Lompat ke isi

Patia, Pandeglang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patia
Negara Indonesia
ProvinsiBanten
KabupatenPandeglang
Pemerintahan
 • CamatCecep Rohman, S. Pd
Kode Kemendagri36.01.24 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3601111 Edit nilai pada Wikidata
Luas5.90 km²[1]
Kepadatan622,73 jiwa/km²
Desa/kelurahan10[2]
Peta
PetaKoordinat: 6°29′32.77777″S 105°51′25.94488″E / 6.4924382694°S 105.8572069111°E / -6.4924382694; 105.8572069111


Patia Adalah Nama Salah Satu Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Indonesia.

Penduduk Patia bermata pencaharian sebagai (petani padi,jagung,singkong, dan kebun kelapa) masyarakat Patia sebagian berprofesi Sebagai PNS/ASN(polri&TNI/Bidan Perawat, Dokter,Guru, Buruh pabrik, Buruh perusahaan,kepala Sekolah, pengusaha UMKM, kecamatan patia merupakan Desa yg jauh dari rawan tsunami, jarak dengan bibir pantai sangat jauh antara jarak kecamatan Patia ke bibir pantai = 30KM

√Perlu di ingat kecamatan Patia masyarakatnya 100% menganut agama Islam namun masih banyak warga yg Fanatik terhadap budaya luar dan agama lainnya. 100% menganut ajaran Ahli Sunnah wall Jama'ah (NU) yg uniknya di kecamatan Patia masih ada tradisi saweran ( mun ceuk bahasa Sunda tea mah, nyawer murangkalih(anak balita yg sudah mulai berjalan kaki usia1tahun )

√Tradisi ngaleupeut(kupat) setiap tahun di bulan (Hijriyah)

√Tradisi kuda lumping masih banyak diminati oleh masyarakat patia terkhusus untuk acara nikahan,sunat,ulang tahun anak dll.

√Tradisi babacakan yaitu ( makan bersama tetangga dan keluarga maupun kerabat jauh/warga pendatang,biasanya masak nasi liwet,sambel terasi,lalapan, sayur bening/asem ditambah kerupuk... biasanya ikan/ayam di bakar/di panggang maupun di pepes kesukaan masyarakat patia, Sebelum acara babacakan di mulai ada bapak2 yg menjadi juru doa sebelum makan di mulai "Kokobok" sebutan warga patia untuk ( cuci tangan di dalam ember/gayun/pun wadah yg bisa di gunakan oleh orang banyak, sebelum makan di santap.

√ada 2 mesjid di kecamatan Patia (1 di kampung masjid. 1lagi masjid peuntas terletak di kampung peuntas bisa di akses melalui jembatan bambu maupun jembatan beton, untuk jalan menuju kampung peuntas masih kurang bagus, dalam arti perlu pembaharuan bahu jalan Marka jalan dan jembatan yg layak...

√Jojorong makanan khas jika ada acara pengajian, malam 1000bulan Di bulan Ramadhan (bubur terbuat dari beras isi gula merah dan santan kelapa) di bungkus dengan daun pisang berbentuk perahu ⛵

√Karedok masakan orang Sunda terbuat dari kacang panjang, timun kol putih iris, terong, daun kacang panjang, di padukan dengan bumbu kacang yg sudah di gerus(di uleg) dengan cabai rawit, micin, gula pasir,gula merah, terasi, air secukupnya bisa di tambahkan tahu goreng/kerupuk di atasnya lebih nikmat di santap siang hari.....

√Papais(kue yg di bungkus dengan daun pisang) bisa persegi panjang maupun empat. Biasanya terbuat dari tepung beras, gula tepung kanji, isiannya bisa pisang, gula merah di campur parutan kelapa, mungkin bisa lebih enak di tambah coklat, strawberry selai,kacang mete goreng, kurma....

√Kesenian tradisional di kecamatan Patia1 yaitu rampak bedug, suling, angklung dan masih banyak namun semanjak era digital masuk tradisi kesenian sudah di asingkan/telah di tinggalkan karena perubahan digital yg semakin pesat memasuki pelosok desa patia. Yg di khawatirkan budaya luar di tiru budaya asli sendiri di tinggalkan/di lupakan

Perbatasan

[sunting | sunting sumber]
Utara Kecamatan Pagelaran dan Cisata
Timur Kecamatan Picung dan Sindangresmi
Selatan Kecamatan Sindangresmi
Barat Kecamatan Sukaresmi

Pembagian Administratif

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Patia terdiri dari 10 desa, di antaranya:[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ BPS Kabupaten Pandeglang (2021). Pandeglang Dalam Angka 2021. BPS Kabupaten Pandeglang. hlm. 6. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ http://databasis.bkkbn.go.id/bk/index.php/laporan/remaja/kecamatan/36.01.20[pranala nonaktif permanen] Diakses 29 Juni 2021
  3. ^ BPS Kabupaten Pandeglang (2018). Kecamatan Patia Dalam Angka 2018. BPS Kabupaten Pandeglang. hlm. 3. 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]