Nitratin
Nitratin | |
---|---|
Umum | |
Kategori | Mineral nitrat |
Rumus (unit berulang) | NaNO3 |
Klasifikasi Strunz | 5.NA.05 (10th edition) 5/A.01-10 (8th edition) |
Sistem kristal | Trigonal |
Kelas kristal | Hexagonal scalenohedral (3m) H-M symbol: (3 2/m) |
Grup ruang | R3/c |
Sel unit | a = 5,06 Å, c = 16,82 Å; Z = 6 |
Identifikasi | |
Massa molekul | 84,99 g/mol |
Warna | Tak berwarna, Putih, Abu-abu, Kekuningan, Kecoklatan |
Perawakan | Granular - Umumnya terdapat sebagai kristal anhedral hingga subhedral dalam matriks; Masif - Kristal seragam membentuk massa besar |
Belahan | {1011} Sempurna |
Sifat dalam | Sektil - Serutan atau goresan melengkung yang dihasilkan oleh pisau |
Kekerasan dalam skala Mohs | 1,5 - 2 |
Kilau | Berkilau (Seperti kaca) |
Gores | Putih |
Diafaneitas | Transparan |
Berat jenis | 2,26 |
Sifat optik | Uniaksial (-) |
Indeks bias | nω = 1,580 - 1,587 nε = 1,330 - 1,336 |
Bias ganda | δ = 0,250-0,251 |
Kelarutan | Mudah larut dalam air |
Sifat lain | Lembab cair |
Referensi | [1][2] |
Nitratin atau nitratit, dikenal juga sebagai niter kubik, soda niter atau saltpeter Chile, adalah mineral alami yang terbentuk dari natrium nitrat, NaNO3. Kimiawi natriumnya analog dengan saltpeter. Nitratin membentuk kristal trigonal, tetapi jarang terdapat sebagai kristal yang terbentuk sempurna. Nitratin berisostruktur dengan kalsit. Ia cukup lunak dan ringan dengan kekerasan Mohs 1,5 sampai 2 serta memiliki massa jenis 2,24 sampai 2,29. Indeks refraksinya adalah nω=1.587 dan nε=1.336.[3]
Bentuk khasnya adalah seperti pelapis putih, abu-abu hingga coklat kekuningan. Kristalnya langka, bila ditemukan biasanya memiliki bentuk skalenohedral seperti struktur kalsit. Ia ditemukan hanya sebagai pengkristalan dalam lingkungan yang sangat kering. Ia sangat larut dalam air sehingga bersifat higroskopis dan akan menyerap air dari udara dan berubah menjadi genangan larutan natrium nitrat saat terpapar udara lembab.
Nitratine dulunya merupakan sumber nitrat yang penting untuk pupuk dan keperluan kimia lainnya termasuk kembang api. Ia telah dikenal sejak tahun 1845 dari keterjadian di Confidence Hills, bagian selatan Death Valley, California dan Gurun Atacama, Chile. Ia masih digunakan di pertanian organik (di mana amonia Haber-Bosch dilarang) di AS, namun dilarang dalam pertanian organik internasional.[4]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Nitratine page on mindat.org
- ^ Nitratine page on webmineral.com
- ^ Nesse, W, introduction to Optical Mineralogy, Fourth Edition (Oxford, New York, Oxford University Press) 2013. appendix II, B.3
- ^ The Omnivores Dilemma - Michael Pollan