Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 seorang wanita cantik umur 28 tahun, memakai
daster, di Indonesia, menjemur pakaian lalu berkata dalam bahasa Indonesia dengan logat jawa “Mas
Riza ternyata ganteng dan pintar, buktinya dia nyiptain video gue cuman modal ngetik doang pake
Google VEO 3,kan aslinye gue malu didepan kamera, ngeri juga tu bocah”ekspresi judes, cahaya di sore
hari, suara khas perumahan, di kompleks di perkampungan, aspek rasio 9:16
A beautiful 28-year-old Indonesian woman wearing a casual house dress (daster) is hanging
laundry in a quiet neighborhood village complex in Indonesia. The scene is set during the golden
hour in the late afternoon, with warm sunlight and typical ambient sounds of a residential area —
birds chirping, distant scooters, children playing. She looks slightly annoyed or sassy (judes) as
she turns to the camera and says in Indonesian with a Javanese accent:
“Mas Riza ternyata ganteng dan pintar, buktinya dia nyiptain video gue cuman modal ngetik
doang pake Google VEO 3, kan aslinye gue malu didepan kamera, ngeri juga tu bocah.”
The video is in vertical format (9:16 aspect ratio).
Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 sekelompok orang di Indonesia dari berbagai usia
berkumpul dan berdemo, mereka memakai kaos biru dengan tulisan “ tetaplah BODOH jangan PINTAR”,
lalu pemimpin kelompok berada paling depan berkata dalam bahasa Indonesia dengan logat jawa
“sedulur kabeh kudu tetep bodo aja pinter soale nek pinter ndak mengko dadi keminter dewe, ora
gelem sinau”ekspresi penuh semangat, cahaya di sore hari, suara khas jalan perkotaan yang ramai,
aspek rasio 9:16
A group of people in Indonesia, representing various age groups, gather together for a street
demonstration. They all wear matching blue T-shirts printed with the phrase: "tetaplah BODOH jangan
PINTAR" in bold letters. Leading the group at the front is a man with medium brown ("sawo matang")
skin, wearing glasses. He passionately addresses the crowd in Indonesian with a Javanese accent, saying:
“sedulur kabeh kudu tetep bodo aja pinter soale nek pinter ndak mengko dadi keminter dewe, ora
gelem sinau.” His expression is full of energy and determination. The setting is in the late afternoon,
with warm golden sunlight illuminating the scene. The atmosphere is filled with the distinct ambient
sounds of a busy Indonesian city — motorbike engines, honking, and street chatter. Shot in vertical
format, 9:16 aspect ratio.
Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 seorang lelaki umur 38 tahun memakai kacamata
dan memakai peci warna hitam, duduk dikursi dan didepannya sebuah meja kayu, menghadap kamera
pada sebuah sebuah wawancara berkata dalam bahasa Indonesia dengan logat jawa “jadi orang itu
harus tetep bodoh jangan pintar, masalahnya jika kita pintar kita akan merasa paling pintar dan nggak
mau belajar”ekspresi penuh semangat, dalam ruangan yang tertata rapi , aspek rasio 9:16
PROMT PENGAJIAN :
A 38-year-old Indonesian man, wearing glasses and a black peci (traditional cap), sits on a chair behind a
wooden table, facing the camera in a well-organized indoor setting. He is being interviewed and speaks
passionately in Indonesian with a Javanese accent, saying: “jadi orang itu harus tetep bodoh jangan
pintar, masalahnya jika kita pintar kita akan merasa paling pintar dan nggak mau belajar.” His expression
is full of energy and conviction. The room is neat and well-arranged, with soft indoor lighting. Shot in
vertical format, 9:16 aspect ratio.
Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 seorang lelaki umur 50 tahun memakai kacamata,
terbang dengan posisi horisontal diatas awan tanpa memakai baju hanya bercelana pendek warna
merah, kemudian sambil terbang dia berkata bahasa Indonesia dengan logat jawa “dasar tukang prompt
gua udah tua, badan pegel – pegel malah disuruh ginian, kampreeet...”ekspresi marah, awan terlihat
cerah biru, angin besar
A 50-year-old Indonesian man wearing glasses is flying horizontally above the clouds. He is shirtless and
only wearing red shorts. His body is stretched out in midair as if gliding or being pushed by strong wind.
As he flies, he speaks in Indonesian with a thick Javanese accent, angrily saying: “dasar tukang prompt
gua udah tua, badan pegel–pegel malah disuruh ginian, kampreeet...” His facial expression shows clear
frustration and anger. The sky is bright with vivid blue clouds, and strong winds blow around him,
creating a dynamic and dramatic atmosphere.
Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 perempuan indonesia rambut lurus panjang, duduk
di tangga masuk depan rumah, dan dibelakangnya di tangga yang lebih atas duduk seorang lelaki
memakai kacamata, dengan tekun menyisir rambut sang perempuan sambil berkata bahasa Indonesia
dengan logat jawa “rambutmu bagus banget, lurus dan harum”ekspresi tersenyum , suasana rumah di
desa yang sejuk
An Indonesian woman with long, straight hair sits on the steps at the front entrance of a traditional
countryside house. Behind her, on a higher step, sits a man wearing glasses, carefully and attentively
combing her hair. He smiles gently and says in Indonesian with a Javanese accent: “rambutmu bagus
banget, lurus dan harum.” His expression is warm and affectionate. The setting is peaceful and cool,
reflecting the calm and refreshing atmosphere of a rural village home. Vertical format, 9:16 aspect ratio.
A 38-year-old Indonesian man, wearing glasses and a black peci (traditional cap), sits on a chair behind a
wooden table, facing the camera in a well-organized indoor setting. He is being interviewed and speaks
passionately in Indonesian with a Javanese accent, saying: “Jangan biarkan hatimu mendapat
kesenangan karena pujian dari orang lain, kamu akan sedih dengan kecaman mereka suatu hari nanti.”
His expression is full of energy and conviction. The room is neat and well-arranged, with soft indoor
lighting.
Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 seorang lelaki umur 40 tahun memakai kacamata,
berjalan santai diantara hewan kurban yang berjejer dikandang lalu sambil berjalan berkata bahasa
Indonesia dengan logat jawa “Ingat.... Idul Adha mengajarkan kita tentang makna sejati dari
pengorbanan dan kepedulian sosial” suasana seperti saat idul adha, suara sapi, dan takbir bergema.
Buatkan prompt bahasa inggris untuk Google VEO 3 seorang lelaki memakai kacamata berpose
disamping motor supra x 125 warna biru, dia memegang helm diketiak seperti pose seorang pembalap.,
dia berada di pinggir jalan. Nampak estetik dengan pemandangan jalan kota yang asri/ sambil berbicara
bahasa Indonesia logat jawa “ Woi..... keren kan saya...?” seolah membanggakan diri, sambil
memamerkan helm barunya
A stylish man in his 30s stands on the side of a peaceful city street. He wears glasses and casual
clothes, confidently posing beside his sleek blue Honda Supra X 125 motorcycle. Under one
arm, he tucks a shiny new helmet like a proud racer.
The environment is visually pleasing — trees lining the street, soft shadows from the afternoon
sun, birds chirping, and a gentle breeze rustling the leaves. It's a quiet, green corner of an
Indonesian city, with a vibe that feels both urban and cozy.
The camera starts with a medium-wide shot, slowly panning toward the man as he adjusts his
stance. He looks directly at the camera with a playful smirk. In a confident, slightly exaggerated
tone and with a Javanese accent, he proudly says:
“Woi..... keren kan saya...?”
He gives a small head nod and pats the helmet under his arm, clearly showing it off. His posture
mimics a race champion doing a victory pose.
The camera then cuts to a close-up of the helmet — glossy, detailed, possibly even with subtle
sunlight reflection — before cutting back to the man's confident expression.
The tone is light, humorous, and charismatic, while the visual style remains cinematic and
aesthetic, with warm color grading and shallow depth of field to focus attention on the subject
and motorbike. Background sounds include light city ambience, distant scooters passing, and soft
wind.
Extended Scene Script for Google VEO 3
IDUL ADHA
Scene 1 – Exterior – Morning – Animal Pens (Kandang Hewan Kurban)
Camera follows a 40-year-old man wearing glasses, dressed in modest yet neat traditional
clothing (e.g., batik or koko shirt), walking slowly beside rows of cows and goats in their pens.
The sun is soft, golden. Sounds of cows mooing and distant takbir (echoing "Allahu Akbar,
Allahu Akbar") are heard.
Man (in Javanese-accented Indonesian):
"Ingat... Idul Adha mengajarkan kita tentang makna sejati dari pengorbanan dan kepedulian
sosial." (SUDAH DIGENARATE)
Scene 2 – Cut to close-up
He gently strokes a cow’s head. The animal seems calm. His face is filled with reflection and
warmth.
Voiceover (same man, reflective tone):
"Bukan soal seberapa besar hewan yang kita kurbankan..."
Scene 3 – Flashback Style – Intercut
Shots of the man helping a neighbor carry groceries, giving money to a charity box, and hugging
his son at home. All set in soft focus, like memories.
Voiceover continues:
"…tapi seberapa tulus kita berbagi, dan seberapa dalam kita peduli dengan sesama."
Scene 4 – Return to animal pens – Medium Shot
He continues walking slowly. Children are nearby watching the animals. He smiles and waves at
them.
Man (speaking to camera, still in Javanese accent):
"Ayo, kita jadikan momen ini untuk memperkuat rasa kemanusiaan dan solidaritas."
Scene 5 – Wide Shot
Takbir continues to echo. Camera pans upward showing the full pen, people preparing for the
sacrifice with reverence—not violence. Sky brightens slightly.
Text on screen (in soft elegant font):
"Selamat Idul Adha. Mari berbagi dengan keikhlasan."
Camera follows a 40-year-old man wearing glasses, dressed in modest yet neat traditional
clothing (e.g., batik or koko shirt), walking slowly beside rows of cows and goats in their pens.
The sun is soft, golden. Sounds of cows mooing and distant takbir (echoing "Allahu Akbar,
Allahu Akbar") are heard. Man (in Javanese-accented Indonesian):"Bukan soal seberapa
besar hewan yang kita kurbankan..."
Camera follows a 40-year-old man wearing glasses, dressed in modest yet neat traditional
clothing Indonesia (e.g., batik or koko shirt), walking slowly beside rows of cows and goats in
their pens. The sun is soft, golden. Sounds of cows mooing and distant takbir (echoing "Allahu
Akbar, Allahu Akbar") are heard. Man (in Javanese-accented Indonesian) :
"Ayo, kita jadikan momen ini untuk memperkuat rasa kemanusiaan dan solidaritas."