Obon
13 - 15 Agustus, Rabu – Jumat
Perayaan Obon dimulai dengan berbagai persiapan, termasuk membersihkan rumah dan altar keluarga (butsudan), serta menyiapkan makanan dan persembahan untuk para leluhur. Banyak keluarga juga menyalakan lentera di depan rumah mereka sebagai penuntun bagi arwah yang kembali. Salah satu tradisi yang paling dikenal adalah Bon Odori, yaitu tarian rakyat yang dilakukan di tempat umum seperti kuil atau taman. Tarian ini diiringi oleh musik tradisional dan dilakukan dalam lingkaran, menciptakan suasana kebersamaan dan penghormatan.
Selama Obon, banyak orang melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga dan mengunjungi makam leluhur. Mereka membersihkan batu nisan dan meletakkan bunga serta dupa sebagai bentuk penghormatan. Di beberapa daerah, festival ini juga dimeriahkan dengan kembang api dan pasar malam.
Pada akhir perayaan, dilakukan upacara Okuribi atau api perpisahan, di mana lentera-lentera kertas dilepaskan ke sungai atau laut untuk mengantar arwah kembali ke alam baka. Salah satu acara paling terkenal adalah Daimonji di Kyoto, di mana api besar dinyalakan di lereng gunung membentuk karakter kanji sebagai simbol perpisahan.
Obon bukan hanya waktu untuk mengenang leluhur, tetapi juga menjadi momen refleksi spiritual dan mempererat hubungan keluarga. Meskipun bersifat religius, suasana festival ini penuh dengan kegembiraan dan kebersamaan, mencerminkan nilai-nilai budaya Jepang yang menghormati masa lalu dan menjaga ikatan antar generasi.
Obon di tahun-tahun lainnya
- 2021 13 - 15 Agustus, Jumat – Minggu
- 2022 13 - 15 Agustus, Sabtu – Senin
- 2023 13 - 15 Agustus, Minggu – Selasa
- 2024 13 - 15 Agustus, Selasa – Kamis
- 2026 13 - 15 Agustus, Kamis – Sabtu