0% found this document useful (0 votes)
99 views12 pages

Jurnal Susi2

This document discusses a thesis about the relationship between age and parity (number of births) with the incidence of severe preeclampsia in pregnant women at Dr. H. Abdul Moeloek Hospital in Lampung Province, Indonesia in 2018. The study aimed to analyze how age and parity are risk factors for preeclampsia. 512 pregnant women were studied, with 256 experiencing preeclampsia and 256 not experiencing it. The results found that 81.2% of respondents were at risk age and 56.2% were at risk parity. There were relationships found between both age and parity with the incidence of preeclampsia. It was recommended for pregnant women to have pregnancy checkups at least 4 times.

Uploaded by

welly mora
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as RTF, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
99 views12 pages

Jurnal Susi2

This document discusses a thesis about the relationship between age and parity (number of births) with the incidence of severe preeclampsia in pregnant women at Dr. H. Abdul Moeloek Hospital in Lampung Province, Indonesia in 2018. The study aimed to analyze how age and parity are risk factors for preeclampsia. 512 pregnant women were studied, with 256 experiencing preeclampsia and 256 not experiencing it. The results found that 81.2% of respondents were at risk age and 56.2% were at risk parity. There were relationships found between both age and parity with the incidence of preeclampsia. It was recommended for pregnant women to have pregnancy checkups at least 4 times.

Uploaded by

welly mora
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as RTF, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 12

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN

PREEKLAMSI BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD DR.


H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2018

SKRIPSI

OLEH:
SUSI ANDRIYANI
NPM 1802155P

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TAHUN 2019

HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PREEKLAMSI


BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK
PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018

Eka Tri Wulandari dan Susi Andriyani

ABSTRACT: RELATIONSHIP AGE AND PARITY WITH EVENTS WEIGHT


PREEKLAMSI IN PREGNANT MOTHERS IN HOSPITALDR. H. ABDUL
MOELOEK LAMPUNG PROVINCE IN 2018

Preeclampsia is the onset of hypertension accompanied by proteinuria due to


pregnancy, after 20 weeks gestation or immediately after delivery.
Preeclampsia can result in maternal death, prematurity, and can cause Intra-
Uterine Growth Retardation (IUGR). Data obtained from Abdoel Moloek
Hospital in 2018 contained complications of preeclampsia of 299 mothers with
3 babies born to death. The purpose of this research is the relationship
between age and parity with the incidence of preeclampsia in pregnant
women in Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province for the year 2018.This
type of analytic research is a case control approach with research subjects of
pregnant women, the research site in Dr. H. Abdul Moeloek Lampung
Province. The study was conducted in January - April 2019, a population of
512 people in which 256 had preeclampsia and 256 did not experience
preeclampsia with independent variables namely age, parity and the
dependent variable, namely severe preeclampsia. Data analysis uses
univariate and bivariate.Research Results as many as 416 (81.2%) of
respondents with age at risk, as many as 288 (56.2%) of respondents with
the number of risky births. There is a relationship between age and
preeclampsia (p-value = 0,000: OR 3,783). There is a relationship between
the number of births (parity) with the incidence of preeclampsia in Dr. H.
Abdul Moeloek Lampung Province in 2018 (p-value = 0,000: OR 3,735).
Suggestions for Pregnant women It is advisable to have a pregnancy checkup
at least 4x during the pregnancy period.

Keywords: age, parity, preeclampsia


INTISARI: HUBUNGAN UMUR DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN
PREEKLAMSI BERAT PADA IBU HAMIL DI RSUD DR. H. ABDUL
MOELOEK PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018
Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat kehamilan,
setelah umur kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.
Preeklamsia dapat mengakibatkan kematian ibu, terjadinya prematuritas,
serta dapat mengakibatkan Intra Uterin Growth Retardation (IUGR). Data
yang diperoleh dari Rumah Sakit Abdoel Moloek tahun 2018 terdapat
komplikasi preeklamsi 299 ibu dengan 3 bayi lahir meniggal. Tujuan
penelitian hubungan umur dan paritas dengan kejadian preeklamsi pada ibu
hamil di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode Tahun 2018.
Jenis penelitian analitik dengan pendekatan case control dengan subjek
penelitian ibu hamil, tempat penelitian di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Januari – April 2019,
populasi sebanyak 512 orang dimana sebanyak 256 mengalami preeklamsi
dan 256 tidak mengalami preeklamsi dengan variabel independen yaitu umur,
parita serta variabel dependen yaitu kejadian preeklamsi berat. Analisa data
menggunakan univariat dan bivariat. Hasil Penelitian sebanyak 416 (81,2%)
responden dengan umur berisiko, sebanyak 288 (56,2%) responden dengan
jumlah kelahiran berisiko. Ada hubungan faktor umur dengan kejadian
preeklamsi (p-value = 0,000 : OR 3,783). Ada hubungan jumlah kelahiran
(paritas) dengan kejadian preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung tahun 2018 (p-value = 0,000 : OR 3,735). Saran bagi Dianjurkan
kepada ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan minimal 4x
selama masa kehamilan.

Kata Kunci : umur, paritas, preeklamsia

PENDAHULUAN wanita meninggal terkait dengan


kehamilan dan persalinan 550
Latar Belakang terjadi di sub-Sahara Afrika dan
Millenium Development Goals 180 di Asia Selatan, dibandingkan
(MDGs) telah berakhir pada tahun dengan 5 di negara-negara maju
2016 dilanjutkan ke Sustainable (WHO, 2017).Gangguan hipertensi
Development Goals (SDGs) hingga pada kehamilan terjadi pada
tahun 2030 yang lebih sekitar 10% wanita hamil di
menekankan kepada 5P yaitu: seluruh dunia.Preeklamsia
People, Planet, Peace, Prosperity, mempengaruhi 3-5% kehamilan. Di
dan Partnership. Permasalahan Asia dan Afrika, hampir
yang belum tuntas ditangani sepersepuluh dari semua kematian
diantaranya yaitu upaya penurunan ibu dikaitkan dengan gangguan
angka kematian ibu (AKI) dan hipertensi pada kehamilan.Di India,
angka kematian bayi (AKB) kejadian preeklamsia dilaporkan 8-
(Kemenkes, 2017) 10% di antara wanita
WHO memperkirakan setiap hamil.Menurut sebuah penelitian,
hari di tahun 2016 sekitar 830 prevalensi gangguan hipertensi
pada kehamilan adalah 7,8% satu tanda dari kejadian preeklamsi
dengan preeklamsia pada 5,4% berat yang jika tidak ditangani
populasi penelitian di India maka akan menjadi eklamsi yana
(Rastogi, 2017). dapat menyebabkan kematian ibu
Tahun 2016 AKI di Indonesia (Winkjosastro, 2010).
sebanyak 305 kematian ibu per Berdasarkan jumlah ibu
100.000.Lima penyebab kematian hamil di provinsi Lampung tahun
ibu terbesar yaitu perdarahan, 2017 sebanyak 176.506 orang,
hipertensi dalam kehamilan (HDK), dimana Lampung Tengah sebanyak
infeksi, partus lama/macet, dan 25.882 orang, Kota Bandar
abortus. Kematian ibu di Indonesia Lampung sebanyak 20.513 orang
masih didominasioleh tiga sedangkan Kota Metro sebanyak
penyebab utama kematian yaitu 13.819 naik jika dibandingkan pada
perdarahan 30,3%, hipertensi tahun 2016 yaitu sebesar 13.127
dalam kehamilan (HDK) 27,1%,dan orang. Berdasarkan data dari Dinas
infeksi 7,3% (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, sebanyak
Indonesia, 2017). 37.264 ibu mengalami komplikasi
Berdasarkan data kematian kehamilan sebesar 30,0%. Di
Provinsi Lampung tahun 2016 Kabupaten Lampung Tengah
sebanyak 146 ibu meninggal, mengalami komplikasi sebesar
dimana Kota Bandar Lampung 20,0%, di Kota Bandar Lampung
merupakan Kota/Kabupaten sebesar 20,0% dan di Kota Metro
tertinggi yang menyumbang angka sebesar 19,9% (Data Dinkes
kematian yaitu dari 17.599 ibu Lampung, 2017).
yang melahirkan sebanyak 19 ibu Sebagai pusat rujukan
meninggal dan di Kabupaten pasien di provinsi Lampung Rumah
Lampung Selatan merupakan Sakit Abdul Moeloek, Angka
tertinggi ke dua dari 20.313 ibu kehamilan dan persalinan dengan
yang melahirkan sebanyak 15 ibu komplikasi tertinggi di Provinsi
meninggal (Profil Kesehatan Lampung. Data yang diperoleh dari
Provinsi Lampung, 2017) Rumah Sakit Abdoel Moloek tahun
Berdasarkan data dari Dinas 2016 terdapat persalinan
Provinsi Lampung, Bila dilihat sebanyak 246 kelahiran yang
berdasarkan kasus kematian yang dengan persalinan normal 59%
ada di Provinsi Lampung tahun dari data dan 41% dengan
2016 penyebab kasus kematian ibu persalinan normal. Dengan
di Provinsi lampung tahun 2016 komplikasi preeklamsi sebanyak
disebabkan oleh perdarahan 240 ibu dan 6 bayi lahir meniggal,
sebanyak 45 kasus, hipertensi tahun 2017 tercatat 309 persalinan
sebanyak 41 kasus, infeksi ibu dengan komplikasi preeklamsi
sebanyak 1 kasus, ganguan sistem dan 4 bayi lahir meninggal. Pada
peredaran darah sebanyak 8 kasus, tahun 2018 terdapat komplikasi
gangguan metabolik sebanyak 0 preeklamsi 299 ibu dengan 3 bayi
kasus dan lain-lain sebanyak 45 lahir meniggal (Rekam medis RS,
kasus (Data Dinkes Lampung, 2018).
2017). Hipertensi merupakan salah
Preeklamsia adalah timbulnya oksigen yang masuk ke janin
hipertensi disertai proteinuria berkurang (Winkjosastro, 2010).
akibat kehamilan, setelah umur Peran tenaga kesehatan dalam
kehamilan 20 minggu atau segera hubungannya dengan gangguan
setelah persalinan. Gejala ini dapat tekanan darah selama hamil
timbul sebelum 20 minggu bila terletak pada ketelitian dalam
terjadi penyakit trofoblastik. Teori pemeriksaan, preeklamsi dapat
yang dewasa ini banyak menimbulkan dampak yang sangat
dikemukakan sebagai penyebab serius baik pada janin maupun
preeklamsia adalah iskemia pada ibu. Oleh karena itu,
plasenta. Akan tetapi dengan teori mempertahankan tingkat
ini tidak dapat diterangkan semua kecurigaan yang tinggi dan
hal yang bertalian dengan penyakit menghindari asumsi berlebihan
itu. Penyebab terjadinya akan membantu menegakkan
preeklamsia tidak hanya diagnosis dengan tepat (Varney,
disebabkan oleh satu faktor saja, 2006). Berdasarkan fenomena,
melainkan banyak faktor yang teori, pendapat ahli, penelitian
menyebabkan terjadinya sebelumnya, dan data yang
preeklamsia dan eklamsia (multiple diperoleh dari studi pendahuluan,
causation) (Laksmi, 2008). maka peneliti tertarik untuk
Faktor-faktor yang dapat mengadakan penelitian tentang
mempengaruhi terjadinya hubungan umur dan paritas
preeklamsia-eklamsia menurut dengan kejadian preeklamsi berat
Manuaba (2013) dan Laksmi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
(2008) adalah umur kurang dari Provinsi Lampung periode Tahun
20 tahun atau lebih dari 35 tahun, 2018.
peningkatan indeks massa tubuh,
primipara (ibu yang melahirkan METODELOGI PENELITIAN
untuk pertama kalinya), ukuran
Jenis penelitian yang di gunakan
plasenta yang besar, ibu yang
dalam penelitian ini adalah
merokok, primigravida muda,
kuantitatif, dengan rancangan atau
distensi rahim yang berlebihan,
desain studi kasus kontrol (case
adanya riwayat preeklamsia,
control study)Penelitian telah
riwayat hipertensi, kehamilan
dilakukan di RSUD Dr. H. Abdul
ganda, dan penyakit yang
Moeloek Provinsi Lampung,
menyertai kehamilan seperti
penelitian telah dilaksanakan pada
diabetes melitus dan kegemukan.
Preeklamsia dapat bulan April- Mei 2019. Populasi
mengakibatkan kematian ibu, dalam penelitian ini adalah seluruh
terjadinya prematuritas, serta ibu preeklamsia dan tercatat pada
dapat mengakibatkan Intra Uterin rekam medis di RSUD Dr. H. Abdul
Growth Retardation (IUGR)dan Moeloek Provinsi Lampung periode
kelahiran mati karena pada Tahun 2018. jenis data yang
preeklamsia-eklamsia akan terjadi digunakan adalah data sekunder.
pengapuran di plasenta yang menggunakan checklist Analisis
menyebabkan makanan dan
univariat dan bivariate (uji Chi
Square).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Analisis Univariat
Distribusi frekuensi faktor yang berhubungan dengan preeklamsi di RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018

Variabel kategori n %
preeklamsi Tidak preeklamsi 256 50,0
Preeklamsi 256 50,0
umur Tidak berisiko 416 81,2
Berisiko 96 18,8
Jumlah kelahiran Tidak berisiko 288 56,2
(paritas) Berisiko 224 43,8
Total 512 100,0

Berdasarkan tabel 4.1, diketahui bahwa sebanyak 416 (81,2%) responden


dengan umur berisiko, sebanyak 288 (56,2%) responden dengan jumlah
kelahiran berisiko.

Analisis Bivariat
Hubungan Umur dengan Kejadian Preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018

Preeklamsi OR
Tidak preeklamsi Preeklamsi p- 95%
Umur
value Conviden
n % n %
Interval
Tidak berisiko 232 90,6 184 71,9 3,783
Berisiko 24 9,4 72 28,1 0,000 (2,292-
Total 256 100,0 256 100,0 6,242)

Berdasarkan tabel diatas, dari hasil penelitian diketahui dari 256 ibu yang
tidak preeklamsi, sebanyak 232 (90,6%) responden dengan umur tidak
berisiko dan sebanyak 24 (9,4%) responden dengan umur berisiko. Dari 256
ibu yang preeklamsi, sebanyak 184 (71,0%) responden dengan umur tidak
berisiko dan 72 (28,1%) responden dengan umur berisiko. Hasil uji statistik
diperoleh p-value = 0,000 yang berarti <α, maka dapat disimpulkan bahwa
ada hubungan yang bermakna antara umur dengan kejadian preeklamsi di
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018. Dengan nilai OR
3,783 artinya umur yang tidak berisiko memiliki peluang 3,7 kali lebih besar
tidak mengalami preeklamsi jika dibandingkan dengan umur yang berisiko.
Hubungan paritas dengan kejadian preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018

Preeklamsi
Tidak p- OR
paritas Preeklamsi
preeklamsi value 95% CI
n % n %
Tidak berisiko 184 71,9 104 40,6 3,735
Berisiko 72 28,1 152 59,4 0,000 (2,582-
Total 256 100,0 256 100,0 5,404)

Berdasarkan tabel diatas, dari hasil penelitian diketahui dari 256 ibu yang
tidak preeklamsi, sebanyak 184 (71,9%) responden dengan paritas tidak
berisiko dan sebanyak 72 (28,1) responden dengan paritas berisiko. Dari 256
ibu yang preeklamsi, sebanyak 104 (40,6%) responden dengan paritas tidak
berisiko dan 152 (59,4%) responden dengan paritas berisiko. Hasil uji
statistik diperoleh p-value = 0,000 yang berarti <α, maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian
preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2018.
Dengan nilai OR 3,735 artinya paritas yang tidak berisiko memiliki peluang
3,7 kali lebih besar tidak mengalami preeklamsi jika dibandingkan dengan
paritas kehamilan yang berisiko.

Pembahasan sebanyak 184 ibu (71,9%)


Hubungan Umur dengan responden dengan kelahiran tidak
Kejadian Preeklamsi di RSUD berisiko dan sebanyak 72 ibu
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi (28,1%) responden dengan umur
Lampung tahun 2018 berisiko.
Hasil uji statistik diperoleh Berdasarkan hasil penelitan
p-value = 0,000 yang berarti <α, yang dilakukan oleh karuniawati
maka dapat disimpulkan bahwa (2011) di RSUD Wates Kabuten
ada hubungan yang bermakna Kulon Progo menunjukkan bahwa
antara umur dengan kejadian kejadian eklamsididapatkan bahwa
preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul umur ibu yang berisiko sebanyak
Moeloek Provinsi Lampung tahun 229 ibu (65,8%) sedangkan umur
2018. Dengan nilai OR 3,783 ibu yang tidak berisiko sebanyak
artinya umur yang tidak berisiko 119 ibu (34,2%).
memiliki peluang 3,7 kali lebih Pada umur < 20 tahun
besar tidak mengalami preeklamsi keadaan reproduksi belum siap
jika dibandingkan dengan umur untuk menerima kehamilan.
yang berisiko. Sedangkan pada umur > 35 tahun
Berdasarkan dari hasil umur tersebut terjadi perubahan
penelitian yang dilakukan oleh pada jaringan dan alat kandungan,
peneliti di RSUD Dr.H. Abdul dan pada umur tersebut
Moeloek Provinsi Lampung dari 256 cenderung didapatkan penyakit lain
ibu yang tidak preeklamsi dalam tubuh ibu salah satunya
hepertensi dan eklamsi. preeklamsi sebanyak 184 ibu
Bertambahnya umur berkaitan (71,9%) responden dengan
dengan perubahan pada system kelahiran tidak berisiko dan
kardiovaskulernya dan secara sebanyak 72 ibu (28,1%)
teoritid pre-eklamsi dihubungkan responden dengan paritas berisiko.
dengan adanya patologi pada Dari 256 ibu yang preeklamsi
endotel yang merupakan bagian sebanyak 104 ibu (40,6%)
dari pembuluh darah. Pre-eklamsi- responden dengan paritas tidak
eklamsi hampir secara eksklusif berisiko dan 152 ibu (59,4%)
merupakan penyakit pada responden dengan paritas berisiko.
nullipara. Menurut peneliti dari Berdasarkan dari hasil
hasil penelitian diketahui adanya penelitian oleh karuniawati (2011)
kejadian preeklamsi pada ibu di RSUD Wates Kabupaten Kulon
dengan usia tidak berisiko hal ini Progo menunjukan bahwa dari hasil
dimungkinkan karena responden uji statistik Chi-Square diperoleh P
memiliki faktor resiko lain seperti Value = 0,001 (P Value < 0,05),
paritas yang berisiko maupun hal ini menunjukan secara statistik
jarak kelahiran (spasing) atau ada hubungan yang bermakna
faktor – faktor lain yang antara paritas dengan kejadian
menyebabkan responden eklamsi. Didapatkan hasil dari 229
mengalami preeklamsi, sehingga ibu, terdapat 217 ibu ( 62,4%)
walaupun tidak berada dalam yang tidak berisiko, dan yang tidak
kondisi umur yang berisiko namun berisiko sebanyak 131 ibu (37,6%)
responden ternyata tetap ibu hamil yang paritasnya yang
mengalami preeklamsi. tidak berisiko di RSUD Wates
Sukarni(2014) Kabupaten Kulon Progo
menunjukan bahwa hasil uji
Hubungan Paritas dengan statistic dengan chi squere
Kejadian Preeklamsi di RSUD didapatkan nilai p=0,000 (p 0,5)
Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi terdapat hubungan antara umur
Lampung tahun 2018 dan paritas dengan kejadian
Hasil uji statistik diperoleh p- preeklamsi.
value = 0,000 yang berarti <α, Menurut pendapat teori
maka dapat disimpulkan bahwa bahwa umur dan paritas
ada hubungan yang bermakna mempunyai hubungan karena pada
antara paritas dengan kejadian preeklamsi terdapat penurunan
preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul aliran darah perubahan ini
Moeloek Provinsi Lampung tahun menyebabkan prostaglandin
2018. Dengan nilai OR 3,735 plasenta menurun dan
artinya jarak kelahiran yang tidak mengakibatkan iskemia pada
berisiko memiliki peluang 3,7 kali uterus, merangsang pelepasan
lebih besar tidak mengalami bahan tropoblastik yaitu akibat
preeklamsi jika dibandingkan hiperoksidase lemak dan pelepasan
dengan jarak kehamilan yang renin uterus.
berisiko. Dari hasil penelitian Dengan peningkatan usia
diketahui dari 256 ibu yang tidak akan terjadi proses degenaratif
yang meningkatkan risiko Preeklamsi di RSUD Dr. H. Abdul
hipertensi kronis dan wanita Moeloek Provinsi Lampung tahun
dengan risiko hipertensi kronik ini 2018, adalah:
akan memiliki risiko yang lebih 1. Sebanyak 416 (81,2%)
besar untuk mengalami responden dengan umur
preeklampsia. Pada ibu hamil berisiko, sebanyak 288 (56,2%)
dengan usia yang muda juga responden dengan jumlah
menjadi resiko preeklamsi kelahiran berisiko.
dikarenakan kemampuan rahim 2. Ada hubungan faktor umur
dan tubuh ibu menerima dengan kejadian preeklamsi di
perubahan fisiologi pada saat RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
hamil. terjadi perkembangan yang Provinsi Lampung tahun 2018
kurang optimal pada vaskulatori (p-value = 0,000 : OR 3,783)
uterine sehingga mudah 3. Ada hubungan jumlah
mengalami peningkatan tekanan kelahiran (paritas) dengan
darah dan cepat menimbulkan kejadian preeklamsi di RSUD Dr.
kejang. Pada umur > 35 tahun, H. Abdul Moeloek Provinsi
fisiologi terhadap perubahan pada Lampung tahun 2018 (p-value =
kehamilan menjadi lebih berat. 0,000 : OR 3,735)
Adaptasi fisiolgis normal pada
Saran
kehamilan meliputi peningkatan
Berdasarkan pada kesimpulan yang
volume plasma darah, vasodilatasi,
telah diuraikan oleh penulis diatas,
penurunan retensi vaskuler
saran yang mungkin dapat
sistemik, peningkatan curah
dijadikan pertimbangan dan
jantung, dan penurunan vaskuler
masukkan bagi institusi kesehatan
risistensi tekanan osmotik koloid,
adalah sebagai berikut :
pada preeklamsi volume plasma
1. Rumah sakit
yang beredar menurun, sehingga
Dari hasil penelitian Institusi
terjadi hemokonsentrasi dan
kesehatan hendaknya dapat
peningkatan hematokrit maternal.
melakukan upaya-upaya
Perubahan ini membuat perfusi
pencegahan seperti :
organ maternal menurun, termasuk
a. Membuka kelas bagi ibu
perfusi ke unit janin-uteroplasenta.
Vasospasme siklik lebih lanjut hamil dalam rangka
menurunkan perfusi organ dengan
menghancurkan sel-sel darah peningkatan pengetahuan ibu
merah, sehingga kapasitas oksigen
maternal menurun. Vasospasme terhadap kesehatan dirinya dan
merupakan meknisme dasar tanda
untuk bayi yang akan
dan gejala yang menyertai
preeklamsi. Icesmi Sukarni (2014) dilahirkan, seperti: kelas senam
SIMPULAN DAN SARAN hamil, kelas gizi hamil,
Simpulan
Hasil simpulan faktor-faktor yang perawatan bayi baru lahir
berhubungan dengan Kejadian
b. Memberikan informasi membantu mengurangi kejadian

kepada ibu tentang pentingnya kematian perinatal, misalnya

ANC minimal 4 kali selama dengan menambah variabel

kehamilan variabel lain berhubungan dengan

c. Memberikan informasi kejadian preeklamsi, jumlah

kepada ibu tentang usia yang sampel yang lebih banyak, metode

baik dalam perencanaan yang berbeda dan lebih

kehamilan. menyempurnakan kuesioner

2. Bagi Ibu Hamil penelitiannya, hingga dapat lebih

a. Dianjurkan kepada ibu menggali data data yang secara

hamil untuk melakukan substansi dapat mempengaruhi

pemeriksaan kehamilan kejadian preeklamsi

minimal 4x selama masa DAFTAR PUSTAKA


Afridayani, (2015). Faktor Risiko
kehamilan . Terjadinya Pre-Eklamsi Pada
Ibu Hamil Yang Dirujuk Ke
b. Memperhatikan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh.
tubuh, sehingga jika terdapat Jurnal Program Studi
Kesehatan reproduksi Magister
kelainan atau tanda bahaya Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
kehamilan khususnya yang Arikunto, Suharsimi, (2013).
Prosedur Penelitian: Suatu
berhubungan dengan
Pendekatan Praktek Edisi:
preeklamsi dapat diketahui Keenam. PT. Rineka Cipta:
Jakarta
sejak dini Asmana, Siqbal Karta., Syahredi.,
Noza Hillbertina. (2016).
3. Bagi peneliti lainnya Hubungan Usia dan Paritas
Dengan Kejadian Preeklamsia
Diharapkan peneliti lainnya
Berat di Rumah Sakit Achmad
dapat melanjutkan penelitian ini Mochtar Bukittinggi Tahun
2012-12013. Universitas
agar dapat lebih menyempurnakan Andalas
Cahaya, Fitri Aprillia dan Ely
hasil penelitiannya hingga dapat Tjahjani. (2013). Umur Dan
Paritas Dengan Kejadian
Preeklamsia Paa Ibu Hamil. Dan Anak Siti Fatimah
Griya Husada Surabaya Makassar Tahun 2011-2012.
Dinkes Provinsi Lampung, (2017). Jurnal tesis Bagian
Profil Kesehatan Lampung Epidemiologi, Fakultas
2017. Lampung Kesehatan Masyarakat
F. G. Cunningham, (2005). Universitas Hasanudin
Obstetri Williams. EGC: Manuaba IAC., I Bagus, dan IB
Jakarta Gde, (2013). Ilmu kebidanan
dan kandungan. EGC: Jakarta
Hastono, Sutanto Priyo, (2016). Nuning Saraswati dan Mardiana,
Analisis Data. FKM UI : (2014). Faktor Risiko Yang
Jakarta Berhubungan Denngan
Hidayah, Fitri Nur, Sujiyantini, dan Kejadian Preeklamsia Pada
Nur Djanah, (2011). Faktor Ibu Hamil (Studi Kasus Di
Risiko Paritas Terhadap RSUD Kabupaten Brebes
Kejadian Preeklampsia- Tahun 2014). Jurnal tesis
Eklampsia Pada Ibu Bersalin. Jurusan Ilmu Kesehatan
Poltekkes Kemenkes Masyarakat, Fakultas Ilmu
Yogyakarta Keolahragaan, Universitas
Hidayati, Novida dan Titik Negeri Semarang, Indonesia
Kurniawati. (2014). Norma, Nita dan Mustika Dwi,
Hubungan Umur Dan Paritas (2014). Asuhan Kebidaanan
Dengan Kejadian Preeklamsia Patologi. Nuha Medika:
Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Yogyakarta
Bangetayu Kota Semarang. Pratiwi, Ika dan Wantonoro.
Abdi Husada Semarang (2014). Hubungan Paritas
Hipson, Meita. (2016). Hubungan Dengan Kejadian Preeklamsia
Antara Umur, Paritas dan Pada Ibu Hamil di RSUD
pendidikan Ibu dengan Wonosari. STIKes ‘Aisyiyah
Kejadian Eklamsia Di Rumah Yogyakarta
Sakit Muhammadiyah Soekidjo, Notoatmodjo, (2012).
Palembang. Stiker ‘Aisyiyah Metodologi Penelitian
Palembang Kesehatan. Rineka cipta:
Kemenkes RI, (2017). Profil Jakarta
Kesehatan Indonesia 2017. Soekidjo, Notoatmodjo, (2012).
Jakarta Promosi Kesehatan dan
Laksmi, Purwita W dkk, (2008). Perilaku Kesehatan. Rineka
Penyakit-penyakit pada cipta: Jakarta
kehamilan.Peran seorang Rastogi, Aruna, (2017).
Internis. Pusat penerbit Ilmu Preeclampsia.
penyakit dalam Fakultas https://www.nhp.gov.in/disea
Kedokteran Universitas se /gynaecology-and-
Indonesia: Jakarta obstetrics/preeclampsia)
Langelo, Wahyuny dkk, (2012). Rozikhan, (2007). Faktor-faktor
Faktor Risiko Kejadian Risiko Terjadinya
Preeklampsia Di RSKD Ibu Preeklampsia Berat di Rumah
Sakit Dr. H Soewondo
Kendal. Jurnal tesis Program
Magister Epidemiologi
Universitas Diponegoro
Semarang
Rukiyah, A. Y., & Yulianti, L.
(2012). Asuhan kebidanan IV
(patologi
kebidanan). Jakarta: Trans
Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari, (2014).
Buku acuan nasional
Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. PT
Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo: Jakarta
Sugiyono, (2016). Metode
Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif Dan R&D. CV.
Alfabeta: Bandung
Varney, Helen, Kriebs Jan. M,
Gegor Carolyn. L, (2006).
Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Buku Kedokteran EGC
Wiknjosastro, H, (2010). Ilmu
Kebidanan. PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo:
Jakarta
Wiknjosastro, H, (2016). Ilmu
Kandungan.. PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo:
Jakarta
WHO, (2017). Global Health
Observatory (GHO) data
Maternal Mortality.

You might also like