USADA NUSANTARA : Jurnal Kesehatan Tradisional
Vol. 2,No. 1 Januari 2024
e-ISSN: 2985-8674; p-ISSN: 2985-9565, Hal 90-98
DOI : https://doi.org/10.47861/usd.v1i1.602
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operasi
Lidya Lumbantoruan
Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju
Lannasari
Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju
Solehudin
Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Indonesia Maju
Korespondensi penulis: lidyalumbantoruan001@gmail.com
Abstract. Introduction Anxiety is a common phenomenon in hospital patients, especially those about to
undergo surgery. The patient's mental preparation before surgery needs to be considered because anxiety
will affect the procedure and the diagnosis made. Family involvement and support will help prepare the
patient mentally and create the patient's enthusiasm to continue treatment. The aim is to determine the level
of support and anxiety of pre-operative patients before surgery at Tebet Hospital in 2023. The research
method used in this research is a quantitative correlation method with a cross-sectional approach and total
sampling technique. The sample for this research consisted of 44 respondents. The results of the study
showed that there was a relationship between family support and the anxiety level of pre-operative patients
at Tebet Hospital. Bivariate analysis using the chi-square test obtained a p value of 0.017. Conclusions
and Suggestions Family support is needed to support the patient's mental preparation and be able to
provide encouragement to the patient. Suggestions for future researchers are to explore further whether
patient anxiety levels occur more frequently during major or minor operations than pre-operative
operations.
Keywords: Anxiety Level, Family Support, Pre-Operation
Abstrak. Pendahuluan. Kecemasan merupakan fenomena yang umum terjadi pada pasien dirumah sakit
terutama yang akan menjalani operasi. Persiapan mental pasien sebelum operasi perlu diperhatikankarena
kecemasan akan mempengaruhi prosedur dan diagnosis yang ditegakkan. Keterlibatan dan dukungan
keluarga akan membantu mempersiapkan mental pasien dan menciptakan semangat pasien untuk
melanjutkan pengobatan. Tujuan Untuk mengetahui tingkat dukungan dan kecemasan pasien pre operasi
menjelang tindakan operasi di Rumah sakit Tebet tahun 2023. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan tehnik total
sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 44 responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya Hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi di rumah sakit Tebet. Analisis bivariat
dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p value 0,017. Kesimpulan dan Saran Dukungan
keluarga sangat dibutuhkan dalam mendukung persiapan mental pasien dan mampu memberikan semangat
kepada pasien. Saran bagi peneliti selanjutnya agar digali lebih lanjut mengenai tingkat kecemasan pasien
lebih banyak terjadi pada operasi mayor atau minor dari operasi pre operasi.
Kata kunci: Dukungan Keluarga, Pre Operasi, Tingkat Kecemasan
Received September 11, 2023; Revised Oktober 15, 2023; November 23, 2023
* Lidya Lumbantoruan, lidyalumbantoruan001@gmail.com
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
LATAR BELAKANG
Perawatan di rumah sakit seringkali mengabaikan aspek psikologis bagi pasien,
termasuk kecemasan. Kecemasan merupakan perasaan yang paling sering dirasakan oleh
pasien rawat inap, terutama bagi pasien yang akan menjalani operasi (Rizki et al., 2019).
Organisai Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada 2012 bahwa 50% pasien diseluruh
dunia menderita kecemasan, dimana 5 hingga 25% pasien berusia antara 5-20 tahun, dan
50% pasien berusia 55 tahun. Kecemasan orang sebelum operasi mencapai 534 juta jiwa.
Jumlah ini diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya dengan indikasi tingkat
kecemasan pasien menjelang operasi (Pandiangan & Wulandari, 2020).
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di Kanada,
Arabsaudi, dan Srilanka mengenai tingkat kecemasan pre operasi, ditemukan bahwa
tingkat kecemasan pasien pre operasi secara keseluruhan masing-masing adalah 89%,
55%, 76% (Nisa et al., 2019). Demikian pula sebuah penelitian yang dilakukan di
Australia melaporkan bahwa kecemasan umum sebelum operasi adalah 45,3% pada
pasien bedah yang dirawat. Selain itu, penelitian yang dilakukan dirumah sakit perawatan
tersier di Nigeria dan studi percontohan di Nigeria menemukan bahwa 51% pasien bedah
mengalami kecemasan yang signifikan. Di Indonesia, penelitian RSUD dr. Soekarjo
Tasikmalaya menunjukkan bahwa 71,4% pasien merasa cemas menjelang operasi
(Rismawan, 2019).
Dampak kecemasan pada pasien pre operasi ini dapat menghambat jalannya
operasi. Contohnya, pada pasien dengan riwayat hipertensi yang mengalami kecemasan
akan berdampak pada sistem kardiovaskulernya yang akan menyebabkan tekanan
darahnya tinggi sehingga operasi bisa tertunda. Tingkat kecemasan pada pengalaman
pasien dapat mempengaruhi anastesi dan analgesik (Nasution & Chalil, 2021). Hal ini
juga dapat meningkatkan rasa sakit, menyebabkan depresi, mual dan kelelahan, dan
menunda penyembuhan yang dapat menghambat pasien pulang dari Rumah Sakit.
Dukungan keluarga sangat penting dalam perawatan pada pasien pre operasi dan
diyakini dapat memotivasi pasien selama perawatan selanjutnya. Dukungan keluarga
yang diberikan bisa berupa sikap, tindakan dan bagaimana keluarga menerima pasien
secara utuh sehingga pasien mampu menghadapi keadaan sakitnya (Wahyuni, 2022).
Pada penelitian yang dilakukan terhadap 167 responden sebanyak 67,15% merasa cemas
91 USADA NUSANTARA - VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2024
e-ISSN: 2985-8674; p-ISSN: 2985-9565, Hal 90-99
sedang dan 32,9% responden merasa sangat cemas ketika hendak menjalani operasi besar
yang rencanakan oleh pasien (Arisdiani & PH, 2018).
Menurut data yang di peroleh dari Medical Record Rumah Sakit tebet jumlah
operasi elektif yaitu sekitar 44 orang pasien. Studi pendahuluan yang dilakukan oleh
Peneliti dengan melakukan wawancara singkat dan observasi terhadap 10 pasien 7
diantaranya mengatakan sangat cemas jika operasinya akan gagal, dan 3 diantaranya
cemas karena kurangnya dukungan keluarga. Banyak Pasien pra operasi yang masih
merasa khawatir untuk menjalani operasi karena tidak adanya dukungan dari
keluarganya. Berdasarkan fenomena yang telah dijelaskan diatas maka peneliti ingin
mempelajari “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien
Pre Operasi dirumah sakit Tebet.
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi
KAJIAN TEORITIS
Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga merupakan sikap dan penerimaan keluarga terhadap anggota
keluarga, berupa dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental,
dan dukungan emosional (Arianti et al., 2021). Oleh karena itu, dukungan keluarga
merupakan suatu bentuk hubungan interpersonal yang mencakup sikap, tindakan, dan
penerimaan anggota keluarga agar merasa diperhatikan oleh seseorang. Dukungan sosial
keluarga adalah dukungan sosial yang dirasakan anggota keluarga sebagai sesuatu yang
dapat diakses atau diberikan oleh keluarga, selalu siap membantu bila diperlukan (Muladi
& Setia, 2020).
Dukungan emosional berfungsi sebagai tempat istirahat dan pemulihan, membantu
mengatur emosi dan membangkitkan semangat keluarga. Dukungan emosional mencakup
ekspresi empati, perhatian, dorongan, kehangatan pribadi, cinta atau dukungan emosinal.
Setiap perilaku yang menimbulkan perasaan nyaman, dan membuat individu yakin bahwa
dirinya dipuji, dihormati, dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberikan perhatian
kepadanya (Silaban & Perangin-angin, 2020). Dukungan informasi, keluarga berfungsi
92 USADA NUSANTARA - VOLUME 1, NO. 1, JANUARI 2023
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
mengumpulkan dan menyebarkan informasi tentang dunia. Dukungan informasional
berlangsung dan diberikan oleh keluarga dalam bentuk nasehat, saran dan diskusi tentang
cara mengatasi dan menyelesaikan permasalahan yang ada (Hulu & Pardede, 2021).
Dukungan instrumental, keluarga merupakan sumber bantuan yang praktis dan
spesifik. Dukungan instrumental adalah dukungan yang diberikan oleh keluarga termasuk
dukungan materi seperti menyediakan tempat tinggal, meminjamkan atau
menyumbangkan uang dan membantu pekerjaan rumah tangga sehari-hari. Dukungan
penghargaan, tindakan keluarga (keluarga bertindak sebagai sistem perantara umpan
balik, bimbingan dan pemecahan masalah serta sumber penegasan identitas bagi
anggotanya). Dukungan penghargaan diungkapkan melalui ungkapan penghargaan yang
positif termasuk pernyataan persetujuan dan penilaian positif terhadap gagasan, perasaan
dan kinerja orang lain secara proporsional antara individu dengan pihak lain (Ningsih,
2019).
Kecamasan
Menurut Stuart (2013) kecemasan adalah rasa khawatir yang samar-samar dan
menyebar terkait dengan perasaan yang tidak nyaman dan berdaya. Kecemasan adalah
keadaan emosional yang ditandai dengan ketakutan yang penyebabnya tidak jelas
(Wahyuningsih et al., 2021). Perilaku meliputi: agitasi, ketegangan fisik, gemetar, respon
kaget, bicara cepat, kurang kordinasi, kecenderungan trauma, penarikan diri dari
hubungan interpersonal, penghindaran masalah, menghindar, hiperventilasi, dan sangat
waspada. Kognitif diantaranya: gangguan perhatian, konsentrasi buruk, pelupa, penilaian
buruk, preokupasi, gangguan berpikir, penurunan bidang kognitif, penurunan kreativitas,
penurunan produktivitas, kebingungan, peningkatan kewaspadaan, kesadaran diri,
kehilangan objektivitas, takut kehilangan kendali, takut pada gambar visual, ketakutan
cedera atau kematian, kilas balik, dan mimpi buruk (Putri et al., 2022).
Terkait dengan tekanan kehidupan sehari-hari, kecemasan ini menyebabkan
individu waspada dan memiliki rentang kesadaran yang meningkat. Kecemasan ini dapat
mendorong pembelajaran dan menciptakan pertumbuhan dan kreativitas. Memungkinkan
individu untuk fokus pada hal yang penting dan mengesampingkan hal lain. Ketakutan
ini membatasi persepsi individu (Kayubi et al., 2021). Hal ini memberikan perhatian yang
kurang selektif kepada individu namun memungkinkan mereka untuk fokus pada lebih
93 USADA NUSANTARA - VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2024
e-ISSN: 2985-8674; p-ISSN: 2985-9565, Hal 90-99
banyak bidang bila diperlukan. Mengurangi bidang kognitif individu secara signifikan.
Orang akan cenderung fokus pada sesuatu yang detail dan spesifik serta tidak memikirkan
hal lain. Setiap perilaku ditujukan untuk mengurangi stres. Individu membutuhkan
banyak bimbingan untuk fokus pada bidang lain. Terkait dengan kejutan, ketakutan, dan
teror (Mulyadi et al., 2020). Detailnya menjadi tidak seimabang ketika lepas kendali,
individu yang panik tidak mampu melakukan apa pun, bahkan dengan arahan. Kepanikan
dikaitkan dengan gangguan kepribadian dan meningkatkan aktivitas motorik, menggangu
kemampuan berinteraksi dengan orang lain, mendistorsi, persepsi dan kemampuan
berpikir rasional (Fauziah et al., 2016).
Hipotesis penelitian ini adalah Ha: ada hubungan dukungan keluarga dengan
tingkat kecemasan pasien pre operasi di rumah sakit Tebet
METODE PENELITIAN
Penelitian ini berjenis kuantitatif korelasional, dengan pendekatan crossectional.
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 44 responden . Tehnik pengambilan sampel
pada penelitian ini adalah dengan total sampling. Uji statistic pada penelitian ini
menggunakan uji chi-square. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tebet Tahun 2023.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dukungan Keluarga
Tabel 1. Distribusi Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase
Baik 30 68,2
Kurang 14 31,8
Jumlah 44 100
Sebanyak 68,2% responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik,
sementara 31,8% mengalami kurang dukungan. Ini menunjukkan mayoritas responden
mendapatkan dukungan yang baik.
Dengan mayoritas responden mendapatkan dukungan keluarga yang baik,
penelitian ini mungkin menunjukkan bahwa dukungan keluarga memiliki peran yang
positif dalam persiapan pasien pre operasi. Penting untuk menganalisis lebih lanjut
94 USADA NUSANTARA - VOLUME 1, NO. 1, JANUARI 2023
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
kelompok pasien yang mengalami dukungan keluarga kurang baik. Hal ini dapat
memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya dukungan
keluarga dan bagaimana hal itu dapat memengaruhi persiapan pre operasi pasien.
Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
Tabel 2. Tingkat Kecemasan Responden
Tingkat Kecemasan Frekuensi Persentase
Ringan 21 47,7
Berat 23 52,3
Jumlah 44 100
Sebanyak 47,7% dari pasien mengalami tingkat kecemasan yang dikategorikan
sebagai ringan. Ini menunjukkan bahwa sejumlah besar pasien memiliki tingkat
kecemasan yang relatif rendah sebelum menjalani operasi. Sebanyak 52,3% dari pasien
mengalami kecemasan berat. Ini menandakan bahwa lebih dari separuh pasien mengalami
tingkat kecemasan yang signifikan sebelum operasi.
Dua kelompok kecemasan yang berbeda (ringan dan berat) menunjukkan
kompleksitas respon emosional pasien terhadap prosedur operasi. Ini bisa disebabkan
oleh berbagai faktor, seperti tingkat kesiapan pasien, pengalaman sebelumnya, atau
tingkat pengetahuan tentang prosedur yang akan dijalani. Kecemasan dapat memengaruhi
persiapan pre operasi dan pemulihan pasca operasi. Pasien dengan kecemasan berat
mungkin memerlukan perhatian tambahan dan dukungan baik sebelum maupun setelah
operasi.
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
Tabel 3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan
Tingkat Kecemasan Total P Value
Dukungan
Keluarga
Berat % Ringan %
Baik 12 40% 18 60% 30
0,017
Kurang 11 78,6% 3 21,4% 14
Jumlah 23 52,3% 21 47,7% 44
Dalam penelitian ini, terlihat bahwa tingkat kecemasan pasien pre operasi
berkaitan erat dengan tingkat dukungan keluarga. Pasien dengan dukungan keluarga baik
95 USADA NUSANTARA - VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2024
e-ISSN: 2985-8674; p-ISSN: 2985-9565, Hal 90-99
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah, sementara pasien dengan
dukungan keluarga kurang cenderung mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi.
Proporsi tingkat kecemasan berat lebih tinggi pada responden dengan dukungan keluarga
kurang (78,6%), sedangkan tingkat kecemasan ringan lebih dominan pada responden
dengan dukungan keluarga baik (60%). Hal ini mencerminkan peran signifikan dukungan
keluarga dalam mengurangi tingkat kecemasan. Analisis statistik chi-square dilakukan
untuk menguji apakah hubungan antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan
signifikan secara statistik. Nilai p-value yang diperoleh adalah 0,017, yang lebih kecil
dari nilai signifikansi α (0,017 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara
dukungan keluarga dan tingkat kecemasan pasien pre operasi adalah signifikan secara
statistik.
Hasil ini memberikan implikasi klinis bahwa peningkatan dukungan keluarga
dapat menjadi faktor yang berpotensi mengurangi tingkat kecemasan pasien pre operasi.
Praktisi kesehatan dan perawat dapat mempertimbangkan strategi intervensi untuk
meningkatkan dukungan keluarga pasien. Penting untuk menilai faktor-faktor penyebab
kecemasan pada pasien dengan dukungan keluarga kurang. Mungkin ada aspek-aspek
tertentu dari dukungan keluarga yang perlu ditingkatkan untuk memberikan dampak
positif pada kesejahteraan mental pasien. Dengan adanya hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga dan tingkat kecemasan, intervensi yang bertujuan
meningkatkan dukungan keluarga mungkin dapat membantu mengurangi tingkat
kecemasan pasien pre operasi di Rumah Sakit Tebet.
Dalam penelitian Pandiangan et al.( 2020) menunjukkan bahwa pasien pre operasi
mempunyai dukungan keluarga baik sebesar 66,5%. Keluarga mempunyai peran dan
fungsi secara afektif dalam memenuhi kebutuhan pasien secara fisik dan psikososial
(Pandiangan & Wulandari, 2020). Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang
mampu memberikan perawatan secara langsung kepada pasien. semakin baik dukungan
keluarga yang diberikan pada pasien pre operasi makan semakin rendah tingkat
kecemasan begitu juga sebaliknya, semakin kurang dukungan keluarga yang diberikan
akan mempengaruhi kecemasan pasien (Pratiwi & Samiasih, 2022).
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Oktarini et.al, (2021) bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan, sehingga dukungan
96 USADA NUSANTARA - VOLUME 1, NO. 1, JANUARI 2023
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi
keluarga perlu ditingkatkan terutama pada dukungan penilaian agar dapat mengurangi
kecemasan khususnya kecemasan pada pasien pre operasi. Selain itu perlu adanya
informasi dari para petugas kesehatan terhadap keluarga pasien untuk selalu
memperhatikan anggota keluarganya, karena efek dari dukungan keluarga terhadap
kesehatan dan kesejahtraan berfungsi bersamaan (Oktarini & Prima, 2021).
KESIMPULAN DAN SARAN
Dukungan keluarga sangat mempengaruhi tingkat kecemasan pasien pre operasi
semakin baik dukungan keluarga maka tingkat kecemasan akan semakin berkurang dan
sebaliknya. Mendorong pemberdayaan pasien dan keluarga dalam pengambilan
keputusan terkait perawatan. Ini dapat menciptakan rasa kontrol yang lebih besar dan
mengurangi rasa ketidakpastian yang mungkin menyebabkan kecemasan. Mendorong
penelitian lanjutan untuk mendalami mekanisme hubungan antara dukungan keluarga dan
tingkat kecemasan. Ini dapat memberikan wawasan lebih lanjut untuk pengembangan
intervensi yang lebih tepat dan efektif.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam pelaksanaan penelitian sehingga dapat diselesaikan sesuai dengan
rencana.
DAFTAR REFERENSI
Arianti, K. Y., Prihandhani, I. S., & Hakim, N. R. (2021). Hubungan dukungan keluarga
dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan,
12(1), 22–34.
Arisdiani, T., & PH, L. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Ansietas
Mobilisasi Dini Pasien Post Operasi. Jurnal Ners Dan Kebidanan, 5(3), 207–211.
https://doi.org/10.26699/jnk.v5i3.art.p207-211
Fauziah, M., Novrianda, D., & Hermalinda. (2016). Diskripsi Faktor-Faktor Kecemasan
Orang Tua Pada Anak PreOperasi di Ruang Bedah Anak. Ners Jurnal Keperawatan,
12(2), 116–130.
Hulu, E. K., & Pardede, J. A. (2021). Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan
Pasien Pre Operatif. JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama,
January 2016.
Kayubi, Asyari, H., & Ruswadi, I. (2021). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Kecemasan Pasien Preoperasi Sectio Caesarea. Jurnal Fisioterapi Dan Ilmu
97 USADA NUSANTARA - VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2024
e-ISSN: 2985-8674; p-ISSN: 2985-9565, Hal 90-99
Kesehatan Sisthana, 3(1), 1–13.
Muladi, A., & Setia, M. A. (2020). Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Kecemasan
Pada Pasien Pre-Operasi Bedah. Jurnal Kesehatan Tujuh Belas, 1(2), 80–90.
Mulyadi, E., Fauziyah, E., & Wahed, A. (2020). Pengaruh Dukugan Keluarga terhadap
Tingkat Kecemasan Pasien Post Operasi. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 7(October
2019).
Nasution, N. A., & Chalil, M. J. A. (2021). Tingkat Kecemasan Pre Operatif pada Pasien-
Pasien yang Diajarkan Doa Sebelum dan Sesedah Menjalan Tindakan Anestesi dan
Operasi Elektif. Jurnal Ilmiah Maksitek, 6(2), 16–23.
Ningsih, S. A. (2019). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Respon emas. JJurnal
Keperawatan Muhammadiyah Bengkulu, 6(1), 63–67.
Nisa, R. M., PH, L., & Arisdiani, T. (2019). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Ansietas Pasien Pre Operasi Mayor. Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(2), 116.
https://doi.org/10.26714/jkj.6.2.2018.116-120
Oktarini, S., & Prima, R. (2021). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Fraktur Pre Operasi. Al-Asalmiya Nursing Jurnal Ilmu
Keperawatan (Journal of Nursing Sciences), 10(1), 54–62.
https://doi.org/10.35328/keperawatan.v10i1.1590
Pandiangan, E., & Wulandari, I. S. M. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kecemasan Pasien Pre-Operasi. Malahayati Nursing Journal, 2(3), 469–479.
https://doi.org/10.33024/manuju.v2i3.2888
Pratiwi, A., & Samiasih, A. (2022). Penerapan Terapi Relaksasi Benson Pasien Pre
Operasi Bedah Mulut (Gingivektomy) yang Mengalami Kecemasan. Ners Muda,
3(3). https://doi.org/10.26714/nm.v3i3.10248
Putri, P., Afandi, A. T., & Lestari, D. K. (2022). Hubungan Komunikasi Terapeutik
dengan Tingkat Kecemasan Keluarga Pasien Pre Operasi di Rumah Sakit. Jurnal of
Ners Community, 13(5), 606–615.
Rismawan, W. (2019). Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi. Jurnal Kesehatan Bakti
Tunas Husada, 19(1). https://doi.org/10.36465/jkbth.v19i1.451
Rizki, F. A., Hartoyo, M., & Sudiarto, S. (2019). Health Education Using the Leaflet
Media Reduce Anxiety Levels in Pre Operation Patients. Jendela Nursing Journal,
3(1), 49. https://doi.org/10.31983/jnj.v3i1.4536
Silaban, C. P., & Perangin-angin, M. A. br. (2020). Pengaruh Dukungan Keluarga
Terhadap Tingkat Kecemasan. Link, 16(2), 111–116.
https://doi.org/10.31983/link.v16i2.6370
Wahyuni, W. (2022). Dukungan Keluarga Berpengaruh terhadap Tingkat Kecemasan
pada Pasien Pre Operasi. Journal of Nursing Education and Practice, 2(1), 152–160.
https://doi.org/10.53801/jnep.v2i1.83
Wahyuningsih, A., Saputro, H., & Kurniawan, P. (2021). Analisis Faktor Kecemasan
Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Hernia. Jurnal Keperawatan Jiwa,
9(3), 613–620.
98 USADA NUSANTARA - VOLUME 1, NO. 1, JANUARI 2023