Rupiah Strong Lawan Dolar AS di Penutupan Perdagangan Selasa

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 05 November 2024 | 16:17 WIB
Rupiah Strong Lawan Dolar AS di Penutupan Perdagangan Selasa
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah perkasa melawan dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa. Hal ini setelah pasar menantikan hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS).

Seperti dilansir Antara, pada akhir perdagangan Selasa, rupiah naik empat poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.749 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.753 per dolar AS.

"Investor bersiap menghadapi pemilihan presiden AS yang diawasi ketat dan keputusan kebijakan Federal Reserve terbaru," ujar ekonom senior Bank Mandiri Reny Eka Putri di Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Reny menuturkan ketidakpastian Pemilihan Umum (Pemilu) AS juga membebani pasar, dengan jajak pendapat menunjukkan persaingan ketat antara Kamala Harris dan Donald Trump dan pertanyaan tentang kendali Kongres di masa mendatang.

Baca Juga: Rupiah Masih Lemah Tak Berdaya Terhadap Dolar AS Hari Ini

Meningkatnya spekulasi bahwa Trump akan merebut kembali Gedung Putih bulan ini, dengan kebijakan yang diusulkannya mengenai imigrasi, pemotongan pajak, dan tarif yang berpotensi memicu inflasi AS.

Investor juga fokus pada pemangkasan suku bunga 0,25 persen yang diantisipasi Federal Reserve, mencari sinyal inflasi dan pasar kerja.

Data AS terkini memperkuat pandangan bahwa Fed mungkin akan mengambil pendekatan yang lebih hati-hati terhadap pemotongan suku bunga daripada yang diperkirakan sebelumnya. Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan 2,8 persen di kuartal III-2024. Angka pengeluaran dan penjualan pribadi yang kuat menunjukkan belanja konsumen yang solid.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 4,95 persen year-on-year (yoy) pada triwulan III-2024.

Perekonomian Indonesia tumbuh secara kumulatif (c-to-c) sebesar 5,03 persen sejak Januari hingga September 2024.

Baca Juga: Rupiah Masih Loyo Lawan Dolar AS Senin Sore Imbas PMI Manufaktur Masih Anjlok

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp15.766 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.751 per dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI