Ilmu Mengenal Allah

Dalam kitab Ushuul Tsalatsah, Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab rahimahullah menulis bahwa dalam berislam, kita perlu berilmu, beramal dengan ilmu, berdakwah, dan bersabar di atas jalan yang benar. Hal ini terangkum dalam firman Allah ta’ala,

وَالْعَصْرِ, إِنَّ الْأِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ, إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa, sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan beramal sholeh, dan saling menasihati di dalam kebenaran dan menasihati di dalam kesabaran. (QS.Al-Ashr:1-3)

Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan, jika saja Allah ta’ala menurunkan hujah untuk hambanya dari surat ini saja, maka tentu sudah cukup.

Maka pada kesempatan ini, kami ingin memfokuskan pembahasan pada persoalan ilmu yang wajib diketahui oleh setiap muslim dalam mengenal Allah. Dalam hal ini, selain mengenal Allah, Syaikh juga mengatakan bahwa setiap muslim perlu mengenal nabi dan mengenal agama islam dengan dalil, yaitu berdasarkan alqur’an dan sunnah. InsyaAllah pembahasan tentang mengenal nabi dan agama islam akan kami bahas pada kesempatan lain.

Persoalan ilmu dalam islam merupakan perkara yang sangat penting. Bahkan Imam Bukhari rahimahullah mengatakan bahwa perkara ilmu harus didahulukan sebelum berucap dan beramal. Beliau membawakan dalil, firman Allah ta’ala,

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِك

Ketahuilah, sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang haqq) disembah kecuali Allah, dan mohon ampunlah atas dosamu (QS. Muhammad: 19)

Adapun Sufyan bin Ayyinah, ketika ditanya tentang keutamaan ilmu, maka beliau menjawab, tidakkah engkau mendengar bahwa banyak ayat-ayat Allah yang didahului oleh perintah berilmu?. Kemudian beliau membacakan ayat di atas, dan beberapa ayat lainnya seperti,

اعلموا أنما الحياة الدنيا لعب ولهو

Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu tidak lain dari permainan dan senda gurau. (Q.S.Al Hadid: 20)

واعلموا أنما أموالكم وأولادكم فتنة وأن الله عنده أجر عظيم

Ketahuilah bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah fitnah, dan pada sisi Allah-lah ganjaran yang besar (Q.S.Al Anfal:28)

Maka berkaitan dengan mengenal Allah, beberapa ilmu yang wajib dipahami oleh setiap muslim adalah,

Pertama, bahwa Allah-lah yang telah menciptakan kita dan memberikan rezeki kepada kita agar kita senantiasa beribadah dan bersyukur kepada Allah. Allah ta’ala berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali agar mereka menyembah-Ku (Q.S. Azzariyat:56)

Selain itu, sebagai bentuk kasih sayangnya, Allah tidak meninggalkan kita begitu saja. Buktinya, Allah telah mengutus kepada kita para rasul untuk kita taati agar kita bisa dimasukkan Allah ke dalam surga dan dijauhkan dari azab api neraka.

Hal ini sesuai dengan firman Allah ta’ala,

إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولاً شَاهِداً عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولاً

Sungguh kami telah mengutus kepada kamu rasul, sebagai saksi bagi kalian, sebagaimana telah kami utus kepada fir’aun rasul. (Q.S. Al Muzammil 15).

Akan tetapi, terhadap seruan rasul tersebut, Fir’aun engkar.

Kedua, bahwa Allah ta’ala tidak pernah ridho diserikatkan oleh sesuatu apapun bersamanya. Hal ini sebagaimana firman Allah ta’ala,

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا تَدْعُو مَعَ اللَّهِ أَحَداً

Dan sesungguhnya masjid-masjid itu milik Allah, maka janganlah menyembah kepada sesuatu pun (didalamnya) selain Allah (Q.S. Jinn:18)

Ketiga, barang siapa yang mentaati Allah dan rasul dan tidak mensekutukan Allah, maka tidak boleh baginya untuk berkasih sayang terhadap mereka yang menentang Allah dan rasul, meskipun terhadap karib kerabat sekali pun. Dalilnya adalah firman Allah ta’ala,

لا تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

Kalian tidak akan menemui suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir berkasih sayang dengan mereka yang menentang Allah dan rasulnya, meskipun bapak-bapak atau anak-anak mereka, atau saudara-saudara mereka, atau keluarga mereka (QS. Al Mujadilah: 22)

Semoga kita semua diberikan kemudahan oleh Allah untuk mengenal Allah ta’ala, rasul dan agama ini dengan dalil, serta diberikan kekuatan untuk senantiasa berada dalam kesabaran dalam menjalankan dan mendakwahkan kebenaran. Aamiin

—-

Delhi, 2 Juli 2012

Disadur dari kitab Ushuul Tsalatsah hal 6-7

Gonda Yumitro

Gonda Yumitro

Meraih Sarjana Ilmu Politik (S.IP) dari Ilmu Hubungan Internasional UGM, M.A Political Science, Jamia Millia Islamia, dan M.A International Relations, Annamalai University, India. Menyelesaikan jenjang PhD Political Science dari International Islamic University Malaysia. Belajar agama dari beberapa ustadz ketika sedang studi di Yogyakarta, Malang dan India. Bekerja sebagai Professor di Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang.

Leave a Response