Sifat
Sifat
Struktur Rubidium
Rubidium (Rb), unsur kimia dari Grup 1 (Ia) dalam tabel periodik, kelompok
logam alkali. Rubidium adalah logam urutan kedua yang paling reaktif dan sangat
lembut, dengan kilau putih keperakan. Rubidium ditemukan (1861) secara
spectroscopically oleh ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff dan
dinamai sesuai dengan dua garis merah yang menonjol dari spektrumnya. Rubidium
dan cesium sering ditemukan bersama-sama di alam. Akan tetapi rubidium lebih
tersebar luas dan jarang membentuk mineral alami; ditemukan hanya sebagai
pengotor dalam mineral lainnya, hingga 5 persen pada mineral seperti lepidolite,
pollucite, dan karnalit. Sampel air garam juga telah dianalisis dan terbukti berisi
rubidium hingga 6 bagian per juta.
Ada 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang ditemukan secara alami ada
dua, 85Rb dan 87Rb. Rb-87 terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami
dan isotop ini merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 10 10 tahun.
Rubidium cukup radioaktif sehingga ia dapat mengekspos photographic
film dalam 30 sampai 60 hari. Rubidium membentuk empat oksida: Rb 2O, Rb2O2,
Rb2O3, Rb2O4.
b. Sifat Kimia
Rubidium adalah unsur logam dari kelompok alkali yang bersifat lunak dan berwarna
putih keperakan. Pada saat tes nyala akan memberikan warna nyala yang berwarna
biru. Rubidium merupakan logam yang termasuk ke dalam logam yang paling reakif.
Seperti oksida logam alkali lainnya, Rb2O merupakan basa yang kuat. Maka dari
itu, Rb2O jika bersentuhan dengan air akan mengalami reaksi eksotermik yang
membentuk rubidium hidroksida.
Rb2O amat reaktif dengan air, sehingga senyawa ini dianggap higroskopik. Jika
dipanaskan, Rb2O bereaksi dengan hidrogen dan membentuk rubidium
hidroksida dan rubidium hidrida
Rubidium oksida adalah senyawa kimia dengan rumus Rb2O. Rubidium oksida
sangat reaktif dengan air, sehingga senyawa ini diperkirakan tidak terdapat di alam.
Kandungan rubidium di dalam mineral sering dihitung dan dikutip dalam bentuk
Rb2O. Nyatanya, rubidium biasanya ada sebagai unsur (atau ketidakmurnian
dalam) silikat atau aluminosilikat. Rb2O merupakan senyawa padat yang berwarna
kuning.
5. Kegunaan Rubidium
Rb memiliki potensial ionisasi yang rendah dan digunakan pada sel fotolistrik
seperti fotomultipuler, untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Rb juga
digunakan sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan komunikasi militer.
Rubidium biasanya juga digunakan dalam industri pembuatan kembang api, gelas,
dan keramik untuk memberi warna ungu pada produk tersebut selain itu, rubidium
juga digunakan pada kondensasi Bose-Einstein, cairan bekerja di tabung vakum.
Kemudian dapat mendeteksi tumor otak karena radioaktivitas kecil. Rubidium juga
sebagai bahan untuk jenis kaca khusus. Produksi superoksida dengan pembakaran
dalam oksigen. Studi tentang saluran ion potassium dalam biologi. Uap rubidium telah
digunakan untuk membuat magnetometer atom. Saat ini, 87Rb digunakan bersamaan
dengan logam alkali lainnya dalam pengembangan magnetometer rotasi radial bebas
(SERF). Penggunaan potensial rubidium berada pada area mesin ion untuk kendaraan
ruang angkasa dan sebagai fluida dalam turbin uap.