PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN KACANG PANJANG
TERHADAP PRODUKSI ASI PADA IBU MENYUSUI DENGAN
       BAYI BERUSIA 14 HARI – 3 BULAN DI KLINIK PRATAMA NIAR
                                    KECAMATAN MEDAN AMPLAS
                                                 TAHUN 2019
                          Nur Azizah Lubis1, Evi Desfauza2, Suswati2, Elizawarda2
                                1
                              Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Kebidanan
                            2
                            Dosen Poltekkes Kemenkes Medan Jurusan Kebidanan Medan
                  Jl. Jamin Ginting Km.13.5 Kelurahan Lau Cih, Medan Tuntungan, Sumatera Utara
                          Email: 1nurazizahlubis39@yahoo.co.id, 2evi.desfauza@gmail.com,
                                2
                                  suswatimkes01@gmail.com, 2 elizajuli63@gmail.com
THE INFLUENCE OF LONG BEAN LEAF EXTRACT TO THE BREASTMILK PRODUCTION
   OF BREASTFEEDING MOM WITH BABIES AGED 14 DAYS - 3 MONTHS IN NIAR
            PRATAMA CLINIC OF MEDAN AMPLAS SUB DISTRICT
                                                    ABSTRACT
Introduction: Poor nutrition and short in infants can occur if exclusive breastfeeding is not given. This can be seen from
the high number of malnutrition found in Indonesia, which is 17.7% compared to the target of the National Medium
Term Development Plan in 2019 of 17%. Poor nutrition is one of the contributing factors for Infant Mortality Rate
(IMR) in Indonesia, which is 22.33 / 1000 lives birth in 2015. In addition to malnutrition, other factors that cause the
high IMR associated with breast milk production are the occurrence of obesity due to consumption of formula milk,
allergies, and diarrhea.
Methods : The design of this study used quasi experiment with pre-test and post-test design approach, with a population
of all breastfeeding mothers exclusively at Niar Pratama Clinic, Medan Amplas sub district who had babies aged 14
days - 3 months as many as 60 people. The sample in this study used a purposive sampling technique of 23 respondents.
Results and Discussion: The results showed that there was difference between the amount of breast milk volume before
treatment and the amount of breast milk volume after treatment with the value ρ = 0.00 <0.05.
Conclusion: The influence of giving long bean leaf extract on breast milk production for breastfeeding mothers of
infants aged 14 days - 3 months in Niar pratama Clinic Medan of Amplas sub district in 2019, it is expected that health
workers, especially midwives, can provide an approach to pregnant women so as to cultivate long bean plants so that
they can used as a breast milk transmitter.
Keywords: Long Bean Leaves, Breast Milk Products
                                                     ABSTRAK
Latar Belakang : Gizi kurang dan buruk serta pendek pada balita dapat terjadi apabila ASI Eksklusif tidak diberikan.
Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka gizi buruk yang terdapat di Indonesia yaitu sebesar 17,7% dibandingkan
dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2019 sebesar 17% (Riskesdas, 2018). Gizi buruk
merupakan salah satu faktor penyumbang Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebanyak 22,33/1000 KH
pada tahun 2015 (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Selain gizi buruk, faktor-faktor lain yang menjadi penyebab
tingginya AKB yang berhubungan dengan produksi ASI adalah terjadinya obesitas akibat pengonsumsian susu formula,
alergi, serta diare.
Metode : Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan pre test and post test design, dengan
populasi seluruh ibu menyusui ASI eksklusif di Klinik Pratama Niar Kecamatan Medan Amplas yang memiliki bayi usia
14 hari - 3 bulan sebanyak 60 orang. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 23
responden.
Hasil Penelitian/Diskusi : Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan antara jumlah volume ASI perah sebelum
adanya perlakuan dengan jumlah volume ASI perah sesudah perlakuan dengan nilai ρ = 0.00 < 0.05.
Kesimpulan : Adanya pengaruh pemberian ekstrak daun kacang panjang terhadap produksi ASI pada ibu menyusui bayi
berusia 14 hari – 3 bulan di Klinik Pratama Niar Kecamatan Medan Amplas Tahun 2019 maka diharapkan agar tenaga
kesehatan khususnya bidan, dapat memberikan pendekatan kepada ibu hamil agar membudidayakan tanaman kacang
panjang sehingga dapat digunakan sebagai pelancar ASI.
Kata Kunci : Daun Kacang Panjang, Produk ASI
PENDAHULUAN
     Gizi kurang dan buruk serta pendek pada balita dapat terjadi apabila ASI Eksklusif tidak
diberikan. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka gizi buruk yang terdapat di Indonesia yaitu
sebesar 17,7% dibandingkan dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
tahun 2019 sebesar 17% (Riskesdas, 2018). Gizi buruk merupakan salah satu faktor penyumbang
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia yaitu sebanyak 22,33/1000 KH pada tahun 2015
(Direktorat Kesehatan Keluarga, 2016). Selain gizi buruk, faktor-faktor lain yang menjadi penyebab
tingginya AKB yang berhubungan dengan produksi ASI adalah terjadinya obesitas akibat
pengonsumsian susu formula, alergi, serta diare. World Health Organization (WHO) dan United
Nations Childrens Fund (UNICEF) merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat satu
jam pertama setelah melahirkan dan melanjutkan hingga usia 6 bulan pertama kehidupan bayi.
Pengenalan makanan pelengkap dengan nutrisi yang memadai dan aman diberikan saat bayi
memasuki usia 6 bulan dengan terus menyusui sampai 2 tahun atau lebih (WHO, 2016). Peraturan
mengenai pemberian ASI eksklusif diatur dalam Pasal 128 UU No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (UU Kesehatan) ayat 1 dan 2 yang berbunyi : (1) setiap bayi berhak mendapat air susu
ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. (2) Selama
pemberian air susu ibu, pihak keluarga, pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus
mendukung ibu bayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. Selanjutnya
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2012 tentang pemberian air susu
ibu eksklusif bagian kedua tentang inisiasi menyusui dini Pasal dan Pasal 10. Pada Pasal 19 PP
Nomor 33 Tahun 2012 juga diatur tentang pemberian susu formula pada bayi. Setiap orang yang
menghalangi dalam pemberian ASI eksklusif dapat dikenai sanksi berdasarkan Pasal 200 UU
Kesehatan yang berbunyi: “Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian ASI
eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun dan denda paling banyak seratus juta rupiah.” Sustainable Development Goals dalam The
2030 Agenda For Sustainable Development menargetkan pada tahun 2030 dapat mengurangi angka
kematian neonatal paling sedikit 12 per 1.000 kelahiran hidup dan kematian pada anak di bawah
usia 5 tahun paling sedikit 25 per 1.000 kelahiran hidup. Hal tersebut dapat dicapai salah satunya
dengan pemberian ASI eksklusif dilaksanakan dengan baik (United Nations). Menurut data WHO
(2016), cakupan ASI eksklusif di seluruh dunia hanya sekitar 36% selama periode 2007-
2014. Hal tersebut belum sesuai dengan target WHO yaitu meningkatkan pemberian ASI eksklusif
dalam 6 bulan pertama sampai paling sedikit 50%. Ini merupakan target ke lima WHO di tahun
2025 (WHO, 2014). Berdasarkan hasil Riskesdas (2018), cakupan pemberian ASI eksklusif di
Indonesia adalah 37,3%, dan menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara cakupan
pemberian ASI eksklusif di Sumatera Utara yaitu sebesar 47,3%, (Riskesdas, 2018). Data Dinas
Kesehatan Kota Medan di Puskesmas Medan Amplas cakupan ASI baru sekitar 41,5%, hal ini tentu
belum mencapai target yaitu 50%. Berdasarkan data-data tersebut maka peneliti memutuskan untuk
melakukan penelitian di Kecamatan Medan Amplas, yaitu di Klinik Pratama Niar.
METODE
      Jenis penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Experiment Design dengan
menggunakan pendekatan pretest and post test design. Penelitian ini melihat bagaimana pengaruh
pemberian ekstrak daun kacang panjang terhadap produksi ASI pada ibu menyusui dengan bayi
berusia 14 hari - 3 bulan.
    HASIL PENELITIAN
Analisis Univariat
                                            Tabel A.1
            Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden Ibu Menyusui
                          Klinik Pratama Niar Kecamatan Medan Amplas
NO            Karakteristik Responden                         Frekuensi           Persentase
1             Jenis Kelamin Bayi
              Perempuan                                       13                  56,5
              Laki-Laki                                       10                  44,5
              Total                                           23                  100
2             Usia Ibu
              21-30 tahun                                     18                  78,3
              31-35 tahun                                     5                   21,7
              Total                                           23                  100
3             Paritas
              1                                               5                   21,7
              2                                               13                  56,5
              3                                               4                   17,4
              4                                               1                   4,3
              Total                                           23                  100
           Berdasarkan karakteristik responden menurut jenis kelamin bayi didapatkan bahwa jumlah
    responden mayoritas 13 bayi berjenis kelamin perempuan (56,5%). Berdasarkan usia ibu, mayoritas
    responden yaitu usia 21-30 tahun sebanyak 18 orang (78,3%). Berdasarkan paritas mayoritas
    responden yaitu anak kedua sebanyak 13 orang (56,5%).
    Analisis Bivariat
                                           Tabel A.2
          Perubahan Produksi ASI Perah Sebelum dan Sesudah Pemberian Ekstrak Daun Kacang
                      Panjang di Klinik Pratama Niar Kecamatan Medan Amplas
                                    Mean      Standar Deviasi      Selisih Mean                P
Sebelum Intervensi                   153.9130        60.96960
                                                                          -47.2609                 .000
Sesudah Intervensi                      201.7391       65.64291
          Dari hasil uji analisis menggunakan dependent t-test didapatkan nilai ρ-value = 0.00 < ɑ
(0,05) dengan selisih rata-rata 47.8, maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan produksi ASI
sebelum dan sesudah dilakukan pemberian ekstrak daun kacang panjang, sehingga dapat disimpulkan
pemberian ekstrak daun kacang panjang berpengaruh dalam meningkatkan produksi ASI.
 PEMBAHASAN
      Berdasarkan hasil analisis data univariat dan analisis bivariat pada responden maka diperoleh
 nilai rerata produksi ASI perah sebelum pemberian ekstrak daun kacang panjang yaitu 153,9 dan
 nilai rerata produksi ASI perah sesudah pemberian ekstrak daun kacang panjang yaitu 201,7. Dari
 kelompok responden tersebut ada perbedaan rerata produksi ASI perah dan hasilnya yaitu ρ 0.00 <
 0.05 yang artinya ada perbedaan jumlah ASI perah. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
 peneliti bahwa pemberian ekstrak daun kacang panjang efektif dalam peningkatan produksi ASI
 perah dengan nilai selisih yaitu 47,8.
       Daun kacang panjang mengandung substansi laktogogue yaitu saponin dan polifenol yang
dapat meningkatkan prolaktin. Refleks prolaktin secara hormonal untuk memproduksi ASI, waktu
bayi mengisap puting payudara ibu, terjadi rangsangan neorohormonal pada putting susu dan areola
ibu. Rangsangan ini diteruskan ke hipofisis melalui nervos vagus, kemudian ke lobus anterior. Dari
lobus ini akan keluar hormon prolaktin, masuk ke peredaran darah dan sampai pada kelenjar-kelenjar
pembuat ASI. Kelenjar ini akan terangsang untuk menghasilkan ASI. Hal ini sesuai dengan teori
bahwa makanan yang mengandung substansi laktogogum memiliki potensi dalam menstimulasi
hormon oksitosin dan prolaktin sehingga efektif dalam meningkatkan dan memperlancar produksi
ASI. Maka dalam penelitian ini daun kacang panjang mempengaruhi peningkatan produksi ASI pada
ibu menyusui.
 KESIMPULAN DAN SARAN
 Kesimpulan : Pemberian ekstrak daun kacang panjang efektif dalam meningkatkan produksi ASI
 pada ibu menyusui.
 Saran : Diharapkan      agar penelitian dilakukan dengan rentang waktu yang lebih lama untuk
 mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. Ariestini, 2011, Jurnal : Pengaruh Pucuk Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis).
2. Astuti, Sri., dkk. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Erlangga
3. Dinas Kesehatan Sumatera Utara. 2018. Profil Kesehatan Provinsi sumatera Utara
      Tahun 2017. Medan
4.    Djama, T. Nuzliati. Jurnal Riset Kesehatan : Pengaruh Konsumsi Daun Kacang Panjang
      Terhadap Peningkatan Produksi ASI pada Ibu Menyusui. Semarang
5. Fikawati, Sandra.,dkk. 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Depok : PT. Raja Grafindo Persada
6.    Https://docplayer.info/48542873-Ekstrak-etanol-daun-kacang-panjang-vigna-sinensis-l-
      sebagai-laktogogum-pada-tikus-putih-rattus-norvegicus-l-yang-menyusui.html       (dilansir
      tanggal 12 Mei 2019)
7. Kemenkes. 2014. Infodatin Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
      Jakarta Selatan
8. _______. 2017. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2016. Jakarta
9.    _______. 2018. Riskesdas 2018. Sumatera Utara
10.   Marmi & Kukuh. 2015. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah. Yogyakarta :
      Pustaka Pelajar
11. Rukmana, Rahmat. 2014. Sukses Budidaya Aneka Kacang Sayur. Yogyakarta : Lily Publisher
12. Saifuddin,A.B. 2016.Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka. Sarwono
      Prawirohardjo
13.   Shinta Eri Andriana, dkk,. 2008, “Ekstrak Etanol Daun Kacang Panjang (Vigna Sinensis L)
      Sebagai Laktogogum Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus L)