0% found this document useful (0 votes)
18 views14 pages

Digital Learning Boosts SDIT Baitul ‘Izzah

Proposal Kegiatan

Uploaded by

tinocauzi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
18 views14 pages

Digital Learning Boosts SDIT Baitul ‘Izzah

Proposal Kegiatan

Uploaded by

tinocauzi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 14

IMPLEMENTASI DIGITAL LEARNING DALAM MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA SDIT BAITUL ‘IZZAH


NGANJUK KELAS 2 MARWA 1 TAHUN AJARAN 2015/2016

Proposal

Disusun :
Fachrul Anam, S.Pd

SDIT BAITUL IZZAH NGANJUK


2016
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Implementasi Digital Learning dalam meningkatkan Hasil Belajar Tematik Siswa SDIT
Baitul ‘Izzah Nganjuk Kelas 2 Marwa 1 Tahun Ajaran 2015/2016.

Disahkan di

Nganjuk, 25 April 2016

Mengetahui

Kepala SDIT Baitul ‘Izzah Peneliti

Tri Setia Dermawati, S.Pi, M.Pd.I Fachrul Anam, S.Pd


PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. JUDUL PENELITIAN
Implementasi Digital Learning dalam meningkatkan Hasil Belajar Tematik Siswa SDIT
Baitul ‘Izzah Nganjuk Kelas Marwa 1 Tahun Ajaran 2015/2016.

B. PENDAHULUAN
Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan Dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Secara singkat dapat kita pahami bahwa undang-undang tersebut
berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya.
Dengan demikian kurikulum 2013 telah dirancang dengan tujuan untuk
mempersiapkan insan Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan
warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
Sehingga lembaga pendidikan Islam Baitul ‘Izzah berupaya mengaplikasikan
kurikulum 2013 sebagai acuan dalam pembelajaran tematik, namun dalam pelaksanaanya
masih terdapat kesulitan di dalam melaksanakan tugasnya dalam mengembangkan bahan
ajar dan penyusunan hasil belajar siswa di pembelajaran tematik.
Kemampuan siswa di dalam pembelajaran tematik terkadang mengalami kendala
karena sedikitnya sumber belajar yang diberikan guru serta inovasi pembelajaran yang
tidak beragam sehingga pembelajaran tematik yang telah berlangsung di kelas Marwa 1
terasa monoton tanpa ada warna yang berbeda di dalam pembelajaran selama ini. Guru
hanya bisa mengembangkan bahan ajar sebatas buku tematik yang begitu sederhana dan
juga tugas yang monoton sedikit eksplorasi dalam menggali pengetahuan anak.
Harapan ke depan untuk pemanfaatan wifi sekolah sebagai sarana meningkatkan
inovasi pembelajaran dengan menggunakan digital learning dengan menggunakan media
smartphone, laptop dan camera yang diharapkan dapat digunakan dalam penyusunan
bahan serta sumber belajar siswa sehingga media tersebut dapat mewarnai pembelajaran di
kelas marwa 1 dengan demikian tujuan dari kurikulum 2013 dapat tercapai.
Sebagai bukti perkembangan zaman di abad 21 penting sekali penggunaan media
digital di dalam perkembangan tekhnologi informasi dan komunikasi yang memberikan
manfaat yang beragam bagi para pemangku kepentingan di lingkungan sekolah seperti
siswa, guru, orang tua, kepala sekolah dan staf serta karyawan. Selain itu peran orangtua di
rumah sangat menentukan dalam melindungi pesertadidik dari berbagai kemungkinan
dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat adanya jejaring internet, sebagaimana pedang
bermata dua, dampak positif atau negatif akan ditentukan oleh manusia yang
menggunakanna dalam kehidupan dan aktifitasnya sehari-hari.
Peran orang tua dan guru sangatlah penting dalam menetapkan serta mengawasi
takaran penggunaan teknologi informasi yang tepat sesuai dengan situasi da kondisi
individu terkait sehingga dalam penelitian ini penting sekali melibatkan orang tua dan guru
pembimbing lainnya untuk membantu di dalam penggunaan alat-alat digital dalam
pelaksanaan penelitian di dalam kelas serta mengawasi siswa di rumah dalam mengerjakan
soal-soal hasil pembelajaran di kelas dengan menggunakan smartphone sehingga materi
pembelajaran yang sudah disampaikan dapat dikonfirmasikan ke dalam pembelajaran di
rumah untuk mengetahui implementasi dari digital learning dapat dibawa dari sekolah ke
rumah bahkan dapat diakses ke manapun dengan bantuan jaringan internet. Berdasarkan
keterangan yang telah diuraikan di atas, maka dipandang perlu melakukan penelitian
tindakan yang berbasis kelas dengan menerapkan digital learning.

C. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH


1. Perumusan Masalah
Rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian tindakan ini adalah “Apakah
penerapan digital learning dapat meningkatkan hasil belajar tematik pada siswa kelas
marwa 1 SDIT Baitul ‘Izzah Nganjuk?”

2. Bentuk Tindakan
Alternatif tindakan yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah di atas adalah
dengan menerapkan digital learning. Argumentasi yang mendasari alternatif tindakan
tersebut adalah sesuai dengan akar penyebab permasalahan dengan penerapan media
digital, siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi seluas-luasnya sesuai
dengan pokok bahasan di pembelajaran tematik kelas 2. Selain itu alat ukur untuk
menilai keberhasilan penelitian tersebut dengan menggunakan survey dan penilaian
hasil kerja.
3. Indikator keberhasilan tindakan
Indikator keberhasilan tindakan 75% siswa kelas 2 Marwa 1 dapat mengikuti
pembelajaran tematik dengan dibuktikan hasil kerja, skor nilai tugas.
Cara menilai penilaian dengan format penilaian tematik sesuai dengan Kompetensi
dasar yang di ajarkan pada tema 8, subtema 3 dan pembelajaran 1 sampai dengan 6.

D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian tindakan ini adalah :
Meningkatkan kualitas pembelajaran tematik pada siswa kelas 2 Marwa 1 SDIT Baitul
‘Izzah Nganjuk melalui implementasi digital learning.

E. MANFAAT HASIL PENELITIAN


Hasil penelitian tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran,
yaitu :
Bagi Siswa
 Siswa dapat meningkatkan kemampuan dalam mengsplorasi materi pembelajaran
tematik.
 Siswa dapat mengetahui secara langsung hasil pembelajaran secara online,
 Siswa dapat mengetahui kekurangan dalam pembelajaran secara langsung dan dapat
memperbaiki kekuranganya.
 Siswa dapat mencari sumber belajar secara online.
 Memiliki rasa percaya diri dan menumbuhkan semangat membaca tinggi.

Bagi guru :

 Memberi kesempatan untuk berinovasi dalam meningkatkan bahan ajar.


 Meningkatkan kemampuan guru dan profesionalisme guru dalam menerapkan digital
learning dalam pembelajaranya.
 Menghasilkan perangkat pembelajaran tematik yang berorentasi pada penerapan
digital learning.
 Mempermudah guru dalam sistem penilaian secara cepat, mudah dan akurat.
F. KAJIAN PUSTAKA
a) Pembelajaran Digital

1. Pengertian Pembelajaran Digital


E-learning atau Pembelajaran digital adalah suatu sistem atau konsep
pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar
mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:

a. Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem


elektronik atau komputer sehingga mampu mendukung proses
pembelajaran (Michael, 2013:27).
b. Proses pembelajaran jarak jauh dengan menggabungkan prinsip-prinsip
dalam proses pembelajaran dengan teknologi (Chandrawati, 2010).
c. Sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana untuk proses belajar
mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung
antara guru dengan siswa (Ardiansyah, 2013).

2. Karakteristik E-learning
Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang
membuatnya mampu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau
memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajaran dan
informasi.
Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008:135) adalah:
a) Memanfaatkan jasa teknologi elektronik.
b) Memanfaatkan keunggulan komputer (digital media dan komputer
networks)
c) Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri (self learning materials)
kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh doesen dan
mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
d) Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar,
dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat
setiap saat di komputer.
3. Manfaat E-learning
a) Fleksibel. E-learning memberi fleksibilitas dalam memilih waktu dan
tempat untuk mengakses perjalanan.
b) Belajar Mandiri. E-learning memberi kesempatan bagi pembelajar secara
mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar.
c) Efisiensi Biaya. E-learning memberi efisiensi biaya bagi administrasi
penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk
belajar dan efisiensi biaya bagi pembelajar adalah biaya transportasi dan
akomodasi.
4. Kekurangan E-learning
Kekurangan E-learning menurut L. Gavrilova (2006:354) adalah pembelajaran
dengan model E-learning membutuhkan peralatan tambahan yang lebih
(seperti komputer, monitor, keyboard, dsb). Kekurangan E-learning yang
diuraikan oleh Nursalam (2008:140) sebagai berikut :
a) Kurangnya interaksi antara pengajar dan pelajar atau bahkan antar
pelajar itu sendiri.
b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan
sebaliknya membuat tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c) Proses belajar mengajar cenderung ke arah pelatihan daripada
pendidikan.
d) Berubahnya peran pengajar dari yang semula menguasai teknik
pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik
pembelajaran yang menggunakan ICT (information, communication, dan
technology).
e) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet ( mungkin hal ini berkaitan
dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
f) Kurangnya sumber daya manusia yang menguasai internet.
g) Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
h) Akses pada komputer yang memadai dapat menjadi masalah tersendiri
bagi peserta didik.
i) Peserta didik bisa frustasi jika mereka tidak bisa mengakses grafik,
gambar, dan video karena peralatan yang tidak memadai.
j) Tersedianya infrastruktur yang bisa dipenuhi.
k) Informasi dapat bervariasi dalam kualitas dan akurasi sehingga penduan
dan fitur pertanyaan diperlukan.
l) Peserta didik dapat merasa terisolasi.
b) Pembelajaran Tematik
1. Pengertian Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu adalah suatu konsep
pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan
pengalaman yang bermakna pada anak. Dalam model ini, guru pun harus
mampu membangun bagian keterpaduan melalui satu tema.Pembelajaran
tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan
tema pembelajaran. Tema yang dipilih hendaknya diangkat dari lingkungan
kehidupan peserta didik, agar pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.
Demikian halnya pembelajaran menjadi ilustrasi dan contoh-contoh yang
menarik dalam pembelajaran.Dalam pembelajaran ini guru harus bisa memiliki
pemahaman yang luas tentang tema yang akan dipilih dalam mata pelajaran.
Sehingga saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Karena
pembelajaran tematik ini merupakan suatu pembelajaran yang menggabungkan
antara materi pelajaran dengan pengalaman belajar. Disamping itu guru harus
mempunyai kemampuan untuk mengembangkan program pembelajaran yang
telah ditentukan sebelumnya, peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan
belajar harus sudah tersedia, baik di lingkungan sekolah maupun di luar.
Pembelajaran tematik merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan
bagi anak kelas awal sekolah dasar. Sesuai dengan tahapan perkembangan
anak, karakteristik cara anak belajar, konsep belajar dan pembelajaran
bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak kelas awal SD sebaiknya
dilakukan dengan Pembelajaran tematik.
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan
tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau gagasan
pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Poerwadarminta, 1983).
Dengan tema diharapkan akan memberikan banyak keuntungan, di
antaranya:
a. Siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu,
b. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi dasar antar matapelajaran dalam tema yang sama;
c. Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan;
d. Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengkaitkan
matapelajaran lain dengan pengalaman pribadi siswa;
e. Siswa mampu lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi
disajikan dalam konteks tema yang jelas;
f. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi
nyata, untuk mengembangkan suatu kemampuan dalam satu mata
pelajaran sekaligus mempelajari matapelajaran lain;
g. Guru dapat menghemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan
secara tematik dapat dipersiapkaan sekaligus dan diberikan dalam dua
atau tiga pertemuan, waktu selebihnya dapat digunakan untuk kegiatan
remedial, pemantapan, atau pengayaan.
2. Tujuan Pembelajaran Tematik
Sebelum kita mengetahui tujuan pembelajaran tematik, maka kita pelajari dulu
tentang tujuan pemberian tema yang diantaranya adalah:
a) Menyatukan isi kurikulum dalam satu kesatuan yang utuh
b) Memperkaya perbendaharaan kata anak
c) Pemilihan tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya dikembangkan dari
hal-hal yang paling dekat dengan anak,sederhana, serta menarik minat anak.
d) Mampu mengenal berbagai konsep secara mudah dan jelas.
e) Memudahkan anak untuk memusatkan perhatian pada satu tema.
f) Anak dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai bidang
pengembangan.
g) Pemahaman terhadap materi lebih mendalam dan berkesan.
h) Belajar terasa bermanfaat dan bermakna.
i) Anak lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata.
j) Dapat menghemat waktu karena bidang pengembangan disajikan terpadu.
Setelah kita mengetahui tujuan pemberian tema, maka kita dapat
mengetahui / memahami tentang tujuan pembelajaran tematik. Tujuan
pembelajaran tematik ialah :
1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya secara lebih
bermakna.
2. Mengembangkan keterampilan menemukan, mengolah, dan
memanfatkan informasi.
3. Menumbuhkembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan nilai-nilai
luhur yang diperlukan dalam kehidupan.
4. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, toleransi,
komunikasi, serta menghargai pendapat orang lain.

G. METODE PENELITIAN KELAS


Subjek penilitian adalah Fachrul Anam, S.Pd seorang guru kelas 2 sekaligus anggota
peneliti dan siswa kelas 2 Marwa 1 sebanyak 1 kelas. Tindakan dilaksanakan selama 1
minggu pada 26 April – 1 Mei 2016. Tempat penelitian di SDIT Baitul ‘Izzah Nganjuk.
Prosedur penelitian terbagi menjadi empat tahap yaitu:
1. Tahap Perencanaan
Sebelum melaksanakan tindakan, menyusun rencana untuk mempermudah
pelaksanaan tindakan antara lain :
a. Melakukan analisis Kurikulum 2013 Tematik Tema 8 Keselamatan di rumah
dan perjalanan subtema 4 Menjaga Keselamatan di Perjalanan dan
pembelajaran 1 – 6 dengan materi Mengenal tempat wisata dan satuan jarak.
Serta menyusun tugas-tugas yang akan digunakan dalam penerapan
Pembelajaran digital/ elektronik pembelajaran.
b. Membuat surat undangan kepada orang tua untuk melakukan presentasi.
c. Menyusun rencana pembelajaran dan bahan ajar dengan media swey di
microsoft 365.
d. Menyusun lembar kerja siswa disesuaikan dengan buku tematik siswa.
e. Menyusun lembar soal siswa dengan media quiz creator secara online.
f. Merekap hasil kerja siswa secara online yang berada di hasil analisi quiz
creator di // WWW.quiz-creator.com
g. Menyusun lembar observasi, refleksi dan evaluasi yang akan diisi pengamat/
guru dan orang tua pada saat mengamati aktivitas guru dalam menerapkan
digital learning.

2. Tahap pelaksanaan kegiatan


Dalam pelaksanaan tindakan dilakukan dengan mengikuti skenario sebagai
berikut: pada awal pembelajaran guru akan memperkenalkan cara penggunaan
smart phone/ tablet/ Iphone dan menyampaikan tujuan pembelajaran dengan
menggunakan media tersebut kemudian menunjukkan materi dari buku siswa dan
dikembangkan materinya lebih luas dengan menggunakan media swey untuk
menjelaskan materi pembelajaran. Di tengah pembelajaran guru akan membagikan
barcode kepada siswa yang nantinya siswa akan menscane isi dari barcode tersebut
kemudian siswa mengelaborasi seluruh informasi yang ada pada barecode tersebut
yang sudah dijelaskan dalam presentasi di media swey. Di bagian akhir guru akan
menguji siswa dengan pengetahuan yang telah diperoleh selama pembelajaran,
kemudian siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru dari quiz creator.

3. Tahap Observasi
Pengamat/ guru lain serta wali murid mengamati pengelolaan pembelajaran
dengan media digital. Pengamat mencatat kelemahan dan kekurangan guru dalam
melaksanakan tindakan. Pengamat juga mencatat aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran beserta kendalanya. Pada tahap ini dilakukan pengambilan gambar/
vidio agar pengamatan yang dilakukan dapat lebih cermat.
Evaluasi dilakukan oleh seluruh tim peneliti (Guru dan Pengamat) setelah
pembelajaran berlangsung. Evaluasi diases dengan menggunakan instrumen lembar
observasi pengelolaan pembelajaran dengan penilaian tes tertulis yang disesuaikan
dengan kompetensi dasar dan indikator pencapaian pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Dan pensekoranya disesuaikan dengan bobot dari pertanyaan tersebut
dengan rentang skor 1-4 dengan Skor 1 untuk nilai terendah dan skor 4 untuk nilai
tertinggi.

4. Tahap Refleksi
Pada tahap refleksi, guru dan pengamat mendiskusikan hasil observasi
(Pengelolaan pembelajaran dan keterlaksanaan RPP) setelah pembelajaran selesai.
Aspek yang kurang dalam pembelajaran didiskusikan agar dapat diperbaiki pada
tingkatan berikutnya.
Berikut ini disajikan prosedur pelaksanaan tindakan secara singkat (diadaptasi
dari Hopkins, 1993 dan Kemmis & Taggart, 1998) yaitu:
a. Siklus I ( topik : Wisata Budaya)
 Merumuskan tindakan
 Melaksanakan Kegiatan belajar mengajar (satu guru)
 Melaksanakan observasi (dua guru dan 1 wali murid)
 Mengadakan refleksi ( 3 guru dan 1 wali murid)
Kriteria keberhasilan :
Guru, siswa, wali murid dan teman siswa dapat menilai kemajuan dalam
mengikuti pembelajaran tematik dalam aspek : Dapat mengikuti
pembelajaran dengan tuntas, dapat menjawab pertanyaan sesuai bahasan
materi, dan dapat menyelesaikan soal tertulis dan sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
b. Siklus 2 (topik : Wisata kampung halaman)
 Merumuskan tindakan baru
 Melaksanakan kegiatan belajar mengajar (satu guru)
 Melakukan Observasi (dua guru dan 1 wali murid)
 Melakukan refleksi (tiga guru 1 wali murid)

Kriteria keberhasilan :

Guru, siswa, wali murid serta teman siswa dapat menilai kemajuan dalam
menggunakan teknologi digital dalam membuat vidio tentang wisata
kampung halaman dan menceritakannya dan dapat menjawab soal tertulis
terkait vidio yang dibuatnya dan ini dijadikan pekerjaan rumah.

c. Siklus 3 (topik : Wisata Luar Kota)


 Merumuskan tindakan baru
 Melaksanakan kegiatan belajar mengajar (satu guru)
 Melakukan observasi (dua guru 1 wali murid)
 Mengadakan refleksi (tiga guru 1 wali murid)

Kriteria keberhasilan:

Guru, siswa, wali murid dan teman siswa dapat menilai kemampuan dalam
menemukan informasi dengan menggunakan alat digital dalam aspek: dapat
mencari informasi wisata luar kota dan usaha siswa dalam menjawab
pertanyaan singkat sesuai dengan informasi yang diperoleh tersebut.

H. JADWAL PENELITIAN
No Macam kegiatan 25 – 30 Maret 2016
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 Menyusun proposal XX
2 Menyusun perangkat XX XX XX
pembelajaran
3 Menyusun instrumen XX XX XX
Penelitian
4 Persiapan tindakan XX
(mengundang wali murid)
5 Pelaksanaan tindakan
Siklus I XX
Siklus II XX
Siklus III XX
6 Analisis Data XX
7 Penyusunan Laporan XX
pengamatan dalam format
Vidio ke Youtube
#MTMH_ Fachrul
Anam_SDIT Baitul ‘Izzah
Nganjuk_Surabaya

I. DAFTAR PUSTAKA
Allen, Michael. 2013. Michael Allen’s Guide to E-learning. Canada : John Wiley & Sons.

Ardiansyah, Ivan. 2013. Eksplorasi Pola Komunikasi dalam Diskusi Menggunakan


Moddle pada Perkuliahan Simulasi Pembelajaran Kimia, Universitas Pendidikan
Indonesia, Bandung-Indonesia.

Chandrawati, Sri Rahayu. 2010. Pemanfaatan E-learning dalam Pembelajaran. No 2 Vol.


8. http://jurnal.untan.ac.id/

L. Tjokro, Sutanto. 2009. Presentasi yang Mencekam. Jakarta: Elex Media Komputindo.

L. Gavrilova, Marina. 2006. Computational Science and Its Applications - ICCSA 2006:
6th International Conference. Glasgow, UK: Springer.

Nursalam dan Ferry Efendi. 2008. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Pranoto, Alvini.dkk. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sujana, Janti Gristinawati dan Yuyu Yulia. 2005. Perkembangan Perpustakaan di


Indonesia. Bogor: IPB Press.

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2185424-pengertian-pembelajaran-
tematik/#ixzz1nk1Ts08m

http://media-grafika.com/pembelajaran-tematik

http://tunas63.wordpress.com/2009/09/07/pengertian-pembelajaran-tematik/
http://weningprobosiwi.wordpress.com/2011/09/20/tujuan-dan-desain-pembelajaran-
tematik-untuk-anak-usia-dini
http://www.quiz-creator.com

You might also like