0% found this document useful (0 votes)
248 views17 pages

R010 - Kinematika Mobile Robot

Dokumen tersebut membahas tentang kinematika robot mobil. Topik utama yang dibahas adalah cara menentukan kecepatan robot mobil berdasarkan parameter gerak aktuator seperti kecepatan putar roda, sudut kemudi, dan kecepatan kemudi. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis sistem kemudi robot mobil seperti kemudi tunggal, kemudi diferensial, kemudi serempak, dua roda dikemudikan, dan kemudi Ackerman.

Uploaded by

abu yazid
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
248 views17 pages

R010 - Kinematika Mobile Robot

Dokumen tersebut membahas tentang kinematika robot mobil. Topik utama yang dibahas adalah cara menentukan kecepatan robot mobil berdasarkan parameter gerak aktuator seperti kecepatan putar roda, sudut kemudi, dan kecepatan kemudi. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis sistem kemudi robot mobil seperti kemudi tunggal, kemudi diferensial, kemudi serempak, dua roda dikemudikan, dan kemudi Ackerman.

Uploaded by

abu yazid
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 17

6/19/2017

ROBOTIKA
Kuliah 11:
Kinematika Mobile Robot

Kode Matakuliah:
VE-0418

Dosen:
Ali Husein Alasiry, S.T., M.Eng

Kinematika Mobile Robot


 Mencari kecepatan robot mobil pada arah x, y dan θ
sebagai fungsi parameter-parameter gerakan aktuator
(kecepatan putar roda-roda, sudut haluan (steering angle),
kecepatan haluan (steering speed) dlsb.)
Kinematika
Mobile Robot

Parameter-parameter Kecepatan robot


gerakan aktuator
x, y dan 
 ,  dan 
Kinematika Terbalik
Mobile Robot

1
6/19/2017

Kinematika Robot Mobil


 Kinematika Maju

 Kinematika Terbalik

Asumsi dan
Batasan Masalah
 Kontak antara roda dan
bidang dianggap satu titik
 Roda bersifat kaku, tidak ada
perubahan bentuk
 Putaran sempurna, tidak ada
slide atau slip
 Tidak ada gesekan pada titik
kontak ketika roda berbelok

2
6/19/2017

Asumsi dan
Batasan Masalah
 Robot selalu berada
pada bidang (2D), tidak
ada altitude
 Sumbu haluan (ZR)
tegak lurus bidang
 Roda-roda terkoneksi
pada bodi yang kaku
(chassis)

Penempatan Frame
Frame-frame pada mobile robot:

Posisi mobile robot dinyatakan:

Bagaimana memetakan kedua frame ?

3
6/19/2017

Pengemudian dan
Pengendalian
 Untuk mendapatkan arah gerak mobile yang
diinginkan dapat dilakukan dengan cara:
1. Driving (pengemudian): Pengaturan kecepatan
roda-roda aktif

2. Steering (pengendalian): Pengaturan posisi


sudut roda baik aktif atau pasif

Kemudi Tunggal
(Single Drive)

Vw  r

tf
Vw
r
D   rdt
t0

4
6/19/2017

Pengemudian v.s.
Pengendalian Diferensial
 Kenadali differensial (Differential Driving)
 Dua atau lebih roda diubah-ubah kecepatannya
secara terpisah
 Kemudi diferensial (Differential Steering)
 Dua atau lebih roda diubah-ubah arahnya secara
terpisah
 Apa contoh kegunaannya?
 Berputar ditempat (pivot): dua roda sesumbu
diputar dengan arah berlawanan
 Berjalan mengikuti trayektori yang ditentukan

Kemudi Diferensial v.s Sinkron

 Robot dengan kemudi


diferensial:
 Jika dua motor sesumbu
dikendalikan secara
terpisah
 Umumnya non-holonomis

5
6/19/2017

Kemudi Diferensial
(Differential Drive)
1. Menentukan besaran ukur sistem
Menentukan sistem koordinat
y
2. Menentukan titik putar dan jari-jari putar
robot.
w
masing-masing roda akan memiliki kecepatan
yang sama bila berputar pada ICC
V
3. Menetukan kecepatan robot disekitar ICC
VL
x serta kecepatan linier robot
w(R+d) = VL
2d
VR w(R-d) = VR
ICC
R Kemudian,
w = ( VR - VL ) / 2d
Jari-jari putar robot
R = d ( V R + VL ) / ( VR - VL )
Sehingga kecepatan robot: V = wR = ( VR + VL ) / 2

Kemudi Diferensial
(Differential Drive)
y 4. Integrasi untuk mendapatkan
kecepatan robot
Vx = V(t) cos((t))
w(t)
Vy = V(t) sin((t))
Kemudian,
V(t)
x(t) = ∫ V(t) cos((t)) dt
VL
x y(t) = ∫ V(t) sin((t)) dt
2d
VR (t) = ∫ w(t) dt
ICC dengan Kinematika Mobil
R(t)
Jari-jari putar robot w = ( VR - VL ) / 2d

Apa yang terjadi jika letak ICC diubah?


R = d ( V R + VL ) / ( VR - VL )

V = wR = ( VR + VL ) / 2

6
6/19/2017

Kemudi Serempak
(Synchro drive)

 Semua roda berputar serempak


 Semua roda berputar dalam arah dan kecepatan yang
sama
 Dapat dilakukan dengan menggunakan belt komplek yang
menghubungkan semua roda dengan motor

Kemudi Serempak
(Synchro drive)
Nomad 200 Bagaimana kinematika-nya?
bagaimana menghitung posisi dan
kecepatan robot jika diketahui
kecepatan dari roda-roda, ?

1. Menentukan sistem/satuan pengukuran


Dimana letak ICC ? 2. Menentukan titik pusat dan jari-jari rotasi.
3. Menghitung kecepatan ketika robot
berbelok dan kecepatan ketika bergerak
lurus
4. Integrasikan untuk mendapatkan
kecepatan robot keseluruhan

7
6/19/2017

Kemudi Serempak
(Synchro drive)

Nomad 200
ICC at  y Vrobot = Vroda-roda
Kecepatan
wrobot = wwheels
Kinematika
 w
(t) = ∫ w(t) dt
x x(t) = ∫ Vwheels(t) cos((t)) dt posisi

Vwheels y(t) = ∫ Vwheels(t) sin((t)) dt

Roda dua
(Two-steered-wheel)
 Mempunyai kinematika yang tidak biasa
 Roda depan memiliki power (kecepatan roda depan = v f )
 Arah kedua roda dapat diatur (steered) secara terpisah: f r
 Sebuah frame kaku (rigid frame) sepanjang L menghubungkan
kedua roda

f

r vf Bagaimana
L kinematikanya?

8
6/19/2017

Tiga roda
(Tricycle drive)
• Roda depan bertenaga (aktif)
Robot Mecos tricycle-drive dan dapat dikemudikan
• Roda-roda belakang terpasang
pada satu poros

w Diketahui:
, sudut kemudi robot
VF
VF = w B / sin()
Sehingga:
B
V w = VF sin() / B
VL R = B / tan()
2d
VR  V = wR = VF cos() Kinematika
VL = w(R+d) = V + dVF sin() / B
R
VR = w(R-d) = V - dVF sin() / B
Jari-jari putar robot

Kemudi Ackerman
(Ackerman Steering)
L
• Mirip dengan tricycle-drive
VFL y R
g
r = +d
tan(R)
wg
VFR sin(R) = VFR
g
Kecepatan roda-roda lainnya tetap!
VBL d
d wg
sin(L) = VFL
VBR

x L = tan-1(g / (r + d))
r w(r - d) = VBR
ICC w(r + d) = VBL

9
6/19/2017

Pendekatan Praktis
d
 tan( 1 )
1 R 
b
s 2
2 d
 tan(  2 )
d b
R 
2
d d
 b
tan( 1 ) tan(  2 )
 b
 cot( 1 )  cot(  2 )
d Persamaan
b b
cot(  s )   cot(  2 ) Ackerman
ICR 2d
b
cot(  s )    cot( 1 )
2d

Kontrol Robot
 Kontrol Aktif (Autonomous)
 Robot mampu membaca kondisi aktual lingkungan,
kemudian melakukan adaptasi pergerakan yang
dibutuhkan secara “on-line”
 Robot dilengkapi sensor-sensor lingkungan seperti
proximity, sensor jarak, cahaya, kompas dll
 Kontrol Pasif
 Robot dibekali dengan data-data lingkungan yang
akan dilalui secara “off-line”, misalnya peta (map)
atau data rute yang akan dilalui
 Robot tidak memiliki kamampuan merespon
perubahan lingkungan

10
6/19/2017

Kontrol Titik ke Titik


(Point to Point (P2P) Control )
 Membagi rute yang akan dilalui menjadi titik-titik target
antara
 Masing-masing bagian rute antara dua titik yang
berdekatan diberikan kontrol tertentu sehingga
didapatkan gerakan yang diinginkan

Target

Start p1 p2 p3 p5
p4

Menentukan posisi titik-titik


 Untuk mengetahui letak titik-titik dapat dilakukan
dengan cara:
1. Timer
 Menghitung waktu tempuh
 Menggunakana timer hardware yang ada
pada mikrokontroler
 jarak tempuh berbanding lurus waktu
2. Counter
 Mengukur jarak tempuh menggunakan
sensor putaran roda
 Sensor odometri, jarak tempuh berbanding
lurus jumlah pulsa

11
6/19/2017

Contoh Kontrol P2P (1/6)


 Diketehui:
 Ruang 3 X 4 meter Target

 Jarak roda-roda 20 cm OBSTACLE

 Diameter roda 5 cm

 Kecepatan maju
maksimum 25 cm/detik
 Buatlah kontrol P2P?
 Hitung waktu tempuh dari
Start ke Target
OBSTACLE

Start

Contoh Kontrol P2P (2/6)


 Langkah 1 Target
 Menentukan unit ukur
OBSTACLE
misalnya dalam meter,
cm atau mm,
disesuaikan dengan
dimensi dari robot
 Langkah 2
 Membagi area dalam
satuan-satuan area atau
OBSTACLE
grid.

Start

12
6/19/2017

Contoh Kontrol P2P (3/6)


 Langkah 3 Target

 Mencari semua OBSTACLE


kemungkinan rute dengan
mempertimbangkan
kriteria-kriteria
 Dimensi dan geometri robot
 Jarak terpendek
 Rute teraman
 dll
OBSTACLE

Contoh Kontrol P2P (4/6)


 Langkah 3 Target

 Mencari semua
OBSTACLE
kemungkinan rute dengan
mempertimbangkan
kriteria-kriteria
 Dimensi dan geometri robot
 Jarak terpendek
 Rute teraman
 dll
OBSTACLE

Start

13
6/19/2017

Contoh Kontrol P2P (5/6)


 Langkah 4
Target
 Membuat target-target
antara OBSTACLE

 Langkah 5
 Melakukan perhitungan
kecepatan untuk
masing-masing rute
antara titik ke titik

OBSTACLE

Start

Contoh Kontrol P2P (6/6)

 Rute yang dilalui: Target

 Start ke 1 => Track 1 OBSTACLE


 1 ke 2 (belok 1) => Track 2
 2 ke 3 => Track 3
 3 ke 4 (belok 2) => Track 4
 4 ke Target => Track 5

OBSTACLE

Start

14
6/19/2017

Trek Lurus
 Track 1, 3 dan 5, kecepatan linier roda
kanan (vR) dan roda kiri (vL) sama yaitu 5
cm/detik

 Waktu tempuh Track 1: Panjang Track 1


t1 
Kec. Linier pd Track 1
100 cm
  4 detik
 Kecepatan roda-roda: 25 cm/detik

Kec. Linier pd Track 1


wR  wL 
jari - jari roda kiri/kanan
25 cm/det
  10 rad/det  R  CW , L CCW
2.5 cm

Trek Lurus
Panjang Track 3
Waktu temp uh Track 1 
 Waktu tempuh Track 3: Kec. Linier pd Track 3
100 cm
  4 detik
25 cm/detik
Kec. Linier pd Track 3
 Kecepatan putar roda: wR  wL 
jari - jari roda kiri/kanan
25 cm/det
 Waktu tempuh Track 5:   10 rad/det
2.5 cm
Panjang Track 5
Waktu temp uh Track 1 
Kec. Linier pd Track 5
 Kecepatan putar roda: 100 cm
  4 detik
25 cm/detik
Kec. Linier pd Track 5
wR  wL 
jari - jari roda kiri/kanan
25 cm/det
  10 rad/det
2.5 cm

15
6/19/2017

Trek Belok Kanan


 Pada Track 2, untuk dapat berbelok, kecepatan roda kanan (wR)
dikurangi
 Waktu tempuh Track 2:
Panjang Track 2 Luar CCW
t1 
Kec. Linier pd Track 2 Luar
Lintasan
2  3.14  (50  10) / 4
  3.77 detik roda kiri
25 cm/detik (vL) CW
Jari-jari
putar roda
 Kecepatan putar motor: Lintasan kanan (rR)
roda kanan R = R-d
Panjang Lintasan Dalam
vR  (vR)
waktu temp uh
2  3.14  (50  10) / 4 Jari-jari
  16.67 cm/det putar roda
3.77
kiri (rL)
25 cm/det = R+d
ωL   10 rad/det  berlawanan jam (CCW)
2.5 cm
Pusat
16.67 cm/det
ωR   6.67 rad/det searah jam (CW) Rotasi
2.5 cm (ICC)

Trek Belok Kiri


 Pada Track 4, untuk dapat berbelok, kecepatan roda kiri (wL)
dikurangi
Pusat
 Waktu tempuh Track 4: Rotasi
(ICC)
Panjang Track 4 Luar
t4  Jari-jari
Kec. Linier pd Track 4 Luar putar roda
2  3.14  (50  10) / 4 kanan (rR)
  3.77 detik = R-d
25 cm/detik
 Kecepatan putar motor:
Jari-jari R
Panjang Lintasan Dalam putar roda
vL  kiri (rL)
waktu temp uh CCW
= R+d
2  3.14  (50  10) / 4 Lintasan
  16.67 cm/det roda kiri
3.77 (vL)
25 cm/det
ωR   10 rad/det searah jam (CW)
2.5 cm CW
16.67 cm/det
ωL   6.67 rad/det  berlawanan jam (CW) Lintasan
2.5 cm roda kanan
(vR)

16
6/19/2017

Simulasi P2P Diferensial


 Total waktu pencapaian
target
OBSTACLE

T  t1  t2  t3  t4  t5
 4  3.77  4  3.77  4
 19.54 detik
 Simulasi hasil yang
diharapkan
OBSTACLE

Pekerjaan Rumah
 Pelajari dan rencanakan
pengemudian secara P2P
untuk robot mobail dengan
kondisi sbb
 Kondisi robot sama dengan
contoh diatas

Target

17

You might also like