0% found this document useful (0 votes)
22 views4 pages

Subnetting CIDR

Dasar teori subnetting metode CIDR

Uploaded by

Hadi Suyono
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
22 views4 pages

Subnetting CIDR

Dasar teori subnetting metode CIDR

Uploaded by

Hadi Suyono
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 4

CLASSLESS INTER-DOMAIN ROUTING (CIDR)

Classless Inter-Domain Routing (CIDR) adalah metode pengalamatan IP


yang memungkinkan subnetting yang lebih fleksibel dan penggunaan alamat
yang lebih efisien dalam jaringan. Dalam pengantar ini, kita akan menjelajahi
konsep dasar CIDR dan bagaimana itu mempengaruhi pengelolaan alamat IP.

Pemahaman yang baik tentang CIDR sangat penting bagi administrator


jaringan, insinyur jaringan, dan semua orang yang terlibat dalam desain dan
pengelolaan jaringan. Jadi, mari kita mulai menjelajahi CIDR, memahami
bagaimana itu mengubah cara kita mengalamati jaringan, dan mendapatkan
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengoptimalkan
penggunaan alamat IP dan mengelola jaringan dengan lebih efisien.

Berikut adalah contoh metode untuk menghitung subnetmask, jumlah IP,


dan jumlah host/IP valid, untuk setiap jaringan menggunakan CIDR :

a. Jaringan 192.168.1.0/24:
- Subnetmask : Rumusnya adalah 2^(32 - prefix length). Dalam kasus ini,
prefix length adalah 24. Jadi, 32 - 24 = 8. Artinya, subnetmask adalah
255.255.255.0.
- Jumlah IP : Rumusnya adalah 2^(32 - prefix length). Dalam kasus ini,
jumlah IP adalah 2^(32-24) = 256 IP.
- Jumlah host/IP valid : Jumlah IP - 2 (reserved network address dan
broadcast address). Dalam kasus ini, jumlah host/IP valid adalah 256 - 2
= 254 host/IP valid.

b. Jaringan 172.16.0.0/16:
- Subnetmask : Dalam kasus ini, prefix length adalah 16. Jadi, subnetmask
adalah 255.255.0.0.
- Jumlah IP : 2^(32 - prefix length) = 2^(32-16) = 65,536 IP.
- Jumlah host/IP valid : 65,536 - 2 = 65,534 host/IP valid.

c. Jaringan 10.0.0.0/8:
- Subnetmask : Dalam kasus ini, prefix length adalah 8. Jadi, subnetmask
adalah 255.0.0.0.
- Jumlah IP : 2^(32 - prefix length) = 2^(32-8) = 16,777,216 IP.
- Jumlah host/IP valid : 16,777,216 - 2 = 16,777,214 host/IP valid.

Dalam perhitungan tersebut, kita menggunakan rumus 2^(32 - prefix


length) untuk menghitung jumlah IP dan subnetmask. Untuk jumlah host/IP
valid, kita mengurangi 2 dari jumlah IP untuk mengabaikan alamat jaringan
dan alamat broadcast. Jumlah blok subnet adalah satu karena hanya ada satu
blok subnet yang ditentukan oleh prefix length dalam notasi CIDR.
VARIABLE LENGTH SUBNET MASKING (VLSM)
Variable Length Subnet Masking (VLSM) adalah metode yang kuat dalam
subnetting yang memungkinkan pembagian subnet dengan presisi yang tinggi
dalam jaringan IP. Dalam pengantar ini, kita akan menjelajahi konsep dasar
VLSM dan bagaimana itu meningkatkan efisiensi penggunaan alamat IP.

Berikut ini adalah contoh kasus dan penyelesaian menggunakan subnetting


metode VLSM :

Tentukan alokasi IP Address untuk masing-masing Ruangan berikut


menggunakan IP Address utama 172.31.0.0/16. Ruang A terdapat 15 host,
Ruang B terdapat 90 host, Ruang C terdapat 30 host, Ruang D terdapat 75 host,
Ruang E terdapat 45 host, dan Ruang F terdapat 60 host.

a. Ruang B
- Kebutuhan : 90
- Alokasi maksimal : 126
- Network ID : 172.31.0.0/25
- Subnetmask : 255.255.255.128
- Rentang IP valid : 172.31.0.1-172.31.0.126

b. Ruang D
- Kebutuhan : 75
- Alokasi maksimal : 126
- Network ID : 172.31.0.128/25
- Subnetmask : 255.255.255.128
- Rentang IP valid : 172.31.0.129-172.31.0.254

c. Ruang F
- Kebutuhan : 60
- Alokasi maksimal : 62
- Network ID : 172.31.1.0/26
- Subnetmask : 255.255.255.192
- Rentang IP valid : 172.31.1.1-172.31.1.62

d. Ruang E
- Kebutuhan : 45
- Alokasi maksimal : 62
- Network ID : 172.31.1.64/26
- Subnetmask : 255.255.255.192
- Rentang IP valid : 172.31.1.65-172.31.1.126

e. Ruang C
- Kebutuhan : 30
- Alokasi maksimal : 30
- Network ID : 172.31.1.128/27
- Subnetmask : 255.255.255.224
- Rentang IP valid : 172.31.1.129-172.31.1.158

f. Ruang A
- Kebutuhan : 15
- Alokasi maksimal : 30
- Network ID : 172.31.1.160/27
- Subnetmask : 255.255.255.224
- Rentang IP valid : 172.31.1.161-172.31.1.190

Yang perlu diperhatikan, dalam menggunakan metode VLSM


antara lain
sebagai berikut :
- Urutkan terlebih dahulu dari kebutuhan terbesar ke terkecil
- Tentukan alokasi maksimal paling dekat berdasarkan prefix
- Kerjakan berurutan dari terbesar ke terkecil agar rentang IP
valid sesuai

You might also like