0% found this document useful (0 votes)
155 views8 pages

Berbagai Intervensi Yang Dapat Mengurangi Kesepian Pada Lansia

Garuda
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
155 views8 pages

Berbagai Intervensi Yang Dapat Mengurangi Kesepian Pada Lansia

Garuda
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat

Volume 13, Issue 2, September 2019, pp. 76~ 83


ISSN: 1978 - 0575
76

Berbagai Intervensi yang Dapat Mengurangi Kesepian pada


Lansia

Fuadah Fahrudiana*, Kusbaryanto


Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

*corresponding author, e-mail: ffahrudiana@gmail.com

Received: 28/08/2019; Published: 30/08/2019

Abstract

Background: The relationship between loneliness and the consequences of its harm to
physical and mental health in the elderly is often reported, including an increased risk of death.
Interventions that can reduce the problem of loneliness in the elderly are needed so that they
are successful in the process of aging and prosperous both biologically and psychosocially.
This study aims to summarizing current knowledge about several interventions that can
reduce loneliness problems in the elderly. Method: This study uses the literature review
method. The database used in the literature searches is the Science Direct, Pubmed, and
Google Scholar. In the early phase of searching using keywords: “older people, loneliness,
interventions, programs, outcomes”, it is obtained the results of 12 international journals from
the period of 2017 to 2019 that matched the inclusion criteria. Results: From the 12 journals
obtained, 6 are quantitative studies, 5 are literature review studies, and 1 is a qualitative study.
It is revealed the results that some interventions categorized in the direct and indirect
interventions are summarized and can reduce the problem of loneliness in the elderly.
Conclusion: This review identified 10 out of 11 interventions (90.9%) using a community-
based group approach and the other (9.1%) using new technologies approach. Although the
number of studies on interventions that target loneliness in the elderly continues to increase,
our reviews above do not reach solid and strong conclusions and their characteristics can be
questioned.

Keywords: Interventions, Loneliness, Outcomes, Programs, The elderly.

Copyright © 2013 Universitas Ahmad Dahlan. All rights reserved.

1. Pendahuluan
Kesepian merupakan salah satu pengalaman tidak menyenangkan yang dirasakan saat
kekurangan dalam kuantitas atau kualitas hubungan sosial. Kesendirian tidak identik dengan
isolasi sosial yang objektif. Kondisi sendirian seseorang belum tentu merasa kesepian dan
sebaliknya, seseorang bisa merasa kesepian bahkan ketika dengan banyak orang lain.(1)
Kesepian di kemudian hari semakin dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat khususnya
pada lanjut usia. Hal ini dikarenakan prevalensi kesepian pada usia lebih dari 65 tahun adalah
16% -35% dari populasi lansia yang tinggal di komunitas di Inggris. Angka ini naik hingga 50%
dari mereka yang berusia lebih dari 80 tahun, sedangkan kesepian yang parah, baik selalu
maupun sebagian besar waktu merasa kesepian terjadi antara 5% dan 13% dari populasi
umum.(1)
Hubungan antara kesepian dengan konsekuensi dari bahayanya terhadap kesehatan fisik dan
mental sering kali dilaporkan, termasuk peningkatan risiko kematian. Peran perawatan primer
dalam mengurangi kesepian ini sangat diperlukan, namun hal ini belum jelas digambarkan dan

Berbagai Intervensi yang Dapat Mengurangi Kesepian pada Lansia (Fuadah Fahrudiana)
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
ISSN: 1978 - 0575  77
ada sedikit indikasi apa yang dapat ditawarkan di atas mengidentifikasi dan mengobati masalah
terkait. Relevansi kesepian dengan perawatan primer harus lebih jelas antara lain dengan
peningkatan konsultasi perawatan primer, perawatan darurat (tetapi tidak direncanakan) di antara
lansia yang tinggal di komunitas dan perawatan jangka panjang.(2) Intervensi berbasis sosial
mungkin menjadi cara praktisi perawatan primer dapat merujuk pasien ke sumber dukungan
berbasis komunitas non-klinis. Intervensi berbasis sosial bertujuan untuk mempromosikan
integrasi antara layanan kesehatan dan perawatan sosial dengan sektor sukarela dan
masyarakat. Dimana umumnya mencakup kegiatan yang ditujukan untuk mereka yang mengalami
atau berisiko kesepian, seperti skema pertemanan. Namun, bukti efektivitas intervensi berbasis
sosial saat ini terbatas.(3) Intervensi yang menargetkan kesepian dan isolasi sosial pada lansia
baru-baru ini telah dipelajari secara luas dalam literatur yang mencoba merangkum efek dari
intervensi, menerapkan berbagai pendekatan dan memasukkan beragam kriteria inklusi, namun
hal itu belum mencapai kesimpulan yang sistematis dan pasti, maka perlu penelitian lebih lanjut. (4)
Salah satu ulasan sistematis terbaru tentang topik ini mengevaluasi intervensi menargetkan
kesepian dan isolasi sosial pada lansia.(5) Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merangkum
pengetahuan terkini tentang berbagai intervensi yang dapat mengurangi masalah kesepian pada
lansia.

2. Metode
Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah literature review atau tinjauan literatur.
Mekanisme dalam metode ini yaitu dengan mencari literatur-literatur internasional yang dilakukan
menggunakan database Science Direct, Pubmed, Google Scholar. Pencarian dirancang sesuai
dengan model PICO yaitu patient, population dan problem (P), intervation, prognostic dan factor (I)
comparison (C) dan outcome (O). Pada tahap awal pencarian dengan keywords older people,
loneliness, interventions, compa programs, outcomes didapatkan hasil 12 jurnal internasional dari
rentang waktu 2017 sampai 2019 yang sesuai dengan kriteria inklusi.
Adapun kriteria inklusi antara lain semua jurnal penelitian bahasa Inggris yang mengulas
tentang implementasi dari intervensi untuk mengurangi kesepian pada lansia, yang diterbitkan
antara Januari 2017 dan januari 2019. Selanjutnya studi dianggap memenuhi syarat jika secara
eksplisit ditargetkan pada populasi dengan usia lebih dari 60 tahun atau secara khusus
menargetkan pada lansia baik dijelaskan dalam judul, tujuan maupun abstrak. Penelitian juga
harus menyampaikan hasil mengukur efek intervensi untuk mengurangi kesepian pada lansia.
Desain penelitian baik menggunakan kuantitatif, analisis kualitatif dengan memeriksa perspektif
atau pengalaman orang maupun tinjauan literatur. Tidak ada batasan khusus pada desain
penelitian yang diterapkan. Sedangkan kriteria eksklusinya yaitu publikasi tidak asli seperti abstrak
saja, untuk artikel dengan judul dan abstrak yang tidak jelas akan di periksa dan dievaluasi dari
semua publikasi yang diambil. Setelah sesuai dengan kriteria inklusi dari abstrak, jurnal di review
kembali secara penuh hingga menemukan hasil jurnal yang tepat. Bidang minat khusus pada
penelitian ini adalah efek intervensi pada dimensi kesehatan sosial, termasuk data tentang
kesepian pada lansia.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1. Hasil
Fokus utama dari tinjauan leratur ini adalah merangkum pengetahuan saat ini tentang berbagai
intervensi yang dapat menurunkan masalah kesepian pada lansia. Untuk mengoptimalkan
interpretasi ini, kami akan mengklarifikasi hasil temuan dari beberapa penelitian.

Berbagai Intervensi yang Dapat Mengurangi Kesepian pada Lansia (Fuadah Fahrudiana)
 78 ISSN: 1978 - 0575

Tabel 1. Proses Pencarian Artikel

Artikel di identifikasi Artikel diidentifikasi Artikel diidentifikasi


Ide melalui pencarian melalui pencarian melalui pencarian
nti
fic database Google Scholar database PubMed database Science
ati [n=17.000] [n=34] Direct [n=45]
on

Total [n=17.079]

Sc
re
eni
Diekslusi
Jurnal di screening
ng
berdasarkan judul
melalui judul
[n=16.257]

Eli Jurnal dinilai melalui Dihapuskan


gb abstrak untuk berdasarkan
ilit kelayakannya [n=822] abstrak [n=785]
y

Jurnal dihapuskan karena


Jurnal di review secara
tidak memenuhi inklusi
penuh [n=37]
[n=25]

Inc
lud
ed Jurnal termasuk dalam
analisis akhir [n=12]

Penyeleksian jurnal kami dilakukan dengan menganalisis mulai dari penyaringan judul artikel,
abstrak dan akhirnya menganalisis artikel teks lengkap dari makalah yang berpotensi memenuhi
syarat. Jumlah jurnal yang didapatkan dari 3 data base yaitu 17.079 kemudian didentifikasi untuk
judul. Didapatkan 16.257 jurnal tidak disertakan karena tidak sesuai dengan kriteria inklusi. Jurnal
dinilai melalui abstrak untuk kelayakannya sebanyak 822 jurnal. Namun 785 jurnal dinilai tidak
memenuhi kriteria inklusi. Tersisa 37 jurnal di review secara penuh sesuai kriteria inklusi hingga
menjadi 12 jurnal diketemukan. Enam diantaranya studi kuantitatif, lima studi merupakan tinjauan
literatur dan satu kualitatif studi. Pertama, karakteristik dari temuan penelitian kuantitatif 6 studi
yang menyediakan ukuran hasil.(6);(7);(8);(9);(10) lima adalah Randomized Controlled Trial (RCT) dan
satu memiliki desain studi cross-sectional survey. Desain studi lainnya termasuk yang melibatkan
uji coba percontohan dan studi quasi-experimental. Semua studi termasuk lansia yang tinggal di
komunitas dan terkait wilayah geografis intervensi, sebagian besar studi berbasis di Spanyol,
Swedia, China, dan Israel.(1);(2) Periode tindak lanjut sangat bervariasi di seluruh studi, dengan nilai
minimum tiga bulan dan maksimum satu tahun. Sehubungan dengan intervensi itu sendiri,
semuanya disampaikan dalam format kelompok. Selain itu, jenis intervensi menunjukkan variasi
dari masing-masing studi, dimana jumlah intervensi yang didapatkan dari 6 jurnal kuantitatif
sebanyak 6 intervensi yaitu: program pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan, jejaring social,
pertemuan-pertemuan lansia tentang promosi kesehatan, tai chi qigong, The Increasing Social
Competence and Social Integration of Older Adult Experiencing Loneiness (I-SOSIAL) dan
peningkatan dukungan sosial dengan model Self-Matual-Group (SMG).(6);(7);(8); (9);(10);(19)
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Volume 13, Issue 2, September 2019, pp. 76 ~ 83
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
ISSN: 1978 - 0575  79
Kedua, adapun karakteristik dari satu penelitian kualitatif yang ditemukan Kharicha dengan
pengumpulan data dengan cara wawancara terstruktur dan analisis tematik dilakukan untuk
mengidentifikasi tema-tema kunci yang muncul.(2) Penelitian ini dilakukan di London dengan 28
partisipan yang tinggal di komunitas, berusia 65 tahun ke atas yang melaporkan sering kesepian
atau diidentifikasi sebagai kesepian dari skala kesepian enam item de Jong. Berbagai pandangan
dan pengalaman dalam mencari dukungan dari perawatan primer dan kegiatan berbasis satu
komunitas dan kelompok, termasuk kelompok kepentingan sosial dan berbagi dieksplorasi. Hasil
yang didapatkan bahwa lansia dengan kesepian yang mampu meninggalkan rumah mereka
tampak sangat ambivalen mengenai layanan dengan tujuan sosial utama, dianggap sebagai target
untuk orang lain. Pandangan yang lebih positif diungkapkan dari kelompok berbasis aktivitas.
Mereka merasakan peran yang sangat terbatas untuk perawatan primer, dan bagi banyak orang
kesepian mereka adalah masalah pribadi yang ingin mereka kelola tanpa dukungan eksternal.
Ketiga, karakteristik studi dari 5 studi literatur yang menyediakan ukuran hasil.(11);(12);(13);(14);(15) tiga
diantaranya adalah systematic review, satu memiliki desain integrative review dan satu scoping
review. Semua studi literatur menggunakan elektronic database antara lain PubMed, Medline,
CINAHL, PsychInfo, ScienceDirect, EMBASE, the Cochrane CENTRAL, ISI Web of science,
SCOPUS. Periode tindak lanjut sangat bervariasi di seluruh studi, dengan rentang 2003 sampai
dengan 2017.
Sehubungan dengan intervensi itu sendiri, semuanya disampaikan dalam format kelompok.
Selain itu, jenis intervensi yang didapat dari literatur menunjukkan variasi masing-masing, dimana
kesimpulan yang didapatkan dari 5 jurnal literatur yaitu literatur yang mengkategorikan intervensi
sebagai langsung, menargetkan kesepian dan konsep terkait dalam hubungan sosial, dan tidak
langsung pendekatan yang lebih luas untuk kesejahteraan yang dapat berdampak pada
kesepian.(11) Faktor-faktor yang dikaitkan dengan intervensi paling efektif termasuk kemampuan
beradaptasi, pendekatan pengembangan masyarakat, dan keterlibatan produktif.(12) Tidak ada efek
physical activity yang ditemukan untuk kesepian, dukungan sosial, atau jejaring social.(13) Hasil
tinjauan yang menunjukkan bahwa teknologi baru dan seni yang melibatkan masyarakat mungkin
dipandang sebagai alat yang menjanjikan untuk mengatasi isolasi sosial dan kesepian di antara
individu lansia Jenis intervensi termasuk kegiatan sukarela, pendidikan dan fisik.(14) Dalam tiga
studi diperlukan partisipasi aktif dari peserta, intervensi ini tidak lebih efektif dari pada intervensi
lain.(15)

1.2 . Pembahasan
Berbagai intervensi yang di dapat dari hasil tinjauan literatur di atas menunjukkan
keberagaman metode dan pendekatan untuk mengurangi masalah kesepian pada lansia.
Pembahasan ini akan mengulas intervensi-intervensi yang pada akhirnya akan berdampak pada
penurunan masalah kesepian pada lansia. Beberapa intervensi mempunyai pendekatan yang
beragam, baik itu sosial maupun lainnya. Program pendidikan, kesejahteraan dan kesehatan
merupakan intervensi pertama yang dikemukakan dalam penelitian yang dilakukan di Spanyol.(6)
Hasil penelitiannya menyatakan ketrampilan untuk sukses dalam proses penuaan pada lansia,
mengulas program pendidikan kesejahteraan dan kesehatan. Program tersebut memiliki
pengaruh positif untuk menurunkan masalah kesepian pada lansia. Hal ini dibuktikan dengan
adanya perbedaan signifikan secara statistik antara kelompok kontrol dan eksperimen yang
dievaluasi. Program pendidikan ini diciptakan dengan mempertahankan metodologi partisipatif
dengan kegiatan-kegiatan seperti: dinamika kelompok, topik pengantar motivasi, refleksi
kelompok, menonton dan mengomentari video, resolusi kasus praktis, demonstrasi tentang
bagaimana menerapkan apa yang dipelajari dan bermanfaat, bermain peran.
Pada penelitian Gustafsson, et.al.(16) juga meneliti tentang senior meetings yang
mempromosikan kesehatan untuk lansia yang tinggal di komunitas terhadap kesepian, jaringan
sosial dan dukungan social. Adapun bentuk intervensi dari senior meeting terdiri dari 4 pertemuan
Berbagai Intervensi yang Dapat Mengurangi Kesepian pada Lansia (Fuadah Fahrudiana)
 80 ISSN: 1978 - 0575

kelompok mingguan, 2 jam yang melibatkan 4-6 peserta. Dalam pertemuan kelompok, para
peserta menerima informasi yang membahas proses penuaan, konsekuensi kesehatan lansia dan
strategi untuk menyelesaikan masalah yang mungkin timbul pada lansia dan lingkungannya.
Evaluasi dari penelitian ini dilakukan setelah 1 tahun intervensi. Didapatkan tidak ada efek positif
pada penurunan masalah kesepian pada lansia meskipun intervensi ini mempunyai efek positif
pada dukungan sosial. Hal ini perlu penelitian lebih lanjut tentang aspek-aspek yang
mempengaruhi masalah tersebut. Dalam penelitian Gardiner,et.al dan Pool,et.al menyampaikan
faktor-faktor yang mempengaruhi intervensi paling efektif termasuk kemampuan beradaptasi,
pendekatan pengembangan masyarakat dan keterlibatan lansia secara aktif dan produktif. (12);(15)
Intervensi kedua yang dapat menurunkan masalah kesepian pada lansia yaitu I-SOSIAL.
intervensi ini merupakan peningkatan kompetensi sosial dan integrasi sosial lansia yang
mengalami kesepian. Intervensi bertujuan untuk mengurangi kesepian didasarkan pada format
kelompok atau individu dan mereka terlibat dalam berbagai jenis konten, seperti bantuan
psikologis, pelatihan keterampilan sosial, kegiatan rekreasi seperti seni atau olahraga, atau
bantuan praktis misalnya, menggunakan alat bantu dengar. Hasil yang didapatkan Cohen-
Mansfield(17) menunjukkan penurunan yang signifikan terhadap masalah kesepian pada lansia
baik setelah intervensi maupun setelah periode tindak lanjut. Kombinasi inovatif dari analisis
hambatan pribadi, dukungan yang diberikan oleh konselor, kegiatan kelompok, dan saran
individual untuk kegiatan sosial di lingkungan lansia, dapat menjelaskan keberhasilan intervensi
dalam mengurangi tingkat kesepian pada lansia.
Latihan Tai Chi Qigong adalah intervensi ketiga yang dapat menurunkan masalah kesepian
pada lansia berupa meditasi gerak dan senam kesehatan yang memadukan gerakan fisik,
pernapasan dan pikiran dalam satu kesatuan sehingga bisa selaras dan bermanfaat bagi
kesehatan tubuh dan jiwa. Hasil penelitian didapatkan tingkat manfaat yang dirasakan tinggi.
Secara khusus peserta intervensi melaporkan peningkatan yang signifikan lebih besar pada skala
kesepian, intervensi kepercayaan dan komponen kepuasan dari kuesioner dukungan sosial
daripada kelompok kontrol. Hal ini menandakan bahwa adanya keterpaduan intervensi antara
aspek fisik, pikiran dan psikologis serta sosial dapat saling mendukung untuk menurunkan
masalah kesepian pada lansia secara efektif. Latihan ini biasanya dilakukan dalam kelompok, dan
memiliki peringkat penerimaan yang tinggi di kalangan lansia. Semua karakteristik ini
menunjukkan nilai potensial tai chi qigong dalam meningkatkan kesehatan sosial dan kualitas
hidup lansia yang mengalami masalah kesepian di masyarakat.(18)
Intervensi keempat yaitu peningkatan dukungan sosial dengan model SMG. Sehubungan
dengan pendahulunya, kami memperhatikan untuk meningkatkan kesadaran individu tentang
manajemen kesehatan dan kemampuan dalam manajemen diri, manajemen bersama dan
manajemen kelompok dengan meningkatkan self-efficacy mereka, dan kemudian membangun
model SMG. Lansia kesepian sepenuhnya diberdayakan untuk memahami dan memecahkan
masalah mereka sendiri yang berkaitan dengan kesehatan dengan self-efficacy maksimum.
Model ini, peneliti dan pekerja masyarakat terutama memainkan peran instruktur manajemen
kesehatan untuk membantu dalam pelaksanaan intervensi berbasis SMG. Intervensi berbasis
SMG efektif dalam meningkatkan dukungan sosial di antara lansia yang kesepian. (10) Membangun
jejaring sosial dapat menjadi intervensi kelima dalam mengurangi masalah kesepian pada lansia.
Jenis dan ukuran jejaring sosial memiliki peran dalam hubungan antara kesepian dan depresi. Hal
ini yang menjadi hasil dari penelitian Domènech-Abella, et. al.(7) Analisa pengaruh jaringan sosial
dalam hubungan antara kesepian dan depresi pada lansia di Spanyol. Dijelaskannya bahwa
meningkatkan interaksi sosial akan lebih bermanfaat dari pada strategi yang didasarkan pada
peningkatan kognisi social maladaptif.
Pernyataan diatas didukung dengan hasil penelitian Mann et al. (11) a scoping review atas
literatur yang diterbitkan serta diskusi dengan para pakar yang relevan mengusulkan sistem
klasifikasi yang luas untuk jenis intervensi yang menargetkan kesepian. Hasil intervensi yang
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Volume 13, Issue 2, September 2019, pp. 76 ~ 83
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
ISSN: 1978 - 0575  81
dapat diterapkan secara langsung antara lain mengubah kognisi, pelatihan ketrampilan sosial dan
psikoedukasi, sosialisasi yang didukung atau memiliki pendukung serta berfokus secara sosial
serta pendekatan yang lebih luas. Mengubah kognisi (kesadaran/ pemahaman) bertujuan untuk
mengurangi kognisi maladaptive pada lansia dengan masalah kesepian. Intervensi ini dapat
menargetkan bias kognitif atau gaya atribusi serta mengubah cara individu berpikir tentang
hubungan sosial mereka. Hasil akhir yang diharapkan yaitu adanya perubahan perilaku,
peningkatan koneksi sosial dan mengurangi masalah kesepian pada lansia. Program
pelaksanaan dari intervensi mengubah kognisi ini antara lain melalui layanan kesehatan mental,
berbasis sekolah, sesi individual, sesi kelompok, intervensi digital. (11) Selanjutnya pelatihan
ketrampilan sosial dan psikoedukasi pendidikan. Bentuk keterampilan sosial seseorang, seperti
kemampuan percakapan dan menafsirkan bahasa tubuh. Psikoedukasi dapat berfokus pada
pengelolaan masalah kesehatan mental di samping pentingnya dukungan sosial. Harapannya
individu lansia mampu membentuk dan mempertahankan hubungan yang bermakna sehingga
masalah kesepian yang dirasakan dapat dikurangi. Bentuk implementasi pelaksanaan dari
intervensi ini antara lain melalui layanan kesehatan mental, individu atau keluarga, sesi kelompok,
intervensi digital serta menggunakan dukungan rekan.
Adapun intervensi sosialisasi yang didukung atau memiliki pendukung yang berfokus secara
social” yaitu di mana orang ditawari dukungan dan bimbingan dalam menemukan dan menghadiri
kegiatan atau kelompok baru. Pendukung khusus (seorang profesional, anggota keluarga, teman,
relawan atau pendukung sebaya) bekerja menuju tujuan sosial dengan lansia dengan masalah
kesepian. Pendukung khusus tersebut membantu individu membuat koneksi sosial yang dapat
dipertahankan setelah dukungan mereka berakhir, sehingga masalah kesepian pada lansia dapat
dikurangi maupun diatasi. Bentuk implementasi pelaksanan dari intervensi ini antara lain
dukungan individual, diberikan oleh layanan amal kesehatan mental dan organisasi sektor ketiga,
komunitas lokal, pendukung sebaya, bekerja dengan perawatan primer.(11) Pendekatan komunitas
yang lebih luas ini bertujuan untuk memfasilitasi integrasi yang lebih baik ke dalam masyarakat,
mengurangi stigma dan meningkatkan kepercayaan diri orang yang kesepian sebagai anggota
masyarakat yang lebih luas yang menerima mereka. Bentuk implementasi pelaksanan dari
intervensi ini antara lain grup, difasilitasi oleh organisasi komunitas lokal, organisasi amal dan
sektor ketiga dan bekerja dengan perawatan primer.(11)
Intervensi terakhir dari penelitian yang dilakukan Poscia, et. Al.(14) menyimpulkan bahwa
penggunaan intervensi teknologi baru mungkin dipandang sebagai alat yang menjanjikan untuk
mengatasi masalah kesepian pada lansia. Studi-studi yang dievaluasi dalam ulasan tersebut
menerapkan berbagai pendekatan, seperti pendampingan penggunaan komputer, interaksi
dengan robot pendamping dan menyaksikan televisi. Keseluruhan ukuran efek rata-rata
tertimbang menunjukkan efek positif dari intervensi ini. Selain itu, satu studi mengidentifikasi
delapan teknologi yang berbeda dengan efek manfaat potensial, termasuk teknologi informasi
umum, video game, robotika, informasi pengingat pribadi dan sistem manajemen sosial. (19)
Keragaman intervensi ini menawarkan potensi yang sangat besar, dengan menawarkan berbagai
kemungkinan dan cara keterlibatan. Namun, menyesuaikan mereka agar sesuai dengan
kebutuhan spesifik para senior dan memberikan pelatihan yang memadai sangat penting untuk
memberikan kinerja yang lebih baik.(3)

4. Kesimpulan
Melihat hasil dan pembahasan dari tinjauan literatur di atas, didapatkan 11 intervensi yang
dapat mengurangi masalah kesepian pada lansia. Tinjauan ini mengidentifikasi 10 dari 11
intervensi (90,9%) mempunyai pendekatan community-based group dan yang lainnya (9,1%) lebih
pada teknologi baru. Meskipun jumlah studi tentang intervensi yang menargetkan kesepian pada
lansia terus meningkat, ulasan kami di atas tidak mencapai kesimpulan yang solid dan kuat dan
sifatnya dapat dipertanyakan. Harapan dan saran pada peneliti selanjutnya dalam bidang ini perlu
Berbagai Intervensi yang Dapat Mengurangi Kesepian pada Lansia (Fuadah Fahrudiana)
 82 ISSN: 1978 - 0575

bekerja pada kualitas metodologis dan mempertimbangkan saran dari literatur ini untuk
memberikan bukti yang kuat.

5. Referensi
1. Hawkley LC. Loneliness and Social Embeddedness in Old Age. dalam: Pachana NA, editor.
Encyclopedia of Geropsychology. Singapore: Springer Singapore; 2015 . hlm. 1–8.
2. Kharicha K, Iliffe S, Manthorpe J, Chew-Graham CA, Cattan M, Goodman C, dkk. What Do
Older People Experiencing Loneliness Think about Primary Care or Community Based
Interventions to Reduce Loneliness? A qualitative Study in England. Health & Social Care in
the Community. November 2017;25(6):1733–42.
3. UNIVERSITY OF YORK. Centre for Reviews and Dissemination. Evidence to Inform the
Commissioning of Social Prescribing. University of York Centre for Reviews and
Dissemination. 2015;
4. Wethington E, Pillemer K. Social Isolation among Older People. editor. The Handbook of
Solitude. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons; 2013 hlm. 242–59.
5. Poscia A, Stojanovic J, La Milia DI, Duplaga M, Grysztar M, Moscato U, dkk. Interventions
Targeting Loneliness and Social Isolation Among the Older People: an Update Systematic
Review. Experimental Gerontology. Februari 2018;102:133–44.
6. Díaz-López M del P, Aguilar-Parra JM, López-Liria R, Rocamora-Pérez P, Vargas-Muñoz
ME, Padilla-Góngora D. Skills for Successful Ageing in the Elderly. Education, Well-Being
and Health. Procedia - Social and Behavioral Sciences. Februari 2017;237:986–91.
7. Domènech-Abella J, Lara E, Rubio-Valera M, Olaya B, Moneta MV, Rico-Uribe LA, dkk.
Loneliness and Depression in the Elderly: the role of social network. Social Psychiatry and
Psychiatric Epidemiology. April 2017;52(4):381–90.
8. Gustafsson S, Berglund H, Faronbi J, Barenfeld E, Ottenvall Hammar I. Minor Positive
Effects of Health-Promoting Senior Meetings for Older Community-Dwelling Persons on
Loneliness, Social Network, And Social Support. Clinical Interventions in Aging. November
2017;Volume 12:1867–77.
9. Cohen-Mansfield J, Hazan H, Lerman Y, Shalom V, Birkenfeld S, Cohen R. Efficacy of the I-
SOCIAL Intervention for Loneliness in Old Age: Lessons From A Randomized Controlled
Trial. Journal of Psychiatric Research. April 2018;99:69–75.
10. Zhang C, Zhao H, Zhu R, Lu J, Hou L, Yang XY, dkk. Improvement of Social Support in
Empty-Nest Elderly: Results from an Intervention Study Based on The Self-Mutual-Group
Model. Journal of Public Health. 14 November 2018.
11. Mann F, Bone JK, Lloyd-Evans B, Frerichs J, Pinfold V, Ma R, dkk. A Life Less Lonely: the
State of the Art in Interventions to Reduce Loneliness in People With Mental Health
Problems. Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology. Juni 2017;52(6):627–38.
12. Gardiner C, Geldenhuys G, Gott M. Interventions to Reduce Social Isolation and Loneliness
Among Older People: An Integrative Review. Health & Social Care in the Community. Maret
2018;26(2):147–57.
13. Shvedko A, Whittaker AC, Thompson JL, Greig CA. Physical Activity Interventions for
Treatment of Social Isolation, Loneliness or Low Social Support in Older Adults: A
Systematic Review and Meta-Analysis of Randomised Controlled Trials. Psychology of Sport
and Exercise. Januari 2018;34:128–37.
14. Poscia A, Stojanovic J, La Milia DI, Duplaga M, Grysztar M, Moscato U, dkk. Interventions
Targeting Loneliness and Social Isolation Among the Older People: an Update Systematic
Review. Experimental Gerontology. Februari 2018;102:133–44.
15. Pool MS, Agyemang CO, Smalbrugge M. Interventions to Improve Social Determinants of
Health Among Elderly Ethnic Minority Groups: A Review. European Journal of Public Health.
1 Desember 2017;27(6):1048–54.
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
Volume 13, Issue 2, September 2019, pp. 76 ~ 83
Kes Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat
ISSN: 1978 - 0575  83
16. Gustafsson S, Berglund H, Faronbi J, Barenfeld E, Ottenvall Hammar I. Minor Positive
Effects of Health-Promoting Senior Meetings for Older Community-Dwelling Persons on
Loneliness, Social Network, and Social Support. Clinical Interventions in Aging. November
2017;Volume 12:1867–77.
17. Cohen-Mansfield J, Hazan H, Lerman Y, Shalom V, Birkenfeld S, Cohen R. Efficacy of the I-
SOCIAL Intervention for Loneliness in Old Age: Lessons From A Randomized Controlled
Trial. Journal of Psychiatric Research. April 2018;99:69–75.
18. Chan A, Yu D, Choi K. Effects Of Tai Chi Qigong on Psychosocial Well-Being Among Hidden
Elderly, Using Elderly Neighborhood Volunteer Approach: A Pilot Randomized Controlled
Trial. Clinical Interventions in Aging. Januari 2017;Volume 12:85–96.
19. Khosravi P, Rezvani A, Wiewiora A. The Impact of Technology on Older Adults’ Social
Isolation. Computers in Human Behavior. Oktober 2016;63:594–603.
20. Stojanovic J, Collamati A, Duplaga M, Onder G, Milia DIL, Ricciardi W, dkk. Decreasing
Loneliness and Social Isolation Among the Older People: Systematic Search and Narrative
Review. Epidemiology, Biostatistics and Public Health. 4 April 2017.

Berbagai Intervensi yang Dapat Mengurangi Kesepian pada Lansia (Fuadah Fahrudiana)

You might also like