Teks Laporan Hasil Observasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

A.

Bahan Bacaan
1. Pengertian Teks Laporan Hasil Observasi
Pada bagian ini,Saudara akan mempelajari teks laporan hasil observasi.
Sebelum memahami pengertian teks laporan hasil observasi, baca dan
cermati teks berikut.

Gamelan Jawa

Yogyakarta adalah tempat paling tepat untuk menikmati gamelan. Hal


tersebut dikarenakan di kota inilah Anda dapat menikmati versi
aslinya. Gamelan yang berkembang di Yogyakarta adalah Gamelan Jawa.
Gamelan Jawa adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon,
gambang, gendang, dan gong. Musik yang tercipta pada Gamelan Jawa berasal
dari paduan bunyi gong, kenong, dan alat musik Jawa lainnya.
Gamelan Jawa berbeda dengan Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda.
Gamelan Jawa memiliki nada yang lebih lembut dan slow.Berbeda dengan
Gamelan Bali yang rancak dan Gamelan Sunda yang sangat mendayu-dayu
serta didominasi suara seruling. Perbedaan itu wajar karena Jawa memiliki
pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik
gamelannya. Adanya perbedaan gamelan Jawa, Bali, ataupun Sunda
mengindikasikan bahwa masing-masing daerah memiliki pandangan hidup
dan budaya sehingga berpengaruh pada gamelannya.
Dengan mempelajarinya, kita akan semakin mencintai keberagaman
budaya bangsa kita yang sangat kita cintai ini. Itulah mengapa kita harus
cinta kepada budaya yang ada di daerah kita masing-masing.
Sumber: http://teropongpelajar/2017

Teks di atas merupakan suatu bentuk laporan, yakni menggambarkan


gamelan Jawa yang berbeda dengan gamelan Bali atau gamelan Sunda. Jika
Anda perhatikan, di dalamnya terdapat karakteristik ketiga jenis gamelan.
Gamelan Jawa lebih halus, lembut (slow). Kelembutan ini merupakan

44
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

gambaran filosofi dan budaya masyarakat Jawa. Tentu akan berbeda dengan
gamelan Bali yang rancak,keras, dan cepat. Begitu juga dengan gamelan
Sunda yang mendayu-dayu.

Teks tersebut berisi informasi yang didapatkan dari hasil pengamatan,


kajian, atau penelitian. Berdasarkan kedua contoh teks di atas,teks sejenis ini
dinamakan teks laporan hasil observasi. Laporan isi teks didasarkanpada
hasil pengamatan atau studi dokumen. Seperti yang dijelaskan Yustinah
(2014: 75) bahwa teks laporan hasil observasi dapat dilakukan melalui
pengamatan suatu objek, baik secara langsung atau tidak langsung. Data yang
didapat melalui observasi langsung dilakukan dengan kegiatan mengamati,
melihat, menyaksikan, melakukan secara langsung. Sementara itu, observasi
tidak langsung dilakukan melalui kegiatan membaca, mendengarkan
informasi, mendapatkan berita, dan sejenisnya. Dengan kata lain, data yang
disampaikan dapat berupa data primer atau data sekunder.

Kegiatan observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk


memberikan informasi suatu objek yang diamati atau dianalisis secara
sistematis dan disampaikan secara objektif. Dikatakan secara objektif karena
dalam penyampaian informasi, observer melepaskan diri sifat
subjektivitasnya terhadap objek yang disampaikan. Penyampaian informasi
secara tertulis inilah yang biasa disebut teks laporan hasil observasi. Hal ini
sejalan yang disampaikan Priyatni ( 2015: 76-77) dan Kosasih ( 2016: 43-
44) bahwa teks laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi informasi
hasil pengamatan atau analisis suatu objek yang disampaikan melalui tulisan.
Informasi yang disajikan menambah pengetahuan atau wawasan kepada
masyarakat.

Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan, dapat dinyatakan bahwa teks


laporan hasil observasi merupakan teks yang berisi informasi berupa fakta
yang diperolah dari hasil pengamatan yang bertujuan memberikan informasi
kondisi suatu objek yang diamati. Teks laporan hasil observasi dapat

45
disajikan dengan dengan gaya populer atau bergaya formal. Penyajian gaya
populer maksudnya penyampaian dengan bahasa yang ringan, pemilihan
kata yang sederhana, dan mudah dipahami pembaca. Sedangkan penyajian
bergaya formal disajikan dalam bentuk karya ilmiah.

Teks laporan hasil observasi dibentuk oleh gagasan utama dan beberapa
gagasan penjelas. Gagasan utama merupakan gagasan yang menjadi dasar
pengembangsan suatu suatu teks (paragraf). Dengan demikian, fungsinya
sebagai pokok, patokan, atau dasar acuan. Sementara itu, gagasan penjelasan
merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan suatu gagasan utama.
Penjelasannya itu bisa dalam bentuk uraian-uraian kecil, contoh-contoh atau
ilustrasi, kutipan-kutipan, dan sebagainya.
Perhatikan cuplikan teks berikut.
(1) Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan
berhubungan timbal balik. Lingkungan hidup ini mencakupi benda hidup dan
benda mati. Benda hidup perlu makanan dan berkembang biak seperti
manusia, binatang, dan tumbuhan. Benda mati antara lain tanah, air, api,
batu, dan udara. Jika terpelihara dengan baik, lingkungan hidup itu dapat
menciptakan masyarakat yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin.

(2) Indonesia merupakan paru-paru dunia kedua. Indonesia memiliki hutan


lebat yang memberikan banyak oksigen. Di negara ini terdapat tumbuh-
tumbuhan dan hewan yang khas, seperti matoa, kayu cendana, burung
cendrawasih, orang utan, dan komodo.

Gagasan utama dan gagasan pendukung kedua paragraf di atas adalah


sebagai berikut.

Paragraf Gagasan utama Gagasan pendukung


1 Lingkungan  Lingkungan hidup ini mencakupi benda
hidup adalah hidup dan benda mati.
segala sesuatu  Benda hidup perlu makanan dan

46
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

yang ada di berkembang biak seperti manusia, binatang,


sekitar dan tumbuhan.
manusia dan  Benda mati antara lain tanah, air, api, batu,
berhubungan dan udara.
timbal balik.  Jika terpelihara dengan baik, lingkungan
hidup itu dapat menciptakan masyarakat
yang sehat, aman, tenteram, lahir dan batin
2 Indonesia  Indonesia memiliki hutan lebat yang
merupakan memberikan banyak oksigen.
paru-paru  Di negara ini terdapat tumbuh-tumbuhan dan
dunia kedua hewan yang khas, seperti matoa, kayu
cendana, burung cendrawasih, orang utan,
dan komodo.

Selain itu, dikenal pula istilah kalimat utama dan kalimat penjelas.
a. Kalimat utama merupakan kalimat dirumuskannya gagasan utama.
Letaknya bisa di awal ataupun di akhir paragraf. Ada pula kalimat utama
yang berada di awal dan di akhir paragraf secara sekaligus. Walaupun
terdapat pada dua kalimat tidak berarti paragraf itu memiliki dua gagasan
utama. Gagasan utama paragraf itu tetap satu. Adapun kedua kalimat
utama itu keberadannya hanya saling menegaskan: kalimat pertama
menegaskan kalimat terakhir ataupun sealiknya.
b. Kalimat penjelas merupakan kalimat dirumuskannya gagasan penjelas.
Jumlah kalimat penjelas pada sutu paragraf biasanya sesuai dengan
jumlah gagasan utamanya. Satu kalimat utama lazimnya mewakili satu
gagasan penjelas.
Perhatikan paragraf di bawah ini!

Pantai merupakan tempat wisata yang populer dan pantas untuk dinikmati
secara bersama keluarga. Pantai juga memiliki ekosistem pantai yang
terdapat komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik pantai

47
terdiri atas tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah pantai. Sementara
komponen abiotik pantai terdiri atas gelombang, arus, angin, pasir, batuan
dan sebagainya. Tidak hanya itu, masih banyak yang terdapat di pantai dan
dapat kita manfaatkan untuk kehidupan. Pasir yang dicampur dengan air laut
diolah menjadi garam. Dan manfaat yang mungkin belum diketahui oleh
banyak orang adalah manfaat pasir buat kesehatan manusia..

Gagasan utama cuplikan teks di atas adalah pantai merupakan tempat wisata.
Gagasan tersebut terdapat dalam kalimat pertama. Kalimat-kalimat yang ada
di bawahnya mengandung gagasan penjelas tentang komponen-komponen
dan manfaat pantai bagi kehidupan.

2. Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi

Perhatikan contok teks berikut ini!

ADA APA DI D’TOPENG MUSEUM ANGKUT


D’topeng adalah salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu,
Jawa Timur.Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum
Angkut karena keduatempat ini berada di satu tempat yang sama. Tempat
wisata ini seringkali disebut pulasebagai museum topeng karena memang
berisi topeng dengan berbagai model danbentuk.
Benda paling diminati pengunjung untuk diamati dan
palingmendominasi tempatini adalah topeng. Ada beragam jenis topeng di
museum ini. Topeng-topeng tersebutdapat dikelompokkan menjadi dua
bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yangberbahan dasar kayu dan
batu. Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal daridaerah Bali, Jawa
Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara
itu, topeng yang berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan
Maluku.
Barang-barang tradisional juga dipamerkan di D’topeng. Barang-
barangtradisional yang mengisi etalase-etalase museum ini adalah senjata
tradisional,perhiasan wanita zaman dahulu yang berbahan dasar logam,
batik-batik motif lama,dan hiasan rumah kuno. Berdasarkan bahan
dasarnya, barang-barang tersebut jugadapat dikelompokkan menjadi
empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasanrumah berupa kepala
kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusukjeruk asal
Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam
asalSumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal

48
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

Yogyakartadan Jawa Tengah.


Benda terakhir yang mengisi museum ini adalah barang kuno yang
sampai saat inimasih dianggap bernilai seni tinggi atau biasa kita sebut
barang antik. Barang-barangantik seperti guci tua, kursi antik, bantal
arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan,dan benda-benda lain dapat
dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barangtersebut dapat pula
digolongkan menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya,yaitu
keramik dan logam. Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini
adalahguci-guci tua peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal
yang digunakanuntuk bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah
meninggal. Sementara itu, barangantik yang berbahan dasar logam adalah
jinggaran coin (Kerajaan Gowa), mata uangkerajaan Majapait, koin VOC,
dan kursi antik asal jawa Tengah.
Sumber: http://indoturs.com

Teks ini mencoba memaparkan salah sau objek wisata di Batu, Malang Jawa
Timur. Salah satu objek wisata benda-benda peninggalan zaman dahulu
terutama berbagai macam topeng. Topeng merupakan salah satu benda
koleksi yang paling banyak dikunjungi para wisatawan. Melalui pemaparan
tersebut, pembaca akan disuguhi berbagai aneka benda bersejarah yang
dikelompokkan berdasarkan bahan bakunya, yaitu kayu, batu, dan logam.
Penulis berusaha melaporkan sesuatu yang telah diketahuinya, baik melalui
pengamatan langsung maupun melalui membaca.

Berdasarkan teks di atas, tampak bahwa isi teks ini berfungsi memberikan
informasi kepada pembaca mengenai D’topeng Museum Angkut di Kota Batu,
Malang. Penulis teks memaparkan hasil observasinya yang didukung dengan
gambar atau foto dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian pembaca. Untuk
itu, ada beberapa hal yang Saudara ketahui di dalam membuat teks laporan hasil
observasi, yaitu:
1. Teks yang dilaporkan bersifat objektif, informatif, dan komunikatif.
Artinya,teks harus berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh melalui
pengamatan, disusun dengan bahasa yang mudah dipahami (tidak
ambigu), dan dapat memberikan wawasan atau pengetahuan pembaca.
2. Informasi teks yang dilaporkan harus dapat dibuktikan kebenarannya.
3. Teks laporan harus terhindar dari unsur subjektivitas penulis.

49
3. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Bacalah teks berikut dengan cermat.

Festival Keraton Nusantara XI


Genjot Kunjungan Wisatawan ke Cirebon

Penyelenggaraan Festival Keraton Nusantara


Deskripsi/P
(FKN) XI memberikan dampak langsung terhadap
geliat ekonomi masyarakat serta meningkatkan ernyataan

kunjungan wisatawan ke Kota Cirebon, Jawa Barat Umum


yang tahun ini sebagai tuan rumah.
FKN XI yang berlangsung selama lima hari, 15-
19 September 2017 dimeriahkan dengan gelaran
kesenian dan kebudayaan dari 50 kesultanan dan Deskripsi
raja-raja yang ikut dalam festival budaya tersebut. Bagian
FKN XI merupakan salah satu festival budaya
(Aspek
untuk mendukung target mendatangkan 15 juta
wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan yang
165 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air
tahun ini.
Selain sebagai sarana pelestarian budaya
nusantara FKN XI juga dapat dimanfaatkan menjadi
sarana promosi pariwisata dalam meningkatkan Deskripsi
kunjungan wisatawan ke Cirebon. Manfaat
Sumber: http://travel.kompas.com/read/

Setelah Saudara mencermati teks laporan hasil observasi di atas, Saudara


akan memahami bagaimana struktur teks laporan hasil observasi. Teks
tersebut terbagi atas tiga bagian, yaitu deskripsi umum, deskripsi isi, dan
deskripsi penutup yang berupa pemaparan manfaat isi teks. Contoh teks
tersebut, bagian deskripsi umum memaparkan tentang Festival Keraton
Nusantara ke-12, deskripsi bagian proses pelaksanaan Festival Keraton
Nusantara ke-12 yang diikuti 50 kasultanan yang tersebar di nusantara, dan
bagian penutup ini memaparkan kebermanfaatan kegiatan Festival Keraton

50
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

Nusantara yaitu sebagai sarana promosi pariwisata untuk mendatangkan


kunjungan wisatawan.

Pembagian struktur teks yang dipaparkan di atas, sejalan dengan


Kemendikbud (2013: 6),bahwa teks hasil observasi adalah teks yang
strukturnya terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pembuka berupa definisi
umum, bagian isi berupa deskripsi bagian, dan bagian akhir berupa deskripsi
kegunaan.
Struktur Teks LHO

Pernyataan Umum
Bagian 1
Deskripsi Bagian
Bagian 2
Deskripsi Manfaat

Gambar 1 Struktur Teks Laporan Hasil Observasi

Hal yang perlu Saudara perhatikan saat akan menulis teks hasil observasi,
Saudara harus memahami struktur yang harus disusun untuk membentuk
sebuah teks. Tujuan memahami struktur ini agar teks yang dihasilkan
tersusun secara sistematis sehingga pembaca dengan mudah memahami isi
teks.

Hal ini juga dipaparkan Kosasih (2016: 47),struktur teks laporan hasil
observasi terbangun atas tiga bagian, yaitu:
1) Deskripsi Umum, yaitu menjelaskan objek yang diobservasi, baik itu
tentang karakteristik, keberadaan, kebiasaan, pengelompokan, dan
berbagai aspek lainnya.

51
2) Deskripsi tiap bagian, yaitu menjelaskan aspek-aspek tertentu dari objek
yang diobservasi.
3) Deskripsi manfaat, yaitu menjelaskan kegunaan dari paparan tema yang
dinyatakan sebelumnya.

Setelah Saudara memahami struktur teks laporan hasil observasi,


selanjutnya Saudara cermati contoh struktur teks laporan hasil observasi di
atas. Teks laporan hasil observasi di atas terdiri dari tiga bagian, yaitu
deskripsi/pernyataan umum, deskripsi bagian (aspek yang dilaporkan), dan
deskripsi manfaat.

STRUKTUR PARAGRAF ALASAN


Penyelenggaraan Festival Pada struktur
Keraton Nusantara (FKN) XI deskripsi atau
memberikan dampak langsung pernyataan umum,
Deskripsi atau terhadap geliat ekonomi dijelaskantentang
Pernyataan masyarakat serta akan diadakannya
Umum meningkatkan kunjungan Penyelenggaraan
wisatawan ke Kota Cirebon, Festival Keraton
Jawa Barat yang tahun ini Nusantara (FKN) XI di
sebagai tuan rumah. Kota Cirebon.

FKN XI yang berlangsung Ini merupakan bagian


selama lima hari, 15-19 isi teks atau bagian
September 2017 dimeriahkan informasi penting
Deskripsi
dengan gelaran kesenian dan yang dilaporkan. Di
Bagian (Aspek
kebudayaan dari 50 dalamnya terdapat
yang
kesultanan dan raja-raja yang penggambaran atau
Dilaporkan)
ikut dalam festival budaya deskripsi
tersebut. berlangsungnya FKN
XI.
FKN XI merupakan salah satu

52
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

festival budaya untuk


mendukung target
mendatangkan 15 juta
wisatawan mancanegara
(wisman) dan pergerakan 165
juta wisatawan
nusantara(wisnus) di Tanah
Air tahun ini.

Selain sebagai sarana Bagian penutup teks


pelestarian budaya nusantara yang berisi
FKN XI juga dapat kebermanfaatan tema
Deskripsi
dimanfaatkan menjadi sarana yang dideskripsikan.
Manfaat
promosi pariwisata dalam
meningkatkan kunjungan
wisatawan ke Cirebon.

4. Kebahasan Teks Laporan Hasil Observasi

Bacalah Teks LHO berikut dengan cermat.

Masjid di Cirebon yang Konon Dibangun dalam Semalam

Salah satu landmarkCirebon sebagai "Kota Sultan" ialah Keraton


Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid
agung tertua di Cirebon.
Masjid tersebut bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau
lebih dikenal sebagai Masjid Agung Cirebon. Berbeda dengan nama
masjid di Indonesia yang lazimnya menggunakan bahasa Arab. Nama
masjid ini diambil dari kata "Sang" yang bermakna keagungan,
"Cipta" yang berarti dibangun, dan "Rasa" yang berarti digunakan.
Masjid dengan nama unik ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati
dan Sunan Kalijaga pada abad ke-15, atau sekitar tahun 1480-an.
Bersamaan dengan masa penyebaran Islam di Pulau Jawa oleh Wali

53
Songo.
Menurut masyarakat Cirebon, konon masjid ini dibangun hanya
dalam waktu satu malam saja. Kisah ini pun terangkum dalam buku
sejarah Babad Tanah Cirebon. Pembangunan masjid ini melibatkan
sekitar lima ratus orang yang didatangkan dari Majapahit, Demak,
dan Cirebon. Sunan Kalijaga dipercaya menjadi arsitek
pembangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya
Demak, Majapahit, dan Cirebon.
Sunan Gunung Jati juga memboyong Raden Sepat, arsitek
kenamaan Majapahit yang menjadi tawanan perang Demak-
Majapahit, untuk membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan.
Masjid yang masih berdiri kokoh ini memiliki manfaat sebagai saksi
bisu penyebaran agama Islam di Cirebon. Sumber:
http://travel.kompas.com/read/2017/

Terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan


hasil observasi. Kosasih (2016: 49-51) memberikan rambu-rambu kaidah
kebahasaan yang ada dalam teks laporan hasil observasi. Kaidah kebahasan
itu, meliputi; (a) penggunaan kata benda (nomina) atau peristiwa umum
sebagai objek utama pemaparannya, (b) penggunaan kata kerja material atau
kata kerja menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau
peristiwa, (c) penggunaan kata kopula atau definisi, yakni adalah,
merupakan, dan yaitu yang digunakan untuk menjelaskan pengertian atau
konsep, (d) penggunaan kata yang menyatakan pengelompokkan, perbedaan,
atau persamaan, dan (e) penggunaan kata yang menggambarkan sifat atau
perilaku benda, orang, atau suatu keadaan. Berikut ini kaidah kebahasaan
padaa teks tersebut.

a. Banyak menggunakan kata benda (nomina) atau peristiwa umum


sebagai objek utama pemaparannya.
Perlu Saudara ketahui bahwa kata benda dalam teks laporan observasi
memegang peran penting. Objek yang dilaporkan dalam teks laporan
observasi berupa benda atau yang dibendakan. Kata benda yang
dimaksudkan dalam teks mengacu pada benda-banda, seperti gunung,
sungai, keadaan penduduk, peristiwa banjir, bencana alam, peristiwa budaya,

54
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

dan sebagainya. Bentukan kata benda (nomina) dapat berasal dari kata
dasar, kata berimbuhan, dan frasa benda. Imbuhan yang biasa membentuk
kata benda, yaitu imbuhan pe(N)-, per -an, dan ke-an.

 Salah satu landmark Kota Cirebon sebagai "Kota Sultan" ialah


Keraton Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat
masjid agung tertua di Cirebon.
 Masjid dengan nama unik ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati dan
Sunan Kalijaga pada abad ke-15, atau sekitar tahun 1480-an.
Bersamaan dengan masa penyebaran Islam di Pulau Jawa oleh Wali
Songo.

Saudara dapat mencermati kata yang dicetak tebal pada kutipan teks
tersebut. Jika dikaitkan dengan kaidah kebahasaan, Saudara dapat
mencermati hasil identifikasi pada kolom di bawah ini.
Kata Benda (Nomina) Kata imbuhan
Dasar/Frasa/turunan
-
kota cirebon Frasa
-
sultan kata dasar
ke-an + sepuh
kasepuhan Turunan
-
komplek keraton Frasa
-
masjid agung Frasa

Berdasarkan data di atas, Saudara dapat mengetahui bahwa bentuk kata


benda dalam teks laporan hasil observasi dapat dibentuk dari kata dasar,
kata turunan, atau frasa (kelompok kata yang menduduki satu fungsi dalam
tataran kalimat). Untuk lebih jelas lagi, Saudara cermati kutipan berikut ini.

55
Jahe merupakan tanaman rimpang yang terkenal sebagai minuman
penghangat tubuh. Tanaman herbal ini menjadi salah satu menu minuman
favorit banyak orang. Jahe juga banyak dimanfaatkan sebagai jamu atau
obat tradisional, bumbumasakan, dan campuran dalam minuman.

Berdasarkan kutipan teks tersebut, terdapat beberapa bentukan kata benda


yang digunakan. Analisis bentukan kata benda dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Kata Benda (Nomina) Kata imbuhan
Dasar/Frasa/turunan
-
jahe kata dasar
tanam + (-an)
tanaman kata turunan
minum + (-an)
minuman kata turunan
-
jamu kata dasar
-
obat kata dasar
masak + (-an)
bumbu masakan kata turunan

b. Banyak menggunakan kata kerja (verba) material atau kata kerja


menunjukkan tindakan suatu benda, binatang, manusia, atau
peristiwa.
Sebagai sebuah teks yang disusun berdasarkan hasil pengamatan, teks
laporan hasil observasi akan dijumpai kata kerja. Keberadaan kata kerja
sangat penting karena untuk menjelaskan atau menunjukkan gejala, perilaku
atau kegiatan yang terjadi.Bentuk kata kerja yang digunakan dapat
berbentuk kata kerja dasar dan kata kerja berimbuhan. Perhatikan contoh
kata kerja material dibawah ini!

56
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

Sunan Gunung Jati juga memboyong Raden Sepat, arsitek kenamaan


Majapahit yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk
membantu Sunan Kalijaga merancang bangunan.

Pada kutipan di atas, kata kerja materialnya adalah kata: memboyong,


menjadi, membantu, merancang. Pada kata kerja tersebut menunjuk pada
perilaku dari subjek.
KATA KERJA (VERBA) KATA DASAR IMBUHAN

me(N)-
memboyong Boyong
Me(N)-
menjadi Jadi
me(N)-
membantu bantu
me(N)-
merancang rancang

Untuk lebih jelas lagi pemahaman Saudara dalam peenggunaan kata kerja
dalam teks laporan hasil observasi, Saudara dapat mencermati kutipan teks
berikut ini.

Seperti tanaman obat lain, jahe juga ampuh menumpas berbagai penyakit
di dalam tubuh. Jahe bermanfaat dalam penyembuhan berbagai penyakit
seperti meluruhkan kentut (bersifat karminatif), meningkatkan sistem
imun dalam tubuh, mengobati atau meredakan sakit nyeri, meningkatkan
nafsu makan, memperlancar produksi ASI, meringankan kram perut saat
menstruasi, serta dapat mengobati sakit batuk.

Kata yang bercetak tebal di atas merupakan kata kerja material, yaitu kata
kerja yang menunjuk pada sikap, gejala, atau perilaku subjek. Tidak jauh
berbeda dengan kutipan teks 1, pada teks 2 terdapat kata kerja material yang
secara umum berawalan (meN-).

57
KATA KERJA (VERBA) KATA DASAR IMBUHAN

menumpas tumpas me(N)-

meluruhkan luruh me(N)-

meredakan reda me(N)-

meningkatkan tingkat me(N)-

memperlancar lancar memper-

meringankan ringan me-kan

mengobati obat meN-i

Berdasarkan kutipan paragraf di atas, kata yang dicetak tebal yaitu


menumpas, bermanfaat, meluruhkan, meningkatkan, meredakan,
memperlancar, meringankan, dan mengobati merupakan contoh kata kerja.
Kata kerja yang digunakan dalam teks laporan hasil observasi merupakan
tindakan, perilaku, sikap yang dilakukan atau melekat pada benda yang
dijelaskan. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kata kerja
dalam teks laporan hasil observasi lebih banyak menggunakan kata kerja
berimbuhan.

c. Banyak menggunakan kata yang menggambarkan sifat atau


perilaku benda, orang, atau suatu keadaan.
Selain penggunaan kata benda dan kata kerja, teks laporan hasil observasi
juga mengggunakan kata sifat untuk memperjelas objek yang diinformasikan.
Kata sifat yaitu kata berufungsi menggambarkan atau menjelaskan objek
sehingga memiliki karakter yang lebih spesifik berupa urutan, kualitas, rasa,
dan penekanan terhadap kata itu sendiri.Untuk memberikan kemudahan
Saudara mengenali kata sifat, Saudara dapat mencermati ciri-ciri kata sifat.
Beberapa ciri kata sifat, yaitu: (1) dapat diikuti dengan kata paling, sangat,
cukup, agak, dan lebih , (2) kata sifat awalan ter- yang menyatakan makna

58
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

“paling”, (3)kata sifat dapat diulang dengan pemberian imbuhan se – nya,


Contoh: sebaik-baiknya, setingi-tingginya, sekurang-kurangnya, dll.

Berdasarkan pemaparan tersebut, Saudara dapat mengetahui atau


membedakan antara kata sifat dengan kata yang lain. Pada bagian ini,
Saudara akan mencermati kata sifat dan bentukannya yang digunakan dalam
teks laporan hasil observasi. Perhatikan kutipan teks berikut.

Teks 1
Salah satu landmarkCirebon sebagai "Kota Sultan" ialah Keraton
Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid agung
tertua di Cirebon.

Teks 2
1. Jahe merah merupakan jenis jahe yang mempunyai rimpang dengan
ukuran terkecil.
2. Jahe kuning besar merupakan jahe yang mempunyai ukuran paling
besar.
3. Jahe kaya akan kandungan senyawa aktif yang baik bagi kesehatan.

Berdasarkan dua contoh kutipan tersebut, kata yang dicetak tebal


merupakan kata sifat. Kata yang dicetak tebal pada dua contoh kalimat
tersebut, yaitu merah, terkecil, kuning, baik, dan besar.Untuk mengetahui
bentukan kata sifat, Saudara dapat melihat analisis berikut ini.

Kata Sifat (Adjektiva) Kata Dasar/ Kata Bentukan


Turunan
merah kata dasar merah

terkecil kata turunan (ter- ) + kecil

kuning kata dasar kuning

59
baik kata dasar baik

besar kata dasar besar

tertua kata turunan (ter-) + tua

Saudara dapat menganalisis kata-kata tersebut termasuk kata sifat atau


bukan, yaitu dengan cara menasukkan ciri-ciri kata sifat tersebut dilekatkan
pada kata dasar yang ada pada tabel di atas.

d. Banyak menggunakan kopula yang digunakan untuk menjelaskan


pengertian atau konsep.
Kopula yaitu kata kerja atau verba penghubung antara subjek dengan
komplemen dalam sebuah frasa atau kalimat. Kopula digunakan untuk
menjelaskan pengertian atau konsep dari objek yang dilaporkan. Contoh
yang termasuk kopula, yaitu kata yaitu, adalah, ialah, yakni, dan
merupakan.Kata-kata tersebut dalam teks laporan hasil observasi diletakkan
pada bagian awal atau deskripsi umum.

Perhatikan contoh kopula di bawah ini!

Salah satu landmarkCirebon sebagai "Kota Sultan" ialah Keraton


Kasepuhan. Di sekitar kompleks keraton tersebut, terdapat masjid agung
tertua di Cirebon.

Pada kutipan di atas, kopulanya adalah kata ialah.Kata ialah digunakan untuk
menjelaskan subjeknya, kata Landmark Cirebon dengan kata keraton
kasepuhan. Jadi, kata ialah digunakan sebagai penghubung di antara dua kata
tersebut. Selanjutnya, silakan Saudara lihat contoh kalimat yang terdapat
padateks berjudul “Jahe”.

60
Unit Pembelajaran
Teks Laporan Hasil Observasi

1. Jahe merupakan tanaman rimpang yang terkenal sebagai minuman


penghangat tubuh.
2. Paria atau dikenal dengan nama pare merupakan tanaman setahun
yang bersifat merambat (menjalar).

Pada teks tersebut, terdapat kata merupakan. Kata tersebut berfungsi untuk
menjelaskan subjek, yaitu kata jahe dan paria dengan kata tanaman rimpang
dan tanaman merambat. Penggunaan kata kopula merupakan salah satu
kaidah kebahasaan yang ada dalam teks laporan hasil observasi dengan
tujuan menjelaskan informasi kepada pembaca.

e. Banyak menggunakan kata-kata teknis (istilah) berkaitan dengan


tema (isi) teks.
Perhatikan contoh penggunaan kata-kata teknis (istilah) berkaitan dengan
tema (isi) teks di bawah ini!
Teks 1
"Pembangunan masjid ini melibatkan sekitar lima ratus orang yang
didatangkan dari Majapahit, Demak, dan Cirebon sendiri. Sunan Kalijaga
dipercaya menjadi arsitek pembangunan," ungkapnya pada

Pada kutipan-kutipan di atas, kata-kata teknis (istilah) yang digunakan pada


kutipan-kutipan di atas adalah arsitek. Istilah ini digunakan pada bidang
teknik atau bangunan. Sekarang lihat pada kutipan teks berikut ini.
Teks 2

Jahe kaya akan kandungan senyawa aktif yang baik bagi kesehatan
seperti minyak atsiri, filandrena, senyawa flavonoid, alkaloid,
kurkumin, resin pahit, lemonin, kemfena, zingiberol, fenolik
utama, bisabolena, gingerol, terpenoid, asam organik, dan
zingiberena.

61
Pada kutipan tersebut, kata-kata yang tercetak tebal merupakan istilah di
bidang kesehatan karena sangat berkaitan dengan topik yang dibicarakan.
Penggunaan istilah di sini tergantung pada teks yang dilaporkan dari hasil
observasi.
f. Banyak menggunakan kata yang menyatakan pengelompokkan,
perbedaan, atau persamaan.
Perhatikan contoh penggunaan kata yang menyatakan pengelompokkan,
perbedaan, atau persamaan di bawah ini!

Masjid tersebut bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau lebih dikenal
sebagai Masjid Agung Cirebon. Berbeda dengan nama masjid di Indonesia
yang lazimnya menggunakan bahasa Arab. Nama masjid ini diambil dari
kata "Sang" yang bermakna keagungan, "Cipta" yang berarti dibangun, dan
"Rasa" yang berarti digunakan.

Kata yang tercetak tebal tersebut merupakan kata yang menyatakan


pengelompokkan. Contoh kata lain, silakan baca pada kutipan berikut ini.
Contoh:

1. Berdasarkan bentuk, warna rimpang, serta ukurannya, jahe terbagi


menjadi tiga jenis, yaitu jahe kuning kecil, jahe merah, dan jahe kuning
besar.

2. Jenis-jenis pare yang terkenal ialah pare putih dan pare hijau.

62

Anda mungkin juga menyukai