Prasasti Padang Roco
Prasasti Padang Roco | |
---|---|
Bahan baku | Batu andesit |
Dibuat | 1208 Saka atau 1286 Masehi |
Ditemukan | Padangroco, nagari Siguntur, kecamatan Sitiung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (1911) |
Lokasi sekarang | Museum Nasional Indonesia, Jakarta |
Registrasi | D.198-6468 |
Prasasti Padang Roco adalah sebuah prasasti yang ditemukan pada tahun 1911 di hulu sungai Batanghari, kompleks percandian Padangroco, nagari Siguntur, kecamatan Sitiung, kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Prasasti ini merupakan sebuah lapik (alas) arca Amoghapāśa yang pada empat sisinya terdapat manuskrip (NBG 1911: 129, 20e). Prasasti ini dipahatkan 4 baris tulisan dengan aksara Kawi dan memakai dua bahasa (Melayu Kuno dan Sanskerta) (Krom 1912, 1916; Moens 1924; dan Pitono 1966). Prasasti ini kini disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta dengan nomor inventaris D.198-6468 (bagian alas atau prasasti) dan D.198-6469 (bagian arca).
Asal usul
[sunting | sunting sumber]Prasasti ini berangka tahun 1208 Saka atau 1286 Masehi, dituliskan pada arca Amoghapāśa hadiah dari śrī mahārājādhirāja keṛtanagara wikrama dharmmottunggadewa raja dari kerajaan Singhasari di Jawa untuk rakyat dan Raja Kerajaan Melayu di Sumatra. Prasasti ini menceritakan bahwa pada tahun 1208 Saka, atas perintah raja Kertanegara dari Singhasari, sebuah arca Amoghapasalokeswara dipindahkan dari Bhumijawa ke Swarnabhumi untuk ditegakkan di Dharmasraya. Dengan hadiah ini diharapkan agar rakyat Swarnabhumi bergirang hati dan bersuka cita, terutama rajanya śrī mahārāja śrīmat tribhuwanarāja mauliwarmmadewa
Isi prasasti
[sunting | sunting sumber]Transliterasi
Krom[1] |
Terjemahan |
---|---|
|
Bahagia ! Pada tahun Śaka 1208,[3] bulan Bādrawāda, hari pertama bulan naik, hari Māwulu wāge, hari Kamis, Wuku Madaṇkungan, letak raja bintang di baratdaya ... |
|
.... tatkala itulah arca paduka Amoghapāśa lokeśwara dengan empat belas pengikut serta tujuh ratna permata di bawa dari Bhūmi Jāwa ke Swarnnabhūmi, supaya ditegakkan di Dharmmāśraya, |
|
sebagai hadiah Śrī Wiśwarūpa Kumāra. Untuk tujuan tersebut pāduka Śrī Mahārājādhirāja Kṛtanagara Wikrama Dharmmottunggadewa memerintahkan rakryān mahā-mantri Dyah Adwayabrahma, rakryān śirīkan Dyah Sugatabrahma dan |
|
samagat payānan hań Dīpankaradāsa, rakryān damun Pu Wīra untuk menghantarkan pāduka Amoghapāśa. Semoga hadiah itu membuat gembira segenap rakyat di Bhūmi Mālayu, termasuk brāhmaṇa, ksatrya, waiśa, sūdra dan terutama pusat segenap para āryya, Śrī Mahārāja Śrīmat Tribhuwanarāja Mauliwarmmadewa. |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Krom, Nicolaas Johannes (1917). "Een Sumatraansche inscriptie van koning Kṛtanagara" [Sebuah Prasasti Raja Kṛtanagara di Sumatra]. Verslagen en Mededeelingen der Koninklijke Akademie van Wetenschappen (dalam bahasa Belanda). 5 (2): 306–339.
- ^ Muljana, Slamet, 1981, Kuntala, Sriwijaya Dan Suwarnabhumi, Jakarta: Yayasan Idayu, hlm. 223.
- ^ berarti 1286 Masehi
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Prasasti Amoghapasa, tulisan yang ditambahkan Adityawarman di bagian belakang Arca Amoghapasa pada tahun 1347
- Arca Amoghapasa
- Arca Bhairawa
- Ekspedisi Pamalayu
- Prasasti Bukit Gombak (o.j.o. CXXI)
- Candi Padangroco