Cough caused by medication

- Generally, it is non-productive and usually resolves within 4 weeks of stopping

medication.
- Affects 5-20% of patients receiving an angiotensin converting enzyme inhibitor (ACEI).
However, it has not been reported with ARBs (angiotensin receptor blockers).
- Beta-blockers may be implicated in chronic cough, often by aggravating underlying
asthma.
Upper airway cough syndrome (UACS)
- Rhinosinusitis and other upper airways disorders are the most common etiologies of
chronic cough.
- This syndrome used to be called postnasal drip syndrome.
- The symptoms are often subtle (e.g. sensation of secretions in the back of the throat or
impression of irritation of the upper airways).
- Examination may reveal signs of pharyngitis. Sinus X-rays or CT scans may indicate
signs of sinusitis.
- The cough will diminish with nasal corticosteroids, a first- or latest-generation
antihistamine or nasal anticholinergic, depending on the cause.
- Nasalsaline rinses may also be helpful.

Asthma
- Cough may be its only symptom.
- In the presence of suggestive symptoms, diagnosis should be confirmed by the
demonstration of variable airway obstruction.
- The atopic history and ideally allergy skin tests should be documented.
- The cough will respond to asthma treatment, usually inhaled corticosteroids.
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Reflux can be the cause of the cough or its consequence. It may or may not cause
typical symptoms such as heartburn or regurgitation.
- It is 1 of the 3 most common causes of chronic cough, and is responsible for
approximately 25% of cases.
- It is recommended that the first diagnostic test be an evaluation of the response to
empiric reflux treatment, such as a proton pump inhibitor. Esophageal pH monitoring can

sometimes be useful; however, the pH can be normal if the reflux is nonacidic (alkaline
reflux).
Chronic bronchitis
- Cough secondary to tobacco dependence is often considered normal for smokers. In the
absence of significant respiratory function abnormalities, it resolves 2 to 3 weeks after
smoking cessation.
- In long-term smokers, the possibility of cancer and COPD should be excluded.
- Chronic bronchitis is defined as a cough with sputum expectoration for at least 3
consecutive months for at least 2 consecutive years.
Non-asthmatic eosinophi-lic bronchitis (NAEB)
A difficult diagnosis for the primary care physician to make. Patients present with
bronchial eosiniphilia on sputum analysis, without bronchial hyperresponsiveness. The
cough responds to inhaled corticosteroids, just as it does in asthma.
Post-infectious cough
- A respiratory infection is often the cause of this acute or subacute cough. It accounts for
about 15% of chronic cough cases; thus other diagnoses must be excluded.
- Generally the cough is non-productive and resolves in several weeks. Chest and sinus
X-rays are usually normal

Less common causes

- Bronchiectasis is generally associated with persistent sputum production. It can be
demonstrated with a CT scan performed without contrast.
- Investigations to rule out lung cancer must be undertaken in patients with a long
smoking history, suggestive symptoms or physical signs (hemoptysis, general ill health,
clubbing, etc.).
- Cystic fibrosis: increasingly common in adults, but diagnosis generally based on age,
i.e. patients are generally younger.
- Zenkers diverticulum (esophageal pouch)
- Congestive heart failure
- Other lung diseases
- Psychogenic cough: diagnosis of exclusion without particular characteristics

- Unexplained cough (idiopathic) despite an extensive investigation

Batuk yang disebabkan oleh obat-obatan

- Secara umum, itu adalah non-produktif dan biasanya sembuh dalam waktu 4 minggu
untuk menghentikan obat.
- Mempengaruhi 5-20% dari pasien yang menerima angiotensin converting enzyme
inhibitor (ACEI).
Namun, belum dilaporkan dengan ARB (angiotensin receptor blocker).
- Beta-blocker dapat terlibat dalam batuk kronis, seringkali dengan memperparah asma
yang mendasari.
Sindrom batuk saluran napas atas (UACS)
- Rhinosinusitis dan gangguan saluran napas atas lainnya adalah etiologi yang paling
umum dari batuk kronis.
- Sindrom ini dulu disebut sindrom postnasal drip.
- Gejala yang sering halus (misalnya sensasi sekresi di belakang tenggorokan atau kesan
iritasi saluran napas atas).
- Pemeriksaan dapat mengungkapkan tanda-tanda faringitis. Sinus X-ray atau CT scan
dapat menunjukkan tanda-tanda sinusitis.
- Batuk akan berkurang dengan kortikosteroid hidung, antihistamin generasi pertama atau
terbaru atau antikolinergik hidung, tergantung pada penyebabnya.
- Nasalsaline bilasan juga dapat membantu.
asma
- Batuk mungkin gejala yang satunya.
- Dengan adanya gejala sugestif, diagnosis harus dikonfirmasi oleh demonstrasi obstruksi
jalan napas variabel.
- Sejarah atopik dan idealnya tes alergi kulit harus didokumentasikan.
- Batuk akan menanggapi pengobatan asma, kortikosteroid inhalasi biasanya.
Gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Reflux dapat menjadi penyebab batuk atau konsekuensinya. Ini mungkin atau mungkin
tidak menimbulkan gejala khas seperti mulas atau regurgitasi.
- Ini adalah 1 dari 3 penyebab paling umum dari batuk kronis, dan bertanggung jawab
untuk sekitar 25% dari kasus.
- Disarankan bahwa tes diagnostik pertama menjadi evaluasi respon terhadap pengobatan
refluks empiris, seperti inhibitor pompa proton. Pemantauan pH esofagus kadang-kadang
dapat berguna; Namun, pH bisa normal jika refluks adalah nonacidic (basa refluks).
bronkitis kronis
- Batuk sekunder ketergantungan tembakau sering dianggap normal untuk perokok.
Dengan tidak adanya fungsi kelainan pernapasan yang signifikan, menyelesaikan 2
sampai 3 minggu setelah berhenti merokok.
- Dalam perokok jangka panjang, kemungkinan kanker dan PPOK harus dikeluarkan.

- Bronkitis kronis didefinisikan sebagai batuk dengan dahak dahak selama 3 bulan
berturut-turut selama minimal 2 tahun berturut-turut.
Non-asma eosinophi-lic bronchitis (NAEB)
Diagnosis sulit bagi dokter perawatan primer untuk membuat. Pasien datang dengan
eosiniphilia bronkial pada analisis dahak, tanpa hyperresponsiveness bronkial. Batuk
merespon kortikosteroid inhalasi, seperti halnya pada asma.
Batuk pasca-infeksi
- Infeksi saluran pernafasan seringkali menjadi penyebab batuk akut atau subakut ini. Ini
menyumbang sekitar 15% dari kasus batuk kronis; sehingga diagnosis lain harus
disingkirkan.
- Umumnya batuk non-produktif dan sembuh dalam beberapa minggu. Sinar-X dada dan
sinus biasanya normal
Penyebab kurang umum
- Bronkiektasis umumnya terkait dengan produksi sputum persisten. Hal ini dapat
ditunjukkan dengan CT scan dilakukan tanpa kontras.
- Investigasi untuk menyingkirkan kanker paru-paru harus dilakukan pada pasien dengan
riwayat merokok yang panjang, gejala sugestif atau tanda-tanda fisik (hemoptisis, sakit
umum, clubbing, dll).
- Cystic fibrosis: semakin umum pada orang dewasa, tetapi diagnosis umum berdasarkan
usia, pasien yaitu umumnya lebih muda.
- Diverticulum Zenker ini (kantong esofagus)
- Gagal jantung kongestif
- Penyakit paru-paru lainnya
- Psikogenik batuk: diagnosis eksklusi tanpa karakteristik tertentu
- Batuk yang tidak dapat dijelaskan (idiopatik) meskipun penyelidikan ekstensif