Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
p-ISSN
     PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN TRANSAKSIONAL
            TERHADAP BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI KERJA,
           KOMITMEN OGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN
         Abstract : The purposes of this study are: to examine the influence of transformational leadership
         and Transactional leadership towards organizational culture, motivation, organizational
         commitment, and employee performance. Place of research carried out in Muhammadiyah hospital
         of Ahmad Dahlan Kediri, consists of 353 staff. The study sample derived from questionnaire have
         distributed include 130 respondents covering 81 people (62%) health workers and 49 people (38%)
         non health personnel / administrative personnel. Statistical analysis technique by Structural
         Equation Model (SEM) and different test. The hypothesis testing results show that: (1)
         Transformational leadership has a positive and significant impact towards organizational culture
         and organizational commitment. (2) Transactional leadership has a positive and significant impact
         towards organizational culture and employee performance);(3) organizational culture has a
         positive and significant impact towards motivation; (4) Motivation has a positive and significant
         effect towards organizational commitment; (5) Organizational commitment positively and
         significantly influence employee performance; (6) Transformational leadership has a positive but
         not significant effect towards motivation and employee performance;(7) Transactional leadership
         has a positive but not significant effect towards motivation and organizational commitment
         Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kepemimpinan transformasional
         dan transaksional terhadap budaya organisasi, motivasi kerja, komitmen organisasional,dan kinerja
         karyawan. Tempat penelitian dilaksanakan di Rumah sakit umum Muhammadiyah Ahmad Dahlan
         Kediri yang memiliki pegawai sebanyak 353 orang. Sampel ditetapkan berdasarkan hasil kuesioner
         yang masuk sebanyak 130 responden yang meliputi 81 orang (62%) tenaga kesehatan dan 49 orang
         (38%) tenaga non kesehatan / tenaga administrasi. Teknik analisis statistik Structural Equation
         Model (SEM) dan uji beda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa (1) Kepemimpinan
         transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya organisasi dan komitmen
         organisasional;(2) Kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan signifikan terhadap budaya
         organisasi dan kinerja karyawan;(3) Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
         motivasi kerja;(4) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
         organisasional;(5) Komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
         karyawan; (6) Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
         motivasi kerja dan kinerja karyawan;(7) Kepemimpinan transaksional berpengaruh positif dan tidak
         signifikan terhadap motivasi kerja dan komitmen organisasional.
 3. Kebutuhan akan berafiliasi/ Need of                         menurut Bernardin dan Russel (dalam Martoyo,
    affiliatin (nAff).                                          2000), yaitu :
Dalam teorinya McClelland mengemukakan                           1. Quality ; merupakan tingkat sejauh mana
bahwa individu mempunyai cadangan energi                            proses atau hasil pelaksanaan kegiatan
potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan                      mendekati kesempurnaan atau mendekati
dikembangkan tergantung pada kekuatan atau                          tujuan yang diharapkan.
dorongan motivasi individu dan situasi serta                     2. Quantity; merupakan jumlah yang
peluang yang tersedia.                                              dihasilkan.
                                                                 3. Timeliness ; adalah tingkat sejauh mana
Komitmen Organisasional                                             suatu kegiatan diselesaikan pada waktu
         Komitmen adalah suatu kondisi                              yang dikehendaki
psikologis yang menggambarkan hubungan                           4. Cost-effectiveness; yaitu tingkat sejauh
karyawan dengan organisasi mereka dan                               mana penggunaan daya organisasi
memiliki implikasi terhadap keputusan untuk                      5. Need for supervision ; merupakan tingkat
tetap menjadi anggota organisasi. Luthans                           sejauh mana seorang pekerja daat
(2005)     menyatakan       bahwa    komitmen                       melaksanakan suatu fungsi pekerjaan
organisasi adalah sikap yang merefleksikan                          tanpa memerlukan pengawasan seorang
loyalitas karyawan pada organisasi dan proses                       supervisor
berkelanjutan dimana anggota organisasi                          6. Interpersonal impact, merupakan tingkat
mengekspresikan        perhatiannya    terhadap                     sejauh      mana       karyawan/pegawai
organisasi dan keberhasilan serta kemajuan                          memelihara harga diri, nama baik dan
yang berkelanjutan.                                                 kerja sama di antara rekan kerja dan
         Salah     satu    model     Komitmen                       bawahan.
Organisasi Multidimensional milik Meyer dan
Allen (1991) menjadi populer dan memperoleh                     Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
dukungan empiris dari berbagai kultur yang                      Terhadap Budaya Organisasi
berbeda; Allen & Meyer, 1996; Model Tiga-                               Bass dan Avalio (1993) menyatakan
Komponen yang tediri dari Komitmen Afektif                      bahwa kepemimpinan transformasional akan
(KA), Komitmen Kontinyu (KK), dan                               menghasilkan     budaya     transformasional.
Komitmen Normatif (KN). KA mengacu pada                         Budaya transformasional merupakan budaya
ikatan emosional, identifikasi, dan keterlibatan                yang mendorong dan mendukung inovasi dan
dalam organisasi. KK mengacu pada suatu                         diskusi terbuka mengenai isu-isu dan ide-ide
ikatan berdasarkan akumulasi biaya, seperti                     sehingga menjadikan tantangan sebagai
pensiun, kompensasi keahlian, relokasi, dan                     kesempatan. Didukung oleh penelitian yang
investasi diri yang covary dengan keanggotaan                   dilakukan oleh Salain, dkk ( 2013 ) yang
organisasi. Terakhir, KN mengacu pada                           menemukan          bahwa       kepemimpinan
perasaan memiliki kewajiban untuk terus                         transformasional berpengaruh positif terhadap
berada di dalam organisasi.                                     budaya organisasi.
seperti ini dapat meningkatkan kinerja dan                      mempunyai optimisme yang lebih besar, rasa
motivasi (Bass, 1985). Penelitian yang                          percaya diri, serta komitmen kepada tujuan dan
dilakukan Solechah dkk ( 2011) menyatakan                       misi organisasi.
bahwa gaya kepemimpinan transformasional                              Sesuai dengan penelitian yang dilakukan
berpengaruh signifikan dan positif secara                       oleh Prasteyo (2008) yang menyatakan bahwa
langsung terhadap motivasi kerja.                               Kepemimipinan         transaksional   memiliki
                                                                keterkaitan      positif     pada   komitmen
Pengaruh Kepemimpinan Transaksional                             organisasional.
Terhadap Motivasi Kerja
        Kepemimpinan transaksional adalah                       Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
pemimpin yang membimbing atau memotivasi                        Motivasi Kerja
bawahan mereka ke arah tujuan yang telah                              Kaitan antara motivasi dengan kultur
ditetapkan dengan memperjelas peran dan                         dapat terlihat melalui lima sumber motivasi
tuntutan tugas, Robbins (2011). Hal ini juga                    yang dikemukakan oleh Kanter (1989). Kanter
didukung pada penelitian yang dilakukan oleh                    menjelaskan       bahwa    karyawan      dapat
Chaudhry ( 2012 ) yang dalam penelitiannya                      termotivasi melalui misi (menginspirasi
diketahui adanya pengaruh kepemimpinan                          karyawan untuk meyakinkan bahwa hasil kerja
transaksional terhadap motivasi kerja                           mereka sangat berarti), kontrol agenda
                                                                (memberi peluang kepada karyawan untuk
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional                          mengontrol karir mereka), menciptakan nilai
Terhadap Komitmen Organisasional                                bersama (memberikan reward bagi karyawan
        Kepemimpinan          transformasional                  yang sukses), pembelajaran (memberi
mempunyai pengaruh terhadap komitmen                            kesempatan karyawan untuk belajar) dan
organisasional, terutama dalam memobilisasi                     reputasi (memberi peluang bagi karyawan
komitmen dalam suatu organisasi yang                            untuk memperoleh reputasi mereka). Kelima
mengalami perubahan (Noel M. Tichy & David                      sumber motivasi tersebut berkaitan dengan
0. Urlich, 1984).Penelitian yang dilakukan                      pendapat Denison (1990) dan Truskie (1999)
Griffith (2013 ) yang memperkirakan adanya                      dimana ada tiga sumber motivasi yang fokus
pengaruh     yang     positif   antara   gaya                   pada bidang yang sama. Menurut Simamora,
kepemimpinan       transformasional    dengan                   (1995:327) dalam suatu organisasi modern,
komitmen organisasional dan hasil yang                          peran lingkungan dan adanya motivasi adalah
didapat menyatakan bahwa adanya efek positif                    melakukan sejumlah fungsi, antara lain
antara kepemimpinan transformasional dan                        memperkuat organisasi beserta perangkat
komitmen organisasional.                                        kerjanya, menerapkan tapal batas artinya
                                                                menciptakan perbedaan yang jelas antara suatu
Pengaruh Kepemimpinan Transaksional                             organisasi dengan organisasi lainnya, memberi
Terhadap Komitmen Organisasional                                standar yang tepat untuk apa yang harus
      Menurut      teori,     hubungan   antara                 dikatakan dan apa yang dilakukan oleh para
pemimpin transaksional dengan bawahannya                        pegawai, sebagai mekanisme pembuat makna
menganut      sistem      pertukaran   ekonomi                  dan kendali yang memadu dan membentuk
berdasarkan transaksi. Pemimpin yang                            sikap serta perilaku dan motivasi pegawai. Hal
transaksional dianggap ‘instrumental’ dan                       ini di dukung oleh penelitian Sokro ( 2012 )
seringkali fokus pada hubungan transaksi                        yang meneliti bahwa kultur organisasi memiliki
dengan bawahannya (Bass & Avolio, 1993).                        dampak langsung terhadap motivasi kerja
Jadi, hal tersebut dapat dikatakan efektif dan                  karyawan dan secara tidak langsung juga
memuaskan harapan baik dari pihak atasan                        berdampak terhadap kinerja organisasi.
maupun bawahan dalam jangka pendek.                             Semakin tinggi kultur organisasi, maka
Pemimpin yang menggunakan peranan dan                           semakin tinggi pula tingkat motivasi
persyaratan tugas yang jelas sebagai kriteria                   karyawannya. Hasil observasi menunjukkan
dan juga memberikan imbalan kontigensi yang                     bahwa      jika    suatu   organisasi    dapat
sasuai dengan harapan karyawan dapat                            mengembangkan kultur yang kuat tentang
mempengaruhi tingkat komitmen karyawan                          pemberian reward dan pengakuan atas usaha
terhadap organisasi mereka. Yukl (1994)                         para karyawannya, maka hal ini dapat
mengungkapkan bahwa pemimpin yang efektif                       meningkatkan motivasi sehingga kinerja
mempengaruhi para pengikutnya untuk                             mereka juga akan meningkat.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.2, Juni 2018, p 146-157                                               151
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap                                terdapat hubungan yang positif dan signifikan
Komitmen Organisasional                                         pengaruh kepemimpinan transformasional
        Lyons et al (1993) dan Flecther dan                     terhadap kinerja karyawan.
Williams (1996) menyatakan bahwa komitmen
organisasional karyawan untuk terus bekerja                     Pengaruh Kepemimpinan Transaksional
menjadi bagian dari suatu organisasi akan                       Terhadap Kinerja Karyawan
meningkat apabila didukung adanya motivasi                               (Bass, 1998) mendefinisikan bahwa
yang tinggi dari karyawan yang terkait dengan                   kepemimpinan transaksional terjadi ketika
pekerjaannya.Kerja keras yang dilakukan                         insentif dan kontrol oleh pemimpin tergantung
dengan adanya dorongan atau motivasi akan                       pada      kecukupan     kinerja    pengikutnya.
menghasilkan kepuasan tersendiri bagi                           Penelitian yang dilakukan oleh (Burke, Stagl,
karyawan dalam melakukan pekerjaannya.                          Klein, Goodwin, & Halpin, 2006) tentang
Kepuasan kerja dan motivasi kerja sangat                        perilaku kepemimpinan dan hasil kinerja tim
berkaitan    langsung    dengan    komitmen                     menunjukkan bahwa perilaku kepemimpinan
organisasional (Mathiew dan Jones 1991).                        transaksional secara signifikan berhubungan
Penelitian yang dilakukan Puspasari ( 2012 )                    dengan kinerja tim. Hubungan antara
membuktikan bahwa motivasi dan budaya                           kepemimpinan transaksional dengan kinerja
organisasi berpengaruh secara signifikan                        juga dikaji oleh (Rowold & Schlotz, 2009).
terhadap komitmen organisasional.Begitu juga                    Dalam kajian mereka, mereka menjelaskan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Tania                     bahwa kepemimpinan transaksional merupakan
dkk (2013) dalam jurnalnya yang berjudul                        perdagangan transaksi yang eksplisit, hasil dari
Pengaruh motivasi kerja dan kepusasan kerja                     transaksi ini, imbalan yang diberikan oleh
terhadap komitmen organisasional pada                           pemimpin dapat menguatkan kinerja para
karyawan PT Dai Knife Surabaya yang                             pengikutnya. . Menurut (Avolio. Bass, & Jung,
menghasilkan      bahwa     motivasi     kerja                  1999) mengemukakan bahwa dukungan yang
berpengaruh secara signifikan terhadap                          cukup      dapat   membuat       kepemimpinan
komitmen organisasional.                                        transaksional lebih efektif, penggunaan
                                                                imbalan kontigensi yang tepat menjadi umpan
Pengaruh       Komitmen       Organisasional                    balik untuk membangun harapan bersama para
Terhadap Kinerja Karyawan                                       pengikutnya dalam hal kinerja mereka.
        Meyer dan Allen (1990) dalam                            Pemimpin       memberikan       imbalan     atau
studinya menemukan hubungan yang positif                        penghargaan tertentu (misalnya, bonus) kepada
antara komitmen organisasi afektif dan kinerja.                 bawahan jika bawahan mampu memenuhi
Penelitian yang dilakukan Widyaningrum (                        harapan pemimpin yaitu misalnya, kinerja
2012 ) mendukung pendapat dari Meyer dan                        karyawan tinggi Maulizar et,al (2012).
Allen dimana dampak dari komitmen                               Sementara penelitian yang dilakukan Hartanto
organisasi terhadap Kinerja terbukti dapat                      (2014) menghasilkan bahwa kepemimpinan
diterima.                                                       transaksional mempunyai pengaruh yang
                                                                signifikan terhadap kinerja karyawan.
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional
Terhadap Kinerja Karyawan                                       KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
         Luthans (2006) menyatakan bahwa                        PENELITIAN
kepemimpinan transformasional membawa                                    Berdasarkan hasil penelitian terdahulu
keadaan menuju kinerja karyawan yang tinggi                     dan teori yang telah dikemukakan, diperoleh
pada organisasi yang menghadapi tuntutan                        gambaran untuk penyusunan kerangka konsep
pembaharuan dan perubahan. Hasil penelitian                     penelitian sebagai berikut:
tersebut didukung oleh penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh: Bass dan Avolio (1993)
yang      menunjukkan       pengaruh     positif
kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan Solechah, dkk ( 2011
)    menerangkan      bahwa     kepemimpinan
transformasional     berpengaruh     signifikan
terhadap variabel kinerja. Rasyid (2013) dalam
penelitiannya juga menerangkan bahwa
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.2, Juni 2018, p 146-157                                                152
skor tertinggi oleh responden 4.06. Artiya                      karyawan. Hasil analisis menunjukkan terdapat
bahwa pegawai rumah sakit Muhammadiyah                          pengaruh positif dan signifikan (β= 0.248, p=
Ahmad Dahlan Kediri merasa nyaman untuk                         0.040), yang artinya bahwa kepemimpinan
tetap bekerja pada organisasinya dengan                         transaksional yang meningkat akan secara
harapan untuk tetap bisa menjadi bagian dari                    signifikan meningkatkan kinerja karyawan.
organisasi dan berupaya untuk terus bekerja                     Diduga faktor yang kuat mempengaruhi pada
sehingga berdampak pada meningkatnya                            variabel kepemimpinan transaksional adalah
kinerja     karyawan.      Suatu      komitmen                  pada indikator 2 yaitu management by
organisasional menunjukkan suatu daya dari                      exception active terutama pada item pimpinan
seseorang         dalam        mengidentifikasi                 selalu memberikan standard-standard kerja
keterlibatannya dalam suatu bagian organisasi.                  yang harus dipatuhi setiap pegawai dengan skor
Komitmen organisasi dibangun atas dasar                         yang diberikan oleh responden 4.18. Hal ini
kepercayaan      karyawan     atas    nilai-nilai               diduga berpengaruh pada kinerja karyawan
organisasi, kerelaan karyawan membantu                          terutama pada indikator kualitas pekerjaan pada
mewujudkan tujuan organisasi dan loyalitas                      item berpenampilan baik dan rapi di tempat
karyawan untuk tetap menjadi anggota                            kerja. Memberikan fasilitas kepada pengikut
organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat                      supaya lebih akrab dengan kewajiban pekerjaan
Meyer dan Allen (1990) Mowday, Porters &                        serta memahami tujuan untuk bisa mencapai
Steers,(1981), Ward dan Davis (1995) dan                        kinerja yang diharapkan merupakan aspek
didukung penelitian yang dilakukan Puspasari                    penting dari gaya kepemimpinan transaksional.
(2012 ).                                                        Penelitian ini mendukung pendapat dari
         Hipotesis kesepuluh (H10) yang                         Avolio. Bass, & Jung, (1999) dan mendukung
menyatakan kepemimpinan transformasional                        penelitian yang dilakukan Hartanto (2014).
terdapat pengaruh yang positif terhadap kinerja
karyawan.       Hasil analisis menunjukkan
                                                                Kesimpulan dan Rekomendasi
terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan
                                                                Kesimpulan
yang      artinya     bahwa      kepemimpinan
                                                                1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara
transformasional yang meningkat tidak akan
                                                                   kepemimpinan transformasional terhadap
meningkatkan kinerja karyawan. Pada variabel
                                                                   budaya       organisasi.      Kepemimpinan
kepemimpinan transformasional terdapat 2
                                                                   transformasional yang meningkat akan
indikator yang memiliki skor rendah dari
                                                                   secara signifikan meningkatkan budaya
jawaban para responden. Kedua indikator
                                                                   organisasi.          Pemimpin          yang
tersebut adalah indikator inspirasional dengan
                                                                   transformasional cenderung visioner dan
item tindakan yang dilakukan pimpinan tidak
                                                                   antusias, dengan sifat mampu memotivasi
sesuai dengan harapan. Indikator perhatian
                                                                   bawahannya (Bycio dkk, 1995; Howell &
dengan item perhatian pimpinan akan
                                                                   Avolio, 1993). pada kepemimpinan
kebutuhan bawahan dengan skor 3.56.
                                                                   transformasional,      ditemukan      bahwa
Akibatnya       berdampak        pada      tidak
                                                                   memiliki dampak positif terhadap budaya
terpengaruhnya kinerja karyawan terutama
                                                                   stabilitas pada rumah sakit Muhammadiyah
pada indikator kemampuan pada item
                                                                   Ahmad Dahlan Kediri. Dimana pimpinan
penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan
                                                                   memberikan faktor karisma, stimulasi
ketrampilan yang dimiliki. Hal ini yang pada
                                                                   intelektual, dan pertimbangan individu,
akhirnya mendorong pegawai tidak termotivasi
                                                                   merupakan instrumen yang paling banyak
pada       pekerjaan      yang      dibebankan
                                                                   digunakan       oleh      para     pemimpin
kepadanya.Penelitian ini tidak mendukung teori
                                                                   transformasional untuk memberdayakan dan
dari Luthan (2006) dan tidak mendukung
                                                                   mengangkat       bawahan       mereka   dan
penelitian yang dilakukan Solechah dkk (2011)
                                                                   mengubahnya menjadi suatu bentuk kinerja
dan Rasyid (2013).
                                                                   yang lebih.Sehingga menimbulkan kondisi
         Hipotesis kesebelas (H11) yang
                                                                   organisai dengan budaya stabilitas dengan
menyatakan kepemimpinan transaksional                              berjalannya komunikasi antara pimpinan
terdapat pengaruh yang positif terhadap kinerja                    dan bawahan dengan baik.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 5 No.2, Juni 2018, p 146-157                                            156