Lompat ke isi

Buya Hamka (film)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Buya Hamka
Poster rilis teatrikal
SutradaraFajar Bustomi
Produser
Ditulis oleh
Pemeran
Penata musikPurwacaraka
SinematograferIpung Rachmat Syaiful
PenyuntingRyan Purwoko
Perusahaan
produksi
Tanggal rilis
  • 19 April 2023 (2023-04-19) (Indonesia, Vol. I)
  • 17 Agustus 2023 (2023-08-17) (Netflix)
Durasi106 menit
NegaraIndonesia
Bahasa
AnggaranRp23 miliar

Buya Hamka adalah film drama biografi Indonesia tahun 2023 yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan dibintangi oleh Vino Bastian sebagai Hamka. Film ini didukung oleh sederet pemeran di antaranya Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Desy Ratnasari, dan Ben Kasyafani.[1]

Rencana pembuatan film Buya Hamka terungkap pada 2015 dalam pertemuan antara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin dengan Ir. Chand Parwez Servia. Produksinya dilakukan oleh Falcon Pictures dan Starvision Plus, bekerja sama dengan MUI selaku penasihat pembuatan film.

Periode di mana Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar dan berhasil memberikan kemajuan yang pesat pada organisasi tersebut. Hamka juga mulai menulis sastra koran dan cerita romannya disukai para pembaca. Hamka dan keluarganya pindah ke Medan, karena Hamka diangkat menjadi pemimpin redaksi majalah Pedoman Masyarakat. Posisi ini membuat Hamka mulai berbenturan dengan pihak Jepang hingga harus ditutup karena dianggap berbahaya. Kehidupan keluarga Hamka pun terguncang ketika salah satu anak mereka meninggal karena sakit. Usaha-usaha Hamka untuk melakukan pendekatan pada pihak Jepang malah dianggap sebagai penjilat dan dimusuhi, sehingga Hamka diminta untuk mundur dari jabatannya sebagai pengurus Muhammadiyah.[2]

Praproduksi

[sunting | sunting sumber]
Hamka

Ide pembuatan film mengenai Hamka pertama kali digagas oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 2014 saat Din Syamsuddin menjabat sebagai Ketua MUI.[3] Gagasan MUI terungkap ke publik dalam pemberitaan Republika pada Maret 2014. Disebutkan, MUI telah bertemu dengan keluarga Hamka dan menyampaikan rencana pembuatan film. MUI berperan sebagai pemilik ide, merencanakan, membentuk tim, mencari produser yang layak, mencari sponsor, investor, dan sutradara.[4][5]

Pada 4 November 2014, Din menawarkan kepada Chand Parwez, produser Starvision Plus untuk membuat film tentang Hamka.[1] Merespons tawaran MUI, Chand Parwez menghadiri pertemuan di Kantor MUI. Pada 6 Januari 2015, MUI dan Starvision menandatangani nota kesepahaman. Chand Parwez mengatakan untuk pemilihan judul maupun kru film, Starvision akan berdiskusi dengan MUI sebagai penasihat pembuatan film. Menurutnya, ini merupakan film Indonesia pertama di mana rumah produksinya bekerja sama dengan MUI.[6]

Chand mempercayakan penulisan naskah pada Alim Sudio. Ia dikenal sebagai penulis naskah untuk Surga yang Tak Dirindukan, Ayat-ayat Cinta 2, dan Guru Ngaji. Diceritakan Chand, pengerjaan naskah harus direvisi berkali-kali karena dirasa belum pas. Naskah film Buya Hamka menghabiskan waktu penggarapan selama tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Alim Sudio mengatakan, masa tersebut merupakan proses terlama dirinya membuat skenario film. Dalam naskah yang ia tulis, Alim merangkum kecintaan Hamka "yang amat sangat besar terhadap Indonesia, terhadap Islam, terhadap keluarga, dan terhadap kemanusiaan".[2]

Pada 2016, keluarga Hamka telah menandatangani dan menyerahkan surat kuasa untuk membuat film Buya Hamka. Pada 17 November 2016, putra Hamka, Afif menyerahkan surat kuasa dari keluarga kepada MUI.[5][7]

Dalam pemberitaan Media Indonesia pada September 2018, proses pengerjaan film disebutkan sudah menyelesaikan tahap penulisan skenario dan pemilihan para pemain.[8] Sebagai sutradara, dipercayakan kepada Fajar Bustomi, yang sukses menggarap Dilan 1990 dan sekuelnya Dilan 1991 serta Milea. Fajar ikut melakoni riset mengenai Hamka, termasuk hal mendetail mengenai cara bicara almarhum dengan keluarga. Walaupun tidak pernah berjumpa langsung dengan Hamka semasa hidupnya, ia merasa dekat karena membaca karya-karyanya.[2]

Pemilihan pemeran

[sunting | sunting sumber]

Daftar pemeran seri film Buya Hamka diumumkan secara serentak ke publik dalam jumpa media pada 25 Maret 2019 di Kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Karakter utama dalam film yakni Hamka diperankan oleh Vino G. Bastian.[9] Vino mengaku sudah menerima tawaran peran pada 2017, tetapi saat itu dirinya sudah lebih dulu menerima peran untuk Chrisye.[10] Demi bisa mendalami karakter Hamka, Vino tidak mengambil tawaran film setelah menyelesaikan pengambilan gambar untuk Wiro Sableng.[11] Ia bertemu keluarga Hamka dan melewati proses casting.[12][13] Untuk riset perannya, ia membaca buku-buku Di Bawah Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck.

Laudya Cynthia Bella mendapatkan peran sebagai Sitti Raham, istri Hamka. Menurut Bella, karakter Sitti Raham adalah seorang "pemberi, penyayang, dan kuat". Film ini menyoroti kondisi sulit dan perjuangan Sitti Raham ketika Hamka diasingkan pada zaman Soekarno. Mengomentari naskah dialog, Bella mengaku "sangat dihargai" karena di setiap adegannya "tidak ada sentuhan dengan lawan jenis".[14]

Di film Buya Hamka, salah satu tantangan yang harus dihadapi Vino dan Bella adalah bahasa. Dalam naskah, Vino akan berdialog dalam bahasa Arab. Untuk bahasa Arab, Vino belajar selama dua bulan.[15] Sementara itu, Bella harus fasih berbicara Minang. "Kalau bahasa dihapal mudah yah, tapi ini bahasa dibuat dialog sulit. Untuk jadi rasa ke hati itu harus connect, itu butuh waktu yang panjang dan butuh waktu yang banyak," katanya. Bella mengaku menjalani latihan peran selama 23 hari.[16]

Desy Ratnasari tampil sebagai ibu Hamka bernama Safiyah dan Donny Damara berperan sebagai ayah Hamka bernama Abdul Karim Amrullah. Desy Ratnasari diketahui terakhir berakting film Kun Fayakuun pada 2008 dan setelahnya lebih sering tampil di beberapa judul film televisi (FTV). Selain itu, film Buya Hamka didukung oleh sederet pemeran di antaranya Ayudia Bing Slamet, Mawar de Jongh, Mellya Baskarani, Ben Kasyafani, Verdi Solaiman, Rifnu Wikana, Rey Bong, Marthino Lio, Alfie Alfandy, Yoga Pratama, Ayu Laksmi, Wafda Saifan, dan Ade Firman.[17]

Pengambilan gambar

[sunting | sunting sumber]
Tempat pengambilan gambar film Buya Hamka di Sumatera Barat: Lembah Harau, Bukik Bulek, dan Danau Maninjau

Pengambilan gambar utama film Buya Hamka telah dimulai pada April 2019 di beberapa kota dan daerah Indonesia, termasuk kampung halaman Hamka.[18] Di Sumatera Barat, lokasi pengambilan gambar dilakukan di Danau Maninjau, Lembah Harau, Bukik Takuruang, dan Bukik Bulek, Nagari Taram.[19][20] Selain di Indonesia, pengambilan gambar film ini di Kairo, Mesir dengan melibatkan mahasiswa-mahasiswa Mesir. Direncanakan, syuting akan selesai pada 15 Juli 2019.[21] Film Buya Hamka menghabiskan anggaran sebesar Rp70 miliar.[22]

Penayangan

[sunting | sunting sumber]

Film Buya Hamka dibagi menjadi tiga bagian berdurasi 7 jam,[23] dengan Buya Hamka Vol. I ditayangkan pada 20 April 2023, sehari sebelum hari kelahiran RA Kartini.

Film Buya Hamka Vol. 1 dirilis di Netflix pada 17 Agustus 2023, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Adapun sekuel dari film Buya Hamka dengan judul Hamka & Siti Raham (Vol. 2) akan segera tayang di bioskop pada tanggal 21 Desember 2023, sehari sebelum Hari Ibu.

Adapun jadwal penayangan Buya Hamka Vol. III yang merupakan kelanjutan dari kedua seri belum dirilis rumah produksi.

Lagu tema

[sunting | sunting sumber]

Lagu tema yang berjudul "Cintaku Untukmu" digunakan dalam film sekuelnya, Hamka & Siti Raham (Vol. 2)

Judul lagu Penyanyi Pencipta Produksi
"Cintaku Untukmu" Fadly Padi ft. Putri Ariani Dewa Budjana Falcon Music Indonesia dan Starvision

Pencapaian

[sunting | sunting sumber]

Film Buya Hamka Vol. I berhasil memperolah total jumlah penonton sebanyak 1.297.791 di satu bulan lebih penayangannya. Hal tersebut menjadikan film ini masuk Daftar film Indonesia terlaris sepanjang masa di urutan ke 77 pada saat itu. Film ini satu tingkat diatas Sewu Dino, Khanzab dan Jin dan Jun yang sama-sama dirilis pada Idul Fitri 19 April 2023. Film ini juga menjadi film terlaris yang disutradarai oleh Fajar Bustomi.

Penghargaan dan nominasi

[sunting | sunting sumber]
2023 Indonesian Movie Actors Awards Film Terfavorit Falcon Pictures & Starvision Nominasi
Pemeran Utama Pria Terbaik Vino G. Bastian
Pemeran Utama Pria Terfavorit
Festival Film Indonesia Pemeran Utama Pria Terbaik
Penulis Skenario Adaptasi Terbaik Alim Sudio dan Cassandra Massardi
Pengarah Sinematografi Terbaik Ipung Rachmat Syaiful, I.C.S
Penata Busana Terbaik Samuel Wattimena
Penata Rias Terbaik Jerry Oktavianus


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Putra, M. Andika (25 Maret 2019). "Kehidupan Buya Hamka Diangkat Jadi Film". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  2. ^ a b c Shelbi Asrianti (26 Maret 2019). "Skenario Film Buya Hamka Rampung Setelah 3 Tahun". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  3. ^ Indira Rezkisari (25 Maret 2019). "Starvision dan Falcon Garap Film Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  4. ^ Ani Nursalikah (29 Maret 2014). "MUI Gagas Film tentang Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  5. ^ a b https://www.youtube.com/watch?v=6ecGErdpYQY
  6. ^ "MUI Berencana Filmkan Kehidupan Buya Hamka". Republika. 6 Januari 2015. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  7. ^ Fuji E. Permana (18 November 2016). "MUI Gagas Buat Film Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  8. ^ Ardi Teristi Hardi (16 September 2018). "Fajar Bustomi Garap Film Biopik Buya Hamka". Media Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  9. ^ Indira Rezkisari (25 Maret 2019). "Alasan Fajar Bustomi Pilih Vino Sebagai Buya Hamka". Republika. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  10. ^ Rezka Aulia (26 Maret 2019). "Biopik 'Buya Hamka' Siap Syuting April, Kenapa Prosesnya Butuh Bertahun-Tahun?". KapanLagi.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  11. ^ "Cara Vino G Bastian Dalami Karakter Buya Hamka". detikcom. 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  12. ^ Setiawan, Tri Susanto (26 Maret 2019). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Vino G Bastian Berulang Kali Temui Keluarga Buya Hamka demi Mendalami Karakter". Kompas.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  13. ^ Aldida, Vania Ika (25 Maret 2019). "Perankan Tokoh Buya Hamka, Vino G Bastian Dites Baca Alquran". Okezone.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  14. ^ "Alasan Laudya Cynthia Bella Ambil Peran di Film Buya Hamka". detikcom. 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  15. ^ M. Andika Putra (26 Maret 2019). "Kesulitan Vino G. Bastian Belajar Bahasa Arab demi Buya Hamka". CNN Indonesia. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  16. ^ Ferry Noviandi (26 Maret 2019). "Ini Kesulitan Laudya Cynthia Bella Perankan Istri Buya Hamka". Suara.com. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  17. ^ Tomy Tresnady (26 Maret 2019). "Film Buya Hamka Bertabur Bintang, Ini Para Pemain Serta Perannya". Uzone.id. Diakses tanggal 28 Maret 2019. [pranala nonaktif permanen]
  18. ^ "Vino G. Bastian to star in film about Muslim scholar Buya Hamka". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). 26 Maret 2019. Diakses tanggal 28 Maret 2019. 
  19. ^ https://www.jpnn.com/news/film-buya-hamka-syuting-di-maninjau-dan-bukittinggi
  20. ^ https://nagaritaram.com/wisata-nagari/[pranala nonaktif permanen]
  21. ^ "Penggarapan Film Biopik Buya Hamka Sudah Rampung". detikcom. Diakses tanggal 2020-07-02. 
  22. ^ Hayati, Istiqomatul, ed. (29 Maret 2023). "Bangun Set Surau dan Kincir Air dengan Berbagai Perjuangan, Film Buya Hamka Disebut Termahal". Diakses tanggal 29 Maret 2023. 
  23. ^ "Film Buya Hamka Dibuat Jadi 3 Volume, Ini Alasannya". Kompas.com. 2023-03-24. Diakses tanggal 2023-03-27. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]