Renstra Dikes 2018-2023
Renstra Dikes 2018-2023
Renstra Dikes 2018-2023
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
TAHUN 2018-2023
KEPUTUSAN
KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR
NOMOR : 854 / 34.3 / KES / 2019
TENTANG
Menimbang :
Mengingat :
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
1.2. Landasan Hukum……………………………………………………….. 2
1.3. Maksud dan Tujuan…………………………………………………….. 5
1.4. Sistematika Penulisan………………………………………………….. 6
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Pangkat dan Golongan Pada Dinas Kesehatan 26
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018
Tabel 2.5 Data Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok 27
Timur Tahun 2018
Tabel T-C.26 Strategi dan Arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok 96
Timur tahun 2018-2023
Grafik 2.1 Capaian Umur Harapan Hidup Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 34
2018
Grafik 2.2 Perkembangan Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup di 35
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik 2.3 Perkembangan Kunjungan Ibu Hamil (K1 dan K4) di Kabupaten 37
Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik. 2.8 Perkembangan Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup di 43
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik. 2.9 Perkembangan Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup di 43
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik 2.11 Perkembangan Kasus Bayi BBLR di Kabupaten Lombok Timur Tahun 46
2014 – 2018
Grafik 2.15. Perkembangan Cakupan Desa UCI di Kabupaten Lombok Timur Tahun 50
2014 – 2018
Grafik 2.16. Prevalensi Gizi Buruk di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 -2018 53
Grafik 2.18. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penyakit Pneumonia pada Balita 61
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik 2.20 Cakupan Penemuan Penyakit Diare di Kabupaten Lombok Timur Tahun 64
2014 – 2018
Grafik 2.21 Perkembangan AFP Rate Per 100.000 Penduduk Usia <15 Tahun di 65
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik 2.23 Perkembangan Angka Kesakitan Malaria Per 1.000 Penduduk Beresiko 71
di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Grafik 2.24 Capain Indikator Akses Air Minum Sehat di Kabupaten Lombok Timur 77
Tahun 2014 - 2018
Grafi 2.25 Perkembangan penduduk dengan akses sanitasi yang layak Tahun 78
2014-2018
● Bab I PENDAHULUAN
Menguraikan : Latar Belakang, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan serta
Sistematika Penulisan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu Dinas Daerah
dengan Type A yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Bidang Kesehatan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 6
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Lombok Timur . Selanjutnya tugas, fungsi dan struktur organisasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur dijabarkan dalam Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor
35 tahun 2016 tentang Kedudukan,Susunan Organisasi, Uraian Tugas, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Kesehatan dengan uraian sebagai berikut:.
1. Sekretariat
Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretaris Dinas Kesehatan mempunyai
tugas pokok menyelenggarakan penyusunan program, pelaporan, pengelolaan
keuangan serta urusan umum dan kepegawaian.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Sekretaris Dinas Kesehatan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan Rencana Kerja Sekretariat dan Rencana Kerja Dinas;
b. Penyusunan Konsep Rencana Strategis Dinas;
1 SD 5
2 SLTP 3
3 SLTA 142
4 D1 38
5 D2 1
6 D3 583
7 D4 23
8 Ners 21
9 S1 310
10 S2 19
11 S3 1
No Jabatan Jumlah
Tabel 2.3
Jumlah Pegawai Pangkat dan GolonganPada Dinas Kesehatan
Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018
1 Pangkat/Golongan I 5 Orang
4 Pangkat/Golongan IV 63 Orang
6 Sanitarian 80 Orang
7 Gizi 57 Orang
8 Apoteker 4 Orang
13 Epidemiologi 1 Orang
14 K3 1 Orang
Target Renstra SKPD Tahun Ke- Realisasi Renstra SKPD Tahun Ke- Rasio Capaian pada Tahun Ke-
No Target Target
Indikator Kinerja
. IKK SPM 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (`9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19)
I. IndikatorKesejahteraan
Persentase Usia
1. 62,4 62,6 62,8 63 63,2 63,4 62,6 62,6 64,73 65,01 62,6 100,00 99,68 102,75 102,86 98,74
Harapan Hidup
Persentase Puskesmas berkinerja
2. 45 50 60 70 80 90 51,7 55,2 58,6 59,37 62,5 103,40 92,00 83,71 74,21 69,44
baik
PersentaseKetersediaanObatEsensi
3. alGenerik di SaranaPelayanan 85 90 90 90 90 95 81,25 81,38 83,64 83,76 99,44 0,00 90,42 92,93 93,07 104,67
(135/152)
AngkaKematianIbu (AKI) per
4. 137 125 102 102 100 100 141 105 75 84 124 112,80 102,94 73,53 84,00 124,00
100.000 KelahiranHidup (KH)
AngkaKematianBayi (AKB) per 1.000
5. 23 24 23 22 21 20 18 18 18 13 8 75,00 78,26 81,82 61,90 40,00
KelahiranHidup (KH)
6. PersentasePrevalensiBalitaGiziBuruk 3,63 3.4 3.3 3,2 3.1 3.0 2,16 2,16 3,10 2,30 6,59 63,53 65,45 96,88 74,19 219,67
A Pelayanan Kesehatan
1 Cakupan Desa Siaga Aktif 100 65 70 73 75 80 90,16 90,55 95,28 97,24 97,24 138,71 129,36 130,52 129,65 121,55
Uraian Anggaran pada Tahun Ke- Realisasi Anggaran pada Tahun Ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun Ke- Rata –Rata Pertumbuhan
2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 2014 2015 2016 2017 2018 Anggaran Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 11 12 13 14 15 16 17
PENDAPAT 212.778.622.779 239.880.348.413 294.604.030.221 350.914.867.143 389.671.631.987 172.479.633.243 198.571.358.449 244.823.302.793 296.270.697.360 327.066.962.194 81,06 82,78 83,10 84,43 83,93 297.569.900.109 247.842.390.808
AN DAERAH
Pendapatan 67.170.679.000 77.049.791.216 79.124.085.716 83.898.559.000 83.878.034.000 54.001.809.344 67.286. 650.526 63.883.591.749 66.841.478.695 69.651.958.696 80,39 87,33 80,74 79,67 83,04 78.224.229.786 64.333.097.802
Asli Daerah
- Hasil 67.170.679.000 77.049.791.216 25.510.956.000 27.604.791.000 27.584.266.000 54.001.809.344 67.286.650.526 12.783.391.999 16.865.368.000 17.634.357.200 80,39 87,33 50,11 61,10 63,93 44.984.096.643 33.714.315.414
Retribu
si
Daerah
- Lain- - - 53.613.129.716 56.293.768.000 56.293.768.000 - - 51.100.199.750 49.976.110.695 52.017.601.496 95,31 88,78 92,40 55.400.221.905 51.031.303.980
lain
PAD
yang
Sah
BELANJA 145.607.943.779 162.830.557.197 215.479.944.505 267.016.308.143 305.793.597.987 118.477.823.899 131.284.707.923 180.939.711.044 229.429.218.665 257.415.003.498 81,37 80,63 83,97 85,92 84,18 219.345.670.322 183.509.293.006
DAERAH
Belanja Tidak 50.241.977.462 54.414.628.834 60.953.804.906 69.982.065.428 74.889.097.598 49.691.126.505 53.825.725.525 60.319.641.014 65.773.318.441 65.370.325.398 98,90 98,92 98,96 93,99 87,29 62.096.314.846 58.996.027.377
Langsung
95.365.966.317 108.415.928.363 154.526.139.599 197.034.242.715 230.904.500.389 68.786.697.394 77.458.982.398 120.620.070.030 163.655.900.224 192.044.678.100 72,13 71,45 78,06 83,06 83,17 157.249.355.477 124.513.265.629
Belanja
Langsung
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 - 2018
Grafik 2.2 di atas menunjukkan bahwa pada lima tahun terakhir perkembangan AKI
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 - 2018
Grafik 2.3 di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2014 – 2018 pencapaian
cakupan K1 mengalami fluktuatif dimana terjadi penurunan hingga tahun 2016 dan
kembali meningkat pada dua tahun terahir. Sedangkan pencapaian cakupan K4
terus mengalami peningkatan.
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 - 2018
Grafik 2.4 di atas menunjukkan bahwa pada periode tahun 2014 – 2018 cakupan
persalinan oleh bidan atau tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
terus mengalami trend meningkat.
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 - 2018
Grafik 2.5 di atas menunjukkan bahwa cakupan pelayanan ibu nifas periode tahun
2014 – 2018 terus mengalami trend meningkat.
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 - 2018
Grafik 2.6 di atas menunjukkan bahwa cakupan ibu hamil dengan komplikasi
ditangani pada tahun 2014 – 2018 mengalami trend meningkat, kecuali pada satu
tahun terahir sedikit menurun. Capaian cakupan komplikasi ditangani terus
mengalami peningkatan selama lima tahun terahir, ini terjadi tidak lepas dari
petugas yang lebih dini menemukan kasus-kasus baik resti maupun faktor resiko,
kerjasama antara keluarga pasien, kader, dukun, tokoh masyarakat dengan petugas
sudah berjalan dengan baik, penjaringan kasus lebih cepat ditemukan.
Sumber: Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kabupaten Lombok Timur Tahun 2018
Grafik 2.7 di atas menunjukkan bahwa cakupan peseta KB aktif selama lima tahun
terahir terus mengalami trend menurun dan pada tahun ini kembali mengalami
peningkatan.
B. Kesehatan Anak
1. Jumlah dan Angka Kematian Neonatal
Kematian Neonatal adalah kematian yang terjadi pada bayi usia sampai dengan 28
hari tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan, bencana, cedera atau bunuh diri. Angka
kematian neonatal adalah banyaknya kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama
(dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup) setelah dilahirkan, dan umumnya
disebabkan oleh factor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya
pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan.
Berdasarkan Laporan Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak
(PWS- KIA) di Kabupaten Lombok Timur tahun 2018, jumlah kasus kematian neonatal
sejumlah 173 kasus (6 per 1.000 Kelahiran Hidup). Angka ini menurun sebesar 4 per
1.000 Kelahiran Hidup dari tahun sebelumnya 10 per Kelahiran Hidup (266 Kasus AKN).
Penyebab terbanaya kematian neonatal di Kabupaten Lombok Timur tahun 2018
adalah kematian karena BBLR sejumlah 82 kasus (47,39%), Asfiksia sejumlah 42 kasus
(24,27%), kelainan bawaan sejumlah 26 kasus (15%) dan penyebab lain sebesar
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 - 2018
Grafik 2.8 di atas menunjukkan bahwa AKB di Kabupaten Lombok Timur selama 5 (lima)
tahun terakhir terus mengalami penurunan. Ini menunjukkan gambaran kualitas
kesehatan di Kabupaten Lombok Timur selama 5 tahun terakhir menunjukkan
peningkatan kualitas yang cukup signifikan. Beberapa upaya yang telah dilakukan untuk
menurunkan kematian bayi, diantaranya evaluasi penanganan anemia pada ibu hamil,
pelatihan kelas ibu hamil dan ibu balita, pelaksanaan P4K dan peningkatan pelayanan
petugas dalam kegawat darutan neonatus sudah berjalan secara baik.
Perkembangan Angka Kematian Balita lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik
di bawah ini
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 – 2018
Grafik 2.9 di atas menunjukkan bahwa perkembangan AKABA selama 5 (lima) tahun
terakhir terus mengalami trend penurunan.
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 - 2018
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013 - 2017
Grafik 2.11 di atas menunjukkan bahwa perkembangan kasus bayi BBLR pada tahun
2014 – 2016 mengalami trend peningkatan, namun pada tiga tahun terahir sudah mulai
menunjukkan penurunan kasus BBLR di Kabupaten Lombok Timur.
5. Cakupan Kunjungan Neonatal 1 (KN1) dan KN Lengkap
Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki
risiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk
mengurangi risiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0 - 28
hari) minimal 2 kali, satu kali pada umur 0 - 7 hari dan satu kali lagi pada umur 8 - 28
hari. Sedangkan pelayanan Kunjungan Neonatal lengkap (KN3) minimal 3 kali yaitu 1
kali pada usia 6 - 48 jam, 1 kali pada 3 - 7 hari, dan 1 kali pada 8 - 28 hari.
Dari jumlah 25.273 bayi lahir hidup di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2018,
yang berhasil dikujungi paripurna hingga 3 kali (KN3) sejumlah 26.254 bayi (103,9%).
Sedangkan Cakupan kunjungan neonatal (KN3) di Kabupaten Lombok Timur tahun
2017 sebesar 98,73% (25.257 neonatal), berarti terjadi peningkatan capaian sebesar
Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Sumber: Bidang Kesmas Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur Tahun 2014 - 2018
Grafik 2.13 di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan bayi mendapat ASI
Eksklusif pada periode tahun 2013 – 2016 mengalami trend peningkatan, sedangkan
pada satu tahun terahir mengalami penurunan capaian cakupan bayi yang mendapat
ASI Eksklusif.
Sumber: Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Desa/kelurahan UCI adalah desa/kelurahan dimana ≥80% dari jumlah bayi yang
ada di desa/kelurahan tersebut sudah mendapat imunisasi dasar lengkap pada satu
kurun waktu tertentu. Imunisasi dasar lengkap meliputi satu kali imunisasi Hepatitis B,
satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan
satu kali imunisasi campak.
Cakupan desa UCI di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2018 sebesar 100%
(254 Desa/Kelurahan). Sedangkan target indikator Desa/Kelurahan Universal Child
Immunization (UCI) adalah sebesar 100%. Jadi cakupan Desa/Kelurahan UCI pada
tahun 2018 sudah mencapai target.
Adapun perkembangan cakupan desa UCI lima tahun terakhir di Kabupaten
Lombok Timur dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
Grafik 2.15 di atas menunjukkan bahwa perkembangan cakupan Desa UCI pada tahun
2014 – 2016 mengalami trend peningkatan, sedangkan pada dua tahun terahir
mengalami penurunan capaian cakupan dan pada terahir meningkat kembali.
12. Persentase Balita Gizi Kurang (BB/Umur), Pendek (TB/Umur), dan Kurus (BB/TB)
Gizi buruk adalah bentuk terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi
menahun . Anak balita sehat atau kurang gizi secara sederhana dapat diketahui
dengan membandingkan antara berat badan menurut umurnya, dengan
rujukan(standar) yang telah ditetapkan . Apabila berat badan menurut umur sesuai
dengan standar, anak disebut gizi baik . Kalau sedikit di bawah standar disebut gizi
kurang. Apabila jauh di bawah standar dikatakan gizi buruk . Gizi buruk adalah salah
satu bentuk kekurangan gizi tingkat berat . Gizi buruk yang disertai dengan tanda-tanda
klinis disebut marasmus atau kwashiorkor, di masyarakat lebih dikenal sebagai
"busung lapar".
Mulai pada tahun 2018 ini pemantaun gizi Balita dilaksanakan dengan format
terbaru yakni dengan melihat jumlah Balita Gizi Kurang (BB/Umur), Balita Pendek
(TB/Umur), dan Balita Kurus (BB/TB). Hasil pemantauan status gizi (PSG) di wilayah
Kabupaten Lombok Timur menunjukkan jumlah Balita ditimbang adalah sejumlah
62.968 Balita, yang termasuk kedalam kategori Balita Gizi Kurang (BB/U) sebesar
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Sumber: Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014 – 2018
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
c. Penderita HIV-AIDS
HIV-AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi Human
Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Infeksi tersebut
menyebabkan penderita mengalami penurunan ketahanan tubuh sehingga sangat
mudah untuk terinfeksi berbagai macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dahulu dinyatakan sebagai
HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat diketahui melalui 3
metode, yaitu pada layanan Voluntary, Counseling, and Testing (VCT), sero survey,
dan Survey Terpadu Biologis dan Perilaku (STBP).
Penemuan penderita HIV di Kabupaten Lombok Timur pada tahun 2018
sebanyak 13 kasus, dan penderita AIDS sebanyak 11 kasus dengan kasus
kematian sejumlah 3 kasus. Sedangkan Penemuan HIV pada tahun 2016 sebanyak
4 kasus atau mengalami peningkatan tiga kali lipat lebih, dan penemuan AIDS
sebanyak 13 kasus atau peningkatan dua kali lebih dibanding tahun 2017.
Adapun perkembangan penemuan kasus lima tahun terakhir di Kabupaten
Lombok Timur dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 2.19 Perkembangan Penemuan Penderita HIV-AIDS di Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2013 – 2017
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2013-2017
d. Penderita Diare
Penyakit diare sampai kini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat,
walaupun secara umum angka kesakitan masih berfluktuatif namun penyakit ini
masih sering menimbulkan KLB yang cukup banyak bahkan menimbulkan kematian.
Penderita diare yang ditangani yaitu jumlah penderita yang datang dan
dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu
tahun. Perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan
kader adalah 20% dari angka kesakitan dikalikan jumlah penduduk di satu wilayah
dalam waktu satu tahun. Target penemuan kasus diare yang digunakan adalah
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
Grafik 2.20 di atas menunjukkan bahwa cakupan penemuan penyakit Diare selama
lima tahun terahir terus mengalami penurunan, sedangkan pada ini trendnya
meningkat.
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
Grafik 2.21 di atas menunjukkan bahwa perkembangan AFP Rate per 100.000
penduduk usia <15 tahun selama periode tahun 2013 – 2017 masih mengalami
fluktuasi, namun mulai pada tiga tahun terahir menunjukkan trend menurun. Tidak
tercapainya target penemuan AFP selama lima tahun terakhir disebabkan kurangnya
sosialisasi pada staf Puskesmas dan jajarannya; petugas surveilans yang bertanggung
jawab terhadap surveilans AFP sering mengalami pergantian sehingga mempengaruhi
kinerja petugas; sering kali petugas masih bingung dalam pengklasifikasian yang
termasuk kasus AFP.
100
90
80
70
PERSENTASE
60
50
40
30
20
10
0
2014 2015 2016 2017 2018
Insidence Rate 5,87 13,23 89,97 29,58 2,9
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
2. Penderita Malaria
2.1. Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi
sasaran prioritas komitmen global dalam Millenium Development Goals (MDGs).
Berbagai upaya penanggulangan telah dilaksanakan dengan menggalang berbagai
sumber dana, baik dari pemerintah maupun non pemerintah antara lain World Health
Organisation (WHO) dan Global Fund (GF). Untuk percepatan penanggulangan
malaria dilakukan berbagai intervensi antara lain: kelambu berinsektisida untuk
penduduk berisiko, pengobatan yang tepat untuk subjek terinfeksi malaria dengan
Artemisinin-based Combination Therapy (ACT), dan penyemprotan rumah dengan
insektisida (Riskesdas 2010).
Penyakit malaria menyebar cukup merata di seluruh kawasan Indonesia, namun
paling banyak dijumpai di luar wilayah Jawa dan Bali, bahkan di beberapa tempat
dapat dikatakan sebagai daerah endemis malaria. Menurut hasil pemantauan program
diperkirakan sebesar 35% penduduk Indonesia tinggal di wilayah endemis, dan sampai
saat ini malaria masih menjadi ancaman di daerah–daerah pesisir pantai Kabupaten
0,3
0,25
0,2
PROPORSI
0,15
0,1
0,05
0
2014 2015 2016 2017 2018
IR Malaria 0,15 0,06 0,26 0,06 0,035
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
Grafik 2.23 di atas menunjukkan bahwa perkembangan angka kesakitan malaria pada
tahun 2013 – 2015 mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2016 merupakan puncak
tidak bisamenghasilkan insulin sehingga harus mendapatkan insulin dari luar (melalui
suntikan) danrelatif artinya pankreas masih bisa menghasilkan insulin yang kadarnya
berbeda pada setiaporang.
Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan
tetapidapat dikendalikan, artinya sekali didiagnosa DM maka seumur hidup akan
bergauldengannya. !enderita mampu hidup sehat bersama DM, asalkan mau patuh dan
selalumengontrolkan kesehatannya secara teratur. Untuk itu diperlukan upaya
pengelolaan perkembangan penyakit DM diperlukan upaya yang terus
berkesinambungan.
Dalam upaya pengelolaan perkembangan penyakit DM , setiap penderita DM
perlu mendapat pelayanan kesehatan yang sesuai standar. Pelayanan kesehatan yang
sesuai standar dimaksud disini adalah Pelayanan kesehatan sesuai standar kepada
seluruh penderita Diabetes Melitus (DM) usia 15 tahun ke atas sebagai upaya
pencegahan sekunder meliputi: 1) Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali
sebulan di fasilitas pelayanan kesehatan;2) Edukasi perubahan gaya hidup
dan/atau nutrisi;3)Melakukan rujukan jika diperlukan.
Jumlah penderita Diabetes Melitrus (DM) di Kabupaten Lombok Timur menurut
data DInas Kesehatan tercatat sejumlah 6.443 orang (49,8%) yang mendapat
Kanker leher rahim adalah tumor ganas/karsinoma yang tumbuh di dalam leher
rahim/serviks, yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu
masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama
(vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti
statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang
berumur antara 20 sampai 30 tahun (Anonim, 2007). Sementara Kanker payudara
adalah tumor ganas yang terbentuk di jaringan payudara. Tumor ganas merupakan
kumpulan sel kanker yang berkembang secara cepat ke jaringan di sekitarnya atau
menyebar ke bagian tubuh yang lebih jauh. Penyakit ini terjadi hampir selalu pada
wanita namun dapat terjadi pula pada pria.
Kedua jenis kanker ini merupakan kanker yang menyerang wanita dan sulit
disembuhkan untuk itu perlu ditemukan secara dini . Upaya deteksi dini kanker yang
dilakukan petugas kesehatan adalah dengan secara sadanis (pemeriksaan payudara
klinis ) dan dengan metode IVA untuk kanker leher rahim pada perempuan usia 30-50
tahun.
Di Kabupaten Lombok Timur, upaya pelaksanaan deteksi dini kanker payudara
dan leher Rahim berdasarkan data Dinas Kesehatan dilaksanakan melalui serangkaian
kegiatan skrining kesehatan terhadap perempuan usia 30 – 50 tahun yang meliputi
pemeriksaan kanker payudara melalui sadanis dan kanker leher Rahim melalui
pemeriksaan IVA. Hasil skrining menurut data DInas Kesehatan tercatat sejumlah
1.442 orang yang menjadi sasaran pelaksanaan dari target 156.378 jiwa di Kabupaten
Lombok Timur. Dari jumlah tersebut yang menunjukkan hasil positif menderita kanker
leher Rahim melalui pemeriksaan IVA sebesar 2,4% (34 orang), yang dicurigai kanker
payudara sebesar 1,7% (24 orang) dan sudah dapat teraba (adanya benjolan) sebesar
0,8% (12 orang).
Pada tahun 2017 pengukuran tekanan darah dilakukan pada penduduk usia
>18 adalah sejumlah 31.044 orang (33,83%) tergolong tekanan darah tinggi. Target
penderita hipertensi mendapat pelayanan kesehatan yang ditetapkan dalam SPM
adalah 100%, jadi penderita hipertensi yang mendapatkan pelayanan di Kabupaten
Lombok Timur masih berada dibawah target yang ditetapkan.
Upaya penyehatan air bertujuan untuk menjamin tersedianya air minum ataupun
air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan bagi seluruh masyarakat baik
perkotaan maupun pedesaan. Untuk menjamin tersedianya kualitas air yang memenuhi
persyaratan tersebut, berbagai upaya telah dilaksanakan oleh pemerintah maupun
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
Penduduk dengan akses air minum yang layak yaitu jumlah penduduk yang dapat
mengakses air minum berkualitas ( layak ) seperti air minum yang terlindung meliputi air
ledeng (keran), keran umum,hydrantumum,terminal air,penampungan air hujan (PAH)
atau mata air dan sumur terlindung,sumur bor atau sumur pompa,yang jaraknya minimal
10 meter dari pembuangan kotoran,penampungan limbah,dan pembuangan sampah;
3. Persentase penduduk dengan akses terhadap sanitasi yang layak (jamban sehat)
Fasilitas sanitasi yang layak (Jamban Sehat) yaitu fasilitas pembuangan tinja (jamban)
yang digunakan sendiri atau bersama, yang efektif untuk memutus mata rantai
penularan penyakit (Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
852/Menkes/KS/IX/2008). Dilengkapi dengan tanki septic tank/sistem pengolahan air
limbah, dengan klosed leher angsa dan pembuangan akhir tidak mencemari sumber
air/tanah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan tahun 2018 di Kabupaten Lombok Timur,
jumlah fasilitas Sanitasi (Jamban Keluarga) sejumlah 189.736 unit yang terdiri atas
Sharing Komunal 12.723 unit (6,7%), Jamban sehat semi permanen sejumlah 17.100
unit (9,01%), dan Jamban sehat permanen sejumlah 159.912 unit (84,28%). Sedangkan
jumlah pengguna berjumlah 281.922 KK dengan rincian, pengguna Sharing Komunal
19.023 KK, pengguna Jamban Sehat Semi Permanen adalah 27.136 KK dan pengguna
Jamban Sehat Permanen sejumlah 235.763 KK. Dari data tersebut menunjukkan bahwa
sebahagian besar kepala keluarga di Kabupaten Lombok Timur sudah memiliki fasilitas
sanitasi yang layak yakni sebesar 54,25% dari jumlah 349.735 KK, dan dari jumlah
tersebut sebahagian besar terdiri dari Jamban yang sehat sebesar 84,28%. Dengan
demikian penduduk dengan akses sanitasi yang layak pada di Kabupaten Lombok Timur
pada tahun 2018 adalah sebesar 80,61% dari jumlah 349.735 KK. Capaian cakupan ini
menunjukkan peningkatan sebesar 5,21% dari tahun sebelumnya dengan capaian
sebesar 75,40 % (892.122 jiwa).
Perkembangan penduduk dengan akses sanitasi yang layak selama lima tahun
dapat disajikan seperti grafik berikut :
Sumber: Bidang P3KL Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur Tahun 2014-2018
1) Faktor Internal
Kekuatan (S/Strengths)
a. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Adanya RPJMD Kabupaten Lombok Timur tahun 2018-2023
c. Adanya peraturan daerah yang mengatur retribusi pelayanan kesehatan
d. Potensi sumberdaya manusia kesehatan yang cukup
e. Potensi sarana kesehatan yang memadai
f. Tersedianya obat dan perbekalan kesehatan
g. Adanya dukungan dana dari pemerintah daerah
h. Adanya pembagian wilayah puskesmas yang jelas
i. Adanya pedoman dan petunjuk teknis pelayanan kesehatan/SOP
Kelemahan (W/Weakness)
a. Belum adanya dokumen Sistim Kesehatan Daerah
b. Belum lengkapnya peralatan medis
c. Masih ada sarana pelayanan kesehatan yang rusak
d. Sumberdaya Manusia Paramedis yang masih perlu ditingkatkan
e. Pelayanan kesehatan belum maksimal
f. Pemberdayaan masyarakat belum optimal
g. Sistem Informasi Kesehatan belum memadai
h. Program PHBS belum optimal dilakukan olah masyarakat
2) Faktor Eksternal
Peluang (O/Opportunities)
a. Prioritas pembangungan Kabupaten Lombok Timur adalah pendidikan dan
kesehatan
Berdasarkan Visi dan Misi Bupati Lombok Timur 2018 -2023 serta mengacu kepada
tugas dan fungsinya, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur akan
mendukung terlaksananya visi dan misi Bupati terutama di Misi Kedua,
yaitu“Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan yang
berdayasaing dengan biaya terjangkau”
Adapun Tujuan dari Misi Kedua ini adalah Mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas melalui peningkatan akses pelayanan kesehatan dan rujukan serta
pendidikan yang bermutu dan terjangkau.
Sedangkan Sasaran dari Misi Kedua adalah: Meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui ketersediaan akses pelayanan kesehatan dan rujukan serta pendidikan
yang bermutu, terjangkau sesuai kemampuan masyarakat.
Adapun pilihan strategi untuk pencapaian Misi Kedua untuk bidang kesehatan adalah
Peningkatan kualitas dan akses layanan kesehatan kesehatan serta rujukan yang
terjangkau.
Dalam Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kesehatan 2018-2023 tidak ada visi dan
misi, namun mengikuti visi dan misi Bupati Lombok Timur yaitu “Lombok Timur yang Adil,
Sejahtera dan Aman”.
Untuk mewujudkan visi tersebut ada 6 misi pembangunan yaitu :
1. Membangun dan meningkatkan infrastruktur wilayah secara berimbang pada bidang
transportasi, energi, irigasi, air bersih serta perumahan.
2. Meningkatkan mutu pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berdayasaing dengan
biaya terjangkau
3. Menumbuhkembangkan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada pembangunan
potensi lokal melalui sinergi fungsi-fungsi pertanian, peternakan, perdagangan, perikanan,
kelautan, pariwisata dan sumberdaya lainnya
4. Memperkuat pemberdayaan perempuan dalam sosial, politik,pencegahan kekerasan
dalam rumah tanggga dan perlindungan anak serta meningkatkan pembinaan
kepemudaan dan olah raga.
5. Menciptakan keamanan dan ketertiban yang harmonis dalam masyarakat dengan
meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan yang lebih baik dan religius
6. Meningkatkan reformasi birokrasi melalui pemekaran pemerihan desa, kecamatan dan
kabupaten untuk menuju aparatus yang bersih dan berorientasi kepada pelayanan publik.
RPJMD RENSTRA
No Misi Bupati Tujuan Indikator Sasaran Indikator Tujuan Indikator Tujuan Sasaran Indikator Kondisi Target Kinerja Tujuan/Sasaran pada
ke 2 RPJMD Tujuan RPJMD sasaran sasaran awal Tahun Ke-
RPJMD 2018 2019 2020 2021 2022 2023
1 Meningkat Mewujudka Indeks Meningkatkan Angka Meningkatkan Meningkatkan Menurun Angka 102 100 98 96 94 92
kan mutu n sumber pembangu kualitas harapan kualitas sumber derajat nya kematian
pendidikan daya nan sumber daya hidup (AHH) daya manusia kesehatan angka ibu
dan manusia manusia manusia melalui masyarakat kematian
pelayanan yang (IPM) melalui peningkatan
kesehatan berkualitas ketersediaan akses dan mutu
yang melalui akses pelayanan
berdaya peningkata pelayanan kesehatan dasar
saing n akses kesehatan dan dan rujukan
dengan dan rujukan serta
biaya pelayanan pendidikan
terjangkau kesehatan yang bermutu,
dan terjangkau
rujukan sesuai
serta kemampuan
pendidikan masyarakat
yang
bermutu
dan
terjangkau
Angka 20 18 16 14 12 10
kematian
bayi
Untuk mempercepat implementasi dan konsistensi visi, misi, tujuan dan sasaran
dalam proses pembangunan daerah, perlu dikembangkan strategi dan arah kebijakan
sehingga dinamika pembangunan tetap terarah, terpadu dan berkesinambungan .
Strategi dan arah kebijakan pembangunan kesehatan merupakan rumusan perencanaan
komprehensif mengacu kepada bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan
sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien selama 5 (lima) tahun kedepan .
Strategi adalah pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan komprehensif
tentang langkah-langkah yang diperlukan untuk memperlancar atau memperkuat pencapaian
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mengarahkan strategi yang dipilih agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun
dan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan pengaturan
pelaksanaannya, diperlukan pedoman berupa arah kebijakan.
Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan dalam melaksanakan pembangunan
kesehatan daerah dalam kurun waktu 5 tahun secara lebih jelas dapat dilihat melalui
penjabarannya pada tabel dibawah ini :
Tabel T-C.26
Strategi dan Arah kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur tahun 2018-2023
Tabel T-C.27
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN DAN KERANGKA PENDANAAN
DATA
CAPAIAN 2019 2020 2021 2022 2023 PJ Lokasi
INDIKATOR PADA AWAL
TUJUAN SASARAN Kode PROGRAM /KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUN
PERENCANAA
TARGET TARGET
N TARGET Rp Rp Rp TARGET Rp TARGET Rp
Sasaran 1: Angka Harapan URUSAN WAJIB Angka Harapan Hidup 65,45 65,81 265.567.588.079 66,21 203.174.794.728 66,61 324.219.337.132 67,01 340.406.206.173 67,41 357.420.266.478
Meningkatkan Hidup PELAYANAN DASAR
kualitas sumber
daya manusia
melalui
ketersediaan
akses pelayanan
kesehatan dan
rujukan serta
pendidikan yang
bermutu,
terjangkau,
sesuai
kemampuan
Masyarakat
Penyediaan alat tulis Tersedianya ATK Untuk 22 22 27.678.500 22 36.667.681 22 30.515.546 22 32.041.323 22 33.643.389
kantor Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Penyediaan barang Tersedianya Barang Cetakan 6 6 23.400.000 6 27.425.000 6 25.798.500 6 27.088.425 6 28.442.846
cetakan dan penggandaan dan Penggandaan Kantor
Penyediaan peralatan dan Terlaksananya Penyediaan 20 13 54.650.000 13 18.500.000 13 60.251.625 13 63.264.206 13 66.427.417
perlengkapan kantor Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Penyediaan peralatan Tersedianya Peralatan 0 500 10.000.000 500 10.500.000 500 11.025.000 11.576.250
rumah tangga rumah Tangga
Penyediaan bahan bacaan Tersedianya Surat Kabar dan 72 72 3.240.000 72 3.240.000 72 3.572.100 72 3.750.705 72 3.938.240
dan peraturan perundang- Bahan Bacaan Kantor
undangan
DATA
CAPAIAN 2019 2020 2021 2022 2023 PJ Lokasi
INDIKATOR PADA AWAL
TUJUAN SASARAN Kode PROGRAM /KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUN
PERENCANAA
TARGET TARGET
N TARGET Rp Rp Rp TARGET Rp TARGET Rp
Penyediaan makanan dan Terlaksananya Penyerdiaan 8 8 20.250.000 8 27.000.000 8 22.325.625 8 23.441.906 8 24.614.002
minuman Makanan dan mInuman
Kantor
Rapat-rapat koordinasi dan Tersedianya Biaya Rapat 8 7 75.300.000 7 49.050.000 7 83.018.250 7 87.169.163 7 91.527.621
konsultasi ke luar daerah Koordinasi/konsultasi
Program ke Pusat dan Biaya
Survey Harga Barang
Program Peningkatan % Ketersediaan sarana dan 100 100 7.360.143.000 100 1.351.309.921 100 3.404.730.000 100 3.557.118.679 100 3.734.974.613
Sarana dan Prasarana prasarana aparatur
Aparatur
Pembangunan Gedung 2 0 808.000.000 0 - 0 0 - 0 -
Kantor Tersedianya Gedung -
Pelayanan Public Safety
Center (PSC) dan
Tersedianya Unit Pemelihara
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Daerah (RMC)
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan 100 100 65.630.000 100 62.600.000 100 65.730.000 100 75.974.929 100 79.773.675
kendaraan Dinas/operasional Kantor
dinas/operasional Terpelihara
Pemeliharaan rutin berkala Generator Terpelihara 1 1 0 1 5.000.000 1 5.250.000 1 28.940.625 1 30.387.656
perlengkapan gedung dengan baik
kantor
Pemeliharaan rutin/berkala Terlaksananya Perbaikan 25 25 25.000.000 25 75.000.000 25 78.750.000 25 28.940.625 25 30.387.656
alat kesehatan Alkes oleh UPP Alkes Dinas
Kesehatan di
Puskesmas/Jaringannya
Rehab Sedang/Berat Direnovasinya Gedung 0 1 3.823.189.609 0 - 0 - 0 - 0 -
Gedung Kantor Instalasi Farmasi
Program Peningkatan % pencapaian peningkatan 100 100 96.920.000 100 96.920.000 100 106.854.300 100 112.197.015 100 117.806.866
Kapasitas Sumberdaya Kapasitas Sumber daya
Aparatur aparatur
Peningkatan Kinerja Terlaksananya 1143 1143 96.920.000 1143 96.920.000 1143 106.854.300 1143 112.197.015 1143 117.806.866
Jabatan Fungsional PNS Penatausahaan SDM
Kesehatan
Program Peningkatan % Peningkatan Kualitas 100 - 0 - 0 - 0 - 0 - 0
Pengembangan Sistem Pelaporan dan Capaian
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Kinerja dan Keuangan
Program Pengadaan Obat Cakupan ketersediaan obat 97 98 18.660.296.712 98,5 9.372.942.853 99 16.118.613.627 99,5 16.924.544.309 100 17.770.771.524
dan Perbekalan dan perbekalan kesehatan
Kesehatan
Pengadaaan Obat dan % Terpenuhinya 100 98 18.597.796.712 98,5 9.314.523.853 99 16.063.488.627 99,5 16.866.663.059 100 17.709.996.212
Perbekalan Kesehatan Ketersediaan Obat di
Puskesmas dan Jaringannya
Program Upaya Indeks keluarga Sehat 60 15 44.218.007.618 25 36.356.731.276 30 44.669.393.842 35 46.902.863.536 40 49.248.006.711
Kesehatan Masyarakat
Pemeliharaan dan % Karyawan memiliki 100 100 84.168.500 100 84.168.500 100 92.795.771 100 97.435.560 100 102.307.338
pemulihan kesehatan gambaran tentang kondisi
kebugarannya
Peningkatan kesehatan % Meningkatkan Kualitas 100 100 1.086.920.000 100 126.882.000 100 1.198.329.300 100 1.258.245.765 100 1.321.158.052
masyarakat pelayanan yang di
laksanakan oleh Yankes
swsta sesuai SOP
Peningkatan pelayanan % Terpantaunya kesehatan 100 100 75.000.000 100 75.000.000 100 82.687.500 100 86.821.875 100 91.162.969
kesehatan bagi pengungsi pengungsi korban bencana
korban bencana
Penyediaan biaya % Pelayanan Operasional 100 100 7.223.992.000 100 6.988.249.276 100 8.146.482.750 100 8.553.806.888 100 8.981.497.232
operasional dan Puskesmas dan Jaringannya
pemeliharaan Menjadi Optimal
Pelayanan Kesehatan Haji Calon Jamaah Haji Resiko 100 100 46.000.000 100 51.000.000 100 50.715.000 100 53.250.750 100 55.913.288
Tinggi Terdeteksi
Penyelenggaraan Biaya % Peningkatan Capaian 100 100 33.170.084.618 100 28.489.804.000 100 34.512.027.165 100 36.237.628.523 100 38.049.509.949
Operasional Kesehatan Target Program Promotif dan
(BOK) Preventif (khususnya SPM
bidang Kesehatan) serta
menurunnya prevalensi
stunting
Kewaspadaan dini Terlaksananya kegiatan 100 100 75.000.000 100 108.810.000 100 82.687.500 100 86.821.875 100 91.162.969
terhadap bencana workshop dan pelatihan
sistem penangulangan
gawat darurat terpadu
Kesehatan kerja dan % Semua karyawan 100 100 80.000.000 100 80.000.000 100 88.200.000 100 92.610.000 100 97.240.500
olahraga mengetahui kondisi
kesehatan dan keselamatan
kerjanya
Peningkatan mutu Meningkatkan Pelayanan 30 2.000.000.000 0 0 0 0 0 0 0
pelayanan dan penunjang Rumah Sakit
rumah sakit
DATA
CAPAIAN 2019 2020 2021 2022 2023 PJ Lokasi
INDIKATOR PADA AWAL
TUJUAN SASARAN Kode PROGRAM /KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUN
PERENCANAA
TARGET TARGET
N TARGET Rp Rp Rp TARGET Rp TARGET Rp
Program pengawasan % pengawasan obat dan 100 100 30.000.000 100 99.920.000 100 33.075.000 100 34.728.751 100 36.465.188
Obat dan Makanan makanan
Peningkatan % Peserta Mengerti 100 100 10.000.000 100 44.081.000 100 11.025.000 100 11.576.250 100 12.155.063
pemberdayaan Mengenai pentingnya
konsumen/masyarakat di keamanan Pangan
bidang obat dan makanan
Peningkatan pengawasan % Peserta memahami 100 100 12.500.000 100 55.839.000 100 13.781.250 100 14.470.313 100 15.193.828
keamanan pangan dan tentang Gerakan Masyarakat
bahan berbahaya Sadar Pangan Aman
Monitoring, evaluasi dan Pemilik sarana memahami 47 47 7.500.000 0 8.268.750 8.682.188 9.116.297
pelaporan makanan yang berbahaya
dan melaksanakan
pengelolaan obat sesuai
standar
Program Pengembangan % Sosialisasi obat bahan 58 60 15.000.000 65 15.000.000 66 10.500.000 70 11.025.000 75 11.576.250
Obat Asli Indonesia alam
Peningkatan promosi obat Peserta memahami tentang 1 1 10.000.000 1 10.000.000 1 10.500.000 1 11.025.000 1 11.576.250
bahan alam indonesia di obat dari bahan alam
dalam dan di luar negeri
Peran serta masyarakat % Meningkatnya Strata 70 70 79.215.000 78.581.100 82.510.155 86.635.663 90.967.446
dalam upaya kesehatan Desa, Siaga, Posyandu dan
UKBM lainnya
Promosi, sosialisasi dan % Pelaksanaan Program 100 100 211.527.000 100 257.500.000 100 270.375.000 100 283.893.750 100 298.088.438
koordinasi Jaminan Jaminan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan Nasional tersosialisasikan
Masyarakat (JPKM) dan terkoordinir dengan baik
Verifikasi dan evaluasi Kegiatan Verifikasi dan 100 100 22.500.000 100 22.500.000 100 23.625.000 100 24.806.250 100 26.046.563
penyaluran Hibah/Bantuan Evaluasi Bantuan
Sosial Sosial/Hibah Terlaksana
Program Perbaikan Gizi % balita gizi buruk 4 (43,52) 4 (43,52) 175.098.500 3,5 (42,5) 175.098.500 3 (41,5) 183.853.425 2,5 (40,5) 193.046.096 2 (39,5) 202.698.401
Masyarakat (Stunting)
Penyusunan peta Tersedianya data informasi 29 32 30.009.500 33 50.552.500 33 53.080.125 34 55.734.131 35 58.520.838
informasi masyarakat masalah gizi
kurang gizi
DATA
CAPAIAN 2019 2020 2021 2022 2023 PJ Lokasi
INDIKATOR PADA AWAL
TUJUAN SASARAN Kode PROGRAM /KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUN
PERENCANAA
TARGET TARGET
N TARGET Rp Rp Rp TARGET Rp TARGET Rp
Pemberian tambahan % Meningkatkan status gizi 80 80 43.360.500 85 69.215.500 87 72.676.275 90 76.310.089 95 80.125.593
makanan dan vitamin balita yang mendapatkan
PMT
Penanggulangan Kurang Meningkanya kapasitas 87 87 40.373.500 90 32.920.500 95 34.566.525 97 36.294.851 100 38.109.594
Energi Protein (KEP), petugas dalam tatalaksana
Anemia Gizi Besi, gizi buruk
Gangguan Akibat kurang
Yodium (GAKY), Kurang
Vitamin A, dan
Kekurangan Zat Gizi Mikro
Lainnya
Pemberdayaan Meningkatnya kesadaran 1 1 14.143.000 1 16.531.500 1 17.358.075 1 18.225.979 1 19.137.278
masyarakat untuk keluarga terhadap masalah
pencapaian keluarga sadar gizi (KADARZI)
gizi
Penangulangan Gizi lebih Terdapat status gizi remaja 87 87 19.488.000 90 5.878.500 92 6.172.425 95 6.481.046 97 6.805.099
Program Pencegahan % penanganan penyakit 100 100 394.055.000 100 1.765.081.829 100 1.621.695.420 100 1.702.780.191 100 1.787.919.201
dan Penanggulangan menular
Penyakit Menular
Penyemprotan/fogging Frekuensi pelayanan 100 100 125.000.000 100 143.052.000 100 150.204.600 100 157.714.830 100 165.600.572
sarang nyamuk pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular yang dilaksanakan
Pelayanan vaksinasi bagi % Semua sasaran imunisasi 100 100 104.805.000 100 104.805.000 100 110.045.250 100 115.547.513 100 121.324.888
balita dan anak sekolah bayi, anak balita dan anak
sekolah ( SD/MI kelas I - III )
mendapat pelayanan
imunisasi
Pelayanan pencegahan % Terlaksananya evaluasi 100 100 78.000.000 100 1.234.114.829 100 1.295.820.570 100 1.360.611.599 100 1.428.642.179
dan penanggulangan kegiatan penemuan kasus
penyakit menular TB baru dan tatalaksana
kasus
Pencegahan penularan % Tertanganinya Penyakit 100 100 23.750.000 100 0 100 0 100 0 100 0
penyakit Diare dan Malaria
Endemik/Epidemik
Peningkatan survellance Terpantaunya Penyakit 32 32 62.500.000 100 62.500.000 100 65.625.000 100 68.906.250 100 72.351.563
Epidemiologi dan Potensial di Wilayah
penanggulangan wabah Kabupaten Lombok Timur
Pencegahan pengendalian Annual Parasit Incident (API) 0 0 0 1 Per 1000 205.610.000 1 Per 1000 215.890.500 1 Per 1000 226.685.025 1 Per 1000 238.019.276
penykait malaria Penduduk Penduduk Penduduk Penduduk
Pencegahan dan Intesifikasi Penemuan 0 0 0 100 5.000.000 100 5.250.000 100 5.512.500 100 5.788.125
pengendalian penyakit Kasus Kusta Prevalensi Prevalensi Prevalensi Prevalensi
kusta dan frambusia Rate < 1 Rate < 1 Rate < 1 Rate < 1
%000, RFT %000, RFT %000, RFT %000, RFT
100% 100% 100% 100%
DATA
CAPAIAN 2019 2020 2021 2022 2023 PJ Lokasi
INDIKATOR PADA AWAL
TUJUAN SASARAN Kode PROGRAM /KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUN
PERENCANAA
TARGET TARGET
N TARGET Rp Rp Rp TARGET Rp TARGET Rp
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 0 0 0 100 5.000.000 100 5.250.000 100 5.512.500 100 5.788.125
pengendalian penyakit Hepatitis
hepatitis
Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit 0 0 0 35 5.000.000 35 5.250.000 35 5.512.500 35 5.788.125
pengendalian penyakit diare dan infeksi saluran
diare dan infeksi saluran pencernaan (ISP)
pencernaan (ISP)
Program Standarisasi % fasilitas kesehatan yang 55 3 3.266.771.472 15 3.114.075.000 28 3.130.455.038 42 3.286.977.790 57 3.451.326.680
Pelayanan Kesehatan terakreditasi paripurna
Evaluasi dan % Meningkatkan Kualitas 100 100 116.500.000 100 226.500.000 100 128.441.250 100 134.863.313 100 141.606.478
pengembangan standar Pelaksanaan Manajemen
pelayanan kesehatan Puskesmas dan Jaringannya
Pembangunan dan % Tersedinya Data yang 100 100 20.000.000 100 20.000.000 100 22.050.000 100 23.152.500 100 24.310.125
pemutakhiran data dasar Valid di Puskesmas dan
standar pelayanan Dinas Kesehatan Kab.
kesehatan Lombok Timur
Monitoring, evaluasi dan % Terlaksananya Evaluasi 100 100 10.000.000 100 0 100 11.025.000 100 11.576.250 100 12.155.063
pelaporan Pelayanan Kesehatan
Akreditasi Puskesmas Puskesmas Terakreditasi 15 11 2.688.171.472 11 2.427.575.000 2.492.548.538 2.617.175.964 2.748.034.763
Perijinan Sarana % Terpenuhinya syarat 100 100 32.100.000 100 40.000.000 100 35.390.250 100 37.159.763 100 39.017.751
Pelayanan Kesehatan sanitasi laik hygiene hotel,
restoran dan pembuatan
Produksi Industri Rumah
Tangga (P-IRT) yang ada di
Kab. Lombok Timur
BLUD Puskesmas % Tersedianya Puskesmas 0 100 400.000.000 100 400.000.000 100 441.000.000 100 463.050.000 100 486.202.500
Dengan Sistem Layanan
BLUD di Puskesmas Dinas
Kesehatan kabupaten
Lombok Timur
Program Pelayanan % masyarakat miskin 100 100 110.958.000 100 1.762.705.250 100 1.850.840.513 100 1.943.382.538 100 2.040.551.665
Kesehatan Penduduk tertangani
Miskin
Pelayanan operasi katarak % Peningkatan derajat 100 100 10.000.000 100 15.000.000 100 15.750.000 100 16.537.500 100 17.364.375
kesehatan
Pelayanan kesehatan THT % Meningkatkan 100 100 5.000.000 100 10.000.000 100 10.500.000 100 11.025.000 100 11.576.250
kemampuan petugas dalam
penanganan kasus THT
Pelayanan operasi bibir Meningkatkan jumlah 29 32 8.020.000 100 21.998.000 100 23.097.900 100 24.252.795 100 25.465.435
sumbing operasi bibir sumbing bagi
masyarakat miskin
Pelayanan sunatan masal % Masyarakat Miskin 100 100 7.938.000 100 7.938.000 100 8.334.900 100 8.751.645 100 9.189.227
mendapatkan Pelayanan
Hitanan Massal
Penanggulangan ISPA Jumlah Kasus ISPA 9500 7564 7.500.000 12.500.000 13.125.000 13.781.250 14.470.313
(pneumonia) yang tertangani
DATA
CAPAIAN 2019 2020 2021 2022 2023 PJ Lokasi
INDIKATOR PADA AWAL
TUJUAN SASARAN Kode PROGRAM /KEGIATAN INDIKATOR KINERJA
SASARAN TAHUN
PERENCANAA
TARGET TARGET
N TARGET Rp Rp Rp TARGET Rp TARGET Rp
Penanggulangan penyakit % Puskesmas,Lintas Sektor 100 100 5.000.000 100 10.000.000 100 10.500.000 100 11.025.000 100 11.576.250
cacingan dan Lintas program
memahami peran fungsi
dalam pengendalian
penyakit kecacingan
Pelayanan kesehatan kulit % Diketahuinya status HIV 90 90 37.500.000 90 1.612.429.250 90 1.693.050.713 90 1.777.703.248 90 1.866.588.411
dan kelamin populasi kelompok beresiko
pelayanan kesehatan Terjaringnya Kasus AFP 8 8 5.000.000 8 22.840.000 8 23.982.000 8 25.181.100 8 26.440.155
akibat lumpuh layu sesuai target
Pelayanan Kesehatan % Penanganan Kasus 100 100 25.000.000 100 50.000.000 100 52.500.000 100 55.125.000 100 57.881.250
Jiwa Pasung di Kab.Lotim
Program Pengadaan, % puskesmas yang 70 100 75.222.240.128 100 28.937.805.819 100 126.952.642.717 100 133.294.024.854 100 139.952.476.096
Peningkatan dan tertangani laporan
Perbaikan Sarana dan sarprasnya
Prasarana Puskesmas/
Puskemas Pembantu dan
Jaringannya
Program Peningkatan % Penduduk balita yang 99.92 100 69.500.000 100 69.500.000 100 76.623.750 100 80.454.938 100 84.477.684
Pelayanan Kesehatan dilayani
Anak Balita
Penyuluhan Kesehatan % Peningkatan Cakupan 90 90 25.000.000 92 25.000.000 95 27.562.500 98 28.940.625 100 30.387.656
anak Balita kunjungan Neonatal
Pelatihan dan pendidikan % Peningkatan Cakupan 90 90 39.500.000 100 39.500.000 100 43.548.750 100 45.726.188 100 48.012.497
perawatan anak balita Kunjungan Neonatal,
Peningkatan cakupan Bayi
Monitoring, evaluasi dan Ditemukannya Masalah di 2 2 5.000.000 2 5.000.000 2 5.512.500 2 5.788.125 2 6.077.531
pelaporan Puskesmas dan di
Kabupaten
Program Peningkatan % Penduduk usia lanjut 64.98 70 52.500.000 75 52.500.000 80 55.125.000 85 57.881.250 90 60.775.313
Pelayanan Kesehatan yang dilayani
Lansia
Pelayanan pemeliharaan Pemeriksaan Kesehatan 200 200 25.000.000 200 25.000.000 200 26.250.000 200 27.562.500 200 28.940.625
kesehatan terhadap Lansia
Pendidikan dan pelatihan Terbentukanya puskesmas 10 10 25.000.000 10 25.000.000 10 26.250.000 10 27.562.500 10 28.940.625
perawatan kesehatan santun lansia
Monitoring, evaluasi dan Adanya data hasil bimbingan 1 1 2.500.000 1 2.500.000 1 2.625.000 1 2.756.250 1 2.894.063
pelaporan teknis ke puskesmas
Program Peningkatan Jumlah Kasus Kematian 30 30 2.725.025.317 26 3.957.710.000 22 4.155.595.500 18 4.363.375.275 15 4.581.544.039
Keselamatan Ibu Ibu Maternal
Melahirkan dan Anak
Angka Kematian Bayi 15/1000 KH 15/1000 KH 14/1000 KH 13/1000 KH 12/1000 KH 11/1000 KH
Penyuluhan Kesehatan % Peningkatan Cakupan 100 100 63.500.000 100 62.500.000 100 65.625.000 100 68.906.250 100 72.351.563
bagi Ibu Hamil dari Persalinan oleh Nakes
Keluarga Kurang Mampu
Pertolongan persalinan % Persalinan ibu hamil, ibu 100 100 2.559.035.317 100 3.792.720.000 100 3.982.356.000 100 4.181.473.800 100 4.390.547.490
bagi ibu dan kelurga nifas dan perawatan bayi
kurang mampu dengan risiko tinggi dari
keluarga tidak mampu dapat
tertolong difasilitas
kesehatan
Peningkatan Pelayanan Ditemukannya masalah - 100 100 100.000.000 100 100.000.000 100 105.000.000 100 110.250.000 100 115.762.500
Kesehatan Ibu dan Anak masalah baik di Puskesmas
/Kabupaten
Monitoring, Evaluasi dan Peningkatan cakupan 1 1 2.490.000 1 2.490.000 1 2.614.500 1 2.745.225 1 2.882.486
Pelaporan kunjungan bayi dan balita
Progran Kebijakan dan % dokumen perencanaan 80 80 187.289.500 90 175.448.500 95 184.220.925 100 193.431.971 100 203.103.570
Manajemen dan puskesmas yang
Pembangunan Kesehatan menggunakan aplikasi satu
data kesehatan
Program Upaya % masyarakat anggota 100 100 99.767.004.332 100 113.784.707.899 100 119.473.943.294 100 125.447.640.459 100 131.720.022.482
Kesehatan Perorangan BPJS yang dilayani
Penyediaan Jaminan % Pelayanan perawatan 100 100 21.862.400.000 100 21.862.400.000 100 22.955.520.000 100 24.103.296.000 100 25.308.460.800
Kesehatan Nasional (JKN) kesehatan dan Rujukan
Non Kapitasi Terlayani dengan baik
Peningkatan 0 0 0 100 81.715.000 85.800.750 90.090.788 94.595.327
penanggulangan narkoba
Jaminan Kesehatan % Meningkatnya 100 100 6.361.526.649 100 30.612.050.299 100 32.142.652.814 100 33.749.785.455 100 35.437.274.727
Masyarakat Miskin di Luar kepesertaan Program JKN
Tanggungan BPJS serta masyarakat miskin dan
tidak mampu diluar
tanggungan BPJS dapat
memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai
kebutuhannya
Program Sumberdaya % sumber daya kesehatan 100 100 567.344.000 100 595.711.200 100 625.496.760 100 656.771.598 100 689.610.178
Kesehatan yang bersertifikat
Peningkatan Kualitas SDM Meningkatnya Kualitas 422 422 439.650.000 422 461.632.500 422 484.714.125 422 508.949.831 422 534.397.323
Kesehatan Pelayan Kesehatan
Peningkatan pengelolaan % Peningkatan Kualitas 100 100 127.694.000 100 134.078.700 100 140.782.635 100 147.821.767 100 155.212.855
sarana prasarana dan alat Pengelolaan Sarana
kesehatan Prasarana dan Alat
puskesmas/jaringannya Kesehatan
Puskesmas/Jaringannya
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN
Tabel T-C.28
Indikator Kinerja Penyelenggaran Urusan Kesehatan Kabupaten Lombok Timur yang
mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2018-2023