0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
477 tayangan

Sifat

Rubidium (Rb) adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan yang merupakan unsur kimia golongan 1. Rb ditemukan pada tahun 1861 dan merupakan logam yang sangat reaktif. Rb dapat ditemukan dalam mineral seperti lepidolite hingga 5% dan air garam hingga 6 bagian per juta. Rb digunakan dalam sel foto listrik, osilator, pembuatan kembang api, dan kaca khusus.

Diunggah oleh

Leni Dwi Apriani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
477 tayangan

Sifat

Rubidium (Rb) adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan yang merupakan unsur kimia golongan 1. Rb ditemukan pada tahun 1861 dan merupakan logam yang sangat reaktif. Rb dapat ditemukan dalam mineral seperti lepidolite hingga 5% dan air garam hingga 6 bagian per juta. Rb digunakan dalam sel foto listrik, osilator, pembuatan kembang api, dan kaca khusus.

Diunggah oleh

Leni Dwi Apriani
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 3

1.

Struktur Rubidium

Rubidium (Rb), unsur kimia dari Grup 1 (Ia) dalam tabel periodik, kelompok
logam alkali. Rubidium adalah logam urutan kedua yang paling reaktif dan sangat
lembut, dengan kilau putih keperakan. Rubidium ditemukan (1861) secara
spectroscopically oleh ilmuwan Jerman Robert Bunsen dan Gustav Kirchhoff dan
dinamai sesuai dengan dua garis merah yang menonjol dari spektrumnya. Rubidium
dan cesium sering ditemukan bersama-sama di alam. Akan tetapi rubidium lebih
tersebar luas dan jarang membentuk mineral alami; ditemukan hanya sebagai
pengotor dalam mineral lainnya, hingga 5 persen pada mineral seperti lepidolite,
pollucite, dan karnalit. Sampel air garam juga telah dianalisis dan terbukti berisi
rubidium hingga 6 bagian per juta.

Dalam proses produksi komersial utama rubidium, sejumlah kecil rubidium


diperoleh dari campuran logam alkali karbonat yang tersisa setelah garam lithium
diekstrak dari lepidolite. Terutama kalium karbonat yang mengandung sekitar 23
persen rubidium dan 3 persen cesium karbonat.

Ada 24 isotop rubidium. Isotop rubidium yang ditemukan secara alami ada
dua, 85Rb dan 87Rb. Rb-87 terkandung sebanyak 27.85% dalam rubidium alami
dan isotop ini merupakan pemancar beta dengan paruh waktu 4.9 x 10 10 tahun.
Rubidium cukup radioaktif sehingga ia dapat mengekspos photographic
film dalam 30 sampai 60 hari. Rubidium membentuk empat oksida: Rb 2O, Rb2O2,
Rb2O3, Rb2O4.

2. Sifat – sifat Unsur Rubidium


a. Sifat Fisika
Simbol : Rb
Nomor atom : 37
Bilangan Oksidasi : +1
Warna : Putih Keperakan
Konfigurasi elektron : (Kr) 5s1
Massa atom relatif (Ar) : 85,47
Jari-jari atom : 2,47
Kerapatan (g/mL) : 1,532
Titik Didih (°C) : 688°C
Titik Leleh (°C) : 38,89°C
Energi Ionisasi (kJ/mol) : 403,0
Keelektronegatifan : 0,82
Potensial reduksi (Volt) : -2,925

b. Sifat Kimia
Rubidium adalah unsur logam dari kelompok alkali yang bersifat lunak dan berwarna
putih keperakan. Pada saat tes nyala akan memberikan warna nyala yang berwarna
biru. Rubidium merupakan logam yang termasuk ke dalam logam yang paling reakif.

3. Reaksi dan senyawa


a. reaksi

Seperti oksida logam alkali lainnya, Rb2O merupakan basa yang kuat. Maka dari
itu, Rb2O jika bersentuhan dengan air akan mengalami reaksi eksotermik yang
membentuk rubidium hidroksida.

Rb2O + H2O → 2 RbOH

Rb2O amat reaktif dengan air, sehingga senyawa ini dianggap higroskopik. Jika
dipanaskan, Rb2O bereaksi dengan hidrogen dan membentuk rubidium
hidroksida dan rubidium hidrida

Rb2O + H2 → RbOH + RbH


b. senyawa

Rubidium oksida adalah senyawa kimia dengan rumus Rb2O. Rubidium oksida
sangat reaktif dengan air, sehingga senyawa ini diperkirakan tidak terdapat di alam.
Kandungan rubidium di dalam mineral sering dihitung dan dikutip dalam bentuk
Rb2O. Nyatanya, rubidium biasanya ada sebagai unsur (atau ketidakmurnian
dalam) silikat atau aluminosilikat. Rb2O merupakan senyawa padat yang berwarna
kuning.

4. Cara Pembuatan Rubidium (Rb)


Pembuatan unsur Rubidium dengan cara mengolah lelehan kloridanya dengan uap
Na pada suhu tinggi, kemudian logamnya dimurnikan dengan destilasi.

Rubidium tidak dapat diperoleh dengan proses elektrolisis karena logam-logam


yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali dalam larutan garam yang
digunakan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh Rubidium dilakukan melalui metode
reduksi. Proses yang dilakukan untuk memperoleh logam ini, yaitu dengan
mereaksikan lelehan garamnya dengan natrium.

5. Kegunaan Rubidium

Rb memiliki potensial ionisasi yang rendah dan digunakan pada sel fotolistrik
seperti fotomultipuler, untuk mengubah energi cahaya menjadi energi listrik. Rb juga
digunakan sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi dan komunikasi militer.
Rubidium biasanya juga digunakan dalam industri pembuatan kembang api, gelas,
dan keramik untuk memberi warna ungu pada produk tersebut selain itu, rubidium
juga digunakan pada kondensasi Bose-Einstein, cairan bekerja di tabung vakum.

Kemudian dapat mendeteksi tumor otak karena radioaktivitas kecil. Rubidium juga
sebagai bahan untuk jenis kaca khusus. Produksi superoksida dengan pembakaran
dalam oksigen. Studi tentang saluran ion potassium dalam biologi. Uap rubidium telah
digunakan untuk membuat magnetometer atom. Saat ini, 87Rb digunakan bersamaan
dengan logam alkali lainnya dalam pengembangan magnetometer rotasi radial bebas
(SERF). Penggunaan potensial rubidium berada pada area mesin ion untuk kendaraan
ruang angkasa dan sebagai fluida dalam turbin uap.

Anda mungkin juga menyukai