BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidapan sebelum
memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan kehidupan nanti seetelah anak tersebut
lahir. Kehamila adalah rangkain peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan
ovum akhirnya berkembang sampai terjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).
Kehamilan adalah pembuahan sel telur oleh sel sperma (Kushartanti, 2004), setiap
kehamilan merupakan proses alamiah bila tidak di kelolah dengan baik akan meberikan
komplikasi pada ibu dan janin dalam keadan sehat dan aman. Perubahan - perubahan yang
terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Oleh
karenannya asuhan yang di berikanpun adalah asuhan yang menimalkan intervesi (Eliabeth siwi
walyani,2014).
Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan oleh
komplikasi berhunbungan dengan kehamilann persalinan dan nifas, angka kematian ibu yang
begituh besar karena disebabkan oleh pengetahuan yang rendah selain itu aspek medis yang
saangat berpengaruh dalam meningkatkan angka kematian ibu yang cukup penting di Indonesia
adalah preeklamsia selain pendarahan dan sepsis.
1
Pre-eklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein nuria tetapi tidak menunjukan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangka gejalanya biasanya muncul setelah
hamil berumur 28 minggu atau lebih (Rustam Muctar, 1998) .
Edema juga dapat terjadi pada pasien yang mengalami preeklampsia, preeklampsia berat
adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg
atau lebih disertai proteinuria dan edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Nugroho, 2012).
Selain itu Mansjor (2000) mendenifisikan bahwa preeklamsia adalah timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu
atau segera setelah persalinaan. Menurut Varney (2007:645), pre-eklamsia adalah sekumplan
gejala yang secara spesifik hanya muncul selama kehamilan dengan usia lebih dari 20 minggu
(kecuali pada penyakit trofoblastik) dan dapat didiangnosis. Preeklamsia merupakan suatu
penyakit vasopastik, yang melibatkan banyak sistem dan di tandai oleh hemokosentrasi,
hipertensi yang terjadi setelah minggu ke-20 dan protein uria (Bobak, 2005:629).
Setiap tahun ada sekitar 200.000 juta ibu hamil di negara berkembang, 500.000 di
antaranya akan meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan kehamilan, dan jutaan
lainnya akan mengalami komplikasi kehamilan yang signifikan. Selain itu, 7 000.000 kematian
perinatal terjadi akibat masalah kesehatan maternal. Sedangkan 12% dari kematian ibu di Negara
berkembang di sebabkan karena eklampsia (Wijayarini, dan Widyastuti 2011).
Ada tiga penyebab utama kematian ibu yaitu infeksi, perdarahan dan preeklampsia yang
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu maupun janin yang dikandungnya. Menurut
data yang didapat dari WHO pada tahun 2005 terdapat 536.000 kematian maternal di dunia yaitu
25% disebabkan oleh perdarahan, infeksi 15% dan eklamsia 12%, hipertensi dalam kehamilan
seperti preeklamsia adalah penyebab kematian maternal, di Amerika Latin sebesar 25,7% dan
penyebab kematian kedua di negara maju dengan presentase sebesar 16,1%. Di Indonesia sendiri
menurut data yang didapatkan angka kejadian preeklamsia 3,7% dan eklamsia 0,9% dengan
angka kematian perinatal 3,1%. Sedangkan pada tahun 1999-2000 preeklamsia menjadi
penyebab utama kematian maternal yaitu 52,9% diikuti perdarahan 26,5% dan infeksi 14,7%.
Telah dilaporkan bahwa insidensi preeklamsia terjadi sekitar 2-8% pada kehamilan
preeklampsia merupakan sindrom spesifik kehamilan berupa hipertensi yang disertai proteinuria.
Kedua gejala tersebut merupakan gejala yang paling penting dalam menegakkan diagnosis
preeklamsia, kriteria minimum diagnosis preeklampsia ialah hipertensi dengan tekanan darah
lebih dari sama dengan 140/90 mmHg setelah gestasi 20 minggu dan proteinuria minimal yaitu
terdapatnya lebih dari sama dengan 300 mg protein dalam urin per 24 jam.
Pre-eklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas
yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein nuria tetapi tidak menunjukan tanda-tanda
kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya, sedangkan gejalanya biasanya muncul setelah
hamil berumur 28 minggu atau lebih (Rustam Muctar, 1998) .
3
B. Rumusan Mahalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas rumusan masalah yang penulis ambil
adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan pada ny. R.S dengan Pre-eklamsia di ruang
Anggrek RSUD Masohi tahun 2016”?
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk menerapkan asuhan keperawatan pada ny R.S dengan Pre-eklamsia di ruangan
Anggrek RSUD Masohi.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien ny R.S dengan Pre-eklamsia.
b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan pada klien ny R.S dengan Pre-eklamsia.
c. Membuat Rencana Asuhan Keperawatan pada klien ny R.S dengan Pre-eklamsia.
d. Melaksanakan Asuhan Keperawatan pada klien ny R.S dengan Pre-eklamsia.
e. Mengevaluasi Asuhan Keperawatan pada klien ny R.S dengan Pre-eklamsi.
D. Manfaat Penulisan
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan ilmu kesehatan, khususnya dalam upaya penerapan asuhan
keperawatan pada klien dengan Pre-eklamsia.
2. Secara Praktis
a. Bagi Klien dan keluarga.
Sebagai pedoman atau acuan bagi klien dan keluarga dalam menangani dan
mencegah Pre-eklamsia agar tidak menjadi kematian.
b. Bagi Institusi Rumah Sakit.
Untuk mengembangkan serta meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk
membantu perawat RSUD Masohi dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada
klien dengan pre-eklamsia sesuai dengan ilmu dan keterampilan
c. Bagi Institusi Pendidikan.
Agar penulisan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi kepustakaan
guna mengembangkan ilmu pengetahuan keperawatan terutama mengenai masalah
pre-eklamsia.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Agar menjadi bahan masukan dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian pada ibu dengan pre-eklamsia.
5
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terbagi atas tiga bagian utama yang saling
berkaitan dan di susun secara sistematis sebagai berikut: bagian awal terdiri dari halaman judul,
pernyataan kaeaslian tulisan, lembar persetujuan, lembaran pengesahan, motto, kata pengantar,
daftar isi, daftar table, serta daftar gambar. Bagian utama terdiri atas lima bagian yaitu bab I
berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat
penulisan serta sistematika penulisan, bab II berisi kajian pustaka, yang terdiri dari konsep medis
dan konsep asuhan keperawatan, bab III berisi tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi, bab IV pembahasan yang
terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi perencanaan , implementasi dan
evaluasi. Bab V penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran, serta bagian akhir berisi daftar
pustaka dan lampiran-lampiran.