Yenyen/10 MIPA 3
THE LEGEND OF BALI STRAIT
In Daha kingdom there lived a powerful Brahmin named Sidi Mantra. Her son’s
name was Manik Angkeran. Manik Angkeran liked to gamble. One day, Manik
Angkeran could not pay the debt. He asked help to his father.
Loving his son, Sidi Mantra fasted and prayed to the God. A mysterious voice
asked him to meet Naga Besukih at Agung Mount. By ringing a genta, Naga
Besukih came and gave gold and diamonds from his scales. Soon, Manik
Angkeran finished all gold and diamonds. He asked help to his father again.
Sidi Mantra came to Naga Besukih. This time, Manik Angkeran secretly
followed his father.
A few days later, Manik Angkeran stole his father’s genta and came to Naga
Besukih. Manik Angkeran got gold and diamonds. But he was not satisfied.
Manik Angkeran saw a big gem at the end of the dragon’s tail. When Naga
Besukih turned toward the cave, Manik Angkeran immediately cut off the
dragon’s tail and ran away.
Naga Besukih was furious and licked Manik Angkeran’s footprints. Then he
turned into ashes. Sidi Matra was aware of this situation and begged Naga
Besukih to revive his son. Naga Besukih agreed if his tail was back. With his
magic, Sidi Mantra returned the tail back to normal. Then, Naga Besukih
revived Manik Angkeran.
Sidi Mantra knew that he could not live with his son again. With his wand, Sidi
Mantra made a line that separated him from his son. There came springs
growing into a sea. This is the legend of Bali Strait separating Java from Bali.
Yenyen/10 MIPA 3
Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama
Sidi Mantra. Ia terkenal sakti. Ia memiliki seorang putra bernama Manik
Angkeran. Pemuda ini gagah berani tapi sayang ia suka berjudi. Ia sering kalah
dalam perjudian.
Suatu hari, ia kalah dan tak mampu bayar hutang. Ia minta bantuan sang ayah.
Karena cintanya yang begitu besar, Sidi Mantra berpuasa dan berdoa. Sebuah
suara menuntunnya kepada Naga Besukih yang tinggal di Gunung Agung.
Dengan mantera dan genta, ia memohon kepada Naga Besukih. Sang naga
yang baik hati ini memberinya emas dan intan yang keluar dari sisiknya.
Ah, namanya juga penjudi, emas dan intan ini dalam sekejap dihabiskan oleh
Manik Angkeran. Ia memohon lagi kepada ayahnya. Manik Angkeran yang
pintar membuntuti ayahnya diam-diam. Akhirnya ia mengetahui rahasia
datangnya emas dan intan itu, yaitu dari Naga Besukih di Gunung Agung.
Moral Value : Do not steal our fathers, never break a promise to parents or others, do not like to
gamble, be kind, be useful for parents and others, try to achieve something good.
because all it takes effort and conviction and be a good person
Yenyen/10 MIPA 3