See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.
net/publication/370069379
Analisis morfologi tingkat kematangan gonad ikan endemik pirik (Lagusia
micracanthus Bleeker, 1860) di Sungai Pattunuang, Sulawesi Selatan
Article · September 2016
CITATIONS                                                                                              READS
0                                                                                                      24
3 authors, including:
            Muhammad Nur                                                                                          Sharifuddin Bin Andy Omar
            Universitas Sulawesi Barat                                                                            Universitas Hasanuddin
            46 PUBLICATIONS 91 CITATIONS                                                                          179 PUBLICATIONS 297 CITATIONS
                SEE PROFILE                                                                                          SEE PROFILE
 All content following this page was uploaded by Sharifuddin Bin Andy Omar on 18 April 2023.
 The user has requested enhancement of the downloaded file.
                                        ISBN: 978-602-71759-2-1
EKOSISTEM LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN
BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN
BUDIDAYA PERAIRAN
PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN
KEMARITIMAN
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
               FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
                              UNIVERSITAS HASANUDDIN
                          Jl. Perintis Kemedekaan Km. 10 Tamalanrea
                                     Makassar 90245, Sulawesi Selatan
                    PROSIDING
SIMPOSIUM NASIONAL III KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016
                     DEWAN REDAKSI
                          Pengarah:
         Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
                     Penanggung jawab:
      Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
                      Penyunting (Editor):
                    Dr. Inayah Yasir, M.Sc.
             Prof. Dr. Ir. Joeharnani Tresnati, DEA
                   Dr. Ir. Siti Aslamyah, MP.
                Moh. Tauhid Umar, S.Pi., MP.
                       Firman, S.Pi., M.Si.
             Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan
                    Universitas Hasanuddin
                Makassar, 30 September 2016
Prosiding Simposium Nasional III Kelautan dan Perikanan 2016
Penyunting: Inayah Yasir, Joeharnani Tresnati, Siti Aslamyah, Moh. Tauhid Umar,
dan Firman
ISBN: 978-602-71759-2-1
Diterbitkan oleh: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas
Hasanuddin, Makassar, 30 September 2016
@ Hak Cipta dilindungi Undang-undang
All rights reserved
Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin dari
penyunting.
                                                                   ISBN: 978-602-71759-2-1
                                    DAFTAR ISI                                    halaman
 KATA PENGANTAR
 SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
 MAKALAH EKOSISTEM LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
       Kelimpahan Ikan dan Moluska Pada Kerapatan Lamun yang Berbeda                    6
    D. Arfiati, B.D. Putra, L. Suprestika, P.Wijanarko, U. Zakiyah dan Nuriyani
  Analisis Kandungan Total Hidrokarbon, Nitrat, Fosfat, Silikat dan Kelimpahan
              Diatom di Perairan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau                      12
    Bintal Amin, Irvina Nurrachmi, Al Usman dan Areza Maulana
 Analisis Zonasi dan Densitas Vegetasi Mangrove serta Pengaruhnya Terhadap
 Kelimpahan Spesies Dominan di Pesisir Pantai Kabupaten Sinjai, Sulawesi
 Selatan                                                                               23
     Budiman Yunus dan Amran Saru
 Pemetaan Distribusi Terumbu Karang Sulawesi Tenggara Menggunakan Landsat
 8 Citra Satelit                                                                       31
     Muhammad Banda Selamat & Kris Handoko
 Dampak Kegiatan Wisata Bahari Terhadap Ekosistem Terumbu Karang Di
 Pulau Kapoposang, Kab. Pangkep dan Pulau Hoga, Kab. Wakatobi                          42
     Ahmad Bahar, Aidah A. Husain, Rahmadi Tambaru
 Aspek Biologi Kerang Hijau (Perna viridis Linnaeus, 1789) di Perairan Mandalle
 Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan                                                    51
    Farida Gassing, Abdul Rahim Hade, dan Andi Alfianita Arum Sari
 Penyakit Karang Keras Scleractinian di Kepulauan Spermonde Kabupaten
 Pangkep                                                                               59
    Arniati Massinai , Akbar Tahir, Jamaluddin Jompa, Alexander Rantetondok
 Kondisi Terumbu Karang di Gugusan Gosong Karang Utama Blok Migas Toili,
 Teluk Tolo, Provinsi Sulawesi Tengah                                                  70
     Kasim Mansyur
 Konektivitas Struktur Vegetasi Mangrove dengan Keasaman dan Bahan Organik
 Total pada Sedimen di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar                   85
    Amran Saru , Mardi dan Khairul Amri
 Klasifikasi Citra Berbasis Objek Untuk Deteksi Perubahan Habitat Terumbu
 Karang di Pulau Morotai                                                               96
    Nurhalis Wahidin dan Surahman
 Jenis dan Kandungan Metabolit Sekunder Makroalga yang Ditemukan di
 Perairan Teluk Kupang                                                                110
     Yuliana Salosso dan Yudiana Jasmanindar
 Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Pemetaan Kualitas
 Tanah Tambak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara                          118
    Hasnawi1, Akhmad Mustafa1 dan Dody Dharmawan Trijuno2
 Identifikasi Keterhubungan Klorofil-a Fitoplankton dan Komunitas Zooplankton
 dengan Berbagai Parameter Berpengaruh di Estuari Sungai Tallo Makassar               132
     Rahmadi Tambaru, Abdul Haris & Albida Rante Tasak
 Keanekaragaman dan Kondisi Padang Lamun Berdasarkan Zona Perairan yang
 Berbeda di Kabupaten Mamuju Sulawesi Bara                                            140
    Supriadi Mashoreng, Chair Rani, Parman Parakkasi, Abdul Haris, Ahmad Faisal
    dan Sutia Budi
Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016                                           1
    Kepadatan Kerang Lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 Kaitannya
    Dengan Parameter Lingkungan di Kabupaten Muna                                          149
       Rochmady, Sharifuddin Bin Andy Omar dan Lodewyck S. Tandipayuk
           MAKALAH BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN
    Isolasi dan Identifikasi Bakteri Black Band Disease (BBD) pada Pachyseris sp.          161
        Rahmi, Jamaluddin Jompa, Akbar Tahir dan Alexander Rantetondok
    Identifikasi Fukosantin Alga Coklat (Sargassum filipendula) Dari Desa Padike
    Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep Kepulauan Madura Menggunakan
    Nuclear Magnetic Resonance (NMR)                                                       172
        Kartini Zailanie dan Hari Purnomo
    Fraksinasi Senyawa Antibakteri Dari Isolat Kapang TP6 Yang Diisolasi Dari
    Tumbuhan Pesisir Terong Pungo                                                          180
       Nabila Ukhty, Kustiariyah Tarman, Iriani Setyaningsih
    Pengaruh Ekstrak Rumput Laut Coklat Sargassum sp. Terhadap Kadar Glukosa,
    Berat Badan, Polyphagia, Polydipsia, Polyuria Tikus Diabetes Mellitus                  188
       Shandy Nur Fachrurazi, Muhamad Firdaus and Anies Chamidah
    Steroid Dari Spons Xestospongia sp.: Aspek Kemotaksonomi dan Sifat
    Antibakteri                                                                            198
        Sahidin I., Baru Sadarun, Irvan Anwar, Muhammad Adha, Hasriyani, Wa Ode
        Intiyani, Wahyuni1 dan Rini Hamsidi
    Uji Daya Simpan Prototype Kit Vibriosis “RICA”                                         207
        Ince Ayu K.Kadriah* & BR Tampangallo
    Analisis Keragaman Genetik Lima Populasi Meretrix spp. Berdasarkan Penanda
    Inter Simple Sequence Repeats                                                          216
        Mohammad F. Akhmadi dan Niken S. N. Handayani
             MAKALAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN
    Biologi Reproduksi dan Pengendalian Perikanan Rajungan (Protunus pelagicus)
    di Perairan Sulawesi Tenggara, Indonesia                                               228
        La Sara, Wellem H. Muskita, Oce Astuti, and Safilu
    Analisis Populasi Menggunakan Model Pertumbuhan Allometri dan Indeks
    Kondisi Udang Harpiosquilla raphidea Perairan Utara Pulau Tarakan                      240
       Gazali Salim; Dhimas Wiharyanto
    Analisis Morfologi Tingkat Kematangan Gonad Ikan Endemik Pirik (Lagusia
    micracanthus Bleeker, 1860) di Sungai Pattunuang, Sulawesi Selatan                     249
       Muhammad Nur, Sharifuddin Bin Andy Omar, Joeharnani Tresnati, Muh. Arifin
       Dahlan & Suwarni
    Tingkat Kematangan Gonad Ikan Layang (Decapterus macrosoma Bleeker, 1841)
    Secara Histologi di Perairan Teluk Bone                                                254
       Muh. Arifin Dahlan, Sharifuddin Bin Andy Omar, Joeharnani Tresnati, &
       Muhammad Nur
    Status dan Ancaman terhadap Biota Laut Prioritas Konservasi di Kepulauan
    Togean (2002-2015)                                                                     260
        Abigail Moore, Samliok Ndobe, Yeldi Adel, Roni Hermawan
    Reproduksi Ikan Bungo (Glossogobius giuris Hamilton–Buchanan, 1822) di
    Danau Tempe, Sulawesi Selatan                                                          269
       Athira Rinandha E., Yunizar Ernawati, M. Mukhlis Kamal
    Dinamika Populasi Udang Api-Api (Metapenaeus monoceros) di Perairan Selat
    Makassar                                                                               278
       Suwarni, Moh. Tauhid Umar, Sarah Sukma Amir & Muhammad Nur
                                                    Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
2                                                  Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016
                                                                       ISBN: 978-602-71759-2-1
    Analisis Morfologi Tingkat Kematangan Gonad Ikan
   Endemik Pirik (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860) di
           Sungai Pattunuang, Sulawesi Selatan
Gonad maturity stage using morphological analysis of the endemic
 pirik fish (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860) from Pattunuang
                       River, South Sulawesi
  Muhammad Nur*1, Sharifuddin Bin Andy Omar2, Joeharnani Tresnati2, Muh.
                       Arifin Dahlan2 & Suwarni2
              1
               Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Sulawesi Barat
   2
       Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP, Universitas Hasanuddin
               Jalan Prof. Dr. Baharuddin Lopa SH, Majene, Sulawesi Barat
                              Email: mn.unsulbar@gmail.com
                                          ABSTRACT
Pirik fish (Lagusia micracanthus) is an endemic freshwater fish in South Sulawesi Province,
Indonesia. This research aimed to study stage of gonad maturity in the morphology. The study was
conducted in September 2014 to February 2015 at Pattunuang rivers, Samangki village, Maros
Regency. Sample analysis was conducted at the Fisheries Biology Laboratory, Departement of
Fisheries, Hasanuddin University, Makassar. The results were, the stages of gonad maturity is
composed of five stages, namely Stage I (immature), Stage II (maturing), Stage III (mature), Stage
IV (fully mature) and Stage V (resting).
Keywords: Gonad maturity, morphology, endemic-pirik fish, South Sulawesi
Pendahuluan
      Perairan air tawar Sulawesi terdiri dari perairan danau, rawa dan sungai
merupakan habitat bagi beranekaragam spesies ikan. Sebagai bagian dari kawasan
Wallacea yaitu daerah peralihan antara mintakat Oriental dan Australia, Sulawesi
dikenal memiliki tingkat keanekaragaman jenis ikan dengan tingkat endemisitas
yang cukup tinggi (Whitten et al., 1987). Parenti 2011, mencatat setidaknya
terdapat 56 spesies ikan air tawar Sulawesi yang bersifat endemik, diantaranya 44
spesies ikan Atherinomorpha dan sisanya merupakan spesies dari Perciformes,
Gobiodae, dan Terapontidae. Namun demikian, dewasa ini keanekaragaman
spesies ikan endemik yang dimiliki tersebut menjadi semakin terancam oleh
berbagai faktor antropogenik atau faktor-faktor yang disebabkan oleh ulah
manusia.
      Ikan pirik (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860) merupakan salah satu
spesies ikan endemik air tawar di Sulawesi Selatan, Indonesia. Ikan endemik ini
merupakan ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat, utamanya
mereka yang bermukim di dekat habitat spesies ini. Berdasarkan studi literature
yang telah dilakukan, sejak pertama kali ditemukannya spesies ini di Sungai
Lagosi oleh Peeter Bleeker pada Tahun 1860, hingga Tahun 2007 hampir tidak
ada penelitian tentang spesies ini terkhusus penelitian mengenai aspek biologi.
Dalam rentang waktu tersebut antara Tahun 1860-1978 penelitian dan
pengetahuan spesies ini masih sebatas pada pengklasifikasian dan penamaan.
Penempatan harus berada pada genus mana spesies ini, serta perbandingan
karateristik dengan spesies lain dari family yang sama (terapontidae) telah
Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016                                                  249
menjadi perdebatan para ahli taksonomi pada saat itu, yang pada akhirnya dicapai
kesepakatan akhir yakni perubahan nama genus ikan pirik dari datnia menjadi
lagusia (Vari, 1978). Barulah kemudian pada Tahun 2006 dan 2007 pada saat
dilakukan Project Ekpedisi Kars Maros Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia
(LIPI), oleh Vari dan Hadiaty, 2012 yang kemudian menemukan dan melakukan
deskripsi ulang melalui sebuah tulisan pada sebuah jurnal yang menekankan
bahwa ikan ini masih ada dan hidup pada salah satu habitatnya di Sungai – Sungai
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berdasarkan telaah kritis tersebutlah
kemudian yang mendasari dilakukannya penelitian lanjutan terkait aspek biologi
spesies ikan endemik ini. Salah satu aspek biologi yang penting untuk diketahui
adalah penelitian mengenai Tingkat kematangan gonad (TKG).
Metode Penelitian
     Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Pattunuang, Desa Samangki,
Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, pada bulan September 2014 hingga
Februari 2015. Analisis terhadap sampel gonad dilakukan di Laboratorium
Biologi Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
      Panjang total ikan diukur dari ujung kepala terdepan sampai ujung sirip ekor
paling belakang dengan menggunakan calliper digital berketelitian 0,01 mm. Ikan
contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan digital yang berketelitian
0,001 g untuk mengetahui bobot tubuh. Ikan contoh dibedah dengan
menggunakan gunting bedah, dimulai dari anus menuju bagian atas perut sampai
ke bagian belakang operculum kemudian ke arah ventral hingga ke dasar perut.
Otot dibuka sehingga organ-organ dalam terlihat. Selanjutnya dilakukan
indentifikasi jenis kelamin. Pengamatan secara morfologi gonad ikan pirik
mengacu pada ciri morfologi gonad ikan nilem, Osteochilus vittatus (Andy Omar,
2010).
Hasil dan Pembahasan
      Tingkat kematangan gonad adalah tahap-tahap tertentu perkembangan
gonad sebelum dan sesudah ikan memijah (Effendie, 2002). Studi perkembangan
dan tingkat kematangan gonad diperlukan untuk memprediksi potensi reproduksi,
waktu dan frekuensi pemijahan, ukuran telur, dan ukuran ikan pertama matang
gonad. Selain itu, juga dapat digunakan dalam memprediksi struktur dan dinamika
populasi suatu spesies ikan (Ekokotu dan Olele, 2014). Pencatatan perubahan atau
tahap-tahap kemantangan gonad diperlukan untuk melihat perbandingan antara
ikan yang melakukan pemijahan dan tidak. Berdasarkan tingkat kematangan
gonad juga dapat diketahui kapan ikan itu akan memijah, baru memijah, atau
sudah memijah (Sulistiono et al., 2007). Berdasarkan hasil analisis morfologi
gonad pada ikan pirik (L. micracanthus) baik jantan maupun betina diperoleh lima
tahap Tingkat kematangan gonad ikan pirik yaitu TKG I immature (belum
berkembang), TKG II maturing (awal perkembangan), TKG III mature (matang
                                             Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
250                                           Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016
                                                            ISBN: 978-602-71759-2-1
gonad), TKG IV fully mature (perkembangan akhir), dan TKG V resting
(memijah).
       Pengamatan secara morfologis untuk menentukan seksualitas pada ikan
pirik, menunjukkan tidak terdapat ciri atau perbedaan bentuk dan struktur tubuh
luar antara jantan dan betina. Meskipun demikian, secara umum ikan jantan
ditemukan ukuran dan lebar tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan
betina, namun kadangkala ciri tersebut tidak memberikan hasil yang positif atau
meragukan, sehingga untuk menentukan kedua jenis kelamin tersebut hanya dapat
dilakukan dengan membedah atau melihat langsung ciri seksual primernya. Ciri
seksual primer ini berkaitan langsung dengan proses reproduksi yaitu testis pada
ikan jantan dan ovarium pada ikan betina. Pengamatan terhadap seksualitas ikan
ikan pirik (L. micracanthus) menunjukkan bahwa terdapat sepasang organ
reproduksi yang berkembang, baik pada ikan jantan maupun pada ikan betina
(Gambar 1).
Gambar 1. Posisi gonad ikan pirik (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860). Keterangan:
          jantan (a) dan betina (b)
     Perkembangan ovari dan testis ikan secara garis besar terdiri atas dua tahap
perkembangan utama, yaitu tahap pertumbuhan gonad dan tahap pematangan
produk seksual (gamet). Tahap pertumbuhan berlangsung sejak ikan menetas
sampai ikan tersebut mencapai dewasa kelamin (sexually mature), sedangkan
tahap pematangan berlangsung setelah ikan dewasa dan akan terus
berkesinambungan selama fungsi reproduksi ikan berjalan normal (Lagler et al.,
1977). Effendie (1979) menyatakan bahwa untuk menentukan tingkat kematangan
gonad pada ikan betina maka yang diamati adalah bentuk, ukuran, warna,
kehalusan, dan pengisian ovarium dalam rongga tubuh serta ukuran, kejelasan
bentuk, warna telur dalam ovarium. Sebaliknya, untuk ikan jantan yang diamati
adalah bentuk, ukuran, warna, dan pengisian testes dalam rongga tubuh.
Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016                                    251
Gambar 2. Struktur morfologi gonad ikan pirik jantan (Lagusia micracanthus Bleeker,
          1860) yang diamati pada setiap tingkat kematangan gonad
      Gonad ikan endemik ikan pirik jantan (Gambar 2), pada tahap pertama
(TKG I) gonad dicirikan testis kecil, memanjang, warna jernih, putih dan sedikit
kemerahan pada bagian ujung. Pada tahap kedua (TKG II), warna testis tampak
putih seperti susu, bentuknya lebih jelas dari tingkatan sebelumnya, terlihat
menutupi sebagian kecil rongga perut. Tahap selanjutnya (TKG III) permukaan
gonad tampak semakin putih, terdapat garis membujur berwarna hitam di bagian
tengah testis, ukuran testis terlihat menutupi sepertiga dari rongga perut. Pada
tahap keempat (TKG IV), testis semakin jelas, besar dan pejal, testis terlihat
menutupi sebagian besar dari rongga perut, berwarna putih. Pada tahap terakhir
(TKG V), Sebagian testis mengerut/kempis dan kurang pejal, berwarna putih
seperti susu.
Gambar 3. Struktur morfologi gonad ikan pirik betina (Lagusia micracanthus Bleeker,
          1860) yang diamati pada setiap tingkat kematangan gonad
                                             Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
252                                           Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016
                                                                                         ISBN: 978-602-71759-2-1
                                Gonad ikan betina (Gambar 3), dicirikan pada tahap pertama (TKG I) Gonad
                         kecil, memanjang, butiran telur pada gonad belum tampak, warna ovarium merah
                         tua. Pada tahap kedua (TKG II), ukuran gonad semakin meningkat, butiran telur
                         belum tampak, permukaannya halus. gonad berwarna merah tua. Tahap
                         selanjutnya (TKG III), Gonad menutupi setengah dari rongga perut, usus terdesak,
                         butiran telur mulai terlihat berupa butiran halus, kantung telur tebal, warna
                         kekuningan. Pada tahap keempat (TKG IV), gonad menutupi hampir keseluruhan
                         rongga perut, usus terdesak, butiran telur semakin jelas. selaput telur mulai
                         menipis, warna kekuningan. Selanjutnya pada tahap terakhir (TKG V), Gonad
                         mengerut, butiran telur sangat jelas, selaput telur sangat tipis dan sebagian gonad
                         telah kempes karena sebagian telur telah mengalami oviposisi (mijah).
                         Kesimpulan
                               Berdasarkan hasil penelitian morfologi gonad pada ikan pirik (L.
                         micracanthus) di S. Patunnuang baik pada ikan jantan maupun betina diperoleh
                         Tingkat Kematangan Gonad ikan endemik pirik yang terbagi menjadi lima tahap
                         yaitu TKG I immature (belum berkembang), TKG II maturing (awal
                         perkembangan), TKG III mature (matang gonad), TKG IV fully mature
                         (perkembangan akhir), dan TKG V resting (memijah).
                         Ucapan Terima Kasih
                              Terima kasih kepada Bapak Ancu, M. Nur Adnan S.Pi., Dian Pratiwi S.Pi.,
                         Reski Tri Ihzani, S.Pi. dan Nurul Fatanah Amir, S.Pi., yang telah banyak
                         membantu selama penulis melakukan pengambilan data dan penelitian.
                         Daftar Pustaka
                         Andy Omar, S. Bin. 2010. Aspek reproduksi ikan nilem, Osteochilus vittatus
                              (Valenciennes, 1842) di Danau Sidenreng, Sulawesi Selatan. Jurnal Iktiologi
                              Indonesia. 10(2): 111-122.
                         Effendie M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 163 hal.
                         Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri. Bogor. 163 hal.
                         Ekokotu, P.A., and Olele, N.F. 2014. Cycle of gonad maturation, condition index and
                              spawning of Clarotes laticeps (Claroteidae) in the Lower River Niger. International
                              Journal of Fisheries and Aquatic Studies 1(6): 144-150.
                         Lagler, K.F., Bardach, J.E., Miller, R.R., and Passino, D.R.M. 1977. Ichthyology. Second
                               edition. John Wiley & Sons, New York. 506 p.
                         Vari, R.P. & R.K. Hadiaty. 2012. The endemic Sulawesi fish genus Lagusia (Teleostei:
                               Terapontidae). The Raffles Bulletin of Zoology 60(1): 157-162.
                         Vari, R.P. 1978. The terapon perches (Percoide, Terapontidae). A cladistic analysis and
                               taxonomic revision. Bulletin of the American Museum of Natural History 159(5):
                               175-340.
                         Whitten, A.J., K.D. Bishop, S.V. Nash, & L. Clayton. 1987. One or more extinctions
                               from Sulawesi Indonesia. Journal Conservation Biology 1(1): 42-48.
                         Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
                         Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016                                         253
View publication stats