0% found this document useful (0 votes)
17 views8 pages

Jurnal 1

jurnal 1

Uploaded by

John Dasilva
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
17 views8 pages

Jurnal 1

jurnal 1

Uploaded by

John Dasilva
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

EVALUASI KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN ESTUARIA

TELUK KLABAT, BANGKA PADA MUSIM TIMUR

Suhendar I Sachoemar* dan Agus Kristijono**

* P3TBP, Deputi Bidang Agroindustri dan Bioteknologi BPPT


**
P3TPSLK, Deputi Bidang Teknologi Pengelolaan Sumberdaya Alam BPPT

Abstrak

The environmental situation of the estuarial ecosystem Teluk Klabat that is


located at the northwestern coastal area of Bangka was evaluated on the basis of
the physical, chemical and biological data derived from direct in-situ field survey
during the southeast monsoon (dry season). The objective of this study is to
understand the environmental characteristics and water quality status of the Teluk
Klabat to support fisheries development within this area. The result shows that
the sedimentation process at theTeluk Klabat has been ocurred excessively and it
caused decreasing of the bathymetry reached only 1 m that is found almost in a
whole of the coast line area at the inner side of the Teluk Klabat and it extended
up to more than 2.5 km from that coast line. More over, the terrestrial
environment seem to have strong effect on the degradation of the water quality at
the Teluk Klabat that is shown by high concentration of the nutrient (nitrate,
phosphate, silicate) and heavy metal such as Pb and Cd. While chlorophyll-a
concentration was also high. It indicates that the Teluk Klabat tend to be
eutrophycation.

Key words : The environmental status, estuarial ecosystem,Teluk Klabat,


southeast monsoon.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perairan Teluk Klabat yang terletak Padahal sebelumnya Siput Gonggong ini
disebelah barat Pulau Bangka merupakan merupakan salah satu komoditas penting
salah satu potensi sumberdaya alam yang produk perikanan di Teluk Klabat. Mengingat
cukup penting dalam menunjang kondisi yang demikian, maka untuk
perekonomian Kabupaten Bangka. Dari pengembangan lebih lanjut perairan Teluk
perairan ini, selain produk perikanan, juga Klabat perlu di kaji terlebih dahulu tentang
dihasilkan produk pertambangan berupa pasir kelayakannya.
timah yang diusahakan baik oleh perusahaan Perairan Teluk Klabat terdiri dari
tambang besar seperti PT. Timah maupun perairan Teluk Klabat Dalam dan Teluk Klabat
tambang rakyat. Tingginya intensitas Luar yang merupakan perairan estuaria semi
kegiatan penambangan pasir timah ini diduga tertutup yang bersifat alami. Hal ini dicirikan
telah menyebabkan terjadinya penurunan dengan terdapatnya beberapa sungai yang
kualitas perairan Teluk Klabat. Hal ini bermuara di Teluk Klabat Dalam bagian
didukung oleh pendapat para nelayan di Teluk selatan. Hutan mangrove di kawasan ini
Klabat yang telah merasakan hilangnya Siput masih utuh dengan tingkat sedimentasinya
Gonggong dari perairan Teluk Klabat yang yang cukup tinggi dan menyebar hampir
diduga berkaitan erat dengan menurunnya keseluruh bagian pantai. Kedalaman perairan
kualitas lingkungan perairan Teluk Klabat. Teluk Klabat Dalam disekitar garis pantai
bagian selatan sangat rendah yaitu kurang

Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi Kondisi……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445 438
dari 1 m. Kedalaman ini ditemukan sampai karakter perairan Teluk Klabat dapat diketahui
dengan 2 km dari garis pantai yang mecirikan secara jelas, sehingga dengan melalui
bahwa pengaruh lingkungan darat lebih berbagai analisa dan pemodelan, ekosistem
dominan. Kondisi yang berbeda terdapat perairan Teluk Klabat dapat dikontrol dan
diperairan Teluk Klabat Luar, dikawasan ini dikendalikan dikemudian hari apabila terjadi
tingkat sedimentasinya relatif rendah, hutan perubahan-perubahan lingkungan yang tidak
mangrovenya tidak begitu lebat dan pengaruh diinginkan.
lingkungan laut lebih dominan. Diperairan ini,
kondisi perairannya cukup ideal untuk 1.2. Tujuan
pengembangan kegiatan perikanan dan
wisata bahari, tetapi masih terdapat sedikit Tujuan dari penelitian ini adalah
kegiatan penambangan timah, sehingga perlu mengevaluasi kondisi kualitas lingkungan
dipertimbangkan secara mendalam kalau perairan dan karakteristik Teluk Klabat untuk
pemanfaatannya diarahkan untuk mengetahui kondisi fisika, kimia dan biologi
pengembangan sumberdaya perikanan. perairannya. Hasil evaluasi ini diharapakan
Dalam rangka mendukung rencana dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
kegiatan pengembangan dan pemanfaatan masukkan dalam rangka mendukung rencana
sumbedaya perairan di Teluk Klabat untuk pengembangan sumberdaya perikanan di
dijadikan suatu kawasan wisata bahari dan kawasan ini.
industri perikanan terpadu, maka potensi
sumberdaya dan kondisi lingkungan 2. METODOLOGI
perairannya sejak dini perlu dikaji dan
dievaluasi terlebih dahulu, agar kegiatannya 2. 1. Waktu dan Tempat Penelitian
dikemudian hari dapat berkelanjutan dalam
jangka panjang dan resiko kerusakan Kegiatan evaluasi kondisi lingkungan
lingkungan perairannya sedapat mungkin perairan Teluk Klabat dilakukan pada bulan
dapat diminimalkan. Untuk itu, maka kegiatan Juni 2002 (musim timur). Sedangkan lokasi
pengumpulan data seri kualitas air perairan penelitiannya adalah perairan Teluk Klabat
Teluk Klabat berdasarkan rentang waktu luar dan Teluk Klabat dalam yang terletak di
musim baik secara fisika, kimia maupun sebelah barat Kabupaten Bangka, Provinsi
biologi sejak awal perlu dilakukan dan Bangka-Belitung (Gambar 1). Perairan ini
dirancang sesuai dengan kebutuhan analisa merupakan perairan estuaria semi tertutup
dan pemanfaatannya. Dengan demikian, yang berhadapan langsung dengan Laut Cina
gambaran rona awal, pengaruh musim dan Selatan.

Gambar 1. Lokasi penelitian dan stasiun pengambilan sampel (+) di Teluk Klabat, Bangka

439 Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi kondisi…….J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445
2.2 Pengumpulan Data 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk mengkaji dan mengevaluasi 3.1 Keadaan Umum Perairan Teluk


kondisi lingkungan perairan estuaria Teluk Klabat.
Klabat, telah dilakukan pengumpulan data,
baik data primer (biofisika-kimia perairan) 3.1.1 Batimetri
melalui survey langsung dilapangan maupun
data sekunder (hidro-oceanografi dan Perairan Teluk Klabat yang tediri dari
meteorologi) dari berbagai institusi terkait. perairan Teluk Klabat Luar dan Teluk Klabat
Parameter fisik, kimia dan biologi perairan Dalam terletak disebelah utara Pulau Bangka.
yang dikumpulkan antara lain temperatur, Secara morfologis perairan ini berbentuk semi
salinitas, kekeruhan, padatan tersuspensi, pH, tertutup yang menjorok kedaratan sepanjang
nitrogen organik, nitrate, nitrit, fosfat, silikat, 30 km dengan lebar rata-rata 10 km. Dimuara
Pb, Cd dan chlorophyll-a. Keseluruhan Teluk Klabat sebelah barat terdapat Tanjung
parameter diukur untuk permukaan dan 1 m Melata dan dibagian Timurnya terdapat
diatas dasar perairan. Temperatur, salinitas Tanjung Penyusuk. Teluk bagian tengahnya
dan pH diukur dengan menggunakan water menyempit selebar 2,5 km antara Tanjung
quality checker Horiba-U 10 serta kecerahan Ruh dan Tanjung Mantong. Kedalaman
diukur dengan seichi disk secara in-situ perairan Teluk Klabat dibagian muara sekitar
dilapangan. Parameter kimia dan biologi 10 meter dan sekitar Tanjung Trentang
diukur berdasarkan metoda standar dari hingga Tanjung Mantong kedalamannya lebih
APHA (1). Nutrient (nitrogen organik, nitrate, dari 10 meter. Sungai-sungai yang
nitrit, fosfat, silikat) dianalisa dengan bermuara di Teluk Klabat diantaranya Sungai
menggunakan spectrophotometer of Antang, Tumbulan, Pancor, Sepang,
Spectronic. Pb dan Cd dianalisa dengan Simbubur, Layang, Rumpa, Kajur, Simpang
menggunakan Atomic Absorbtion dan beberapa anak sungai lainnya. Di bagian
Spectrophotometric (AAS) serta chlorophyll-a selatan Teluk Klabat yaitu di Teluk Klabat
dengan menggunakan spectrophotometer. Dalam, kedalaman rata-rata kurang dari 10
Sedangkan data sekunder yang dikumpulkan meter, bahkan disepanjang pantai dekat
antara lain batimetri, pasang surut, curah muara sungai menjorok ketengah disepanjang
hujan, suhu udara, angin, arus dan pesisir selatan selebar kurang lebih 5 km,
gelombang yang diperoleh dari Pemerintah kedalamannya hanya mencapai 1 meter
Daerah Kabupaten Bangka (2). (Gambar 2).

Gambar 2. Batimetri perairan Teluk Klabat, Bangka

Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi Kondisi……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445 440
3.1.2 Pasang Surut tertinggi terjadi pada bulan Desember dan
Maret, sedangkan terendah terjadi pada bulan
Pasang surut (pasut) diartikan sebagai Juli dan Februari. Jumlah hari hujan tertinggi
gerak naik turunnya air laut akibat dari terjadi pada bulan Januari, sedangkan
adanya gaya tarik benda-benda angkasa. terendah pada bulan September.
Besarnya kisaran pasut berubah-ubah Berdasarkan jumlah hari hujan, nampaknya
mengikuti perubahan posisi bulan dan musim hujan di Pulau Bangka terjadi antara
matahari terhadap permukaan bumi (6). bulan Desember sampai dengan Mei (Musim
Secara umum tipe pasut di Perairan Teluk Barat) dan musim kemarau terjadi pada bulan
Klabat dan Perairan Bangka Utara bertipe Juni sampai dengan September (Musim
tunggal yaitu 1 x pasang dan 1 x surut yang Timur). Hal ini didukung oleh kondisi
terjadi dalam 24 jam dengan kedudukan muka temperatur udara yang relatif lebih sejuk pada
surutan (Zo) antara 150-170 cm (2). musim hujan dibandingkan dengan musim
kemarau. Dari data tahun 1999, diketahui
3.1.3 Cuaca bahwa curah hujan terbanyak terjadi pada
bulan Maret yang mencapai 384,5 mm,
a. Curah hujan sedangkan pada bulan Juli merupakan bulan
yang paling kering dengan curah hujan 70,1
Keadaan umum cuaca di Pulau Bangka mm. Ditinjau dari jumlah hujan yang terjadi,
mempengaruhi keadaan lingkungan Perairan bulan Januari merupakan bulan dengan
Teluk Klabat. Curah hujan disekitar perairan jumlah hujan terbanyak yang mencapai 27
Teluk Klabat (Bangka Utara) dipengaruhi hari dan bulan September merupakan bulan
angin Hudson Barat yang basah. Seperti yang paling sedikit hujan dengan jumlah hujan
terlihat pada Tabel 1 dan 2, curah hujan 6 hari.

Tabel 1. Curah hujan, jumlah hari hujan, arah angin dan kecepatan angin.

Bulan Curah Hujan Hari Hujan Arah angin Kecepatan


(mm) (hari) Angin
(knot)
Januari 294,0 27 Utara-Barat-Laut 6
Februari 161,7 20 Utara 5
Maret 384,5 25 Barat 5
April 194,4 25 Barat 5
Mei 215,8 21 Timur 6
Juni 101,5 11 Selatan 6
Juli 70,1 12 Selatan 7
Agustus 223,8 7 Timur-Tenggara 7
September 190,4 6 Timur-Tenggara 7
Oktober 296,1 21 Timur-Selatan 6
Nopember 248,0 19 Barat 6
Desember 337,2 19 Barat-Laut 6
Sumber : Bangka dalam angka 1999, BPS Kabupaten Bangka 2000

b. Suhu Udara Intesnitas penyinaran matahari pada tahun


1999, rata-rata bervariasi antara 18,5 %
Suhu udara rata-rata di Kabupaten hingga 70 % dengan tekanan udara antara
Bangka berdasarkan hasil pemantauan dari 1006,3 – 1011,1 MBS. Sementara
Stasiun Meteorologi Pangkal Pinang kelembaban udara berkisar antara 77 - 89 %
menunjukkan variasi antara 25,9 – 27,3 ▫ C. dengan kelembaban udara tertinggi terjadi
Suhu udara tertinggi pada tahun 1999 terjadi pada bulan Januari dan terendah pada bulan
pada bulan Agustus dan suhu udara terendah Agustus.
terjadi pada bulan Desember/Januari.

441 Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi kondisi…….J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445
Tabel 2. Tekanan udara, suhu udara, kelembaban udara, dan penyinaran matahari
di Kabupaten Bangka tahun1999

Bulan Tekanan Udara Suhu Udara Kelembaban Penyinaran


(MBS) Rata-rata Udara Matahari
(º C) (%) Rata-rata
(%)
Januari 1008,6 25,9 89 24
Februari 1010,6 26,9 86 42
Maret 1008,0 26,1 88 26
April 1009,4 27,1 84 43
Mei 1009,6 26,7 84 45
Juni 1010,3 27,3 80 64
Juli 1010,2 26,6 80 65
Agustus 1011,1 27,3 77 70
September 1010,5 26,8 78 62
Oktober 1009,9 26,4 86 43
Nopember 1009,9 26,1 86 22
Desember 1006,3 25,9 85 18,5

Sumber : Bangka dalam angka 1999, BPS Kabupaten Bangka 2000

c. Arah dan Kecepatan Angin barat laut dengan kecepatan 0,2-0,5 knot,
terkecuali di perairan Mentok arus datang dari
Secara umum Pulau Bangka barat laut dengan kecepatan 0,7 knot. Pada
dipengaruhi Angin dengan arah Utara, Barat, bulan Juni arus mengarah ke barat laut
Timur Selatan, Utara Barat laut, Timur dengan kecepatan maksimal yaitu 1,5 knot.
Tenggara, Timur Selatan dan Barat laut Pada bulan Juli arus masih mengarah ke
dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 5 barat laut dengan kecepatan yang cenderung
– 7 knot. Kecepatan angin tertinggi terjadi berkurang yaitu berkisar 0,15-0,5 knot. Pada
pada bulan Juli-September dan terendah bulan Agustus-September terjadi perbedaan
terjadi pada bulan Februari-April. arus antara perairan pantai Timur dan Barat,
pada pantai Timur arus mengalir ke barat laut
dan berbelok ke utara dengan kecepatan 0,8
3.2 Kondisi Hidro Oceanografi, Fisikia, knot, sedangkan diperairan pantai barat arus
Kimia dan Biologi Perairan mengalir ke tenggara dengan kecepatan
antara 0,05-0,4 knot. Pada bulan Oktober
3.2.1 Kondisi hidro oceanografi terjadi keseragaman arah arus yaitu
mengarah ke tenggara, dimana di Pantai
a. Arus Timur dapat mencapai kecepatan 0,9 knot,
sedangka di Pantai Barat kecepatan hanya
Secara umum arus disepanjang mencapai 0,3 knot.
perairan pantai Pulau Bangka termasuk
perairan Teluk Klabat merupakan kombinasi b. Gelombang
dari arus pasang surut dan arus yang
ditimbulkan oleh faktor meteorolgi seperti arus Keadaan gelombang disuatu perairan
yang dipengaruhi Musim Barat, Musim Timur diperoleh secara tidak langsung dari data
dan dua kali peralihan antara dua musim angin yang terdapat dikawasan perairan
tersebut. Pada Musim Barat terutama pada tersebut. Hal ini didasari atas kondisi umum
bulan November - Maret arus permukaan baik yang berlaku dilaut, yaitu sebagian besar
dipantai timur maupun barat Pulau Bangka gelombang yang ditemui di laut dibentuk oleh
mengarah ke tenggara (berkisar 130 º) energi yang ditimbulkan oleh tiupan angin (6).
dengan kecepatan berkisar 0,3 – 1 knot. Di Perairan Bangka gelombang besar terjadi
Pada bulan April terjadi pembalikan arah, pada bulan September sampai dengan Maret,
diperairan utara Teluk Klabat, arah arus dengan ketinggian lebih dari 1 meter dengan
datang dari barat laut dengan kecepatan 0,2 periode 5-7 detik. Sedangkan gelombang
knot. Selama bulan Mei arus mengarah ke yang tidak terlalu besar terjadi pada bulan

Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi Kondisi……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445 442
April sampai Agustus dengan ketinggian bahwa tingkat sedimentasi di Perairan Teluk
antara 5-40 cm dengan periode 1-2 detik. Klabat Dalam sebelah Selatan
Pada musim barat laut tinggi sedimentasinya cukup tinggi, hal ini terlihat
gelombang berkisar antara 0,5-1,5 meter. dari banyaknya komunitas mangrove mulai
Gelombang tertinggi terjadi pada Bulan dari muara sungai melebar hingga seluruh
Januari atau Februari di perairan Utara Pulu kawasan pesisir Teluk Klabat Dalam.
Bangka dan Teluk Klabat dengan ketinggian Berbeda dengan perairan Teluk Klabat Luar
mencapai 2 meter. Pada Musim Tenggara, yang lebih alkalis, diperairan ini tingkat
tinggi gelombang rata-rata berkisar antara 0,5 sedimentasinya tergolong relatif rendah.
– 1,5 meter dengan gelombang tertinggi Keadaan temperatur air di dasar
terjadi pada bulan Juli-September yang perairan Teluk Klabat nampaknya relatif
mencapai tinggi 2 meter di perairan Selatan homogen walaupun di Perairan Teluk Klabat
Pulau Bangka (2). Dalam seperti halnya di permukaannya relatif
lebih rendah dibandingkan dengan di perairan
Teluk Klabat Luar yaitu berkisar antara 29,8 –
3.2.2 Kondisi fisika, kimia dan biologi 30,4 ºC untuk Perairan Teluk Klabat Dalam
perairan Teluk Klabat dan Sungai dan 30,7 – 30,9 ºC untuk Perairan Teluk
Klabat Luar. Sementara untuk salinitas tidak
a. Kondisi fisik (temperatur, salinitas, ada perbedaan antara permukaan dan dasar
pH, kekeruhan, TSS, kecerahan). perairan. Namun seperti halnya dipermukaan,
salinitas diperairan Teluk Klabat Dalam yang
Kondisi biofisika-kimia perairan Teluk banyak dipengaruhi ekosistem daratan dan
Klabat berdasarkan data bulan Juni (musim suplai air tawar dari sungai, salinitasnya relatif
timur) dapat dilihat pada Tabel 3. Dari data lebih rendah dibandingkan dengan Perairan
tersebut terlihat bahwa temperatur permukaan Teluk Klabat Luar. Untuk kekeruhan dan
Perairan Teluk Klabat Luar relatif lebih tinggi kandungan partikel tersuspensi, perairan
dibandingkan dengan perairan Teluk Klabat dasar lebih tinggi dibandingkan dengan
Dalam yaitu berkisar antara 31,0– 31,8 ºC permukaan dan Perairan Teluk Klabat Dalam
untuk Teluk Klabat Luar, sementara Lebih tinggi daripada Perairan Teluk Klbat
temperatur perairan Teluk Klabat dalam Luar yaitu masing-masing berkisar antara 5,2
berkisar antara 30,2-30,6 ºC. Demikian – 15 NTU dan 49 – 64 mg/l untuk kekeruhan
halnya dengan salinitas, salinitas Perairan dan kandungan partikel tersuspensi Perairan
Teluk Klabat luar berkisar antara 30 – 31 Teluk Klabat Dalam, sementara untuk
o/oo, sementara Perairan Teluk Klabat Dalam kekeruhan dan padatan tersuspensi Perairan
berkisar antara 27 – 28 o/oo. Dengan Teluk Klabat Luar, masing-masing berkisar
demikian diketahui bahwa Perairan Teluk antara 0,55 – 7, 0 NTU dan 8 – 30 mg/l.
Klabat Dalam lebih dominan dipengaruhi oleh Keadaan ini menunjukkan bahwa proses
ekosistem darat. Sementara Perairan Teluk pengadukan didasar perairan akibat adanya
Klabat Luar lebih dominan dipengaruhi kombinasi proses pencampuran massa air
ekosistem laut. Secara umum Perairan Teluk yang disebabkan psang surut dan suplai air
Klabat merupakan perairan estuaria semi tawar cukup dominan mempengaruhi kondisi
tertutup dimana interaksi antara ekosistem perairan dasar Perairan Teluk Klabat.
darat dan laut cukup tinggi. Suplai air tawar Sedangkan untuk pH dasar perairan dan
dari beberapa sungai yang bermuara permukaan nampaknya tidak ada perbedaan
disebelah Selatan Teluk Klabat dalam cukup yang cukup nyata kecuali untuk Perairan
dominan mempengaruhi ekosistem Perairan Teluk Klabat Luar dimana pH dasar sedikit
Teluk Klabat. Hal ini dicirikan dengan lebih rendah dibandingkan permukaan. pH
tingginya angka kekeruhan di Perairan Teluk dasar Perairan Teluk Klabat Dalam berkisar
Kabat Dalam yang berkisar antara 0,5 – 10 antara 7,72 – 7,95 dan untuk Perairan Teluk
NTU, sementara di Perairan Teluk Klabat Klabat Luar berkisar antara 7,02 – 7,90.
Luar berkisar antara 0,21 – 1,10 NTU. Untuk air sungai, kekeruhan, padatan
Demikian halnya dengan konsentrasi padatan tersuspensi dan pH, masing-masing adalah
tersuspensi yang berkisar masing-masing 3,0 NTU, 15 mg/l dan 6,63. Berdasarkan
antara 12 – 30 mg/l untuk Perairan Teluk data fisik perairan, nampaknya Perairan Teluk
Klabat Dalam dan 10 – 22 mg/l untuk Klabat masih dalam batas-batas kelayakan
Perairan Teluk Klabat Luar. Sebaliknya untuk untuk kegiatan budidaya perikanan dan masih
pH, Perairan Teluk Kelabat Dalam lebih layak untuk kehidupan biota perairan sesuai
rendah daripada Teluk Klabat Luar yaitu dengan persyaratan yang ditentukan oleh SK
masing-masing berkisar antara 7,75 - 7,87 Meneg KLH/1/1988 tanggal 19 Januari 1988
dan 7,82 - 8,02. Keadaan ini menandakan tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu

443 Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi kondisi…….J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445
Lingkungan Perairan, karena tingkat yang rata-rata dibawah 3 m yang terutama
kekeruhannya masih dibawah nilai baku mutu ditemukan di Perairan Teluk Klabat Dalam
yang ditetapkan, yaitu lebik kecil dari 30 mg/l. bagian Selatan dekat muara sungai sampai
Namun demikian nilai kekeruhan Perairan menjorok ketengah sejauh 5 km. Untuk itu
Teluk Klabat terutama di Perairan teluk Klabat perlu dipikirkan sebaik mungkin pola dan
dalam, nilai kekeruhannya telah melewati model pemanfaatan kawasan Perairan Teluk
batas yang diinginkan yaitu lebih kecil dari 5 Klabat ini apabila ingin dikembangkan untuk
NTU. Demikian halnya dengan kecerahan kegiatan perikanan.

Tabel 3. Kondisi biofisikokimia perairan Teluk Klabat pada musim timur

No. Parameter Satuan Tl. Klabat Luar Tl. Klabat Dalam Baku
Mutu
Permukaan Dasar Dasar Permukaan
Fisika
1 Temperatur C 31.0 - 31.8 30.7 - 30.9 29.8 - 30.4 30.2 - 30.6 alami
2 Salinitas o/oo 30.0 - 31.0 27.0 - 30.0 29.0 - 34.0 27.0 - 28.0 alami
3 Kecerahan cm 0.5 - 2.5 0.5 - 2.5 > 3m
4 Kekeruhan NTU 0.21 - 1.10 0.55 - 7.0 5.2 - 15.0 0.5 - 10.0 < 30
5 TSS mg/l 10.0 - 22.0 8.0 - 30.0 49.0 - 64.0 12.0 - 30.0 < 25
6 Kedalaman m 5.0 - 11.0 1.0 - 8.5

Kimia
6.5-
1 pH 7.82 - 8.02 7.02 - 7.95 7.72 - 7.95 7.75 - 7.87 8.5
2 Silikat 0.767 - 1.227 1.172 -1.359
3 Ortho Phosphate mg/l 0.001 - 0.008 0.001 -0.014 0.001 - 0.016 0.001 - 0.016
4 NO3-N mg/l 0.121 - 0.195 0.076 - 0.123 0.076 -0.123 0.076 - 0.123
5 Timah Hitam (Pb) mg/l 0.033 - 0.06 0.033 - 0.06 0.027 - 0.093 0.027 - 0.093 <0.05
6 Kadmium (Cd) mg/l 0.014 - 0.039 0.014 - 0.039 0.032 - 0.061 0.032 - 0.061 <0.01

Biologi
1 Chlorophyll-a ug/l 0.784 - 2.002 2.075 - 3.27

a. Kondisi kimia dan biologi perairan masing berkisar antara 0,014 – 0,039 mg/l,
0,033 – 0,06 mg/l dan 0,784 – 2,002 mg/l.
Ditinjau dari kandungan silikat (Si), Sementara untuk perairan Teluk Klabat Dalam
phosphate (PO4), nitrat (NO3), cadmium (Cd) masing-masing berkisar antara 0,032 – 0,061
dan timah hitam (Pb), kandungan kimia mg/l, 0,027 – 0,093 mg/l dan 2,075 – 3,270
Perairan Klabat Luar relatif sedikit lebih mg/l. Secara umum tidak ada perbedaan
rendah dibandingkan dengan Perairan Teluk dalam kandungan kadmium dan timah hitam
Klabat Dalam, kecuali untuk parameter nitrat. antara perairan permukaan dan perairan dasar
Kandungan silikat, phosphate, nitrate, baik untuk Perairan Teluk Klabat Luar maupun
kadmium dan timah hitam perairan dasar Teluk Klbat Dalam.
Teluk Klabat Luar masing-masing berkisar Ditinjau dari hasil analisa terhadap
antara 0,767-1,227 mg/l, 0.001-0.014 mg/l, kandungan nutrient yaitu silikat, phosphate
0,076-0,123 mg/l, 0,014-0,039 mg/l dan dan nitrat, logam berat yaitu kadmium dan
0,033-0,06 mg/l. Sementara untuk Perairan timah hitam, serta parameter biologi
Teluk Klabat Dalam masing-masing berkisar chlorophyll-a, diketahui bahwa Perairan Teluk
antara 1, 172-1,359 mg/l, 0,001- 0,016 mg/l, Klabat terutama Teluk Klabat Dalam cukup
0,076 – 0,123 mg/l, 0,032 – 0,061 mg/l dan mengkhawatirkan untuk budidaya perikanan
0,027 – 0,093 mg/l. dan kehidupan biota perairan, mengingat
Untuk perairan permukaan, kandungan kondisi beberapa parameter biofisika kimianya
kadmium (Cd), timah hitam (Pb) dan telah melebihi baku mutu lingkungan yang
chlorophyll-a Teluk Klabat Luar juga lebih ditentukan dalam SK Meneg KLH/1/1988
kecil daripada Teluk Klabat Dalam. tanggal 19 Januari 1988 tentang Pedoman
Kandungan kadmium (Cd), timah hitam (Pb) Penetapan Baku Mutu Lingkungan Perairan
dan chlorophyll-a Teluak Klabat Luar masing- untuk kegiatan budidaya perikanan. Demikian

Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi Kondisi……..J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445 444
halnya dengan kandungan chlorophyll-a yang Tingkat sedimentasi yang cukup tinggi
cukup tinggi, nampaknya perairan Teluk dan kedalaman serta tingkat kecerahan yang
Klabat cenderung mengarah ke proses rendah terutama di Perairan Teluk Klabat
terjadinya pengkayaan yang berlebihan bagian selatan yang menjorok ke tengah
(eutrophycation). Untuk itu nampaknya masih sejauh 5 km dari pantai mengharuskan kita
sangat diperlukan adanya pengkajian dan untuk lebih mendalam meningkatkan kegiatan
evaluasi yang lebih mendalam terhadap evaluasi lebih lenjut tentang kondisi ekosistem
kondisi perairan Teluk Klabat apabila dan kualitas lingkungan perairan Teluk Klabat
dikemudian hari akan dimanfaatkan untuk apabila kawasan ini akan dimanfaatkan untuk
pengembangan sumberdaya perikanan. pengembangan sumberdaya perikanan di
Pengkajian yang lebih mendalam tentang Kabupaten Bangka.
kualitas perairan, kondisi hidro-oceanografis,
evaluasi lingkungan, zonasi kesesuaian Daftar Pustaka
perairan dan kegiatan penunjang lainnya
sangat diperlukan untuk dilakukan dimasa 1. APPHA, 1979. Standard methods for the
mendatang. examination water and waste water.
Fourteen edition. 1138 pp. M.C.Rand,
4. KESIMPULAN A.E. Greenberg, M.J. Taras and M.A.
Franson (eds). American Public Health
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap Association. American Water Work
kondisi meteorologi, cuaca, iklim, kondisi hidro Association. Water Pollution Control
oceanografi dan kualitas perairan Teluk Klabat Federation.
diketahui bahwa secara umum PeraIran Teluk 2. Anonymous. 2000. Peta dasar wilayah
Klabat masih memungkinkan untuk pesisir dan kelautan Kabupaten Bangka.
pengembangan sumberdaya perikanan, Laporan Pemerintah Kabupaten Bangka
meskipun untuk beberapa parameter seperti bekerjasama dengan Sekolah Tinggi
kandungan logam berat timah hitam (Pb), Teknologi Angkatan Laut.
kekeruhan dan sedimentasi melebihi ambang 3. Azov, Y. 1991. “Eastern Mediterranean, a
batas yang ditentukan oleh SK Meneg marine desert?”, Marine Pollution Bulletin
KLH/1/1988 tanggal 19 Januari 1988 tentang 23, 225-232 pp.
Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan 4. Courboules. J., 1996. Design and
Perairan untuk kegiatan budidaya perikanan. Management Planning of Four Marine
Demikian halnya dengan kandungan Conservation Areas. BCEOM. Jakarta.
chlorphyll-a yang cukup tinggi yang 5. Falkland, T. 1995. Water Resources
mengindikasikan bahwa perairan sedang Assesment, Development and
mengarah ke pada terjadinya proses Management for Small Tropical Islands.
pengkayaan berlebihan (eutrophycation). Proc. Work. Water Resources Assesment
Apabila tidak terkendali, proses ini dikemudian and Development andDevelopment in
hari dikhawatirkan akan menyebabkan Small Islan and The Coastal Zone. (P.E.
terjadinya blooming phytoplankton yang Hehanusa dan G.S. Haryani, Ed.). LIPI-
berakibat kepada menurunnya kualitas dan UNESCO. Jakarta.
daya dukung lingkungan perairan (3,4,5,7). 6. S. Pond and G.L.Pickard. 1983.
Introductory Dynamical Oceanography. 2
nd edition. Pargamon Press. 329 pp.
7. Takahashi, M. “Dynamic analysis on
marine ecosystem using controlled
ecosystem experiment”. KAIYO KAGAKU
KENKYU NOUTO. 4, 1977. 15 –21 pp.

445 Sachoemar. S. I dkk 2005: Evaluasi kondisi…….J. Tek. Ling. P3TL-BPPT. 6. (3): 438-445

You might also like