0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
200 tayangan

Msds

Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis hazard yang ada di unit laboratorium rumah sakit. Hazard didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau gangguan kesehatan, dan diklasifikasikan menjadi hazard fisik seperti suhu, tekanan, getaran, dan radiasi serta hazard kimia seperti debu, uap logam, gas beracun, dan bahan kimia seperti formaldehid dan etilen oksida yang
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
200 tayangan

Msds

Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan jenis-jenis hazard yang ada di unit laboratorium rumah sakit. Hazard didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan atau gangguan kesehatan, dan diklasifikasikan menjadi hazard fisik seperti suhu, tekanan, getaran, dan radiasi serta hazard kimia seperti debu, uap logam, gas beracun, dan bahan kimia seperti formaldehid dan etilen oksida yang
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 20

TUGAS MATA KULIAH

MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN RUMAH SAKIT

BAIQ YULIANA ANDRIANI PUTRI


20180309096

Pembimbing : DR.dr.andry,MM,MH.kes

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
JAKARTA
HAZARDOUS DI UNIT LABORATURIUM RUMAH SAKIT

I. DEFINISI HAZARD
 Hazard adalah segala sesuatu yang memiliki potensi terjadinya kecelakaan,
kesakitan, ketidaknyamanan dan ketidakselamatan bagi pekerja maupun orang
disekitar tempat kerja.
 Hazard adalah suatu potensi yang menimbulkan bahaya terhadap kehidupan
kesehatan, harta benda atau lingkungan (Majid, A.2005).
 Hazard adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan kecelakaan
penyakit
 Resiko adalah kemungkinan yang dapat diukur dari suatu kejadian yang
menimbulkan bahaya terhadap kehidupan, kesehatan, harta benda atau
lingkungan (Majid, A. 2005).
 Suatu keadaan yang dapat mengakibatkan cidera (injury) atau kerusakan
(damage) baik manusia, properti, dan lingkungan (baktiyar,2009)
 Pengertian Bahaya (hazard) adalah faktor intrinsik yang melekat pada sesuatu
(bisa pada barang ataupun suatu kegiatan maupun kondisi), misalnya pestisida
yang ada pada sayuran ataupun panas yang keluar dari mesin pesawat. Bahaya
ini akan tetap menjadi bahaya tanpa menimbulkan dampak/ konsekuensi
ataupun berkembang menjadi accident bila tidak ada kontak
(exposure) dengan manusia. Sebagai contoh, panas yang keluar dari mesin
pesawat tidak akan menimbulkan kecelakaan jika kita tidak menyentuhnya.
Proses kontak antara bahaya dengan manusia ini dapat terjadi melalui tiga
mekanisme, yaitu:
a. Manusia yang menghampiri bahaya.
b. Bahaya yang menghampiri manusia melalui proses alamiah.
c. Manusia dan bahaya saling menghampiri.
II. JENIS HAZARD

Berdasarkan jenisnya Hazards dapat diklasifikasikan atas:

1. Hazard fisik, terdiri dari:


a. Suhu
Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan :
 Chilblain terjadi karena bekerja ditempat yang cukup dingin dalam
waktu yang cukup lama.
 Frosbite terjadi akibat suhu yang sangat rendah dibawah titik beku.
 Heat carmp dialami dalam linkungan suhu yang tinggi sebagai
akibat bertambahnya keringat yang disertai hilangnya Na dari
tubuh, yang selanjutnya hanya diberi air saja tanpa diberi tambahan
Na yang hilang.
 Heat exhaustion terjadi karena cuaca yang sangat panas dan orang
yang belum teraklimatisasi.
 Heat stroke terjadi pada orang yang melakukan pekerjaan berat
didalam lingkungan yang panas dan belum teraklimitasi.
 Trenchfoot terjadi karena terendam dalam air dingin yang cukup
lama
b. Tekanan
 Tekanan udara rendah gangguan yang timbul berupa kurangnya
oksigen didalam udara pernafasan.
 Tekanan udara tinggi penyakit yang timbul disebut Caisson yang
disebabkan bebasnya nitrogen dalam jaringan pada waktu
dekompresi.
c. Getaran
 Getaran / Vibrasi adalah faktor fisik yang ditimbulkan oleh objek
dengan getaran isolasi misalnya mesin, peralatan kerja yang
bergetar dan memajani pekerjaan melalui transmisi.
 Penyakit yang dapat ditimbulkan akibat getaran:
a. Sistem peredaran darah, misalnya kesemutan pada jaringan tangan
dan kadang-kadang ujung jari memucat yang disertai rasa nyeri.
b. Sistem tulang sendi dan otot gangguan ostevartikuler terutama
pada tulang karpal, sendi siku.
c. Sistem saraf yaitu kelainan saraf sensoris yang menimbulkan
kesemutan.
d. Pencahayaan
Cahaya merupakan sumber yang memancarakan energi sebagai dari
energi diubah menjadi cahaya tampak . penyebaran cahaya dari sumber
cahaya tergantung pada kontruksi kulit pelindung yang
digunakan.Penerangan kurang dapat menyebabkan kesilauan yang
memudahkan terjadinya kecelakaan. Dampak dari pencahayaan mengeluh
kelelahan mata (iritasi / conjungtivitis), rangkap, sakit kepala, ketajaman
penglihatan terganggu, serta akomodasi dan konvergasi menurun.
e. Radiasi
Radiasi adalah suatu energi yang memiliki kemampuan untuk menembus
suatu objek, termasuk tubuh manusia. Ada dua jenis radiasi:
 Radiasi pergion jika radiasi mempunyai kemampuan untuk
melepas elektron dari orbitalnya pada sistem atom dan membentuk
suatu iyon. Misalnya sinar X, sinar Gama dan sinar kosmis
 Radiasi non pergion adalah radiasi yang tanpa ada pelepasan
elektron yang tergantung pada panjang gelombang. Misalnya sinar
ultraviolet, sinar yang bisa dilihat (sinar laser), dan sinar dengan
gelombang pende
 Efek yang ditimbulkan dari radiasi yaitu:
a. Efek somatik yaitu efek yang pasti terjadi akibat penyinaran radiasi
pergion, efek terjadi dalam suatu priode waktu, tergantung pada
dosis radiasi yang ditimbulkan.
b. Efek somatic-stokastik, efek ini sangat sulit dideteksi apakah
diakibatkan oleh radiasi/yang lain karena dampak yang terkena
beberapa saat. Contohnya adalah terjadi leukemia.
c. Efek genetik yaitu disebabkan oleh radiasi pada seseorang dan
menggangu sistem ragenerasi.
d. Radiasi sinar inframerah dapat menyebabkan katarak pada lensa,
sumbernya dapat berasal dari cairan pijar logam dan pijar kaos
e. Radiasi sinar ultra violet dapat menyebabkan konjungtivitas fhoto
elektrika.
f. Radiasi sinar Ro/Radioaktip dapat menyebabkan penyakit sumsum
darah, kelainan kulit dan inpotensi.
Pengendalian terhadap bahaya radiasi untuk petugas dan penderita :
a. Petugas : melengkapi pakaian kerja/perlindungan dari radiasi
dengan kacamata timah dan baju apron dan pelindung leher dari apron.
b. Penderita : diberi pembatas leher dan sudut hamburan serta pemilihan tegangan
tabung.

f. Kebisingan
 Bising atau suara yang tidak diinginkan karena menggangu
kenyamanan. Beberapa sumber kebisingan di Rumah Sakit antara
lain: Ruang generator, Ruang AHU (Air Handing Unit), jet
pump, mesin cuci pakaian, dan sebagainya.
 Dampak dari kebisingan:
a. Auditorial/Accupational hearing loss, yaitu trauma akustik
dan noise induce
b. Nonaditional, dampak yang diterima antara lain; gangguan
komunikasi, gangguan tidur, serta gangguan prilaku yang ditandai
dengan sakit kepala, mual dan berdebar.
2. Hazard kimia, misalnya yang berkaitan dengan material/ bahan seperti antiseptik,
aerosol, insektisida, dan lain-lain.
a. Ozon
Sumber utama ozon dari sarana sterilisasi yaitu air ozon yang merupakan
sumber air minum dari mesin fhoto copy. Efek yang ditimbulkan: iritasi
mata dan saluran pernapasan, pusing dapat menimbulkan kelainan genetik.
b. Debu dapat menimbulkan pneumoconiosis yang terkena
diantaranya: Silicosis, Asbestosis, Berryliosis, Stanosis, Byssianosis,
Anthrakosis.
c. Uap
 Logam, dapat menimbulkan gangguan kesehatan berupa demam
uap logam’ dermatitis atau keracunan
 Gas, dapat menyebabkan keracunan misalnya : gas sianida, gas
asam sulpat,dan karbon monoksida
 Larutan
Larutan korosif dapat menimbulkan kerusakan pada kulit yang
berupa dermatosis misalnya larutan asam kuat atau basa kuat
seperti H2SO4, NaOH dan lain-lain.

d. Etilen Oksida
Bahan kimia ini digunakan untuk desinfektan dan bahan untuk
mensterilisasikan alat. Pernapasan umumnya terjadi karena aerasi yang
kurang tepat pada wadah penampungan etilen oksida setelah proses
sterilisasi selesai. Efek yang ditimbulkan : iritasi saluran pernapasan, mata,
diare, perubahan prilaku, anemia, infeksi saluran nafas sekunder,
sensitisasi pada kulit, gangguan reproduksi dan karsinogen.
e. Metil Matakrilat (MMA)
Umumnya digunakan untuk proses fiksasi sedian di labortorium. Efek
kesehatan akut; iritasi mata, kulit dan membrane mulosa. Efek yang
ditimbulkan: sangat bervariasi mulai dari penurunan tekanan darah hingga
serangan jantung. Efek kesehatan kronik : degenerasi, mutagenesis dan
teratogenesis.
f. Formaldehid
Efek kesehatan akut : iritasi pada mata dan pernapasan, nyeri ulu hati,
mual, hilang kesadaran (jika tertelan dalam jumlah yang besar). Efek
kesehatan kronis: terpapar dalam konsentrasi yang tinggi dalam uap
formalin selama beberapa waktu dapat menyebabkan laryngitis ,
bronchitis, atau bronkopneumonia. Terpapar dalam jangka waktu
lama dapat menyebabkan conjungtivitas dan diperkirakan dapat
menyebabkan kanker.
g. Tolueene dan Xylene
Bahan kimia ini digunakan untuk proses fiksasi sfesimen jaringan dan
pembersihan noda. Umumnya ditemukan di
laboratorium histology, hemology, makrobiology, dan sitilogy.
Efek kesehatan akut: uap maupun cairannya dapat menyebabkan iritasi
mata dan lapisan mukosa, hilangan kesadaran, pusing dan penurunan
mental. Tertelan atau absorbsi bahan kimia ini melalui kulit dapat
menyebabkan kulit terbkar dan bersifat mudah terbakar.(flammable). Efek
kesadaran kronik: jika bahan kimia ini mengandung campuran benzena,
maka dapat menyebabkan leukemia. Kontak kulit yang berkepanjangan
dapat menyebabkan dermatitis. Toluene diperkirakan dapt menyebabkan
kerusakan sistem reproduksi.
3. Hazard biologi, misalnya yang berkaitan dengan mahluk hidup yang berada
di lingkungan kerja seperti virus dan bakteri.
Pemaparan kontak melalui produk darah dan cairan tubuh. Terjadi kontak dengan
produk dan cairan tubuh mungkin saja terjadi selama melakukan tindakan medis,
tindakan keperawatan maupun pembedahan. Pemaparan terhadap agen biologis
ini umumnya terjadi karena penerapan prosedur kerja yang tidak tepat.

4. Hazard psikososial, misalnya yang berkaitan aspek sosial psikologis


maupun organisasi pada pekerjaan dan lingkungan kerja yang dapat memberi
dampak pada aspek fisik dan mental pekrja. Seperti misalnya pola kerja yang tak
beraturan, waktu kerja yang diluar waktu normal, beban kerja yang melebihi
kapasitas mental, tugas yang tidak berfariasi, suasana lingkungan kerja yang
terpisah atau terlalu ramai dll sebagainya
Faktor Psikososial Beberapa contoh faktor psikososial di pelayanan
kesehatan yang dapat menyebabkan stress (Pusat Kesehatan Kerja, 2010) :
a. Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup
mati seseorang. Untuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di tuntut untuk
memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan
keramahan-tamahan
b. Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
c. Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama
teman kerja.
d. Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun
informal

5. Hazard Elektrikal
Resiko bahaya listrik terdiri dari konsleting dan kesetrum. Pengendalian yang
telah dilakukan adalah adanya kebijakan penggunaan peralatan listrik harus
memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan harus dipasang oleh bagian
IPSRS atau orang yang kompeten. Peralatan elektronik secara berkala dilakukan
maintenance oleh bagian IPSRS dan seluruh peralatan yang layak pakai akan
diberikan label layak pakai berupa stiker warna hijau, sedangkan yang tidak layak
pakai akan diberikan stiker merah dan peralatan tersebut ditarik oleh bagian
IPSRS. Selain itu unit K3 dan IPSRS secara berkala melakukan sosialisasi ke
seluruh satuan kerja tentang perilaku aman dalam menggunakan listrik di rumah
sakit.

6. Hazard Ergonomi
Sikap tubuh, penggunaan alat yang tidak sesuai dengan antropometri pekerja
dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Misalnya melakukan pekerjaan
memindahkan pasien dari tempat tidur ke restul atau sebaliknya, kalau tidak
dilakukan dengan tehnik yang benar akan menimbulkan gangguan kesehatan
mulai dari gangguan yang ringan seperti mialgia sampai berat terjadi HNP.
MATERIAL SAFETY DATA SHEET

( LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN)

Material Safety Data Sheet (MSDS) adalah kumpulan data keselamatan dan petunjuk dalam
penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya. Informasi tersebut diharapkan berguna untuk
menumbuhkan naluri atau sikap mencegah, menghindari dan mampu menanggulangi kecelakaan
kimia yang mungkin terjadi, serta sikap kehati-hatian dalam menangani bahan kimia berbahaya
Nama Bahan Simbol Bahaya ( Pengenalan Pertolongan Pertama
(Material Name ) Hazardous Symbol) Bahaya ( Hazard ( First Aid )
Identification)
Alkohol 70% Mudah Menyala Cairan mudah  Terhirup :
terbakar. Berbahaya Bawa ke udara
bila kontak dengan terbuka
mata (Iritasi),  Kulit : Lepaskan
sedikit berbahaya pakaian yang terkena
bila kontak dengan dan bilas kulit
kulit (Iritasi). dengan air mengalir
 Mata : Bilas dengan
air mengalir
 Tertelan :
Segera beri air putih
max.2 gelas lalu
konsultasi dengan
dokter

Eosin Methylen Iritasi Bahan berpotensi  Terhirup :


Blue iritan bagi mata Pindahkan ke udara
dan kulit, sangat segar, jika gejalanya
beracun bagi masih tampak,
organisme air, hubungi dokter
kemungkinan  Kulit : Tanggalkan
memberikan efek semua pakaian yang
yang lama untuk terkontaminasi.
lingkungan Bilaslah kulit dengan
perairan. air mengalir dan
sabun kurang lebih
15 menit.
 Mata : Bilas mata
dengan air yang
mengalir, segera
hubungi dokter!
 Tertelan :
Jangan memaksakan
muntah,minum air
putih sebagai
tindakan pencegahan.
Periksa ke dokter jika
perlu.
Ethyl Chloride Iritasi, Mudah Bahan bersifat  Terhirup :
Terbakar iritan dan mudah Pindahkan ke udara
terbakar, Iritasi segar. Jika tidak
bila kontak bernafas, berikan
dengan kulit. nafas buatan, jika
Berbahaya bila sulit bernapas berikan
kontak dengan oksigen. Dapatkan
mata. pertolongan medis!
 Kulit: Tanggalkan
semua pakaian yang
terkontaminasi.
Bilaslah kulit dengan
air mengalir dan
sabun kurang lebih
15 menit.
 Mata: Bilas mata
dengan air yang
mengalir, segera
hubungi dokter
 Tertelan: Jangan
memaksakan muntah
kecuali diarahkan
oleh petugas medis,
jangan berikan
apapun melalui mulut
bila korban tidak
sadar, cuci mulut
dengan air,
kendurkan kerah,
dasi dan ikat
pinggang. Dapatkan
pertolongan medis.
Hibiscrub Iritasi Bahan berpotensi  Terhirup :
iritan, Pindahkan ke area
menyebabkan terbuka, jaga agar
iritasi pada mata, tetap sadar, jika
saluran pernapasan, kesulitan bernafas
saluran pencernaan cari pertolongan
dan kulit. Sangat medis.
berbahaya jika  Kulit : Bilas bekas
tertelan paparan dengan air
menyebabkan mengalir dan sabun,
gangguan jika muncul iritasi
gastrointestinal. segera cari
pertolongan medis.
  Mata : Lepaskan
lensa kotak, bilaslah
dengan air yang
banyak selama
minimal 15 menit,
gunakan air dingin
segera hubungi
dokter mata.
 Tertelan :
Jangan memaksakan
muntah kecuali
diarahkan oleh
petugas medis,
jangan berikan
apapun melalui mulut
bila korban tidak
sadar, cuci mulut
dengan air,
kendurkan kerah,
dasi dan ikat
pinggang. Dapatkan
pertolongan medis.
Barium Chlorida Iritasi Bahan bersifat  Terhirup :
iritan jika kontak Pindahkan ke area
dengan kulit, mata terbuka, jaga agar
dan berbahaya bila tetap sadar, jika
terhirup dan kesulitan bernafas
tertelan, serta cari pertolongan
bersifat korosif medis.
 Kulit : Bilas bekas
paparan dengan air
mengalir dan sabun.
 Mata : Lepaskan
lensa kotak, bilaslah
dengan air yang
banyak selama
minimal 15 menit,
gunakan air dingin
segera hubungi
dokter mata.
 Tertelan : Jika
tertelan, jangan
memaksakan muntah
kecuali diarahkan
oleh petugas medis.
Jika tidak sadar
kendurkan pakaian
dan ikat pinggang.
Asam Iritasi Bahan bersifat  Terhirup :
Sulfosalisilat iritan jika kontak Pindahkan ke area
dengan kulit, mata terbuka, jaga agar
dan berbahaya bila tetap sadar, jika
terhirup dan kesulitan bernafas
tertelan, serta cari pertolongan
bersifat korosif medis.
 Kulit : Bilas bekas
paparan dengan air
mengalir dan sabun.
 Mata : Lepaskan
lensa kotak, bilaslah
dengan air yang
banyak selama
minimal 15 menit,
gunakan air dingin
segera hubungi
dokter mata.
 Tertelan : Jika
tertelan, jangan
memaksakan muntah
kecuali diarahkan
oleh petugas medis.
Jika tidak sadar
kendurkan pakaian
dan ikat pinggang.
Larutan KOH 10% Iritasi Bahan bersifat  Terhirup : Jika
iritan jika kontak sulit bernafas harus
dengan kulit, mata diberikan oksigen.
dan berbahaya bila Segera panggil
terhirup dan bantuan medis
tertelan,serta  Kulit : Segera
bersifat korosif basuh daerah yang
terkontaminasi
dengan air. Lepaskan
pakaian yang
terkontaminasi,
perhiasan dan sepatu.
 Mata : Lepaskan
lensa kotak, bilaslah
dengan air yang
banyak selama
minimal 15 menit,
gunakan air dingin
segera hubungi
dokter mata.
 Tertelan :
Berikan air dalam
jumlah besar, jika
muntah secara
spontan, maka
menjaga jalan napas
agar tidak tersumbat.
Reagen BTA Iritasi Bahan bersifat  Terhirup : Jika
iritan jika kontak sulit bernafas harus
dengan kulit, mata diberikan oksigen.
dan berbahaya bila Segera panggil
terhirup dan bantuan medis
tertelan, serta  Kulit : Segera
bersifat korosif. basuh daerah yang
terkontaminasi
dengan air. Lepaskan
pakaian yang
terkontaminasi,
perhiasan dan sepatu.
 Mata : Lepaskan
lensa kotak, bilaslah
dengan air yang
banyak selama
minimal 15 menit,
gunakan air dingin
segera hubungi
dokter mata.
 Tertelan :
Jangan memaksakan
muntah kecuali
diarahkan oleh
petugas medis.
Kendurkan
pakaian,ikat
pinggang dan
dapatkan bantuan
medis .
Aim Gram Stain Karsinogenik, Mudah Bahan bersifat  Terhirup :
Terbakar, Iritasi, iritan dan beracun Pindahkan ke area
Berbahaya bagi jika kontak dengan terbuka, jaga agar
lingkungan kulit, mata dan tetap sadar, jika
berbahaya bila kesulitan bernafas
terhirup dan cari pertolongan
tertelan, serta medis.
mudah menyala dan  Kulit : Bilas bekas
berbahaya terhadap paparan dengan air
lingkungan. mengalir dan sabun.
 Mata : Lepaskan
lensa kotak, bilaslah
dengan air yang
banyak selama
minimal 15 menit,
gunakan air dingin
segera hubungi
dokter mata.
 Tertelan :
Minta korban minum
1-3 gelas air, segera
hubungi dokter.

Adapun Peralatan Perlindungan/Tindakan Umum Dalam Bekerja


( Protective Equipment/General Working Measures)
APD adalah peralatan yang di rancang untuk di kenakan oleh personil untuk melindungi
diri terhadapa pekerjaan yang berhubungan dengan bahaya yang dapat membahayakan kesehatan
atau keselamatan pekerja.
APD dasar harus dipakai setiap waktu di tempat kerja, bukan hanya ketika dirasakan ada
bahaya yang mengancam. APD dasar yang harus di pakai adalah sebagai berikut :
 Safety Boots (steel toe cap)
 Baju lengan panjang ( baju lengan pendek masih memungkinkan dan diperbolehkan untuk
tugas tertentu dan di daerah tertentu )
 Helmet
 Sarung tangan ( opsional atau sesuai dengan bahaya pekerjaan )
 Kacamata dan
 Pelindung telinga yang diperlukan.

Simbol Hazard diantaranya:


1. General Warning Symbol
Simbol peringatan secara umum yang
mengingatkan untuk selalu berhati-hati. Simbol
yang biasa juga dipakai dalam simbol lalu
lintas.

2. Flammable Material Symbol.


Simbol peringatan untuk barang atau material
yang mudah terbakar.

3. Toxic Material Symbol.


Simbol untuk material yang beracun

4. Explosive Material Symbol.


Simbol untuk material yang mudah meledak.

5. Oxidising Material Symbol.


Simbol untuk bahan kimia yang berreaksi
dengan disertai pelepasan panas. Agar betul-
betul dijauhkan dari bahan kimia yang mudah
terbakar.

6. Radioactive Material Symbol.


Simbol untuk material yang mengandung zat
radioacive.

7. Biohazard Symbol.
Simbol untuk organisme atau bahan-bahan
yang berasal dari organisme yang dapat
membahayakan kesehatan manusia atau
mahluk hidup lainnya.

8. Corrosive Material Symbol.


Simbol untuk bahan kimia yang bersifat korosif,
seperti asam (acid) yang sangat kuat. Bahan
kimia ini dapat manghancurkan kulit dan daging
dan benda-benda lainnya.
9. Electrostatic Sensitive Device (ESD)
Symbol untuk material yang sensitif terhadap
listrik statis. Sering digunakan pada kemasan
komponen electronik seperti IC. Harus
menggunakan sarung tangan khusus atau
perangkap listrik statis (wrist strap)

10. Laser Radiation Symbol.


Simbol yang terdapat pada alat atau mesin
yang menggunakan sinar laser. Agar hati-hati
terhadap bahaya radiasi sinar laser.

11. Electric Shock Symbol.


Simbol yang menunjukkan adanya aliran listrik
tegangan tinggi. Agar berhati-hati terhadap
sengatan listrik.

Anda mungkin juga menyukai