Keracunan
Keracunan
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
1 dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%.
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian Masuknya bahan beracun memulai saluran cerna, saluran pernafasan, kulit
maupun pembuluh darah.
Tujuan 1. Meningkatnya mutu elayanan !umah Sakit
2. Meningkatnya mutu elayanan "ega#at $aruratan
%. Meningkatnya "eselamatan asien
&. Meningkatnya "epuasan asien
5. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan keracunan
Kebijakan $okter 'aga ()$ boleh melakukan tindakan medis untuk tu'uan resusitasi
*Sesuai S" $irektur +o , -.%./01S"."2!S13412511 tanggal 1& September
2511 6ampiran 7.5%.55 tentang "ebi'akan "ompetensi $okter 8aga ()$9
Kebijakan (. KERACUNAN INSEKTISIDA.
Seperti, Baygon, !aid, Morten, dan lain.lain
Seperti pasien yang datang karena keracunan, maka yang harus
dilakukan adalah,
1. etugas 'aga menganamneses: cari penyebab dan berapa banyak
yang ditelan.
2. etugas 'aga menilai kesadarannya, obser;asi tanda.tanda ;ital.
%. etugas 'aga melakukan tindakan,
a. Bebaskan 'alan nafas, beri oksigen % < & lt1menit.
b. asang infuse $e=trose 5 > 1!$1!6.
c. Berikan in'eksi S? 2 mg 3@ setiap 15 menit, dan diulangi
sampai ada ge'ala atropinisasi,
1. Muka merah.
2. Mulut kering.
%. Aakikardi.
&. Midriasis.
5. 3sap lendir yang berlebihan dengan suction.
d. 7egah dan perlambat ter'adinya absorbs dengan melakukan,
1. Beri minum susu yang banyak.
2. Bila susu belum tersedia, beri air putih sebanyak.
banyaknya.
%. !angsang supaya muntah, dengan cara: merangsang
pharyn=
dan belakang lidah dengan tongspatel.
&. Bila kesadaran pasien menurun, maka cepat lakukan
pemasangan +)A *+aso )astric Aube9.
e. 6akukan la;age1bilas lambung dengan susu cair, kalau tidak ada atau
belum tersedia berikan air hangat %8
5
7 sebanyak %55 cc.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
2 dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur f. Miringkan pasien ke sebelah kiri agak setengah terlungkup,
pertahankan posisi ini selama prosedur berlangsung.
g. Mulut dihisap dengan suction catheter, mencegah ter'adinya aspirasi
pada saat pasien muntah.
h. 6a;age lambung inidilakukan terus sampai bersih, yang terbukti dari
susu tidak mengandung minyak lagi atau air sudah 'ernih.
rosedur ini tidak boleh ditunda.tunda, harus segera
dilaksanakan. "alau susu1air hangat belum tersedia, lakukan dengan air
biasa dulu. $an pada akhir prosedur, lambung harus kosong dan +)A
sementara 'angan dilepas dulu. ada #aktu melakukan bilas lambung,
secara simultan dapat diberikan mucolitik, Mylanta sirup, atau in'eksi
Aagamet1(lsicur 1 amp 3@ yang diencerkan dan diberikan secara
perlahan.lahan.
Selain itu cegah pasien agar tidak bertambah kedinginan,tetapi
'angan diberi kompres panas, cukup diberi selimut sa'a. Setelah
kega#atan pasien telah diatasi, maka dian'urkan pada pasien1 keluarga
untuk dira#at.
). KERACUNAN PADA KULIT.
1. )uyur1 semprot tubuh1 kulit yang kena kontaminasi dengan air yang
mengalir.
2. Bersihkan kulit seluruhnya dangan sempurna memakai sabun dan
air.
%. 8angan memakai Bat.Bat sebagai antidotum.
*. KERACUNAN INHALASI.
Cat.Bat yang dapat menimbulkan keracunan inhalasi, antara lain,
1. 7arbodioksida *729.
2. 7yanida.
%. Bensin.
&. $an macam.macam pelarut organic
etugas 'aga melakukan tindakan,
1. Ba#a segera korban ke udara bebas1 segar, longgarkan pakaian
pakaian yang ketat. 2bser;asi tanda.tanda ;ital *A, S, +, 9.
2. Beri oksigen % < & lt1menit.
%. 6akukan pernafasan buatan kalau ada tanda.tanda cyanosis atau
pernafasan kurang memadai.
a. Berdasarkan 'alan nafas.
b. Buang sumbatan di mulut.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
% dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur c. $agu tarik ke belakang, kepala ditengadahkan *se.ekstensi
mungkin9.
&. Bila ter'adi bronchospasme, berikan aminophylin 1 amp 3@ pelan
pelan dan lan'utkan dengan $e= 5> D 1 amp ?minophylin dengan
kecepatan tetesan 15 tetes1 menit, atau disesuaikan dengan
kebutuhan.
5. 2bser;asi kembali tanda.tanda ;ital.
Bila ter'adi hipotensis selai $e= 5 > dapat diberikan cairan !61!$.
0. "emungkinan beri terapi 2rade=on 5 < 15 mg 3@ tiap 0 'am, selama
2& 'am pertama.
E. !ekam F").
8. "emudian konsulkan ke dokter (3, penyakit dalam, dan 'antung
/. Bila keadaan pasien ringan, lakukan obser;asi minimal % 'am
setelah masa kega#atannya telah le#at.
+. GIGITAN ,INATANG
?da beberapa cara yang diterima manusia dari he#an,
1. )igitan , an'ing, ular, kera, dll.
2. Sengatan , semut, ta#on, kala'engking.
%. "ontak pasif , ulat bulung.
&. Semprotan , serangga.
2leh karena itu sikap yang harus diambil, yaitu bagaimana
menghadapi manusianya dan bagaimana menhadapi binatangnya *bila
ada9.
Anamnesa:
1. Binatangnya.
a. ?pakah tempat tinggal endemic !abies1 tidakG
b. ?pakah keadaan binatang pada #aktu menggigit,
19 Sedang beranak.
29 $alam keadaan terangsang.
%9 @aksinasi yang masih berlaku.
2. gigitannya
a. 8enis luka.
b. Banyak luka dan dekat1tidak pada 7+S.
c. @aksinasi yang diterima.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
& dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur Pe$u!as -a!a meakukan $in.akan:
1. Aindakan debridement pada luka.
Bila lukanya parah dan terdapat 'aringan yang nekrosis, maka
buang 'aringan yang nekrosis atau 'aringan yang akan nekrosis.
"emudian luka dicuci dengan air sabun atau larutan H222 dan luka
'angan di'ahit.
2. Autup luka tersebut, tetapi 'angan terlalu tebal untuk menghindari
kontaminasi dengan kotoran.
%. ?n'urkan pada pasien untuk diru'uk ke rumah sakit yang
mempunyai serum nti rabies seperti !S($ $! Saiful ?n#ar
Malang
/. GIGITAN0 PATUKAN ULAR
"eracunan akut karena gigitan ular, paling sering ter'adi di daerah
tropis dan subtropics. $era'at keracunan akibat gigitan ular tergantung
pada,
1. "ekuatan racun *tergantung 'enis ular9.
2. "enali sifat racunnya, seperti,
a. Bersifat +eurotoksik,
b. Bersifat Haemotoksik,
c. Bersifat kardiotoksin, ng.
d. Bersifat 7ytolytik,
8enis ular 7obra termasuk 'enis neurotoksik yang hebat, sedangkan
ancistrodon *ular tanah9 menyebabkan haemolysis yang hebat.
)e'alanya,
1. Aanda.tanda bekas taring, laserasi.
2. Bengkak dan kemerahan kadang.kadang bulae1 ;aksikular.
%. Sakit kepala, enek dan muntah.
&. $emam, keringat dingin.
5. H (ntuk bisa bersifat +eurotoksik, mengakibatkan,
a. "elumpuhan otot pernafasan.
b. "ardio;askuler terganggu
c. "esadaran menurun sampai koma
(ntuk bisa yang bersifat hemolytic,
a. 6uka bekas patukan yang terus berdarah.
b. Haematoma pada tiap suntikan 3M.
c. Haemturia.
d. Haemoptisis1 haematemesis.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
5 dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%.
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Pe$u!as -a!a meakukan $in.akan.
rinsipnya,
1. Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa.
2. Menetralkan bisa.
%. Mengobati komplikasi.
ertolongan yang diberikan,
1. AourniIuet dengan pita lebar untuk mencegah aliran getah bening. ita
dilepas bila anti telah diberikan.
2. 3mobilisasi penderita, terutama daerah bekas gigitan1 patukan.
%. Bersihkan luka dengan air garam fisiologi dan air garam biasa atau air
steril.
&. 3ncisi.
6akukan incise menyilang antara 5,5 < 5,25 cm dalamnya, lalu tekan
sampai darahnya keluar *hisap darahnya degan alat penghisap9, hal ini
akan menghilangkan sampai 25 >, bila dilakukan kurang dari %5 menit
"emudian segera kirim ke rumah sakit yang mempunyai persediaan
?B( *?nti Bisa (lar9.
Ca$a$an:
(ntuk gigitan yang bersifat haemolotik, 'angan dilakukan incisi sebab
menyebabkan pendarahan hebat.
1. RACUN YANG TER0DISUNTIKKAN 2O3ER DOSIS4
enatalaksanaan adalah,
1. etugas 'aga meletakkan1terlentangkan pasien pelan.pelan.
2. etugas 'aga memasang AorniIuet sebelah proksimal dari lokasi
suntikan dan nadi sebelah distal harus tetap teraba, minimal harus
dapat dirasakan oleh pasien sendiri. 6epaskan turniket tiap 15 menit
selama1 menit.
%. etugas 'aga mengompres tempat suntikan dengan es.
ada prinsipnya, penanganan kasus ini adalah,
1. 7egah1 kurangi1 hambat proses absorsinya.
2. "urangi efek racun itu.
%. "enalilah berat ringannya1 serius atau kega#atannya, sehingga
dapat ditentukan tentang pengobatan selan'utnya.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
0 dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur ada kasus keracunan, ada % kemungkinan yang harus dihadapi dalam
keracunan, yaitu,
. "eracunan diketahui 'enisnya.
. !acun tidak diketahui 'enisnya.
. Aidak diketahui sakitnya apa, sehingga pada $$1 harus dimasukkan
keracunan.
Unit Terkait (nit )a#at $arurat, !a#at 3nap1(3, SM- Medis, SM- (mum, !umah
Sakit !u'ukan
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
E dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%..
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Nama 5a$
Pe"ki"aan
Dosis Le$a
Tan.a .an Ge-aan6a Te"a&i
?ntihistamin $epresi SS sampai koma,
ke'ang, disusul dengan depresi
pernafasan.
Mulut kering dan takhi.kardi
Simtomatik, perhatikan
pernafasannya.
Bila ke'ang beri anti
kon;ulsi.
?spirin 25 < %5 mg Hiper;etilasi, keringat,
muntah,kesadaran delirium,
ke'ang, dan koma. ?khirnya
depresi pernafasan.
Simtomatik, a#asi
pernafasan. Beri susu.
Bilas lambung dengan
nabikorbonat. Beri ;itamin
" bila terdapat. ?nti
kon;ulsi tidak diberikan.
3nsektisida Setiap dosis
berbahaya
"eracunan le#at oral, inhalasi
dan kontak kulit, kuat, muntah,
diare, hiper sali;asi. dll.
Bersihkan 'alan nafas.
Berikan segera 2 mg S?
3@, diulang tiap 15 < 15
menit, sampai terlihat
muka merah, hipersali;asi
berhenti dan bradikardi
dan kult tidak berkeringat
lagi. 2bser;asi perderita
terus menerus dan bila
ge'ala kembali, diulang
kembali pemberian
atropin.
8engkol "olik ureter dan renal hematuri,
oliguria, kadang.kadang anuria
dengan bahaya (remi.
+atrium bikorbona &=2 g
peroral. Bila ada anuria
pengobatan tersebut di
atas tidak berguna.
2batilah sebagai penderita
uremia.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.55
Revisi :
2
Haaman
8 dari 8
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%..
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
"amfer 2 g oral "e'ang Simtomatik, luminal 155 <
255 mg 3M.
"arbonmono
ksid
Sakit kepala, depresi nafas
dan syok
ernafasan buatan dengan 22
murni di ba#ah tekanan
*oronasal mask9.
Minyak
tanah
125 < 155 ml. ?sirasi dalam paru.paru
paling berbahaya iritasi
saluran cerna, depresi SSp
dengan depresi nafas.
Muntah, aspirasi dengan
akibat dispnea, asfiksia, udem
paru dan kadang.kadang
ke'ang.
Bilas lambung tidak boleh.
Simtomatik sa'a. Berikan 22
under pressure bila ada udem
paru. ?ntibiotika
!eaksi obat 2 sendok teh
bila
teraspirasi.
Bermacam.macam reaksi
kulit obat, udem
anginoneeoritik, reaksi
anafilak.tik dan lain.lain.
Beri 5,% ml adrenalin
subcutan, harus diulang
setiap E < 15 menit sampai
ada perbaikan.
Sianida
*racun
singkong9
Mual, muntah, pernafasan
cepat, delirium, sianosis dan
koma.
Beri segera 55 ml na tiosufa
25 > 3@.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
ALKOHOL
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.50
Revisi :
2
Haaman
1 dari 1
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian "eracunan akibat mengkonsusi alkohol yang berlebihan.
Tujuan 1. Meningkatnya mutu elayanan !umah Sakit
2. Meningkatnya mutu elayanan "ega#at $aruratan
%. Meningkatnya "eselamatan asien
&. Meningkatnya "epuasan asien
5. Sebagai acuan dalam memberikan pertolongan pada keracunan alcohol.
Kebijakan $okter 'aga ()$ boleh melakukan tindakan medis untuk tu'uan resusitasi
*Sesuai S" $irektur +o , -.%./01S"."2!S13412511 tanggal 1& September
2511 6ampiran 7.5%.55 tentang "ebi'akan "ompetensi $okter 8aga ()$9
Prosedur ?namnesis , 3nformasi mengenai 'umlah dan 'enis minuman yang
dikonsumsi
emeriksaan fisik , Fmosi labil, kulit kemerahan, muntah, depresi
pernafasan, stupor.koma.
enatalaksanaan,
1. etugas 'aga memebaskan 'alan nafas dari benda asing *muntahan9
2. etugas 'aga memberikan oksigen sesuai dengan kebutuhan
%. Fmesis dan bilas lambung dengan air1+aH72% 5>.
&. etugas 'aga memasang 3nfus glukosa untuk menghindari
hipoglikemia.
Unit Terkait (nit )a#at $arurat, !a#at 3nap1(3, SM- Medis, SM- (mum
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
OPIAT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.5E
Revisi :
2
Haaman
1 dari 2
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian "eracunan akibat penggunaan obat golongan opiat: morfin petidin,heroin
opium, pentaBokain, kodein, loperamid, de=trometorfan.
Tujuan 1. Meningkatnya mutu elayanan !umah Sakit
2. Meningkatnya mutu elayanan "ega#at $aruratan
%. Meningkatnya "eselamatan asien
&. Meningkatnya "epuasan asien
5. Sebagai acuan dalam pemberian pertolongan pada keracunan opiat.
Kebijakan $okter 'aga ()$ boleh melakukan tindakan medis untuk tu'uan resusitasi
*Sesuai S" $irektur +o , -.%./01S"."2!S13412511 tanggal 1& September
2511 6ampiran 7.5%.55 tentang "ebi'akan "ompetensi $okter 8aga ()$9
Prosedur ?namnesis , 3nformasi mengenai seluruh obat yang
digunakan sisa obat yang ada.
emeriksaan fisik , upil miosis . pin point, depresi nafas,
penurunan kesadaran, nadi lemah, hipotensi,
tanda edema paru, needle track sign, sianosis,
spasme saluran cerna dan bilier, ke'ang.
6ab , 2piate urine positif atau kadar dalam darah
tinggi.
1. etugas 'aga memberikan penanganan kega#atan , resusitasi ?.B.7
*air#ay,breathing,circulation9 dengan memperhatikan prinsip
ke#aspadaan uni;ersal,
. Bebaskan 'alan nafas.
. Berikan oksigen sesuai dengan kebutuhan.
. asang infus dan beri cairan sesuai dengan kebutuhan.
2. etugas 'aga memberikan antidote nalokson
. Aanpa hipo;entilasi, dosis a#al diberikan 5,&mg 3@ pelan.pelan
atau diencerkan.
. $engan hypo;entilasi, dosis a#al diberikan nalokson 1.2 mg 3@
pelan.pelan atau diencerkan.
. Bila tidak ada respon, diberikan nalokson 1.2 mg 3@ tiap 5.15
menit hingga timbul respon *perbaikan kesadaran hilangnya depresi
pernafasan, dilatasi pupil9 atau telah mencapai dosis maksimal 15
mg. Bila tetap tak ada respon, diagnosis opiate perlu dika'i ulang.
. Ffek nalokson berkurang dalam 25.&5 menit dan pasien dapat 'atuh
kedalam keadaan o;erdosis kembali sehingga perlu pemantauan
ketat tanda ;ital, kesadaran dan perubahan pupil selama 2& 'am
untuk pencegahan dapat diberikan drip nalokson satu ampul dalam
555 ml d5> atau n?cl 5./> diberikan dalam &.0 'am.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA KERACUNAN
OPIAT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.5E
Revisi :
2
Haaman
2 dari 2
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%%
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur . Simpan sampel urine untuk pemeriksaan opiate urine dan lakukan
rontgen thoraks.
. ertimbangkan pemasangan FAA bila, pernafasan tak adekuat
setelah pemberian nalakson yang optimal.
. asien dipuasakan 0 'am untuk menghindari aspirasi akibat spasme
pilorik bila diperlukan dapat pasang +)A untuk mencegah aspirasi
atau bilas lambung.
. ?cti;ated charcoal, dapat diberikan pada intoksikasi peroral dengan
memberikan 2&5 ml cairan dengan %5 gram charcoal dapat
diberikan sampai 155 gram.
. Bila ter'adi ke'ang dapat diberikan diaBepam 3@ 5.15 mg dan dapat
diulang bila perlu.
Unit Terkait (nit )a#at $arurat, !a#at 3nap1(3, SM- Medis
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA SYOK
ANA7ILAKTIK
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.58
Revisi :
2
Haaman
1 dari 2
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%.
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Pengertian "eadaan akut yang potensial mengancam 'i#a. )e'ala dapat timbul segera
sampai beberapa 'am setelah terpapar allergen. "ecepatan onset tergantung
rute paparan. ge'ala kliniknya sangat ber;ariasi, mulai dari mual, nyeri kepala,
urtikaria, angioedema, batuk, sesak, muntah, takikardia, disritmia, sampai
hipotensi.
Tujuan 1. Meningkatnya mutu elayanan !umah Sakit
2. Meningkatnya mutu elayanan "ega#at $aruratan
%. Meningkatnya "eselamatan asien
&. Meningkatnya "epuasan asien
5. Sebagai acuan dalam penatalaksanaan syok anafilaktik.
Kebijakan $okter 'aga ()$ boleh melakukan tindakan medis untuk tu'uan resusitasi
*Sesuai S" $irektur +o , -.%./01S"."2!S13412511 tanggal 1& September
2511 6ampiran 7.5%.55 tentang "ebi'akan "ompetensi $okter 8aga ()$9
Prosedur 1. etugas 'aga memberikan 22 %<5 liter1menit melalui kanula hidung atau
masker, intubasi Fndotrakheal bila perlu, bila intubasi sulit dilakukan
karena adanya spasme laring ataupun angioedema dapat dilakukan
cricothyroidotomy.
2. etugas 'aga memasang touniIuet pada daerah pro=imal tempat suntikan
atau sengatan serangga, setiap 15 menit dan ikatan dilonggarkan selam 1
< 2 menit.
%. etugas 'aga sesegera mungkin memberikan in'eksi adrenalin *1,155595,%
< 5,5 ml S7 di lengan atas atau paha dan 5,1 < 5,% ml 37 pada daerah
kontra lateral mesukan alergen *in'eksi1sengatan binatang9,dapat diulang
setiap 15 < 15 menit kalau perlu *anak.anak 5,51 mg1"g BB9.
Hati.hati pada penderita usia lan'ut atau penderita dengan ri#ayat
Hipertensi dan enyakit 8antung "oroner.
&. etugas 'aga memberikan diphenhydramine *$elladryl
J
9 55 mg 3M atau
3@ perlahan.lahan 5 < 15 menit, diulang setiap 0 'am bila perlu. 2bat ini
diberikan bersamaan dengan adrenalin bukan obat pengganti adrenalin.
5. etugas 'aga memberikan de=amethasone 5 < 15 mg Hydrocortisone 155
< 255 mg 3@, dapat diulang setiap & < 0 'am kalau perlu. 2bat ini
diberikan bersamaan dengan ?ndrenalin bukan obat pengganti andrenalin.
0. etugas 'aga memberikan infus $e=trose 5 > atau C 555 < 2555 ml
bolus pada 'am pertama bila Hipotensi *anak.anak, 25 ml1"g BB9 untuk
mempertahankan Aensi Sistolik minimal 255 mm hg *anak.anak9.
E. rosedur 1,2,%,0 dapat diker'akan secara simultan.
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang
Layananku Ibadahku
RSI
AISYIYAH MALANG
PERTOLONGAN PADA SYOK
ANA7ILAKTIK
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
No.Dokumen
B.11.58
Revisi :
2
Haaman
2 dari 2
Tan!!a Te"#i$ :
%%%%%%%%.
Di$e$a&kan'
Di"ek$u"
dr. H. Soeparman Sidik
Prosedur 8. etugas 'aga meletakkan pasien dalam posisi datar dengan kaki lebih
tinggi, kemudian dapat ditambahkan obat.obatan ;asopressor, bila syok
tetap bertahan.
/. Do&amin: 1 < 5 ampul dalam 555 ml $e=trose 5 >: tetesan dapat
dimulai dengan 25 < 155 tetes per menit sampai tekanan darah
meningkat, atau
15. No"e&ine&8"ine 2no"a."enaine' eva"$e"eno4: & < 8 ampul dalam
555 ml de=trose 5 > dalam tetesan intra;ena sampai tekanan
meningkat.
11. ?minophyllin & < E mg1"g BB dilarutkan dengan larutan garan faali
diberikan 3@ perlahan.lahan 15 < 25 menit, dapat diteruskan 5,2 < 1,2
mg1"g BB1'am.
12. KEADAAN KHUSUS
Bila pemberian bahan kontras sangat diperlukan untuk keperluan
diagnostik maka pada pasien golongan resiko tinggi dapat diberikan
prednison 255 mg 3@ sesaat sebelum bahan kontras disuntikkan dan
diteruskan pemberiannya tiap & 'am sampai prosedur pemeriksaan
selesai dan sampai bahan kontras telah diekskresikan seluruhnya dari
tubuh. Selain itu diberikan 'uga $iphenhydramine 555 mg 3@ 1 'am
sebelum diberikan bahan kontras. $apat 'uga ditambah dengan
pemberian Fphedrin 25 mg per oral, bertu'uan untuk mencegah
pelepasan mediator dengan 'alan mengaktifkan reseptor alfa dan beta
pada terget organ.
Unit Terkait (nit )a#at $arurat, !a#at 3nap1(3, SM- Medis, SM- (mum
SPO Kegawat daruratan keracunan
RSI Aisyiyah Malang