0% found this document useful (0 votes)
15 views11 pages

65 Nuretal-2016b

This document is the proceedings from the 3rd National Symposium on Marine and Fisheries Sciences held at Hasanuddin University, Makassar on May 7, 2016. It contains various papers presented at the symposium on topics related to marine ecosystems, coastal areas, small islands, fisheries management, aquaculture, and marine biotechnology. The papers analyze aspects such as the abundance of fish and mollusks in different seagrass densities, the content of hydrocarbons, nitrates, phosphates, silicates and diatom abundance in coastal waters, zonation and mangrove vegetation density, coral reef mapping using satellite imagery, and more.

Uploaded by

Wahyu Pamungkas
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
15 views11 pages

65 Nuretal-2016b

This document is the proceedings from the 3rd National Symposium on Marine and Fisheries Sciences held at Hasanuddin University, Makassar on May 7, 2016. It contains various papers presented at the symposium on topics related to marine ecosystems, coastal areas, small islands, fisheries management, aquaculture, and marine biotechnology. The papers analyze aspects such as the abundance of fish and mollusks in different seagrass densities, the content of hydrocarbons, nitrates, phosphates, silicates and diatom abundance in coastal waters, zonation and mangrove vegetation density, coral reef mapping using satellite imagery, and more.

Uploaded by

Wahyu Pamungkas
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/370069379

Analisis morfologi tingkat kematangan gonad ikan endemik pirik (Lagusia


micracanthus Bleeker, 1860) di Sungai Pattunuang, Sulawesi Selatan

Article · September 2016

CITATIONS READS

0 24

3 authors, including:

Muhammad Nur Sharifuddin Bin Andy Omar


Universitas Sulawesi Barat Universitas Hasanuddin
46 PUBLICATIONS 91 CITATIONS 179 PUBLICATIONS 297 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Sharifuddin Bin Andy Omar on 18 April 2023.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ISBN: 978-602-71759-2-1

EKOSISTEM LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL


PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERAIRAN
BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN
BUDIDAYA PERAIRAN
PEMANFAATAN SUMBER DAYA PERIKANAN
KEMARITIMAN
SOSIAL EKONOMI PERIKANAN

FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
Jl. Perintis Kemedekaan Km. 10 Tamalanrea
Makassar 90245, Sulawesi Selatan
PROSIDING
SIMPOSIUM NASIONAL III KELAUTAN DAN PERIKANAN 2016

DEWAN REDAKSI

Pengarah:
Dekan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Penanggung jawab:
Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan

Penyunting (Editor):
Dr. Inayah Yasir, M.Sc.
Prof. Dr. Ir. Joeharnani Tresnati, DEA
Dr. Ir. Siti Aslamyah, MP.
Moh. Tauhid Umar, S.Pi., MP.
Firman, S.Pi., M.Si.

Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan


Universitas Hasanuddin
Makassar, 30 September 2016
Prosiding Simposium Nasional III Kelautan dan Perikanan 2016

Penyunting: Inayah Yasir, Joeharnani Tresnati, Siti Aslamyah, Moh. Tauhid Umar,
dan Firman

ISBN: 978-602-71759-2-1

Diterbitkan oleh: Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas


Hasanuddin, Makassar, 30 September 2016

@ Hak Cipta dilindungi Undang-undang


All rights reserved

Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin dari
penyunting.
ISBN: 978-602-71759-2-1

DAFTAR ISI halaman

KATA PENGANTAR

SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN

MAKALAH EKOSISTEM LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Kelimpahan Ikan dan Moluska Pada Kerapatan Lamun yang Berbeda 6


D. Arfiati, B.D. Putra, L. Suprestika, P.Wijanarko, U. Zakiyah dan Nuriyani

Analisis Kandungan Total Hidrokarbon, Nitrat, Fosfat, Silikat dan Kelimpahan


Diatom di Perairan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau 12
Bintal Amin, Irvina Nurrachmi, Al Usman dan Areza Maulana

Analisis Zonasi dan Densitas Vegetasi Mangrove serta Pengaruhnya Terhadap


Kelimpahan Spesies Dominan di Pesisir Pantai Kabupaten Sinjai, Sulawesi
Selatan 23
Budiman Yunus dan Amran Saru

Pemetaan Distribusi Terumbu Karang Sulawesi Tenggara Menggunakan Landsat


8 Citra Satelit 31
Muhammad Banda Selamat & Kris Handoko

Dampak Kegiatan Wisata Bahari Terhadap Ekosistem Terumbu Karang Di


Pulau Kapoposang, Kab. Pangkep dan Pulau Hoga, Kab. Wakatobi 42
Ahmad Bahar, Aidah A. Husain, Rahmadi Tambaru

Aspek Biologi Kerang Hijau (Perna viridis Linnaeus, 1789) di Perairan Mandalle
Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan 51
Farida Gassing, Abdul Rahim Hade, dan Andi Alfianita Arum Sari

Penyakit Karang Keras Scleractinian di Kepulauan Spermonde Kabupaten


Pangkep 59
Arniati Massinai , Akbar Tahir, Jamaluddin Jompa, Alexander Rantetondok

Kondisi Terumbu Karang di Gugusan Gosong Karang Utama Blok Migas Toili,
Teluk Tolo, Provinsi Sulawesi Tengah 70
Kasim Mansyur

Konektivitas Struktur Vegetasi Mangrove dengan Keasaman dan Bahan Organik


Total pada Sedimen di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar 85
Amran Saru , Mardi dan Khairul Amri

Klasifikasi Citra Berbasis Objek Untuk Deteksi Perubahan Habitat Terumbu


Karang di Pulau Morotai 96
Nurhalis Wahidin dan Surahman

Jenis dan Kandungan Metabolit Sekunder Makroalga yang Ditemukan di


Perairan Teluk Kupang 110
Yuliana Salosso dan Yudiana Jasmanindar

Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh dan SIG Untuk Pemetaan Kualitas


Tanah Tambak di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara 118
Hasnawi1, Akhmad Mustafa1 dan Dody Dharmawan Trijuno2

Identifikasi Keterhubungan Klorofil-a Fitoplankton dan Komunitas Zooplankton


dengan Berbagai Parameter Berpengaruh di Estuari Sungai Tallo Makassar 132
Rahmadi Tambaru, Abdul Haris & Albida Rante Tasak

Keanekaragaman dan Kondisi Padang Lamun Berdasarkan Zona Perairan yang


Berbeda di Kabupaten Mamuju Sulawesi Bara 140
Supriadi Mashoreng, Chair Rani, Parman Parakkasi, Abdul Haris, Ahmad Faisal
dan Sutia Budi

Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III


Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016 1
Kepadatan Kerang Lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 Kaitannya
Dengan Parameter Lingkungan di Kabupaten Muna 149
Rochmady, Sharifuddin Bin Andy Omar dan Lodewyck S. Tandipayuk

MAKALAH BIOTEKNOLOGI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Isolasi dan Identifikasi Bakteri Black Band Disease (BBD) pada Pachyseris sp. 161
Rahmi, Jamaluddin Jompa, Akbar Tahir dan Alexander Rantetondok

Identifikasi Fukosantin Alga Coklat (Sargassum filipendula) Dari Desa Padike


Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep Kepulauan Madura Menggunakan
Nuclear Magnetic Resonance (NMR) 172
Kartini Zailanie dan Hari Purnomo

Fraksinasi Senyawa Antibakteri Dari Isolat Kapang TP6 Yang Diisolasi Dari
Tumbuhan Pesisir Terong Pungo 180
Nabila Ukhty, Kustiariyah Tarman, Iriani Setyaningsih

Pengaruh Ekstrak Rumput Laut Coklat Sargassum sp. Terhadap Kadar Glukosa,
Berat Badan, Polyphagia, Polydipsia, Polyuria Tikus Diabetes Mellitus 188
Shandy Nur Fachrurazi, Muhamad Firdaus and Anies Chamidah

Steroid Dari Spons Xestospongia sp.: Aspek Kemotaksonomi dan Sifat


Antibakteri 198
Sahidin I., Baru Sadarun, Irvan Anwar, Muhammad Adha, Hasriyani, Wa Ode
Intiyani, Wahyuni1 dan Rini Hamsidi

Uji Daya Simpan Prototype Kit Vibriosis “RICA” 207


Ince Ayu K.Kadriah* & BR Tampangallo

Analisis Keragaman Genetik Lima Populasi Meretrix spp. Berdasarkan Penanda


Inter Simple Sequence Repeats 216
Mohammad F. Akhmadi dan Niken S. N. Handayani

MAKALAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN

Biologi Reproduksi dan Pengendalian Perikanan Rajungan (Protunus pelagicus)


di Perairan Sulawesi Tenggara, Indonesia 228
La Sara, Wellem H. Muskita, Oce Astuti, and Safilu

Analisis Populasi Menggunakan Model Pertumbuhan Allometri dan Indeks


Kondisi Udang Harpiosquilla raphidea Perairan Utara Pulau Tarakan 240
Gazali Salim; Dhimas Wiharyanto

Analisis Morfologi Tingkat Kematangan Gonad Ikan Endemik Pirik (Lagusia


micracanthus Bleeker, 1860) di Sungai Pattunuang, Sulawesi Selatan 249
Muhammad Nur, Sharifuddin Bin Andy Omar, Joeharnani Tresnati, Muh. Arifin
Dahlan & Suwarni

Tingkat Kematangan Gonad Ikan Layang (Decapterus macrosoma Bleeker, 1841)


Secara Histologi di Perairan Teluk Bone 254
Muh. Arifin Dahlan, Sharifuddin Bin Andy Omar, Joeharnani Tresnati, &
Muhammad Nur

Status dan Ancaman terhadap Biota Laut Prioritas Konservasi di Kepulauan


Togean (2002-2015) 260
Abigail Moore, Samliok Ndobe, Yeldi Adel, Roni Hermawan

Reproduksi Ikan Bungo (Glossogobius giuris Hamilton–Buchanan, 1822) di


Danau Tempe, Sulawesi Selatan 269
Athira Rinandha E., Yunizar Ernawati, M. Mukhlis Kamal

Dinamika Populasi Udang Api-Api (Metapenaeus monoceros) di Perairan Selat


Makassar 278
Suwarni, Moh. Tauhid Umar, Sarah Sukma Amir & Muhammad Nur

Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III


2 Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016
ISBN: 978-602-71759-2-1

Analisis Morfologi Tingkat Kematangan Gonad Ikan


Endemik Pirik (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860) di
Sungai Pattunuang, Sulawesi Selatan
Gonad maturity stage using morphological analysis of the endemic
pirik fish (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860) from Pattunuang
River, South Sulawesi
Muhammad Nur*1, Sharifuddin Bin Andy Omar2, Joeharnani Tresnati2, Muh.
Arifin Dahlan2 & Suwarni2
1
Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Sulawesi Barat
2
Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, FIKP, Universitas Hasanuddin
Jalan Prof. Dr. Baharuddin Lopa SH, Majene, Sulawesi Barat
Email: mn.unsulbar@gmail.com

ABSTRACT
Pirik fish (Lagusia micracanthus) is an endemic freshwater fish in South Sulawesi Province,
Indonesia. This research aimed to study stage of gonad maturity in the morphology. The study was
conducted in September 2014 to February 2015 at Pattunuang rivers, Samangki village, Maros
Regency. Sample analysis was conducted at the Fisheries Biology Laboratory, Departement of
Fisheries, Hasanuddin University, Makassar. The results were, the stages of gonad maturity is
composed of five stages, namely Stage I (immature), Stage II (maturing), Stage III (mature), Stage
IV (fully mature) and Stage V (resting).
Keywords: Gonad maturity, morphology, endemic-pirik fish, South Sulawesi

Pendahuluan
Perairan air tawar Sulawesi terdiri dari perairan danau, rawa dan sungai
merupakan habitat bagi beranekaragam spesies ikan. Sebagai bagian dari kawasan
Wallacea yaitu daerah peralihan antara mintakat Oriental dan Australia, Sulawesi
dikenal memiliki tingkat keanekaragaman jenis ikan dengan tingkat endemisitas
yang cukup tinggi (Whitten et al., 1987). Parenti 2011, mencatat setidaknya
terdapat 56 spesies ikan air tawar Sulawesi yang bersifat endemik, diantaranya 44
spesies ikan Atherinomorpha dan sisanya merupakan spesies dari Perciformes,
Gobiodae, dan Terapontidae. Namun demikian, dewasa ini keanekaragaman
spesies ikan endemik yang dimiliki tersebut menjadi semakin terancam oleh
berbagai faktor antropogenik atau faktor-faktor yang disebabkan oleh ulah
manusia.
Ikan pirik (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860) merupakan salah satu
spesies ikan endemik air tawar di Sulawesi Selatan, Indonesia. Ikan endemik ini
merupakan ikan konsumsi yang sangat digemari oleh masyarakat, utamanya
mereka yang bermukim di dekat habitat spesies ini. Berdasarkan studi literature
yang telah dilakukan, sejak pertama kali ditemukannya spesies ini di Sungai
Lagosi oleh Peeter Bleeker pada Tahun 1860, hingga Tahun 2007 hampir tidak
ada penelitian tentang spesies ini terkhusus penelitian mengenai aspek biologi.
Dalam rentang waktu tersebut antara Tahun 1860-1978 penelitian dan
pengetahuan spesies ini masih sebatas pada pengklasifikasian dan penamaan.
Penempatan harus berada pada genus mana spesies ini, serta perbandingan
karateristik dengan spesies lain dari family yang sama (terapontidae) telah
Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III
Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016 249
menjadi perdebatan para ahli taksonomi pada saat itu, yang pada akhirnya dicapai
kesepakatan akhir yakni perubahan nama genus ikan pirik dari datnia menjadi
lagusia (Vari, 1978). Barulah kemudian pada Tahun 2006 dan 2007 pada saat
dilakukan Project Ekpedisi Kars Maros Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia
(LIPI), oleh Vari dan Hadiaty, 2012 yang kemudian menemukan dan melakukan
deskripsi ulang melalui sebuah tulisan pada sebuah jurnal yang menekankan
bahwa ikan ini masih ada dan hidup pada salah satu habitatnya di Sungai – Sungai
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berdasarkan telaah kritis tersebutlah
kemudian yang mendasari dilakukannya penelitian lanjutan terkait aspek biologi
spesies ikan endemik ini. Salah satu aspek biologi yang penting untuk diketahui
adalah penelitian mengenai Tingkat kematangan gonad (TKG).

Metode Penelitian
Pengambilan sampel dilakukan di Sungai Pattunuang, Desa Samangki,
Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, pada bulan September 2014 hingga
Februari 2015. Analisis terhadap sampel gonad dilakukan di Laboratorium
Biologi Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan,
Universitas Hasanuddin, Makassar.
Panjang total ikan diukur dari ujung kepala terdepan sampai ujung sirip ekor
paling belakang dengan menggunakan calliper digital berketelitian 0,01 mm. Ikan
contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan digital yang berketelitian
0,001 g untuk mengetahui bobot tubuh. Ikan contoh dibedah dengan
menggunakan gunting bedah, dimulai dari anus menuju bagian atas perut sampai
ke bagian belakang operculum kemudian ke arah ventral hingga ke dasar perut.
Otot dibuka sehingga organ-organ dalam terlihat. Selanjutnya dilakukan
indentifikasi jenis kelamin. Pengamatan secara morfologi gonad ikan pirik
mengacu pada ciri morfologi gonad ikan nilem, Osteochilus vittatus (Andy Omar,
2010).

Hasil dan Pembahasan


Tingkat kematangan gonad adalah tahap-tahap tertentu perkembangan
gonad sebelum dan sesudah ikan memijah (Effendie, 2002). Studi perkembangan
dan tingkat kematangan gonad diperlukan untuk memprediksi potensi reproduksi,
waktu dan frekuensi pemijahan, ukuran telur, dan ukuran ikan pertama matang
gonad. Selain itu, juga dapat digunakan dalam memprediksi struktur dan dinamika
populasi suatu spesies ikan (Ekokotu dan Olele, 2014). Pencatatan perubahan atau
tahap-tahap kemantangan gonad diperlukan untuk melihat perbandingan antara
ikan yang melakukan pemijahan dan tidak. Berdasarkan tingkat kematangan
gonad juga dapat diketahui kapan ikan itu akan memijah, baru memijah, atau
sudah memijah (Sulistiono et al., 2007). Berdasarkan hasil analisis morfologi
gonad pada ikan pirik (L. micracanthus) baik jantan maupun betina diperoleh lima
tahap Tingkat kematangan gonad ikan pirik yaitu TKG I immature (belum
berkembang), TKG II maturing (awal perkembangan), TKG III mature (matang

Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III


250 Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016
ISBN: 978-602-71759-2-1

gonad), TKG IV fully mature (perkembangan akhir), dan TKG V resting


(memijah).
Pengamatan secara morfologis untuk menentukan seksualitas pada ikan
pirik, menunjukkan tidak terdapat ciri atau perbedaan bentuk dan struktur tubuh
luar antara jantan dan betina. Meskipun demikian, secara umum ikan jantan
ditemukan ukuran dan lebar tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan ikan
betina, namun kadangkala ciri tersebut tidak memberikan hasil yang positif atau
meragukan, sehingga untuk menentukan kedua jenis kelamin tersebut hanya dapat
dilakukan dengan membedah atau melihat langsung ciri seksual primernya. Ciri
seksual primer ini berkaitan langsung dengan proses reproduksi yaitu testis pada
ikan jantan dan ovarium pada ikan betina. Pengamatan terhadap seksualitas ikan
ikan pirik (L. micracanthus) menunjukkan bahwa terdapat sepasang organ
reproduksi yang berkembang, baik pada ikan jantan maupun pada ikan betina
(Gambar 1).

Gambar 1. Posisi gonad ikan pirik (Lagusia micracanthus Bleeker, 1860). Keterangan:
jantan (a) dan betina (b)
Perkembangan ovari dan testis ikan secara garis besar terdiri atas dua tahap
perkembangan utama, yaitu tahap pertumbuhan gonad dan tahap pematangan
produk seksual (gamet). Tahap pertumbuhan berlangsung sejak ikan menetas
sampai ikan tersebut mencapai dewasa kelamin (sexually mature), sedangkan
tahap pematangan berlangsung setelah ikan dewasa dan akan terus
berkesinambungan selama fungsi reproduksi ikan berjalan normal (Lagler et al.,
1977). Effendie (1979) menyatakan bahwa untuk menentukan tingkat kematangan
gonad pada ikan betina maka yang diamati adalah bentuk, ukuran, warna,
kehalusan, dan pengisian ovarium dalam rongga tubuh serta ukuran, kejelasan
bentuk, warna telur dalam ovarium. Sebaliknya, untuk ikan jantan yang diamati
adalah bentuk, ukuran, warna, dan pengisian testes dalam rongga tubuh.

Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III


Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016 251
Gambar 2. Struktur morfologi gonad ikan pirik jantan (Lagusia micracanthus Bleeker,
1860) yang diamati pada setiap tingkat kematangan gonad
Gonad ikan endemik ikan pirik jantan (Gambar 2), pada tahap pertama
(TKG I) gonad dicirikan testis kecil, memanjang, warna jernih, putih dan sedikit
kemerahan pada bagian ujung. Pada tahap kedua (TKG II), warna testis tampak
putih seperti susu, bentuknya lebih jelas dari tingkatan sebelumnya, terlihat
menutupi sebagian kecil rongga perut. Tahap selanjutnya (TKG III) permukaan
gonad tampak semakin putih, terdapat garis membujur berwarna hitam di bagian
tengah testis, ukuran testis terlihat menutupi sepertiga dari rongga perut. Pada
tahap keempat (TKG IV), testis semakin jelas, besar dan pejal, testis terlihat
menutupi sebagian besar dari rongga perut, berwarna putih. Pada tahap terakhir
(TKG V), Sebagian testis mengerut/kempis dan kurang pejal, berwarna putih
seperti susu.

Gambar 3. Struktur morfologi gonad ikan pirik betina (Lagusia micracanthus Bleeker,
1860) yang diamati pada setiap tingkat kematangan gonad

Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III


252 Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016
ISBN: 978-602-71759-2-1

Gonad ikan betina (Gambar 3), dicirikan pada tahap pertama (TKG I) Gonad
kecil, memanjang, butiran telur pada gonad belum tampak, warna ovarium merah
tua. Pada tahap kedua (TKG II), ukuran gonad semakin meningkat, butiran telur
belum tampak, permukaannya halus. gonad berwarna merah tua. Tahap
selanjutnya (TKG III), Gonad menutupi setengah dari rongga perut, usus terdesak,
butiran telur mulai terlihat berupa butiran halus, kantung telur tebal, warna
kekuningan. Pada tahap keempat (TKG IV), gonad menutupi hampir keseluruhan
rongga perut, usus terdesak, butiran telur semakin jelas. selaput telur mulai
menipis, warna kekuningan. Selanjutnya pada tahap terakhir (TKG V), Gonad
mengerut, butiran telur sangat jelas, selaput telur sangat tipis dan sebagian gonad
telah kempes karena sebagian telur telah mengalami oviposisi (mijah).

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian morfologi gonad pada ikan pirik (L.
micracanthus) di S. Patunnuang baik pada ikan jantan maupun betina diperoleh
Tingkat Kematangan Gonad ikan endemik pirik yang terbagi menjadi lima tahap
yaitu TKG I immature (belum berkembang), TKG II maturing (awal
perkembangan), TKG III mature (matang gonad), TKG IV fully mature
(perkembangan akhir), dan TKG V resting (memijah).

Ucapan Terima Kasih


Terima kasih kepada Bapak Ancu, M. Nur Adnan S.Pi., Dian Pratiwi S.Pi.,
Reski Tri Ihzani, S.Pi. dan Nurul Fatanah Amir, S.Pi., yang telah banyak
membantu selama penulis melakukan pengambilan data dan penelitian.

Daftar Pustaka
Andy Omar, S. Bin. 2010. Aspek reproduksi ikan nilem, Osteochilus vittatus
(Valenciennes, 1842) di Danau Sidenreng, Sulawesi Selatan. Jurnal Iktiologi
Indonesia. 10(2): 111-122.

Effendie M.I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta. 163 hal.

Effendie, M.I. 1979. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri. Bogor. 163 hal.

Ekokotu, P.A., and Olele, N.F. 2014. Cycle of gonad maturation, condition index and
spawning of Clarotes laticeps (Claroteidae) in the Lower River Niger. International
Journal of Fisheries and Aquatic Studies 1(6): 144-150.

Lagler, K.F., Bardach, J.E., Miller, R.R., and Passino, D.R.M. 1977. Ichthyology. Second
edition. John Wiley & Sons, New York. 506 p.

Vari, R.P. & R.K. Hadiaty. 2012. The endemic Sulawesi fish genus Lagusia (Teleostei:
Terapontidae). The Raffles Bulletin of Zoology 60(1): 157-162.

Vari, R.P. 1978. The terapon perches (Percoide, Terapontidae). A cladistic analysis and
taxonomic revision. Bulletin of the American Museum of Natural History 159(5):
175-340.

Whitten, A.J., K.D. Bishop, S.V. Nash, & L. Clayton. 1987. One or more extinctions
from Sulawesi Indonesia. Journal Conservation Biology 1(1): 42-48.

Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan III


Universitas Hasanuddin. Makassar, 7 Mei 2016 253

View publication stats

You might also like