Empat Penindasan Buddhisme di Tiongkok
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Empat Penindasan Buddhisme di Tiongkok adalah pelarangan agama Buddha besar-besaran yang terjadi sebanyak empat kali dari abad ke-5 sampai abad ke-10 oleh empat kaisar Tiongkok.
Pertama dan Kedua
[sunting | sunting sumber]Pada 567, mantan pendeta Buddhas Wei Yuansong (衛元嵩) mengirimkan sebuah pesan peringatan kepada Kaisar Wu Di (武帝) (memerintah pada tahun 561-578) dari Dinasti Zhou Utara memintanya untuk "membubarkan agama Buddha". Pada 574 dan kembali pada 577, Kaisar Wu menghancurkan gambar-gambar Buddha dan Tao dan para pemuka agamanya dikembalikan ke kehidupan awam. Ia percaya bahwa kuil-kuil menjadi terlalu kaya dan berkuasa, sehingga ia mengambil lahan mereka dan memberikannya kepada para prajurit mereka sendiri.[1] Pada waktu itu, Biara Shaolin ditutup namun kemudian dibuka kembali setelah Kaisar Zhou Utara Xuan Di (宣帝) merenovasi biara tersebut.[2]
Sumber
[sunting | sunting sumber]Bacaan tambahan
[sunting | sunting sumber]- Ch'En, Kenneth (1954). On Some Factors Responsible for The Antibuddhist Persecution Under The Pei-Ch'ao, Harvard Journal of Asiatic Studies 17 (1/2), 261-273 – via JSTOR (perlu berlangganan)