kehidupan bayi.
kurang lebih selama 1 hari penuh dan Penyebabnya bukan karena ibu tidak
perubahan terjadi biasanya pada saat hari ke 2 mengeluarkan air susu yang cukup, akan tetapi
setelah masa puting susu diistirahatkan. ibu yang tidak yakin bahwa dirinya
4. Payudara merah dan nyeri mempunyai air susu yang cukup.
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas
ibu yang pernah menggalami payudara merah SIMPULAN
dan nyeri menyusui eksklusif sebanyak 15 ibu Berdasarkan penelitian yang telah
(39,5%) dengan hasil uji statistik diperoleh dilakukan terhadap 60 responden di
hasil p value (0,010)<(0,05) dimana dapat Puskesmas Rawat Inap Tenayan Raya
disimpulkan bahwa ada hubungan yang didapatkan bahwa mayoritas ibu masa dewasa
signifikan antara payudara merah dan nyeri awal (26-35 tahun) sebanyak 39 ibu (65%),
dengan pemberian ASI. Dari hasil analisis mayoritas paritas ibu yaitu primipara sebanyak
diperoleh pula hasil Odd ratio (OR) = 5,2 yang 31 ibu (51,7%), mayoritas pendidikan terakhir
artinya ibu yang tidak pernah mengalami ibu yaitu SMA sebanyak 36 ibu (60%),
payudara merah dan nyeri mempunyai peluang mayoritas status pekerjaan ibu yaitu Tidak
5,2 kali menyusui eksklusif dibandingkan ibu Bekerja sebanyak 34 ibu (56,7%) dan jenis
yang pernah mengalami payudara merah dan persalinan mayoritas ibu persalinan secara
nyeri. normal sebanyak 37 ibu (61,7%).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mayoritas masalah yang dialami oleh ibu
Hasanah (2017) Hal ini dapat disebabkan oleh menyusui yaitu puting datar/terbenam terjadi
pengosongan payudara yang tidak adekuat dan pada minggu pertama sebanyak 31 ibu
penurunan pada frekuensi menyusui dapat (51,7%), payudara bengkak terjadi pada
menyebabkan pembengkakan pada payudara minggu pertama sebanyak 30 ibu (50%),
dan kelenjar Air Susu tersumbat, sehingga puting susu lecet/luka terjadi pada minggu ke
mengakibatan ibu merasakan nyeri (mastitis). 2-1 bulan sebanyak 18 ibu (30%), payudara
Diantara lain faktor yang dapat meningkatkan merah dan nyeri terjadi pada minggu ke 2-1
resiko terjadinya mastitis adalah penggunaan bulan sebanyak 20 ibu (33,3%), dan ibu yang
BH yang terlalu ketat, sehingga penekanan mengalami ASI tidak keluar/sedikit terjadi
yang berlebihan dapat mengakibatkan tekanan pada minggu pertama sebanyak 36 ibu (60%).
pada payudara ibu. Hasil hubungan menjelaskan bahwa ada
5. ASI tidak keluar/sedikit hubungan yang signifikan antara masalah
Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas ibu menyusui dengan pemberian ASI didapatkan
yang pernah menggalami ASI tidak puting datar/terbenam p value (0,001)<(0,05),
keluar/sedikit menyusui secara eksklusif payudara bengkak p value (0,029)<(0,05),
sebanyak 14 ibu (40%) dengan hasil uji puting lecet/luka p value (0,018)<(0,05),
statistik diperoleh hasil p value (0,029)<(0,05) payudara merah dan nyeri p
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 127
value (0,010)<(0,05),ASI tidak keluar/sedikit p memiliki bayi 0-12 bulan di wilayah
value (0,029)<(0,05). kerja puskesmas pancoran mas kota
depok. Diperoleh tanggal 04 Februari
SARAN 2021 dari
Diharapkan dapat dijadikan sebagai http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20291
masukan serta sumbangan pemikiran bagi 994-S-Komalasari.pdf
pimpinan dan petugas Puskesmas Rawat Inap Lumbantoruan, M. (2018). Hubungan
Tenayan Raya untuk membuat program karakteristik ibu menyusui dengan
penyuluhan untuk ibu agar dapat memberikan pemberian ASI eksklusif pada bayi di
ASI eksklusif dengan baik dan benar dan ibu desa bangun rejo dusun 1 kecamatan
juga dapat mengetahui tentang pentingnya ASI tanjunng morawa. Diperoleh tanggal 12
eksklusif. Diharapkan untuk kedepannya Februari 2021 dari http://e-journal.sari-
bermanfaat untuk memperluas atau mutiara.ac.id/index.php/6/article/view/
memberikan informasi yang luas dalam 634
keperawatan khususnya keperawatan Nuryanti. (2019) Hubungan puting susu
maternitas tentang hubungan masalah terbenam dengan kejadian bendungan
menyusui dengan durasi pemberian ASI. ASI pada ibu nifas di rumah sakit
1
Raja Resta Asnawati, Mahasiswa Program Studi umum dewi sartika kota kendari.
Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Indonesia Diperoleh tanggal 12 Februari 2021
2
Dr. Widia Lestari, S.Kp., M.Kep, Dosen
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas
dari http://repository.poltekkes-
Riau, Indonesia kdi.ac.id/1137/9/NASKAH%20PUBLI
3
Oswati Hasanah, M.Kep.,Sp.KepAn. Dosen KASI.pdf
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Prasetyono, D. S. (2016). Buku pintar ASI
Riau, Indonesia eksklusif pengenalan, praktik, dan
kemanfaatannya. Banguntapan:
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta
Astari, A. D. (2020). Hubungan tingkat Pratini, W. (2019). Analisis perbedaan jenis
pengetahuan dan sikap ibu primipara persalinan terhadap produksi ASI hari
terhadap perawatan puting susu lecet. ke 0-3 di rumah sakit dirgahayu
Diperoleh tanggal 04 Februari 2021 samarinda. Diperoleh tanggal 04
dari Februari 2021 dari
http://journal.wima.ac.id/index.php/NE http://repository.poltekkes-
RS/article/view/2405 kaltim.ac.id/174/
Astuti, D. I. (2011). Analisa hubungan Risneni. (2015). Hubungan teknik menyusui
pengaruh cara menyusui dengan dengan terjadinya lecet puting susu
kejadian payudara bengkak pada ibu pada ibu nifas. Diperoleh tanggal 12
post partum. Diperoleh tanggal 03 Februari 2021 dari
Februari 2021 dari https://ejurnal.poltekkes-
http://ejurnal.stikeseub.ac.id/index.php/ tjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/5
jkeb/article/download/84/83 65
Hasanah, A. I. (2017). Hubungan teknik Safitri, Y. (2012). Perilaku yang menghambat
menyusui dengan risiko terjadinya pemberian ASI eksklusif pada ibu di
mastitis pada ibu menyusui di desa wilayah kerja puskesmas cibeber tahun
kemuning kecamatan arjasa kabupaten 2009. Diperoleh tanggal 24 Oktober
jember. Diperoleh tanggal 12 Februari 2020 dari
2021 dari http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/ind
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/ ex.php/kespro/article/download/3919/3
article/download/5782/4292 763
Komalasari. (2012). Analisis faktor-faktor Salat, S. Y. S. (2019). Pengaruh stress post
yang berhubungan dengan persepsi partum terhadap pembengkakan
ketidakcukupan ASI pada ibu yang payudara pada ibu menyusui di desa
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 128
matanair. Diperoleh 12 Februari 2021 kawangkoan. Diperoleh tanggal 13
dari Februari 2021 dari
https://ejournalwiraraja.com/index.php/ https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
JIK/article/download/699/641 kp/article/viewFile/19474/19025
Sundari, M. (2020). Hambatan dalam Untari, J. (2017). Hubungan antara
memberikan ASI pada ibu primipara. karakteristik ibu dengan pemberian
Fakultas Keperawatan Universitas ASI eksklusif di wilayah kerja
Riau. Skripsi yang tidak di puskesmas minggir kabupaten sleman.
publikasikan Diperoleh tanggal 12 Februari 2021
Taqiyah, Y. (2019). Pengaruh mesase dari
payudara terhadap bendungan ASI http://formilkesmas.respati.ac.id/index.
pada ibu post partum di RSIA khadijah php/formil/article/view/58
I makassar. Diperoleh tanggal 12 Widiasih, R. (2008). Masalah-masalah dalam
Februari 2021 dari http://journal.uin- menyusui. Diakses pada tanggal 14
alauddin.ac.id/index.php/join/article/do Januari dari
wnload/7757/6636 http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/09/masalah-
Timporok, A. G. A. (2018). Hubungan status masalah_dalam_menyusui.pdf
pekerjaan ibu dengan pemberian ASI
eksklusif di wilayah kerja puskesmas
JOM FKp, Vol. 9 No. 1 (Januari–Juli) 2022 129