0% found this document useful (0 votes)
48 views8 pages

Sectional, Pemilihan Sampel Dengan Purposive Sampling. Sampel 72 Responden. Pengumpulan

This document summarizes a study that examined the correlation between Body Mass Index (BMI) and blood pressure in hypertension patients at the Hypertension and Nephrology Polyclinic of RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. The study used a cross-sectional design with 72 respondents. The results showed the highest BMI criteria was overweight. The highest systolic blood pressure criteria was pre-hypertension, and the highest diastolic blood pressure criteria was Stage I hypertension. Statistical analysis found a correlation between BMI and both systolic (p=0.009) and diastolic (p=0.001) blood pressure. Therefore, the study concluded there is a relationship between BMI and blood pressure

Uploaded by

danu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
48 views8 pages

Sectional, Pemilihan Sampel Dengan Purposive Sampling. Sampel 72 Responden. Pengumpulan

This document summarizes a study that examined the correlation between Body Mass Index (BMI) and blood pressure in hypertension patients at the Hypertension and Nephrology Polyclinic of RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado. The study used a cross-sectional design with 72 respondents. The results showed the highest BMI criteria was overweight. The highest systolic blood pressure criteria was pre-hypertension, and the highest diastolic blood pressure criteria was Stage I hypertension. Statistical analysis found a correlation between BMI and both systolic (p=0.009) and diastolic (p=0.001) blood pressure. Therefore, the study concluded there is a relationship between BMI and blood pressure

Uploaded by

danu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOC, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN TEKANAN DARAH PADA

PENDERITA HIPERTENSI DI POLIKLINIK HIPERTENSI DAN NEFROLOGI BLU


RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

Nieky Greyti Dien


Mulyadi
Rina M. Kundre

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado E-
mail : ngreyti@yahoo.com

ABSTRACT : Hypertension is a multifactorial case with many complications. Based on data


of WHO (World Health Organization) approximately patients with hypertension around the
world are about 600 millions people, with 3 millions death each year. In America, 1 in 4 adults
suffer from hypertension. The behaviour of modern life such as diet high in calories, fat,
cholesterol, smoking and drinking alcohol is a behaviour that can cause various disease, such
as hypertension and diabetes mellitus. The purpose of this study was to determine the
correlation of Body Mass Index (BMI) with blood pressure of patients with hypertension. This
study was conducted with a cross sectional method, the selection of samples using purposive
sampling. Sample 72 respondents. Data collection was performed by measuring blood
pressure, weight and height. The data that have been collected were processed using a
computer program to analyzed with Spearman correlation test with significance level α =
0,05. The study results revealed the highest criteria of the body mass index is overweight, in
systolic blood pressure the most criteria is in pre-hypertension and diastolic blood pressure
with the highest criteria in hypertension stage I. The conclusion of this study: correlation
between body mass index with systolic blood pressure p = 0.009 (p <0.05) and body mass
index with diastolic blood pressure of p = 0.001 (p <0.05). Spearman correlation test results
showed no correlation between body mass index with blood pressure in patients with
hypertension. Suggestion: can be used as a health education materials and to be a reference for
further research on body mass index with blood pressure. Keywords : Body Mass Index,
Blood Pressure.

ABSTRAK : Hipertensi merupakan kasus multifaktorial dengan banyak komplikasi.


Berdasarkan data WHO (World Health Organization) diperkirakan penderita hipertensi
diseluruh dunia berjumlah 600 juta orang, dengan 3 juta kematian setiap tahun. Di Amerika,
diperkirakan 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Perilaku kehidupan modern seperti
pola makan tinggi kalori, lemak, kolestrol, kebiasaan merokok dan minum alkohol merupakan
perilaku yang dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti hipertensi dan diabetes mellitus.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh (IMT) dengan
tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross
sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling. Sampel 72 responden. Pengumpulan
data dilakukan dengan pengukuran tekanan darah, berat badan dan tinggi badan. Data yang
telah terkumpul diolah dengan menggunakan program computer untuk dianalisa dengan uji
korelasi spearman dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil penelitian diketahui kriteria
terbanyak dari indeks massa tubuh yaitu overweight, pada tekanan darah sistolik krtiteria
terbanyak yaitu pre-hipertensi dan pada tekanan darah diastolik yaitu dengan kriteria
terbanyak hipertensi stage I. Kesimpulan dalam penelitian ini : hubungan antara indeks
massa tubuh dengan tekanan darah sistolik p = 0,009 (p<0,05) dan indeks massa tubuh
dengan tekanan darah diastolik p = 0,001 (p<0,05). Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan
ada hubungan indeks massa tubuh dengan tekanan darah pada penderita hipertensi. Saran:
dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan kesehatan dan kiranya dapat menjadi rujukan bagi
peneliti selanjutnya tentang indeks massa tubuh dengan tekanan darah. Kata kunci : Indeks
Massa Tubuh, Tekanan Darah.

PENDAHULUAN indeks massa tubuh, lingkar pinggang,


Berdasarkan data WHO (World Health lingkar panggul, lingkar lengan atas, serta
Organization) diperkirakan penderita perbandingan lingkar pinggang dan lingkar
hipertensi diseluruh dunia berjumlah 600 panggul (Malope, 2012).
juta orang, dengan 3 juta kematian setiap Indeks massa tubuh (IMT)
tahun. Hipertensi merupakan penyebab merupakan alat yang sederhana untuk
kematian nomor 3 setelah stroke dan memantau status gizi orang dewasa
tuberkulosis, sebesar 6,8 % dari proporsi khususnya yang berkaitan dengan
penyebab kematian pada semua umur di kekurangan dan kelebihan berat badan.
Indonesia (Malope, 2012). Penggunaan IMT hanya berlaku untuk
Perilaku kehidupan modern seperti orang dewasa berumur diatas 18 tahun.
pola makan tinggi kalori, lemak, kolestrol, IMT tidak dapat diterapkan pada bayi,
kebiasaan merokok dan minum alkohol anak, remaja, ibu hamil dan olahragawan
merupakan perilaku yang dapat (Supariasa, 2012).
menimbulkan berbagai penyakit, seperti Hipertensi sering diartikan sebagai
hipertensi dan diabetes mellitus (Ruri, suatu keadaan dimana tekanan darah
2011 dalam Malope, 2012). sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan
Salah satu faktor penyebab diastolik lebih dari 80 mmHg (Ardiansyah,
hipertensi adalah faktor makanan. 2012).
Hipertensi juga dapat disebabkan karena Tekanan darah sistolik adalah
faktor berat badan (Fathina, 2007). tekanan darah ketika jantung berdetak,
Penelitian yang dilakukan oleh sedangkan tekanan darah diastolik adalah
Fathina (2007) yaitu, hubungan asupan tekanan darah ketika jantung beristirahat
sumber lemak dan indeks massa tubuh (Asfuah, 2012).
dengan tekanan darah pada penderita Dari data yang diperoleh di
hipertensi, dari 40 responden yang diteliti, Poliklinik Hipertensi dan Nefrologi BLU
Indeks Masa Tubuh (IMT) mempunyai RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado
hubungan yang signifikan dengan sistolik rata-rata jumlah pasien yang berkunjung
(p = 0,00) dan diastolik (p = 0,00). pada tiap bulannya adalah 564 pasien.
Peningkatan berat badan Berdasarkan data tersebut diatas,
memainkan peranan penting pada peneliti ingin mengetahui apakah ada
mekanisme timbulnya hipertensi pada hubungan indeks massa tubuh dengan
orang dengan obesitas (Nurrahmani, 2012). tekanan darah pada penderita hipertensi.
Rekomendasi dari Joint National Maka dari itu peneliti sangat tertarik
Committee-VII (JNC-VII) untuk menemukan jawabannya dengan
penanganan pasien hipertensi dengan melakukan pembuktian secara ilmiah
obesitas lebih, difokuskan pada melalui sebuah penelitian yang difokuskan
penanganan non farmokologi untuk untuk mengetahui apakah ada hubungan
penurunan berat badan. indeks massa tubuh dengan tekanan darah
Saat ini terdapat berbagai metode pada penderita hipertensi yang berada di
pengukuran antropometri tubuh yang dapat Poliklinik Hipertensi dan Nefrologi BLU
digunakan sebagai skreening obesitas. RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado.
Metode tersebut antara lain pengukuran
METODE PENELITIAN data dilakukan dengan pengujian analisa
Penelitian ini menggunakan metode survei univariat dan bivariate.
analitik, dengan pendekatan cross Setelah mendapat persetujuan
sectional dimana semua data yang kegiatan pengumpulan data bisa
menyangkut variable penelitian dilaksanakan dengan menekankan pada
dikumpulkan dengan cara pendekatan, masalah etik antara lain Informed Consent,
observasi atau pengumpulan data sekaligus Anonimity, Confidentiality (Hidayat,
pada suatu saat. 2007).
Penelitian dilaksanakan di
Poliklinik Hipertensi dan Nefrologi BLU HASIL dan PEMBAHASAN
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado pada Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
tanggal 1 – 11 Juli 2014. Menurut Umur
Populasi dalam penelitian ini Umur n (%)
adalah semua penderita hipertensi yang <46 tahun 4 6,3
melakukan pemeriksaan di Poliklinik 46-50 tahun 7 11,1
51-55 tahun 7 11,1
Hipertensi dan Nefrologi BLU RSUP Prof. 56-60 tahun 11 17,5
Dr. R.D. Kandou Manado dengan teknik >60 tahun 34 54,0
pengambilan sampel dalam penelitian ini Total 63 100,0
menggunakan non probability sampling Sumber : Data Primer 2014
yaitu purposive sampling. Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
Kriteria inklusi pada penelitian ini
adalah pasien hipertensi yang bersedia Menurut Jenis Kelamin
menjadi responden, pasien dengan Jenis Kelamin n %
diagnosa medis hipertensi. Sedangkan Laki-laki 21 33,3
kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah Perempuan 42 66,7
pasien hipertensi dengan kondisi kritis, Total 63 100,0
pasien penderita hipertensi dengan
Sumber : Data Primer 2014
komplikasi penyakit lain.
Instrumen yang digunakan dalam
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
penelitian ini berupa sphygmomanometer
Menurut Pekerjaan
(air raksa), timbangan berat badan, Pekerjaan n %
centimeter, lembar observasi diisi oleh Guru 4 6,3
peneliti berdasarkan hasil pengukuran IRT 14 22,2
tekanan darah, pengukuran berat badan dan Pensiunan 33 52,4
tinggi badan yang dilakukan, Lembar Petani 4 6,3
observasi data sosiodemografik yang berisi PNS 6 9,5
Wiraswasta 2 3,2
tentang usia, jenis kelamin dan diagnosa
medik. Total 63 100,0
Data primer yang digunakan dalam Sumber : Data Primer 2014
penelitian ini adalah data identitas
responden, tekanan darah, berat badan dan Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden
tinggi badan responden yang didapatkan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh
melalui pengukuran. Data sekunder adalah Indeks Massa Tubuh n %
data yang didapatkan dari Rumah Sakit Overweight 39 61,9
Obesitas I 19 30,2
yaitu di Poliklinik Hipertensi dan Obesitas II 5 7,9
Nefrologi tentang usia, jenis kelamin dan
Total 63 100,0
diagnosa medik dari responden.
Teknik pengolahan data pada Sumber : Data Primer 2014
penelitian ini terdiri dari editing, coding,
cleaning, tabulating. Sedangkan analisa
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Responden pengetahuan akan berkurang
Berdasarkan Tekanan Darah Sistolik (Goni,
Tek. Darah Sistolik n % 2013).
Pre-Hipertensi 23 36,5 Berdasarkan hasil penelitian
Hpt Stage I 24 38,1 yang
Hpt Stage II 16 25,4
dilakukan pada 63 responden,
Total 63 100,0 menunjukkan bahwa untuk kategori umur
Sumber : Data Primer 2014 paling banyak berada pada umur > 60
tahun dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Responden Kategori jenis kelamin, perempuan lebih
Berdasarkan Tekanan Darah Diastolik banyak dibandingkan laki-laki. Kedua hal
Tek. Darah Diastolik n % ini sesuai dengan pendapat Triyanto
Hpt Stage I 41 65,1 (2014) bahwa dari umur 55 s/d 74 tahun
Hpt Stage II 22 34,9
ke atas, sedikit lebih banyak perempuan
Total 63 100,0 dibanding laki-laki yang menderita
Sumber : Data Primer 2014 hipertensi.
Menurut Mursiyam (2009),
Tabel 7. Hubungan Indeks Massa Tubuh insidensi hipertensi meningkat seiring
(IMT) dengan Tekanan Darah Sistolik dengan pertambahan usia. Klien yang
pada Penderita Hipertensi berumur mendekati 60 tahun, 50 – 60 %
N % Total % Corre mempunyai tekanan darah lebih besar atau
Nilai lation
P Coeffic
sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu
ient merupakan pengaruh degenerasi yang
IMT 63 100 63 100 terjadi pada orang yang bertambah
usianya.
Tek. 0,033 0,268 Tabel 2. menunjukkan bahwa jenis
Darah 63 100 63 100 kelamin laki-laki berjumlah 21 responden
Sistolik (33,3%) sedangkan perempuan dengan 42
Sumber : Data Primer 2014 responden (66,7%). Dari hasil penelitian
Apriany (2012), jenis kelamin pada subjek
Tabel 8. Hubungan Indeks Massa Tubuh penelitian yang didapatkan sebagian besar
(IMT) dengan Tekanan Darah Diastolik adalah 26 responden perempuan (60,5%)
pada Penderita Hipertensi dengan 17 responden laki-laki (39,5%).
Hasil penelitian terhadap 63
N % Total %Nilai Correla responden di Poliklinik Hipertensi dan
p tion Nefrologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D.
IMT Coefficient
63 100 63 100
Kandou Manado menunjukkan bahwa
0,006 0,344 rata-rata responden termasuk dalam
Tek. kategori indeks massa tubuh overweight
Darah 63 100 63 100 dengan nilai indeks massa tubuhnya
Diastol antara 23-24,9 dengan jumlah responden
ik
39 responden (61,9%) dapat dilihat pada
Sumber : Data Primer 2014 tabel 4.
Menurut Kartini (2008), sebanyak
Menurut teori, bertambahnya umur 43,3% sampel mengalami kegemukan
seseorang dapat berpengaruh pada dengan rerata nilai indeks massa tubuh
pertambahan pengetahuan yang sebesar 24,29 yang menunjukkan bahwa
diperolehnya, pada umur-umur tertentu rata-rata nilai responden berada pada
atau menjelang usia lanjut kemampuan kategori overweight.
penerimaan atau mengigat suatu Berdasarkan data yang diperoleh
melalui hasil penelitian pada 63 responden
dengan kriteria tertinggi responden
dengan hipertensi stage I dengan jumlah 24
responden (38,1%), pre-hipertensi dengan
23 responden (36,5%) dan 16 responden tekanan darah sistolik dan tekanan darah
dengan hipertensi stage II (25,4%) untuk diastolik.
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5. Meskipun hipertensi belum diketahui
Penelitian yang dilakukan oleh dengan pasti penyebabnya, data-data
Effendi (2008) didapatkan ada hubungan penelitian telah menemukan beberapa faktor
yang bermkana (p=0,038) antara indeks yang sering menyebabkan terjadinya
massa tubuh dengan tekanan darah sistolik hipertensi. Faktor-faktor tersebut antara lain
sebanyak 0,362 mmHg. Hasil penelitian ini adalah faktor keturunan, ciri perseorangan
menemukan setiap 1 unit peningkatan dan kebiasaan hidup. Kebiasaan hidup yang
indeks massa tubuh akan meningkatkan sering menyebabkan timbulnya hipertensi
tekanan darah sistolik 0,91 pada laki-laki salah satunya adalah kegemukan atau makan
dan 0,72 pada perempuan. berlebihan. Dari penelitian kesehatan yang
Hasil data yang diperoleh saat banyak
penelitian pada 63 responden di dapatkan dilaksanakan, terbukti bahwa ada
data, responden dengan kriteria hipertensi hubungan antara kegemukan (obesitas) dan
stage I sebanyak 41 responden (65,1%) dan hipertensi. Meskipun mekanisme
22 responden (34,9%) dengan kriteria bagaimana kegemukan menimbulkan
hipertensi stage II. hipertensi belum jelas, tetapi sudah
Penelitian Sarah (2013), didapatkan terbukti penurunan berat badan dapat
nilai korelasi antara indeks massa tubuh menurunkan tekanan darah (Gunawan,
dengan tekanan darha diastolik adalah 2001).
0,246. Perolehan p hitung = 0,04, yang Implikasi keperawatan, peran
menunjukkan ada hubungan antara indeks perawat salah satunya dalam tindakan
massa tubuh dan tekanan darah diastolik. keperawatan pada pasien hipertensi yaitu
Uji statistik indeks massa tubuh sesuai dengan diagnosa nutrisi lebih dari
dengan tekanan darah sistolik di Poliklinik kebutuhan tubuh berhubungan dengan
Hipertensi dan Nefrologi BLU RSUP Prof. masukan berlebihan sehubungan dengan
Dr. R. D. Kandou Manado dengan nilai (p kebutuhan metabolik, yaitu menimbang
= 0,033 ; r = 0,268), uji statistik indeks berat badan pasien. Dengan intervensi
massa tubuh dengan tekanan darah keperawatan, status gizi yaitu jumlah
diastolik di Poliklinik Hipertensi dan makanan dan cairan yang dikonsumsi
Nefrologi BLU RSUP Prof. Dr. R. D. selama 24 jam, serta pengendalian berat
Kandou Manado dengan nilai (p = 0,006 ; badan yaitu tindakan personal untuk
r = 0,344), (p < α = 0,05). Hal ini mencapai bahkan mempertahankan berat
menunjukkan bahwa ada hubungan indeks badan yang optimal.
massa tubuh dengan tekanan darah. Nilai Dari hasil penelitian yang sudah
korelasi Spearman menunjukkan bahwa dilakukan maupun hasil penelitian
arah korelasi positif dengan kekuatan sebelum-sebelumnya, menunjukkan bahwa
hubungan lemah. ada hubungan antara indeks massa tubuh
Hasil penelitian ini sejalan dengan dengan tekanan darah. Kebiasaan hidup
hasil penelitian yang dilakukan oleh sehari-hari seperti pola makan tinggi
Sumayku (2014), yang menunjukkan kalori, berlemak, mempunyai kebiasaan
bahwa indeks massa tubuh berlebih merokok dan minum alkohol merupakan
mempunyai hubungan dengan tekanan salah satu perilaku yang dapat
darah dengan nilai p = 0,001 dan 0,004 menimbulkan beberapa penyakit yang
(p<0,01) dengan korelasi koefisien adalah diantaranya seperti hipertensi. Adapun
0,286 dan 0,252. Begitu juga dengan hasil faktor-faktor yang dapat menyebabkan
penelitian yang dilakukan oleh Utami di tekanan darah meningkat yaitu diantaranya
Purwekerto pada tahun 2013 yaitu bahwa adalah faktor makanan dan faktor berat
indeks massa tubuh berhubungan dengan badan. Pada orang dengan obesitas
memiliki potensi untuk mengidap darah pada Pegawai Negeri Sipil
tinggi, karena pembuluh darah arteri di
ataupun vena kemungkinan besar dipenuhi Pekan Baru.
“karat lemak” sehingga menyebabkan (http://repository.unej.ac.id/bitstrea
tekanan darah semakin meningkat. m/handle/123456789/4555/Skripsi.
pdf?sequence=1 diakses pada
SIMPULAN tanggal 28 Juli 2014).
Berdasarkan hasil penelitian dan Fathina Aquarilia Ully. (2007). Hubungan
pembahasan dapat ditarik kesimpulan : Asupan Sumber Lemak dan Indeks
1. Didapati gambaran indeks massa tubuh Massa Tubuh (IMT) dengan
(IMT) pada penderita hipertensi di Tekanan Darah pada Penderita
poliklinik hipertensi dan nefrologi BLU Hipertensi
RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Manado (http://eprints.undip.ac.id/26108/2/
dengan kriteria terbanyak yaitu 80_Ully_Aquarillia_F_G2C205080
overweight. .pdf/ diakses tanggal 2 April 2014). Goni
2. Didapati gambaran tekanan darah pada Anastasya. (2013). Hubungan
penderita hipertensi di poliklinik Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan
hipertensi dan nefrologi BLU RSUP Status Gizi selama Kehamilan di
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado yaitu Puskesmas Bahu
tekanan darah sistolik dengan kriteria Kota Manado.
terbanyak adalah pre-hipertensi dan Gunawan Lany. (2001). Hipertensi
tekanan darah diastolik dengan kriteria Tekanan Darah Tinggi. Yogyakarta
terbanyak adalah hipertensi stage I. : Penerbit Kanisius.
3. Terdapat hubungan indeks massa tubuh Malope Sheila. (2012). Hubungan Lingkar
(IMT) dengan tekanan darah pada Lengan Atas dan Lingkar
penderita hipertensi di poliklinik Pinggang dengan Tingkat
hipertensi dan nefrologi BLU RSUP Hipertensi pada Pasien Rawat
Prof. Dr. R.D. Kandou Manado dengan Jalan di Poloklinik Interna RSJ
nilai p = 0,033 dan p = 0,006. Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
Provinsi Sulawesi Utara.
DAFTAR PUSTAKA Mursiyam. (2009). Hubungan antara
Apriany Rista. (2012). Asupan Protein, Indeks Massa Tubuh dengan
Lemak Jenuh, Natrium, Serat dan Tekanan Darah dan Golongan
IMT Terkait dengan Tekanan Darah di Kelurahan Mersi
Darah Pasien Hipertensi di RSUD Kecamatan Puwekerto Timur
Tugurejo Semarang (http://jos.unsoed.ac.id/index.php/k
(http://eprints.undip.ac.id/38392/1/ eperawatan/article/viewFile/180/45
440_RISTA_EMIRIA_AFRIDA_A diakses tanggal 13 Juli 2014).
PRIANY_G2C008061.pdf diakses Nurrahmani, Ulfa. (2012). Stop!
tanggal 13 Juli 2014). Hipertensi. Bandung : Familia.
Ardiansyah Muhammad. April (2012). Sarah Aina. (2013). Hubungan Indeks
Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Massa Tubuh dengan Tekanan
Jogjakarta : Diva Press. Darah Anak di Sekolah Dasar
Asfuah. S. (2012). Buku Saku Klinik Untuk Negeri 064979 Medan.
Keperawatan dan Kebidanan. (http://jurnal.usu.ac.id/index.php/ej
Yogyakarta : Nuha Medika. urnalfk/article/viewFile/1292/679/
Effendi Imam. (2008). Hubungan Indeks diakses tanggal 28 Juli 2014).
Massa Tubuh, Jenis Kelamin, Usia, Sumayku Irene Moudy. (2014). Hubungan
Golongan Darah dan Riwayat Indeks Massa Tubuh dan Lingkar
Keturunan dengan Tekanan Darah Pinggang dengan Tekanan Darah
pada Mahasiswa
Fakultas
Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi.
(http://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
hp/eclinic/article/viewFile/5022/45
40 diakses tanggal 28 Juli 2014).
Supariasa Nyoman. (2012). Penilaian
Status Gizi. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

You might also like