Jenis, Perbedaan, dan Kelebihan Baja Ringan

Baja Ringan – Seperti yang pernah alwepo bahas dalam artikel sebelumnya tentang mengenal merk baja ringan yang beredar di Indonesia. Kali ini kita akan membahas lebih spresifik mengenai Baja Ringan dan Konstruksi Baja Ringan. Untuk Baja ringan sendiri banyak digunakan untuk membangun rumah, ruko, dan bangunan lainnya. Jenis baja ringan dan ukurannya bermacam-macam. Selain itu, baja ringan lebih kuat dan harganya cukup terjangkau dibanding menggunakan kayu atau bambu. Meskipun ringan, baja ringan sangat kokoh dan dapat mempertahankan bentuknya dalam waktu lama.

konstruksi atap baja ringan
pixabay

Jenis Baja Ringan

Jenis baja ringan sendiri tergolong menjadi 2 bagian, yaitu di kelompokkan berdasarkan komposisi material dan berdasarkan bentuk dan kegunaan dari baja ringan itu sendiri. Berikut jenis-jenis baja ringan yang beredar di pasaran:

Jenis Baja Ringan Berdasarkan Komposisi Material

Ada setidaknya 3 jenis baja ringan yang bisa Anda temui di pasaran. Yang membedakan ketiga jenis baja ringan tersebut adalah komposisi bahan yang digunakan untuk membuatnya.

Berikut ini adalah baja ringan dalam berbagai jenis yang terbuat dari berbagai campuran bahan yang berbeda.

1. Zincalume

Jenis yang pertama ini adalah baja lapis yang terbuat dari berbagai logam campuran. Bahan baku yang digunakan adalah seng sebanyak 45% serta aluminium sebanyak 55%.

Pembuatan jenis baja yang pertama ini menggunakan komposisi yang akurat serta teknologi yang tinggi sehingga mempunyai kualitas bagus. Baja ini tahan terhadap korosi dan suhu yang tinggi.

Selain itu, jenis baja zincalume juga bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah.

2. Galvanis

Jenis berikutnya adalah baja ringan yang sudah melalui proses galvanisasi. Proses tersebut adalah proses pelapisan menggunakan seng. Baja yang satu ini juga melalui proses finishing.

Pada proses finishingnya, bahan galvanis mendapatkan coating berupa seng sebanyak 98% dan aluminium sebanyak 2%. Sayangnya, baja ini kurang tahan terhadap korosi.

Korosi bisa muncul setelah pemakaian yang lama. Harga baja yang satu ini juga lebih terjangkau.

3. Galvalum

Berikutnya ada jenis galvalum yang merupakan baja ringan dengan mayoritas bahan pelapis berupa unsur aluminium. Unsur aluminium pada jenis baja ini bisa mencapai 55%.

Kemudian ditambahkan unsur lain yaitu zinc atau seng dengan jumlah 43,5%. Sisa pelapis lainnya menggunakan bahan seperti silikon. Harga baja yang satu ini lebih mahal dari jenis baja lainnya.

 

Jenis Baja Ringan Berdasarkan Bentuk

Jenis baja ringan di pasaran saat ini ada banyak. Setiap jenis baja ringan memiliki fungsinya masing-masing. Inilah jenis baja ringan beserta fungsinya:

1. Hollow

jenis baja ringan hollow

Baja ringan jenis hollow terbuat dari material Galvanis. Ciri-cirinya adalah berbentuk balok, ujungnya berbentuk persegi, dan bagian dalamnya kosong. Harga baja ringan hollow tergantung berapa banyak Anda membelinya. Fungsi baja ringan hollow adalah: Sebagai bahan baku atap, kanopi, dan plafon.

2. Kaso atau Truss

Baja ringan kaso atau truss berfungsi sebagai rangka atap agar bisa ditaruh genteng. Selain itu, kaso atau truss berfungsi sebagai komponen penguat tiang dan kuda-kuda. Baja ringan kaso sangat kuat karena memiliki tebal 0,75 sampai 1 mm. Kaso atau truss banyak mengandung zink. Bentuknya mirip hollow atau gabungan dari dua buah baja ringan bondek.

3. Bondek

jenis baja ringan bondek

Bondek adalah salah satu jenis baja ringan yang paling mudah ditemui. Bondek berfungsi sebagai rangka pada tulangan, sebagai pelapis, atau pembungkus untuk menahan beban dan tekanan beton. Bondek biasanya digunakan untuk membangun rangka atap atau untuk menggantikan triplek.

4. Spandek

Spandek adalah jenis baja ringan yang berbentuk seperti lembaran. Spandek berbentuk gelombang ini biasanya digunakan sebagai penutup atau lapisan luar kerangka atap rumah atau kanopi. Selain itu, spandek juga biasa dipakai sebagai pelapis dinding. Sama seperti baja ringan lain, spandek juga ringan, tahan lama, dan anti karat.

5. Reng

Reng merupakan baja ringan dalam bentuk bilah-bilah. Reng dipasang melintang untuk menahan atau sebagai sangkutan genteng atau seng pada kasau. Reng dari baja ringan lebih ringan dan tahan lama dibanding reng dari bahan kayu dan bambu. Reng terbuat dari Zinc tahan karat sehingga lebih tahan karat dari kondisi cuaca tropis di Indonesia.

6. Baja Ringan Kanal C

Sesuai namanya, jenis baja ringan kanal C memiliki bentuk menyerupai huruf C. Saat saling dihadapkan dengan baja ringan lain akan membentuk kotak persegi. Fungsi utama dari baja ringan kanal C adalah sebagai penyusun rangka atap dan kanopi rumah. Baja ringan ini kuat dan bisa menahan atap, kanopi, dan langit-langit rumah.

Kelebihan Baja Ringan

Setiap jenis baja ringan punya kelebihannya masing-masing. Jika dibandingkan dengan material atap bangunan lain, baja ringan memiliki banyak keunggulan. Berikut 7 Kelebihan baja ringan yang dapat kita manfaatkan untuk keperluan konstruksi bangunan kita:

1. Tahan Karat dan Anti Rayap

Berbeda dari kayu dan bambu, baja ringan lebih tahan dari serangan rayap. Baja ringan terbuat dari material logam Galvalum yang anti karat. Karena lebih tahan lama, baja ringan lebih menguntungkan dibanding kayu dan bambu. Anda tidak perlu keluar uang lagi untuk mengganti material atap yang lapuk karena sering terkena hujan dan panas.

2. Lebih Murah

Dulu harga baja ringan memang lebih mahal dibanding kayu. Namun karena sekarang kayu dan bambu mulai langka, harganya jadi semakin mahal. Saat ini, menggunakan baja ringan untuk atap lebih murah dibanding kayu atau bambu. Apalagi jika dibandingkan dengan daya tahannya, lebih ekonomis jika menggunakan baja ringan.

3. Mudah Dipasang

Kelebihan lain dari baja ringan adalah mudah dipasang. Kecepatan waktu dan biaya pengerjaan jadi lebih murah dibanding memasang atap dari kayu. Proses pengerjaan yang lebih singkat, otomatis membuat biaya tukang lebih murah.

4. Lentur dan Kuat

Baja ringan lebih lentur dibanding baja konvensional. Tegangan tarik baja ringan mencapai 550 Mpa, sedangkan baja konvensional hanya 300 Mpa. Sifat yang lentur ini membuat baja ringan dapat menyerap energi lebih besar. Walaupun lebih lentur dari baja konvensional, baja ringan dapat menahan kestabilan bangunan dibanding kayu.

5. Material Bisa Didaur Ulang

Material baja ringan bisa dimanfaatkan kembali untuk membangun bangunan lain. Jadi, jika suatu saat Anda ingin membongkar bangunan, rangka baja ringan bisa dibongkar dan digunakan kembali. Baja ringan masih bisa Anda gunakan karena tidak mudah lapuk atau mengalami penyusutan.

6. Bentuk Yang Kokoh

Baja ringan adalah jenis konstruksi yang dibuat di pabrik sehingga mempunyai konsistensi mutu, kualitas, dan bentuknya. Hal inilah yang membuat baja ringan sangat disukai.

Konsistensinya membantu menciptakan struktur presisi ketika melakukan renovasi atau membangun berbagai jenis bangunan seperti rumah hunian.

7. Lebih Menghemat Waktu

Karena mempunyai bentuk yang konsisten dan presisi dan bobot ringan, proses pemasangan atau instalasi konstruksi ini membutuhkan waktu yang lebih singkat.

Apalagi proses penyambungannya juga sangat sederhana, hanya membutuhkan keling, baut, maupun las. Anda tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk memasang konstruksi baja ringan.

Kekurangan Konstruksi Baja Ringan

  • Butuh tenaga yang profesional dalam pelaksanaanya
  • Butuh ketelitian tinggi
  • Penuh resiko keselamatan kerja dalam pengerjaanya
  • Kurang keindahan bagi sebagian orang yang mementingkan estetika

Perbedaan Ukuran Baja Ringan

Secara umum ketebalan baja ringan berada di kisaran 0.6 mm hingga 1 mm. Setiap jenis baja ringan punya ukuran masing-masing. Berikut ini tabel ukuran baja ringan berdasarkan jenisnya:

perbedaan ukuran baja ringan

Itulah penjelasan lengkap mengenai Jenis, Perbedaan, dan Kelebihan Baja Ringan. Dari penjelasan di atas semoga bisa menambahn wawasan dan bisa menjadi acuan dalam memilih baja ringan yang sesuai dengan kebutuhan anda. Semoga bermanfaat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *