Msds
Msds
Pembimbing : DR.dr.andry,MM,MH.kes
I. DEFINISI HAZARD
Hazard adalah segala sesuatu yang memiliki potensi terjadinya kecelakaan,
kesakitan, ketidaknyamanan dan ketidakselamatan bagi pekerja maupun orang
disekitar tempat kerja.
Hazard adalah suatu potensi yang menimbulkan bahaya terhadap kehidupan
kesehatan, harta benda atau lingkungan (Majid, A.2005).
Hazard adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan
penyakit
Resiko adalah kemungkinan yang dapat diukur dari suatu kejadian yang
menimbulkan bahaya terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau
lingkungan (Majid, A. 2005).
Suatu keadaan yang dapat mengakibatkan cidera (injury) atau kerusakan
(damage) baik manusia, properti, dan lingkungan (baktiyar,2009)
Pengertian Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu
(bisa pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi), misalnya pestisida
yang ada pada sayuran ataupun panas yang keluar dari mesin pesawat. Bahaya
ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/ konsekuensi
ataupun berkembang menjadi accident bila tidak ada kontak
(exposure) dengan manusia. Sebagai contoh, panas yang keluar dari mesin
pesawat tidak akan menimbulkan kecelakaan jika kita tidak menyentuhnya.
Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga
mekanisme, yaitu:
a. Manusia yang menghampiri bahaya.
b. Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah.
c. Manusia dan bahaya saling menghampiri.
II. JENIS HAZARD
f. Kebisingan
Bising atau suara yang tidak diinginkan karena menggangu
kenyamanan. Beberapa sumber kebisingan di Rumah Sakit antara
lain: Ruang generator, Ruang AHU (Air Handing Unit), jet
pump, mesin cuci pakaian, dan sebagainya.
Dampak dari kebisingan:
a. Auditorial/Accupational hearing loss, yaitu trauma akustik
dan noise induce
b. Nonaditional, dampak yang diterima antara lain; gangguan
komunikasi, gangguan tidur, serta gangguan prilaku yang ditandai
dengan sakit kepala, mual dan berdebar.
2. Hazard kimia, misalnya yang berkaitan dengan material/ bahan seperti antiseptik,
aerosol, insektisida, dan lain-lain.
a. Ozon
Sumber utama ozon dari sarana sterilisasi yaitu air ozon yang merupakan
sumber air minum dari mesin fhoto copy. Efek yang ditimbulkan: iritasi
mata dan saluran pernapasan, pusing dapat menimbulkan kelainan genetik.
b. Debu dapat menimbulkan pneumoconiosis yang terkena
diantaranya: Silicosis, Asbestosis, Berryliosis, Stanosis, Byssianosis,
Anthrakosis.
c. Uap
Logam, dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa demam
uap logam’ dermatitis atau keracunan
Gas, dapat menyebabkan keracunan misalnya : gas sianida, gas
asam sulpat,dan karbon monoksida
Larutan
Larutan korosif dapat menimbulkan kerusakan pada kulit yang
berupa dermatosis misalnya larutan asam kuat atau basa kuat
seperti H2SO4, NaOH dan lain-lain.
d. Etilen Oksida
Bahan kimia ini digunakan untuk desinfektan dan bahan untuk
mensterilisasikan alat. Pernapasan umumnya terjadi karena aerasi yang
kurang tepat pada wadah penampungan etilen oksida setelah proses
sterilisasi selesai. Efek yang ditimbulkan : iritasi saluran pernapasan, mata,
diare, perubahan prilaku, anemia, infeksi saluran nafas sekunder,
sensitisasi pada kulit, gangguan reproduksi dan karsinogen.
e. Metil Matakrilat (MMA)
Umumnya digunakan untuk proses fiksasi sedian di labortorium. Efek
kesehatan akut; iritasi mata, kulit dan membrane mulosa. Efek yang
ditimbulkan: sangat bervariasi mulai dari penurunan tekanan darah hingga
serangan jantung. Efek kesehatan kronik : degenerasi, mutagenesis dan
teratogenesis.
f. Formaldehid
Efek kesehatan akut : iritasi pada mata dan pernapasan, nyeri ulu hati,
mual, hilang kesadaran (jika tertelan dalam jumlah yang besar). Efek
kesehatan kronis: terpapar dalam konsentrasi yang tinggi dalam uap
formalin selama beberapa waktu dapat menyebabkan laryngitis ,
bronchitis, atau bronkopneumonia. Terpapar dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan conjungtivitas dan diperkirakan dapat
menyebabkan kanker.
g. Tolueene dan Xylene
Bahan kimia ini digunakan untuk proses fiksasi sfesimen jaringan dan
pembersihan noda. Umumnya ditemukan di
laboratorium histology, hemology, makrobiology, dan sitilogy.
Efek kesehatan akut: uap maupun cairannya dapat menyebabkan iritasi
mata dan lapisan mukosa, hilangan kesadaran, pusing dan penurunan
mental. Tertelan atau absorbsi bahan kimia ini melalui kulit dapat
menyebabkan kulit terbkar dan bersifat mudah terbakar.(flammable). Efek
kesadaran kronik: jika bahan kimia ini mengandung campuran benzena,
maka dapat menyebabkan leukemia. Kontak kulit yang berkepanjangan
dapat menyebabkan dermatitis. Toluene diperkirakan dapt menyebabkan
kerusakan sistem reproduksi.
3. Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang berada
di lingkungan kerja seperti virus dan bakteri.
Pemaparan kontak melalui produk darah dan cairan tubuh. Terjadi kontak dengan
produk dan cairan tubuh mungkin saja terjadi selama melakukan tindakan medis,
tindakan keperawatan maupun pembedahan. Pemaparan terhadap agen biologis
ini umumnya terjadi karena penerapan prosedur kerja yang tidak tepat.
5. Hazard Elektrikal
Resiko bahaya listrik terdiri dari konsleting dan kesetrum. Pengendalian yang
telah dilakukan adalah adanya kebijakan penggunaan peralatan listrik harus
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan harus dipasang oleh bagian
IPSRS atau orang yang kompeten. Peralatan elektronik secara berkala dilakukan
maintenance oleh bagian IPSRS dan seluruh peralatan yang layak pakai akan
diberikan label layak pakai berupa stiker warna hijau, sedangkan yang tidak layak
pakai akan diberikan stiker merah dan peralatan tersebut ditarik oleh bagian
IPSRS. Selain itu unit K3 dan IPSRS secara berkala melakukan sosialisasi ke
seluruh satuan kerja tentang perilaku aman dalam menggunakan listrik di rumah
sakit.
6. Hazard Ergonomi
Sikap tubuh, penggunaan alat yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja
dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya melakukan pekerjaan
memindahkan pasien dari tempat tidur ke restul atau sebaliknya, kalau tidak
dilakukan dengan tehnik yang benar akan menimbulkan gangguan kesehatan
mulai dari gangguan yang ringan seperti mialgia sampai berat terjadi HNP.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET
Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam
penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Informasi tersebut diharapkan berguna untuk
menumbuhkan naluri atau sikap mencegah, menghindari dan mampu menanggulangi kecelakaan
kimia yang mungkin terjadi, serta sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya
Nama Bahan Simbol Bahaya ( Pengenalan Pertolongan Pertama
(Material Name ) Hazardous Symbol) Bahaya ( Hazard ( First Aid )
Identification)
Alkohol 70% Mudah Menyala Cairan mudah Terhirup :
terbakar. Berbahaya Bawa ke udara
bila kontak dengan terbuka
mata (Iritasi), Kulit : Lepaskan
sedikit berbahaya pakaian yang terkena
bila kontak dengan dan bilas kulit
kulit (Iritasi). dengan air mengalir
Mata : Bilas dengan
air mengalir
Tertelan :
Segera beri air putih
max.2 gelas lalu
konsultasi dengan
dokter
7. Biohazard Symbol.
Simbol untuk organisme atau bahan-bahan
yang berasal dari organisme yang dapat
membahayakan kesehatan manusia atau
mahluk hidup lainnya.