0% found this document useful (0 votes)
54 views8 pages

Perbandingan Kekerasan Bahan Glass Ionomer Beralkohol Dengan Obat Kumur Bebas Alkohol

This document summarizes a research study that compared the surface hardness of glass ionomer cement samples soaked in alcohol-containing mouthwash versus alcohol-free mouthwash. 30 glass ionomer cement samples were made and soaked in artificial saliva for 24 hours. They were then divided into 3 groups - one soaked in alcohol mouthwash, one in alcohol-free mouthwash, and a control group in artificial saliva. Surface hardness was tested after 6 hours of soaking. The study found the surface hardness was lowest in the alcohol mouthwash group, higher in the alcohol-free group, and highest in the control group, indicating that both types of mouthwash can reduce surface hardness of glass ionomer cement compared to artificial saliva alone.

Uploaded by

Hafidzah Faizah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
54 views8 pages

Perbandingan Kekerasan Bahan Glass Ionomer Beralkohol Dengan Obat Kumur Bebas Alkohol

This document summarizes a research study that compared the surface hardness of glass ionomer cement samples soaked in alcohol-containing mouthwash versus alcohol-free mouthwash. 30 glass ionomer cement samples were made and soaked in artificial saliva for 24 hours. They were then divided into 3 groups - one soaked in alcohol mouthwash, one in alcohol-free mouthwash, and a control group in artificial saliva. Surface hardness was tested after 6 hours of soaking. The study found the surface hardness was lowest in the alcohol mouthwash group, higher in the alcohol-free group, and highest in the control group, indicating that both types of mouthwash can reduce surface hardness of glass ionomer cement compared to artificial saliva alone.

Uploaded by

Hafidzah Faizah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Andalas Dental Journal P a g e | 98

ARTIKEL PENELITIAN

PERBANDINGAN KEKERASAN BAHAN GLASS IONOMER


CEMENT YANG DIRENDAM ANTARA OBAT KUMUR
BERALKOHOL DENGAN OBAT KUMUR BEBAS ALKOHOL

Farid Yuristiawan1, Gunawan2, Detty Iryani3


1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Andalas, Indonesia.
2
Dosen Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Andalas, Indonesia.
3
Dosen Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Indonesia.

ABSTRACT
Glass ionomer cement is one of the filling material that often used on the field of dentistry because it is
relatively less expensive and mostly available. It’s existence in the mouth makes it susceptible to any
substance that comes into mouth one of them is mouthwash which is a solution that used for many purposes
such as antiseptic, astrigent, to prevent caries and bad breath. The aim of this research is to know the
comparison of surface hardness of glass ionomer cement which soaked in alcohol containing mouthwash and
alcohol-free mouthwash. This research is a laboratoric experimental type study. Sampels made from GC
FUJI IX GP EXTRA for as much as 30 sampels were made and then soaked in artificial saliva for the first
24 hours inside incubator which temperature and humidity were controlled. Sampels then divided into 3
groups. First group will be soaked in alcohol containing mouthwash, second group will be soaked alcohol-
free mouthwash and control group will be soaked in artificial saliva for 6 hours inside incubator. Listerine is
the mouthwash that was used on this research and surface hardness was examined using Vickers Hardness
Tester. The result of this research shows mean value for surface hardness of the first group is 16.36 VHN,
24.04 VHN for second group, and 43.60 VHN for control group. The result one way ANOVA with post hoc
Bonferroni comparing test show significant results p = 0.00. In Conclusion there are significant differences
of surface hardness between each groups, which surface hardness of the first group is lower than the second
group, and both surface hardness of the first and second group are lowered than control group (p = 0.00).
Key words : Glass Ionomer Cement, Mouthwash, Surface Hardness

Affiliasi penulis: Fakultas Kedokteran Gigi, ionomer cement terdiri dari bubuk semen
Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat,
Indonesia kaca fluoroaluminosilikat dan larutan
Korespondensi: Farid yuristiawan
e-mail: farid.yuristiawan@gmail.com asam poliakrilat dimana kombinasi dari
kedua bahan ini dapat menggabungkan
PENDAHULUAN
kekerasan, kepadatan, dan kemampuan
Glass ionomer cement (GIC) untuk melepaskan fluoride dari bubuk
adalah salah satu bahan restorasi yang kaca silikat engan biokompatibilitas dan
digunakan dalam dunia kedokteran gigi, sifat adhesif dari asam poliakrilat.1,2
pertama kali dikembangkan oleh Wilson Glass ionomer cement banyak
dan Kent pada tahun 1971 pada saat dipilih oleh dokter gigi sebagai bahan
mereka mengembangkan semen silikat restorasi karena memiliki potensi sebagai
karena tingginya permintaan untuk antikariogenik dengan melepaskan ion
material alternatif pengganti amalgam flour yang lebih banyak dibandingkan
dalam beberapa dekade terakhir. Glass dengan bahan restorasi lain seperti

98
Andalas Dental Journal P a g e | 99

komposit, mempunyai estetik yang baik hasil bahwa kedua obat kumur baik yang
dibandingkan bahan restorasi berbahan beralkohol maupun bebas alkohol dapat
metal, biokompatibel dengan rongga mempengaruhi kekerasan dari beberapa
mulut, memiliki koefisien ekspansi termal bahan restorasi seperti resin komposit dan
yang sebanding dengan struktur gigi, dan glass ionomer cement, hal ini sejalan
kemampuan untuk melekat secara kimiawi dengan Pendapat M roeroe dkk7,
dengan baik pada dentin dan enamel keberadaan alkohol sebagai pelarut dalam
gigi.3,4 minuman dapat mengurangi kekerasan
Keberadaan glass ionomer cement permukaan dari bahan restorasi glass
sebagai bahan restorasi di dalam rongga ionomer cement. namun menurut Awliya,
mulut menyebabkan seringnya glass dkk8 tidak hanya unsur alkohol dalam obat
ionomer cement tersebut berkontak kumur yang dapat mempengaruhi
dengan berbagai macam zat dan kekerasan dari bahan restorasi. Unsur lain
komponen yang masuk ke dalam rongga seperti air yang merupakan komponen
mulut, salah satunya adalah obat kumur. utama penyusun obat kumur selain dapat
Berdasarkan aturan pakai yang membantu dalam proses reaksi pengerasan
tercantum dalam kemasan obat kumur glass ionomer cement, juga dapat
yang beredar di pasaran, yaitu berkumur melarutkan ion - ion penyusun dari glass
setiap hari dengan frekuensi 2 kali sehari ionomer cement itu sendiri.6-10
selama 30 detik, mengindikasikan bahwa Kekerasan permukaan merupakan
obat kumur berkontak dengan gigi dan salah satu sifat yang terpenting dalam
mulut selama 6 jam pertahun. Beberapa bahan restorasi, yaitu merupakan
orang bahkan berkumur menggunakan ketahanan suatu material terhadap
obat kumur dengan frekuensi hingga 6 indentasi, yang akan berhubungan dengan
kali per harinya, ini menunjukan bahwa kekuatan tekan dan ketahanan suatu
bahan restorasi yang terdapat dalam mulut material terhadap abrasi, dimana makin
berkontak dalam waktu yang cukup lama tinggi kekerasan permukaan suatu
5
dengan obat kumur. material maka semakin tinggi juga
Menurut hasil penelitian Gurgan, kemampuannya untuk bertahan dari
dkk6 tentang pengaruh obat kumur yang abrasi.8,11 Tujuan Penelitian ini adalah
mengandung akohol dan obat kumur yang untuk mengetahui perbandingan
bebas alkohol terhadap kekerasan kekerasan permukaan glass ionomer
beberapa bahan restorasi, menunjukan cement yang direndam dalam obat kumur
Andalas Dental Journal P a g e | 100

yang mengandung alkohol dan obat dan 10 buah sampel direndam dalam obat
kumur tanpa kandungan alkohol. kumur tanpa kandungan alkohol,
METODE PENELITIAN sebelumnya seluruh sampel yang akan
Desain Penelitian ini adalah direndam dalam obat kumur direndam
eksperimental laboratoris dengan oleh saliva buatan di dalam inkubator
menggunakan Post test only control dengan suhu 37oC dan kelembapan relatif
group design. Penelitian dilaksanakan di sebesar 94-97% selama 24 jam. Ini
Laboratorium Kimia Koordinasi bertujuan untuk menyamakan keadaan
Perguruan Tinggi Swasta Wilayah X dan seluruh sampel dengan kondisi suhu dan
Laboratorium Metalurgi Program Studi kelembapan rongga mulut bagian
Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas posterior dan menstabilisasi proses reaksi
Andalas, dilaksanakan mulai dari bulan asam basa pada tahap pengerasan glass
Februari hingga Maret 2016. Sampel ionomer cement agar tidak terjadi
penelitian adalah hasil cetakan tumpatan kekurangan intake air.14,15
glass ionomer cement konvensional Setiap kelompok sampel kemudian
dengan merek dagang GC Fuji IX GP direndam selama 6 jam sesuai dengan
EXTRA yang berbentuk cakram dengan masing masing kelompok perlakuan di
tebal 2 mm dan diameter 6 mm, dalam inkubator dengan suhu 37oC dan
disesuaikan dengan ukuran rata-rata kelembapan relatif sebesar 94-97%, yang
ketebalan enamel dan lebar mesial-distal setara dengan penggunaan selama 1 tahun
12
gigi pada umumnya. Sampel dibuat dengan ketentuan berkumur selama 30
sesuai dengan criteria inklusi sejumlah 30 detik dengan frekuensi 2 kali setiap hari
buah.13 sesuai dengan aturan pakai yang
Gambar 1. Dimensi Sampel Glasss Ionomer dianjurkan dalam kemasan obat kumur.
Cement
Masing-masing sampel dari tiap
kelompok perlakuan kemudian diangkat
lalu dibuatkan 3 titik pengukuran. Titik
pengukuran terletak segaris sejajar dengan
Keseluruhan sampel yang berjumlah 30 garis diameter sampel dengan titik paling
buah yang dibagi menjadi 3 kelompok ujung berjarak masing masing 1mm dari
perlakuan, yaitu 10 buah sampel direndam tepi sampel. Pengukuran kekerasan
dalam saliva buatan, 10 buah sampel permukaan dilakukan pada tiap-tiap
direndam dalam obat kumur beralkohol, sampel pada kelompok perlakuan dengan
Andalas Dental Journal P a g e | 101

alat penguji kekerasan Vickers Hardness pada tiap kelompok perlakuan, seperti
Tester dengan memberikan tekanan yang ditunjukan oleh tabel 1.
sebesar 1 Kgf selama 10-15 detik. Begitu Tabel 1. Perbedaan kekerasan glass ionomer
cement setelah dilakukan perendaman dengan uji
seterusnya hingga didapatkan hasil untuk
one way ANOVA.
seluruh sampel pada tiap kelompok
perlakuan. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan metode univariat
Saphiro Wilk, dan metode bivariat one
way ANOVA.16

HASIL PENELITIAN Setelah dilakukan uji one way ANOVA


Analisis univariat dilakukan pada selanjutnya dilakukan uji multiple
masing masing kelompok perlakuan comparisons untuk menguji apakah
dengan uji normalitas Saphiro Wilk untuk terdapat perbedaan antar masing masing
mengetahui apakah data terdistribusi kelompok perlakuan dengan
secara normal. Hasil uji normalitas dari menggunakan metode post hoc
setiap kelompok data memiliki nilai p Bonferroni. Hasil uji multiple
yang lebih besar dari 0,05 (p > 0,05) yang comparisons menunjukan bahwa terdapat
berarti data pada tiap kelompok perlakuan perbedaan yang signifikan antara
terdistribusi normal. Nilai p = 0.68 bagi kelompok kontrol dengan kelompok
kelompok perendaman dalam obat kumur perendaman dalam obat kumur beralkohol
beralkohol, nilai p = 0.73 bagi kelompok dan kelompok perendaman dalam obat
perendaman dalam obat kumur beralkohol kumur bebas alkohol.
dan nilai p = 0.24 bagi kelompok kontrol. Perbedaan yang signifikan juga
Selanjutnya untuk mengetahui didapatkan pada kelompok perendaman
apakah terdapat perbedaan yang signifikan dalam obat kumur beralkohol dengan
antar tiap kelompok perlakuan, maka perendaman dalam obat kumur bebas
dilakukan uji statistik one way ANOVA alkohol, seperti yang digambarkan oleh
dengan tingkat kemaknaan (p < 0,05). tabel 2, dimana nilai p yang signifikan
Dari hasil uji one way ANOVA tersebut adalah p < 0.05.
didapatkan nilai p = 0.00 (p < 0.05) yang Nilai p yang didapatkan dari hasil
berarti terdapat perbedaan yang signifikan multiple comparison dengan metode post
hoc bonferroni menunjukan bahwa
Andalas Dental Journal P a g e | 102

terdapat perbedaan yang signifikan antar tiap kelompok perlakuan (p < 0.05).
Tabel 2. Perbandingan kekerasan perlakuan dengan Multiple Comparisons
rata-rata glass ionomercement setelah Metode Post Hoc Bonferroni
perendaman masing-masing kelompok
Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Awliya dkk8 dan
15
Lohbauer dimana ion aluminium dan
kalsium yang terdapat pada glass
ionomer cement ikut terlarut dikarenakan
ion tersebut dapat berikatan dengan
PEMBAHASAN hidroksil pada unsur alkohol. Sifat
Penelitian ini menunjukan bahwa kelarutan ini akan berhubungan dengan
nilai kekerasan permukaan rata-rata kekerasan permukaan dari glass ionomer
bahan restorasi glass ionomer cement cement tersebut, dimana semakin besar
pada kelompok yang direndam dalam terjadinya kelarutan maka semakin
obat kumur beralkohol adalah sebesar rendah kekerasan permukaan dari glass
16.36 VHN. Nilai ini lebih rendah ionomer cement tersebut.8,15
apabila dibandingkan dengan kelompok Hasil penelitian ini tidak sejalan
kontrol dan kelompok yang direndam dengan hasil penelitian yang dilakukan
dalam obat kumur bebas alkohol pada oleh Roeroe dkk7 dimana keberadaan
waktu perendaman yang sama. unsur alkohol dalam minuman yang
Nilai kekerasan permukaan yang dikonsumsi dapat menambah kekuatan
lebih rendah pada kelompok yang tekan bahan restorasi glass ionomer
direndam dalam obat kumur beralkohol cement yang berhubungan langsung
dapat disebabkan oleh kandungan alkohol dengan kekerasan permukaan dari bahan
dalam obat kumur yang mampu tersebut. hal tersebut dapat disebabkan
melarutkan ion-ion pembentuk ikatan oleh pembuatan sampel menggunakan
silang yang terdapat dalam glass ionomer cetakan yang bentuknya tidak silinder
cement seperti ion aluminium dan ion sempurna, dan kandungan komposisi
kalsium, dan juga unsur lain seperti selain alkohol dari minuman tersebut.9
natrium dan fluoride yang terdapat pada Hasil Penelitian ini juga
glass ionomer cement.8 menunjukan bahwa nilai kekerasan
permukaan rata-rata bahan restorasi glass
Andalas Dental Journal P a g e | 103

ionomer cement pada kelompok yang air juga dapat melarutkan ion aluminium
direndam dalam obat kumur bebas yang berfungsi sebagai pembentuk
alkohol adalah sebesar 24.04 VHN. Nilai matriks ikatan silang dalam glass
ini lebih rendah apabila dibandingkan ionomer cement dikarenakan ion
dengan kelompok kontrol yang direndam aluminium terlambat untuk mengalami
dalam saliva buatan dan lebih tinggi reaksi menggantikan ion kalsium sebagai
apabila dibandingkan dengan kelompok pembentuk ikatan silang pada reaksi
yang direndam dalam obat kumur pengerasan glass ionomer cement, selain
beralkohol pada waktu perendaman yang itu keberadaan unsur air dalam obat
sama, selisih nilai kekerasan permukaan kumur juga dapat mengerosi permukaan
yang terjadi cukup besar apabila kedua bahan restorasi glass ionomer cement
kelompok perendaman baik dalam obat sehingga menyebabkan terjadinya
8,10
kumur beralkohol, maupun obat kumur hidrolisis.
bebas alkohol apabila dibandingkan Keberadaan unsur air selain
dengan kelompok kontrol yang direndam dapat melarutkan ion pembentuk ikatan
dalam saliva buatan.12 silang pada glass ionomer cement, juga
Nilai kekerasan permukaan yang dapat membantu proses pengerasan dari
lebih rendah pada kelompok yang glass ionomer cement sendiri, dimana
direndam dalam obat kumur bebas unsur air dapat mencegah terbentuknya
alkohol apabila dibandingkan dengan keretakan pada permukaan glass ionomer
kelompok kontrol dapat disebabkan oleh cement akibat dehidrasi pada saat
kandungan air yang tinggi dalam obat pengerasan.15 Perbedaan kekerasan
kumur tersebut, dimana baik dalam obat permukaan rata rata yang signifikan pada
kumur yang mengandung alkohol kelompok glass ionomer cement yang
maupun bebas alkohol terdapat direndam dalam obat kumur beralkohol
kandungan air yang tinggi hingga 90% dan obat kumur bebas alkohol dapat
dari keseluruhan obat kumur. disebabkan oleh kandungan alkohol yang
Hal ini sejalan dengan penelitian berada pada obat kumur tersebut, dimana
yang dilakukan oleh Gemalmaz dkk10 obat kumur memiliki kandungan alkohol
dimana keberadaan unsur air dapat yang cukup tinggi hingga 20% dari
melarutkan garam yang terbentuk pada keseluruhan obat kumur.17 Hal ini
reaksi asam dan basa pada saat menyebabkan kekerasan permukaan yang
pengerasan glass ionomer cement. Unsur lebih rendah pada kelompok yang
Andalas Dental Journal P a g e | 104

direndam dalam obat kumur beralkohol Journal of Contemporary Dental Practice.


Volume 7. No 1.
dibandingkan dengan obat kumur bebas 4. Anggraini R, Yogyarti S, Harijanto E.
alkohol. Nilai rata-rata hasil pengukuran (2011). Kekerasan permukaan semen
ionomer kaca konvensional dan modifikasi
menggambarkan bahwa terdapat nilai resin setelah perendaman dalam minuman
cola. Material Dental Journal, Vol. 2. No.
rata-rata kekerasan permukaan yang lebih 1 January-June 2011: 26-30.
rendah pada kelompok obat kumur yang 5. Moran J.M (2000). Chemical Plaque
Control – Prevention for the masses.
beralkohol dan obat kumur bebas alkohol Periodontology. Vol 1b 1997, 119 117.
Denmark.
apabila dibandingkan dengan kelompok
6. Gurgan S, Onen A, Koprulu H. (1997). In
kontrol yang direndam dalam saliva vitro effects of alcohol-containing and
alcohol free mouthrinses on some
buatan dengan waktu perendaman selama restorative materials. Journal of Oral
Rehabilitation 24: 244-246.
6 jam.
7. Roeroe V.M (2015). Gambaran kekuatan
KESIMPULAN tekan bahan tumpatan semen ionomer kaca
yang direndam dalam minuman
Hasil penelitian ini menunjukan beralkohol. Jurnal e-GiGi (eG), Volume 3,.
bahwa baik obat kumur beralkohol dan 8. Awliya W.Y.(2009). The Effect Of
Mouthrinses on Surface Hardness And
obat kumur bebas alkohol dapat Weight Change Of Some Esthetic
Restorative Material. Department of
mempengaruhi kekerasan dari bahan Restorative Dental Science, College of
restorasi glass ionomer cement, dimana Dentistry, King Saud University Riyadh,
Saudi Arabia.
nilai kekerasan permukaan glass ionomer 9. Akande O.O, Alada A.R.A, Aderinokun
G.A. Ige A.O. (2004). Efficacy of different
cement yang direndam dalam obat kumur
brands of mouthrinses on oral bacterial
beralkohol leih rendah apabila load count in healthy adults. African
Journal of Biomedical Research, Vol 7;
dibandingkan dengan nilai kekerasan 125-128.

permukaan glass ionomer cement yang 10. Gemalmaz D, Yoruc B, Ozcan, Alkumru.
(1998). Effect of early water contact on
direndam obat kumur bebas alcohol. solubility of glass ionomer luting cements.
Journal of Prosthetic Dentistry. Vol 80.
KEPUSTAKAAN
11. Anusavice K.J (2004). Phillips’ science of
1. Krämer N, Frankenberger R. (2001). dental materials. Edisi X. Alih bahasa.
Clinical performance of a condensable Budiman JA, Purwoko S. EGC. Jakarta.
metal-reinforced glass ionomer cement in pp. 444-469.
primary molars. 
 British Dental Journal; 12. Nelson S.J, Ash M.M. (2014). Wheeler’s
189: 317–321. Dental Anatomy, Physiology. Saunders.
2. Fransisconi L.F, Scaffa P.M.C, Barros Elsevier. St Louis. Missouri. pp.1-19.
V.R.S, Coutinho. M, Fransisconi P.A.S. 13. Hidayat A.A. (2011). Metode Penelitian
(2009). Glass ionomer cements and their Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
role in the restoration of non-carious Edisi Pertama. Salemba Medika. Jakarta.
cervical lesions. J Appl Oral Sci; 17(5):
364-9. 14. Mathias P, Rocha V, Saraiva L, Cavalcanti
A.N, Azevedo J, Paulillo L.A. (2010).
3. Yilmas Y, Eyuboglu O, Kocogullari M.E, Intraoral environment conditions and their
Belduz N. (2006). A one-year clinical influence on marginal leakage in
evaluation of a high viscousity Glass
Ionomer Cements on primary molars. The
Andalas Dental Journal P a g e | 105

composite resin restorations. Acta Odontol


Latinoam. Vol 23. No. 2. 105-110.
15. Lohbauer U. (2009). Dental Glass Ionomer
Cements as Permanent Filling Materials?
—Properties, Limitations and Future
Trends. Materials, 3, 76-96;
doi:10.3390/ma3010076.
16. Dahlan S. (2011). Statistik Untuk
Kedokteran dan Kesehatan Edisi 5.
Salemba Medika. Jakarta. pp. 2-26.
17. Schmolka I.R, (1984). Mouthwash
Composition. US Patent no
US44776107A.

You might also like