0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
894 tayangan1 halaman

Hipotesis Proton Elektron

Hipotesis proton-elektron menyatakan bahwa atom terdiri dari inti yang terdiri dari proton dan elektron. Inti memiliki jumlah proton dan elektron yang menghasilkan muatan positif. Hipotesis ini gagal menjelaskan struktur Hyperfine karena tidak sesuai dengan momentum inti, momen magnetik, dan mekanika gelombang.

Diunggah oleh

Jeremia Vincensius
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
894 tayangan1 halaman

Hipotesis Proton Elektron

Hipotesis proton-elektron menyatakan bahwa atom terdiri dari inti yang terdiri dari proton dan elektron. Inti memiliki jumlah proton dan elektron yang menghasilkan muatan positif. Hipotesis ini gagal menjelaskan struktur Hyperfine karena tidak sesuai dengan momentum inti, momen magnetik, dan mekanika gelombang.

Diunggah oleh

Jeremia Vincensius
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 1

2.

Hipotesis Proton-Elektron
Sebelum ditemukannya neutron oleh Chadwick pada tahun 1932, terdapat asumsi
dasar bahwa inti atom terdiri dari proton dan elektron. Pernyataan ini dikenal dengan
hipotesis proton elektron yang menyatakan bahwa:
 Atom terdiri dari inti atom, yang mana inti atom tersusun oleh proton dan elektron.
 Inti atom memiliki sejumlah A proton dan A-Z elektron serta total muatan positif Z.
 Sejumlah Z elektron terluar/orbital.
Kenyataannya, hipotesis proton-elektron gagal untuk menjelaskan terjadinya struktur
Hyperfine. Ada tiga hal yang mendukung hal tersebut yaitu: (1) momentum anguler inti atom,
(2) momen magnetik, dan (3) mekanika gelombang.

Anda mungkin juga menyukai