Full Master MRI Robby 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

MRI Kepala

Nomor : Tanggal :
Nama : Poli/Ruangan :
Umur : Pemeriksaan :

Klinis :

Dilakukan MRI kepala dengan potongan aksial dan sagital T1WI SE, aksial dan koronal T2WI
FSE, dan potongan tipis di daerah infratentorial T2WI, aksial T2 FLAIR, aksial DWI-ADC, aksial
Hemo. Scanning dilakukan tanpa media kontras.

Jaringan lunak ekstracalvaria dan calvaria masih dalam batas normal.


Sulci dan gyri corticalis, fissura Sylvii bilateral dan fissura interhemisfer masih memberikan
bentuk dan intensitas sinyal yang normal.
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis bilateral simetris. Ukuran ventrikel lateralis bilateral, ventrikel
III dan ventrikel IV masih dalam batas normal.
Ruang subaraknoid masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang normal.
Sisterna ambiens dan basalis masih dalam batas normal.
Parenkim cerebral, cerebellum dan batang otak tidak memberikan lesi patologis.
Ganglia basalis, kapsula interna, thalamus bilateral dan corpus callosum tampak normal.
Daerah hippocampus dan lobus temporalis masih tampak normal.
Tidak tampak adanya ’signal void’ yang merupakan tanda malformasi vaskuler.
Daerah sela tursika dan jukstasella masih tampak normal.
Daerah cerebellopontine angle bilateral masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang
normal.
Nervus akustikus bilateral masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang normal.
‘Diffusion-WI’ tidak menunjukkan adanya area patologis yang merupakan area restricted yang
signifikan.
Mastoid air cell bilateral masih tampak normal.
Sinus ethmoidalis, sphenoidalis, maksilaris, dan frontalis bilateral masih dalam batas normal.
Bulbus oculi, ruang retrobulber dan nervus optikus bilateral masih dalam batas normal.
Tidak tampak penebalan concha nasalis bilateral.
Tidak tampak pergeseran struktur garis tengah.

Kesan:
 MRI Kepala tidak menunjukkan adanya SOL / neoplasma atau tanda-tanda malformasi
 Tidak tampak adanya tanda-tanda lesi iskemik ataupun perdarahan intrakranial

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.


Salam sejawat,
MRI Spine

Nomor : Tanggal :
Nama : Poli/Ruangan :
Umur : Pemeriksaan :

Klinis :

Dilakukan MRI spine daerah cervical, torakolumbal, dan lumbosakral dengan potongan axial-
sagital T1WI, axial-coronal-sagital T2WI , sagital T2FSE. Scanning dilakukan tanpa media
kontras.

Curve dan alignment dalam batas normal.


Bentuk dan intensitas sinyal corpus vertebra cervicalis, pedikel, dan arcus neuralis dalam batas
normal.
Interspinous distance dalam batas normal.
Discus intervertebralis tidak menyempit dengan kontur konkavitas posterior yang normal.
Intensitas sinyal komponen nucleus pulposus dan annulus fibrosus dari disci intervertebralis masih
tampak normal.
Foramina intervertebralis tidak menyempit.
Canalis spinalis tidak menyempit.
Medulla spinalis dan lapisan leptomeningen masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang
normal.
Konus medularis tampak pada posisi normal setinggi vertebra L1 (Lumbalis)
Intensitas sinyal pada sendi faset tampak normal.
Intensitas sinyal pada sendi costovertebral dan costotransversus dalam batas normal. (Torakalis)
Atlantodental interspace dalam batas normal (Cervicalis).
Retropharyngeal, retrolaryngeal, dan retrotracheal space dalam batas normal (Cervicalis).
Ligamentum longitudinal anterior, ligamentum longitudinal posterior, ligamentum flavum,
ligamentum interspinosus, dan ligamentum supraspinosus tak tampak kelainan.
Jaringan lunak di daerah paravertebra kanan dan kiri masih dalam batas normal.
Tidak tampak osteofit.

Kesan:
MRI Spine saat ini :
 Tidak menunjukkan adanya SOL intramedulla, intradural ekstramedulla, maupun
ekstradural.
 Tidak tampak tanda-tanda spondilosis.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.


Salam sejawat,

- Multiple ‘Protruded disc’ tampak pada intervertebral cervical 3 – 4,


4 – 5 dan 5 - 6 disertai herniasi nucleus pulposus ke arah posterior diffuse dan menyebabkan
penekanan canalis spinalis serta radix spinalis bilateral.
- Multiple ‘Disc bulging’ tampak pada intervertebral cervical 2 – 3 dan 6 - 7 serta thorakal 2 - 3
disertai peregangan ligamentum annulare yang masih utuh.
MRI Genu

Nomor : Tanggal :
Nama : Poli/Ruangan :
Umur : Pemeriksaan :

Klinis :

Dilakukan MRI genu dengan potongan aksial-koronal-sagital PDWI Fat Sat, koronal-sagital
T1WI, koronal-sagital T2WI, sagital PD dixon. Scanning dilakukan tanpa media kontras. Aksial-
sagital-koronal T1WI Fat Sat post contrast

 Posisi dan bentuk tulang-tulang pembentuk cruris sinistra (distal femur, proksimal tibia, fibula,
dan patella) masih tampak normal.
 Intensitas sinyal bone marrow masih tampak normal.
 Korteks memperlihatkan kontur yang rata tanpa disertai perubahan intensitas sinyal di daerah
subkondral.
 Kartilago yang meliputi patella, kondilus femoralis dan tibial plateau memiliki ketebalan yang
normal dengan permukaan yang rata serta intensitas sinyal yang normal.
 Meniscus medial dan lateral memperlihatkan konfigurasi triangular yang normal dengan
intensitas sinyal yang normal.
 Ligamentum kolateral medial dan lateral masih memberikan bentuk, kontur, dan intensitas
sinyal yang normal.
 Ligamentum cruciatum anterior dan posterior masih memberikan bentuk, kontur, dan intensitas
sinyal yang normal.
 Ligamentum quadriceps femoris dan ligamentum patellaris masih memberikan bentuk, kontur,
dan intensitas sinyal yang normal.
 Tidak tampak fluid collection berlebih di daerah celah sendi.
 Tidak tampak intra-articular foreign body.
 Tidak tampak fluid collection di daerah subligamentum kolateral medial dan lateral serta
subligamentum quadriceps femoris dan subligamentum patella.
 Jaringan lunak di sekitar genu dan struktur vaskular yang terlihat masih tampak normal.

Kesan:
 MRI cruris dekstra dan sinistra masih tampak normal.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.


Salam sejawat,

Contoh deskripsi meniscus tear:


Meniscus tear tipe horisontal/longitudinal/radial/kompleks grade 1/2/3 di daerah cornu
anterior/corpus/cornu posterior meniscus medial/lateral genu dekstra/sinistra.
Dapat ditambah sekuens khusus ACL dan PCL.
Tipe meniscal tear:

Grade:

Lokasi :
Cornu anterior, corpus, cornu posterior

Protokol MRI Genu RSHS


Aksial-koronal-sagital PD FS
Koronal-sagital T1WI
Sagital T2WI

Sagital PD dixon
T2 coronal 1,5mm

Post contrast
Axial sagital coronal T1WI FS

MRCP dan MRI Abdomen

Nomor : Tanggal :
Nama : Poli/Ruangan :
Umur : Pemeriksaan :

Klinis :

Dilakukan MRI hepar dengan sekuens aksial-koronal T2WI, aksial-koronal T2WI Fat Sat, aksial-
koronal T1WI (in-phase dan outphase). Kemudian dilakukan MRCP dengan heavily T2 weighted
menggunakan HASTE / SS-FSE dan 3D MRCP. Scanning dilakukan tanpa media kontras.

MRI hepar
 Hepar: Ukuran dalam batas normal dengan permukaan rata. Intensitas sinyal parenkim hepar
dalam batas normal dan tidak tampak abnormalitas fokal.
 Duktus biliaris intra dan ekstrahepatal tidak melebar.
 Kantung empedu : Ukuran tidak membesar dengan dinding yang reguler. Intensitas sinyal cairan
di dalam kantung empedu tampak homogen dan tidak tampak filling defect.
 Vena porta tidak melebar.

MRCP
 Duktus biliaris intra hepatal :
o Ukuran tidak membesar dengan intensitas sinyal yang homogen.
o Tidak tampak filling defect.
o Tidak tampak stenosis atau dilatasi fokal maupun iregularitas dinding.
 Duktus biliaris ekstra hepatal:
 Duktus hepatikus komunis (Common hepatic duct) :
o Ukuran tidak membesar dengan intensitas sinyal yang homogen
o Tidak tampak filling defect.
o Tidak tampak stenosis atau dilatasi fokal maupun iregularitas dinding.
 Duktus koledokus (Common bile duct) :
o Ukuran tidak membesar dengan intensitas sinyal yang homogen
o Tidak tampak filling defect.
o Tidak tampak stenosis atau dilatasi fokal maupun iregularitas dinding.
 Duktus sistikus : Ukuran tidak membesar dengan intensitas sinyal yang homogen
 Kantung empedu: Ukuran tidak membesar dengan dinding yang reguler. Intensitas sinyal cairan
di dalamnya homogen. Tidak tampak filling defect.
 Duktus pankreatikus :
o Ukuran tidak membesar dengan intensitas sinyal yang homogen
o Tidak tampak filling defect.
o Tidak tampak stenosis atau dilatasi fokal maupun iregularitas dinding.

Kesan:
 Hepar dalam batas normal.
 Duktus biliaris intra dan ekstra hepatal, kantung empedu dan duktus sistikus serta
duktus pankreatikus dalam batas normal.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.


Salam sejawat,

Duktus biliaris ekstrahepatal (CBD dan CHD) ≤ 7-8mm (setelah kolesistektomi ≤ 10 mm)
Duktus biliaris intrahepatal <3mm
Duktus pankreatikus <3mm
Vena porta ≤ 1,5cm
Vena hepatika ≤ 0,5cm

Struktur yang dinilai


1. Common bile duct (CBD ) pada berbagai sudut
2. Common hepatic duct (CHD)
3. Right hepatic duct
4. Left hepatic duct
5. Pancreatic duct (proximal, media, dan distal)
6. Gallbladder dan cystic duct
7. Ampulla vater

Common bile duct pada berbagai sudut


Common hepatic duct yang terletak lebih ke anterior
Left hepatic ducts
Pancreatic duct bagian media

Common bile duct yang terletak lebih ke posterior


Right hepatic ducts
Pancreatic duct bagian proksimal termasuk ampulla vater

Common bile duct


Gallbladder
Pancreatic duct bagian distal
Variasi right hepatic duct Variasi cystic duct

Variasi pancreatic duct

MRI Orbita

Nomor : Tanggal :
Nama : Poli/Ruangan :
Umur : Pemeriksaan :

Klinis :

Dilakukan MRI kepala potongan aksial T2 FLAIR, aksial T2WI dan aksial T1WI post contrast.
Kemudian dilakukan MRI orbita potongan aksial-koronal T2WI Fat Sat, aksial koronal T1WI Fat
Sat dan aksial-koronal-sagital T1WI Fat Sat.

Ukuran dan bentuk orbita bilateral dalam batas normal dan simetris.
Dinding orbita berbatas yang tegas. Tidak tampak penekanan maupun destruksi tulang pembentuk
dinding orbita.
Bentuk dan ukuran bulbus oculi bilateral tampak normal dan simetris.
Posisi bulbus oculi bilateral tampak normal dan simetris.
Dinding bulbus oculi bilateral tampak reguler, berbatas tegas dengan ketebalan yang normal.
Intensitas sinyal corpus vitreus dan anterior chamber masih tampak normal.
Bentuk, posisi, dan intensitas sinyal lensa masih tampak normal.
Bentuk, ukuran, dan posisi musculus recti oculi bilateral tampak normal.
Daerah retroorbita (intraconal, conal dan ekstraconal) tampak normal.
Ukuran, perjalanan dan intensitas sinyal nervus optikus tampak normal.
Daerah intrakranial dan sinus paranasal yang terscanning tampak normal.
Vena opthalmika tidak melebar.
Glandula lakrimalis tampak normal.

Kesimpulan :
 MRI orbita saat ini tidak menunjukkan adanya kelainan.

Terima kasih atas kepercayaan teman sejawat.


Salam sejawat,

Protokol MRI Kepala dan Orbita RSHS:


Aksial T2 FLAIR
Aksial T2WI

Aksial - Koronal T2WI FS 3mm


Aksial - Koronal T1 FS 3mm

Post contrast
Aksial T1WI
Aksial T1WI Fat Sat 3mm
Koronal T1WI Fat Sat 3mm
Sagital T1WI Fat Sat 3mm

Protokol MRI lain:

 Aksial-koronal-sagital T2WI
 Koronal T2WI Fat Sat,
 Aksial T1WI
 Aksial T1WI Fat Sat
 Aksial-koronal-sagital T1WI Fat Sat dengan kontras.

Anda mungkin juga menyukai